Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP KELAS VII Ayu Setiyo Putri; Bambang Riadi; Iswanti Wahyuni
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 10, No 1 Apr (2022): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was This research aims to produce, develop, and describe the feasibility of teaching material product in the form of discovery learning-based procedure text learning module in SMP class VII. This research used the Research and Development (RD) method by Borg and Gall. The product research results in the form of modules which consists of four modules containing learning materials, learning activities, practice questions, summaries, and formative tests. Each module has learning activities by implementing the steps in the discovery learning model, namely providing stimulation, identifying problems, collecting data, processing data, verifying data, and drawing conclusions. The module feasibility test was carried out by material expert and educator of Indonesian subject. The results of the validation test by material expert obtained an average percentage of 81.25% in very feasible category. The results of validation by Indonesian language educator obtained an average percentage of 82.5% in very feasible category.  Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan, mengembangkan, dan mendeskripsikan kelayakan produk bahan ajar berupa modul pembelajaran teks prosedur berbasis discovery learning di SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (RD) oleh Borg dan Gall. Hasil penelitian produk berupa modul yang dihasilkan terdiri atas empat modul memuat materi pembelajaran, kegiatan belajar, latihan soal, rangkuman, dan tes formatif. Pada modul memiliki kegiatan belajar yang mengimplementasikan langkah-langkah dalam model discovery learning. Uji kelayakan modul dilakukan oleh ahli materi dan pendidik mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil uji validasi oleh ahli materi diperoleh rerata persentase 81,25% berkategori sangat layak. Hasil validasi oleh pendidik bahasa Indonesia diperoleh rerata persentase 82,5% berkategori sangat layak.Keywords: discovery learning, module, procedure text, teaching materials
Campur Kode Percakapan Penyiar Radio RRI Pro 2 Bandar Lampung dan Implikasinya Zaki Pratama; Nurlaksana Eko Rusminto; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 1 Jan (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.334 KB)

Abstract

This research describe the form and causal factor of code mixing in program of SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung and its implication on learning Indonesian in senior high school. The design of this research used in descriptive qualitative. Based on this research, there is mixed code that occur in the form of words, phrases, baster, repetition of word and clauses. Causes of code mixed flows are the use of codes, the use of more popular terms, residential factors and timing, topics, functions and objectives of speech, variety and level of language tutoring, for sense of humor, and for prestigious relationships. In relation to learn and teaching materials, code mixing in program of SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung can be used as a form of Indonesian language usage is good and correct with the field of science that can be used as a medium of learning in analyzing text oral and written news.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya campur kode yang terdapat dalam program SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian terdapat campur kode yang terjadi dalam bentuk kata, frasa, baster, perulangan kata dan klausa. Faktor penyebab campur kode adalah keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah yang lebih populer, faktor tempat tinggal dan waktu penuturan berlangsung, topik, fungsi dan tujuan sebuah tuturan, ragam dan tingkat tuturan bahasa, untuk membangkitkan rasa humor, dan untuk sekadar bergengsi. Campur kode pada program SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung dapat dijadikan contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai penggunaan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam pelajaran menganalisis teks berita lisan maupun tulisan.Kata kunci: campur kode, program SPADA
Alih Kode dan Campur Kode dalam Film Toba Dreams dan Implikasinya Ana Marlina; Iing Sunarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 4 Sep (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.402 KB)

Abstract

The aimed of this research was to describe the form and factor causing the change of code and mixed code in Toba Dreams film and its implication on learning Indonesian in SMA. Qualitative method was used in this research. Based on the research, there is a form of internal and external code transfer. The code mixed forms found in the study are word forms, phrases, phrases, word loops, and baster. Factors that cause the transfer of code is the speaker, the opponent said, the presence of a third person, and the situation changes. Factors that affect the interference of the code is the background attitude of speakers and linguistics. Relation to learning materials, code transfer and mixed code contained in the film Toba Dreams can be used as an alternative and examples in teaching materials, especially about drama or film material either through oral and written.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam film Toba Dreams dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian, terdapat bentuk alih kode intern dan ekstern. Bentuk campur kode yang ditemukan dalam penelitian adalah bentuk kata, ungkapan, frase, perulangan kata, dan baster. Faktor penyebab terjadinya alih kode adalah penutur, lawan tutur, hadirnya orang ketiga, dan perubahan situasi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode adalah latar belakang sikap penutur dan kebahasaan. Kaitannya dengan materi pembelajaran, alih kode dan campur kode yang terdapat dalam film Toba Dreams ini dapat digunakan sebagai alternatif dan contoh dalam bahan ajar khususnya mengenai materi drama atau film baik melalui lisan maupun tulisan.Kata kunci: alih kode, campur kode, film toba dreams.
Penokohan dalam Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata dan Rancangan Pembelajarannya di SMA Arantika Arvi; Munaris Munaris; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.178 KB)

Abstract

The figure has a strategic place as a messenger and moral mandate that the author intends to convey. Through the introduction of characters and the techniques of painting characters, the course of the story will be clearer. The method used in this study is a qualitative descriptive research method. The data source in this study is the Andrea Circus Tree novel Circus Tree with a thickness of 410 pages. The data analysis technique is done by analyzing the types of figures and figure painting techniques then describing them. Based on the results of the study found 17 characters in the Circus Tree novel and as many as 7 types of characters in it which includes the main character, additional figures, antagonists, protagonists, simple characters, developing figures, and typical figures. Furthermore, it was found that the Circus Tree novel uses two character painting techniques, namely dramatic techniques and expository techniques.Tokoh mempunyai tempat strategis sebagai penyampai pesan dan amanat moral yang sengaja ingin disampaikan pengarang. Melalui pengenalan tokoh dan teknik pelukisan tokoh, jalannya cerita akan lebih jelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata dengan tebal buku 410 halaman. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menganalisis jenis tokoh serta teknik pelukisan tokoh kemudian mendeskripsikannya. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 17 tokoh dalam novel Sirkus Pohon dan sebanyak 7 jenis tokoh didalamnya yang meliputi tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh antagonis, tokoh protagonis, tokoh sederhana, tokoh berkembang, dan tokoh tipikal. Selanjutnya, ditemukan bahwa novel Sirkus Pohon menggunakan dua teknik pelukisan tokoh, yaitu teknik dramatik dan teknik ekspositori.Kata kunci: tokoh, novel, jenis tokoh dan pelukisan tokoh
Struktur Paragraf Deduktif dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan dan Implikasinya dalam Pembelajaran Dwi Suciani Alkafisa; Mulyanto Widodo; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.215 KB)

Abstract

This study aims to describe the structure of a deductive paragraph that is parallel in pattern, the structure of a deductive paragraph that has a chain pattern and the structure of a deductive paragraph that has a combination pattern in Indonesian textbooks for knowledge of SMP/MTs students of class VIII Bandar Lampung Published by the Ministry of Education and Culture. The method used is qualitative descriptive method. The data source used is 98 paragraphs in Indonesian textbooks.  Based on the results of the study note that the results showed that the use of parallel deductive paragraph structure variations amounted to 40 uses, the structure of serial deductive paragraph structure amounted to 30 uses, deductive paragraph structure variations in combination of 25 uses, deductive paragraph structure variations of two total use and results based findings, structure of new deducible paragraphs consisting of topic sentences and only have one direct developer sentence, totaling 1 usage.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur paragraf deduktif yang berpola sejajar, struktur paragraf deduktif yang berpola berantai dan struktur paragraf deduktif yang berpola kombinasi dalam buku teks bahasa Indonesia wahana pengetahuan siswa SMP/MTs kelas VIII Bandar Lampung Terbitan Kemendikbud. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan variasi struktur paragraf deduktif sejajar berjumlah 40 penggunaan, variasi struktur paragraf deduktif berantai berjumlah 30 penggunaan, variasi struktur paragraf deduktif kombinasi satu berjumlah 25 penggunaan, variasi struktur paragraf deduktif kombinasi dua berjumlah 2 penggunaan dan berdasarkan hasil temuan, struktur paragraf dedukdif baru yang terdiri atas kalimat topik dan hanya memiliki satu kalimat pengembang langsung, yang berjumlah 1 penggunaan.Kata kunci: deduktif, paragraf, struktur
PRINSIP KERJA SAMA DALAM GELAR WICARA KICK ANDY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN Yulina Winda Rahma; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 1 Apr (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.944 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe the principle of cooperation in the Kick Andy’s talk shows “Miskin tapi Cumlaude” episode and its implications for learning Indonesian in senior high school. This study used a descriptive qualitative method. The result of the research shows that there are compliance and violations of the principle of cooperation which includes four maxims, namely quantity, quality, relevance, and manner in the Kick Andy’s talk show “Miskin tapi Cumlaude” episode. Intentional violations are curious, humorous, insinuating, exaggerating, giving advice, diluting the atmosphere, and seeking attention, while unintentional violations are purely due to the ignorance of the speaker. The implication of the results of the study as a guideline for compiling arguments or responses according to the debate motion on aspects of speaking skills in the practice of debate by designing learning scenarios of the discovery learning model. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan prinsip kerja sama dalam gelar wicara Kick Andy episode “Miskin tapi Cumlaude” dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama yang meliputi empat maksim, yaitu kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara dalam gelar wicara Kick Andy episode “Miskin tapi Cumlaude”. Pelanggaran disengaja  membuat penasaran, kelucuan, menyindir, melebih-lebihkan, memberikan nasihat, mencairkan suasana, dan mencari perhatian, sedangkan pelanggaran tak disengaja murni karena ketidaktahuan penutur. Pengimplikasian hasil penelitian sebagai pedoman menyusun argumen atau tanggapan sesuai mosi debat pada aspek keterampilan berbicara dalam praktik debat dengan cara mendesain skenario pembelajaran model penemuan. Keyword: the principle of cooperation, talk show, implications, debate
Penokohan dalam Novel Dawuk Karya Mahfud Ikhwan dan Rancangan Pembelajaran di SMA Eka Nadya Apriliani; Kahfie Nazaruddin; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 1 Apr (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.744 KB)

Abstract

The research was aimed to describe the types of characters, characterizations, and characterization techniques in the Dawuk novel by Mahfud Ikhwan and to design literature learning in Senior High schools. The method used in this research is descriptive qualitative. The data source is Dawuk's novel by Mahfud Ikhwan Ikhwan. The data analysis was done in order to describe types of character and, then describing the types of characters. The results showed that there were eight characters in the Dawuk novel by Mahfud Ikhwan and found nine types of characterizations. The method used in this character drawing is the direct method (telling) and the indirect method (showing). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis tokoh, penokohan, dan teknik penokohan dalam novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan dan rancangan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data adalah novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan Ikhwan yang telah diterbitkan oleh Marjin Kiri pada bulan Juni 2017. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis jenis tokoh dan teknik pelukisan tokoh, kemudian mendeskripsikan jenis tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 tokoh dalam novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan dan ditemukan 9 jenis penokohan. Metode yang digunakan dalam pelukisan tokoh ini ialah metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing). Keywords: novel, character, characterization, character ilustrating method.
Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa Serta Implikasinya Ulva Nurul Madihah; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.618 KB)

Abstract

The aim of this research is to describe the form of refusal speech act at Talk Show Mata Najwa and its implication on Bahasa Indonesia teaching and learning in senior high school. This study used a qualitative approach with descriptive method. The results showed that the refusal speech act at Talk Show Mata Najwa consists of direct refusal speech act and indirect refusal speech act. As of direct refusal speech act consists of two strategies and indirect refusal speech act consists of seven strategies. The direct refusal speech act with performative sentence strategy is a dominant strategy at Talk Show Mata Najwa. The results could be implicated in Bahasa Indonesia teaching and learning in senior high school on even semester learning materials of first grade with the subject is analyze the contents of debate.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa terdiri atas dua jenis, yaitu tindak tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak langsung. Adapun tindak tutur menolak langsung terdiri atas dua strategi dan tindak tutur menolak tidak langsung terdiri atas tujuh strategi. Strategi tindak tutur menolak langsung dengan kalimat tidak performatif merupakan strategi yang dominan muncul dalam Gelar Wicara Mata Najwa. Hasil penelitian dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA pada materi pembelajaran siswa kelas X semester genap tentang menganalisis isi debat.Kata kunci : tindak tutur menolak, gelar wicara, dan pembelajaran.
Korelasi Pemahaman Kosakata dan Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Siswa Kelas X SMA Ulfa Ayu Rizmalia; Iqbal Hilal; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.627 KB)

Abstract

The purpose of this research was to find corellation between vocabulary understanding with argumentation text ability grade X students of SMA N 13 Bandar Lampung year 2017/2018. This research is used kuantitatif method. The result of the researh showed vocabulary understanding 72, included in sufficient criteria argumentation text writing ability is 67, included in sufficient criteria.The result of the data analysis by using prduct momet correlation, stational competation (0,741) coefficient value from the table (0,254) , it means there is correlation between vocabulary understanding text writing . The result of this study is significant, therefore the hypothesis is accepted which states there is correlation between vocabulary understanding text writing ablity grade X students of SMA N 13 Bandar Lampung year 2017/2018.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada atau tidaknya hubungan pemahaman kosakata dengan kemampuan menulis teks argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan skor pemahaman kosakata berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 72, dan skor kemampuan menulis teks argumentasi berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 67,8. Nilai koefisien korelasi product moment yang diperoleh yaitu, rhitung sebesar (0,741) rtabel (0,254). Berdasarkan hasil hitung tersebut hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan antara pemahaman kosakata dengan keterampilan menulis teks argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pemahaman kosakata siswa , maka semakin tinggi kemampuan menulis teks argumentasi yang mereka peroleh.Kata kunci: argumentasi, kosakata, keterampilan,pemahaman
Gaya Bahasa Kiasan dalam Kumpulan Cerpen BH serta Kelayakannya sebagai Bahan Ajar Nanda Puspitasari; Kahfie Nazaruddin; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 3 Jul (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.223 KB)

Abstract

The problem discussed in this research was how the style of figurative language in the collection of short stories BH by Emha Ainun Nadjib and feasibility as a literary material in high school. The purpose of this study was to describe the style of figurative language in the collection of short stories and feasibility as a literary material in high school. The method used was qualitative descriptive method. Sources of research data was short stories in a collection of short stories BH. Data analysis technique in this research was text analysis. The results showed that the figurative style of language contained in a collection of BH short stories was the language style of simile, metaphor, personification, allusion, eponym, epithet, sinekdoke, metonimia, sarcasm, and cynicism. A collection of short stories BH deserves to be a teaching material because it meets the criteria in the selection of teaching materials based on curriculum 2013 and literature.Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gaya bahasa kiasan pada kumpulan cerpen BH Karya Emha Ainun Nadjib dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gaya bahasa kiasan pada kumpulan cerpen tersebutdan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.Sumber data penelitian adalah cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen BH. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis teks.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam kumpulan cerpen BH adalah gaya bahasa simile, metafora, personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, sarkasme, dan sinisme.Kumpulan cerpen BHlayak dijadikan sebagai bahan ajar karena sudah memenuhi kriteria dalam pemilihan bahan ajar berdasarkan aspek kurikulum 2013 dan sastra.Kata kunci: bahan ajar, cerita pendek, gaya bahasa.
Co-Authors A. Effendi Sanusi Adelio Alvaro Ahmad Husnan Ahmad Pandu Maizaldi Aji Marhaban Bidzikrillah MSK Alfina Fistalita Ali Mustofa Ana Marlina Andry Gunawan Annisa Diah Pertiwi Arantika Arvi Aulia Nurul Fauzi Ayu Setiyo Putri Celshy Audrielia Rahman Daffa Hibban Bahrisy Delvina Maulhy Azahra Hulu Desyandri Desyandri Devi Fitriani Diah Ayu Dwi Agustiana Putri Dwi Satria Yuda Dwi Suciani Alkafisa Edi Suyanto Eka Nadya Apriliani Eka Sofia Agustina Eka Sofia Agustina Eka Susanti ENDANG PURWANINGSIH Erda Rismawati Ervina Ervina Evy Nur Afifah Fepri Hendriyani Gede Eka Putrawan Gede Eka Putrawan Gege Eka Putrawan Heru Prasetyo I Wayan Ardi Iqbal Hilal Iqbal Hilal Irma Oktaviani Iros Niya Wati Isti Nurhasanah Iswanti Wahyuni Iswanti Wahyuni Juleha Juleha Kahfie Nazaruddin Kahfie Nazaruddin Kahfie Nazaruddin Karomani Karomani Kouri Asyiah Lailatul Rohmah Lenny Rahmawati Lusy Tri Lestari Mat Desman Maudy Sukma Dhini Melia Pitriyani Mila Sari Mildawati, Arini Monica Afriria Rachmawati Muhammad Adham Hasta Rezha Mulyanto Widodo Munaris . Nanda Puspitasari Novita Sari Nur Khasanah Nurlaksana Eko Rusminto Nurul Ismail Rahmat Prayogi Rahmat Prayogi Reihan Franige Rian Andri Andri Prasetya Rian Andri Prasetya Riska Wulandari Rosha Gremonia Rosi Okta Ruri Resmiana Sari Ryan Mahendra Safira Nabila Shifa Khoiru Nida Siti Hasanah HS Siti Nurhamidah Siti Nurohita Siti Samhati Solina Solina Sudirman Husin Sumarti Sumarti Sumarti Sumarti Sunarti, Iing Supriadi Supriadi Syafria Rahma Annisa Syamsul Arifin Tria Ardila Ulfa Ayu Rizmalia Ulva Nurul Madihah Umun Latifah Veppi Septira Via Dilla Septika Widiyawati Widiyawati Yemi Valentini Yulina Winda Rahma Zaki Pratama