Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

IMPROVING WATER FILTERS AS AN EFFORT TO IMPROVE COASTAL COMMUNITY AWARENESS REGARDING CLEAN WATER SANITATION Irawati, Heni; Wiharyanto, Dhimas; Taqwa, Amrullah; Achyani, Ratno; Jabarsyah, Abdul; Rachmawani, Dori; Firdaus, Muhammad; Laga, Asbar; Roem, Muhammad; Salim, Gazali; Alawiyah, Tuty; Haryono, M Gandri; Gaffar, Syamsidar; Yushra, Yushra; Yusuf, Muhammad Yusfi; Muhtar, Dian Islamia; Romdoni, Taufiq Ahmad; Kase, Ardy Andreas Bernard; Zunianto, Anang; Susanto, Hermawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/a20fnw54

Abstract

Abstract Tarakan City has potential groundwater that can be utilized as a source of clean water for the community. However, its utilization is currently constrained by the poor groundwater quality, thus necessitating filtration efforts. A simple technology that can be applied is filtration using waste shells of kapah clams (Meretrix sp.), which are abundantly available in coastal area of Pantai Amal Subdistrict. This activity aims to raise community awareness about the importance of clean water sanitation while providing training on how to utilize kapah clam shells as basic materials for simple water filters. The methods used in this program include public socialization, demonstration of water filter production, and assistance to the community. The filter media used in this process are kapah clam shells combined with activated carbon, quartz sand, and gravel. The application is expected to improve groundwater quality to meet environmental health standards as stipulated in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 2 of 2023. The result showed that kapah clam shells have been proven effective as a filtration medium, particularly in improving the physical quality of water, and can serve as an alternative solution for communities in accessing suitable clean water. Keywords: groundwater, kapah clam shells (Meretrix sp.), higiene and sanitation, environmental health   Abstrak Kota Tarakan memiliki potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat. Namun saat ini pemanfaatannya masih terkendala oleh kualitas air tanah yang belum memenuhi standar baku mutu, sehingga perlu dilakukan upaya penyaringan air. Salah satu teknologi sederhana yang dapat diterapkan adalah filtrasi menggunakan limbah cangkang kerang kapah (Meretrix sp.) yang banyak tersedia di wilayah pesisir, khususnya di Kelurahan Pantai Amal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi air bersih, sekaligus memberikan pelatihan tentang cara memanfaatkan limbah cangkang kapah sebagai bahan filter air sederhana. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi, demonstrasi pembuatan filter air, serta pendampingan langsung kepada masyarakat. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan filter adalah cangkang kapah yang dikombinasikan dengan arang aktif, pasir kuarsa, dan kerikil. Penggunaan filter sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas air tanah hingga memenuhi standar kesehatan lingkungan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2023. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan limbah cangkang kapah sebagai media filter cukup efektif dalam memperbaiki kualitas air secara fisik dan dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat dalam mendapatkan air bersih yang layak. Kata Kunci: Air tanah, cangkang kerang kapah (Meretrix sp.), higiene dan sanitasi, kesehatan lingkungan  
INCREASING COASTAL COMMUNITY AWARENESS REGARDING PERSONAL AND ENVIRONMENTAL HEALTH IN THE BINALATUNG AREA, PANTAI AMAL VILLAGE, TARAKAN CITY Firdaus, Muhammad; Roem, Muhammad; Taqwa, Amrullah; Achyani, Ratno; Jabarsyah, Abdul; Rachmawani, Dori; Laga, Asbar; Wiharyanto, Dhimas; Irawati, Heni; Salim, Gazali; Alawiyah, Tuty; Haryono, M Gandri; Gaffar, Syamsidar; Yushra, Yushra; Yusuf, Muhammad Yusfi; Muhtar, Dian Islamia; Romdoni, Taufiq Ahmad; Kase, Ardy Andreas Bernard
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/v79jmz56

Abstract

Abstract Binalatung area in Pantai Amal Subdistrict is a coastal zone that has developed as a seaweed cultivation center and tourist destination in Tarakan City. However, the economic growth and settlement expansion in this region are not yet balanced with public awareness of environmental health and sanitation. This community engagement program aimed to raise awareness through health education, community discussion, and basic medical checkups for coastal residents. The methods involved coordination with local stakeholders, distribution of educational materials (brochures and posters), face-to-face discussions, and health services in collaboration with Pantai Amal Public Health Center. The results showed high community participation as reflected in enthusiasm during health consultations and discussions. These findings indicate that a collaborative and direct educational approach is effective in increasing public understanding of the connection between environmental conditions, personal health, and quality of life. This activity is expected to serve as a foundational intervention model for similar coastal communities. Keywords: environmental health, coastal community, sanitation, Binalatung   Abstrak   Wilayah Binalatung di Kelurahan Pantai Amal merupakan kawasan pesisir yang berkembang sebagai sentra budidaya rumput laut dan destinasi wisata Kota Tarakan. Namun, pertumbuhan aktivitas ekonomi dan pemukiman di wilayah ini belum diimbangi dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi dan kesehatan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi, diskusi, dan pemeriksaan kesehatan dasar secara langsung kepada warga pesisir. Metode yang digunakan meliputi koordinasi dengan pemangku kepentingan lokal, distribusi media edukasi (brosur dan poster), diskusi tatap muka, serta layanan pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Pantai Amal. Hasil kegiatan menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat yang ditandai dengan antusiasme dalam mengikuti pemeriksaan dan diskusi kesehatan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan kolaboratif berbasis edukasi langsung efektif dalam membangun pemahaman warga terhadap hubungan antara kondisi lingkungan dengan kesehatan pribadi dan kualitas hidup. Kegiatan ini diharapkan menjadi model intervensi awal yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk wilayah pesisir lainnya dengan karakteristik serupa.   Kata Kunci: kesehatan lingkungan, masyarakat pesisir, sanitasi, Binalatung
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan dan Penanganan Limbah Hasil Perikanan Kepada Ibu-Ibu Anggota Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Kaltara Alawiyah, Tuty; Rachmawani, Dori; Irawati, Heni; Roem, Muhammad; Haryono, M. Gandri; Salim, Gazali; Laga, Asbar; Taqwa, Amrullah; Wiharyanto, Dhimas; Firdaus, Muhammad; Achyani, Ratno; Jabarsyah, Abdul; Gaffar, Syamsidar
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v4i2.613

Abstract

Kota Tarakan memiliki potensi perikanan tangkap maupun budidaya yang tinggi. Potensi yang dimiliki tersebut menjadi salah satu peluang bagi masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan. Hasil perikanan dapat menjadi produk bernilai ekonomi tinggi jika dilakukan pengolahan menjadi berbagai macam produk. Pengolahan hasil perikanan dapat dikembangkan oleh seluruh kalangan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan. Pengolahan hasil perikanan dapat menjadi berbagai produk yang siap dikonsumsi. Salah satu produk yang dihasilkan seperti amplang, abon ikan, nuget ikan, sambal ikan, ikan asap, kerupuk ikan, bakso ikan, dodol rumput laut, krispy rumput laut, tortilla rumput laut, minyak ikan dan lain sebagainya. Hasil olahan produk perikanan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama bila dibandingkan dengan hasil perikanan tanpa pengolahan. Selain itu pengolahan tidak hanya dapat dilakukan pada ikan segar saja dan hasil perikanan lainnya, akan tetapi dapat juga dengan pemanfaatan sisa atau limbah ikan untuk produk tertentu seperti tulang ikan, cangkang, sisik, kepala udang dan lain sebagainya sehingga tidak ada sisa dari setiap pengolahan hasil perikanan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan pelatihan pengolahan hasil perikanan dan penanganan limbah hasil perikanan kepada ibu-ibu Majelis Ekonomi Tarakan. Tahapan kegiatan antara lain pretes, penyampaian materi, pelatihan pembuatan produk, dan diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Ibu-ibu Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Kaltara memiliki pengetahuan mengenai limbah perikanan dan pemanfaatannya serta pemahaman terkait pengolahan produk hasil perikanan. Hasil pretes dan postest di analisis menggunakan T-test yang menunjukkan hasil bahwa output pair 1 diperoleh nilai yang signifakan yaitu 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi terdapat perbedaan sebelum dan setelah sosialisasi. Hasil produk yang dipraktekkan pada kegiatan ini adalah pengolahan rumput laut menjadi berbagai macam produk sepertik stick rumput laut, crispy rumput laut.
Pemberdayaan kelompok dasawisma sebagai elemen utama dalam pengelolaan lingkungan untuk kepentingan keluarga dan masyarakat Mansyur, Nur Indah; Achyani, Ratno; Mubarak, Ahmad; Adiwena, Muh.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31048

Abstract

AbstrakMasalah yang menjadi perhatian di Rukun Tetangga (RT) 18, Rukun Warga (RW) 02, Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan adalah masyarakat yang masih memandang bahwa kebersihan lingkungan sekitar adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat belum mampu memanfaatkan limbah rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga memiliki lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan peran serta dasawisma dan keterampilan masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih sehat dan lestari melalui pendidikan pengelolaan lingkungan. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dlakukan yakni sosialisasi, penyuluhan, pelatihan pengolahan sampah dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan anggota dasawisma dalam pengelolaan lingkungan, kelompok dasawisma mampu membuat kreasi keterampilan yang unik, indah dan menarik dari berbagai bahan serta mampu memasarkan hasil melalui LSM Nibung dan memberikan peningkatan terhadap pendapatan keluarga anggota dasawisma. Kata kunci: dasawisma; pengelolaan lingkungan; sampah anorganik; sampah organik AbstractThe issue of concern in Neighborhood Association (RT) 18, Community Association (RW) 02, Kampung Satu Subdistrict, Tarakan City is that the community still views environmental cleanliness as the sole responsibility of the government and has not yet been able to utilize household waste effectively. Additionally, residents have yard space that has not been optimally used. Based on these issues, this community service activity aims to enhance the role of the dasawisma group and improve community skills in creating a healthier and more sustainable environment through environmental management education. The series of community service activities carried out included socialization, counseling, waste processing training, and assistance. The results of these activities include increased knowledge among dasawisma members regarding environmental management, the ability of the group to create unique, beautiful, and attractive handicrafts from various materials, the ability to market their products through the Nibung NGO, and an increase in family income for dasawisma members. Keywords: dasawisma; environmental management; inorganic waste; organic waste