Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Identifikasi Sistem Sosial Ekologi (SES) Pada Taman Wisata Hutan Mangrove kota Pariaman, Sumatera Barat Hasanah, Lailatul; Sari, Lilik Kartika
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 4, No 1: April (2024)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v4i1.37146

Abstract

Kota Pariaman terdiri dari 4 kecamatan , 16 kelurahan dan 55 des. Luas wilayahnya mencapai 66,13 km dan penduduk 88.984 jiwa. Secara astronomis, Kota Pariaman terletak antara 00 33 00 00 40 43 Lintang Selatan dan 100 04 46 100 10 55 Bujur Timur. Tercatat memiliki luas wilayah 73,36 km2, dengan panjang garis pantai 12,00 km. Luas daratan kota ini setara dengan 0,17% dari luas daratan wilayah Provinsi Sumatera Barat, salah satu ciri dari desa pesisir adalah aktivitas dan hubungan antara sistem alamiah (sumberdaya) dan manusia (sosial ekonomi). Sistem sosial ekologi (SES) atau sistem sosial ekologi (SES) adalah istilah yang lebih umum digunakan untuk menggambarkan desa pesisir. Pada Penelitian ini penulis menggunakan metode pengamatan secara langsung dengan pengambilan data primer berupa observasi partisipasi aktif, wawancara, dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh peneliti dari literatur yang sudah ada melalui media perantara, seperti buku dan jurnal, secara langsung dan tidak langsung. Hasil penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana sistem sosial ekologi pada taman Wisata hutan Mangrove kota Pariaman. Hutan Mangrove di Desa Apar merupakan salah satu destinasi wisata populer di Pariaman, menghadapi tantangan karena terbatasnya pemahaman dan pengelolaan, sehingga menyebabkan deforestasi. Peran dari beberapa stakeholder dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Apar Mandiri Wisata ini meningkatkan ekonomi masyarakat dengan adanya destinasi wisata yang menarik kunjungan wisatawan, serta dapat menciptakan lapangan perkerjaan baru, dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi tersebut sehingga aktivitas yang dilakukan manusia menjadi jembatan sistem sosial ekologi yang bebas terhubung dengan sistem sosial.