Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI Arisandy, Widya
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.914 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v1i1.338

Abstract

Knowledge is the result of ?know? and this is happening after they made a sensing towards an object certain .Sensing towards an object occur through panca human senses the sight , hearing , of smell , taste and touched with own .Knowledge about the implementation of the nurse strategy is obliged to understandable and in understand by a nurse soul .Many things can affect knowledge a nurse soul both internally and externally.Strategy the implementation of the act of nursing is a in made as a guide by a nurse if when interacting with disorder patients hallucinations.The purpose of research to know relations factors internal a nurse with knowledge nurse in the application of the implementation of the strategy in patients with disorder hallucinations in inpatient Rooms Hospital Ernaldi Bahar The Province Of South Sumatera 2017 . The kind of research done is research quantitative by using the method survey analytic approach in cross sectional .Technique the sample collection that is using a technique the sample collection total of sampling , the number of the sample are always 33 people .To research this independent variable consists of education , length of employment and the days of while dependent variable is knowledge nurse about strategy the implementation of the hallucinations . the results of this research was obtained one variable are associated than 3 variable internal factors researched namely working time with the results of p-value 0,011. Researchers hope from the results of this research , nurses can identify any factor that could affect the knowledge nurses and also can be used to understand the science of psychiatric Keywords       : Nurses Knowledge, Strategy Implementation Hallucinations  
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL (SPIRITUAL INTELLEGENCY) DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Widya Arisandy
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i2.177

Abstract

Latar belakang: Lansia atau Lanjut usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun , adapunkecerdasan spiritual (bahasa inggris: spiritual quotient, di singkat SQ) adalah kecerdasan jiwa yangmembantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinanuntuk menerapkan nilai-nilai positif. kualitas hidup menggambarkan kemampuan individu untukmemaksimalkan fungsi fisik, sosial, psikologis, dan pekerjaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual (spiritual intellegency) dengan kualitas hidup lansia.Metode: Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik(total sampling), adapun penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resikodengan afek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat(point time approach)dengan metode Total Sampling berdasar kan kriteria inklusi yang telah di pilihsesuai dengan konteks penelitian, analisa data yang digunakan adalah univariat adalah kecerdasanspiritual dan kualitas hidup sedangkan analisa bivariat untuk mengetahui adanya hubungan kecerdasanspiritual dengan kualitas hidup lansia. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2018. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden kecerdasan spiritual kategorimampu sebanyak 35 responden (87,5%). Sedangkan responden yang memiliki kualitas hidup kategoriberkualitas sebanyak 38 responden (95,0%). Analisa bivariatnya didapatkan tidak adanya hubunganyang bermakna antara kecerdasan spiritual dan kualitas hidup lansia dengan p-value =1.000 lebih kecildari ???? = 0,05. Saran: Penelitian ini di harapkan perlu meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia yangmenghuni panti, terutama pada bagian sarana dan prasarana di panti (tongkat, kaca mata, kursi roda,dapur dan ruang di kamar yang mempermudah lansia melakukan aktivitas dengan mandiri) agar dapatmenjadi salah satu faktor pendukung kualitas hidup lansia.Kata kunci : Kecerdasan, Kualitas Hidup
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI Widya Arisandy
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v1i1.171

Abstract

Knowledge is the result of ”know” and this is happening after they made a sensing towards an object certain .Sensing towards an object occur through panca human senses the sight , hearing , of smell , taste and touched with own .Knowledge about the implementation of the nurse strategy is obliged to understandable and in understand by a nurse soul .Many things can affect knowledge a nurse soul both internally and externally.Strategy the implementation of the act of nursing is a in made as a guide by a nurse if when interacting with disorder patients hallucinations.The purpose of research to know relations factors internal a nurse with knowledge nurse in the application of the implementation of the strategy in patients with disorder hallucinations in inpatient Rooms Hospital Ernaldi Bahar The Province Of South Sumatera 2017 . The kind of research done is research quantitative by using the method survey analytic approach in cross sectional .Technique the sample collection that is using a technique the sample collection total of sampling , the number of the sample are always 33 people .To research this independent variable consists of education , length of employment and the days of while dependent variable is knowledge nurse about strategy the implementation of the hallucinations . the results of this research was obtained one variable are associated than 3 variable internal factors researched namely working time with the results of p-value 0,011. Researchers hope from the results of this research , nurses can identify any factor that could affect the knowledge nurses and also can be used to understand the science of psychiatric
PENGARUH PENERAPAN TERAPI MUSIKAL PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI DIRUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 Widya Arisandy
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.057 KB)

Abstract

Kasus pasien gangguan jiwa yang mengalami gejala isolasi sosial sendiri tergolong tinggi yaitu 72%,klien yang mengalami isolasi sosial: sebesar 72% dari keseluruhan jumlah kasus skizofrenia. Jadi dapat disimpulkan bahwa gejala terbanyak dari pasien skizofrenia adalah isolasi sosial. Diketahuinya perbedaan sebelum dan sesudah penerapan terapi musikal terhadap pasien isolasi sosial dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi diruangan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Desain Experiment Pre Posttest. Sampel yang digunakan 10 partisipan dengan tehnik total sampel. Pengumpulan data menggunakan check list untuk memberi nilai partisipan sesuai kemampuanya masing-masing. Data diolah menggunakan uji T, hasil uji T didapatkan bahwa pengaruh penerapan terapi musikal terhadap pasien isolasi sosial sebelum diberikan terapi musikal adalah 3,25 dengan standar devisiasi 1,682 dan pengaruh ratarata setelah diberikan terapi musik adalah 7,55 dengan standar devisiasi 2,544. Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value 0,001 yang berarti ada pengaruh penerapan terapi musikal pada pasien isolasi sosial terhadap kemampuan bersosialisasi di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL Widya Arisandy
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.812

Abstract

Latar Belakang: Isolasi sosial merupakan salah satu masalah keperawatan yang terjadi pada klien dengan gangguan jiwa dimana kondisi ketika keadaan seseorang mengalami penurunan atau bahkan tidak mampu berinteraksi dengan orang lain dan sekitarnya. Tujuan: Diketahuinya penerapan asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan gangguan isolasi sosial. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada dua pasien dengan gangguan jiwa isolasi sosial. Asuhan Keperawatan dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021 sampai dengan 31 Mei 2021 selama 7 hari di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Hasil: Terdapat kesamaan, dimana pasien 1 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 yaitu isolasi sosial, harga diri rendah, dan resiko perilaku kekerasan. Sedangkan evaluasi pada pasien 2 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 yaitu isolasi sosial, gangguan komunikasi verbal, dan halusinasi pendengaran, adapun untuk catatan perkembangan pasien 1 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 masalah keperawatan Sedangkan evaluasi pada pasien 2 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 masalah keperawatan. Saran: Pelayanan Rumah Sakit agar lebih meningkatkan penerapan asuhan keperawatan terutama pasien dengan gangguan interaksi sosial dengan  lebih meningkatkan pemanfaatan fasilitasi rehabilitasi  dalam terapi non farmakologi baik berupa terapi modalitas, terapi musikal, terapi aktifitas kelompok dan lain sebagainya untuk penyembuhan pasien tersebut serta peningkatan edukasi kepada pasien dan keluarga terhadap pentingnya keterlibatan pasien dalam aktifitas keseharian dan bentuk perhatian yang tinggi guna untuk meningkatkan derajat kesehatan yang lebih optimal.Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Isolasi Sosial
EDUKASI PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP BAHAYA MEROKOK DI DESA REJODADI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN Widya Arisandy; Kurniawaty Kurniawaty; Khoirin Khoirin; Septi Viantri Kurdaningsih; Miming Oxyandi; Neng Annis Fathia; Nopianti Nopianti; Suherwin Suherwin; Sunarmi Sunarmi
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i3.47

Abstract

Perilaku merokok masih menjadi permasalahan, baik secara lingkungan maupun individu dimana kejadiannya cukup tinggi di Kota Palembang. Perilaku merokok adalah kebiasaan yang membahayakan. Meskipun setiap orang mengetahui bahaya yang disebabkan oleh rokok, tetapi banyak anak-anak muda yang suka merokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada anak-anak muda adalah faktor psikologi, biologi dan lingkungan. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang perilaku merokok pada remaja dengan menggunakan metode penyuluhan dengan alat bantu penyebaran pamplet dan poster yang diikuti oleh dosen Prodi DIII Keperawatan dan segenap mahasiswa. Hasil yang didapatkan adalah memalui wawancara dan Tanya jawab secara langsung dimana terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang bahaya merokok setelah dilakukannya penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok sehingga diharapkan mampu mempengaruhi perilaku remaja untuk bisa berhenti merokok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi berhubungan dengan kemampuan pasien dalam mengontrol perilaku kekerasan Widya Arisandy; Sunarmi Sunarmi
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.54 KB) | DOI: 10.31101/jkk.553

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dengan kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, Sumatera Selatan tahun 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan metode study cross-sectional. Variabel independen adalah terapi aktivitas kelompok dan variabel dependen adalah kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan. Sampel sebanyak 23 orang adalah pasien dengan perilaku kekerasan yang dirawat di ruang rawat inap Kenanga, Merpati dan Bangau. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Distribusi frekuensi terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi perilaku kekerasan secara lengkap 13 orang (56,5%). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p-value=0,01α (α=0,05) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dengan kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan. 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGATASI PASIEN GADUH GELISAH DI RUANG IGD DAN ASOKA RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR SUMATERA SELATAN PALEMBANG TAHUN 2017 Widya Arisandy
Gaster Vol 16 No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.21 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v16i1.236

Abstract

Dari data World Health Organization ( WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah  menjadi masalah yang sangat serius. WHO ( 2001 ) menyatakan, 1 dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang  di dunia terganggu  jiwanya. Dari data medical record di rumah sakit ernaldi bahar kasus gangguan jiwa pada tahun 2012 berjumlah  5.092  jiwa dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 5.600 jiwa. Setelah di lakukan studi awal terdapat 4.102 jiwa yang mengalami gangguan jiwa terhitung dari bulan Januari sampai bulan September 2016.                    Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptik analitik yaitu suatu metode penelitian yang di lakukan dengan  tujan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat dengan Tingkat Kecemasan dalam Mengatasi Pasien gaduh Gelisah di Ruang IGD dan Ruang Asoka Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Palembang Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 dengan responden berjumlah 26 orang merupakan perawat di ruang IGD dan Ruang Asoka Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan.                Berdasarkan Hasil Penelitian yang ada, saran untuk perawat diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang tingkat kecemasan perawat dalam merawat pasien dengan gangguan perilaku kekerasan.
PENERAPAN STRATEGI PELAKSANA PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN Widya Arisandy; Andesta Juniarti
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.514

Abstract

Latar belakang: Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakkan motorik yang tidak terkontrol. Tujuan: Peneliti mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien Nn. “A” dengan resiko perilaku kekerasan. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik melalui cross sectional dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan jiwa dengan membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil: setelah diberikan asuhan keperawatan berupa strategi pelaksana pada pasien didapatkan hasil pasien mampu menerapkan SP 1 sampai SP 4 dengan bimbingan perawat  secara mandiri dan memasukkan kedalam jadwal harian. Saran: agar penerapan asuhan keperawatan pada pasien Perilaku kekerasan dapat diberikan dengan upaya maksimal oleh tenaga keperawatan baik berupa penerapan strategi pelaksana atau melakukan therapy aktifitas kelompok dengan rutin sehingga kualitas pelayanan prima dapat diberikan kepada pasien dengan baik                                                                                                                                       Kata kunci       : Resiko Perilaku Kekerasan
Hubungan Pengetahuan dengan Dukungan Keluarga Dalam Merawat Pasien Gangguan Halusinasi Pendengaran di Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar Widya Arisandy
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.01 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v1i2.995

Abstract

Latar Belakang : Halusinasi merupakan salah satu bentuk perilaku yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Keluarga berperan penting dalam menentukan cara atau asuhan keperawatan yang diperlukan oleh pasien halusinasi dirumah sehingga akan menurunkan angka kekambuhan.Tujuan : dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Dalam Merawat Pasien Halusinasi Pendengaran di Poliklinik RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember - Januari tahun 2020. Desain : Penelitian yang digunakan kuantitatif dengan metode survey analitik melalui pendekatan cross sectional teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling yang berjumlah 30 responden, pengambilan data menggunakan kuesioner kemudian di uji dengan chi square. Data diolah untuk memperoleh distibusi frekuensi dan masing-masing data di uji statistik untuk melihat adanya hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan uji chi square. Hasil : Uji chi-square menunjukkan variabel pengetahuan dengan dukungan keluarga ( p = 0,483 ) berarti tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan dukungan keluarga dalam merawat pasien gangguan halusinasi di poliklinik rumah sakit ernaldi bahar provinsi sumatera selatan 2020. Kesimpulan: dukungan keluarga dalam merawat pasien gangguan halusinasi tidak dipengaruhi oleh pengetahuan.