cover
Contact Name
Rinto Manurung
Contact Email
pedontropika@untan.ac.id
Phone
+6285249321249
Journal Mail Official
pedontropika@untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak. Telp. (0561) 740191 Fax (0561) 740191
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan
ISSN : 2443101X     EISSN : 25799800     DOI : https://10.26418/pedontropika
Core Subject : Agriculture,
Research and study in soil science and other fields related, include : Soil physics and conservation Soil chemistry and fertility, Soil biology and biotechnology Clay mineralogy Plant nutrient Pedogenesis Geology and Mineralogy Soil survey and classification Soil reclamation and remediation Soil and Water Quality
Articles 61 Documents
Aplikasi Pupuk Majemuk Lengkap Terhadap Pertumbuhan Bibit Nanas Asal Mahkota pada Media Gambut Zulfita, Dwi; Hariyanti, Agus
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i1.73707

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis pupuk NPK Mutiara 16:16:16 yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit nanas asal mahkota pada media gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian berlangsung dari tanggal 15 Oktober 2017 - 15 Januari 2018. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (CRD) dengan 5 perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dan 5 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah p0 (tanpa perlakuan NPK lengkap), p1 (5 g NPK lengkap / tanaman setara dengan 277,78 kg/ha), p2 (10 g NPK lengkap / tanaman setara dengan 555,51 kg/ha), p3 (15 g NPK lengkap/ tanaman setara dengan 833,33 kg/ha) daan p4 (20 g NPK lengkap/ tanaman setara dengan 1111, 11 kg/ha). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah volume akar (cm3), luas daun (cm2), Kadar Klorofil Daun (spad unit), Berat kering Tanaman (g) dan pertambahan Jumlah Daun (helai). Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (uji F taraf 5%), apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Majemuk dengan dosis 15 g /tanaman merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan bibit nanas asal mahkota pada media gambut.
PEMETAAN STATUS UNSUR HARA N, P DAN K TANAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT Manurung, MP, Rinto
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v3i1.22906

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah perkebunan kelapa sawit PT. Peniti Sungai Purun. Daerah penelitian merupakan lahan gambut dalam yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan merupakan lahan marginal. Lahan ini mempunyai potensi sangat rendah untuk mendukung pengembangan suatu tanaman pertanian dan perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status ketersediaan  unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) tanah serta memetakan sebarannya pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan tingkat survey semi detil, dimana data disajikan dalam bentuk peta status unsur hara N, P dan K tanah skala 1: 50.000.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N-total tanah pada lokasi penelitian hampir seluruhnya termasuk katagori sedang dengan nilai berkisar antara 0,32 % sampai dengan 0,43 % dan hanya satu blok yang memiliki katagori tinggi. Luas wilayah dengan status N-total sedang 2.089,95 ha,  dan dengan status tinggi 53,90 Ha. Status sedang memiliki luas wilayah yang paling besar yakni meliputi 97,49 % dari luas areal penelitian. P-tersedia di lokasi penelitian bervariasi dari sangat rendah, rendah, sedang dan sangat tinggi. Luas wilayah dengan status sangat rendah 76,28 ha (3,6 %), rendah 140,28 ha (6,5 %), sedang 48,97 ha (2,3 %), dan sangat tinggi 1.878,32 ha (87,6 %). Status sangat tinggi memiliki luas wilayah yang paling besar dan yang paling kecil pada status sedang.K-dd pada lokasi penelitian dapat digolongkan menjadi 3 katagori status hara, yakni status sedang, tinggi dan sangat tinggi. Luas wilayah dengan status sedang 626,41 ha (29,2 %), tinggi 700,21 ha (32,7 %), dan sangat tinggi 817,23 ha (38,1 %). Status sangat tinggi memiliki luas wilayah yang paling besar dan yang paling kecil pada status sedang.
Peranan Kombinasi Lumpur Merah dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Serapan Hara N, P, dan K Serta Hasil Tanaman Jagung di Tanah Gambut Perkasa, Aditya; Suswati, Denah; Umran, Ismahan
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.63063

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas penting di Kalimantan Barat,  sebagai komoditas pangan kedua setelah padi sebagai karbohidrat. Tanah gambut yang mudah tercuci mengakibatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah menjadi rendah dan serapan hara pada tanaman rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kombinasi lumpur merah dan pupuk kandang ayam terhadap serapan hara N, P, dan K, serta pertumbuhan tanaman jagung di tanah gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan yaitu, G1( 50 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G2 (50 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G3 (50 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag ) , G4 (100 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G5 (100 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G6 (100 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag), G7 (150 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G8 (150 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G9 (150 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag) dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 polybag.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan G6 (100g lumpur merah dan 1.500g pupuk kandang ayam) dapat meningkatkan pH tanah, berat kering tanaman serapan hara N, P dan K, berat pipil jagung dan berat pipil per tanaman sebesar 4,09%-43,12%.
Potensi Pengembangan Kawasan Agroekowisata di Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang Hazriani, Rini
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i1.73559

Abstract

Agricultural commodities with their diversity and uniqueness of high value and strengthened by the very diverse cultural richness of Singkawang City have a strong attraction as Agro Tourism, all of which have a great opportunity to become a mainstay in the regional economy. The research aims to inventory and identify potential community land resources for the development of Agroecotourism areas. The research method was carried out in 5 stages: preparation, primary and secondary data collection survey, data processing and analysis and presentation of results (reports and maps). The results of measurements of community-owned land coordinated with the Singkawang City BPN, the total area of land that can be developed as an Agroecotourism area is 1,186 ha, soil types (USDA, 1999) namely Aquandic Dystropept, Typic Haplohemist, Thapto-Histic Fluvaquent and Aquic Psamments, physiography of flat plain land - choppy and very low - medium fertility. Analysis of land potential for agroecotourism areas, namely: KHY (142.56 ha) and MDW (1024,064 ha) suitable for food crops, horticulture, plantation/industry and spices/medicine. HJA (19,799 ha), suitable for food crops, horticulture and plantations/industry. Analysis of water quality, it is known that there are several assessment parameters that do not meet standards so that water rehabilitation at the water location is needed to reduce various chemicals and other suspended materials. The natural tourism potential in this area is in the form of the Sanggang River and Air Hitam River as well as forests. The results of a comprehensive study show that the land of the Setapuk Besar sub-district, North Singkawang District is suitable and feasible to be developed as an Agroecotourism area.
Prediksi Erosi dengan Metode USLE pada Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat di Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah Pratiwi, Mega
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 10, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v10i2.83234

Abstract

 Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Lokasi penelitian yakni di perkebunan kelapa sawit masyarakat Desa Anjongan Dalam, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah. Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit di lokasi penelitian dilakukan dengan cara tebang bakar dan dikelola dengan tidak melakukan tindakan konservasi dan tidak memperhatikan faktor lingkungan. Akibatnya kerusakan dan menurunnya produktivitas tanah, yang erat kaitannya dengan erosi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya erosi dengan metode USLE, erosi yang diperbolehkan dan tingkat bahaya erosi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan metode USLE dengan mengetahui nilai dari faktor R, K, L, S, C dan P yang merupakan faktor penyebab terjadinya erosi pada areal perkebunan kelapa sawit di lokasi penelitian. Kemudian nilai prediksi erosi dibandingkan dengan nilai erosi yang diperbolehkan yang akhirnya perlu dilakukan tindakan konservasi tanah yang direkomendasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki nilai prediksi erosi (A) tertinggi sebesar 515,73 ton/ha/thn dan nilai prediksi erosi (A) paling rendah sebesar 187,09 ton/ha/thn. Nilai erosi yang diperbolehkan (EDP) sebesar 53,86 – 74,38 ton/ha/thn. Hasil penelitian menunjukkan dua kelas tingkat bahaya erosi yaitu kelas sangat berat dan kelas berat. Kedua tingkat bahaya erosi ini memiliki nilai prediksi erosi yang jauh lebih besar dari pada erosi yang diperbolehkan sehingga perlu tindakan konservasi berupa penanaman tanaman penutup dengan kerapatan tinggi Leguminosa Cover Crops (LCC). Kata Kunci: Prediksi erosi, USLE, Kelapa Sawit
Karakteristik Fisika Tanah Ultisol pada Beberapa Penggunaan Lahan di Desa Lumut Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau shinta, Yashinta; Nusantara, Rossie Wiedya; Manurung, Rinto
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 10, No 1 (2024): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v10i1.77549

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan lahan terhadap sifat fisika tanah dan kelerengan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lumut, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau. Sampel tanah setiap lokasi penelitian diambil pada 6 Satuan Lahan. Jumlah keseluruhan sampel pada tiga penggunaan lahan (kelapa sawit, kebun karet dan semak belukar) sebanyak 38 sampel tanah. Analisis data menggunakan uji korelasi. Parameter sifat fisika tanah meliputi fraksi tekstur tanah, bobot isi tanah, porositas total tanah, kadar air kapasitas lapangan, laju permeabilitas tanah. Parameter sifat kimia tanah meliputi C-organik, nitrogen total tanah dan pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada satuan lahan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 memiliki tekstur lempung dan lempung berdebu. Bobot isi tanah pada satuan lahan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 memiliki karakteristik sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Porositas total tanah pada satuan lahan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 memiliki karakteristik yang baik. Nilai porositas total tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik tanah pada lahan tersebut. Porositas total tanah juga berkaitan dengan bobot isi. Semakin meningkat bobot isi tanah menyebabkan menurunnya ruang pori total tanah. Akan tetapi, volume ruang pori berukuran mikro semakin meningkat. Kadar air kapasitas lapang pada masing-masing penggunaan memiliki nilai yang berbeda-beda. Pada lahan kelapa sawit SL 1 (3-8%) memiliki nilai 41,95% dan SL 2 (8-15%)  memiliki nilai 43,28%, pada lahan kebun karet SL 3 (3-8%) memiliki nilai 44,20% dan SL 4 (8-15%) memiliki nilai 41,29% serta pada penggunaan lahan semak belukar SL 5 (3-8%) memiliki nilai 42,48% dan SL 6 (8-15%) memiliki nilai 44,53%. Laju permeabilitas tanah pada masing-masing penggunaan lahan memiliki kriteria yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh Kandungan fraksi tekstur (pasir, debu dan liat), bahan organik dan pengolahan tanah penggunaan lahan memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya permeabilitas tanah.
Pengaruh Dosis KNO3 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Tanah Gambut Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Bandem, Putu Dupa
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i1.73709

Abstract

The production of shallots (Allium ascalonicum L.) needs to be improved. Potassium is an essential nutrient needed by shallots. The research aims to obtain the best dosage of KNO3 for red growth and yield in peat. The research was conducted in Rasau Jaya, Kubu Raya Regency. The study was carried out for 7 months. The design used was a Randomized Block Design (RBD) consisting of 5 settings and 5 blocks, containing 6 plant samples. The five treatments were KNO3 (K) fertilizer dosage consisting of k1 = 0 g / plant, k2 = 3 g / plant, k3 = 6 g / plant, k4 = 9 g / plant and k5 = 12 g / plant. Observation variables were number of leaves per clump, tuber diameter per clump, number of tubers per clump, fresh weight of tubers per clump and tuber dry weight per clump. The analysis of variance showed that tretments of dosage of KNO3 were significantly effected to all observation variables. The doseage of KNO3 of 9 g / plant is the best effect on growth and yield of shallots on peat.
Analisis Sifat Fisika Tanah Entisol pada Kebun Kelapa Sawit di Dalam dan Luar Tanggul Lahan Pasang Surut Desa Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya Khamidah, Siti Nur; Junaidi, Junaidi; Alhadad, Abdul Mujib
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 10, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v10i2.82423

Abstract

Faktor yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan lahan pasang surut ialah lama atau kedalaman genangan air banjir, keadaan lapisan tanah bawah, substratum atau endapan serta luapan pasang dari air salin atau payau. Untuk mengatasi luapan air pasang yang berlebihan di lokasi penelitian di buatlah tanggul sungai. Akan tetapi, akibat dibuatnya tanggul sungai, daerah yang berada di luar tanggul mengalami genangan air akibat luapan pasang lebih lama. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik tanah entisol di lokasi penelitian, dan menganalisis perbedaan sifat fisika tanah entisol pada lahan pasang surut yang berada di dalam dan luar tanggul. Lokasi penelitian pada lahan kelapa sawit yang berada di dalam dan luar tanggul Desa Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya dengan titik pengamatan sebanyak 12 titik yang menggunakan sistem transek dengan jarak antar jalur transek 100 m dan jarak dalam jalur 50 m. Hasil uji-t kedalaman muka air tanah pada saat pasang, kedalaman muka saluran pada saat pasang dan surut, dan genangan banjir berbeda nyata. Kedalaman muka air tanah pada saat surut dan variabel sifat fisika tanah seperti bobot isi, kadar air, pororsitas, permeabilitas di dalam dan luar tanggul tidak berbeda nyata. Kemantapan agregat tanah pada lokasi penelitian tergolong sangat mantap. Hasil analisi kimia menunjukkan bahwa kedalaman pirit tergolong dalam sampai sangat dalam, pH tanah tergolong sangat masam. C-Organik dan bahan organik tergolong sangat tinggi. Salinitas tanah pada lahan luar tanggul tergolong brine dan pada lahan dalam tanggul tergolong air payau
Studi Bakteri Pendegradasi Fenol pada Lapisan Acrotelm dan Catotelm Di Hutan Rawa Gambut Handayani, Wiji Pamungkas; Anshari, Gusti Zakaria; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.63974

Abstract

Peat soils are formed from woody materials which generally contain a lot of lignocellulosic organic compounds such as lignin which in the degradation process produces reactive carboxyl groups and phenolic compounds. Degradation of phenolic compounds can be carried out enzymatically by phenol- degrading bacteria. The purpose of this study was to compare the number of bacterial colonies degrading phenolic compounds in the acrotelic and catotelm layers in the upstream and downstream locations of the peat swamp forest in Permata Village, Terentang District, Kubu Raya Regency. Soil samples were taken in 2 plots (upstream and downstream from the canal blocking) at a distance of 500 meters using a peat drill. Each plot was then taken 3 drill points to form a triangular pattern with a distance of 30 meters with a peat depth level (Acrotelm) 0-10 cm, 10-20 cm and peat depth (Catotelm) 300-310 cm, 310-320 cm. Bacterial colonies were counted using the Total Plate Count method on Mineral Salt Medium and pure phenol selective media. Total phenolic compounds in peatlands were tested using 10% Folin-Ciocalteu solution and 2% Na2CO3. The number of bacterial colonies at locations upstream from the canal blocking in the acrotelmic layer is 0-10 cm deep (7,5x104 cfu/gr) and 10-20 cm deep (8,8x104 cfu/g), while bacteria in the catotelm layer are 300-310 cm deep (2,1x104 cfu/gr) and a depth of 310-320 cm (2,2x104 cfu/gr). The number of bacterial colonies downstream from the canal blocking in the acrotelm layer at a depth of 0-10 cm (2,3x104 cfu/gr) and at a depth of 10-20 cm (3,1x104 cfu/gr), while bacteria in the catotelm layer at a depth of 300-310 (1,7x104 cfu/g) and a depth of 310-320 cm (1,6x104 cfu/g).
Pengaruh Pemberian Arang Sekam Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan Hara N, P, K dan Pertumbuhan Tanaman Tomat Ceri (Solanum Lycopersicum Var. Cerasiforme) di Tanah Ultisol Markus, Dodi; Suswati, Denah; Widiarso, Bambang
Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 11, No 1 (2025): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v11i1.84516

Abstract

Tomato production in West Kalimantan has decreased, but demand is increasing every year. One of the efforts that can be made to increase tomato production is the use of Ultisol soil, however, the use of this soil faces problems with soil characteristics which can inhibit plant growth if not managed properly. This research aims to determine the effect of applying rice husk charcoal and cow manure on the availability of N, P, K nutrients and the growth of cherry tomato plants in Ultisol soil. This research used a two-factor experimental method arranged in a factorial completely randomized design (CRD). First factor is rice husk charcoal (A) which consists of 3 treatment levels, namely treatment without rice husk charcoal (A0), 17 tons/ha of rice husk charcoal (A1), and 34 tons/ha (A2). Second factor is cow manure (P) which consists of 3 levels of treatment, namely without cow manure (P0), 25 tons/ha of cow drum fertilizer (P1), and 50 tons/ha (P2). The experiment was repeated 3 times so that there were 27 experimental units. The results of the research can be concluded that the application of rice husk charcoal and cow manure to the A2P2 treatment can increase soil pH by 17%, soil organic C by 86%, and soil nutrient availability (N, P, and K) by 75%-342%, Providing rice husk charcoal and cow manure in the A1P2 treatment can increase the growth parameters of cherry tomato plants by 101%-262%. The combination of rice husk charcoal and cow manure treatment interacts with the parameters of soil pH, soil available phosphorus, and plant height.  ABSTRAKProduksi tomat di Kalimantan Barat mengalami penurunan, namun permintaan semakin meningkat setiap tahunnya. Satu diantara upaya yang dapat dilakuan untuk meningkatkan produksi tomat adalah pemanfaatan tanah Ultisol, namun demikian pemanfaatan tanah ini menghadapi kendala karakteristik tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman bila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang sapi terhadap ketersediaan hara N, P, K, dan pertumbuhan tanaman tomat ceri di tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dua faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah arang sekam padi (A) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu perlakuan tanpa arang sekam padi (A0­), arang sekam padi 17 ton/ha (A1), dan 34 ton/ha (A2). Faktor kedua adalah pupuk kandang sapi (P) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu tanpa pupuk kandang sapi (P0), pupuk kandang sapi 25 ton/ha (P1), dan 50 ton/ha (P2). Percobaan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang sapi pada perlakuan A2P2 dapat meningkatkan pH tanah sebesar 17%, C-organik tanah sebesar 86%, dan ketersediaan hara tanah (N, P, dan K) sebesar 75%-342%, Pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang sapi pada perlakuan A1P2 dapat meningkatkan parameter pertumbuhan tanaman tomat ceri sebesar 101%-262%.  Kombinasi perlakuan arang sekam padi dan pupuk kandang sapi berinteraksi terhadap parameter pH tanah, fosfor tersedia tanah, dan tinggi tanaman.