Latar Belakang: Stunting adalah masalah gizi yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan gizi dalam kurun waktu yang cukup lama. Menurut WHO Child Grwoth Standart Stunting dasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score)kurang dari 2-SD.Pola asuh pemberian makan merupakan kemampuan orangtua dan keluarga untuk menyediakan waktu perhatian dan dukungan dalam memberikan makanan kepada anaknya. Tujuan: Mengetahui pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita 06 – 24 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Babirik. Metode: analisis kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Babirik. Dengan populasi ibu yang memiliki balita stunting dan sampel diambil dengan menggunakan metode purvosive sampling.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita stunting. sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan uji fisher extact. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada bayi/balita usia 6-24 bulan (p=0,007).