Articles
Efek Intervensi Perilaku Terhadap Manajemen Diri Penderita Diabetes Melitus Tipe 2: Sistematik Review
Yusran Haskas;
Suarnianti Suarnianti;
Indah Restika
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 2 (2020): Online June 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25077/jka.v9i2.1289
Behavioral intervention sangat penting dilakukan dalam manajemen diri penderita Diabetes Melitus tipe 2 sebagai intervensi dalam upaya meningkatkan status kesehatan. Manajemen diri merupakan hal penting untuk mempertahankan kontrol gula darah sehingga komplikasi pada penderita DM tipe 2 dapat dicegah. Tujuan: Mengetahui bentuk intervensi perilaku untuk mengukur outcome dari manejemen diri penderita DM tipe 2. Metode: Electronic database dari jurnal yang telah dipublikasi melalui Google Schoolar, ProQuest, PubMed., dan ScienceDirect. Hasil review dari 8 jurnal yang telah dipilih menyatakan bahwa behavioral intervention memberi pengaruh terhadap manajemen diri penderita DM tipe 2 dalam kontrol glikemik. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur behavioral intervention pada penelitian kuantitaif yakni kuesioner, melakukan observasi perubahan perilaku, sedangkan pada penelitian kualitatif menggali informasi dengan indepth interview. Hasil: Efek behavioral intervention yang meliputi pemberian edukasi dan self efficacy dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, pencegahan komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Simpulan: efek behavioral intervention sangat efektif dalam meningkatkan manajemen diri penderita DM tipe 2, namun pelaksanaan intervensi perlu dimodifikasi agar didapatkan hasil yang lebih maksimal, salah satunya dengan pemanfaatan terknologi berbasis komunitas.Kata kunci: behavioural intervention, diabetes melitus tipe 2, manajemen diri
LOCUS OF CONTROL: PENGENDALIAN DIABETES MELITUS PADA PENDERITA DM TIPE 2
Yusran Haskas;
Suryanto Suryanto
Jurnal Riset Kesehatan Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (535.942 KB)
|
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3892
Tingginya prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia mengharuskan adanya upaya pengendalian diabetes melitus yang dilakukan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi upaya pelaksanaan pengendalian diabetes melitus yang dilakukan penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan background factor (personality traits, pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan status ekonomi) terkait locus of control yang dimiliki. Jenis penelitian explanatory research dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebesar 143 responden. Pengujian dilakukan menggunakan uji regresi linear berganda dengan metode backward. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa personality traits berpengaruh signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus (α = 0.06, ρ = 0.004), pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus (α = 0.06, ρ = 0.919), pengalaman berpengaruh signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus (α = 0.06, ρ = 0.043), pengetahuan berpengaruh tidak signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus (α = 0.06, ρ = 0.640) dan status ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus (α = 0.06, ρ = 0.119). Berdasarkan background factor yang dilihat, determinan yang berpengaruh signifikan terhadap locus of control penderita diabetes melitus dalam upaya mengendalikan diabetes melitus adalah personality traits dan pengalaman. Locus of control yang lebih dominan adalah internal locus of control.
Moral Courage Among Clinical Nurses: A Comparison of Government Hospital and Private Hospital
Indah Restika;
Yusran Haskas;
Suarnianti
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 4 No. 4 (2021): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35654/ijnhs.v4i4.458
Strengthening moral courage is one of the effective ways to overcome moral distress that causes a lot of physical and emotional disturbance to a person, which affects their satisfaction with the profession. This study aimed to describe the moral courage in implementing the daily nursing practices of nurses in Indonesia. We applied the survey analytic research design in this. This research was conducted in 5 different locations, namely government and private hospitals in Makassar City, using multistage random sampling. The number of samples is 405 nurses. The results of the Moral courage nurses who work in Makassar city hospitals are at a moderate to the high level, and there is no difference in the level of moral courage nurses in government hospitals and private hospitals
The Effect of Sex Difference and Gender Role Identity on Moral Courage : A Study among Clinical Nurses
Indah Restika;
Ariyanti Saleh;
Suarnianti;
Yusran Haskas
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 4 No. 6 (2021): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35654/ijnhs.v4i6.504
Introduction: Until now, empirical research, where the main focus is moral courage is very rare. Objective: This study aimed to investigate the effect of gender role identity and sex difference on the moral courage of nurses related to ethical issues of daily nursing practices. Method: We applied the survey analytic research design in this. This research was conducted in 5 hospitals in Makassar City by applying multistage random sampling. The number of samples are 405 nurses. Result: The results found that from the perspective of sex difference and gender role identity, there is a significant difference in the context of nurses' moral courage such as mean value of male moral courage is higher than female (p= 0.013) (p<0.05). Therefore, it is recommended to strengthen the moral courage of nurses so that they are able to face various ethical issues of daily nursing practices. Recommendation: Further studies should assess a larger representative sample with self- report instruments to determine the actual impact of gender differences and their significance on nurses' moral courage when facing ethical issues in daily nursing practice.
LITERATURE REVIEW: EVALUASI METODE DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2
Yusran Haskas;
Ika Rizkiani;
Indah Restika
Nursing Arts Vol 14 No 2 (2020): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36741/jna.v14i2.117
Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang menempati urutan ke empat menjadi penyebab kematian di negara berkembang. Pilar utama dalam penatalaksanaan DM tipe 2 yaitu pemberian edukasi, terapi gizi, pelatihan jasmani, dan pemberian intervensi farmakologis. Pemberian edukasi yang sudah memberikan dampak positif pada penderita DM yaitu dengan metode Diabetes Self-Management Education (DSME). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi keefektifan metode Diabetes Self-Management Education (DSME) berbasis aplikasi dan web pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain systematic literature review. Artikel dikumpulkan melalui database PubMed dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci DSME Aplikasi Web, DSME Smartphone. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang dipublikasikan dari tahun 2014-2020. Hasil tinjauan literature menunjukkan metode DSME berbasis aplikasi lebih efektif dalam peningkatan manajemen diri pendrita DM tipe 2. Penelusuran artikel yang terkait 9 sumber yang termasuk dalam kriteria. Kesimpulannya adalah metode DSME berbasis aplikasi lebih efektif karena tidak membutuhkan biaya yang banyak dan waktu yang lama dibandingkan dengan melakukan kontrol langsung ke fasilitas kesehatan, aplikasi juga dapat selalu diakses kapan pun kita inginkan dengan demikian dapat membantu meningkatkan manajemen diri pada penderita Diabetes Melitus.
Pengabdian Masyarakat tentang Pendampingan Penderita TB Paru beserta Keluarganya dalam Pencegahan Penularan Penyakit
Suarnianti Suarnianti;
Yusran Haskas;
Ratna Ratna
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Risiko penyebaran penyakit TBC yang utama dimulai di rumah. Perilaku pencegahan penderita TBC perlu ditekankan agar tidak menularkan penyakit kepada anggota keluarga yang lain. Perilaku pencegahan dimulai dengan pemberian imunisasi BCG, diagnosa dini TBC jika sudah ada gejala batuk menahun, pengobatan paket secara teratur dan rutin, sampai selesai paket pengobatan dan perilaku batuk, buang sputum, minum obat teratur sampai tuntas (Gero & Sayuna, 2017). Semakin baik tingkat pengetahuan keluarga semakin mecegah penularan tuberkulosis paru pada keluarga, hal ini dapat dikarenakan pengetahuan yang dimiliki keluarga akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pencegahan penularan tuberkulosis paru. Pengetahuan dan sikap merupakan penunjang dalam melakukan perilaku sehat (Febriansyah & Rosyid, 2017). Beberapa bentuk pencegahan penularan penyakit telah dilakukan oleh pemerintah terutama puskesmas sebagai pelayan kesehatan yang terdekat dengan masyarakat. Akan tetapi bentuk kegiatan yang dilakukan hanya berupa penyuluhan, sehingga diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengontrolan dan evaluasi mengenai kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan sebelumnya.Dengan demikian, dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang dilakukan dalam bentuk ceramah, tanya jawab, pelatihan serta FGD (Focus Group Discussion). Proses penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan di Dusun Batu-Batu Desa Taraweang. Kegiatan dimulai dengan memberikan pendidikan terkait pencegahan penularan penyakit TB. Selain itu, untuk pendampingan penderita TB anggota keluarganya ikut dilibatkan dalam hal ini juga menjadi peserta dalam FGD.
PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DIABETES MELITUS TERKAIT LOCUS OF CONTROL PENDERITA DM
Yusran Haskas;
Indra Dewi;
Fatimah Fatimah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1527.958 KB)
|
DOI: 10.32382/medkes.v14i1.693
Mengendalikan dan mengontrol penyakit Diabetes Melitus memerlukan keyakinan dan kepatuhan yang kuat agar penderita Diabetes Melitus dapat menciptakan perilaku tersebut. Terciptanya sebuah perilaku tersebut tidak lepas dari peran pusat kendali individu itu sendiri atau dalam hal ini disebut Locus of Control. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kaitan Locus of Control penderita Diabetes Melitus untuk melakukan pengendalian terhadap Perceived Behavioral Control yang dimiliki. Jenis penelitian explanatory research dengan menggunakan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan besar sampel ditentukan menggunakan analitik multivariat numerik, sehingga besar sampel yang diperoleh sebanyak 143 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji MANOVA, kemudian pengujian lanjutan dilakukan menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan model trimming. Hasil statistik menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih cenderung memiliki internal locus of control yakni 88,1%. Hasil menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap perceived behavioral control penderita DM (ρ = 0,051) (α = 0,06; b = 0,027; b2 = 0,001). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap perceived behavioral control penderita DM dalam perilaku pengendalian diabetes melitus.
PENGARUH NIAT PENDERITA TERHADAP PERILAKU PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI KOTA MAKASSAR
Yusran Haskas
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (380.437 KB)
|
DOI: 10.33846/ghs.v2i4.175
Perilaku pengendalian Diabetes Melitus dapat meningkatkan kualitas hidup penderita melalui perencanaan perilaku yang spesifik. Dalam teori perilaku berencana, diperlukan niat untuk memunculkan sebuah perilaku dan seseorang dapat bertindak berdasarkan niatnya apabila memiliki kontrol terhadap perilakunya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh niat terhadap perilaku pengendalian DM. Jenis penelitian ini adalah explanatory research menggunakan desain potong lintang yang dilaksanakan di 8 lokasi, terdiri dari 3 Rumah Sakit dan 5 Puskesmas yang ada di Kota Makassar. Sampel adalah penderita diabetes melitus yang berobat ke lokasi penelitian sebanyak 143 penderita yang diperoleh menggunakan tehnik consecutive sampling. Data yang telah terkumpul melalui instrumen diolah dan dianalisis menggunakan program komputer dengan uji regresi berganda sederhana dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Kesimpulan hasil penelitian menemukan bahwa niat berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku pengedalian DM, namun penderita tetap memiliki niat yang kuat untuk mau melakukan pengendalian Kata kunci: Niat, Perilaku, Pengendalian, Diabetes mellitus
DETERMINAN PERILAKU PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KOTA MAKASSAR
Yusran Haskas
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (497.401 KB)
|
DOI: 10.33846/ghs.v2i2.85
Diabetes melitus adalah salah satu penyakit mendunia yang memerlukan penanganan serius, salah satunya dengan perencanaan perilaku pengendalian DM yang optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki determinan perilaku pengendalian DM. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan desain potong lintang. Responden dalam penelitian ini sebanyak 240 yang diperoleh menggunakan tehnik consecutive sampling. Data yang telah terkumpul melalui instrumen diolah dan dianalisis menggunakan program komputer dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut, ada pengaruh pengetahuan dengan perilaku pengendalian DM (p value 0,001) , pengalaman dengan perilaku pengendalian DM (p value 0,048) dan ciri kepribadian dengan perilaku pengendalian DM (p value 0,000). Implikasi dari hasil penelitian ini adalah perlunya pengembangan suatu program pengendalian DM secara berkala bagi para diabetisi. Kata kunci : determinan perilaku, pengendalian diabetes melitus
Glycemic Control in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: Descriptive Survey in Makassar City Hospitals
Yusran Haskas;
Suarnianti Suarnianti;
Indah Restika
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (953.553 KB)
|
DOI: 10.33755/jkk.v8i1.306
Aims: This study aims to determine the frequency distribution based on the respondent's glycemic control in the hospitals in Makassar City Methdos: This research is a non-experimental quantitative research using descriptive method. This research was conducted in hospitals in Makassar City, South Sulawesi (RSUD Kota Makassar, Bhayangkara Hospital Makassar, Pelamonia Hospital Makassar, Labuang Baji Hospital, RSUD Haji Makassar, and Ibnu Sina Hospital Makassar). The total of samples in this study amounted to 291 patients with diabetes mellitus using purposive sampling. Results: Based on the results of the our study, it was found that there were 161 (55.3%) people with diabetes mellitus with less glycemic control and 130 (44.7%) people with diabetes mellitus with good glycemic control. Conclusions: In the management of diabetes management with monitoring blood sugar levels is very important. Thus, good glycemic control will be declined diabetes complications. Consequently, it is highly recommended for people with diabetes mellitus to reduce the complications of Type 2 DM by complying with glycemic control.