Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENAMBAHAN JENIS PROBIOTIK TERENKAPSULASI TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI TELUR DAN EFISIENSI PAKAN BURUNG PUYUH Mei Yuni Anida; Umi Kalsum; Muhammad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Peternakan
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian probiotik terenkapsulasi terhadaproduktivitas burung puyuh. Materi yang digunakan adalah 60 ekor burung puyuh (Cortunix japonica) betinaumur 3 bulan dan dua jenis probiotik terenkapsulasi yaitu Lactobacillus salivarius (LS) dan Lactobacillusfermentum (LF).Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari4kelompok dan 3 perlakuan yaitu P0: Pakan standar tanpa probiotik, P1: Pakan standar + 0,5% LS terenkapsulasi,P2: Pakan standar + 0,25% LS + 0,25%  LF  terenkapsulasi. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwapemberiaprobiotik LS terenkapsulasidan campurannya dengan  LF dalam pakan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadapkonsumsi pakan. Rata-rata konsumsi pakan (g) P0=567,46; P1 = 592,668; P2= 616,935,sedangkan untuk produksi telur dan efisiensi pakan berpengaruh nyata (P<0,05). Rata-rata produksi telur (g)P0 = 221,143a;P1 278,025b;P2 = 273,803b.Rata-rata efisiensi pakan P0 = 38,950a;P1= 47,025b; P2= 44,374b. Disimpulkan bahwpenambahan probiotik terenkapsulasi baik jenis Lactobacillus salivarius 0,5% dan campurannya dengaLactobacillus fermentum 0,25 % pada pakan ternak puyuh nyata mampu menghasilkan produksi telur daefisiensi pakan yang lebih baik dibanding tanpa pemberian probiotik.
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN DAUN SENGON (Albizzia falcataria) TERALKALINASI DAN TERFERMENTASI ) SEBAGAI BAHAN PAKAN ITIK PEDAGING PERIODE FINISHER TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL Eko Nova Adiyanto; Sunaryo Sunaryo; Muhamad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat penggunaan campuran daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi sebagai bahan pakan itik pedaging periode finisher. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi yang dicampur dengan konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard, dan juga itik pedaging periode finisher jenis kelamin jantan dengan rata-rata bobot badan 845 gram umur 21 hari sebanyak 16 ekor. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, pada tiap unit percobaan terdiri dari 1 itik ditambah 4 itik untuk percobaan lain dengan variabel yang berbeda. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = 100% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard, P1 =  95% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 5% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi, P2 = 90% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 10% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi, P3 = 85% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 15% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi. Hasil  yang diperoleh (persentase karkas dan persentase lemak abdominal) kemudian dianalisis ragam (Anova) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian didapat bahwa tingkat penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi dalam pakan menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) pada persentase lemak abdominal itik pedaging periode finisher. Rata-rata persentase karkas pada tiap perlakuan adalah P0 = 57,031%, P1 = 56,964%, P2 = 55,778%, dan P3 = 55,201% dan nilai persentase lemak abdominal pada tiap perlakuan adalah P0 = 1,060%b , P1 = 1,024%ab , P2 = 0,986%a , dan P3 = 0,972%a. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi pada tingkat 15%  dapat digunakan sebagai pakan itik pedaging periode finisher.
PENGARUH PENGGUNAAN PAKAN KOMERSIAL TERFERMENTASI PADA AYAM POTONG PERIODE FINISHER TERHADAP PRESENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL Dwi Aprianto; M. Farid Wadjdi; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis persentase karkas dan lemak abdominal fase finisher yang telah diberi pakan komersial hasil fermentasi yang telah ditambah Aspergillus niger dan tetes tebu. Materi yang digunakan adalah ayam potong 100 ekor umur 21 hari yang dibagi pada 15 petak. Untuk setiap petak berisi enam sampai tujuh ekor ayam potong. Metode penelitian percobaan inimenggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan, P0: penggunaan pakan komersial terfermentasi 0%, P1: penggunaan pakan komersial terfermentasi 25%, P2: penggunaan pakan komersial terfermentasi 50%, P3: penggunaan pakan komersial terfermentasi 75%, P4: penggunaan pakan komersial terfermentasi 100%. Data yang diperoleh dalam penelitianini dianalisis menggunakan analisis ragam satu arah. Hasil analisis ragam dapat pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase karkas dan sangat berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap persentase lemak abdominal. Rata – rata persentase karkas P0: 62,37%, P1: 65,76, P2: 69,55%, P3: 67,83%, P4: 66,70%. Sedangkan rata – rata persentase lemak abdominal P0: 5,95%, P1: 5,65%, P2: 6,12%, P3: 5,53%, P4: 4,72%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan pakan komersial terfermentasi dapat diterima terhadap persentase bobot karkas dan lemak abdominalKata kunci : Persentase Karkas Dan Lemak Abdominal
PENGARUH PENGGUNAAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERFERMENTASI Aspergillus niger PADA PAKAN LENGKAP TERHADAP PERFORMA KELINCI M. Nur Abidin; Usman Ali; M. Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan eceng gondok sebagai complet feed terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada kelinci lepas sapih. Materi yang digunakan kelinci local lekas sapih, pakan lengkap dengan bahan pakan yang di gunakan bungkil kelapa, bungkil kedelai, dedak halus, pollard, jagung, tetes tebu (molase), tepung tapioka, premix, kapur, garam, dan Eceng gondok (Eucornia grassipes). Penelitian menggunakan percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok(RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok, P0 = pakan kontrol, P1 = eceng gondok 10%, P2 = eceng gondok 20%, P3 = eceng gondok 30% dan di uji lanjut menggunakan uji BNT 5%. Variable yang diamati konsumsipakan, pertambahan berat badan dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tingkat bahwa tingkat penggunaan eceng gondok yang di fermentasi dalam pakan lengkap memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan, penambahan bobot badan dan konversi badan. Rataan konsumsi pakan, P0 = 2807,33a, P1 = 3066ab, P2 = 3196,33bc dan P3 = 3391,67c. Rataan Pertambahan Bobot Badan, P0 = 213,06a, P1 = 238,94ab, P2 = 264,54bc, dan P3 = 288,19c. Rataan konversi pakan P0 = 13,09a, P1 = 12,75a, P2 = 12,05ab, dan P3 = 11,75b. Kesimpulan penelitian bahwa semakin tinggi penggunaan eceng gondok terfermentasi maka konsumsi pakan akan meningkat selama tidak melebihi batas standart. Tingkat penggunaan eceng gondok terfermentasi 30% dapat mengoptimalkan performa kelinci local lepas sapih. Disarankan untuk meningkatkan konsumsi pakan, PBB,dan konversi pakan pada kelinci sebaiknya pakan yang digunakan dalam bentuk pellet agar lebih efisien dalam memberikannya. Kata kunci : Kelinci, eceng gondok, Aspergillus niger
PENGARUH FREKUENSI PEMUPUKAN BIO URIN DENGAN PENAMBAHAN ZPT ORGANIK SEBAGAI PUPUK DAUN PADA RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum CV. Mott) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK KASAR, SERAT KASAR DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN Nurullah H A Rena; Badat Muwakhid; M. Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to know the values of the coarse fiber (SK), the fat rude (LK) and Extract Without Nitrogen in grass Odot. The material used in this research is the grass odot. The method of this research is to experiment with a random Design complete (RAL) Factorial pattern 3 x 3 orthogonal, each repeated three times as much. factors in use i.e. spraying frequency and dose bio urine. Todose 5% done spraying 1 time, to 10% in dose do spraying twice and for doses 15% done spraying 3 times plus control without spraying frequency and dose bio urine. Data results obtained were analyzed (ANOVA) range two way if any real influence continued with the smallest Real Difference Test (BNT). From the results of the analysis of the influence of the menunjukkn variety is evident (P <0.01) against the value of the fat content of coarse, BETN and influential real (P < 0.05) for Rough fiber. Value rataan LK, SK and BETN each range (2.46%-3.51%), (20,67-27,88%), (46,74-53,85). Value control rataan LK, SK and BETN (2.22, 28.50, 42.35). So in this study it can be concluded that thetreatment of spraying frequency and dose bio urine on grass odot is very influential to the quality content of grass odotKeywords: bio of urine spraying frequency, grass odot, LK, SK, and BETN
PEMBERIAN Lactobacillus fermentum PADA AIR MINUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI TELUR DAN KONVERSI PAKAN PADA AYAM PETELUR LAYER Arif Maulana; Usman Ali; Muhammad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Lactobacillus fermentum pada air minum terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Materi yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur Strain ISA Brown pada tahap produksi periode ke dua menjelang afkir dengan umur 80 mingguan. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan pemberian Lactobacillus fermentum (P0 tanpa perlakuan, P1 dosis 2ml / liter air minum, P2 dosis 3ml / liter air minum, P3 dosis 4ml / liter air) dengan tiga ulangan. Analisa data dalam penelitian menggunakan analisa ragam (ANOVA) apabila terdapat pengaruh tiap perlakuan dilanjutkan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis penggunaan Lactobacillus fermentum pada air minum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, tetapi dapat meningkatkan produksi telur dan menurunkan angka konversi pakan. Kesimpulan penelitian ini penggunaan dosis Lactobacillus fermentum pada air minum ayam petelur dengan dosis 3 ml / liter air minum dapat mengoptimalkan produksi telur dan konversi pakan.Kata kunci : ayam petelur, Lactobacillus fermentum, produksi telur, konversi pakan.
PENGARUH ALKALINASI LARUTAN KAPUR DAN FERMENTASI JERAMI JAGUNG MENGGUNAKAN Aspergillus niger TERHADAP KANDUNGAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN DAN KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK SECARA IN VITRO Muhammad Azzam Alauddin; Badat Muwakhid; M. Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alkalinasi larutan kapur dan fermentasi jerami jagung menggunakan Aspergillus niger terhadap kandungan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami jagung yang dipanen pada umur 90 hari sebanyak15 kg dalam bentuk asfed. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial ortogonal 3 x 3, masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Penambahan kapur Ca(OH)2 (b/b) 4%, 5% dan 6% kemudian masing-masing difermentasi Aspergillus niger 1,02 x 108 dengan dosis 3ml, 4ml dan 5ml ditambah kontrol tanpa alkalinasi dan fermentasi. Data hasil yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dua arah dan dilanjutkandengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Dari Hasil analisa ragam menunjukkn pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai kandungan BETN, KcBK dan KcBO. Nilai rataan BETN, KcBK dan KcBO masing-masing berkisar (46,70%-51,85%), (40,96%-62,16%), (32,88%-48,72%). Nilai rataan kontrol BETN, KcBK dan KcBO (53,41%, 37,88%, 30,66%). Disimpulkan bahwaperlakuan alkalinasi dan fermentasi pada jerami jagung sangat berpengaruh terhadap kualitas pakan jerami jagung.Kata kunci: jerami jagung, alkalinasi, fermentasi, BETN, KcBK dan KcBO
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN BIO ENZIM DAN TEMULAWAK (CURCUMA ZANTHORIZA) DALAM PAKAN AYAM PEDAGING FASE FINISHER TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL Anasrul Ramadani; M. Farid Wadjdi; Sunaryo sunaryo
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan.untuk mengetahui pengaruhipenambahan campuran bio enzim dan temulawak terhadap persentaseikarkas dan kadar lemakiabdominal. Peneltian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2021 sampai 09 januari 2022 di Teaching Farm Fakultas Peternakan UNISMA. Materi yang digunakan adalah Bio enzim dan temulawak. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, pisau, cutter. Metode yangidigunakan dalamipenelitianiiniiadalah metodeieksperimenidengan menggunakaniRancanganiAcakiLengkapi(RAL) dengan empat proses dan empat pengulangan. Percobaan P0 = (pakan komersil 100%). P1 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 3,5 gram/kg). P2 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 5 gram/kg). P3 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 7,5 gram), dan menggunakan temulawak 20 gram/kg..setelah itu data dianalisis ragam dan uji BNT untukimemperoleh hasil perbedaaniantariperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan campuran bio enzim dan temulawak berpengaruh (P<0,05) terhadap persentase karkas dengan hasil rataan P0= 70,50a, P1= 71,50a, P2= 75,75b, P3= 75,75b %. Penggunaan campuran bio enzim dan temulawak tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap persentase kadar lemak abdomen dengan hasil. P0=0,87, P1=0,85, P2=0,84, P3=0,76 %. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penambahan campuran bio enzim dan temulawak pada pakannberpengaruh terhadap persentase karkas, dan tidak berpengaruh terhadap persentase lemak abdomen broiler fase finisher. Penambahan bio enzim 5 gram/kg dan temulawak 20 gram/kg berpengaruh positif terhadap proporsi karkas dan lemak abdominal.Kata kunci : bio enzim, temulawak, persentase karkas, persentase lemak abdominal, ayam broiler fase finisher. 
PENGARUH PEMBERIAN JAMU HERBAL PROBIOTIK PLUS ASAM AMINO TERHADAPKONSUMSI PAKAN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN BROILER FASE FINISHER Muhammad Halan; M. Farid Wadjdi; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 1 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh jamu hebal probiotik plus asam amino terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada boiler. Riset ini dilakukan secara eksperimental denan Rancangan acak Langkap ,pemberian dosis (P0=0;P1=2;P2=4;P3=6 ml/liter)air minum. Bahan yang digunakan Broiler jantan 160 ekor, jamu berbal probiotik plus asam amino dengan bahan lactobacillus fermentum dan rempah rempah.Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Pada konsumsi pakan broiler selama penelitian (gram/ekor) yaitu :P0=2022 gram/ekor, P1=2044 gram/ekor, P2=2061 gram/ekor, P3=2090 gram/ekor. Pertambahan bobot badan gram/ekor :P0=990 gram/ekor, P1=1036 gram/ekor, P2=1070 gram/ekor, P3=1134 gram/ekor. dan untuk konversi pakan berbeda nyata (P<0.05) yaitu : P0=2,05 P1=1,97, P2=1,93, P3=1.84. Kesimpulan daripenelitian ini bahwa pemberian jamu herbal probiotik plus asam amino dengan dosis 6 ml/liter, pengaruh terbaik pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan boiler dan konversi pakan broiler fase finisher.Kata Kunci : Jamu Herbal Probiotik Lactobacillus Fermentum, Asam Amino, Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan
PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS MULTI ENZIM PADA PROSES ENKAPSULASI PROBIOTIK Lactobacillus fermentum TERHADAP KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN JUMLAH MIKROBA Muhammad Ulinnuha; Umi Kalsum; Muhamad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari adanya pengaruh peambahan  multi enzim dalam proses enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum terhadap kandungan bahan organik dan jumlah mikroba, sehingga diperoleh hasil penggunaan multi enzim yang optimal dalam proses enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum. Materi yang digunakan penelitian ini adalah isolat bakteri Lactobacillus fermentum, tepung maizena, maltodekstrin, multi enzim, aquades, alkohol, media pertumbuhan (Mrs B dan Mrs A). Metode  penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penambahan dosis multi enzim P0= (kontrol/ tanpa multi enzim), P1= multi enzim 0,1%, P2= multi enzim 0,2%, P3= multi enzim 0,3% (dengan total sampel 20 gram). Analisis ragam, pemberian dosis multi enzim pada proses enkapsulasi probitik lactobacillus fermentum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah mikroba. Hasil rataan perhitungan mikroba pada masing-masing perlakuan adalah P0= 8,58 x 108 a; P1= 1,56 x 1010 b; P2= 1,78 x 1010 b ; P3= 2,27 x 1010 b.  Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis multi enzim pada proses enkapsulasi probitik lactobacillus fermentum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah kandungan bahan organik. Hasil rataan pengukuran kandungan bahan organik  pada masing-masing perlakuan adalah P0 =70,52a; P1 = 71,53a; P2 =71,81a; P3 =87,09b. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah  penambahan dosis multi enzim pada enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum ada respon positif terhadap jumlah mikroba dan kandungan bahan organik. Penambahan dosis multi enzim terbaik pada enkapsulasi Lactobacillus fermentum  yaitu pada perlakuan P1 (0,1%). Disarankan Perlu diadakan penelitian lanjut mengenai pengaplikasian penambahan dosis 0,1% multi enzim dalam enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum sebagai suplemen dalam pakan ternak unggas.