Claim Missing Document
Check
Articles

Kelimpahan Bakteri Coliform di Perairan Laut Celukanbawang, Provinsi Bali Firda Nurdiana; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Endang Wulandari Suryaningtyas
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.729 KB)

Abstract

Pencemaran pada perairan laut merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh berbagai macam kegiatan yang menghasilkan limbah. Pencemaran dalam suatu perairan mempunyai hubungan dengan jenis dan jumlah mikroorganisme dalam perairan tersebut. Salah satu kelompok mikroorganisme yang sering digunakan sebagai indikator pencemaran perairan adalah bakteri kelompok Coliform. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perairan tersebut dengan mengukur kelimpahan bakteri Coliform di perairan laut Celukanbawang. Penelitian dilakukan pada bulan November 2018 dengan mengambil data dari 3 stasiun penelitian. Pengambilan sampel dilakukan saat musim kemarau dengan 3 kali pengulangan di setiap stasiun. Metode yang digunakan saat pengambilan sampel, yaitu purposive sampling. Parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian ini meliputi suhu, pH, salinitas, DO, dan nitrat. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016 mengenai Kriteria Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut dan Baku Mutu Air Laut Untuk Pariwisata dan Rekreasi (Mandi, Renang, dan Selam). Uji kelimpahan Coliform dilakukan dengan metode MPN (Most Probably Number). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri Coliform di stasiun 1 berkisar antara 3 MPN/100 ml-93 MPN/100 ml, stasiun 2 berkisar antara 7 MPN/100 ml-93 MPN/100 ml, dan stasiun 3 tidak ditemukan bakteri kelompok Coliform sama sekali. Hasil uji E. coli menunjukkan hasil 0 MPN/100 ml di semua stasiun penelitian. Hal ini mengindikasikan bahwa perairan laut Celukanbawang masih dalam keadaan baik sesuai dengan Pergub No. 16 tahun 2016 tersebut.
Uji Tantang Bakteri Vibrio harveyi Pada Pasca Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Ni Putu Tika Lestari; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Endang Wulandari Suryaningtyas
Current Trends in Aquatic Science Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.113 KB) | DOI: 10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p15

Abstract

This research aims to determine the survival of Litopenaeus vannamei post larvae when challenged with various density of pathogenic Vibrio harveyi. The L. vannamei post larvae used in this study was obtained from Vannamei Broodstock Center BPIUUK, Karangasem Bali. This research was conducted for two months, from April to May 2018 in fishery laboratory, Faculty of Marine Science and Fisheries, Udayana University by using complete randomized experimental design with four different V. harveyi density and three times repetitions. The study showed that the higher density of pathogenic V. harveyi resulted on the lower survival of L. vannamei post larvae. The highest density of V. harveyi 107 CFU/mL in treatment D resulted on 53±5.77% post larvae survival, while treatment A as control without addition of V. harveyi was still has survival of 100±0.00% at the end of experiment. The density 105 CFU/mL of V. harveyi (Treatment B) seems able to be tolerated by L. vannamei post larvae since the shrimp was still have high survival at this V. harveyi density. Further both V. harveyi density of 106 CFU/mL and 107 CFU/mL were not able to tolerated by the shrimp post larvae and lead to the high shrimp mortality. Although affected on shrimp survival, addition of V. harveyi have no significant effect to the weight of shrimp post larvae between treatments.
Penambahan Tepung Udang Rebon (Krill Meal) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Maskoki (Carassius auratus). Abrar Ravidhia; Pande Gde Sasmita Julyantoro; I Ketut Wija Negara; Sukarman Sukarman
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.733 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung udang rebon (krill meal) untuk peningkatan pertumbuhan Ikan Maskoki (Carassius auratus). Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan S0 (kontrol) dilakukan dengan tanpa penambahan tepung udang rebon, sedangkan perlakuan S1, S2, S3, dan S4 masing-masing dilakukan dengan penambahan 5%, 10%, 15%, dan 20% tepung udang rebon (krill meal). Perlakuan dilakukan dengan menambahkan tepung udang rebon (krill meal) pada pembuatan pakan sesuai dengan dosis tiap perlakuan. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari selama 42 hari pengamatan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok. Pengamatan parameter pertumbuhan dilakukan pada awal dan akhir penelitian berupa parameter berat (W mutlak), laju pertumbuhan spesifik, panjang standar (L mutlak), dan efisiensi pemanfaatan. Hasil uji statistik (one way ANOVA) menunjukkan bahwa penggunaan tepung udang rebon (krill meal) berpengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan (p<0,05) Ikan Maskoki. Pertumbuhan optimum terdapat pada perlakuan 15% penambahan tepung udang rebon (krill meal) dengan perubahan parameter berat (W mutlak) sebesar 0,58 g, laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,44%/hari, panjang standar (L mutlak) sebesar 0,45 cm, dan efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 18,37%. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan tepung udang rebon (krill meal) mampu meningkatkan pertumbuhan Ikan Maskoki (Carassius auratus).
Akumulasi Logam Berat Seng (Zn) pada Akar dan Daun Lamun Enhalus acoroides di Perairan Pantai Sanur, Bali I Komang Yopi Trio Santana; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Ni Putu Putri Wijayanti
Current Trends in Aquatic Science Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.553 KB) | DOI: 10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Zn pada sedimen, akar dan daun lamun Enhalus acoroides serta kemampuannya dalam mengakumulasi dan mentranslokasi logam berat di kawasan perairan Pantai Sanur yang dilaksanakan pada bulan Pebruari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan stasiun pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan pada 3 stasiun. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas air, pengambilan sampel sedimen, akar dan daun lamun Enhalus acoroides. Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu sedangkan analisis sampel dilakukan di UPT. Laboratorium Analitik Universitas Udayana dengan menggunakan ICPE-9000. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kualitas perairan Pantai Sanur secara umum masih mampu menunjang kehidupan lamun Enhalus acoroides sesuai dengan Pergub Bali No. 16 Tahun 2016 tentang baku mutu lingkungan hidup dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Rata-rata kandungan logam berat Zn di akar tertingggi pada stasiun 3 yaitu sebesar 7,09 mg/kg dan terendah pada stasiun 1 sebesar 5,84 mg/kg. Rata-rata kandungan logam berat Zn di daun tertingggi pada stasiun 2 yaitu sebesar 9,07 mg/kg dan terendah pada stasiun 3 yaitu sebesar 7,50 mg/kg. Sedangkan pada sedimen, kandungan logam berat Zn tertinggi pada stasiun 2 dengan nilai 12,27 mg/kg dan terendah pada stasiun 3 dengan nilai 9,47mg/kg. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukan bahwa daun dan akar lamun Enhalus acoroides dapat mengakumulasi logam berat Zn sebesar 0,78 dan 0,61. Hasil perhitungan translokasi faktor (TF) sebesar 1,28 menunjukan lamun Enhalus acoroides termasuk kategori fitoekstraksi (>1).
Pengaruh Penambahan Bacillus sp. Terhadap Kelulushidupan Pasca Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Yang Terinfeksi Vibriosis. Yufinta Cahya Permanti; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Made Ayu Pratiwi
Current Trends in Aquatic Science Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.266 KB) | DOI: 10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri Bacillus sp. terhadap tingkat kelulushidupan pasca larva udang putih Litopenaeus vannamei yang diuji tantang dengan bakteri patogen Vibrio harveyi.Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (kontrol) yaitu tanpa penambahan bakteri, perlakuan B yaitu dengan penambahan bakteri V. harveyi 106 CFU/ml, perlakuan C ditambahkan bakteri Bacillus sp. 105 CFU/ml, dan perlakuan D dengan penambahan V. harveyi 106 CFU/ml dan bakteri Bacillus sp. 105 CFU/ml pada air kultur. Kelimpahan bakteri dihitung pada akhir penelitian pada media TCBS dan LB Agar untuk mengetahui persistensi bakteri pada air kultur. Seluruh data diuji secara statistik menggunakan One Way Anova kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Bacillus sp. pada udang yang terinfeksi vibriosis (perlakuan D) mampu menghasilkan persentase kelulushidupan sebesar (82.6 ± 2.3)% dan berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan dengan tanpa penambahan Bacillus sp. (perlakuan B) yang hanya memiliki persentase kelulushidupan sebesar (49.3 ± 4.6)%. Sedangkan persentase kelulushidupan tertinggi masih didapatkan pada perlakuan A (85,3 ± 4,6)%. Menariknya, penambahan Bacillus sp. pada udang yang tidak terinfeksi vibriosis (perlakuan C) ternyata menghasilkan persentase kelulushidupan yang lebih rendah (69.3 ± 4.6)% daripada kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan bakteri Bacillus sp. mampu meningkatkan kelulushidupan pasca larva UdangVannamei yang terinfeksi vibriosis.
Biomassa dan Kandungan Nutrisi Artemia sp. yang Diberi Papakan Alami Thalassiosira sp. dan Chlorella sp. Galang Alamin Trisnabatin; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Ni Putu Putri Wijayanti
Current Trends in Aquatic Science Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of giving Thalassiosira sp. and Chlorella sp. on the biomass and nutritional content of Artemia sp. This research was conducted at the Microalga Laboratory, Living Feed Unit of the Situbondo Aquaculture Aquaculture Fisheries Unit from June to August 2019. This research was experimental using a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and three repetitions. Provision of natural food against Artemia sp. carried out with 3 treatments namely Treatment (a) feeding Chlorella sp., (b) feeding with Thallassiosira sp., (c) feeding combination Thallassiosira sp. and Chlorella sp. combination feeding has a high nutrient content compared to treatments (a) and (b). The protein content in treatment (c) was 58.64% compared to treatment (a) amounted to 49.79% and treatment (b) 53.60%. Water quality measured during the study were temperatures ranging from 25.9-27 ° C, salinity values ??ranged from 34 to 38 ppt, pH values ??ranged from 8.04 to 8.45, and DO values ??ranged from 7.8 to 12.8 ppm. The value of water quality is still in the optimal range for the growth of Artemia sp.
Pengaruh Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Aristiani Rusdi Oktaviyanti; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Dewa Ayu Angga Pebriani
Current Trends in Aquatic Science Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the ability of green grass jelly leaf extract in inhibiting the growth of Aeromonas hydrophila and improving the survival of Tilapia (Oreocrhomis niloticus). This research was conducted at Fisheries Laboratory of Udayana University and UPT Laboratory of Biosciences and Biotechnology of Udayana University from May to August 2019. This experiments were use a completely randomized design (CRD) with three replications for each treatment. Antibacterial activity test was conducted in vitro with five different concentration, namely 1,25%, 2,5%, 5%, 7,5% and 10%. The challenge test was conducted in vivo with five treatments, namely A, B, C, D and E. The research showed that the green grass jelly leaf extract can inhibit the growth of Aeromonas hydrophila in vitro at the smallest concentration (1,25%) and the stronger inhibition capability at higher concentrations. Green grass jelly leaf extract also improve the survival of tilapia fish when infected by Aeromonas hydrophila in the challenge test with a higher survival rate of 76,7% compared to those without green grass jelly leaf extract addition with a survival value of only 46,7%. The quality of water measured during the study such a temperature ranging from 27,7-28?C, pH 7,2 to 7,5, and DO 5,5 to 6,7 ppm. The value of water quality is still in the optimal range for the life of Tilapia. Keywords: Extract; green grass jelly; phatogen
Rasio Konversi Pakan, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Lele (Clarias Sp.) yang Diberi Pelet Komersial dan Maggot BSF Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) I Kadek Alamsta Suarjuniarta; Pande Gde Sasmita Julyantoro; I Wayan Darya Kartika
Current Trends in Aquatic Science Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the feed conversion ratio, weight growth and survival rate of Catfish (Clarias sp.) fed with commercial feed and the black soldier fly larvae (Hermetia illucens). The study was conducted from February-March 2021 located at PT Bala Biotech Indonesia, Karangasem, Bali. This study used an experimental method with a completely randomized design consisting of 3 treatments and 3 repetitions. The treatment A used 100% commercial feed, treatment B used 50% commercial feed + 50% BSF larvae and the treatment C used 100% BSF larvae. The result showed that the fish survival was 33±2.89%, weight growth 35.0±1.89g and FCR 0.67 in the treatment A, while treatment B resulted in 35±5.00% of survival, weight growth 33.6±0.85g and FCR 0.82, treatment C had 47±2.89% survival 18.7±1.89 g weight growth and FCR 1.12. The water quality parameters measured such as DO was ranged at 6.6-7.4 mg/l, temperature 25.8-25.9 oC, pH 6.9-7.0, ammonia level 0.7-1.4 mg/l, nitrite level 0.1-0.6 mg/l and nitrate level 3.0-5.3 mg/l. This study concluded that fish fed with 100% maggot BSF resulted in highest fish survival but the fish growth was lower compared to other treatments. Finally FCR in all treatments were not significantly different (P>0.05).
Optimasi Dosis Formalin Sebagai Desinfektan Dalam Media Pemeliharaan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Lobster Pasir (Panulirus homarus) I Gede Yoga Vikannada Giri; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Ni Putu Putri Wijayanti; Bedjo Slamet
Current Trends in Aquatic Science Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis formalin yang paling optimum sebagai desinfektan dalam media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva Lobster Pasir (Panulirus homarus). Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan S0 (kontrol) dilakukan dengan tanpa penambahan formalin, sedangkan perlakuan S1 (penambahan formalin 10 ppm), S2 (20 ppm), dan S3 (30 ppm). Parameter yang diamati yaitu panjang total, kelangsungan hidup (SR), parasit penyebab penyakit pada larva lobster, dan parameter kualitas air. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dan software SPSS 18. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penggunaan formalin berpengaruh nyata terhadap peluang timbulnya penyakit (p<0,05), tidak berpengaruh nyata terhadap panjang total larva lobster pada perlakuan S1 (p>0,05) namun menurunkan panjang total pada perlakuan S2 dan S3 serta tidak berpengaruh nyata terhadap parameter kualitas air (p>0,05). Kelangsungan hidup (SR) tertinggi yaitu sebesar 56% diperoleh pada perlakuan S1, panjang total tertinggi 1872,22 µm diperoleh pada perlakuan S0. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan formalin berpengaruh positif terhadap kelangsungan hidup (SR) dan panjang total larva lobster pasir (Panulirus homarus) pada dosis optimum 10 ppm (perlakuan S1).
Identification of Viral Nervous Necrosis (VNN) in Grouper Fish (Epinephelus sp.) by Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction Yova Tresya Galingging; Putu Eka Sudaryatma; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Alfi Hermawati Waskita; Artanti Tri Lestari; Wahyu Nurlita
Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences Vol 6 No 1 (2022): ATBES
Publisher : Institute for Research and Community Services Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.65 KB) | DOI: 10.24843/ATBES.2022.v06.i01.p01

Abstract

Viral Nervous Necrosis (VNN) is a Nodaviridae virus-infected snapper and grouper fish, especially in the larval and seed stages targeted eye and nervous organ. Abnormal swimming was shown by fish behavior at the bottom pond. This study aimed to compare the identification of VNN through three different methods of RNA extraction from the organ target and amplification was carried out by Reverse Transcription of cDNA followed by Polymerase Chain Reaction (PCR) and quantitative real-time PCR (qPCR) technique. Herein, The RNA target from the organ from VNN-positive grouper fish samples targeted RNA2 region with 230-bp in electrophoresis gel and 69-bp by TAM-probe from qPCR were successfully converted and amplified from all RNA extraction kits. Different results of VNN amplified-cDNA were RNA extraction methods-dependent. Amplification using Tri Reagent® extraction kit showed the best result, with a large amount of RNA genome with good purity and showed clear results from PCR and qPCR. Furthermore, the sensitivity of RNA extraction methods was different from 50-100 ng total RNA/reaction. It was concluded that all RNA extraction kits can be used for the detection of the VNN genome by PCR and qPCR technique while resulting in different RNA yields. Overall, this study offers suitable methods to extract the VNN genome from grouper fish.
Co-Authors A.H.W. Sari A.P.W.K. Dewi A.P.W.K. Dewi Abrar Ravidhia Ade Angelia Atmanegara Sinaga Agus Wahyudi Alfarisi Prafanda Alfi Hermawati Waskita Alfi Hermawati Waskita Sari Alfi Hermawati Waskita Sari Alfi Hermawati Waskitasari Amayliana Ajeng Nastiti Ana Indriyanti Annas Cesar Mayasha Annisa Millenia Putri Annisa Nur Safitri Utomo Arief Prayoga Akbar Aristiani Rusdi Oktaviyanti Artanti Tri Lestari Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi Bachori Dhian Pratama Bagus Anjasmara Bedjo Slamet Bona Rizky Simanungkalit Budhi Wahyu Nurindra Claudy Margaretha Kandouw D.A.A. Pebriani Dewa Ayu Angga Pebriani Dewa Ayu Angga Pebriani Dewa Ayu Angga Pebriani Dian Kharisma Ginting Doni Samuel Barus Endang Wulandari Endang Wulandari Suryaningtyas Endang Wulandari Suryaningtyas Errina Bening Ambartyasning Fiko Triajiatma Firda Nurdiana G.R.A. Kartika G.R.A. Kartika Galang Alamin Trisnabatin Gde Raka Angga Kartika Grace Adelina Girsang Handayani Sitorus Hasbia Rahmat Hasrat Damai Hulu I Bagus Andreana Surya Nugraha I Gede Yoga Vikannada Giri I Gusti Ayu Agung Purnama Sari I Gusti Ayu Febiana Putri Wardeni I Gusti Ngurah Permana I Kadek Alamsta Suarjuniarta I Kadek Mega Mega Dhyana Putra I Ketut Wija Negara I Ketut Wija Negara I Komang Yopi Trio Santana I Made Angga Wahyu Dinata I Made Budiarsana I Made Hendy Wesha Suryawan I Wayan Arthana I Wayan Kasa I Wayan Restu I.K.W. Negara I.W. Arthana I.W. Restu Ida Ayu Grisandi Dewi Kurnia Ida Bagus Gede Darmayasa Ilham Muttaqin Jefri Boy Pratama Kadek Bayu Candra Gotama Kartika, I Wayan Darya Luh Gede Manik Radzena Martha M Reza Mei Budi Dharmawan Made Ayu Pratiwi Maria Ulfa Maulana Ilham Pratama N.M. Ernawati N.M. Ernawati N.P.P. Wijayanti Ni Desak Putu Ida Suryani Ni Kadek Vindi Wedhawati Ni Luh Komang Ayu Maitri Jayanthi Ni Luh Putu Ayu Puspita Dewi Ni Made Ernawati, Ni Made Ni Made Putri Handayani Ni Putu Emie Noviana Ni Putu Putri Wijayanti Ni Putu Putri Wijayanti Ni Putu Sandhitya Candra Kartina Ni Putu Tika Lestari Ni Putu Widiantari Peter Bossier Putu Bagaskara Putu Dewi Purnama Sari Putu Eka Sudaryatma Putu Eka Sudaryatma Putu Niken Ayu Saraswati Rai Ayu Ratri Chandra Pandunita Rani Ekawaty Ratriana Hartini Saleh S.A. Saraswati Shanti Paramita Jayanti Siti Nurlatifah Sukarman Sukarman Suprabadevi Ayumayasari Saraswati Suprabadevi Ayumayasari Saraswati Syifa Maria DiazGonzales Tom Defoirdt Wahyu Ilvita Vindia Wahyu Nurlita Widiastuti Widiastuti Widya Purnama Dewi Yan Ramona Yova Tresya Galingging Yufinta Cahya Permanti Yuni Debora Prasicilia Sitorus