cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
EDUKASI PEDAGANG PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KABUPATEN MALANG Damat Damat; Anas Tain; Devi Dwi Siskawardani; Sri Winarsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.426 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.2969

Abstract

Abstrak: Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 53 kejadian luar biasa keracunan pangan yang dilaporkan oleh BPOM di seluruh Indonesia. Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya yang sering digunakan yaitu penggunaan pengawet, pewarna, dan pemanis. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kepada para pedagang PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) agar menjual makanan yang baik dan aman dikonsumsi. Kegiatan ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama pengujian sampel makanan yang dijual di 17 SD di Kabupaten Malang yang tersebar di tiga Kecamatan di sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. Tahap kedua melakukan edukasi kepada para pedagang PJAS. Berdasarkan hasil uji kandungan boraks, formalin dan rhodamine b terhadap 34 sampel PJAS diketahui bahwa terdapat 46,86% positif menggunakan boraks, sampel (17,7%) positif menggunakan formalin, dan 22,2% positif menggunakan rhodamin b. Hasil survei terhadap kondisi kantin diketahui bahwa 37,43% yang memenuhi standar, 46,52% yang kurang memenuhi dan 16,05% yang tidak memenuhi. Indikator yang paling banyak tidak memenuhi standar yaitu indikator bangunan dengan 7 kantin (41,18%). Berdasarkan hasil edukasi diperoleh data bahwa pada umumnya para pedagang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut dan termotivasi untuk tidak menggunakan BTP berbahaya pada  PJAS yang dijual.Abstract: In 2017, BPOM reported there were 53 cases of food poisoning throughout Indonesia. Food additives, i.e., preservatives, dyes, and sweeteners, are often utilized in Indonesia when preparing food. The purpose of public service was to educate the cross ride traders around the school about healthy food that is safe for consumption. This activity was held in 2 stages. The first stage entailed the testing of food samples in 17 elementary schools in Malang Regency, which consisted of three districts around the University of Muhammadiyah Malang. The second stage was in response to educated traders based on an analysis of the results of products made of dangerous additives. There were positive results of 34 samples for borax, formalin, and rhodamine b, which were 46.86%, 17.7%, and 22.2%, respectively. The survey of the canteen indicated that 37.43% met the standards, 46.52% did not fully meet the standards, and 16.05% did not meet the standards at all. The case that did not meet the standards was the building with seven canteens (41.18%). The education data showed that most traders were very enthusiastic about participating in these activities and motivated to avoid using dangerous additives in their food or products.
PENINGKATAN PERILAKU KOMSUMSI PUTIH TELUR MELALUI EDUKASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA SIRKUMSISI Kipa Jundapri; Suharto Suharto; Deni Susyanti; Desman Samuel Simatupang; Diga Prasetia Hermawan; Doni Hariansyah; Hakim Sadli; Heri Chandra; Muhammad Hasan Ansyari Ritonga; Yuda Anggara
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.579 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan dengan memberikan edukasi kepada para orang tua dari anak-anak yang mengikuti kegiatan sirkumsisi di Lingkungan Batang Kuis Deliserdang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mempercepat proses penyembuhan luka dengan mudah dan tidak memerlukan banyak biaya yaitu dengan mengkomsumsi putih telur. Metode yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan kepada orangtua dan anak untuk mengkomsumsi putih telur agar mempercepat proses penyembuhan luka. Kegiatan ini dilakukan oleh tim pengabdian dosen dan mahasiswa Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan bekerjasama dengan Yayasan Sekolah Dasar Bintang Deliserdang. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan, penyusunan materi dan bahan edukasi, pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pemahaman peserta terhadap materi edukasi yang diberikan berdasarkan penilaian pre-test dan post-test serta indicator proses penyembuhan luka yang baik. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi sebesar 45,5 % sedangkan setelah mengikuti kegiatan pemahaman peserta meningkat hingga 94,7%. Sedangkan hasil dari proses penyembuhan luka, didapatkna proses luka mengalami granulasi dengan baik yaitu pada hari ke-3 hingga ke-7 pasca dilakukan sirkumsisi. Abstract:  Community Service Activities (PKM) are carried out by providing education to parents of children who had circumcision at Batang Kuis  Deliserdang. The method used to provide counseling with parents and childrens to consume egg whites to accelerate the wound healing process. This activity was carried out by a team of lecturers and students at Akademi Keperawatan Kesdam I/ Bukit Barisan Medan in collaboration with Yayasan Islamic School of Bintang Deliserdang. This activity includes several stages, there are; data collection, identification problems, analysis, preparation of educational materials, implementation of activities and documentation of activities. From the results of the activities, it was obtained the level of understanding of the participants towards the educational material provided based on pre-test and post-test assessments as well as indicators of good wound healing processes. The results of understanding comsumed egg whites showed that pretest was 45.5% and post test increased to 94.7%. While the results of the wound healing process, it was found that the wound healing  on the 3rd to 7th day after the circumcision have well granulated. 
UPAYA PEMBENTUKAN BUMDES MELALUI ANALISA SWOT DI DESA LENGKOSAMBI TIMUR KABUPATEN NGADA NTT Yulius Laga; Maria Endang Jamu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.216 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v2i1.1316

Abstract

Abstrak: Pengabdian Masyarakat dilakukan oleh Program Studi Manajemen Universitas Flores di desa Lengkosambi Timur, Kabupaten Ngadaa, Nusa Tenggara Timur sebagai bentuk kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menanggapi tantangan pembangunan, terutama dalam menjawab masalah di desa Lengkosambi tentang upaya untuk membentuk Badan Usaha milik desa. Analisis SWOT dilakukan untuk melihat kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan sebagai bentuk analisis potensi desa sehingga dapat digunakan sebagai bisnis desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDEs). Hasil penelitian ini adalah penjelasan berdasarkan analisis SWOT dan pengembangan strategi yang dapat diterapkan untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa dan keberlanjutan ekonomi masyarakat desa Lengkosambi Timur.Abstract: Community Service conducted by the University of Flores Management Study Program in November 2018 in East Lengkosambi village, Ngada Regency, East Nusa Tenggara as a form of collaboration between academics and the community in responding to development challenges, especially in answering problems in Lengkosambi village about the efforts to establish a village-owned Business Entity. SWOT analysis is conducted to see strengths and weaknesses as well as opportunities and challenges as a form of analysis of village potential so that it can be used as a village business through Village-Owned Enterprises (BUMDEs). The results of  this study are explanations based on the SWOT analysis and the development of strategies that can be implemented to form village-owned enterprises (BUMDes) in supporting village community welfare and economic sustainability of the East Lengkosambi village community.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL MELALUI EDUKASI BERBASIS KARIKATUR PADA PEMAIN FUTSAL SURAKARTA Rumi Iqbal Doewes; M. Furqon Hidayatullah; Sapta Kunta Purnama; Rony Syaifullah; Islahuzzaman Nuryadin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.968 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3135

Abstract

Abstrak: Permainan futsal memiliki nilai dan kesempatan untuk menjadi sukses dengan adanya peraturan utama dari futsal karena dapat menganalisis permainan untuk mengatur jenis gaya permainan futsal. Rendahnya pengetahuan pemain tentang peraturan permainan futsal, hal ini karena fokus pemain hanya pada penguasaan teknik permainan futsal.Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peraturan permainan futsal pada pemain futsal Surakarta. Peserta kegiatan berjumlah 160 pemain futsal Surakarta. Metode pengabdian dilakukan dengan edukasi menggunakan karikatur. Hasil observasi ditemukan terjadinya pelanggaran pada beberapa peraturan permainan futsal seperti pelanggaran tendangan bebas langsung, pelanggaran tendangan bebas tidak langsung, pelanggaran mengakibatkan kartu kuning dan merah, penalty titik pertama, tendangan ke dalam, dan tendangan sudut serta tingkat pengetahuan pemain rata-rata skor 20.03 ± 1.85 dengan rata-rata menjawab 20 jawaban benar. Hasil edukasi berbasis karikatur menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pemain futsal meningkat yang sebelumnya rata-rata skor 20.03 ± 1.85 menjadi 39.34 ± 6.19 dengan rata-rata menjawab 37 jawaban benar. Hal ini menunjukan bahwa edukasi berbasis karikatur merupakan upaya edukasi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan peraturan permainan futsal usia remaja. Abstract: The futsal game has value and opportunity to successful with the main rules of futsal because it can analyze the game to regulate the types of futsal playing styles. The low knowledge of players about the futsal game rules, this is because the player’s focus is only on mastering futsal game techniques. The purpose of activities devotion is to increase knowledge rules of the game futsal in futsal players Surakarta. The participants were 160 futsal players in Surakarta. Method devotion done by education use caricature. The observations results found that there were violations in several futsal game rules such as direct free kick violations, indirect free kick violations, violations resulting in yellow and red cards, first point penalties, inward kicks and corner kicks as well as the average level of player knowledge score of 20.03 ± 1.85 with an average of 20 correct answers. The results of caricature-based education show that the level of knowledge of futsal players has increased from the previous average score of 20.03 ± 1.85 to 39.34 ± 6.19 with an average of 37 correct answers. This shows that caricature-based education is an effective educational effort in increasing knowledge of the rules of the teenage futsal game.
MURAL ART MEDIA F0R MILLENNIALS CHARACTER EDUCATION Safitri Zuliana Aryanti; Yakub Nasucha; Ali Imron Al-Ma’Ruf
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.883 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i3.2497

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan mengidentifikasikan kualitas tulisan dengan jenis-jenis seni mural untuk pendidikan karakter generasi milenial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wacana karya seni mural yang terdapat pada dinding-dinding kota yang ada di Indonesia dan di media sosial. Metode analisis data menggunakan metode padan referensial. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terdapat lima jenis seni mural yang meliputi: mural politik, mural estetika, mural sosial budaya, mural ekonomi dan mural pendidikan. Jenis-jenis mural tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pendidikan karakter generasi milenial. Adapun nilai pendidikan karakter generasi milenial yang terdapat di seni mural yaitu peduli lingkungan, usaha, semangat kebangsaan, cinta damai dan demokrastis. Jadi, seni mural memiliki nilai pendidikan karakter generasi milenial yang sangat beragam.Abstract:  The objective of this article is to identify the types and writing quality of mural arts with orientation of millennials character education. This is a descriptive qualitative research that utilizes documentation, observation and transcription techniques. The documentation focuses on mural artwork discourse found on walls in Indonesia and those posted in social media. The data are analysed using referential identity method. The analysis shows that there are five types of mural art found, which are: politics mural, socio-cultural mural, aesthetic mural, economics mural, and education mural. These types of murals can be used as a source of millennials character education because they contain character values of: democratic character, harmony, nationhood, determination, and environmental love. Thus, it can be concluded that mural arts have diverse character education values to be utilized in character building efforts for millenials
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DARING DI ERA NEW NORMAL PADA GURU SMA NEGERI 2 DEWANTARA Nia Astuti; Nurhayati Nurhayati; Yuhafliza Yuhafliza; Nurmina Nurmina; Wirdatul Isnani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.047 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4061

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melatih guru-guru terutama guru di SMA Negeri 2 Dewantara dalam menyusun dan mengembangkan media pembelajaran sebagai salah satu komponen bahan ajar berbasis daring di era new normal. Pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini, pemateri atau nara sumber mengajari, mengarahkan, dan melatih guru untuk menggunakan aplikasi Whatsapp, Google Clasroom, Google Meet, dan Zoom di dalam pembelajaran berbasis daring. Metode pelaksanaan kegiatan ini secara garis besar terdiri atas 5 metode, yaitu (1) Identifikasi dan analisis masalah yang dialami oleh guru-guru. (2) Sosialisasi dalam menyusun bahan ajar berbasis daring dan multimedia kepada guru-guru untuk dikembangkan di dalam pembelajaran. (3) Simulasi atau peer teaching. (4) Pendampingan implementasi pembelajaran. (5) Evaluasi. Berdasarkan hasil dari pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis daring di era new normal di SMA Negeri 2 Dewantara dapat diketahui bahwa penggunaan aplikasi whatsup grup sudah dikombinasikan menjadi pembelajaran daring menggunakan aplikasi lainnya, yaitu 32% memanfaatkan aplikasi Google Clasroom, 4% telah menggunakan google meet, 10% menggunakan aplikasi zoom, dan 52% pemanfaatan blended learning. Abstract:  This Community Service (PkM) is entitled Training on Development of Online-Based Teaching Materials in the New Normal Era for Teachers at SMA Negeri 2 Dewantara Aceh Utara which aims to train teachers, especially teachers at SMA Negeri 2 Dewantara in compiling online-based teaching materials in the new era. normal. In this Community Service (PkM) activity, the speaker or resource person teaches, directs and trains teachers to use the Whatsapp, Google Clasroom, Google Meet, and Zoom applications in online-based learning. The method of implementing this activity generally consists of 5 methods, namely (1) Identification and analysis of problems experienced by teachers. (2) Socialization in compiling online and multimedia-based teaching materials for teachers to be developed in learning. (3) Simulation or peer teaching (4) Assistance in implementing learning. (5) Evaluation, After measuring the level of ability and understanding of participants or teachers in understanding and developing online-based learning media, the results obtained are  32% uses google classroom application, 4% uses google meet, 10% uses the zoom application, and 52% already uses blanded learning.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA MA PUTRA AL-ISHLAHUDDINY DI LOMBOK BARAT Mulhamah Mulhamah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 1, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.914 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v1i1.11

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan potensi diri siswa di Madrasah Aliyah Putra Al-Ishlahuddiny dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin dan pengurus diorganisasi sekolah maupun dilingkungan masyarakat kelak. Pelatihan ini akan menggunakan pendekatan pelatihan active learning dimana pembicara hanya merupakan fasilitator dan lebih mengeksplorasi capabilitas audience yang terdiri dari siswa yang bertugas sebagai pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan melaksanakan tanggung jawab sebagai OSIS dengan memberikan pemdampingan dan bimbingan teknis. Kegiatan pelatihan berjalan sesuai rencana, sehingga peserta dapat mengikuti pemberian materi oleh masing-masing narasumber. Para peserta sangat antusias dan senang dalam mengikuti pelatihan. Para peserta mendapatkan tambahan wawasan dan lebih mempersiapkan diri dan tambangahan pengetahuan tentang dasar kepemimpinan, tehnik komunikasi pemimpin, tehnik problem solving pemimpin, dan tehnik kerjasama seorang pemimpin.
SOSIALISASI PEMUPUKAN TERPADU PUPUK BIO-ORGANIK FOSFAT DAN ANORGANIK PADA TANAMAN KEDELAI Zaenal Arifin; Lolita Endang Susilowati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.945 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3091

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan penggunaan pupuk bioorganik-P pada tanaman kedelai  guna  mengurangi ketergantungan petani pada penggunaan pupuk anorganik. Pupuk bioorganik-P merupakan  pupuk organik yang telah diperkaya  Rhizobacteria pelarut fosfat (PSR). Pada kegiatan ini digunakan  metode pendekatan partisipatif, dimana kelompok sasaran terlibat aktif pada semua tingkat kegiatan. Sebagai mitra sasaran adalah kelompok tani "Mele Maju" di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini diawali dengan membangun kesepakatan antara tim pengabdian dengan kelompok sasaran melalui suatu kegiatan diskusi kelompok (FGD). Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penyuluhan tentang  pupuk organik, pupuk bioorganik-P, perannya, dan manfaatnya untuk tanaman khususnya tanaman kedelai. Setelah itu dilakukan praktik pembuatan pupuk bioorganik-P.  Selanjutnya, pada lahan petani dilakukan kegiatan demplot percontohan pemupukan terpadu untuk menunjukkan perbedaan hasil dengan atau tanpa menggunakan kombinasi pupuk bioorganik-P dan pupuk anorganik. Hasil demplot pada tanaman kedelai menunjukkan bahwa pemupukan kombinasi bioorganik-P dan 75% dari dosis pupuk rekomendasi lebih tinggi dari 100% dosis yang direkomendasikan. Kegiatan pengabdian ini mendapat sambutan yang positi dari kelompok tani sasaran. Abstract: The purpose of this community service activity was to socialize the use of bioorganic fertilizer-P on soybean plants in order to reduce farmers' using inorganic fertilizers. Bioorganic-P fertilizer is an organic fertilizer that has been enriched with phosphate solvent Rhizobacteria (PSR). This activity uses a participatory approach method, in which the target group is actively involved at all levels of activity. The target partner is the "Mele Maju" farmer group in Selat Village, Narmada District, West Lombok Regency.The beginning of this activity was  building an agreement between the service team and the target group through a group discussion activity (FGD). The next activity was counseling about organic fertilizers, bioorganic-P fertilizers, their roles, and their benefits for plants, especially soybean plants. After that, the practice of making bioorganic –P fertilizer was carried out. Furthermore, a demonstration plot of integrated fertilization was carried out on farmers' land to show differences in yields with or without using a combination of bioorganic-P fertilizers and inorganic fertilizers. The results of the demonstration plot on soybean showed that the combination of bioorganic-P fertilization and 75% of the recommended fertilizer dose was higher than 100% of the recommended doses. This service activity received a positive response from the target farmer groups.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PELAJAR MELALUI PELATIHAN GROOMING DALAM TOURISM GOES TO SCHOOL Rina Fitriana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 2 (2020): JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.298 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i2.1946

Abstract

Abstrak: Dalam pariwisata, kualitas pelayanan dilihat sebagai faktor utama yang menentukan kepuasan wisatawan, dan salah satu hal terpenting dalam kualitas pelayanan adalah penampilan. Untuk menunjukkan penampilan yang mengesankan, grooming merupakan hal yang jelas harus diperhatikan. Artikel ini membahas tentang kegiatan bertajuk Tourism Goes To School. Kegiatan ini adalah pelatihan yang diberikan kepada siswa SMA untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam Grooming agar percaya diri saat berinteraksi dengan wisatawan, sehingga meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan pariwisata. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, tanya jawab dan evaluasi. Peserta pelatihan terdiri dari 50 siswa kelas X SMA. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa lebih dari 94% siswa memahami materi yang disampaikan dan 84% siswa dapat dengan tepat menjelaskannya. Terdapat 7 pelajar yang menyatakan bahwa konsep grooming tidak sepenuhnya dapat diterapkan karena keterbatasan dalam agama mereka sementara sisanya sebanyak 43 siswa menyatakan akan dengan senang hati menerapkan grooming dalam kehidupan sehari-hari.Abstract:  In tourism, service quality is seen as a major factor determining tourist satisfaction, and one of the most important things in service quality is appearance. To show an impressive appearance, grooming is obviously something to consider. This article discusses an activity entitled Tourism Goes To School, a training given to high school students to improve their skills in grooming in order to make then more confident when interacting with tourists, thereby increasing their participation in tourism activities. The method used in this community service is presentation, discussion and evaluation. The participants consisted of 50 high school students. The results show that  94% of the students understand the material presented, meanwhile 84% of them can correctly explain it. There are 7 students stating that the concept of grooming cannot be fully applied due to limitations in their religion, meanwhile the remaining 43 students said they would be happy to apply grooming in their daily life.
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DENGAN PENGADAAN WASTAFEL PIJAK PORTABEL DI KOTA MATARAM Ahmad Akromul Huda; Muanah Muanah; Suwati Suwati; Suhairin Suhairin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.692 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4128

Abstract

Abstrak: Corona Virus Disease-2019 atau yang biasa disebut Covid-19 merupakan sebuah penyakit menular yang telah menjadi pademi di seluruh negara.  Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terdampak wabah Virus Covid-19 dimana Kota Mataram khususnya di BTN Pagesangan Indah yang menjadi mitra kegiatan ini. Proteksi dasar sudah dilakukan untuk menghadapi penyebaran Virus Covid-19 sesuai rekomendasi WHO salah satunya dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Wastafel cuci tangan disediakan oleh pemerintah dan warga setempat dan beberapa poster himbauan untuk selalu mencuci tangan juga terpampang di beberapa tempat. Wastafel cuci tangan yang tersedia baik yang disediakan pemerintah ataupun swadaya masyarakat setempat masih memiliki beberapa hal yang menjadi kekurangan sebagai solusi pencegahan penyebaran Covid-19. Kekurangan tersebut adalah segi pengoperasiaannya yang masih menyentuh kran air atau sabun yang sama antara satu orang dengan orang lainnya yang memungkinkan virus berpindah dan menyebar. Maka dari itu diperlukan  alat tempat cuci tangan portabel yang mampu dioperasikan tanpa harus menyentuh langsung baik keran air ataupun sabun dan hemat energi. Maka dari itu dilakukanlah kegiatan ini dengan menyediakan alat berupa wastafel yang pengoperasiannya dengan cara dipijak sehingga tidak perlu menyentuh keran air dan sabun. Pengadaan wastafel ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19 di wilayah mitra. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dimulai dengan kegiatan survai lokasi pengabdian, perancangan desain wastafel, pembuatan wastafel, pelatihan penggunaan wastafel, dan pelatihan perawatan wastafel. Setelah dilakukan kegiatan pelatihan dan praktik pada pengadaan wastafel pijak terlihat masyarakat memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pelatihan yang dilakukan. Dari hasil praktik masyarakat sudah mampu mengoperasikan dan melakukan perawatan wastafel pijak sesuai dengan yang disampaikan  dalam pelatihan. Abstract:  Corona Disease-2019 virus or commonly called Covid-19 is an infectious disease that has become epidemic throughout the country. Indonesia is one of the countries that is also affected by the Covid-19 Virus outbreak in which the City of Mataram, especially at BTN Pagesangan Indah, is a partner of this activity. Basic protection has been carried out to deal with the spread of the Covid-19 Virus according to WHO recommendations, one of which is regularly using soap and running water. Hand washing basins are provided by the government and local residents and posters urging to always wash your hands are also displayed in several places. The hand wash basins that are available, either provided by the government or non-governmental organizations, still have a number of drawbacks as a solution to preventing the spread of Covid-19. This deficiency is in terms of its operation which still monitors the same water or soap faucet from one person to another which allows the virus to move and spread. Therefore we need a hand washing device that can be operated without having to directly monitor both the air tap and soap and is energy efficient. Therefore, this activity is carried out by providing a tool in the form of a sink that is anti-rigid by stepping on it so that there is no need for a water and soap tap. The provision of this sink aims to reduce the spread of the Covid-19 Virus in partner areas. The method used in this activity begins with a survey of service locations, design of a sink design, making a sink, training in using a sink, and training in sink maintenance. After conducting training and practical activities on the provision of a foot sink, it was seen that the community had high enthusiasm in participating in the training activities carried out. From the results of the practice, the community has been able to and does maintenance of the stepping basin according to what was delivered in the training.

Page 26 of 276 | Total Record : 2751