Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education)

PEMBELAJARAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI PECAHAN SISWA KELAS 3 SD Suhada, Ira Irawati; Rabbani, Sylvia
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This reaserch is a classroom action reaserch that aims to determine the effectiveness of the RME model and the result of the RME evaluation in learning mathematics in fraction material in grade 3 students of Sekolah Dasar Negeri 253 Panggungsari Bandung.Realistic mathematics learning begins with the real worlds, in order to facilitate students in learning mathematics, then students with the help of the teachers are given the opportunity to discover their own mathematical concepts. Existing procedures in applying the RME model are the preparation, opening, learning precess dan final stages. Evaluation of the RME model is seen from the activities of students based on aspects of verval activities and seeing students who are active and enthusiastic in participating in learning activities, do not interfere with friends when studying, dare to come to the front of the class and do assignment calmly and without haste.The result showed thet the application of the RME learning model to simple fractions material could increase student learning activities and outcomes. This can be seen from the pretest results of student who achieve mastery learning by 39.28% and an increase in postest result to 78.57%Keywords: Model, Realistic Mathematics Education (RME), Mathematical Fractions. 
PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PENGUKURAN PANJANG PADA SISWA SD KELAS 2 MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Indah Susanti; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research purpose to learning problem solving length measurement using contextual learning models. The research was implemented on second grade students in one of in elementary school in Cimahi. The method used is a qualitative descriptive. The instruments used are, problem solving questions, interview orientation, observation sheets, and validated questionnaire. The problem solving analysis was obtained from the result of students' response/answer. We need to use questionnaire for getting informations from students' opinion. The result of the research test show that the condition of students using contextual learning models has a higher average, compared to the condition of students when they have not gotten contextual learning in learning problem solving skills. Additionally, there's a positive response to mathematics and an influence on students' mathematical problem solving abilities. It is recommended for educators to using the contextual learning model as one of the choice models in Mathematics subjects.
PEMBELAJARAN PEMAHAMAN MATEMATIKA PENGUKURAN BERAT PADA SISWA SD KELAS II DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Intan Rahma Dinar; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu,(1). Menelaah Skenario dan implementasi pembelajaran pemahaman matematika pengukuran berat siswa SD kelas 2 dengan menggunakan Model Contextual Teaching and Learning, (2). Respon guru dan siswa SD kelas 2 terhadap pembelajaran pemahaman matematika pengukuran berat siswa SD kelas 2 dengan menggunakan Model Contextual Teaching and Learning, (3).Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa SD kelas 2 dalam menyelsaikan tugas-tugas pemahaman matematika pengukuran berat.Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran pengukuran berat dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning  (CTL). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan), angket, interview (wawancara), dokumentasi.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI kelas II-A di salah satu sekolah swasta di Bandung yang berjumlah 17 orang siswa laki-laki 8 orang siswa perempuan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran pemahaman matematika pengukuran berat menggunakan model contextual teaching and learning .
PEMBELAJARAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER BUNYI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL MELALUI PEMBELAJARAN ONLINE Hartini Hartini; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kemampuan pemahaman IPA pada siswa kelas IV dengan menggunakan metode pembelajaran Online dengan menggunakan media audio visual. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 201 Sukaluyu Kota Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa, soal evaluasi sumber bunyi, serta angket guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran setelah menggunakan media audio visual. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,25 yang tergolong dalam kategori baik, nilai tertinggi siswa sebesar 100 dan nilai terendah sebesar 60. Ketuntasan belajar siswa menunjukan 85,0% siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimum dan 15,0% masih mendapat nilai dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN DARING UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rian Indriani; Sylvia Rabbani; Deri Fadly Pratama
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 4, No 6 (2021)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran SAVI (Somatis, Visual, Auditori dan Intelektual) adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktifitas intelektual serta penggunaan semua indera dalam proses pembelajaran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsep pembelajaran rangka dengan model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) dan untuk mengetahui relevansi model pembelajaran SAVI dengan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak berpusat pada siswa. Pada saat guru melakukan evaluasi sebagaian siswa tidak dapat menjawab soal evaluasi sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada kegiatan belajar khususnya IPA di sekolah dasar, diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat agar konsep yang disampaikan dapat tercapai. Siswa aktif mencari pengetahuan baru dan fasilitator atau mediator dalam pembelajaran. Guru harus terampil merancang aktivitas yang beragam dan memungkinkan siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran. Guru dengan teliti memilih model pembelajaran sebagai kerangka dasar pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Metode Penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif karena menggambarkan upaya yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran gaya dan gerak dengan menggunakan model pembelajaran SAVI.  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 179 Sarijadi di Kota Bandung yang berjumlah 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia bagi siswa kelas IIV semester II SDN 179 Sarijadi. Persentase peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV semester II  pada prasiklus hanya 4 siswa atau sebesar 16%, siklus I sebanyak 12 siswa atau sebesar 48%, siklus II sebanyak 20 siswa atau sebesar 80% dan siklus III sebanyak 23 siswa atau sebesar 92%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA sebanyak 19 siswa atau sebesar 76%.  Pendekatan SAVI dapat memenuhi target pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi rangka manusia. Dapat dilihat dari rata-rata pra siklus 44,4, siklus I sebesar 61,4, siklus II sebesar  73,4, dan siklus III sebesar 84,6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan SAIVI dapat melampaui KKM sebesar 65. Dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut menunjukkan penerapan pendekatan SAVI telah mencapai tujuan penelitian. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil.
PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI DATA STATISTIKA KELAS 5 SD Anto Akbar; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI DATA STATISTIKA KELAS 5 SD
PEMBELAJARAN PENALARAN KELILING BANGUN DATAR PADA SISWA SD KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Ayuningtyas Juliantini Sudrajat; Sylvia Rabbani; Rizki Pebriana
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v3i5.4489

Abstract

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal penalaran matematik merupakan salah satu masalah yang menjadi pembahasan pada penelitian ini. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran penalaran keliling bangun datar pada siswa kelas empat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Metode pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode ini peneliti mencoba untuk menggambarkan situasi dan proses pada kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas empat salah satu sekolah dasar Negeri di Kota Cimahi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa siswa kelas empat senang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, selain itu siswa dan guru menunjukan respon yang baik terhadap pembelajaran penalaran keliling bangun datar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, namun masih ditemukan siswa yang menemukan kesulitan dalam memeriksa argumen yang berlaku, melakukan pembuktian secara langsung dan menyusun konjektur pada soal kemampuan penalaran matematik. Dari pembahasan tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa kemampuan penalaran keliling bangun datar pada siswa kelas empat masih tergolong rendah dan perlu diberikan latihan-latihan soal yang rutin agar siswa terbiasa menyelesaikan soal yang sulit.
PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD Abdul Rahman; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This  study  aims  to  determine efforts  to  improve  mathematics  learning achievement  using  cooperative  learning  model  Student Team Achievement Division  four  grade  students  of elementary  Plus  Al-Aitaam and the  application  of  STAD  cooperative  learning model  to  improve  student’s problem solving skills.  STAD  cooperative  learning  model  is  a learning technique cooperative which invites students to discuss, help each other and  work  together  to  accomplish  tasks  of  teachers.  Cooperative  learning  model STAD  can  also  train  students  in  the  skills  of  working  and  completing  tasks assigned by the teacher. Applied research by researchers is a class action. Subjects were students of class  IV  SD  Plus Al-Aitaam  totaling  30  students. The instrument used  for  this  study  is  a  short  essay  test  prepared  by  the  researchers.  The  data analysis technique used is qualitative  descriptive techniques, to examine the data that is by collecting student test  results, convert raw scores into grades so, finding the average and compared with that of the previous conditions.   The  experiment was conducted in  tri  meeting. Based on the results of research and of  the discussion on this research, it can be deduced that there is the representation of the student mathematical 4rd class especially on math material floating STAD after enactment of the model.
PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN PADA SISWA KELAS 2 DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING Ai Supriati; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem solving is one of the abilities that must be mastered by students after learning mathematics, solving mathematical problem solving is one of the problems that are discussed in this study, the purpose of this study is to find out how to apply the addition problem solving abilities with storing techniques, the method used in this research is descriptive qualitative, the subject of this research is the second grade students of one of the public elementary schools in the city of Cikalong wetan. From the results of this study, it can be explained that second grade students like learning to use the Problem solving method, in addition students and teachers give a positive response to the learning problem solving addition by storing techniques using the problem solving method, but still found students who have difficulty in identifying known data, asked and implemented strategies to solve problems. From the discussion it can be concluded that the ability to solve the problem of addition by storing techniques in second grade students is still relatively low and needs to be given exercises so that students are accustomed to solving difficult questions in the form of story questions.
PENGGUNAANMETODE PEMBELAJARAN REALISTICS MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN SISWA KELAS I SD Ira Yudistira; Sylvia Rabbani
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v3i5.4385

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas I SD Plus Al Aitaam dapat disimpulkan sebagai berikut ini. (1) Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika mengenai materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Realisics Mathematic Education(RME) dibandingkan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah. (3) penggunaan metode Realistics Mathematic Education (RME) yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Hasil penelitian ini mempunyai implikasi praktis bahwa jika penggunakan metode Realistics Mathematic Education (RME) dibiasakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dapat meningkatkan keaktifan siswa dan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Penggunaan metode Realistics Mathematic Education (RME)  dalam pembelajaran pada usia sekolah dasar berada pada fase operasional konkret, sangat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan penggunaan metode Realistics Mathematic Education (RME) pembelajaran akan kebih bermakna, selain itu pembelajaran melatih keaktifan siswa.Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran yaitu: (1) guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebaiknya menggunakan metode Realistics Mathematic Education (RME), (2) guru berkolaborasi dengan kepala sekolah berupaya menyediakan media pembelajaran sesuai dengan keragaman dan karakteristik masing-masing materi matematika SD, (3) pembelajaran matematika SD sebaiknya diajarkan melalui pendekatan yang sesuai dengan karakteristikanya.