Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN PEJALAN KAKI, PESEPEDA, DAN ANGKUTAN UMUM MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN ADI SUCIPTO SURAKARTA Wiguna, Andhika; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.077 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36961

Abstract

Saat ini banyak masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan rendahnya tingkat pelayanan transportasi multimoda yaitu pejalan kaki, pesepeda dan angkutanan umum. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan transportasi multimoda di Jalan Adi Sucipto Surakarta dengan merencanakan skenario-skenario penanganan yang dapat meningkatkan tingkat pelayanan transporatasi multimoda. Hal ini merupakan upaya untuk meminimalisir permasalahan transportasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi multimoda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat pelayanan multimoda dengan menggunakan metode berbasis web yaitu tic-tools.com yang mengacu pada Highway Capacity Manual (HCM) 2010. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan survei di lapangan yang meliputi geometri jalan, arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, jumlah penumpang, tata guna lahan dan kondisi perkerasan. Data sekunder diperoleh dari Gesellschaff fur Internationale Zusammenabeit - Sustainable Urban Transport Improvement Project (GIZ-SUTIP) Kota Surakarta yaitu data peta rute perjalanan Batik Solo Trans (BST) Koridor 4. Hasil dari penelitian ini pada kondisi eksisting didapatkan tingkat pelayanan untuk pejalan kaki termasuk dalam kategori B, C, dan F, pesepeda termasuk dalam kategori A dan F, dan angkutan umum termasuk dalam kategori C dan F. Dari hasil tingkat pelayanan kondisi eksisting tersebut kemudian dilakukan upaya penanganan untuk meningkatkan tingkat pelayanannya meliputi perbaikan dan pelebaran trotoar untuk pejalan kaki, pelapisan ulang aspal di jalur sepeda untuk pesepeda dan pengadaan halte dan armada bus untuk angkutan umum. Setelah dilakukan upaya penanganan, didapat hasil untuk tingkat pelayanan pejalan kaki termasuk dalam kategori A, B, dan C, pesepeda termasuk dalam kategori A, dan angkutan umum termasuk dalam kategori B dan C.
Evaluasi Tarif Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Ability To Pay (ATP), Willingness To Pay (WTP), dan Analisis Break Even Point (BEP) Bus Batik Solo Trans (Studi Kasus: Koridor 2) Krisnanto, Albertus Ryan; Legowo, Slamet Jauhari; Yulianto, Budi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.818 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37317

Abstract

Tarifharusdapatmenjembatanikepentinganpenumpangselakukonsumendanpengelolaangkutanumumkarenamenyangkutkelangsunganoperasiangkutan.Angkutan bus BST merupakanangkutan bus kota yang saatinisedangdigalakkanpengoperasiaannya di daerah Surakarta.Penilitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap tarif yang berlaku terhadap BOK dari operator dan ATP, WTP dari penumpang. Pada penelitian ini data di dapatkan dengan penyebaran kuisioner kepada pengguna angkutan bus BST koridor 2 dan juga wawancara dengan PT. BST sebagai pengelola bus BST. Data yang didapat kemudian di analisis. Hasil analisis data selanjutnya digunakan untuk mengetahui besarnya BOK, ATP, WTP serta nilai BEP pada bus BST Koridor 2. Dalam hal ini penghitungan BOK menggunakan 3 metode yaitu Dephub, DLLAJ, FSTPT serta dilakukan dalam 2 skenario. Skenario 1 yaitu kondisi dimana operator membeli bus baru, sedangkan skenario 2 adalah kondisi dimana bus merupakan hibah dari pemerintah. Penghitungan ATP dan WTP dilakukan pada 2 hari, yaitu hari kerja dan libur.Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada skenario 1 penghitungan BOK menurut metode DepHub sebesar Rp. 5.312,90, metode DLLAJ sebesar Rp. 5.214,86, dan metode FSTPT sebesar Rp. 4.820,28. Pada skenario 2 terjadi penurunan sebesar 13 - 14 % dibanding skenario 1. Jika dilihat nilai BOK, tarif saat ini masih dibawah dari nilai BOK. Berdasarkan ATP pada hari kerja sebesar Rp 3.497,81 untuk kategori umum dan Rp. 2.001,05 untuk kategori pelajar. Sedangkan pada hari libur sebesar Rp. 3.500,26 untuk kategori umum dan Rp. 2.474,46 untuk kategori pelajar. Besarnya nilai WTP pada hari kerja sebesar Rp. 3.374,68 untuk kategori umum dan Rp 2.093,75 untuk kategori pelajar, pada hari libur sebesar Rp. 3.351,87 untuk kategori umum dan Rp 3.125,- untuk kategori pelajar. Hal ini menunjukkan nilai ATP & WTP sudah mendekati dengan tarif yang berlaku saat ini, walaupun pada kategori umum nilai ATP & WTP sedikit dibawah dari tarif yang berlaku. Nilai BEP berdasarkan load factor pada hari kerja sebesar 0,39 dan pada hari libur sebesar 0,34 pada skenario 1. Penghitungan nilai BEP pada skenario 2 terjadi penurunan sebesar 13 - 14 % dibanding skenario 1. Selain itu, pada skenario 1 membutuhkan waktu 13,78 tahun untuk impas dan membutuhkan waktu 1,9 tahun pada skenario 2.
ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA INSTANSI SWASTA Nugraheni, Fransisca Yunita; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.223 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36948

Abstract

Kota Surakarta merupakan wilayah yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan volume lalu lintas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Pemerintah Kota Surakarta menyediakan angkutan umum Batik Solo Trans (BST) yang mempunyai pendekatan dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi demand, nilai Ability To Pay (ATP), dan Willingness To Pay (WTP) BST Koridor 1 di Instansi Swasta pada segmen Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi yaitu segmen Bundaran Gladag - Simpang 4 Gendengan.. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui demand yang hilang pada BST Koridor 1 segmen selatan (via Jalan Veteran) akibat adanya perubahan rute. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan survei di Instansi Swasta dan survei wawancara di dalam bus BST. Sedangkan data sekunder didapat dari Instansi Swasta yang ditinjau untuk mendapatkan jumlah populasi. Populasi pegawai pada Instansi swasta yang ditinjau pada segmen contra flow sebesar 1081 pegawai. Dari hasil analisis terdapat 65,55% dari 508 responden Instansi Swasta menyatakan ketertarikan menggunakan BST Koridor 1, oleh karena itu didapatkan total potensi demand pada populasi pegawai Instansi Swasta yang ditinjau sebesar 709 orang. Nilai ATP di kalangan pegawai Instansi Swasta lebih besar dari nilai WTP sebelum dan sesudah peningkatan kualitas layanan BST Koridor 1. Namun untuk nilai WTP masih berada di bawah tarif yang berlaku pada BST Koridor 1 saat ini. Potensi yang hilang di segmen selatan sebesar 70,54% dari 336 responden, dengan potensi 912 perjalanan per minggu.
STUDI ON-STREET PARKING DI RUAS JALAN BRIGJEND SLAMET RIYADI (SIMPANG EMPAT PASAR PON – SIMPANG EMPAT GENDENGAN) KOTA SURAKARTA Adiuto, Rake; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul MH
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.482 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36582

Abstract

Surakarta sebagai kota besar mempunyai populasi kendaraan yang besar, dimana di beberapa pusat bisnis, perbelanjaan, dan perkantoran memiliki tingkat penggunaan parkir yang tinggi, salah satunya berlokasi di jalan Brigjend Slamet Riyadi. Selain itu, pemerintah akan menerapkan sistem contra-flow untuk bus BST di jalan tersebut, dari arah Bundaran Gladag sampai ke Simpang Empat Gendengan. Melalui studi analisis karakteristik parkir on-street di Jalan Brigjend Slamet Riyadi (Simpang Empat Pasar Pon-Simpang Empat Gendengan),  didapat data analisis yaitu volume, akumulasi, rata-rata durasi, kapasitas statis, kapasitas dinamis, indeks parkir, pergantian parkir, indeks aktifitas parkir, dan tingkat pelayanan (V/C ratio). Data tersebut menunjukkan bahwa di lokasi tersebut memiliki beberapa masalah parkir diantaranya ruang parkir yang kurang mencukupi dan penggunaan parkir dengan durasi waktu tinggi, sehingga menyebabkan banyaknya ruang parkir ilegal. Diberikan rekomendasi kebijakan atas permasalahan tersebut berupa pembatasan durasi parkir, desain ulang parkir ke sudut 0° (paralel), dan prioritas alternatif transportasi bus BST dengan sistem contra-flow. Untuk beberapa lokasi, penggunaan parkir off-street juga diperlukan.
Pemberian Stimulasi Usia 1-3 Tahun Dengan Perkembangan Balita (Di Desa Tawangrejo Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan) nurlailis saadah; Budi Yulianto; Anis Yudha Nomitasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 7, No 2 (2016): April 2016
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.91 KB) | DOI: 10.33846/sf.v7i2.15

Abstract

Jumlah anak usia 1-3 tahun di posyandu Desa Tawangrejo Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan sampai dengan bulan Agustus 2009 tercatat sebanyak 101 balita .Dari hasil studi pendahuluan yang di laksanakan bulan Juli 2009 terhadap 20 balita dengan menggunakan KPSP , menunjukkan 12 balita (60%) mempunyai perkembangan normal (nilai KPSP ≥ 9), sedangkan 8 balita (40%) mempunyai perkembangan tidak normal (nilai KPSP ≤ 7) dan dilakukan penilaian ulang setelah 2 minggu, apabila menunjukkan nilai yang sama yaitu 7 maka ada kemungkinan penyimpangan. Dari 12 balita (60%) yang mempunyai perkembangan normal dinilai cara pemberian stimulasinya diketahui bahwa 6 balita (50%) cara pemberian stimulasinya baik, 4 balita (33,3%) cara pemberian stimulasinya cukup baik, dan 2 balita (16,7%) cara pemberian stimulasinya kurang baik. Kemudian dari 8 balita (40%) yang mempunyai perkembangan tidak normal dan dilakukan penilaian tentang cara pemberian stimulasinya diketahui bahwa 6 balita (75%) cara pemberian stimulasinya kurang baik dan 2 balita (25%) cara pemberian stimulasinya tidak baik.
KUALITAS MAKANAN JAJANAN TEMPURA 01 SDN BOGEM I SUKOMORO-MAGETAN TAHUN 2014 Ernawati .; Budi Yulianto; Lilis Prihastini
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 12, No 3 (2014): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v12i3.118

Abstract

Tempura is a kind of snack well liked by children because they are delicious and its inexpensive.Being so inexpensive there is always a possibility that some aspects of food quality are compromised. Thisresearch was intended to learn on the quality of tempura snacks on the basis of their physical, chemicaland microbiological aspects.This was considered as a descriptive research, focusing on the quality of tempura snacks sold byvendors in the vicinity of SON Bogem I, to be riviewed from physical aspects (color, smell, taste, andtexture), chemical (borax and formalin) and microbiological aspects (bacterial count). The population to bestudied were all tempura snacks sold by vendors in the vicinity of SON Bogem I. In this research 3 samplesof tempura snacks were taken. These samples were selected using simple random sampling. .The result indicated that the physical quality of all sample were poor. On inspection of chemicalquality all samples were positive for borax and formalin contents. Examination of the bacterial count onsamples tempura snacks resulted in a mean of sample 1 as 493.3 colonies/gram, sample 2 was 133.7colonies/gram and sample 3 was 560 colonies/gram. Therefore, according the quality standard desionatedin Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 Tentang Penetapan BatasCemaran Mikroba dan Kimla Oalam Makanan, that is 100,000 colonies/gram, this meant that sample 2exceeded the limit.This research concluded that based on their physical, chemical and microbiological aspects,tempura snacks sold by vendors in the vicinity of SON Bogem I, kecamatan Sukomoro kabupaten Magetanshould be disqualified for consumption. The study is warning the community to be more selective andtaking a good care in buying of snacks, specially of tempura snacks.
Analisis Potensi Demand Pada Sekolah Serta Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) Pada Batik Solo Trans (BST) Koridor Empat Di Surakarta Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo; Muhammad Suryo Atmojo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.521 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36740

Abstract

Kota Surakarta memiliki perkembangan kota yang cukup tinggi. Hal ini membawa konsekuensi pada peningkatan pelayanan transportasi kotanya. Pemerintah kota melalui Dishubkominfo berencana mengimplementasikan bus BST di koridor selanjutnya. Untuk mendukung pengoperasiannya, diperlukan analisis potensi demand pada koridor BST. Agar kelangsungan penggunaan BST yang berkelanjutan, maka diperlukan analisis tarif. Hal ini dimaksudkan agar tarif tidak memberatkan pengguna jasa maupun operator. Tempat yang dianggap memiliki potensi demand yang cukup besar adalah sekolah dan perguruan tinggi. Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada pelajar dan mahasiswa, dan data sekunder berdasarkan dari data penelitian sebelumnya dan data dari instansi-intansi terkait. Data kemudian dianalisis untuk mengetahui potensi demand dan nilai ATP dan WTP. Potensi demand pada sekolahan di rute BST korider empat sebanyak 68% dari populasi. Selain itu, potensi demand pada sekolah menghasilkan 9.006 perjalanan dan pada perguruan tinggi menghasilkan 20,084 perjalanan dalam satu hari. Nilai Ability To Pay pada pelajar sebesar Rp 3.248,00 , dan pada mahasiswa sebesar Rp 3.592,00. Nilai Willingness To Pay pada pelajar sebesar Rp 2.481,00 dan nilai pada mahasiswa Rp. 3.493,00.
PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 DAN PERANGKAT LUNAK PTV VISTRO (Studi Kasus Simpang Empat Ngemplak dan Simpang Tiga Gilingan Kota Surakarta) Elsafan Gelar Geladi; Budi Yulianto; Edy Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.537 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i3.36557

Abstract

Jalan Ahmad Yani adalah salah satu jalan utama yang melayani pergerakan transportasi Kota Surakarta. Merupakan jalan arteri sehingga banyak kendaraan melewati jalan ini. Volume lalu lintas yang relatif tinggi di jalan Ahmad Yani mempengaruhi kinerja simpang di sepanjang jalan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang bersinyal di sepanjang jalan Ahmad Yani dengan menggunakan metode MKJI 1997 dan perangkat lunak PTV VISTRO. Metode MKJI 1997 adalah metode pemodelan lalu lintas berdasarkan kondisi empiris lalu lintas Indonesia. PTV VISTRO adalah perangkat lunak pemodelan lalu lintas berdasarkan kondisi empiris lalu lintas Amerika Serikat. Analisis hasil kinerja simpang bersinyal menggunakan kedua pendekatan dibandingkan dengan data lapangan. Pemodelan dilakukan untuk melihat kemiripan hasil kinerja lalu lintas antara pemodelan dengan data lapangan. Secara umum perangkat lunak PTV VISTRO menghasilkan panjang antrian kendaraan yang lebih dekat dengan data lapangan dari pada metode MKJI 1997. Perangkat lunak PTV VISTRO cenderung menghasilkan tingkat kejenuhan yang lebih rendah, tundaan dan Tingkat Layanan daripada metode MKJI 1997.
Analisis Tarif dan Penambahan Demand Batik Solo Trans Koridor 1 Khusus Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Menggunakan Metode Ability to Pay (ATP), Willingness to Pay (WTP) dan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Reza Alviano; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.104 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37199

Abstract

Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengenai pedoman pengelolaan kampus ramah lingkungan (green campus) dan draft Peraturan Rektor UNS mengenai kebijakan transportasi di kampus merupakan wujud keseriusan UNS dalam mengatasi permasalahan transportasi di kampus. Hal ini sesuai dengan tujuan Kota Surakarta dalam mewujudkan transportasi yang berkelanjutan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tengah mengembangkan bus umum yang berbasis BRT (bus rapid transit) yaotu Batik Solo Trans (BST). Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner langsung kepada mahasiswa disetiap fakultas UNS sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya yang mendukung dan instansi-instansi yang terkait dengan BST koridor 1 seperti GIZ, Dinas Perhubungan danmanagemen PT. BST. Data yang terkumpul kemudian di analisis untuk mengetahui besarnya potensi demand yang akan berpengaruh terhadap penurunan nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) BST koridor 1 berdasarkan metode Dephub dan mengetahui daya beli mahasiswa UNS dari kemampuan (Ability To Pay/ATP) dan kemauan (Willingness To Pay/WTP) untuk membayar tarif BST. Hasil analisis data menunjukkan tarif berdasarkan BOK beli sebesar Rp. 4.450,3 dan BOK hibah sebesar Rp. 3.651,6. Nilai ATP sebesar Rp 2.916 dan nilai WTP sebesar Rp.2.524. Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa tarif yang berlaku saat ini yaitu Rp. 3.500,0 lebih besar daripada nilai ATP dan WTP mahasiswa UNS. Perlu adanya kerja sama antara UNS sebagai pemilik potensi demand dengan PT. DAMRI sebagai operator BST koridor 1. Kerja sama tersebut diharapkan dapat memunculkan tarif baru khusus mahasiswa UNS sehingga UNS mendapat keuntungan dengan berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor dikampus dan PT. DAMRI memperoleh keuntungan dengan berkurangnya nilai BOK.
Analisis Potensi Demand, Abillity to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) BST Koridor 1 dengan Adanya Sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi Pada Instansi Pemerintah Marhamah Rosyidah; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.429 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36979

Abstract

Permasalahan kemacetan saat ini tidak dapat diselesaikan dengan cara pelebaran jalan. Cara paling efektif untuk mengatasi kemacetan saat ini adalah dengan menerapkan system transportasi berkelanjutan. Bus Rapit Transit (BRT) merupakan salah satu penerapan system transportasi berkelanjutan yang sudah diterapkan di kota Solo sejak tahun 2011 dengan nama BST (Batik Solo Trans). Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui potensi demand dan nilai Ability to Pay (ATP) serta Willingness to Pay (WTP) pada pegawai instansi pemerintah di sepanjang jalan Brigjen Slamet Riyadi.Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner langsung kepada pegawai instansi pemerintah disetiap instansi sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini dan instansi-instansi yang terkait dengan BST koridor 1 seperti Gesundheits Informasi Zentrum (GIZ), Dinas Perhubungan dan PT. DAMRI.Hasil analisis didapat potensi demand BST koridor 1 pada pegawai instansi pemerintah sebesar 573 perjalanan selama 5 hari kerja. Nila ATP lebih tinggi dibanding nilai WTP. Sedangkan tarif saat ini lebih kecil dari nilai ATP dan lebih besar dari nilai WTP.
Co-Authors Aditya Krisnanda Adiuto, Rake Agung Bayu Pratomo AGUS SUMARSONO Aladl, Albanna Sayf Alfiyana, Muhammad Alviano, Reza Amirotul M.H Mahmudah Amirotul MH Mahmudah Angga Dicky Susanto Anggoro, David Yudo Anis Yudha Nomitasari Anjar Budi Santoso Aries Prasetyo Ary Setyawan Astrid Novita Atmaja, Pulung Adhi Atmojo, Muhammad Suryo Bagus Saputra P Bhisma Murti Bogya Kalvindoro Chandra Wijaya Chandra Wijaya Darjati David Yudo Anggoro Dedy Ismail Hartono Demes Nurmayanti Dolly Martin Turnip Edy Purwanto Eliza Winasrika Arba'inisiah Elsafan Gelar Geladi Ernawati . Fahadha, Rizqa Ula Geladi, Elsafan Gelar Hadi Suryono Hanum, Fauziah Hanung Triyono, AR. Hartono Hartono Hartono, Dedy Ismail Hartrisari Hardjomidjojo Hermiyanti, Pratiwi Hutomo, Setoadi Ida Ayu Putu Sri Widnyani Irmalia Nursita Islami, Muhammad Febrian Isyana Yuvita Poncowati Iva Rustanti Eri Wardojo Kalvindoro, Bogya Khambali, Khambali Kharisma, Panji Krisnanda, Aditya Krisnanto, Albertus Ryan Krisnanto, Albertus Ryan Legowo, Slamet Jauhari Legowo, Slamet Jauhari Lembunai Tat Alberta Loh Man M. Syamsul Maarif Mahmudah, Amirotul M.H Mahmudah, Amirotul M.H Mahmudah, Amirotul MH Mahmudah, Amirotul MH Man, Loh Marhamah Rosyidah Marlik Mirhard, Eko Mohammed A. A. Almahdi, Mohammed Mohammed Almahdi Muhammad Masykuri Muhammad Suryo Atmojo Mujayanto N., M. Fadly F. N., Meidyta H. Niken Silmi Surjandari Nugraheni, Fransisca Yunita Nugraheni, Fransisca Yunita nurlailis saadah Nursita, Irmalia Panjaitan, Dewi Ulina Poncowati, Isyana Yuvita Pradika, Tb. Pramita, Arizka Pramitasari, Agnes Pratomo, Agung Bayu Prihastini, Lilis Pulung Adhi Atmaja Putra, Heri Cahyono Putri Arida Ipmawati, Putri Arida Putri, Rizki Dewayani Rachmadi, Aditya Yudha Rachmaniyah Reza Alviano Ricky Pratama, Yoas Armaditya Rita Layona Rokhmalia, Fitri Rosyidah, Marhamah Santoso, Anjar Budi Saputra P, Bagus Setiawan, Yosethyaji Arif Setiono Setiono Setiono Setiono Setoadi Hutomo Sjarief, Rizal Slamet Jauhari Legowo Sujangi Sujangi Sumarsono, Agus Susanto, Angga Dicky Tb. Pradika Turnip, Dolly Martin Utomo, Vian Prasetya Wahyuningsih Tri Hermani, Wahyuningsih Tri Wiguna, Andhika Wisnu Istanto Yoas Armaditya Ricky Pratama Yosethyaji Arif Setiawan Yudhiawan Wibisono Zenal Asikin