Konversi keberagamaan dalam diri individu merupakan realitas keniscayaan dalam menenguhkan keyakinan atas sistem agamanya. Begitu pula, dinamika keberagamaan yang penulis alami ini selama berjumpa dengan metodologis (manhaj) keberagamaan yang beragam. Penulis justru memasuki pada nuansa keberagamaan yang berbeda yang membawa pada kerangka transformasi metodologis keberagamaan. Ruang ini merupakan konversi keyakinan keberagamaan penulis dari keberagamaan tradisional yang penuh tradisi “slametan” dan sarat realitas geneologi pengetahuan keagamaan melampui linieritas ekskatologis menuju pada keyakinan keberagama yang puritan, progresif (berkemajuan), dan mengedepankan meritokrasi dalam keorganisasiannya. Tulisan reflektif ini merupakan preferensi personalitas penulis atas konversi keyakinan keberagamaan diri yang telah “meruang”. Dalam tulisan ini dideskripsikan suasana keberagamaan penulis pada saat berada di tradisi keberagamaan tradisional; bertemu dengan tradisi keberagamaan, hingga masuk dalam keberagamaan yang puritan dan progresif. Perpindahan ini dalam perspektif sosiologi agama masuk dalam kategori as preference (perpindahan pada metodologis atau perspektif keberagamaan dalam satu kerangka agama).