Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Surya Medika

Penetepan Kadar Flavonoid Ekstrak Daun Sungkai (Peronema cannescens Jack) Berdasarkan Variasi Cara Pengeringan dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS: Determination of Flavonoid Content of Sungkai Leaf Extract (Peronema canescens Jack) Based on Variations of Drying Method with UV-Vis Spectrophotometry Method Mahmudah, Mahmudah; Darsono, Putri Vidiasari; Rohama, Rohama
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i1.7233

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisonal, salah satunya adalah daun sungkai (Peronema canescens Jack). Daun sungkai adalah tanaman yang paling banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatra. Secara empiris digunakan masyarakat untuk penurun panas atau demam. Salah satu senyawa yang terkandung dalam daun sungkai yaitu flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenol terbesar yang ditemukan pada tanaman dan flavonoid memiliki banyak aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antipiretik. Kadar flavonoid dari suatu tanaman dapat di pengaruhi oleh metode pengeringan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar flavonoid daun sungkai (Peronema canescens Jack) dengan menggunakan metode pengeringan berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif observasional dengan melihat hasil dari data kualitatif yaitu dengan uji reaksi warna dan data kuantitatif yaitu dengan spektrofotometri UV-Vis untuk melihat kadar flavonoid dengan pengeringan matahari dan oven. Hasil analisis kualitatif senyawa flavonoid dengan reaksi warna hijau kehitaman menunjukkan positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid pada ekstrak daun sungkai dengan metode pengeringan sinar matahari didapatkan sebesar 2,727 mg QE/g dan pada pengeringan oven didapatkan hasil sebesar 3,636 mg QE/g. Dapat disimpulkan bahwa daun sungkai menggunakan pengeringan dengan suhu oven mengasilkan kadar flavonoid yang lebih besar dibandingankan dengan pengeringan sinar matahari.
Aktivitas Antibakteri Fraksi Metanol dan Etil Asetat Daun Benalu (Dendrophthoe Petandra (L) Miq.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes dan Eschrichia Coli: Antibacterial Activity of Metanol and Etil Acetat Fractions of Mistletoe (Dendrophthoe Petandra (L) Miq.) on Streptococcus Pyogenes and Eschrichia Coli Putri, Trias Sofia; Nastiti, Kunti; Melviani, Melviani; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7723

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memanfaatkan tanaman obat tradisional untuk membantu kesehatan masyarakat. Daun benalu mengandung senyawa aktif yang dapat menjadi antibakteri. Pemakaian daun benalu secara empiris dimasyarakat mantewe kabupaten tanah bumbu Kalimantan selatan biasa digunakan untuk mengobati amandel atau tonsillitis. Salah satu daun benalu yang digunakan masyarakat adalah daun benalu yang menempel pada tanaman jeruk nipis. Untuk mengetahui aktivitas fraksi metanol dan etil asetat sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus Pyogenes dan Escherichia Coli. jenis penelitian ini menggunakan true experimental dalam pembuatan ekstrak menggunakan metode maserasi dan metode uji aktivitas antibakteri digunakan metode papper disk dan ditentukan konsentrasi 25%,50%,100%. Hasil diameter rata-rata zona hambat menunjukkan bahwa fraksi yang diperoleh menggunakan pelarut etil asetat terhadap bakteri Streptococcus Pyogenes pada konsentrasi 25%,50%,100% masing-masing sebesar 10,286mm, 12,235mm, 13,966mm. dan pada pelarut metanol pada konsentrasi 25%, 50%, 100% masing-masing sebesar 9,606mm, 10,486mm, 10,736mm. sedangkan pada fraksi yang diperoleh menggunakan pelarut etil asetat terhadap bakteri Escherichia Coli pada konsentrasi 25%,50%,100% masing-masing sebesar 8,356mm, 12,665mm, 13,436mm. dan pada pelarut metanol pada konsentrasi 25%, 50%, 100% masing-masing sebesar 7,456mm, 8,525mm, 12,858mm. sedangkan hasil diameter rata-rata zona hambat pada kontrol positif kloramfenikol pada bakteri Streptococcus Pyogenes yaitu 26,178mm, dan diameter rata-rata zona hambat pada control positif pada bakteri Escherichia Coli yaitu 28,5 mm. fraksi metanol dan etil asetat daun benalu jeruk nipis (Dendrophthoe Petandra (L) Miq.) resisten terhadap bakteri Streptococcus Pyogenes dan Escherichia Coli.
Toksisitas Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT): Toxocity Test of Sungkai Leaf Extract (Peronema canescens Jack) Against Artemia salina Leach Larvae Using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method Vidi, Gabriella Cantika; Darsono, Putri Vidiasari; Rahmadani, Rahmadani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7734

Abstract

Uji toksisitas merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mendeteksi adanya aktivitas antikanker dari suatu senyawa dengan menggunakan serangkaian konsentrasi yang diterima dalam periode 24 jam. Kanker merupakan penyakit sel yang mengalami kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multiseluler. Tanaman daun sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan tanaman yang banyak terdapat di wilayah Puruk Cahu, provinsi Kalimantan Tengah, dimana tanaman ini adalah tanaman obat yang dipakai oleh masyarakat sebagai obat penurun demam, flu, batuk, dan mengatasi kanker. Dimana senyawa bioaktif pada tanaman ini berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai LC50 dari pengujian toksisitas ekstrak daun sungkai terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Simplisia daun sungkai (Peronema canescens Jack) diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% selama 3x24 jam menggunakan metode maserasi, kemudian filtrat disaring dan dikentalkan menggunakan mesin Rotary Evaporator. Ekstrak yang didapat dilakukan uji toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan analisis data menggunakan Analisis Probit dengan Ms. Excel. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) bersifat toksik terhadap larva Artemia salina Leach yang ditandai dengan nilai LC50 < 1000 μg/ml dengan hasil yaitu 291,743 μg/ml. Sehingga, ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) memiliki kemampuan toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach sehingga berpotensi sebagai antikanker.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pulutan (Urena lobata L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus: Antibacterial Activity Test of Pulutan Leaf Extract (Urea lobata L) Againt Staphylococcus aureus Fitriani, Dyah; Rohama, Rohama; Darsono, Putri Vidiasari; Hakim, Ali Rakhman
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9006

Abstract

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena virus, bakteri, protozoa ataupun jamur. Penggunaan antibiotik dalam pengobatan infeksi dapat menimbulkan efek samping dan resistensi. Daun pulutan secara empiris digunakan sebagai penurun panas, rematik, luka, bisul, dan sebagai antiseptik. Daun pulutan mengandung metabolit sekunder alkaloid, saponin, dan flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun pulutan (Urena lobata L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak daun pulutan (Urena lobata L) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah true experimental. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan dilusi cair. Kemudian data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney. Hasil ekstrak daun pulutan memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 100% zona hambat 14,09 mm dan konsentrasi 80% zona hambat 11,09 mm. Nilai KHM terdapat pada konsentrasi 80% dan tidak memiliki nilai KBM. Hasil uji statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna p value 0,004 pada Kruskall Wallis dan pada Mann Whitney menunjukan p value 0,025. Dapat disimpulkan Daun Pulutan (Urena lobata L) memiliki aktivitas antibakteri kategori kuat. Nilai KHM terdapat pada konsentrasi 80% dan tidak memiliki nilai KBM terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Maritam (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi: Antibacterial Activity Test Of Maritam Leaf Ethyl Acetate Extract (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) Against Salmonella typhi Bacteria Rachman, Muhammad Rezki; Darsono, Putri Vidiasari; Malahayati, Siti
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9015

Abstract

Mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etil asetat daun maritam (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella tyhpi.Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan desain penelitian Posttest-only Control Group. Skrining aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat daun maritam (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) terhadap Salmonella typhi menggunakan metode difusi sumuran dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum menggunakan metode dilusi kemudian dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dan Mann Whitney Test. Ekstrak etil asetat daun maritam (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) menunjukan adanya aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dengan diameter zona hambat sebesar 15,21 mm kategori Intermediate dan nilai KHM pada konsentrasi 75%. Hasil analisis statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan p value 0,004 pada Kruskal-Wallis Test dan pada Man Whitney Test menunjukan p value 0,025. Ekstrak daun maritam (Nephelium Ramboutan-ake Leenh) tidak memiliki kemampuan daya bunuh terhadap Salmonella typhi.
Karakterisasi Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dengan Variasi Konsentrasi Virgin Coconut Oil (VCO): Characterization of Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Water Hyacinth Leaf Extract (Eichhornia Crassipes) with Variation of Virgin Coconut Oil (VCO) Concentrations Ramadhani, Rizki Adhie; Noval, Noval; Darsono, Putri Vidiasari
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9034

Abstract

Salah satu jenis tanaman obat yang dapat digunakan untuk terapi adalah eceng gondok (Eichhornia crassipes). Ekstrak daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) pada uji fitokimia mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes. Bahan alam memiliki beberapa kelemahan seperti bioavabilitasnya yang rendah, salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah membuat sediaan Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). SNEDDS adalah sediaan yang terdiri dari minyak, surfaktan, dan ko-surfaktan dengan komposisi yang sesuai sehingga mampu menciptakan campuran isotropik yang stabil. Metode ini digunakan untuk menambah kelarutan, laju disolusi dan absorpsi zat aktif di dalam tubuh. Metode peneltian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan desain penelitian yaitu post test only with control group design. Pembuatan SNEDDS ekstrak daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan variasi konsentrasi VCO. Karakterisasi SNEDDS meliputi penetapan ukuran droplet, zeta potensial, dan efisiensi penjerapan. Dihasilkan pada uji ukuran droplet F1 ukuran droplet sebesar (746,6 nm), F2 (286,2 nm), dan F3 (2.336 nm). Uji zeta potensial F1 (-8,2 mV), F2 (-32,3 mV), dan F3 (-34,3 mV). Uji efisiensi penjerapan >99%. Variasi konsentrasi VCO memiliki pengaruh terhadap karakteristik SNEDDS yang dihasilkan.