Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Stimulasi Motorik Halus Terhadap Tahap Perkembangan Psikososial Anak Usia Pra Sekolah PH, Livana; Armitasari, Dhita; Susanti, Yulia
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 1 (2018): Vol 4, No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12340

Abstract

ABSTRAKMasa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana perkembangan seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Anak usia prasekolah memiliki potensi yang besar untuk berkembang, potensi tersebut berkembang dengan melakukan kegiatan motorik halus yang dilatih atau digunakan. Besar kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu sama. Agar pertumbuhan anak usia prasekolah dapat optimal maka diberikan stimulasi untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Tahap perkembangan motorik halus anak akan mampu dicapai secara optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh stimulasi motorik halus terhadap tahap perkembangan psikososial anak usia pra sekolah (3-6 tahun) di TK Kecamatan Kota Kendal. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen with control group pre post test design. Sampel anak usia prasekolah yang ada di TK Kecamatan Kota Kendal yaitu TK Muslimat sebanyak 33 responden dan TK Tunas Mekar 33 responden. Hasil uji statistik dengan Independent t-test didapatkan p-value pada dua kelompok sebesar 0,868 (p0,005) dengan kelompok intervensi kategori menyimpang mengalami penurunan sebesar 48,5% dan kelompok kontrol mengalami penurunan 18,2%.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sesudah pemberian stimulasi motorik halus terhadap tahap perkembangan anak usia prasekolah pada kelompok intervensi dan kontrol. Saran dalam penelitian ini sebaiknya orang tua memberikan stimulasi kepada anak usia prasekolah, sehingga dengan stimulasi yang diberikan anak akan mempunyai perkembangan psikososial yang normal.ABSTRACTPreschool period is a golden period, where the development of a child will undergo many significant changes. Preschoolers have great potential for growth, the potential is developed by doing fine motor activities that are trained or used. The size of the moving instinct for the child is not always the same. In order for the growth of preschool children can be optimal then given the stimulation to provide stimulus to all aspects of child development. The stage of smooth motor development of the child will be achieved optimally provided the right stimulation.The Aim of the research is to know the influence of smooth motorik stimulation to the stage psychosocial development of preschool children age (3-6 years) in TK city district Kendal. This research design used quasy experiment with control group pre post test design. Sample of preschool children in kindergarten city districts Kendal is at kindergarten Muslimat there are 33 respondent and kindergarten Tunas Mekar there are 33 respondent. Statistical test results with Independent t-test obtained p-value in two groups of 0.868 (p 0.005) with the category of deviant category intervention decreased by 48.5% and the control group decreased 18.2%. The results showed there was a difference after provision of fine motor stimulation to the stage of development of preschool children in the intervention and control group. Suggestions in this study parents should provide stimulation to preschoolers, so with the stimulation provided the child will have normal psychosocial development.     
Pengaruh Tehnik 5 Jari Terhadap Tingkat Ansietas Klien Gangguan Fisik Yang Dirawat Di RSU Kendal Rizkiya, Kamilatur; Ph, Livana; Susanti, Yulia
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.896 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v2i1.908

Abstract

ABSTRAKGangguan fisik adalah suatu keadaan fisik yang terganggu oleh penyakit.Individu yang mengalami gangguan fisik dapat menimbulkan kondisi gawat darurat yang mengharuskan untuk menjalani pengobatan dan perawatan dirumah sakit, berbagai macam prosedur atau tindakan asing dapat mengakibatkan ansietas. Jika ansietas klien tidak ditangani akan menghambat proses penyembuhan. Salah satu terapi untuk mengatasi ansietas yaitu teknik 5 jari.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik 5 jari terhadap tingkat ansietas klien gangguan fisik yang dirawat di RSU Kendal. Penelitian ini menggunakan Quasy Experiment One Group Design Pretest-Postest.Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah 64 responden dengan metode accidental sampling yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok klien yang pertama kali dirawat dan kelompok klien yang sudah pernah dirawat. Hasil Uji statistik dengan Uji Mann Whitney didapatkan p value pada kedua kelompok 0,02 (p< 0,05) dengan penurunan ansietas pada kelompok klien yang pertama kali dirawat sebesar (62,5%) dan pada kelompok klien yang sudah pernah dirawat mengalami penurunan ansietas sebesar (22,5%), hasil penelitian menunjukan ada pengaruh teknik 5 jari terhadap tingkat ansietas pada kelompok klien yang pertama kali dirawat dan yang sudah pernah dirawat. Hasil penelitian ini direkomendasikan pada klien ansietas yang sedang dirawat di Rumah sakit.Kata Kunci:  Gangguan fisik, Ansietas, Teknik 5 jariABSTRACTPhysical disturbance is a physical state that is interrupted by illness. Individuals who experience physical disorder can cause an emergency condition that requires you to undergo treatment and hospital care, the various procedures or foreign action may result anxiety. If left untreated anxiety clicks will hinder the healing process. One therapy for overcoming anxiety is 5 fingers technique. The purpose of this study was to determinate the effect of 5 finger technique on the level of client anxiety physical disorder treated in hospital Kendal. This research used Quasy Experiment one group design pretest-posttest. Sample total that fulfill criteria inclusion in this research 64 respondents with method accidental sampling divided is 2 groups that is time first client group is cared and client group that ever cared. Statistics test result with test Mann Whitney got p value in second group 0,02 (p < 0,05) with depreciation anxiety in time first client group is cared as big as (62,5%) and in client group that ever cared to experience depreciation anxiety as big as (22,5%, research result shows there technique influence 5 fingers towards level anxiety in time first client group was cared and ever cared. This research result was recommended in client anxiety that being cared at home ill.  Keywords :  physical disturbance, anxiety, 5 finger technique
PERKEMBANGAN MENTAL EMOSIONAL REMAJA DI PANTI ASUHAN Haryanti, Dwi; Pamela, Elza Mega; Susanti, Yulia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.984 KB)

Abstract

Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga.Masalah mental emosional semakin tinggi pada kelompok usia di atas 15 tahun, yang berdampak pada masalah perilaku saat dewasa. Masalah perkembangan anak yang tinggal di panti asuhan secara bermakna lebih banyak dibandingkan dengan anak yang diasuh orangtua kandung. Tujuan penelitian ini mengetahui perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian dengan desain deskriptif komparatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling, sebanyak 20 remaja panti asuhan dan 85 remaja yang tinggal di lingkungan rumah berpartisipasi sebagai responden. Penelitian ini menggunakan Strength and Difficulties Questionaire (SDQ)yang sudah terstandarisasi dan dilakukan uji reliabilitas kembali. Data dianalisis menggunakan uji mann whitney.Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan perkembangan mental emosional yang siginifikan antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan tinggal di rumah, dengan nilai pvalue = 0,006 (pvalue< 0.05), dimana perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di pantai asuhan kurang baik dibandingkan dengan remaja yang tinggal dirumah. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di panti asuhan. Kata Kunci: Perkembangan Mental Emosional, Remaja, panti asuhan MENTAL EMOTIONAL DEVELOPMENT OF ADOLESCENTS IN  ORPHANAGES ABSTRACTOrphanages are a very popular institution to shape the development of children who have no family.Emotional mental problems are higher in the age group above 15 years, which affects behavioral problems as adults. The developmental problems of children living in orphanages are significantly greater than those of the natural parent. The purpose of this study is to identified emotional mental development of adolescents who live in the orphanage. Research with comparative descriptive design using cross sectional approach. Samples were taken by purposive sampling, as many as 20 teenagers and 85 teenagers living in the home environment participated as respondents. This study uses a standardized Strength and Difficulties Questionaire (SDQ) and re-tested reliability. Data were analyzed using mann whitney test. The results showed a significant difference in mental emotional development between adolescents living in orphanages and living at home, with a value of pvalue = 0.006 (pvalue <0.05), in which adolescents who staying at home were better than teenagers living in orphanages. Subsequent research is recommended to further examine the factors that affect the emotional mental development of adolescents living in orphanages. Keyword : Mental Emotional Development, Adolescents, Orphanages
GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS PASIEN DAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS PH, Livana; Susanti, Yulia; Susanti, Yulia; Rahmawati, Dewi; Rahmawati, Dewi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.667 KB)

Abstract

Hemodialisis (cuci darah) merupakan suatu tindakan terapi pengganti ginjal yang telah rusak. Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami masalah psikologis salah satunya yaitu ansietas. Ansietas terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat ansietas, pasien dan keluarga pasien hemodialisis di RS Kendal. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif kuantitatif.Alat ukur menggunakan 14 pertanyaan terkait ansietas pada kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale).Sampel penelitian berjumlah 60 pasien dan 60 keluarga pasien.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dan keluarga pasien mengalami ansietas pada tingkat berat. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat memberikan intervensi yang efektif untuk mengatasi ansietas pasien dan keluarga pasien hemodialisis. Kata kunci: Ansietas, Pasien dan Keluarga pasien hemodialisis DESCRIPTION OF PATIENT ANSIETAS LEVELS AND FAMILY OF HEMODIALYSIS PATIENTS ABSTRACTHemodialysis (dialysis) is an action therapy for kidney replacement that has been damaged. Patients who undergo hemodialysis experience psychological problems, one of which is anxiety. Anxiety occurs due to lack of knowledge. The study aims to describe the level of anxiety, patients and families of hemodialysis patients in Kendal Hospital. The research method used a quantitative descriptive survey. Measuring instruments used 14 questions related to anxiety on the DASS questionnaire (Depression Anxiety Stress Scale). The research samples were 60 patients and 60 patient families. The results showed that the majority of patients and families of patients experienced anxiety at a severe level. The results of this study were recommended to future researchers in order to be able to provide effective interventions to overcome the anxiety of patients and families of hemodialysis patients.  Keywords: Anxiety, Patients and Families of hemodialysis patients
GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS PASIEN DAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS PH, Livana; Susanti, Yulia; Susanti, Yulia; Rahmawati, Dewi; Rahmawati, Dewi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.667 KB)

Abstract

Hemodialisis (cuci darah) merupakan suatu tindakan terapi pengganti ginjal yang telah rusak. Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami masalah psikologis salah satunya yaitu ansietas. Ansietas terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat ansietas, pasien dan keluarga pasien hemodialisis di RS Kendal. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif kuantitatif.Alat ukur menggunakan 14 pertanyaan terkait ansietas pada kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale).Sampel penelitian berjumlah 60 pasien dan 60 keluarga pasien.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dan keluarga pasien mengalami ansietas pada tingkat berat. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat memberikan intervensi yang efektif untuk mengatasi ansietas pasien dan keluarga pasien hemodialisis. Kata kunci: Ansietas, Pasien dan Keluarga pasien hemodialisis DESCRIPTION OF PATIENT ANSIETAS LEVELS AND FAMILY OF HEMODIALYSIS PATIENTS ABSTRACTHemodialysis (dialysis) is an action therapy for kidney replacement that has been damaged. Patients who undergo hemodialysis experience psychological problems, one of which is anxiety. Anxiety occurs due to lack of knowledge. The study aims to describe the level of anxiety, patients and families of hemodialysis patients in Kendal Hospital. The research method used a quantitative descriptive survey. Measuring instruments used 14 questions related to anxiety on the DASS questionnaire (Depression Anxiety Stress Scale). The research samples were 60 patients and 60 patient families. The results showed that the majority of patients and families of patients experienced anxiety at a severe level. The results of this study were recommended to future researchers in order to be able to provide effective interventions to overcome the anxiety of patients and families of hemodialysis patients.  Keywords: Anxiety, Patients and Families of hemodialysis patients
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Utari, Wintri; Susanti, Yulia; PH, Livana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 1 (2015): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.849 KB) | DOI: 10.32583/pskm.5.1.2015.22-28

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Lanjut usia merupakan proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berkaitan satu sama lain. Pada kondisi lansia yang seperti ini, dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan gangguan mental sepertidepresi. Dalam menghadapi kenyataan hidup agar memperoleh kesejahteraan pada usia lanjut sangat ditentukan oleh peran serta dan dukungan penuh dari keluarga. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia &nbsp;Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling sebanyak 113 lansia. Alat penelitian menggunakan kuesioner Dukungan Keluarga dan kuesioner Geriatric Depression Scale(GDS), uji statisti cmenggunakan uji Chi Square. &nbsp;Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia nilai p=0,028 (pvalue&lt; 0.05). Diskusi: Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk diteliti lebih lanjut tentang faktor yang dapat mempengaruhi depresi pada lansia dan lebih bisa melihat secara tepat dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia. &nbsp; Kata kunci: Dukungan keluarga, depresi, lansia. &nbsp; ABSTRACT Introduction: Elderly is a natural process that accompanied the decline of their physical, psychological and social are intertwined with one another. In conditions such as the elderly, it can cause various health problems and mental disorders such as depression. In the face of the reality of living in order to obtain well-being in old age is determined by the participation and full support of the family. &nbsp;Methods: The purpose of this study was to determine the relationship between family support with depression in the elderly. This research uses descriptive correlational design with cross sectional method. The sample in this study were taken by purposive sampling of 113 elderly people. Research tools used questionnaires and questionnaires Family Support Geriatric Depression Scale (GDS), using a statistical test Chi Square test.&nbsp;Results: The results of this study showed no relationship between family support with depression in the elderly with a value of &nbsp;p = 0.028 (pvalue &lt;0.05). Discussion: Future studies are recommended for further study of the factors that can affect depression in the elderly and can see exactly which family support with the level of depression in elderly. &nbsp; Keywords: Family support, depression, elderly.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK REMAJA, KELUARGA DAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA Mukaromah, Fitriyatul; PH, Livana; Susanti, Yulia
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 2 (2015): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.832 KB) | DOI: 10.32583/pskm.5.2.2015.61-66

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Perilaku seksual remajamerupakan segala tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat seksual baik dilakukan dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik remaja, keluarga dan pola asuh orangtua dengan perilaku seksual remaja. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan rancangan penelitian croos sectional. Responden yang menjadi subjek penelitian ini adalah remaja dengan populasi 160 yang menjadi sampel berjumlah 125. Teknik yang digunakan teknik&nbsp; Pro portionate Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan Spearman dan Anova. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik remaja (umur =p value 0,397 dan jeniskelamin= p value 732), karakteristik keluarga (tipekeluarga = p value 0,896, pekerjaan ayah = p value 0,711, penghasilan ibu = p value 0,064, pendidikan ayah = value 0,317 dan pendidikan ibu = p value 0,119) dengan perilaku seksual remaja. Sementara itu ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu (p value = 0,042), pekerjaan ayah (p value =0,026), pola asuh orang tua (p value=0,000)dengan perilaku seksual remaja. Sedangkan suku bangsa ayah dan ibu tidak dapat dikorelasikan karena semua suku bangsa Jawa. Diskusi: Hasil penelitian ini diharapkan remaja dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan atau instansi kesehatan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan mengenai seksualitas. &nbsp; Kata kunci: Karakteristik Remaja, Keluarga, Pola Asuh, Perilaku Seksual Remaja &nbsp; ABSTRACT Introduction: Adolescent sexual behaviour is all adolescent behaviour that is pushed by good sexual desire is done with also kind fellow. Methods: This research will aim to detects connection existence between adolescent characteristics, family and pattern brings up parents with behaviour adolescent sexual. This research is correlation watchfulness by using research plan cross sectional. Respondent that be subject this research adolescent with population 160 that is sample numbers 125. Technique that used technique proportionate stratified random sampling. Data analysis uses univariate and bivariate with Spearman and Anova. &nbsp;Results: Research result shows that there is no connection between adolescent characteristics (age =p value 0,397 and sex = p value 732, families characteristics (family type = p value 0,896, father job = p value 0,711, mother income = p value 0,064, father educations = value 0,317 and mother education = p value 0,119) with adolescent sexual behaviour. Meanwhile there connection significant between mother job (p value = 0,042, father jobs (p value =0,026, pattern brings up parents (p value=0,000) with adolescent sexual behaviour. While father tribe and mother can not correlation because all java tribe. Discussion: This research result is supposed adolescent can cooperate with well-being operator or well-being resort to hold well-being elucidation hits sexuality.&nbsp; Keywords: Adolescent characteristics, family and pattern care parents with adolescent sexual behaviour
EFEKTIFITAS INTERVENSI KEPERAWATAN: SENAM DAN RELAKSASI DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Susanti, Yulia; Setiawan, Agus; Wiarsih, Wiwin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 2 (2016): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.327 KB) | DOI: 10.32583/pskm.6.2.2016.65-69

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Skizofrenia Penyakit tidak menular (PTM) menjadi sebagai penyebab utama kematian didunia. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, terdiri dari penyakit kardiovaskular 39%, diikuti kanker 27%, sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta diabetes 4%. Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM hipertensi akan lebih efektif dan efisien jika faktor risiko dapat dikendalikan.Berbagai intervensi keperawatan dapat diberikan pada penderita hipertensi seperti pemberian terapi komplementer, pemberian informasi tentang masalah kesehatan, pengaturan pola makan, latihan atau olah raga. Metode: Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan penerapanintervensi keperawatan berupasenam dan relaksasi pada penderita hipertensi. Karya ilmiah ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan: intervensi keperawatan terhadap 60 penderita hipertensi yang berusia dewasa. Hasil: Penerapan intervensi keperawatan berupa senam dan relaksasi dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi usia dewasa.Rata ? rata penurunan tekanan darah sistolik 6,6 mmHg dan tekanan darah diastolik 5,05 mmHg Diskusi: Tindakan keperawatan senam dan relaksasi direkomendasikan untuk diberikan pada penderita hipertensi dimasyarakat dalam upaya pengendalian hipertensi dirumah. &nbsp; Kata kunci: Senam, Relaksasi, Penyakit Hipertensi. &nbsp; ABSTRACT Introduction: Non-communicable disease (PTM) is the leading cause of death in the world. The proportion of causes of PTM death in people aged less than 70 years, consisting of 39% cardiovascular disease, followed by cancer 27%, while chronic respiratory illness, gastrointestinal illness and other PTM together cause about 30% of deaths, as well as diabetes 4% . Efforts to prevent and control PTM hypertension will be more effective and efficient if risk factors can be controlled. Nursing interventions can be given to hypertensive patients such as complementary therapy, information on health issues, dietary regulation, exercise or gymnastics. Methods: This paper aims to report on the application of nursing interventions in the form of exercise and relaxation in hypertensive patients. This scientific work uses the approach of nursing care: nursing intervention to 60 adult hypertensive patients. Results: Implementation of nursing intervention in the form of exercise and relaxation can decrease blood pressure of adult hypertension patient. Mean systolic blood pressure reduction of 6.6 mmHg and diastolic blood pressure 5.05 mmHg. Discussion: Nursing and relaxation treatment is recommended to be given to people with hypertension in the community in controlling hypertension at home. &nbsp; Keywords: Exercise, Relaxation, Hypertension Disease. &nbsp;
GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Susanti, Yulia; Hastuti, Novi Puji; Iqomh, Muhammad Khabib Burhanudin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 2 (2019): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.967 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.2.2019.141-148

Abstract

Penyebab kesakitan dan kematian terbesar sejak 2010 adalah penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular di Indonesia di prediksikan akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030. Angka kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan (pengobatan) diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kurang aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur yang rendah, dan kurangnya kepedulian dalam memeriksakan atau mendeteksi dini penyakit.&nbsp; Pada tahun 2016-2017 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memfokuskan 3 kegiatan program gerakan masyarakat hidup sehat yaitu melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi buah dan sayur dan memeriksakan kesehatan secara rutin. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik metode survey deskriptif kuantitatif&nbsp; dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Hasil melakukan aktifitas fisik dilakukan responden sebanyak 315 responden (95,5%), mengkonsumsi buah dan sayur dilakukan responden sebanyak 189 responden (57,3%), memeriksakan kesehatan secara rutin dilakukan responden sebanyak 48 responden (14,5%) dan pelaksanaan kegiatan program gerakan masyarakat hidup sehat di Kelurahan Karangsari kurang baik yaitu 297 responden ( 90%) tidak melaksanankan tiga indikator germas. Diharapkan masyarakat Kelurahan Karangsari menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat yang meliputi 3 indikator yaitu melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin, sehingga terhindar dari masalah kesehatan penyakit tidak menular. &nbsp; Kata kunci: Aktifitas fisik,konsumsi buah dan sayur, pemeriksaan kesehatan &nbsp; DESCRIPTION OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITIES HEALTHY LIVING COMMUNITY MOVEMENT (GERMAS) &nbsp; ABSTRACT The greatest cause of illness and death since 2010 is non-communicable disease (NCD). Non-communicable diseases in Indonesia are predicted to increase significantly in 2030.&nbsp; Illness and Mortality rates and demand for health services (treatment) are expected to continue to rise. This is driven by changes in people's lifestyles that are less physically active, low fruit and vegetable consumption, and lack of awareness in early detection or detection of disease. In 2016-2017 the Ministry of Health of the Indonesia Republic focuses 3 activities of healthy living community movement program that is doing physical activity, consuming fruits and vegetables and checking health regularly. This research uses quantitative descriptive analytic design with descriptive quantitative survey method with random sampling technique. Result physical activity conducted by respondent as much as 315 respondents (95,5%), consuming fruit and vegetables by respondents as much as 189 respondents (57,3%), checking health routinely done by respondent counted 48 responden (14,5%) and implementation activities of the community healthy living movement program in Karangsari sub district is not good,there are 297 respondents (90%) did not carry out three GERMAS indicators. It is expected that the people of Kelurahan Karangsari apply healthy living community movement which includes 3 indicators that is doing physical activity, consuming fruits and vegetables, and checking health regularly, so that will avoid the health problems of non-communicable diseases. &nbsp; Keywords: Check health, consume fruits and vegetables, physical activity
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK PELAJAR DENGAN KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK Susanti, Yulia; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 3 (2019): Juli
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.125 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.207-212

Abstract

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup. Jumlah perokok di seluruh dunia kini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya berada di negara berkembang. Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok.Tujuan penelitan ini adalah mengetahui hubungan antara perilaku merokok pelajar dengan kebijakan kawasan tanpa rokok. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Populasi seluruh pelajar&nbsp; yang&nbsp; sekolah di SMP PGRI 07 Gemuh sebanyak&nbsp; 348siswa. Tehnik pengambilan sampel ini adalah&nbsp; total sampling. Hasil penelitian ini sebagian besar responden berumur 14 tahun (32,2%) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (58%), sebagian besar berperilaku merokok baik (55,2%), sebagian kecil yang tidak mendukung kawasan tanpa asap rokok (23,7%). Ada hubungan antara perilaku merokok dengan kebijakan kawasan tanpa asap rokok dengan ? value 0,005 (? &lt; 0,05). &nbsp; Kata kunci: perilaku merokok, kebijakan kawasan tanpa rokok &nbsp; THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT SMOKING BEHAVIOR AND NON-SMOKING AREA POLICY &nbsp; ABSTRACT Cigarettes are one of the tobacco products intended to be burned, smoked and / or inhaled. . The number of smokers around the world now reaches 1.2 billion people and 800 million of them are in developing countries. Indonesia is the third country with the largest number of smokers in the world after China and India. The increase in cigarette consumption has an impact on the increasing burden of smoking-related illnesses and the increase in the number of deaths from cigarettes. This research is to determine the relationship between student smoking behavior and non-smoking area policy. This study uses a cross-sectional approach. The population of all students who study at the PGRI 07 Middle School is 348 students. This sampling technique is total sampling. The results of this study most of the respondents were 14 years old (32.2%) and most were male (58%), most of them behaved well (55.2%), a small proportion did not support smokeless areas cigarettes (23.6%). There is a relationship between smoking behavior and non-smoking area policy with ? value 0.005 (? &lt;0.05). &nbsp; Keywords: smoking behavior, no-smoking area policy