Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway,Taxiway,Apron) Bandara Juanda Dengan Metode Perbandingan ACN-PCN R. Haryo Triharso Seno; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.696 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8736

Abstract

Fasilitas sisi udara merupakan fasilitas pergerakan pesawat. Fasilitas ini harus memenuhi kekuatan struktur untuk melayani pergerakan pesawat-pesawat yang beroperasi sesuai dengan perencanaan. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menganalisis apakah perkerasan fasilitas sisi udara di Bandar Udara Juanda saat ini sudah memenuhi batas PCN yang dipersyaratkan atau belum. Analisis dilakukan dengan cara mengevaluasi kekuatan perkerasan runway, taxiway, dan apron eksisting menggunakan metode perbandingan PCN–ACN yang didapat dari pabrik pembuat pesawat, perhitungan dengan software COMFAA dan perhitungan dari Canadian Department of Transportation. Data yang digunakan adalah data pergerakan pesawat termasuk jumlah pergerakan tahunan dan tipe pesawat. Data kekuatan perkerasan sisi udara diperlukan untuk proses analisis. Hasil dari evaluasi menunjukkan B773 memiliki nilai ACN yang melebihi nilai PCN sebesar 50% untuk apron dan 25% untuk runway/taxiway. Besar kelebihan nilai ACN ini tidak mempengaruhi kekuatan struktural karena frekuensi pergerakan yang hanya 45 pergerakan per tahun. Dampak lain adalah pada fungsional perkerasan yang menunjukkan berkurangnya kekesatan runway dari hasil sand patch test.
Simulasi Perencanaan Ruang Henti Khusus Pada Simpang Bersinyal Jalan Dr.Ir.H. Soekarno-Jalan Kertajaya Indah Surabaya Ditinjau Dari Nilai Tundaan Youngky Riantara Putra; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.57 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.14724

Abstract

Abstrak - Salah satu upaya yang telah dikaji dalammengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar di Indonesia adalah dengan penerapan Ruang Henti Khusus (RHK) untuk sepeda motor pada persimpangan bersinyal. Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang sering mengalami kemacetan terutama pada persimpangan bersinyal. Oleh karena itu perlu dicari kinerja dari persimpangan bersinyal pada lokasi studi yang ditentukan baik sebelum maupun sesudah diterapkan RHK. Tugas Akhir ini melakukan analisis kinerja RHK pada simpang bersinyal Jalan Dr. Ir. H. Soekarno – Jalan Kertajaya Indah ditinjau dari nilai tundaan. Adapun metode yang digunakan menggunakan proses simulasi yang terdiri dari simulasi kedatangan, simulasi antrian, dan simulasi pelepasan. Parameter yang digunakan menggunakan acuan waktu, dimana hasil dari sebelum dan sesudah diterapkan RHK dibandingkan dengan pola grafik yang mengacu pada nilai durasi lepas dan durasi tunggu. Makin besar nilai dua durasi tersebut maka makin besar nilai tundaan yang terjadi pada antrian kendaraan. Hasil yang diperoleh untuk dimensi dan tipe RHK yang diterapkan pada lokasi studi adalah RHK tipe kotak dengan panjang 12 meter. Hasil kinerja yang diperoleh muncul tiga kondisi yang mana kondisi ini menggambarkan pola grafik yang berbeda tergantung dari perubahan komposisi antrian akibat adanya penerapan RHK. Simulasi Perencanaan Ruang Henti Khusus Pada Simpang Bersinyal Jalan Dr.Ir.H. Soekarno-Jalan Kertajaya Indah Surabaya Ditinjau Dari Nilai Tundaan Youngky Riantara Putra danErvina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: ervina@ce.its.ac.id   Abstrak-Salah satu upaya yang telah dikaji dalammengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar di Indonesia adalah dengan penerapan Ruang Henti Khusus (RHK) untuk sepeda motor pada persimpangan bersinyal. Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang sering mengalami kemacetan terutama pada persimpangan bersinyal. Oleh karena itu perlu dicari kinerja dari persimpangan bersinyal pada lokasi studi yang ditentukan baik sebelum maupun sesudah diterapkan RHK. Tugas Akhir ini melakukan analisis kinerja RHK pada simpang bersinyal Jalan Dr. Ir. H. Soekarno – Jalan Kertajaya Indah ditinjau dari nilai tundaan. Adapun metode yang digunakan menggunakan proses simulasi yang terdiri dari simulasi kedatangan, simulasi antrian, dan simulasi pelepasan. Parameter yang digunakan menggunakan acuan waktu, dimana hasil dari sebelum dan sesudah diterapkan RHK dibandingkan dengan pola grafik yang mengacu pada nilai durasi lepas dan durasi tunggu. Makin besar nilai dua durasi tersebut maka makin besar nilai tundaan yang terjadi pada antrian kendaraan. Hasil yang diperoleh untuk dimensi dan tipe RHK yang diterapkan pada lokasi studi adalah RHK tipe kotak dengan panjang 12 meter. Hasil kinerja yang diperoleh muncul tiga kondisi yang mana kondisi ini menggambarkan pola grafik yang berbeda tergantung dari perubahan komposisi antrian akibat adanya penerapan RHK.
Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.29 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.14190

Abstract

Gate sebagai pintu yang digunakan untuk proses pergerakan penumpang keluar dari ruang tunggu di terminal menuju ke bis ataupun langsung menuju ke pesawat memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pemindahan penumpang dari terminal menuju ke sisi udara bandara. Untuk itu, pengaturan gate (gate assignment) sangat penting untuk mengoptimalkan waktu pemakaian gate yang dibutuhkan sejak pesawat mendarat hingga clearing aircraft untuk keberangkatan pesawat berikutnya. Beberapa kasus keterlambatan penerbangan yang terjadi juga bisa jadi disebabkan oleh gate assignment yang kurang optimal, sehingga pesawat harus mengantri untuk lepas landas atau untuk parkir di apron setelah mendarat. Untuk mengetahui apakah pengaturan penggunaan gate mempengaruhi keterlambatan yang terjadi saat ini, dilakukan studi untuk mengevaluasi kinerja gate assignment di Terminal 1 Bandara Internasional Juanda. Evaluasi dilakukan dengan cara pengumpulan data penggunaan gate, lama waktu penggunaan gate, pemetaan dan analisis perbandingan waktu aktual dan yang tertulis pada jadwal penerbangan. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa dari 111 turnaround flight hanya sekitar 28% diantaranya yang dapat melakukan pelayanan ground handling secara on time. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah gate yang ada saat ini yaitu 12 gate belum memenuhi kebutuhan pergerakan pesawat yang beroperasi terutama pada peak hour.
Analisis Perbandingan Material Slab Beton Pada Perkerasan Apron Dengan Menggunakan Program Bantu Elemen Hingga Hendrawan Setyo Warsito; Ervina Ahyudanari; Januarti Jaya Ekaputri
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.973 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.15559

Abstract

Kekuatan slab beton sangat dipengaruhi oleh jenis material yang dipakai. Jenis material yang dimaksud adalah material beton dengan menggunakan PC (Portland Cement) dan penggunaan geopolimer dalam komposisi campuran slab beton. Beton geopolimer merupakan beton yang ramah lingkungan. Permasalahan lain yang timbul adalah letak roda pesawat tidak selalu berada pada titik yang sama disuatu permukaan slab beton apron. Pada tugas akhir ini dimaksudkan untuk menganalisis suatu slab beton yang dibebani roda pesawat dengan campuran variasi material beton dan variasi letak roda pesawat pada slab beton dengan program bantu metode elemen hingga. Dengan data pergerakan pesawat, spesifikasi apron bandara Juanda kondisi eksisting. Dilakukan perhitungan tebal slab beton menggunakan software FAARFIELD dan diperoleh tebal slab beton sebesar 442,5 mm. Dari analisis program bantu elemen hingga dapat diperoleh tegangan pada slab beton yang ditimbulkan oleh pembebanan roda pesawat. Hasil validasi dari analisis tegangan menggunakan program bantu elemen hingga dengan analisis Westergaard yaitu memiliki nilai tegangan yang hampir sama pada ketebalan slab beton 450mm. Nilai tegangan tiap-tiap material beton menunjukan nilai tebal slab beton yang diijinkan untuk tipe pesawat tertentu. Dari analisis menggunakan program bantu elemen hingga tebal slab beton yang diijinkan untuk material slab beton PC yaitu sebesar 425mm. Sedangkan untuk material beton geopolimer yaitu sebesar  415 mm.
Perencanaan Sistem Penanganan Bagasi Pada Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Windy Ariesna Wardhani; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.348 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17734

Abstract

Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan dengan menjaga kenyamanan, keselamatan, dan keamanan pengguna jasa. Salah satu komponen terpenting dalam memberikan pelayanan pada pengguna jasa adalah sistem penanganan bagasi. Sistem penanganan bagasi di Terminal 2 Juanda masih menggunakan manual, Untuk mengetahui penanganan bagasi pada terminal 2 saat ini diperlukan beberapa peninjauan langsung untuk mengetahui berapa jumlah arus pergerakan bagasi, dan bagaimana kinerja penanganan bagasi eksisting pada terminal 2 Bandara Juanda. Tugas akhir ini menganalisis kinerja penanganan bagasi eksisting di terminal 2 serta merencanakan penanganan bagasi dengan hold baggage screening. Hold Baggage Screening merupakan integrasi lengkap antara Bagasi Sistem Penanganan Conveyor dan Mesin Xray terletak pada satu garis, mesin xray berguna untuk mendeteksi keamanan pada bagasi namun tetap berada belt conveyor. Hasil menunjukkan bahwa pergerakan yang berangkat melalui terminal 2 adalah 6.840 pax, 57 flights, dan 4.419 bags, waktu minimal yang dibutuhkan memroses bagasi setelah check in sampai ke pesawat 76 menit 53detik dan maksimal 115 menit 27 detik. Rata-rata bagasi yang dibawa setiap penumoang adalah 2 buah. Luas area penanganan bagasi pada terminal 2 adalah 585 m² dengan kemampuan menangani bagasi sebanyak 403 bags/jam. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pada terminal 2 disarankan menggunakan sistem penanganan bagasi otomatis dan untuk dapat menerapkan system penanganan bagasi otomatis dengan hold baggage screening diperlukan conveyor inline dan mesin hold baggage screening.
Evaluasi Ketersediaan Gate Di Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Andree Noviar Pradana; Ervina Ahyudanari; Istiar Istiar
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.094 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22032

Abstract

Gate sebagai akses yang digunakan untuk proses perpindahan penumpang dari terminal menuju ke sisi udara bandara. Dan sebaiknya untuk itu, pengaturan gate sangat berpengaruh dalam mengoptimalkan waktu pemakaian mulai dari pesawat mendarat hingga keberangkatan selanjutnya. Dalam evaluasi ketersediaanya gate terkadang hanya diperuntukkan untuk maskapai tertentu. Hal ini mempengaruhi jumlah gate yang tersedia. Adapun keterlambatan penerbangan yang terjadi juga dapat disebabkan oleh pengaturan gate yang kurang optimal, sehingga pesawat harus mengantri untuk lepas landas ataupun parkir di apron. Dalam mengevaluasi ketersediaan gate, maka dilakukan pengumpulan data aktivitas pesawat selama parkir di apron. Data yang diperoleh adalah data waktu block on dan block off, data penggunaan parking stand, dan jadwal penerbangan pesawat tiap maskapai. Data-data tersebut kemudian diplot sesuai jadwal penerbangan. Dari hasil plotting dapat diketahui gate-gate yang masih memungkinkan untuk digunakan. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa dari 167 turnaround flight hanya 10 penerbangan yang dapat melakukan pelayanan ground handling secara on time. Dan dari hasil peramalan didapatkan di tahun 2025 gate sudah tidak dapat melayani secara optimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah gate belum memenuhi kebutuhan pergerakan pesawat yang beroperasi terutama pada peak hour.
Evaluasi Kebutuhan Luasan Apron Pada Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Muhammad Nursalim; Ervina Ahyudanari; Istiar Istiar
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.618 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22504

Abstract

Bandar Udara Ahmad Yani akan memiliki terminal yang lebih luas di sebelah Utara runway, lahan parkir yang luas, apron seluas 61.344 m2 serta dua buah taxiway. Pengembangan tahap II akan menjadikan Bandar Udara Ahmad Yani memiliki apron seluas 72.522 m2 dan 10 buah taxiway serta 1 buah parallel taxiway. Studi ini akan mengevaluasi kebutuhan apron Bandar Udara internasional Ahmad Yani Semarang saat ini dan 20 tahun kedepan. Pada evaluasi ini akan diprediksi jumlah pergerakan pesawat pada tahun rencana yang kemudian akan dikonversi menjadi jumlah pesawat pada jam sibuk. Hasil prediksi jumlah pesawat ini akan dianalisis terhadap kebutuhan apron Bandar Udara Ahmad Yani di tahun rencana. Dengan adanya pengembangan apron diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lalu lintas udara. Untuk perencanaan perkerasan apron menggunakan rigid pavement dengan metode FAA dengan software FAARFIELD. Dari hasil perhitungan didapatkan, kebutuhan total jumlah gerbang landas parkir untuk tahun rencana (2035) adalah 51 pesawat, yang terdiri dari 35 kelas C dan 16 kelas D. Selanjutnya didapatkan dimensi gerbang landas parkir pada tahun rencana (2035) adalah untuk kelas C dengan panjang 2096,50 m dan lebar 98,37 m sedangkan untuk kelas D dengan panjang 1547,20 m dan 104,78 m. Tebal perkerasan landas parkir ini adalah 670 mm. Dalam penulangan perkerasan landas parkir tahun rencana (2035) dibutuhkan wiremesh dengan D14-100 dan Dowel dengan diameter 50 mm, panjang 610 mm, dan jarak 460 mm.
Perencanaan Tahapan Pembangunan Fasilitas Terminal 3 Juanda Berdasarkan Pertumbuhan Penumpang Gumbiratno Widiatmoko; Ervina Ahyudanari; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.588 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22696

Abstract

Dengan adanya pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi, dan pengaruh dari ASEAN Open Sky di Indonesia, penggunaan pesawat terbang sebagai alat transportasi semakin banyak digunakan. Peningkatan demand ini merupakan pemicu dibangunnya terminal baru di Bandar Udara Juanda. Proses perencanaan dimulai dengan peramalan jumlah penumpang, untuk mengetahui pada tahun berapa jumlah penumpang mencapai 75 juta di terminal baru dan jumlah pergerakan pesawat pada tahun tersebut. Setelah itu akan dilanjutkan dengan menghitung luas ruang terminal, luas apron dan luas parkir dengan menggunakan perhitungan luas standar SNI 03-7046-2004. Setelah diketahui perkiraan tahun pembangunannya melalui peramalan, maka akan direncanakan pentahapan pembangunan terminal 3 Bandara Juanda sesuai dengan pertumbuhan penumpang pada peramalan tersebut. Peramalan dilakukan menggunakan software SPSS dan Minitab untuk mencari model ARIMA. Dengan menggunakan pemodelan ARIMA tersebut, diketahui bahwa penumpang Terminal 3 Bandara Juanda akan mencapai 75 juta pada tahun 2029. Pentahapan terminal akan dimulai pada tahun 2017 dengan pengerjaan prioritas nya adalah membangun gedung terminal, runway 1, apron grup 1, dan kantor-kantor operasional agar terminal dapat digunakan secepat mungkin. Pada tahun 2019 penerbangan domestik akan dibuka guna menanggulangi overcapacity pada Bandara Juanda. Pembangunan runway 2 dan gedung terminal bagian 2, dilakukan pada tahun 2019 hingga pada tahun 2022 penerbangan internasional juga dapat dibuka. Akses menuju terminal yaitu pembangunan rel kereta diprioritaskan dan dimulai tahun 2022 hingga 2024. Pembangunan fasilitas arsitektur dilakukan dari tahun 2023 hingga tahun 2029 dan seluruh pembangunan sudah harus selesai pada tahun tersebut.
Analisis Perkerasan Lentur Landa Pacu Bandar Udara Juanda dengan Membandingkan Aspal Shell dengan Aspal Pertamina Ary Wahyudi; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.341 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25154

Abstract

Kondisi perkerasan lentur runway bandara di Indonesia memiliki beragam karakteristik material yang berbeda-beda dengan tipe perkerasan lentur menggunakan aspal minyak sebagai pengikat dan agregat serta filler atau pengisi campuran aspal. Kinerja optimum dari suatu lapisan perkerasan dapat dicapai melalui variasi campuran aspal dengan mengkombinasikan beberapa material yang masing-masing sifatnya menguatkan apabila telah disatukan di dalam suatu campuran. Kerusakan aspal yang pernah terjadi di Indonesia diantaranya adalah terkelupasnya aspal dibeberapa titik di landasan Bandara Juanda, lalu kasus lain yang terjadi di Bandara Ngurah Rai, Bali yaitu terkelupasnya aspal di sekitar ujung barat landas pacu 09. Kasus seperti ini umumnya disebabkan oleh pembebanan yang terjadi berlebihan (overload) atau panas akibat temperatur lingkungan maupun panas mesin jet dan bergantung pada material aspal yang digunakan.Berdasarkan peraturan, di dalam ASTM dan SNI,  uji karakteristik material pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua yaitu uji karakteristik aspal dan uji karakteristik agregat. Dari hasil uji karakteristik aspal didapat untuk aspal Shell nilai penetrasi 63.2 mm, nilai titi lembek 53.2˚C, nilai titik nyala dan titik bakar 302˚C dan 324˚C, nilai daktilitas 141.5 cm, dan nilai berat jenis 1.033 gr/m3 sedangkan hasil uji aspal Pertamina didapat nilai penetrasi 63.9 mm, nilai titik lembek 52.5˚C, nilai titik nyala dan titik bakar 280˚C dan 310˚C, nilai daktilitas 139.5 cm, dan nilai berat jenis sebesar 1.028 gr/m3.Dari hasil uji karakterisik dan uji Marshall jika dihubungkan dengan permasalahan kerusakan runway di Bandara Juanda jenis kerusakan potholes atau lubang dan kerusakan jetblast erosion yang keduanya dominan dipengaruhi oleh lalu lintas beban yang diterima oleh runway secara kontinu dan akibat panas yang diterima oleh runway dari panas mesin jet maka dibutuhkan material aspal yang memiliki karakteristik dengan kemampuan ketahanan terhadap panas. Hasil kedua material aspal tidak berbeda jauh namun dari perbedaan itu bisa dilakukan uji lebih lanjut untuk mengetahui penyebab perbedaannya
Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport Deanty Putri Maritsa; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.269 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25423

Abstract

Terminal penumpang bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) didesain dengan dua desain yang berbeda, desain pier yang disajikan oleh AGA-Letiste (perusahaan asing yang berasal dari Republik Ceko) melalui website-nya dan desain linear yang direalisasikan oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero). Perbedaan desain tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai efisiensi konsep desain terminal linear yang digunakan dalam memenuhi pertumbuhan jumlah penumpangnya. Sehingga, untuk menjawab pertanyaan ini, dibutuhkan suatu evaluasi terhadap konsep desain terminal penumpang bandara NYIA guna mencegah permasalahan ketidaknyamanan penumpang terhadap pelayanan penumpang di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Dalam penyelesaian tugas akhir ini, dilakukan peramalan jumlah penumpang dengan menggunakan metode peramalan ARIMA dan Triple Exponential Smoothing. Peramalan jumlah penumpang dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan pergerakan penumpang di Bandara NYIA pada tahun 2017-2040. Setelah itu dilakukan evaluasi desain terminal penumpang untuk mengetahui efisiensi dari desain terminal linear yang digunakan di Bandara NYIA. Terakhir dilakukan analisis nilai Level of Service (LOS) pada terminal penumpang bandara NYIA untuk mengetahui pada tahun berapa desain terminal linear perlu dikembangkan. Dari hasil analisis data jumlah penumpang Bandara Adisucipto Yogyakarta, dapat diketahui bahwa pertumbuhan pergerakan penumpang di Bandara Adisucipto Yogyakarta pada tahun 2017-2040 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7.90% setiap tahunnya. Dari hasil analisis desain terminal penumpang, dapat diketahui bahwa desain terminal pier lebih efisien dibandingkan desain terminal linear karena terminal pier memiliki moving walkways yang lebih sedikit serta jarak berjalan yang lebih pendek 210 m dibandingkan dengan desain terminal linear. Selain itu, dari hasil analisis nilai LOS dapat diketahui bahwa hingga tahun 2031 terdapat 4 fasilitas terminal penumpang bandara yang memilliki nilai LOS dibawah C. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2031 desain linear sudah tidak sesuai untuk Bandara NYIA sehingga pada tahun tersebut perlu dilakukan pengembangan desain terminal.
Co-Authors Abdallh. A. A. Lhwaint Abrahem A Ali blash Adhyaksa Adha Rahman Aditiya Rendra Riawan Aditiya Rendra Riawan Aftoni Alvin Fahmi Akbar Bayu Kresno Suharso Akhmad Ittang Anwarsyah Akhmad Taufik Aditama Amani, Farrell Zata Andree Noviar Pradana Anwar Efendy Artin Finalita Ary Wahyudi Baskara, Gusti Made Bagus Caristyan, Griselda Amadhea Catharina Tiffani Wulandari Christiono Utomo Deanty Putri Maritsa Dian Ayu Wicahyani Dimas Bagus Satriyo Wibowo Dimita Brilian Zahra Doddy Arief Wibowo Edi Supriyono Eriza Islakul Ulmi Faisal Esa Arighi Fajrin Ramadhani Febriliyan Samopa Fitria Putri Luthfiyani Freedy Kristiawan Gumbiratno Widiatmoko Gunawan Kunto Bhasworo Halim Prasetyo Hutomo Hariyadi, Hariyadi Hendra Annisa Putri Lintang Hestuningrum Hendrawan Setyo Warsito Hera Widyastuti Hersanti Rahayu Hidayatul Amri Hitapriya Suprayitno, Hitapriya Hutapea, Sean Ivander Sahata I Gede Mardawa I Nyoman Arya Thanaya I Putu Artama Wiguna Ida Bagus Barawakya Iik Radevi Burhamsi Putri Ilham Siara Indra Denny Priatna Indrasurya B. Mochtar Istiar Istiar Jaballah, Danish Inayat Jaelani, Lalu Muhamad Januarti Jaya Ekaputri Karyawan, I Dewa Made Alit Kevin Andrea Larri, Rossan Fadel Lilla Anjani Birahmatika Ma’ruf, Buana Maulina Indah Harvianti Maulina Indah Harvianti Mirza Al Mahbubi Mohmed Alshekh A. M. Hmade Muhammad Galih Muhammad Irfan Ardiansyah Muhammad Nursalim Muhammad Rezky Ridwan Muhammad Yuanto Permana Muhtadi, Adhi Nur Iriawan Nursakti Adhi Pratomoadmojo Pangestu, M. Agus Prastyanto, Catur Arif R. Haryo Triharso Seno Raihan Akbar Ghifari Rita Ambarwati Rizky Fitri Amalia Istighfaroh Rohmatul Maghfiroh Rosman Hidayatulloh Rungkat, Jersey Jehezkiel Elison Ruffi Salsabila, Dhea Lutfiyah Sekartadji, Ratih Shoffan Abdi Tunggal Stefanus Stefanus Sulaksmono, Haris Sulhan Sulhan Supriyanto, Supriyanto Suryawan Murtiadi, Suryawan Syarif, Iif Ahmad Taftazani Hakim Udyani Salma Widyaswari Wahyu Herijanto Wajdino Arfa Rajawidad Wasono, Sapto Budi Widhi Utomo Megantoro Widodo, Alvian Wahyu William Bunkharisma Windy Ariesna Wardhani Wiryanta, Wiryanta Youngky Riantara Putra