Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

POTENSI AUGMENTED REALITY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA Sari, Juwita; Abdurrahmansyah; Abadi, Satria; Mardeli
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Pendidikan (JTekpend)
Publisher : FKIP Palangka Raya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jtekpend.v5i1.17217

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji potensi augmented reality (AR) dalam mentransformasi motivasi belajar Pendidikan Agama. Menggunakan metode studi pustaka sistematis, penelitian bertujuan mengeksplorasi inovasi teknologi dalam pengalaman pembelajaran keagamaan. Studi menganalisis karakteristik AR untuk meningkatkan motivasi dan pencapaian kompetensi spiritual-etika. Sumber data primer meliputi jurnal internasional, prosiding, dan disertasi berbahasa Indonesia dan Inggris periode 2010-2023. Metode Systematic Literature Review (SLR) digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis penelitian empiris. Hasil penelitian menunjukkan AR mampu mengubah paradigma pembelajaran konvensional menjadi pengalaman interaktif dan kontekstual melalui beberapa mekanisme. Pertama, teknologi menghadirkan visualisasi digital konsep abstrak keagamaan. Kedua, AR menciptakan simulasi pengalaman spiritual yang mendalam dengan pendekatan multisensori. Ketiga, fitur personalisasi dan gamifikasi mendorong motivasi intrinsik peserta didik. Keempat, teknologi memfasilitasi eksplorasi nilai moral melalui skenario interaktif. Penelitian membuktikan AR memiliki potensi signifikan dalam merevitalisasi pendidikan agama, menciptakan ekosistem pembelajaran lebih personal, transformatif, dan bermakna. Implikasi kajian memberikan perspektif teoritis dan praktis tentang integrasi teknologi digital dalam pendidikan spiritual.   Kata kunci: Potensi, Augmented Reality, Motivasi Belajar, Pendidikan Agama   Abstract This study examines the potential of augmented reality (AR) in transforming Religious Education learning motivation. Using systematic literature review methodology, the research aims to explore technological innovation in religious learning experiences. The study analyzes AR characteristics to enhance motivation and spiritual-ethical competency achievement. Primary data sources include international journals, proceedings, and dissertations in Indonesian and English from 2010-2023. Systematic Literature Review (SLR) method was employed to identify, evaluate, and synthesize empirical research. Research findings demonstrate AR's ability to transform conventional learning paradigms into interactive and contextual experiences through multiple mechanisms. First, technology presents digital visualization of abstract religious concepts. Second, AR creates deep spiritual experience simulations using multisensory approaches. Third, personalization and gamification features drive students' intrinsic motivation. Fourth, technology facilitates moral value exploration through interactive scenarios. The research proves AR's significant potential in revitalizing religious education, creating more personal, transformative, and meaningful learning ecosystems. The study's implications provide theoretical and practical perspectives on digital technology integration in spiritual education.   Keywords : Potential, Augmented Reality, Learning Motivation, Religious Education
Urgency of Multicultural Islamic Education on Modern Indonesian Education S., Sumarni; Aisyah, Neng; Abdurrahmansyah; Handayani, Tutut
Al-Jadwa: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2024): March
Publisher : Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/aljadwa.v3i2.1551

Abstract

Examining the necessity of multicultural Islamic education in contemporary Indonesian school is the goal of this study. This study employed library research as its methodology. Both primary and secondary data sources are used in the data collection for this study. The author applies analytical descriptive data analysis approaches to the data analysis. Specifically, information about the subject of the study is gathered, categorized, explained, and ultimately concluded. According to the study's findings, multicultural education is thought to be the greatest way to address the diversity that already exists in society, including differences in culture, religion, ethnicity, and other areas, by encouraging an appreciation of diversity. Since Allah SWT created humanity and nature with great diversity, differences are a blessing rather than something to be despised or viewed as sinful. Therefore, multicultural education must be seen as a practical aspect of multiculturalism, where one must put the theory into practice by taking actual action in addition to understanding it.
Guru di Era Digital: Mengatasi Masalah dan Mengembangkan Solusi untuk Kebijakan Pendidikan Eka Wati; Siti Nurhaliza; mrizkypadriansyah; Abdurrahmansyah
Jurnal Pendidikan Modern Vol. 10 No. 03 (2025): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v10i03.1201

Abstract

Dunia pendidikan telah dipengaruhi secara signifikan oleh munculnya era digital, khususnya dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab pendidik. Ada beberapa manfaat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan. dan juga menghadirkan tantangan, seperti rendahnya keterampilan digital guru, ketimpangan akses terhadap teknologi, serta tuntutan untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hambatan yang dihadapi oleh pendidik di era teknologi digital serta merumuskan solusi kebijakan pendidikan yang dapat diterapkan untuk mengatasinya. Penelitian ini menerapkan metode studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mengkaji beragam sumber literatur, jurnal ilmiah, serta kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan era digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kompetensi digital guru melalui pelatihan berkelanjutan, pemerataan akses terhadap infrastruktur teknologi, serta pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan sesuai dengan perkembangan digital. Selain itu, pendidik juga diharapkan dapat menjalankan fungsi sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa serta memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses belajar-mengajar. Dengan kebijakan yang tepat dan kesiapan guru dalam beradaptasi terhadap perubahan teknologi, transformasi pendidikan di era digital dapat berjalan lebih optimal. Sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan sistem pendidikan tetap relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta Pastikan sistem pendidikan masih sesuai dengan tuntutan siswa dan perkembangan zaman.
Transformasi Model Pengembangan Kurikulum di Era Digital: Analisis Literatur terhadap Relevansi Teori dan Praktik: Penelitian Arini Damayanti; Athifa Aabidah; Abdurrahmansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3089

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mendorong perubahan mendasar dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum tidak lagi hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, melainkan menjadi instrumen strategis yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi model pengembangan kurikulum di era digital dengan meninjau relevansi teori pengembangan kurikulum dan praktik implementasinya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan (library research) dengan sumber data berupa jurnal ilmiah, buku akademik, dokumen kebijakan, dan laporan penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa model Research and Development (R&D), konstruktivisme, dan konektivisme sangat relevan untuk memperkuat fleksibilitas dan adaptivitas kurikulum, khususnya dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran. Praktik implementasi di lapangan menunjukkan efektivitas penerapan model kurikulum digital, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan infrastruktur, literasi digital pendidik yang belum merata, dan keterbatasan akses di wilayah 3T. Kesimpulannya, transformasi kurikulum digital memerlukan sinergi antara teori, kebijakan, peningkatan kompetensi pendidik, serta penguatan infrastruktur pendidikan agar tercipta sistem pembelajaran yang inklusif, kontekstual, dan berkelanjutan.
Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Melalui Pembelajaran Fiqih Anindya, Salsa; As Sajidah, Azka; Khadafiah, Harisa; Abdurrahmansyah
Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Vol. 4 No. 2 (2025): October
Publisher : STAI AL-AMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54723/ejpgmi.v4i2.456

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the Merdeka Curriculum in shaping students’ religious character through fiqh learning at MI Alamul Yaqin Palembang. The background of this research stems from the importance of instilling religious values from an early stage of education to provide students with a strong moral and ethical foundation. The Merdeka Curriculum is introduced as an educational policy that offers flexibility in the learning process, allowing lessons to be tailored to students’ needs, interests, and potential. This study employs a descriptive qualitative approach with data collected through observation, interviews, and documentation. The results show that the implementation of the Merdeka Curriculum in fiqh subjects is carried out through religious habituation activities such as collective prayer, congregational worship, Qur’an recitation, and direct practice of worship in daily life. Teachers play a crucial role as mentors, facilitators, and role models in shaping students’ religious character. Supporting factors include the availability of facilities and infrastructure, school religious programs, and parental involvement. Meanwhile, inhibiting factors involve limited instructional time, variations in students’ concentration levels, and teachers’ limited understanding of the new curriculum concept. This research is expected to serve as a reference for developing effective fiqh learning that focuses on the formation of students’ religious character.
Evaluasi Kurikulum Merdeka di SDN 156 Palembang: Harapan, Tantangan, dan Realitas Sofiana, Ayun; Lubis, Elfira Rossa; Agustina, Keyla; Abdurrahmansyah
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 4 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i4.674

Abstract

This study discusses the evaluation of the implementation of the Independent Curriculum (Kurikulum Merdeka) at SDN 156 Palembang, one of the public elementary schools that adopted the new curriculum. The purpose of this research is to analyze the effectiveness of the curriculum implementation and to understand teachers’ and students’ perceptions toward it. This research uses a descriptive qualitative approach, with data collected through direct interviews with one teacher and two fourth-grade students. The findings indicate that the Independent Curriculum has brought positive changes to the learning process, especially in creating a more interactive and student-centered classroom environment. Teachers have started applying various methods such as Project-Based Learning (PBL), group discussions, and audiovisual media to encourage student participation and learning motivation. However, limited facilities, insufficient digital tools, and the need for teacher readiness remain major challenges. Overall, the Independent Curriculum has great potential to improve learning quality if supported by continuous teacher training and adequate educational infrastructure.
Praktik Kurikulum Merdeka Dan Implikasinya Terhadap Biaya Pendidikan: Perspektif Kepala Sekolah,Guru, dan Wali Murid SD Tulus Bakti Palembang Nofiani, Julia; Saputri , Arliani; Aisa; Abdurrahmansyah
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 4 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i4.686

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengulas penerapan Kurikulum Merdeka serta dampaknya terhadap biaya pendidikan di SD Tulus Bakti Palembang dengan menitikberatkan pada pandangan kepala sekolah, guru, dan orang tua murid. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan dinamika pelaksanaan kurikulum, strategi penyesuaian sekolah, serta konsekuensi finansial yang timbul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memandang Kurikulum Merdeka sebagai ruang untuk memperluas inovasi pembelajaran, meskipun menuntut penataan ulang anggaran dan tata kelola sekolah. Guru menilai pembelajaran menjadi lebih kreatif dan relevan dengan kehidupan nyata, tetapi membutuhkan biaya tambahan untuk penyediaan media, fasilitas, serta pelatihan profesional. Sementara itu, orang tua menyoroti adanya beban baru terkait penyediaan bahan praktik dan kegiatan berbasis proyek, walaupun tetap mengakui manfaatnya dalam membentuk kemandirian dan keterampilan anak. Secara keseluruhan, penerapan Kurikulum Merdeka memberikan kontribusi positif terhadap mutu pendidikan, namun di sisi lain memunculkan konsekuensi biaya yang cukup besar sehingga dibutuhkan kolaborasi erat antara pihak sekolah dan orang tua demi menjamin keberlanjutannya.
Analysis of Teachers' Readiness in the Implementation of the Merdeka Belajar Curriculum Aulia, Shopwatul; Sinta Arni; Intan Nur'aini; Oktia Qonita; Abdurrahmansyah
The Future of Education Journal Vol 4 No 8 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i8.1044

Abstract

This research is motivated by the challenges in the implementation of the Merdeka Belajar Curriculum, which requires teachers' readiness in cognitive, attitude, and behavioral aspects. The purpose of this study is to analyze teachers' understanding of the curriculum concept, practices in designing learning tools, implementation of formative and summative assessments, as well as supporting and inhibiting factors at SDN 08 Palembang. A qualitative descriptive research design was used with semi-structured interview instruments. The population consisted of seven teachers, who were selected as a total sample. Thematic data analysis techniques were applied through data familiarization, coding, theme determination, and interpretation. The results indicate that teachers have high enthusiasm and implement differentiated learning and creative assessments; however, technical understanding of ATP (Annual Teaching Plan) and assessment rubrics still varies. Supporting factors include the principal’s support, independent PMM training, and MGMP collaboration, while challenges involve limited internet access, administrative burdens, and training materials that are not contextual. The conclusion emphasizes the need for field mentoring, improvement of teachers' digital literacy, adaptation of training materials based on local context, and formal recognition to maintain motivation.
The Role of the 2013 Curriculum Assessment Standards in Improving the Quality of Education Febriyanti, Febriyanti; Ayu Amelia; Abdurrahmansyah
The Future of Education Journal Vol 4 No 8 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i8.1174

Abstract

The 2013 Curriculum has significantly brought changes to the Indonesian education system by emphasizing integrated assessment covering cognitive, affective, and psychomotor domains to produce competent graduates with strong character. This study aims to examine the implementation of the 2013 Curriculum assessment standards, identify challenges faced by educators, and formulate strategic solutions to improve the quality of assessment. Using a qualitative descriptive approach, the research involves a purposive sample of elementary school teachers who implement authentic assessment methods. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis, then analyzed thematically. The results indicate that while the standards provide a systematic framework for comprehensive assessment, limitations such as teachers' insufficient competencies, high workload, lack of training, and limited technology hinder effective implementation. The study concludes that there is a need to enhance teachers' capacity through continuous training, integrate technology in assessment, and simplify assessment instruments as steps to optimize assessment practices. These findings contribute valuable insights for education stakeholders to strengthen assessment practices to improve the quality of learning in Indonesian schools.
H HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU PENDIDIKAN: AKAR FILOSOFIS DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI QURAN HADITS Mutia Dewi; M Sirozi; Abdurrahmansyah; Sri Safrina
Irfani Vol. 21 No. 3 (2025): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/irfani.v21i3.7082

Abstract

This study aims to examine the relationship between philosophy and educational science as the philosophical roots of Islamic religious education practices, particularly in the context of the Quran and Hadith. This study highlights the importance of understanding philosophical values ​​in improving the quality of learning and instilling profound spiritual and ethical meaning in students. The methods used were literature study and conceptual analysis to explore the philosophical foundations relevant to the practice of Islamic religious education. The results of the study indicate that the integration of philosophical principles into educational science can enrich teaching methods, so that learning the Quran and Hadith is not merely rote, but also fosters authentic character and understanding, as well as moral responsibility