Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Halal Certification Regulation on Health Products: A Global Comparative Study Astiwara, Endy Muhammad
International Journal of Science and Society Vol 5 No 3 (2023): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v5i3.1422

Abstract

The growing global demand for halal-certified healthcare products has brought renewed attention to the regulatory frameworks governing halal certification in the pharmaceutical and health sectors. This study aims to analyze and compare halal certification regulations across various countries, identifying best practices, structural challenges, and opportunities for harmonization. The research synthesizes data from industry reports, regulatory documents, and academic studies, complemented by case studies that illustrate the successes and failures of implementation in key halal markets such as Indonesia, Malaysia, the Gulf Cooperation Council (GCC) countries, and selected Western nations used a qualitative-comparative methodology. Findings reveal that while some countries have established robust institutional mechanisms and comprehensive halal assurance systems, others face systemic limitations, including inconsistent standards, high certification costs, and shortages of halal-compliant raw materials. The study highlights the fragmented nature of global halal certification and the resulting barriers to international trade and consumer trust. A thematic analysis further identifies recurring issues such as regulatory ambiguity, inadequate auditor capacity, and consumer sentiment surrounding certification speed and transparency. The research underscores the urgency of promoting regulatory convergence and cross-border cooperation to support the growth of a trusted and inclusive halal healthcare ecosystem.
Healthy Living in Islam: The Principle of Halal and Its Implications for Health Astiwara, Endy Muhammad
ENDLESS: INTERNATIONAL JOURNAL OF FUTURE STUDIES Vol. 8 No. 1 (2025): ENDLESS: International Journal of Future Studies
Publisher : Global Writing Academica Researching & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/endlessjournal.v8i1.324

Abstract

This study explores the concept of halalan tayyiban as a holistic Islamic framework for healthy living, emphasizing its implications for physical, mental, and spiritual well-being. Grounded in a descriptive qualitative methodology, the research draws upon religious texts (Qur'an, Hadith), fatwas, and public health policy documents to analyze how halal principles shape lifestyle practices among Muslims. The findings indicate that adherence to halal principles, such as the consumption of clean, safe, and permissible food and medicine, not only reduces the risk of non-communicable diseases but also fosters psychological peace and spiritual fulfillment. Comparative insights reveal that, unlike secular health paradigms or lifestyle diets (e.g., veganism), the halal framework integrates health with ethical and spiritual responsibilities. The study also addresses key challenges in implementing halal standards, including public awareness gaps, the complexity of halal supply chains, and ambiguities in multinational product labeling. The halal lifestyle offers a viable model for improving public health in Muslim-majority and minority settings by aligning with WHO's preventive health strategies. The research underscores the need for stronger collaboration between religious authorities, health institutions, and the global halal industry to ensure sustainable implementation.
Halal Consumption Behavior of Muslim Millennials: Between Religiosity, Identity, and Digitalization Astiwara, Endy Muhammad
ENDLESS: INTERNATIONAL JOURNAL OF FUTURE STUDIES Vol. 6 No. 3 (2023): ENDLESS: International Journal of Future Studies
Publisher : Global Writing Academica Researching & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/endlessjournal.v6i3.326

Abstract

This study aims to understand the consumption behavior of halal products among the Muslim millennial generation in Indonesia using a mixed-method approach. Quantitative data were obtained through an online survey of 60 respondents spread across five major cities, while qualitative data were collected through in-depth interviews with a number of selected respondents. Quantitative analysis revealed that awareness of halal, positive attitudes towards halal products, religiosity, and social influence play a significant role in shaping the intention to purchase halal products. Qualitative analysis enriches the findings by showing that halal consumption is not only a product choice, but also part of an individual's religious identity and moral responsibility. Interviews also identified practical obstacles such as limited access to verified halal products, unclear labels, and higher prices. The synergy of these two approaches confirms that halal consumption behavior is influenced by psychosocial factors and real challenges in the field. The results of the study provide strategic recommendations for business actors and policy makers to improve education and transparency of halal certification, as well as utilize social media as an effective communication channel to encourage wider halal consumption behavior among Muslim millennials.
WAJIB HALAL 2024 BAGI UMKM PANGAN: KESIAPAN DAN STRATEGI ADAPTASI Astiwara, Endy Muhammad
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.835

Abstract

Kebijakan Wajib Halal 2024 yang diberlakukan pemerintah Indonesia menandai perubahan besar dalam tata kelola produk pangan, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil (UMK). Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapan UMK pangan dalam menghadapi kewajiban sertifikasi halal serta menganalisis strategi adaptasi yang ditempuh oleh pelaku usaha. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi dokumen dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar UMK pangan masih menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam aspek legalitas usaha, biaya tidak langsung, dan kurangnya pendampingan teknis. Ditemukan pula inisiatif adaptif seperti bergabung dalam asosiasi, menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) atau laboratorium universitas, serta memanfaatkan jalur self-declare. Peran BPJPH dan LPH menjadi sangat sentral, namun efektivitasnya masih belum merata di berbagai wilayah. Temuan ini merekomendasikan perlunya strategi pendampingan yang lebih terdistribusi dan pendekatan afirmatif untuk UMK mikro. Penelitian ini memperkuat pentingnya kebijakan halal yang inklusif agar tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu memperkuat daya saing UMK di pasar domestik maupun global.
WAJIB HALAL 2024 BAGI UMKM PANGAN: KESIAPAN DAN STRATEGI ADAPTASI Astiwara, Endy Muhammad
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.835

Abstract

Kebijakan Wajib Halal 2024 yang diberlakukan pemerintah Indonesia menandai perubahan besar dalam tata kelola produk pangan, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil (UMK). Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapan UMK pangan dalam menghadapi kewajiban sertifikasi halal serta menganalisis strategi adaptasi yang ditempuh oleh pelaku usaha. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi dokumen dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar UMK pangan masih menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam aspek legalitas usaha, biaya tidak langsung, dan kurangnya pendampingan teknis. Ditemukan pula inisiatif adaptif seperti bergabung dalam asosiasi, menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) atau laboratorium universitas, serta memanfaatkan jalur self-declare. Peran BPJPH dan LPH menjadi sangat sentral, namun efektivitasnya masih belum merata di berbagai wilayah. Temuan ini merekomendasikan perlunya strategi pendampingan yang lebih terdistribusi dan pendekatan afirmatif untuk UMK mikro. Penelitian ini memperkuat pentingnya kebijakan halal yang inklusif agar tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu memperkuat daya saing UMK di pasar domestik maupun global.
EVALUASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DALAM PERSPEKTIF SYARIAH Astiwara, Endy Muhammad
Indonesian Journal of Studies on Humanities, Social Sciences and Education Vol. 1 No. 3 (2024): Indonesian Journal of Studies on Humanities, Social Sciences, and Education (IJ
Publisher : GoAcademica CRP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/j98etq08

Abstract

Pengelolaan limbah medis di Indonesia masih menghadapi tantangan serius akibat ketidakseimbangan antara kapasitas fasilitas kesehatan dan jumlah pengelola limbah yang berizin. Regulasi yang ada, seperti Permenkes Nomor 18 Tahun 2020, belum sepenuhnya mampu menjawab kondisi operasional di lapangan, terutama di wilayah yang infrastrukturnya terbatas. Di sisi lain, dimensi etika dan nilai-nilai moral belum terintegrasi secara kuat dalam kebijakan implementatif yang dijalankan selama ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan pengelolaan limbah medis dalam perspektif syariah dengan menyoroti aspek nilai, moral, dan kesesuaian antara regulasi dan pelaksanaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi dokumen dan analisis kajian terdahulu yang relevan. Data dianalisis secara tematik dan interpretatif untuk mengungkap sejauh mana prinsip-prinsip syariah dapat berperan dalam memperkuat kebijakan pengelolaan limbah medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan belum berjalan sinkron dengan kondisi lapangan dan cenderung mengabaikan tanggung jawab moral terhadap keselamatan masyarakat dan lingkungan. Ketiadaan pendekatan religius dalam perumusan kebijakan turut memperlemah pengawasan dan akuntabilitas. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai syariah seperti keadilan, amanah, dan kemaslahatan menjadi urgen dalam pembentukan kebijakan yang lebih adil, etis, dan berkelanjutan.
REGULASI JAMINAN HALAL DALAM FARMASI DAN KOSMETIK: KESIAPAN DAN DAMPAKNYA Astiwara, Endy Muhammad
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 8 No 1 (2025): KELOLA: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v8i1.1291

Abstract

Regulasi jaminan halal telah menjadi perhatian penting dalam industri farmasi dan kosmetik di Indonesia, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 dan berbagai Peraturan Presiden terkait. Kewajiban sertifikasi halal menimbulkan berbagai tantangan bagi pelaku industri dalam menyesuaikan sistem produksi, distribusi, dan tata kelola produk agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, implementasi regulasi ini berdampak signifikan terhadap aksesibilitas produk dan stabilitas pasar, terutama dalam menghadapi ketidakseragaman waktu penerapan dan kesiapan infrastruktur pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan dan dampak regulasi jaminan halal terhadap industri farmasi dan kosmetik di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dari berbagai sumber penelitian dan literatur relevan yang kemudian diolah secara sistematis untuk menghasilkan temuan yang mendalam. Analisis ini memungkinkan pemahaman menyeluruh mengenai tantangan teknis, kesiapan sumber daya, serta respons dan strategi adaptasi industri terhadap regulasi halal. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa regulasi halal membawa perubahan signifikan dalam tata kelola industri farmasi dan kosmetik yang menuntut penyesuaian besar-besaran. Kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia masih menjadi kendala utama dalam proses sertifikasi halal yang optimal. Namun, respons proaktif dari industri serta dukungan pemerintah menjadi kunci penting untuk memastikan implementasi regulasi berjalan efektif dan dapat mendorong perkembangan industri halal di pasar domestik maupun global.
DAMPAK INDUSTRI HALAL TERHADAP KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN: PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Astiwara, Endy Muhammad
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 7 No 1 (2024): KELOLA: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v7i1.1294

Abstract

Industri halal mengalami pertumbuhan signifikan di berbagai negara dan menjadi salah satu sektor strategis dalam perekonomian global. Namun, pertumbuhan tersebut sering kali tidak dibarengi dengan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya di negara-negara berkembang. Ketimpangan antara ekspansi industri halal dan daya dukung ekologis menimbulkan tantangan serius yang perlu ditelaah lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak industri halal terhadap keberlanjutan lingkungan dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dari berbagai sumber literatur yang relevan dan mutakhir. Data yang diperoleh dianalisis secara naratif dan tematik untuk mengidentifikasi keterkaitan antara praktik industri halal dan prinsip keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara retorika etis industri halal dan realitas operasionalnya yang kerap mengabaikan tanggung jawab ekologis. Industri halal memiliki potensi untuk mendorong produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, namun masih menghadapi berbagai tantangan struktural dan kebijakan. Oleh karena itu, dibutuhkan reorientasi strategi pengembangan industri halal yang berlandaskan pada nilai-nilai ekonomi Islam guna mencapai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
IMPLEMENTASI KONSEP THAYYIB DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN SANITASI Astiwara, Endy Muhammad
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v6i2.1298

Abstract

Pengelolaan air bersih dan sanitasi yang mengacu pada prinsip Islam, khususnya konsep thayyib, merupakan aspek penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan. Nilai thayyib menekankan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan manfaat yang tidak membahayakan, sehingga sangat relevan untuk diterapkan dalam fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Syariah. Penelitian ini dilakukan pada beberapa rumah sakit yang telah berstatus syariah, yaitu RS Al-Islam Bandung di Jawa Barat, RS YARSI di Jakarta, serta RS Sari Asih di Ciputat dan Ciledug Tangerang. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada representatifitas institusi yang secara aktif mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam pelayanan kesehatan dan pengelolaan fasilitas, sehingga dapat menggambarkan secara kontekstual penerapan nilai thayyib dalam aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan, khususnya pada pengelolaan air bersih, sanitasi, dan sterilisasi alat kesehatan. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus digunakan, melibatkan observasi fasilitas, wawancara mendalam dengan pengelola, tenaga medis, dan pasien, serta analisis dokumen kebijakan internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai thayyib tercermin dalam prosedur operasional berbasis syariah dan edukasi rutin yang menggabungkan pesan keagamaan, meskipun terdapat beberapa kendala teknis dan pemahaman.
Kebijakan Vaksin Halal di Indonesia: Analisis Regulasi dan Respons Publik Astiwara, Endy Muhammad
Jurnal Abdimas Peradaban Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Peradaban
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/4h1z1y94

Abstract

Isu kehalalan vaksin menjadi perhatian penting di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, terutama dalam konteks kebijakan kesehatan publik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan vaksin halal di Indonesia dari sisi regulasi dan respons publik, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi dokumen resmi, kemudian dianalisis menggunakan teknik tematik dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah memiliki kerangka hukum yang jelas, pelaksanaan kebijakan vaksin halal masih menghadapi tantangan koordinasi antar lembaga serta keterbatasan strategi komunikasi publik. Masyarakat menunjukkan beragam respons, yang dipengaruhi oleh akses informasi, media sosial, dan otoritas keagamaan lokal. Studi ini juga membandingkan praktik Indonesia dengan negara mayoritas Muslim lainnya seperti Malaysia dan Arab Saudi untuk menggali pelajaran kebijakan yang relevan. Kesimpulannya, keberhasilan vaksin halal di Indonesia membutuhkan pendekatan kolaboratif, responsif, dan partisipatif dalam eksekusi kebijakan dan strategi komunikasi.