Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS POTENSI OBJEK WISATA UNGGULAN DI WILAYAH GEOPARK PONGKOR BERBASIS WEBGIS Hafidz; Erwin Hermawan
INFOTECH journal Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/infotech.v9i1.5241

Abstract

Geosite Pongkor memiliki potensi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi karena banyak keindahan alam seperti Air terjun, Panorama, dan Camping ground, Cagar budaya namun sampai saat ini kurangnya informasi wisata alam secara detail. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti membuat dan menganalisa destinasi objek wisata yang belum diketahui oleh banyak orang, untuk menganalisis dan mempunyai daya tarik wisatawan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Penelitian ini menggunakan Geographic Information System (GIS) sebagai tools untuk menyajikan sebaran spasial objek wisata di Geopark Pongkor Kabupaten Bogor. Metode Composite Performance Index (CPI) digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif empat kriteria. Penelitian menghasilkan sebuah perankingan tingkat keramaian pada objek wisata pada tahun 2019 yaitu objek wisata Air Panas Ciparay, Wisata Alam Ranggon Hills, dan Museum Tambang Antam. Pada tahun 2020 dengan objek wisata Curug Pangeran, Wisata Alam Ranggon Hills, dan Air Panas Ciparay, dan tahun 2021 Air Panas Ciparay, Museum Tambang Antam dan Curug Pangeran di kawasan Geopark Pongkor berbasis WEBGIS.
Analisa Pola Perubahan Suhu Permukaan Menggunakan Google Earth Engine Berbasis Web Gis Erwin Hermawan; Sahid Agustian; Ikmal Wahyudi
Jurnal Etnik: Ekonomi-Teknik Vol 2 No 5 (2023): ETNIK : Jurnal Ekonomi dan Teknik
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/etnik.v2i5.198

Abstract

Development in an area must pay attention to the socio-economic conditions of the community such as the level of education, health and economic facilities as well as other factors. The development of this region cannot be separated from the regional spatial planning, this is very necessary to realize a balanced development. Bogor Regency is one of the regencies whose development is currently quite developed, the increase in population causes a reduction in land with vegetation cover to become built-up areas, from the increase in built-up land it causes an increase in temperature in Bogor Regency. Conditions like this can cause temperatures in urban areas to be much higher than in villages due to vegetation factors. From this background, how to analyze the pattern of changes in surface temperature using the GIS web-based Google Earth Engine in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin Districts. Therefore it is necessary to analyze the pattern of changes in surface temperature using the GIS web-based Google Earth Engine in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin sub-districts and create an information system about mapping surface temperature change patterns using the GIS web-based Google Earth Engine. . The results showed that the average surface temperature reached 25?C, this analysis used the Google Earth Engine in order to find out temperature changes in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin sub-districts in 2002, 2008, 2014 and 2019. With that, it can be seen that the highest temperature level was in 2008 with a temperature of 34?C.
Keterkaitan Pengaruh Iklim Terhadap Angka Kejadian Tuberkulosis Berbasis Web Gis Abdul Manaf; Erwin Hermawan; Nurul Kamilah
Jurnal Etnik: Ekonomi-Teknik Vol 2 No 5 (2023): ETNIK : Jurnal Ekonomi dan Teknik
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/etnik.v2i5.199

Abstract

Management of pulmonary tuberculosis (TB) in Bogor City is still a priority in health care. The high number of TB cases in the Lawang Gintung Health Center area in the 2017-2019 period reached 126 new cases. Where the most new cases were in the Muarasari Village with a total of 52 new cases of TB. This research method uses the spatial interpolation method to determine the distribution of climate and its association with the incidence of new cases of pulmonary TB. Through the development of spatial interpolation GIS, it is known that the pattern of distribution of cases per month in the area of ??the Public Health Center in terms of the relationship between climate and the development of new cases of TB in the area of ??the Lawang Gintung public Health center. Incidence Rate in the region public Health center Lawang Gintung per month during 2017-2019 was highest in February with an IR value of 8.7 per 10,000 people/population. The increase in the IR value in each month is accompanied by an increase in the average value of rainfall (mm²), air temperature (°C), and humidity (%). Where in January the IR value was 2.2, increasing in February to 8.7 with an average rainfall value per month of January 15.4 mm² and in February it increased to 25.3 mm². Followed by increasing the value of air temperature and humidity. Correlation of climate to the incidence of new cases of pulmonary TB in the region public Health center Lawang Gintung is known that rainfall is positive with an R² value of 0.50. Air temperature is negative where R² is 0.01 and humidity is positive with R² value is 0.17.
ANALISIS POLA DISTRIBUSI SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN URBAN HEAT ISLAND MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH ENGINE (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR TAHUN 2000, 2009, & 2021) M Veruj Abdul Wadud; Erwin Hermawan; Nurul Kamilah
INFOTECH journal Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/infotech.v9i1.5507

Abstract

Bogor merupakan salah satu kota tertua di Indonesia dan salah satu kota terbesar di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi). Kota Bogor juga merupakan pusat ekonomi dan salah satu kota yang memiliki jumlah populasi yang cukup tinggi, hal ini berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan perkotaan. Akan tetapi urbanisasi dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia terutama pada produksi polusi gas CO2, modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer, yang dapat menyebabkan perubahan cuaca lokal dan iklim hal itu dapat menyebabkan peningkatan suhu di Kawasan perkotaan yang dikenal dengan fenomena Urban Heat Island (UHI). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dimonitoring melalui pengindraan jauh, pengindraan jauh adalah salah satu sarana yang efektif dalam pemantauwan penggunaan lahan karna dapat menyediakan informasi mengenai permukaan bumi, Salah satu teknologi pengindraan jauh yakni Google Earth Engine, adalah sebuah platform berbasis cloud yang menawarkan analisis data lingkungan berskala dunia dimana User hanya perlu mengakses data dari repository di google untuk mendapatkan citra data pengindraan jauh dan data geospasial lain .Pendekatan penelitian ini menggunakan metode Random Forest sebagai pembelajaran ansamble untuk memecahkan masalah klasifikasi dan regresi. metode ini memiliki akurasi yang cukup tinggi serta bisa menentukan variabel-variabel penting dan meminimalisasi kesalahan penilaian akan membuat analisis menjadi lebih praktis dan lebih mudah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa urbanisasi perkotaan selalu meningkat dan suhu rata-rata Kota Bogor dari tahun 2000 hingga tahun 2021 mengalami peningkat pada setiap tahunnya. adapun hasil klasifikasi tutupan lahan dari penelitian ini menggunakan metode Random Forest (RF) menunjukkan nilai akurasi keseluruhan (Overall Accuracy) sebesar 95,57% dan nilai kappa sebesar 94,56%.
ANALISIS PERHITUNGAN INDIVIDU POHON MANGROVE PADA CITRA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) MENGGUNAKAN METODE LOCAL MAXIMA Trisna Mukti; Sahid Agustian Hudjimartsu; Erwin Hermawan
INFOTECH journal Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/infotech.v9i2.6480

Abstract

Hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan pantai yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove, manfaat pohon mangrove yakni sebagai penghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industri dan penghasil bibit serta bahan baku suatu obat. Indonesia memiliki hutan mangrove yang luas mencapai 3.364.076 Ha, dengan luasnya area akan butuh waktu lama dan sumber daya cukup besar untuk dilakukan monitoring terhadap pengelolaan atau pendataan jumlah pohon sebagai inventarisasi, dibuatnya pengelolaan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang besar serta serbaguna dan untuk kemakmuran masyarakat Perhitungan jumlah pohon secara manual dinilai tidak efisien karena perlu menghitung satu persatu pada area tersebut, sehingga memerlukan banyak tenaga dan biaya. pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) merupakan salah satu teknologi untuk mendapatkan data citra atau data spasial. Teknologi UAV ini dapat menghasilkan foto udara dengan waktu yang cepat, dan biaya yang lebih murah. Tujuan dari penelitian ini Mengetahui hasil analisis dari otomatisasi pendeteksian pohon mangrove dengan metode Local Maxima. Hasil deteksi pohon menunjukkan pada ketinggian minimum 5 meter sebanyak 3929 pohon (ukuran window size 3.5) dengan hasil overall accuracy 0.780 dan 3390 pohon (ukuran window size 4) memperoleh overall accuracy 0.689. Sedangkan, pada minimum ketinggian 4 meter terdapat sebanyak 4134 pohon (ukuran window size 3.5) pohon dengan nilai overall accuracy 0.791 dan 3543 (ukuran window size 4) pohon terdeteksi memperoleh nilai overall accuracy 0.692.
KLASIFIKASI KESEHATAN PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN CITRA UNMANED AERIAL VEHICLE (UAV) DENGAN METODE CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORKS (CNN) Dimas Mulya Saputra; Erwin Hermawan; Sahid Agustian2
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan (JITTER) Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33197/jitter.vol9.iss3.2023.1044

Abstract

Indonesia is a country with a majority of the population making rice the main food. With an increasing population, of course, it is necessary to maintain the quality of rice to reduce the risk of crop failure. In 2019, it was stated that nearly 40% of the world's crop was lost due to disease and pest infestation. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) is a technology that has been widely used for the observation and mapping of rice plants. The UAV's small size allows it to maneuver more, making shooting land easier and faster. These diseases and pest attacks can be detected by looking at the plant parts. The easiest part to detect is on the leaves because the signs of the disease can be seen clearly. However, it is not easy to recognize these diseases, it requires experts to identify diseases through a more accurate UAV image. Convolutional Neural Network (CNN) is a deep learning method that is often used in digital image recognition. This is because CNN is trying to imitate the image recognition method in the human visual cortex. The CNN method in this study was used to classify healthy rice plants and diseased rice plants through UAV imagery
ANALISIS POLA DISTRIBUSI SPASIAL KETERKAITAN KEPADATAN PENDUDUK DAN KERAPATAN BANGUNAN MELALUI GOOGLE EARTH ENGINE MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE BUILT-UP INDEX Darwin Noviansyah; Erwin Hermawan; Nurul Kamilah
INFOTECH journal Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/infotech.v9i2.7001

Abstract

Kota Bogor secara geografis terletak di tengah-tengah wilayah kabupaten bogor dan sangat dekat dengan ibu kota. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020 jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 1.043.070 juta jiwa itu akan terus meningkat setiap tahunya. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan jalan akan mempengaruhi perkembangan bangunan yang ada di Kota Bogor sehingga akan menimbulkan dampak negatif seperti penurunan kesehatan masyarakat, penurunan kualitas tempat tinggal dan ketidaksesuaian dengan tata ruang wilayah. Kondisi kerapatan bangunan dapat di peroleh dengan menggunakan algoritma Normalized Difference Built-up Index (NDBI) melalui Google Earth Engine (GEE). Google Earth Engine (GEE) adalah salah satu platfrom pengolahan citra satelit berbasis (cloud compution). Hasil dari pengolahan citra satelit yang sudah di olah di Google Earth Engine (GEE) menggunakan metode Normalized Difference Built-up Index (NDBI) mendapatkan nilai uji akurasi koefisien kappa 83,01 menunjukan bahwa hasil pengolahan NDBI mendapatkan nilai yang bagus. Hasil ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk pemeritah setempat untuk melakukan kebijakan terkait tata ruang wilayah yang ada di Kota Bogor. Output dari penelitian ini berupa informasi kerapadatan penduduk dan kerapatan bangunan di Kota Bogor periode 2001-2021 berbasis WEBGIS.
ANALISIS PERHITUNGAN INDIVIDU PADA POHON PINUS MENGGUNAKAN METODE LOCAL MAXIMA DARI CITRA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Sinta Lestari; Erwin Hermawan; Sahid Agustian Hudjimartsu
INFOTECH journal Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/infotech.v9i2.7101

Abstract

Salah satu sentra utama populasi hutan pinus Jawa Barat berada di Sukabumi yang terletak di beberapa kecamatan, diantaranya: Kec. Sagaranten, Kec. Bojong lopang, Kec. Jampang dan Kec. Pelabuhan Ratu yang pengelolaannya dilakukan di sejumlah kawasan hutan produksi. Teknologi yang efektif untuk melakukan monitoring pada sektor pekebunan adalah teknologi penginderaan jauh (remote sensing), seperti pesawat tanpa awak/drone atau UAV. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hasil perhitungan pohon pinus dari citra UAV menggunakan metode local maxima dan ratiogreen, serta menganalisa akurasi dari hasil perhitungan pohon pinus. Hasil penelitian pada kelas minimum 4 meter identifikasi jumlah pohon dengan metode local maxima terdapat 4.166 pohon. Sedangkan dengan mengkombinasi antara local maxima dan ratiogreen menghasilkan identifikasi sebanyak 4.011 pohon. Pada kelas minimum 3 meter, identifikasi jumlah pohon dengan metode local maximaterdapat 4.731 pohon, sedangkan dengan mengkombinasi antara local maxima dan teknik ratiogreen menghasilkan identifikasi sebanyak 4.540 pohon.
Media Sosial: Peran dan Kiprah dalam Pengembangan Wawasan Kebangsaan Susilo Adi Purwantoro; Riyadi Syahardani; Erwin Hermawan; Aang Kuvaeni; Indarti
Jurnal Lemhannas RI Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55960/jlri.v9i4.416

Abstract

Media sosial, merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat informasi strategis yang bilamana tidak dapat dikendalikan serta menjadi unproduktif maka akan membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian mendalam terkait bagaimana merumuskan platform Media Sosial Nasional yang memiliki kemampuan untuk menarik perhatian publik sekaligus menyampaikan konten-konten pembangunan karakter kebangsaan yang berlandaskan pada 4 (empat) konsensus bangsa yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan sesanti bhineka tunggal ika. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menggambarkan mengapa fenomena itu terjadi dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan desain kajian menggunakan desain kajian kasus dan kajian lapangan. Hasil kajian menunjukan, dalam rangka mengantisipasi dampak negatif media sosial perlu dikembangkan implementasi konsep nilai-nilai Wawasan Kebangsaan. Salah satu upaya strategis adalah dengan mengoptimalkan peran media sosial yang saat ini sedang digandrungi lintas generasi. Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan dapat diinformasikan secara luas kepada masyarakat sehingga dapat mendorong masyarakat untuk mengantisipasi nilai-nilai yang merugikan bangsa dan mengadopsi sikap mental yang mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Peningkatan peran media sosial perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan merupakan prioritas pembangunan nasional yang harus dilaksanakan oleh pemerintah bersama segenap komponen bangsa dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan ketahanan nasional.
ASSESSMENT OF PEATLAND ECOSYSTEM CHARACTERISTICS IN THE PEAT HYDROLOGICAL UNIT OF GONGAN RIVER- NILO RIVER, RIAU PROVINCE: Kajian Karakteristik Ekosistem Gambut pada Kesatuan Hidrologi Gambut Sungai Gongan-Sungai Nilo Provinsi Riau Budi Susetyo; Waluyo; Erwin Hermawan
Geomatika Vol. 30 No. 1 (2024): JIG Vol 30 No 1 Tahun 2024
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 establishes protocols for assessing and defining the function of peat ecosystems, involving 13 criteria. Among these, survey points must align with map coordinates, with a displacement limit of 200 meters. The research aims to meticulously control the characteristics of peatlands in the Peat Hydrological Unit (PHU) of Gongan River-Nilo River, Riau Province, following the work plan to ensure that observations align with actual conditions. The Haversine method gauges the distance between planned and actual observation points, revealing an average shift of 19.9 meters, ranging from 3.38 to 198.9 meters, indicating surveyor accountability. Field data shows 68% of the area with groundwater levels below 30 cm, and 32% between 30 and 60 cm. Channel water heights are predominantly between 50 and 100 cm (68%), with 22% lower and 10% higher. Soil pH consistently measures below 4 (100%), similar to channel water (73%), and substratum (81%) with most below 4. Only 3.1% of groundwater exceeds 300 μS/cm in electrical conductivity, while 96% are below 300 μS/cm, including low substratum conductivity. Total dissolved solids are mostly below 75 ppm (97%), with 3% between 75 and 150 ppm. The average peat thickness is 367.9 cm, primarily clay/river sediment at the hemic level. It can be concluded that all field survey results in the PHU Gongan-Nilo River can be accepted as valid data that can be used as a basis for development planning/regional determination in this area.
Co-Authors Aang Kuvaeni Aang Kuvaeni Abdul Manaf Afifudin Rahman AHMAD JUNAEDI Ahmad Zahid Alamsyah, Muhamad Alwi Andes Andes Andi Irawan Anisa Arlinda Putri Annisa Marliyani Arif K Wijayanto Bambang Riadi Budi Susetyo Budi Susetyo Budiharjo Budiharjo, Budiharjo Damanhuri, Nuri Abiyyah Damayanti, Intan Darwin Noviansyah Dewi Primasari Diah Adawiyah Dimas Mulya Saputra Disti Ayu Sadewa Dr. Budi Susetyo, Ir. , M. Sc Evi Novianti Fahrezi, Muhamad Azmi Faisal Fakhri Anara Fauzia, Vynnie Firdaus, Rizky Awaludin Firmansyah, Muhamad Geni Fitrah Satrya F.K Freza Riana Gibtha Fitri Laxmi Hadjimartsu, Sahid Agustian Hafidz Hafidz Hakiki, Muhamad Rafi Haorah Haorah Hendriawan Nur, Wawan Ikmal Wahyudi Iksal Yanuarsyah Iman Nugraha Setiady Imarananda Putri Imran Indarti Indarti`` Irma Damayanti Islahiyah Islahiyah Ismamudi Ismamudi Janaqi M. F Kamali, Alviyan Badro Lestari, Nur Annisa Indah Luthfi Khoirun Nisa M Veruj Abdul Wadud Mahfudoh Tunisa Marimin , Maya Azzahra Miftahul B.R. Khamid Mova R Sianturi muhamad iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Ramdhan Muhammad, Rizky Mustofa Al Mujahidin Nazar, Muarief Ahlun Noviansyah, Darwin Nurandi Rachim, Yusril Nurfajar Noviana Gumelar, Muhammad Nurhakim Ar Rafei, Fauza Nurul Kamilah Nurul Kamilah Nurul Karmilah Ocky . Purwantoro, Susilo Adi Puspa Eosina Putri, Monika Rafli Farhan, Muhamad Rahmatullah, Andhika Ramadhan, Alfarisi Ratu Yustika Rini Rena Rena Risky Ramdhani Hidayatullah Riyadi Syahardani Rizky Haerudin, Asep Rudi Hariyanto Sahid Agustian Sahid Agustian Hudjimartsu Sahid Agustian2 Santun R.P. Sitorus Satriyah Triyastati Shinta Damayanti Sinta Lestari Sinta Lestari, Sinta Siti Nurjanah Sultoni - Suria Darma Tarigan Trisna Mukti Wadud, M Veruj Abdul Waluyo Wanahad, Udin Wulandari, Berlina Yana Armanto, Devi Yayan Hadiyat Yeni Lasmawati