Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Edukasi Penggunaan Garam Dapur Pada Kader Posyandu dan Ibu PKK di Puskesmas Cikarang : Edukasi Penggunaan Garam Dapur Pada Kader Posyandu dan Ibu PKK di Puskesmas Cikarang Kiki Puspasari; Widya Lestari Nurpratama
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i2.306

Abstract

Penggunaan garam yang tidak tepat seperti tempat penyimpanan, cara memasukkan garam ketika memasan dan batasan aman konsumsi garam sehari-hari belum banyak diketahui masyarakat, sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Selain itu, fungsi garam beryodium akan hilang jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Lokasi kegiatan pengabdian ini di Puskesmas Cikarang dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 25 orang yang terdiri dari 20 orang kader Posyandu dan 5 orang ibu PKK. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan edukasi berupa materi, pre dan post test, serta demonstrasi. Dari hasil kegiatan tersebut diketahui terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi dibuktikan dengan p<0,000. Pemberian edukasi dapat menambah pengetahuan peserta pengabdian.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI DI PUSKESMAS CIKARANG Salsabilla Annisa Afriyani; Widya Lestari Nurpratama
Darussalam Nutrition Journal Vol. 7 No. 2 (2023): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pertumbuhan dan perkembangan pada dua tahun awal kehidupan merupakan masa paling pesat. Salah satu penyebab gizi kurang pada anak adalah praktik pemberian makanan pada anak yang tidak tepat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang MPASI dengan status gizi bayi usia 6 – 12 bulan di Puskesmas Cikarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cross-sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan total sampel sebanyak 57 responden. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat berupa uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI pada bayi usia 6 – 12 bulan mayoritas pengetahuan baik 40 responden (70,2%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan status gizi (p value 0,001). Simpulan: pengetahuan ibu yang baik tentang pemberian MPASI berhubungan dengan status gizi bayi usia 6 – 12 bulan. Kata Kunci : MP-ASI, Pengetahuan, Status Gizi
Pengetahuan dan Sikap Terkait dengan Penggunaan Pemanis Buatan pada Pedagang Minuman di Pasar Cikarang Bekasi Widya Lestari Nurpratama; Nur Fauzia Asmi; Utami Putri Kinayungan
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i2.845

Abstract

Salah satu Bahan tambahan pangan (BTP) yaitu pemanis buatan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam penggunaanya pada pembuatan minuman yang akan dipasarkan. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengetahuan dan sikap terkait dengan penggunaan pemanis buatan pada pedagang minuman di Pasar Cikarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan data menggunakan wawancara dengan kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 60 pedagang minuman kaki lima. Variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap pedagang minuman, variabel dependen yaitu penggunaan pemanis buatan, analisis yang digunakan yaitu chi square. Hasil dari penelitian ini yaitu mayoritas berusia dewasa berjenis kelamin laki-laki dan memiliki pendidikan tinggi. Pengetahuan responden rata-rata cukup dan sikapnya cukup. Penggunaan pemanis buatan pada pedagang minuman ini lebih dari separuh tidak memakai pemanis buatan. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan pengetahuan pedagang minuman dengan penggunaan pemanis buatan (p-value 0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini diperlukan pengetahuan yang baik tentang pemanis buatan agar pedagang minuman mempunyai sikap yang baik dan tahu bagaimana penggunaan pemanis buatan yang aman pada minuman yang akan dipasarkan.
FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN ASAM URAT PADA LANSIA Meilantika, Ayu Diana; Putri, Satiti Kawuri; Mulat, Trimaya Cahya; Lestari, Dwi; Nurpratama, Widya Lestari
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 1 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2264

Abstract

High uric acid levels in the elderly can be a risk indicator for various chronic diseases, including heart disease and kidney disease. The problem is that out of 798 elderly people who visit the Berseri Pangkalan Kerinci Health Center, 148 elderly people suffer from gout.  This study aims to determine the factors associated with uric acid levels in the elderly at the Berseri Pangkalan Kerinci Health Center. Research is quantitative with a cross sectional approach. The population was all the elderly who visited Berseri Pangkalan Kerinci as many as 148 people. The sample size of 108 respondents was taken using purposive sampling technique.  The research measuring instrument is a questionnaire. Data analysis with chi square test. The results showed that the majority of IMT respondents were not obese as many as 62 respondents (57.4%), low purine diet 76 respondents (70.4%), no genetic history of gout 59 respondents (54.6%) and normal uric acid levels were 57 respondents (52.8%). There is a relationship between BMI (p = 0.008) and diet (p = 0.007) with uric acid levels in the elderly. There is no genetic factor relationship (p = 0.307) with uric acid levels in the elderly. It is recommended for the elderly to be able to have a healthy diet, do physical activities such as exercise and maintain ideal body weight to avoid various diseases, one of which is gout.Keywords: Uric Acid, BMI, Elderly, Diet
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN DI PASIR GOMBONG Asmi, Nur Fauzia; Nurpratama, Widya Lestari; Puspasari, Kiki
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Gizi Masyarakat Indoneisa
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v12i2.28377

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan Bahan Tambahan Pangan yang tidak sesuai dengan anjuran Badan Pengawasan Obat dan Makanan dapat mengakibatkan masalah Kesehatan seperti hipertensi, ginjal dan stroke. Namun data terkait gambaran takaran penggunaan bahan tambahan pangan pada jajanan makanan belum ada. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan bahan tambahan pangan. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Pasir Gombong Kabupaten Bekasi dengan jumlah sampel 80 orang pedagang kaki lima. Analisis Data menggunakan uji chi-square. Hasil: Sebanyak 60% pedagang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori cukup, 56,3% memiliki sikap negatif terkait penggunaan bahan tambahan pangan dan sebanyak 67,5% menggunakan bahan tambahan pangan melebihi anjuran pemakaian. Adapun hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan takaran BTP (p-value = 0,000), sikap dengan perilaku penggunaan takaran BTP (p-value = 0,007). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan bahan tambahan pangan. Perlu adanya upaya lebih lanjut untuk mencegah penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai anjuran pada pedagang makanan. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Takaran, Bahan Tambahan Pangan, ABSTRACT Introduction : Inappropriate use of food additives recommendations of the Food and Drug Control Agency can cause health problems such as hypertension, kidney disease and stroke. However, there is no data related to the description of the dosage for the use of food additives in food snacks. Methods : This research is an analytic observational study with a cross sectional approach. The research was conducted in the Pasir Gombong area, Bekasi Regency, with a total sample of 80 street vendors. Data analysis used the chi-square test. Results: As many as 60% of traders have a level of knowledge in the adequate category, 56.3% have a negative attitude related to the use of food additives and as much as 67.5% use food additives beyond the recommended usage. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge and behavior using the BTP measure (p-value = 0.000), attitudes and behavior using the BTP measure (p-value = 0.007). Conclusion : There is a significant relationship between knowledge and attitudes with the behavior of using food additives. There needs to be further efforts to prevent the use of food additives that are not as recommended by food traders. Keywords : Knowledge, Attitude, Dosage, Food Additives
PENYULUHAN IBU BALITA TERKAIT PENTINGNYA KENAIKAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU Widya Lestari Nurpratama; Visca Viorina; Hilda Clara Wahyuningtyas; Juniar Zendrato; Khoirunnisa Khoirunnisa; Regi Wafa Alifah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19170

Abstract

ABSTRAKPentingnya kedatanag balita ke posyandu salah satunya untuk memantau tumbuh kembang dan status gizi balita melalui penimbangan berat badan. Permasalahan yang ada masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk membawa balita ke posyandu. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan penyuluhan ibu balita terkait pentingnya kenaikan berat badan balita di posyandu. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu penyuluhan dengan media leaflet dan video dilakukan pada 20 orang ibu balita dan pengukuran pengetahuan dilakukan dengan pemberian pre test dan post test melalui kuesioner. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dilihat dari hasil pre test dari ibu balita yaitu rata-rata 69 poin dan setelah post test rata-rata mendapatkan 79 poin. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil kegiatan ini yaitu penyuluhan ibu balita terkait pentingnya kenaikan berat badan balita di posyandu dengan media leaftlet dan video dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita. Saran selanjutnya untuk kegiatan penyuluhan yang melibatkan ibu balita harus berkoordinasi juga dengan tokoh masyarakat lingkungan sekitar tempat kegiatan agar ibu balita yang datang bisa lebih banyak lagi. Kata kunci: balita; posyandu; penyuluhan; penimbangan ABSTRACTThe importance of weighing toddlers at the posyandu is to combine the growth and development of toddlers and the nutritional status of toddlers. The problem that exists is the lack of community participation in bringing toddlers to posyandu. Therefore, the aim of this activity is to educate mothers of toddlers regarding the importance of increasing the weight of toddlers at posyandu. The method used in this activity was counseling using leaflets and videos which was carried out on 20 mothers of toddlers and measuring knowledge was carried out by administering pre-tests and post-tests through questionnaires. The results of this outreach activity were that there was an increase in knowledge seen from the pre-test results of the toddler mothers, namely an average of 69 points and after the post-test the average was 79 points. The conclusion obtained from the results of this activity is that balita mother counseling regarding the importance of increasing the weight of toddlers at posyandu using leaflets and videos can increase the knowledge of mothers of toddlers. The next suggestion for outreach activities involving mothers of toddlers is to coordinate with local community leaders around the location of the activity so that more mothers of toddlers can come. keywords: toddlers; posyandu; counseling; weighing
Mother's Knowledge About Nutrition, Disease Infections And Snacking Habits With Nutritional Status Early Age Children In Garessi National Kindergarten Wijayanti, Lumastari Ajeng; M, Warda; Simatupang, Rumiris; Reffita, Lea Ingne; Nurpratama, Widya Lestari; Palayukan, Safira S'; Mildaratu, Mildaratu; Pannyiwi, Rahmat
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 4 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i4.524

Abstract

The early childhood group is a group that is vulnerable to nutritional problems. Mothers' low knowledge about nutrition, infectious diseases and poor snacking habits often cause nutritional problems in early childhood. The aim of this research was to determine the relationship between maternal knowledge about nutrition, infectious diseases and snack habits with the nutritional status of early childhood children in Kindergarten in Garessi. This research method is an analytical survey with a cross sectional research design with a total sampling technique. This research was conducted on April 13 2023 using univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The research results showed that there was a relationship between maternal knowledge and the nutritional status of early childhood with ap value of 0.004, infectious diseases with the nutritional status of early childhood with ap value of 0.001 and snack habits with the nutritional status of early childhood with ap value of 0.004. The conclusion is that the majority of mothers' knowledge about nutrition is lacking, namely 70.7%, 61% of young children who experience infectious diseases, 56.1% of young children who have bad snack habits and 56.1% of young children who experience abnormal nutritional status namely 53.7%. The research team hopes that mothers will maintain nutritional status in early childhood and prevent children from snacking carelessly.
Gambaran Proses Penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Kebersihan Lingkungan Ibu Balita, serta Hubungannya dengan Kejadian Diare Sopia, Cica; Nurpratama, Widya Lestari
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v5i1.1275

Abstract

Kurangnya kebersihan lingkungan pada ibu dapat menyebabkan munculnya risiko diare pada anak, sehingga diperlukan perhatian khusus terkait kebersihan lingkungan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran proses penyelenggaraan makanan pendamping asi (mp-asi), kebersihan lingkungan ibu balita, serta hubungannya dengan kejadian diare di Puskesmas Cikarang. Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif non-eksperimen dengan desain penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian ditarik dari populasi dengan cara purposive sampling. Besar sampel 64 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independen penelitian adalah karakteristik ibu (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga) dan kebersihan lingkungan, sedangkan variabel dependen adalah kejadian diare. Jenis data yang digunakan kuantitatif. Pengumpulan data primer dilakukan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-square. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian diare (p 0,05 ). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu dan pekerjaan ibu dengan kejadian diare (p 0,05). Tidak terdapat hubungan antara kebersihan lingkungan makanan pendamping ASI dengan kejadian diare (p 0,05). Pendidikan ibu dan pendapatan keluarga secara signifikan berhubungan dengan kejadian diare pada anak.
EDUKASI IBU BALITA DAN KADER POSYANDU TENTANG STUNTING DI PUSKESMAS MEKARMUKTI Lestari Nurpratama, Widya; Putri Kinayungan, Utami; Fauzia Asmi , Nur; Dandi Sanjaya
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/fnat5g72

Abstract

Stunting termasuk salah satu permasalahan gizi karena asupan zat gizi yang kurang dan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak. Tujuan kegiatan ini  untuk mengetahui gambaran perbedaan pengetahuan ibu balita dan kader posyandu sebelum dan sesudah penyampaian materi edukasi.  Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Mekarmukti pada Hari Jum’at, 9 Agustus 2024. Sasaran edukasi gizi pada pengabdian masyarakat ini yaitu 14 orang ibu balita dan 15 kader posyandu di wilayah Puskesmas Mekarmukti. Metode edukasi yang digunakan berupa ceramah dengan menggunakan media leaflet. Tahapan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pembuatan media leaflet terkait stunting, pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), dan penyampaian materi edukasi. Evaluasi edukasi yang telah disampaikan diukur menggunakan metode pre-test dan post-test. Hasil kegiatan ini berupa adanya sosialisai dan koordinasi dengan puskesmas terkait izin kegiatan. Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dilaksanakan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu balita dan kader posyandu tentang stunting.  Materi edukasi dibuat berdasarkan hasil FGD yaitu terkait stunting. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan nilai test dengan rata-rata peningkatan dari 75,17 menjadi 82,14. Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon menunjukkan terdapat adanya perbedaan yang signifikan (p-value 0,000). Kesimpulan : edukasi gizi menggunakan metode ceramah dengan media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan responden.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Junk food dan Makanan Manis dengan Status Gizi Remaja Putri Usia 15 – 17 tahun di Kabupaten Bekasi Nur Fauzia Asmi; Utami Putri Kinayungan; Widya Lestari Nurpratama; Dandi Sanjaya
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.31821

Abstract

Remaja merupakan masa transisi perrtumbuhan yang membutuhkan asupan zat gizi yang adekuat. Kebiasaan konsumsi makanan saat remaja akan mempengaruhi tingkat kesehatan di masa mendatang. Berkembangnya tren makanan cepat saji, junk food dan makanan manis membuat remaja tertarik untuk mencoba tren makanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara kebiasaan konsumsi junk food dan makanan manis dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian berjumlah 109 orang remaja usia 15 – 17 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagian besar remaja memiliki status gizi baik sebanyak 70.6%. Karakteristik remaja paling banyak pada kategori jarang mengonsumsi junk food sebanyak 52,3% dan sering konsumsi makanan manis sebanyak 72.5%. Remaja dengan status gizi baik paling banyak pada kategori jarang mengkonsumsi junk food (58.4%) dan remaja dengan status gizi lebih paling banyak pada kategori sering mengonsumsi Junk food yaitu sebesar 62.5%. Adapun remaja yang mengonsumsi makanan manis menunjukkan rata-rata sering mengkonsumsi makanan manis pada semua kategori status gizi baik dan status gizi lebih.  Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi junk food dengan status gizi (p=0.046) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan manis dengan status gizi (p=0.574). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi Junk food dengan status gizi remaja.