Claim Missing Document
Check
Articles

Online Gaming Addiction as A Predictor of Sleep Quality through Male Teenagers Apriyeni, Emira; Patricia, Helena; Sandra, Rhona; Yanti, Etri
Journal of Health Science and Medical Therapy Том 3 № 02 (2025): Journal of Health Science and Medical Therapy
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/jhsmt.v3i02.1717

Abstract

About 18% of the world's population, especially teenagers, had sleep issues in 2023, according to WHO statistics. Addiction to internet gaming is one of the causative factors; it stimulates the Reticular Activating System (RAS), which excites the brain and delays the onset of sleep. In 2024, the current study also sought to find out the association between male teenage students of SMKN 1 Padang City's addiction towards online games and sleep quality. A cross-sectional analytical study was conducted from June until July, 2024. The entire 355 male second-grade students who were chosen by the total sampling technique were considered to be the population. Spearman correlation test was a bivariate and univariate technique used in data analysis. Mean score for sleep quality was 27.54, while that of gaming addiction was 37.44. Spearman test revealed a significant correlation (p = 0.000; ρ = 0.758). It is concluded that there is a strong correlation between online gaming addiction and sleep quality. It is recommended that school education programs on sleep hygiene and time management be provided.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI Rahayuningrum, Dwi Christina; Apriyeni, Emira; Patricia, Helena
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i1.3099

Abstract

ABSTRAK  Penderita skizofrenia meningkat setiap tahunnya diperkirakan 2-3% diantaranya mengalami halusinasi dengan gejala mengalami kehilangan kontrol dalam diri yang ditandai dengan panik dan perilakunya sulit untuk dikendalikan. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan perlu dilakukan penanganan salah satunya dengan terapi aktifitas kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi aktifitas kelompok terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi di Yayasan Pelita Jiwa Insani Kota Padang. Desain penelitian quasi eksperimental one group pre post test design. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pelita Jiwa Insani dengan populasi seluruh klien gangguan jiwa yang mengalami halusinasi di Yayasan Pelita Jiwa Insani berjumlah 87 orang, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi klien berjenis kelamin laki-laki dan menjalani rehabilitasi minimal 2 bulan dengan diagnosa halusinasi yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan. rata-rata kemampuan responden mengontrol halusinasi sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok adalah 8.3 dan rata-rata kemampuan responden mengontrol halusinasi sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok adalah 12.3. Hasil uji statistik Paired T-test terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi aktivitas kelompok dengan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi p-value = 0,000. Disarankan perawat petugas di Yayasan dapat melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok secara rutin kepada pasien yang mengalami halusinasi. Kata Kunci : Halusinasi,; Terapi Aktivitas Kelompok; Skizofrenia; Rehabilitasi  ABSTRACTSchizophrenia sufferers increase every year, an estimated 2-3% of whom experience hallucinations with symptoms of loss of self-control, characterized by panic and behavior that is difficult to control. To minimize the impact, treatment needs to be done, one of which is group activity therapy. The aim of this research was to determine the effect of group activity therapy on clients' ability to control hallucinations at the Pelita Jiwa Insani Foundation, Padang City. Quasi experimental research design, one group pre post test design. The research was carried out at the Pelita Jiwa Insani Foundation with a population of all clients with mental disorders who experienced hallucinations at the Pelita Jiwa Insani Foundation totaling 87 people, the sampling technique was purposive sampling with the inclusion criteria of clients being male and undergoing rehabilitation for at least 2 months with a diagnosis of hallucinations. totaling 10 people. The research results show. The average ability of respondents to control hallucinations before group activity therapy was 8.3 and the average ability of respondents to control hallucinations before group activity therapy was 12.3. The results of the Paired T-test statistical test showed a significant influence between the provision of group activity therapy and the patient's ability to control hallucinations, p-value = 0.000. It is recommended that nurse staff at the Foundation carry out Group Activity Therapy regularly for patients who experience hallucinations. Keywords: Hallucinations; Group Activity Therapy; Schizophrenia; Rehabilitation
PEMANFAATAN PROLANIS DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS RAWANG BARAT sartiwi, Weni; Herlina, Andhika; Hasrinal, Hasrinal; Apriyeni, Emira; Sari, Indah Komala; Eravianti, Eravianti; Firstiandi, Harry
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 16, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v16i1.3277

Abstract

Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) merupakan pelayanan kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi yang menderita penyakit kronis yaitu hipertensi dan diabetes mellitus untuk mencapai kualitas hidup yang optimal, efektif dan efisien. Namun masih banyak masyarakat yang belum memanfaatakan pelayanan tersebut salah satunya karena pengetahuan dan dukungan keluarga yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan prolanis dalam meningkatkan pengetahuan dan dukungan keluarga pasien hipertensi dan Diabetes Mellitus di puskesmas rawang barat kota padang tahun 2025. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional penelitian dilakukan di Puskesmas Rawang Barat tanggal 20- 25 Februari 2025 Populasi penelitian ini sebanyak 122 orang dengan sampel sebanyak 55 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data mengunakan kuesioner, dianalisa secara univariat dan bivariat dengan mengunakan uji Chi-Square p <0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa kurang dari separuh responden mengalami pemanfaatan prolanis buruk (49,1%), memiliki pengetahuan rendah (60%), dan dukungan keluarga rendah (45,5%). Hasil uji chi- square ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan prolanis (p value = 0,001), dan tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaataan prolanis (p value= 0,140). Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan dan dengan pemanfaatan prolanis dan tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan prolanis di Puskesmas Rawang Barat Padang. Saran diharapkan kepada pihak Puskesmas memberikan penyuluhan dengan media poster/leaflet dan informasi khususnya mengenai jadwal senam prolanis kepada pasien yang datang berkunjung ke puskesmas.Kata kunci : Pengetahuan, dukungan keluarga, pemanfaatan senam prolanis
ADOLESCENT LONELINESS IN ORPHANAGES: ROLES OF SELF-COMPASSION AND SOCIAL SUPPORT Apriyeni, Emira; Patricia, Helena; Rahayuningrum, Dwi Christina
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v8i1.6939

Abstract

Background: Orphanage adolescents are vulnerable to experiencing psychological issues, one of which is loneliness. Loneliness among orphaned adolescents tends to be caused by unmet social support, resulting in dissatisfaction with their social relationships. One effective way to reduce loneliness in orphaned adolescents is through self-compassion. Objective: This study aims to explore the relationship between self-compassion and social support with loneliness among adolescents in the Minangkabau Islamic boarding school orphanage, Padang. Method: This research employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The population consisted of 365 adolescents from the Minangkabau Islamic boarding school orphanage, with a sample of 155 participants selected using a simple random sampling technique. Data were collected using the UCLA Loneliness Scale (Version 3), the Self-Compassion Scale, and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Results: The study found that the average loneliness score was 43.02, self-compassion was 82.66, and social support was 29.51. A significant relationship was found between self-compassion (p-value = 0.000; r = -0.457) and social support (p-value = 0.000; r = -0.407) with the level of loneliness among adolescents in the orphanage. Conclusions: Based on these findings, it is recommended that orphanage guardians develop supportive policies, such as implementing counselling services and offering extracurricular activities to help reduce feelings of loneliness.