Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EDUKASI GIZI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MENU ANAK BALITA DENGAN KONSUMSI GONAD BULU BABI (Sea urchins) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN PADA KELUARGA ETNIK BAJO SOROPIA Wiralis, Wiralis; Fathurrahman, Teguh; Hariani, Hariani; Nugraheni, Wahyu Puji
GIZI INDONESIA Vol 40, No 2 (2017): September 2017
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.424 KB)

Abstract

Suku Bajo mengandalkan hasil laut sebagai sumber pangan keluarga. Pada musim angin barat, nelayan tidak melaut, mengakibatkan tidak tersedia bahan pangan sumber protein, khususnya pada menu anak balita. Tujuan penelitian melakukan edukasi gizi untuk merubah persepsi keluarga dengan perbaikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dan meningkatkan kualitas menu anak balita melalui pemanfaatan gonad Bulu babi (sea urchins).  Metode  penelitian pre- eksperimen dengan desain pre-post test untuk menilai hasil intervensi berupa edukasi gizi dengan bentuk penyuluhan kelompok, pendampingan dan lomba mengolah gonad Bulu babi untuk anak balita. Sampel terpilih adalah ibu anak balita sebanyak  50  orang. Intervensi dilakukan selama 4 bulan dari Agustus sampai November 2014. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan rerata pengetahuan  sebesar 32,8 poin; peningkatan sikap positif yang mendukung praktek kegizian 31,9 poin serta rerata keterampilan  92,7 poin. Uji statistik dengan t-test menunjukkan perbedaan signifikan. Terdapat  peningkatan pengetahuan gizi, sikap positif dan praktek gizi setelah intervensi dan terjadi perubahan kesadaran, ketertarikan, evaluasi dan uji coba  nilai bahwa gonad Bulu babi (Sea urchins) dapat menjadi sumber protein menu anak balita pada musim angin barat.ABSTRACT Nutrition Education to Improve Quality of Menu for Children Under Five Through Consumption of Gonad Sea Urchins as an Alternative of Protein Source Food among Family Bajo Soropia EthnicBajo tribe rely on seafood as a source of family food. In the west wind season, the fishermen can not go for fishing resulting in unavailability of protein rich food source, especially in the menu of children under five. The research objective is to study whether intervention of nutrition education may change the family perception through improvement in knowledge, attitudes and skills in order to increase the quality of the children-under-five diet through the utilization of sea urchin gonads. The research method was pre-experimental using pre and post test design to assess the impact of nutrition education with the method of group counseling, accompaniment of family, and finally competition of urchin gonads dish product for children under five meals among 50 families in the Bokori and Mekar villages. Nutrition education carried out for 4 months. The results showed that the mean knowledge improvement was 32.8 points, attitude was 31.9 points and skills was 92.7 points and these were significant achievement using t-test (p<0.05). In conclusion, through nutrition education, there were increasing in knowledge, attitude and practice to support health and nutrition. The family has been able to process more varied urchin gonads. In addition, there was increasing interest and acceptance of family in sea urchin gonads as an important part of the family menu especially for children-under-five. Keywords: sea urchin gonads, family dish, nutrition education, children-under-five, Bajo Soropia
Potensi Olahan Gonad Bulu Babi (Diadema setosum) pada Balita Stunting Hariani, Hariani; Fathurrahman, Teguh; Astuti, Triana; Wiralis, Wiralis
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.715

Abstract

Risalah Kebijakan Intervensi Berbasis Masyarakat pada Pengendalian Hipertensi dalam Kehamilan Kartini, Kartini; Rosyanti, Lilin; Fatmawati, Fatmawati; Fathurrahman, Teguh; Usnia, Usnia; Hikmandayani, Hikmandayani
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i3.1188

Abstract

Edukasi gizi seimbang dan sosialisasi peran keluarga sadar gizi untuk mencegah penyakit tidak menular di Desa Bajo Indah, Soropia, Konawe Wiralis, Wiralis; Askrening, Askrening; Fathurrahman, Teguh; Suwarni, Suwarni; Hariani, Hariani; Nirmala, Intan Ria
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2024): Juli-September
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat baik secara global maupun di Indonesia. Stunting diusia balita dapat menjadi faktor risiko penyakit tidak menular diusia dewasa. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan dan menguatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular melalui penguatan peran keluarga sadar gizi. Pada awal kegiatan dilakukan skrining terhadap faktor risiko penyakit tidak menular, dan dilanjutkan dengan edukasi melalui metode penyuluhan menggunakan media leaflet, slide presentasi dan pemutaran media video. Hasil identifikasi yang dikumpulkan melalui survei dan pelacakan pada setiap rumah diukur 56 balita menunjukkan balita dengan status gizi buruk (Z-Score: < -3) menggunakan indeks massa tubuh sebanyak 36,5% dan gizi kurang (Z-score: (-2) -  (>-3)) sebesar 14,3%. Sebagian besar keluarga memiliki risiko akibat perilaku hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, tidak memiliki program olah raga, pola makan sayur dan buah dalam katagori kurang. Hasil skrining dijadikan fakta manyarakat, dengan memberikan solusi membangun keluarga sadar gizi melalui pemenuhan pola makan dengan gizi seimbang, pola hidup berolah raga, melakukan penimbangan balita setiap bulan dan melakukan identifikasi masalah gizi pada tingkat keluarga.
Pemberian Gonad Deadema Setosum terhadap Berat Badan dan Panjang Badan Tikus Jantan Wistar (Rattus Norwegiccus) Kurang Gizi Kronik Fathurrahman, Teguh; Wiralis, W; Zakaria, Z; Hariani, H
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.454

Abstract

Pendahuluan Gizi kurang kronis dapat mengakibatkan stunting. Penambahan gonad Deadema setosum pada pembuatan produk makanan tambahan sebagai alternatif PMT berbasis bahan pangan lokal. Gonad Bulu babi mengandung asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk pemeliharaan jaringan pada masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan panjang badan dan berat badan setelah pemberian gonad Deadema setosum pada model eksperimen. Metode Penelitian merupakan eksperimen laboratorium menggunakan model tikus jantan wistar (Ratus norwegiccus) kurang gizi kronik. Tikus usia 5 minggu, rancangan penelitian pre-post test with group control. Penelitian dilakukan selama 6 bulan (juli sampai desember 2020). Model eksperimen diinduksi dengan asupan rendah energi selama 24 hari pada 75 ekor sampel tikus untuk menghasilkan sampel tikus wasting. Tikus wasting sebanyak 15 ekor tikus yang dipilih secara random, diberi perlakuan :K+ (pakan standar+injeksi hormon pertumbuhan 1 ml), K- (pakan standar), F1 (pakan standar + tepung gonad 1 gram/hari), F2 (pakan standar + tepung gonad 2 gram/hari) dan F3 (pakan standar + tepung gonad 3 gram/hari) selama 12 hari. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum 3 gram per hari (F3) dapat menambah panjang badan (0,15 cm) lebih cepat dibandingkan F2 : pemberian tepung gonad 2 gram/hari (0,13 cm), 1 gram/hari (0,06 cm) dan kelompok kontrol negatif (0,04 cm). Pemberian tepung gonad 3 gram/hari dapat menambah berat badan sampel sama dengan kontrol positif (0,4 gram) tinggi dibandingkan F2 (0,3 gram) dan F1 sama dengan kontrol negatif (0,1 grm) pada model eksperimen Rattus norwegicus . Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan panjang badan (p= 0,903) dan berat badan (p=0,928) setelah pemberian tepung gonad. Kesimpulan dan Saran Pemberian tepung gonadTidak ada perbedaan panjang badan dan berat badan pada tikus setelah pemberian tepung gonad 1,2 dan 3 gram dengan kelompok yang mendapatkan injeksi hormone dan yang yang tidak mendapatkan suplemen selama 12 hari. Pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum diberikan > 3 gram/hari waktu yang lebih lama untuk melihat perubahan berat badan dan panjang badan.
Penambahan Tepung Daging Ikan Pogo (Aluterus Monoceros) pada Kreakers Meningkatkan Kadar Protein dan Seng Israwati, Israwati; Wiralis, Wiralis; Fathurrahman, Teguh; Suwarni, Suwarni; Hariani, Hariani; Fatmawati, Fatmawati; Askrening, Askrening
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.799

Abstract

Latar belakang : Protein dan seng merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak balita. Kreakers telah dikembangkan menggunakan berbagai jenis ikan yang dapat meningkatan kandungan gizi dan daya terimanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan kreakers ikan Pogo (Aluterus monoceros) sebagai camilan tinggi protein dan seng.Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengembangan creakers menggunakan tepung ikan Pogo (Aluterus monoceros) dengan persentase 0%, 15% dan 20%. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-29 maret 2021 bertempat di Laboratorium ilmu teknologi pangan politeknik kendari jurusan gizi dan Universitas Haluoleo Kendari. Data yang dikumpulkan meliputi daya terima, kadar protein dan seng (Zn). Daya terima diukur dengan uji orgnoleptik menggunakan skala hedonik (1-5), protein kreakers diukur dengan metode Lowry, kadar seng diukur dengan metode Atomic Absorption Spektrophotometer (AAS). Data diolah secara deskriptif.Hasil : Dihasilkan formula creakers dengan penggunaan tepung ikan Pogo F1= 0%, F2 = 15% dan F3 = 20%. Uji daya terima menggambarkan penilaian panelis terhadap parameter warna kreakers dengan katagori sangat suka presentase tertinggi pada formula F2, katagori suka persen tertinggi memilih formula F2. Parameter aroma, menunjukan penilaian panelis dengan katagori sangat suka pada formula F2 dan suka F1. Parameter rasa, panelis menilai katagori sangat suka pada formula F2: 73% dan suka F3 : 90%. Parameter tekstur katagori sangat suka pada F2: 53,3% dan suka F1: 70%. Nilai rata-rata skor daya terima tertinggi adalah F2:3.7, selanjutnya F1: 3.1 dan F3: 3.0. Hasil analisis kadar protein tertinggi adalah pada formula F3: 41%, selanjutnya F2: 27% dan F1: 16%. Kadar seng tertinggi adalah formula F3: 4%, F2: 2% dan F1: 1%.KESIMPULAN: Penambahan tepung ikan Pogo 20% pada kreakres menghasilkan kadar protein dan seng paling tinggi. Daya terima kreakers formula F2 lebih diterima dengan skor 3.7 , dibandingkan F1 (3.1) dan F3 (3.0).
Relationship between Infectious Diseases, Maternal Nutritional Knowledge and Dietary Patterns with the Incident of Stunting in Toddlers in the Working Area of the Kapoiala Health Center, Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province: - Rasmaniar, Rasmaniar; Sapitri, Anggi; leksono, Purnomo; Petrus, Petrus; fathurrahman, Teguh; Rai sudarsono, I made; atoy, Lena
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 2 No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v2i2.1567

Abstract

Background: Stunting is a disorder of growth and brain development in children caused by malnutrition for a long time, including inadequate intake and increased nutritional needs due to repeated infections, and lack of stimulation. The percentage of stunted toddlers in Southeast Sulawesi in 2017 was 36.4% , Konawe Regency by 29.6%. This study aims to determine the relationship between infectious diseases, knowledge of maternal nutrition and diet with the incidence of stunting under five children Method :. This type of research is descriptive analytical research with a cross sectional study approach. It was carried out from March to May 2020, the number of samples was 35 participant. The sampling technique was Proportional Random Sampling. Results: The study showed as many as 54.3% (n=19) under five were women, 57.1% under five aged 12-36 months, 31.4% under five suffering from infectious diseases, there were 85.7% mothers under five had poor nutrition knowledge, as many as 51.4% Stunting toddlers. Conclusion: There is a significant relationship between infectious diseases and the incidence of stunting in toddlers, and there is no significant relationship between knowledge of maternal nutrition and eating patterns with the incidence of stunting. Suggestion: Toddler mothers are given nutrition education to always visit Posyandu regularly so they can monitor their child's growth and development.
Studi Pengaruh Konsumsi Bubuk Kakao Terhadap Kesehatan Jantung Pegawai Poltekkes Kemenkes Kendari Banudi, La; Fathurrahman, Teguh; Naningsih, Hasmia; Orno, Theosobia Grace
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 3 (2024): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i3.1635

Abstract

Latar belakang: Penyakit jantung terjadi karena kerusakan sel otot jantung dalam memompa aliran darah keseluruh tubuh, sehingga menyebabkan kondisi jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Perbaikan pada kelaianan jantung yakni konsumsi bubuk kakao. yang banyak katekin dan epikatekin). Tujuan Penelitian untuk mengetahui Studi Pengaruh Konsumsi Bubuk Kakao Terhadap Kesehatan Jantung Pegawai Poltekkes Kemenkes Kendari. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain eksperimen sederhana, untuk mengidentifikasi Studi Pengaruh Konsumsi Bubuk Kakao Terhadap Kesehatan Jantung. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Poltekkes Kemenkes Kendari. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sebesar 20 orang. Setelah pemeriksaan, Sampel diberikan bubuk kakao sebesar 20 g yang dikonsumsi sebanyak 40 g tiap hari selama 7 hari konsumsi. Analisis data menggunakan paired t test. Hasil Penelitian: bahwa sebelum konsumsi bubuk kakao rata-rata nilai kolesterol sebesar 223,95 + 44,92 mg/dl dan nilai kolesterol sesudah konsumsi bubuk kakao 217,05 + 44,96 mg/dl. Hasil uji paired t test menunjukkan ada penurunan kolesterol setelah konsumsi bubuk kakao pv=0,045.  Konsumsi bubuk kakao rata-rata nilai LDL sebesar 144,42 + 28,78 mg/dl dan nilai LDL sesudah konsumsi bubuk kakao 136,74 + 34,47 mg/dl. Hasil uji paired t test menunjukkan tidak ada penurunan LDL setelah konsumsi bubuk kakao pv=0,213. Sebelum konsumsi bubuk kakao rata-rata nilai HDL sebesar 47,05 + 11,65 mg/dl dan nilai HDL sesudah konsumsi bubuk kakao 49,79 + 7.89 mg/dl. Hasil uji paired t test menunjukkan tidak ada perubahan kenaikan HDL setelah konsumsi bubuk kakao pv=0,103. Selanjutnya sebelum konsumsi bubuk kakao rata-rata nilai TG sebesar 47,05 + 11,65  mg/dl dan nilai TG sesudah konsumsi Cozika 49,79 + 7.89 mg/dl. Hasil uji paired t test menunjukkan tidak ada penurunan TG setelah konsumsi bubuk kakao pv=0,420. Kesimpulan: konsumsi bubuk kakao setelah perlakuan dapat menurunkan kolesterol total tapi tidak menurunkan LDL, tidak menaikan HDL dan tidak menurunkan TG. Saran, pada ujicoba ini hanya menggunakan waktu 7 hari sehingga perlu penambahan waktu untuk uji coba tersebut
Giving Processed Gonad of Sea Urchins and Skipjack Fish (Katsuwonus pelamis) to Stunted Children: Acceptability and Effectiveness Hariani, Hariani; Fathurrahman, Teguh; Wiralis, Wiralis; Astuti, Trina; Imanuddin, Imanuddin
Public Health of Indonesia Vol. 11 No. S1 (2025): Special Issue
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v11iS1.919

Abstract

Background:Stuntingis a critical chronic nutritional issue prevalent in developing countries, including Indonesia, with profound effects on children's physical growth, cognitive development, and future productivity. Objective: This study aims to assess the acceptability of nuggets formulated from sea urchin gonads (Diadema setosum) and skipjack fish (Katsuwonus pelamis) as a nutritional supplement for addressing stunting in children under five years of age. Methods: A quantitative descriptive approach was employed, utilizing organoleptic testing. The study involved 161 panelists comprising nutrition students and mothers of toddlers attending the Posyanduin Soropia District, Konawe Regency. Results: The organoleptic test results indicated that the nuggets were well-accepted in terms of color, aroma, taste, and texture. A majority of the panelists rated them as "like" or "very like". Statistical analysis using a paired sample t-test demonstrated significant differences in acceptability before and after nugget administration across all assessed aspects (p< 0.05). Conclusion: Nuggets derived from sea urchin gonads and skipjack fish exhibit substantial potential as an alternative food supplement for stunted children, given their high acceptability and nutritional composition supporting growth and development. Further research is recommended to explore the long-term effects of regular nugget consumption on nutritional status and physical growth in stunted children, along with an economic analysis to evaluate the cost-effectiveness of this intervention.   Keywords:acceptability; organoleptic; nugget; sea urchin gonads; skipjack fish; toddler stunting
Edukasi Pemanfaatan Gonad Bulu Babi (Diadema setosum) sebagai Jajanan Sehat Hariani, Hariani; Fathurrahman, Teguh; Wiralis, Wiralis; Imanuddin, Imanuddin; Suwarni, Suwarni; Sudarsono, I Made Rai
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The availability of unhealthy snacks in school environments poses a challenge in efforts to improve children's nutritional quality and prevent stunting. Utilizing locally available nutrient-rich food sources, such as sea urchin gonads (Diadema setosum), can serve as a safe and nutritious alternative for school snacks. This community engagement initiative aims to enhance the knowledge and skills of housewives, school canteen operators, and Posyandu (integrated health post) cadres in processing sea urchin gonads into healthy snacks for school children. The training involved 20 participants from Waworaha and Soropia Villages, Soropia District, Konawe Regency. The methods employed included lectures, discussions, and demonstrations on the preparation of locally sourced nugget and siomay. Evaluation results indicated an average increase of 30% in participants' knowledge scores based on pre-test and post-test assessments. Participants also demonstrated the ability to apply the skills acquired during the training. This initiative not only raises awareness of the importance of balanced nutrition but also promotes the utilization of local resources as part of food diversification efforts. Contribution to Sustainable Development Goals (SDGs) This initiative contributes to Sustainable Development Goals (SDGs) Target 3.4, which aims to reduce mortality from non-communicable diseases and promote mental health through prevention and health promotion efforts. Overall, this activity aligns with SDG Goal 3: Good Health and Well-Being, which seeks to ensure healthy lives and promote well-being for all ages. Additionally, this initiative supports SDG Goal 2: Zero Hunger, particularly Targets 2.1 and 2.2, which focus on improving food security and ensuring balanced nutrition, including stunting prevention among children.