Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDAPATAN SISTEM TANAM MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI JAGUNG DAN LOMBOK PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Mado, Irwan; Utami, Rahmawati Ning; Husain, Nailah
AgriMu Vol 3, No 2 (2023): AgriMu Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/agm.v3i2.10933

Abstract

Sistem tanam memiliki arti penting dalam produksi tanaman, penganekaragaman jenis tanaman yang diusahakan merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan daya dukung lahan terhadap usaha pemanfaatannya. Sistem tanam  tumpangsari dilakukan terutama dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumberdaya lahan yang lebih efisien dan peningkatan produksi, sehingga  pendapatan atau keuntungan yang diperoleh petani lebih tinggi dibanding sistem tanam monokultur.Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan pendapatan petani dalam sistem tanam monokultur jagung dan lombok, serta sistem tanam tumpangsari jagung dan lombok yang dlakukan pada lahan sawah tadah hujan serta kelayakan dari kedua sistem tanam tersebut.Penelitian dilaksanakan di Desa Pa’bundukang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan,  berlangsung dari  bulan Mei  sampai September 2022.  Pelaksanaan penelitian dimulai dari pengolahan tanah, pembersihan sisa-sisa tanaman, selanjutnya pembuatan petak-petak percobaan dengan ukuran 3,0  x 3,6 meter.  Jumlah petak percobaan sebanyak sembilan petak, yaitu petak  monokultur jagung (JJ), monokultur lombok (LL) dan tumpangsari jagung dan lombok (JL) setiap petak diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat sembilan petak percobaan.  Penanaman benih jagung dan lombok dua biji perlubang kemudian dilakukan pemeliharaan,  penyiangan dilakukan sesering mungkin atau sesuai dengan kondisi munculnya gulma yang tumbuh pada lahan tersebut, selanjutnya pengendalian hama dan penyakit serta pemupukan.  Pemupukan urea pada  jagung diberikan sebanyak 300 kg per hektar, dengan melakukan tiga kali pemupukan, yaitu sepertiga pada saat tanaman jagung ditanaman, sepertiga saat tanaman jagung berumur 30 hari, dan sepertiga saat tanaman jagung berumur 45 hari,  pemupukan TSP sebanyak 75 kg per hektar dan KCl 50 kg per hektar yang diberikan seluruhnya pada saat tanam jagung.  Kemudian untuk tanaman lombok dipupuk dengan urea 75 kg per hektar, TSP 50 kg per hektar dan KCl 50 kg per hektar yang diberikan seluruhnya pada saat tanam lombok.   Pengamatan produksi jagung dan lombok dilakukan secara ubinan, yaitu konversi dari luas petak percobaan kesatuan hektar.  Analisis pendapatan dilakukan untuk mengetahui pendapatan dari sistem penanaman secara tumpangsari dan monokultur.  Selanjutnya untuk mengetahui kelayakan dari kedua sistem tanam tersebut  digunakan analisis kelayakan  (R/C rasio).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsari jagung dan lombok memberikan pendapatan yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp.82.759.950 dari sistem tanam monokultur jagung dan monokultur lombok, yaitu masing-masing Rp. 10.394.450 dan Rp.77.197.000.  Analisis kelayakan dari sistem tumpangsari jagung dan lombok juga lebih tinggi dan lebih menguntungkan dengan nilai  R/C rasio 7,156 dibanding sistem tanam monokultur jagung dan lombok, masing-masing  nilai R/C rasionya adalah 1,885 dan 5,528.
Respon Agronomi Padi Gogo lokal Sulawesi Tenggara pada Berbagai Kondisi Lingkungan Tumbuh Sanjaya, Muhammad Fahyu; Afa, La Ode; M, Amir; Utami, Rahmawati Ning
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 2, NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i2.4811

Abstract

AbstrakPadi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi utama dalam menyediakan sumber karbohidrat di Indonesia. Produktivitas budidaya tanaman padi selalu terkendala pada ketersediaan air, karena mayoritas padi dibudidayakan pada kondisi lahan basah irigasi, sehingga membutuhkan banyak pasokan air. Kondisi ini membuat budidaya padi hanya dapat dilakukan satu musim tanam per tahun sedangkan kebutuhan masyarakat terhadap beras terus meningkat, untuk itu perlu adanya pengujian tanaman padi gogo lokal yang dapat memenuhi kebutuhan musim tanam baik dalam kondisi lingkungan kering maupun lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon agronomi tanaman padi gogo lokal Sultra dilahan kering dan lahan basah serta adanya sumber genetik baru untuk pengembangan padi yang berproduksi tinggi pada berbagai lingkungan tumbuh. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan Rancangan Petak Terpisah. Petakan Utama ialah Lahan Basah dan Lahan Kering. Anakan Petak ialah kultivar padi gogo lokal Sultra. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika F-Hitung menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata antara perlakuan mandiri yang diuji dengan perlakuan lainnya pada variable pengamatan yang diukur dengan kultivar terbaik adalah pae wuna dan Indalibana. Kultivar Pae Wuna dan Indalibana adalah dua kultivar padi gogo lokal Sultra yang memiliki potensi untuk tumbuh baik dalam dua kondisi lahan yang berbeda, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber genetik padi yang dapat dikembangkan dalam berbagai lingkungan tumbuh. Kata Kunci: Kultivar, Lahan Kering, Lahan Basah, Padi Gogo
Inventarisasi dan Pemetaan Lumbung Pakan Berbasis Jerami Padi untuk Pengembangan Ternak Sapi Potong dan Kambing Ali, Najmah; Dahniar, Daniar; Susanti S, Irma; Suhartina, Suhartina; Utami, Rahmawati Ning; Raisa, Daeva Mubarika; Kurniawan, Muhammad Erik
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 4 No. 2 (2024): Tarjih-Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v4i2.859

Abstract

Produksi padi di Kabupaten Polewali Mandar mencapai 198.995,43 ton, menghasilkan limbah jerami padi 913.429,13 ton.  Limbah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal, biasanya hanya dibuang, ditumpuk di sawah dibiarkan membusuk dan juga dibakar. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan memetakan potensi lumbung pakan berbasis jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi dan kambing di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dengan metode survei lapangan dan analisis spasial menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG), dilakukan inventarisasi sumber daya jerami padi serta evaluasi sebarannya pada 16 kecamatan yang meliputi Kecamatan Alu, Anreapi, Balanipa, Binuang, Bulo, Campalagian, Limboro, Luyo, Mapili, Matakali, Matanga, Polewali, Tapango, Tinambung, Tubbi Taramanu dan Wonomulyo. Dengan menggunakan analisis perhitungan konversi nilai produk utama padi dalam menghasilkan jerami dan Analisis Location  Quotien menunjukkan bahwa jerami padi merupakan salah satu potensi biomassa terbesar di Kabupaten Polewali Mandar dan dapat dioptimalkan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia. Berdasarkan pemetaan, daerah dengan produksi jerami padi yang tinggi dapat mendukung pengembangan lumbung pakan yang efisien. Pemanfaatan jerami padi yang lebih optimal diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun, sehingga mendukung produktivitas sapi dan kambing secara berkelanjutan. Rekomendasi pengembangan mencakup penyediaan fasilitas penyimpanan yang memadai dan pelatihan kepada peternak mengenai teknik pengolahan jerami untuk menjaga kualitas pakan.
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Kabupaten Majene Suhartina, Suhartina; S, Irma Susanti; Utami, Rahmawati Ning
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Agribisnis Vol 10, No 1 (2025): MaduRanch: Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Agribisnis
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v10i1.2636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut telur ayam ras di pasar tradisional Kabupaten Majene. Atribut yang diteliti meliputi harga, ukuran, ketebalan cangkang, warna telur, kebersihan, dan pori-pori telur. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik survei. Data primer diperoleh melalui kuesioner tertutup yang disebarkan kepada 100 responden yang merupakan konsumen aktif di beberapa pasar tradisional. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji Chi-Square dan multiatribut Fishbein. Uji Chi-Square menghasilkan nilai χ²hitung sebesar 13,48366 lebih besar dari χ²tabel sebesar 11,0705 dengan p-value 0,019244, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara atribut produk dan preferensi konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap telur ayam ras. Berdasarkan analisis model Fishbein, nilai total sikap konsumen (Ao) terhadap produk adalah 92,57, yang mencerminkan tingkat penerimaan yang tinggi terhadap atribut-atribut telur ayam ras. Atribut kebersihan memperoleh skor tertinggi (bi × ei = 17,54), diikuti oleh ketebalan cangkang, harga, dan ukuran. Temuan ini sejalan dengan teori perilaku konsumen dan hasil penelitian terdahulu yang menekankan pentingnya atribut fisik dan harga dalam memengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas dan strategi pemasaran produk telur ayam ras sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal.
PENDAPATAN SISTEM TANAM MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI JAGUNG DAN LOMBOK PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Mado, Irwan; Utami, Rahmawati Ning; Husain, Nailah
AgriMu Vol. 3 No. 2 (2023): AgriMu Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/agm.v3i2.10933

Abstract

Sistem tanam memiliki arti penting dalam produksi tanaman, penganekaragaman jenis tanaman yang diusahakan merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan daya dukung lahan terhadap usaha pemanfaatannya. Sistem tanam  tumpangsari dilakukan terutama dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumberdaya lahan yang lebih efisien dan peningkatan produksi, sehingga  pendapatan atau keuntungan yang diperoleh petani lebih tinggi dibanding sistem tanam monokultur.Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan pendapatan petani dalam sistem tanam monokultur jagung dan lombok, serta sistem tanam tumpangsari jagung dan lombok yang dlakukan pada lahan sawah tadah hujan serta kelayakan dari kedua sistem tanam tersebut.Penelitian dilaksanakan di Desa Pa’bundukang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan,  berlangsung dari  bulan Mei  sampai September 2022.  Pelaksanaan penelitian dimulai dari pengolahan tanah, pembersihan sisa-sisa tanaman, selanjutnya pembuatan petak-petak percobaan dengan ukuran 3,0  x 3,6 meter.  Jumlah petak percobaan sebanyak sembilan petak, yaitu petak  monokultur jagung (JJ), monokultur lombok (LL) dan tumpangsari jagung dan lombok (JL) setiap petak diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat sembilan petak percobaan.  Penanaman benih jagung dan lombok dua biji perlubang kemudian dilakukan pemeliharaan,  penyiangan dilakukan sesering mungkin atau sesuai dengan kondisi munculnya gulma yang tumbuh pada lahan tersebut, selanjutnya pengendalian hama dan penyakit serta pemupukan.  Pemupukan urea pada  jagung diberikan sebanyak 300 kg per hektar, dengan melakukan tiga kali pemupukan, yaitu sepertiga pada saat tanaman jagung ditanaman, sepertiga saat tanaman jagung berumur 30 hari, dan sepertiga saat tanaman jagung berumur 45 hari,  pemupukan TSP sebanyak 75 kg per hektar dan KCl 50 kg per hektar yang diberikan seluruhnya pada saat tanam jagung.  Kemudian untuk tanaman lombok dipupuk dengan urea 75 kg per hektar, TSP 50 kg per hektar dan KCl 50 kg per hektar yang diberikan seluruhnya pada saat tanam lombok.   Pengamatan produksi jagung dan lombok dilakukan secara ubinan, yaitu konversi dari luas petak percobaan kesatuan hektar.  Analisis pendapatan dilakukan untuk mengetahui pendapatan dari sistem penanaman secara tumpangsari dan monokultur.  Selanjutnya untuk mengetahui kelayakan dari kedua sistem tanam tersebut  digunakan analisis kelayakan  (R/C rasio).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsari jagung dan lombok memberikan pendapatan yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp.82.759.950 dari sistem tanam monokultur jagung dan monokultur lombok, yaitu masing-masing Rp. 10.394.450 dan Rp.77.197.000.  Analisis kelayakan dari sistem tumpangsari jagung dan lombok juga lebih tinggi dan lebih menguntungkan dengan nilai  R/C rasio 7,156 dibanding sistem tanam monokultur jagung dan lombok, masing-masing  nilai R/C rasionya adalah 1,885 dan 5,528.
Feasibility of Layer Duck Farming in Wonomulyo Subdistrict, Polewali Mandar Regency Ali, Najmah; Suhartina; Utami, Rahmawati Ning; Dahniar; Fadilah, Nur
Bantara Journal of Animal Science Vol. 7 No. 2 (2025): BJAS
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v7i2.7308

Abstract

Duck egg farming is one of the important sources of income for rural communities, and the success of this business largely depends on cost efficiency and the level of profit obtained. This study aims to analyze the cost structure, revenue, and financial feasibility of duck egg farming in Wonomulyo Subdistrict based on the average data from 70 respondents. Data were collected through a survey method with structured interviews regarding the number of livestock, land area, production costs, and farm revenue. The results showed that the average number of ducks reared was 130 birds with an average land area of approximately 25 m² per farmer. Variable costs reached IDR 52,364,000 per year, while fixed costs amounted to IDR 5,190,000 per year, resulting in an average total production cost of IDR 57,554,000 per year. The average revenue from egg production was IDR 65,000,000 per year, yielding a net profit of IDR 7,446,000. Financial feasibility analysis indicated an R/C ratio of 1.13, a Break Even Point (BEP) of 28,777 eggs, and a Return on Investment (ROI) of 12.9% per year. These values demonstrate that duck egg farming is feasible to continue, as revenue exceeds production costs, profits are positive, and production is above the break-even point. The business can be further developed by improving cost efficiency and optimizing livestock productivity.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN KAROSSA KABUPATEN MAMUJU TENGAH Dahniar, Dahniar; Ariansyah, Ari; Alim, Nurmaranti; Utami, Rahmawati Ning
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3854

Abstract

Plantations are one part of the agricultural sector that has an important role in increasing national economic growth. Of the many commodities in the plantation subsector that have the most important role in the economic activity of this nation, one of them is oil palm. The development of oil palm, among others, provides benefits in increasing the income of farmers and the community. This study aims to determine the feasibility of oil palm farming in Suka Maju Village, Karossa District, Central Mamuju Regency. This research was conducted in Suka Maju Village, Karossa District, Central Mamuju Regency. The sample in this study were 42 oil palm farmers. Data collection techniques by compiling detailed question items and conducting questions and answers to find out how much the feasibility of oil palm farming in Suka Maju Village, Karossa District, Central Mamuju Regency. The results showed that: (1) Oil palm farming in Suka Maju Village, Karossa Sub-district, Central Mamuju Regency is profitable with a 9% NPV of 1.09. (2) It is feasible to develop with IRR analysis obtained a value of 0.52%. Keywords:. Oil Palm, Feasibility, BusinessINTISARIPerkebunan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Dari sekian banyak komoditi pada subsektor perkebunan yang memiliki peranan terpenting terhadap aktivitas ekonomi bangsa ini, salah satunya kelapa sawit. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha tani kelapa sawit di Desa Suka Maju Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Maju Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 42 orang petani sawit. Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun item-item pertanyaan secara terperinci dan melakukan tanya jawab untuk mengetahui seberapa besar kelayakan usaha tani kelapa sawit di Desa Suka Maju Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Usahatani kelapa sawit di Desa Suka Maju Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah terbilang menguntungkan dengan NPV 9% yaitu 1,09. (2) Layak untuk di kembangkan dengan analisis IRR diperoleh nilai 0,52%. Kata Kunci :  Kelapa Sawit, Kelayakan, Usaha
BREEDERS' LEVEL OF KNOWLEDGE IN DETECTION OF OESTRUS TO SUPPORT THE SUCCESS OF ARTIFICIAL INSEMINATION (AI) ON CATTLE IN TUBBI TARAMANU DISTRICT, POLEWALI MANDAR Susanti S, Irma; Erfiana, Dwi; Agustina, Agustina; Nuraliah, Siti; Hikmawaty, Hikmawaty; Dahniar, Dahniar; Utami, Rahmawati Ning; Sukoco, Hendro
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3835

Abstract

Artificial insemination (AI) is one of the biotechnologies in the field of livestock reproduction that allows humans to mate female livestock without the need for a male, the purpose of this study was to determine the extent of knowledge of breeders on the symptoms of oestrus in cattle to the linkage of artificial insemination (AI). The purpose of this study was to determine the extent of knowledge of farmers on the symptoms of lambing in cattle to the linkage of artificial insemination (AI). this research was conducted in the form of a field survey, while data collection was carried out by interview. In this study, the analysis technique used was descriptive analysis. Based on the results of the study, it was found that the level of knowledge of farmers on the detection of oestrus in livestock to support the success of IB in cattle is out of 100 respondents who know 2.47%, know enough 0.53%, and do not know 4.71%. This value is influenced by several factors, one of which is age, the higher the age of the breeder, the more difficult it is to accept new technology, namely AI, because the breeder already feels comfortable with the knowledge they get from generation to generation. Keywords:. Artificial insemination, Knowledge, Oestrus, Cattle
Training Program for Digital Marketing of Creative Business Products of Alu Village Community Suhartina, Suhartina; Syah, Setiawan Putra; Susanti S, Irma; Sukoco, Hendro; Nuraliah, Siti; Irfan, Muhammad; Utami, Rahmawati Ning; Ikram, Zul; Pardi, Pardi; M. Masdi, M. Masdi; Aswin, Aswin
Asian Journal of Community Services Vol. 2 No. 12 (2023): December 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ajcs.v2i12.7468

Abstract

The problems faced by the local community are: Lack of knowledge and skills of business actors in marketing their creative business products to a wider community outside the Polewali Mandar district area. The objectives and output targets to be achieved in this activity are that the partner village community can and is able to use social media and E-Commerce applications to market their creative business products or crafts independently and the number of sales of handicraft products and the income of the community of SME players in Alu Village, Alu sub-district increases. The method of implementing this service is the participatory counseling method; demonstration training method and practical activities by participants; and the method of mentoring and assisting community participants (creative business actors).