cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 98 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2025): March" : 98 Documents clear
Pelatihan pembuatan pupuk organik padat untuk meningkatkan kualitas tanaman di Desa Serut, Gunung Kidul Kusumaningrum, Betty; Setyawan, Dhimas Nur; Lestari, Santi; Listia, Amanda Putri; Pratiwi, Putri Anugrah Ayuning
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29056

Abstract

AbstrakPertanian organik berperan penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Di dalam ekosistem pertanian organik, salah satu aspek yang memiliki peran krusial adalah pemilihan, pembuatan, dan penggunaan pupuk organik yang tepat. Kebutuhan akan pupuk organik semakin tinggi mengingat kualitas hasil pertanian semakin menjadi prioritas. Tim abdimas menginisiasi kegiatan pembuatan pupuk organik padat bagi para petani. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menerapkan praktik pertanian organik serta membuat pupuk organik padat di Wangon, Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan, petani diberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip pertanian organik, manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan, serta teknik pembuatan pupuk organik padat yang efektif. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan sebesar 70% dalam pengetahuan dan keterampilan petani dalam membuat pupuk organik padat. Diharapkan kegiatan ini (1) berdampak positif berupa peningkatan produktivitas pertanian dan perbaikan kesejahteraan petani; (2) menjadi model bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah lain. Kata kunci: pupuk organik padat; kualitas tanaman. AbstractOrganic farming plays an important role in maintaining environmental sustainability and overall improving the quality of agricultural produce. Within the organic farming ecosystem, The selecting process is one element that is vital, manufacture, and use of appropriate organic fertilisers. The need for organic fertiliser is getting higher considering the quality of agricultural products is increasingly becoming a priority. The abdimas team initiated an activity to make solid organic fertiliser for farmers. This exercise is meant to help farmers become more knowledgeable and proficient in implementing organic farming practices and making solid organic fertiliser in Wangon, Serut, Gedangsari, Gunungkidul Regency. Through socialisation, training, and mentoring, Farmers received comprehensive instruction on the fundamentals of organic farming, as well as its advantages for the environment and human health., as well as effective solid organic fertiliser making techniques. Evaluation results showed significant improvements in farmers‘ knowledge and skills, as well as positive impacts in the form of increased agricultural productivity and improved farmers’ welfare. It is envisaged that this endeavor could function as a prototype for the advancement of sustainable farming practices in different regions. Keywords: solid organic fertiliser; plant quality.
Peran mahasiswa KKN plus dalam peningkatan manajemen pesantren dan pendidikan teknologi digital untuk santri Al Fath, Musa Rizal; Salsabilah, Zirli Nursanita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29394

Abstract

AbstrakKegiatan Kuliah Kerja Nyata Plus di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajerial pesantren dan literasi digital santri serta pengurusnya. Pesantren ini, yang berlokasi di Cirebon, menghadapi tantangan dalam pengelolaan dan digitalisasi, terutama karena keterbatasan sumber daya dan pengetahuan teknologi. Program ini melibatkan 10 mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan sebagai pelaksana utama. Mitra sasaran terdiri dari santri dan pengurus pesantren. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pelatihan, diskusi, pendampingan, praktik, dan lokakarya. Beberapa program utama meliputi pendampingan manajemen sumber daya manusia, pengelolaan keuangan berbasis teknologi, lokakarya perencanaan karier, dan pembuatan SANIBOT, robot sabun otomatis berbasis Arduino. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan manajerial dan literasi digital para peserta. Lebih dari 80% peserta melaporkan peningkatan keterampilan pada bidang yang dilatih, sedangkan SANIBOT memberikan solusi praktis yang mendukung kebersihan di pesantren. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis partisipasi efektif dalam mengatasi kendala manajerial dan teknologi di pesantren. Program ini memiliki potensi untuk direplikasi dan dikembangkan lebih lanjut di pesantren lain guna mendukung transformasi pendidikan berbasis pesantren di era digital. Kata kunci: kuliah kerja nyata; kapasitas manajerial; literasi digital; pesantren. AbstractThe Community Service Program Plus at the Kebon Jambu Al Islamy Islamic Boarding School aimed to enhance the managerial capacity of the pesantren and the digital literacy of its students and administrators. Located in Cirebon, this pesantren faces challenges in management and digitalization, primarily due to limited resources and technological knowledge. The program involved 10 students from the Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan as the primary executors. Targeted partners included students and pesantren administrators. The activities were conducted using various methods, including training sessions, discussions, mentoring, hands-on practices, and workshops. Key programs included human resource management mentoring, technology-based financial management, career planning workshops, and the creation of SANIBOT, an automatic soap-dispensing robot powered by Arduino. Evaluation results indicated significant improvements in managerial capabilities and digital literacy among the participants. Over 80% of participants reported enhanced skills in their respective fields, while SANIBOT provided practical solutions for maintaining cleanliness at the pesantren. The results of this program demonstrate that participatory approaches effectively address managerial and technological challenges in the pesantren. This program has the potential to be replicated and further developed in other pesantren to support the transformation of Islamic education in the digital era. Keywords: real work lecture; managerial capacity; digital literacy; boarding school.
Pelatihan pengelolaan media digital website untuk membangun branding sekolah pada SMA Bukit Barisan Kota Padang Febrianti, Sari; Utama, Hendri Budi; Hayati, Nikmah; Setiawati, Merika; Adi, Nelfia; Sulastri, Sulastri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29179

Abstract

AbstrakSMA Bukit Barisan merupakan sekolah swasta di kota Padang yang masih kurang dalam pemanfaatan media digital website untuk mempromosikan citra positif kepada masyarakat luas. Pemanfaatan media digital website sebagai alat komunikasi dan informasi menjadi penting dalam konteks administrasi sekolah. Website bukanlah hanya sebagai alat administrasi tetapi juga sebagai platform komunikasi yang sangat efektif antara sekolah, orang tua, siswa dan masyarakat. Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan 1) Memberikan pelatihan bagi Tenaga Administrasi Sekolah dan guru agar dapat meningkatkan softskill digitalisasi sehingga mampu mengelola website sekolah dengan menyediakan berbagai informasi terkini terkait keunggulan sekolah dan dikemas dengan tampilan yang menarik. 2) Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis artikel berita yang akan di publikasikan pada website sekolah. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru dan staf yang berjumlah 20 orang. Pelatihan ini terdiri dari beberapa sesi yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil pelatihan terdapat perubahan dalam peningkatan kemampuan guru dan staf dalam peningkatan skill mengelola website dan menulis artikel berita yang diperoleh dari hasil posttest dan kuesioner yang telah dikerjakan. Disimpulkan bahwa 70% guru dan staf sekolah telah meningkat kompetensinya dalam pengelolaan website yang diukur melalui post-test yang diberikan kepada mereka terkait penulisan artikel dan pengungagahan yang dilakukan masing-masing individu ke dalam website sekolah. Kata kunci: pengelolaan; media digital website; branding sekolah AbstractSMA Bukit Barisan is a private school in Padang that still lacks the utilization of digital media websites to promote a positive image to the wider community. The use of digital media websites as a tool for communication and information has become important in the context of school administration. The website is not just an administrative tool but also a highly effective communication platform between the school, parents, students, and the community. This Community Service Program aims to 1) Provide training for School Administration Staff and teachers to enhance their digitalization soft skills, enabling them to manage the school website by providing various up-to-date information related to the school's strengths, presented in an attractive format. 2) Improving teachers' ability to write news articles that will be published on the school website. This training was attended by all 20 teachers and staffs. The training consisted of several sessions, namely observation, materials, and evaluation. The training results show changes in the improvement of teachers' and staff's abilities in enhancing skills to manage websites and write news articles, as obtained from the posttest results and questionnaires that have been completed. It was concluded that 70% of teachers and school staff have improved their competence in website management as measured by the post-test given to them regarding article writing and uploading by each individual to the school website. Keywords: media digital; website; school branding
Pelatihan caregiver formal: perawatan kulit pada lansia untuk mencegah luka dekubitus Ati, Maria Prieska Putri Panglipur; Setyobudi, Yustina Emi; Indriyani, Oktavia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29278

Abstract

Abstrak Lansia merupakan individu yang telah mengalami berbagai macam penurunan fungsi dalam dirinya. Permasalahan ini dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang dapat menyebabkan ketidakmampuan lansia dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingga membutuhkan Perawatan Jangka Panjang (PJP). PJP yang diberikan kepada lansia tentunya harus berdasarkan prosedur yang tepat sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah semakin banyaknya masalah kesehatan yang dirasakan lansia tersebut. Caregiver formal merupakan salah satu sumber daya yang dapat digunakan untuk melakukan PJP pada lansia dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk mengurangi permasalahan kesehatan pada lansia. Kegiatan PkM ini dilaksanakan di LKS-LU Pangesti Lawang pada bulan November-Desember 2024. Sasaran kegiatan PkM ini adalah caregiver formal di LKS-LU Pangesti Lawang sebanyak 12 orang. Tujuan kegiatan PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan caregiver formal tentang perawatan kulit lansia dengan gangguan mobilitas fisik untuk mencegah dekubitus. Kegiatan yang dilakukan dalam PkM ini yaitu memberikan edukasi dan pelatihan, topik edukasi yang diberikan adalah konsep perubahan organ kulit pada lansia dan konsep perawatan kulit pada lansia untuk mencegah dekubitus, sedangkan kegiatan pelatihan yang diberikan adalah ketrampilan perawatan kulit pada lansia untuk mencegah luka dekubitus dengan teknik massage effleurage. Metode pemberdayaan yang digunakan dalam kegiatan PkM ini adalah metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai yang signifikan antara Pre-Test dan Post-Test yaitu sebesar 64% caregiver memiliki pemahaman baik,  dan semua peserta memiliki keterampilan baik dengan nilai rata-rata yaitu 84. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan pihak LKS-LU Pangesti Lawang dapat mencegah luka decubitus para lansia dengan mengaplikasikan Effleurage Massage yang telah diajarkan kepada caregiver formal. Kata kunci: gangguan mobilitas; lansia; pelatihan perawatan kulit; dekubitus Abstract Elderly individuals have experienced various functional declines within themselves. These issues can lead to multiple health problems, resulting in the elderly being unable to perform daily activities and meet their needs, thus requiring Long-Term Care (LTC). The LTC provided to the elderly must follow proper procedures to improve health and prevent further health issues. Formal caregivers are one of the resources that can be utilized to provide LTC for the elderly, equipped with sufficient knowledge and skills to reduce health problems among the elderly. This community service activity took place at LKS-LU Pangesti Lawang from November to December 2024. The target participants of this activity were 12 formal caregivers at LKS-LU Pangesti Lawang. The aim of this community service activity was to enhance the knowledge and skills of formal caregivers in skin care for the elderly with mobility impairments to prevent pressure ulcers. The activities included providing education and training; the educational topics covered the concept of skin organ changes in the elderly and the concept of skin care for the elderly to prevent pressure ulcers, while the training activities focused on skin care skills for the elderly to prevent pressure ulcers using the effleurage massage technique. The empowerment method used in this activity was the lecture, discussion and demonstration method. The results of this community service showed a significant increase in knowledge, with a 64% improvement in understanding between the pre-test and post-test, and all participants demonstrated good skills with an average score of 84. Through this community service activity, it is hoped that LKS-LU Pangesti Lawang can prevent pressure ulcers in the elderly by applying the Effleurage Massage technique taught to formal caregivers. Keywords: mobility impairment; elderly; skin care training; pressure ulcer
Membangun kesadaran kolektif: "penyuluhan anti kekerasan seksual dan anti perundungan di SMA Negeri 13 Maros” Ningsih, Nining Ade; Latu, Saparuddin; Marwan, Ummi Kalsum
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29053

Abstract

Abstrak Kekerasan seksual dan perundungan merupakan dua fenomena sosial yang masih menjadi tantangan serius dalam lingkungan pendidikan di Indonesia. KPAI melaporkan sepanjang tahun 2021 terdapat 1.258 kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan, dengan 229 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual. Intervensi di sekolah telah terbukti sebagai strategi yang efektif dalam mengurangi insiden perundungan dan kekerasan dengan melibatkan semua elemen dan dilakukan secara holistik. Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai kekerasan seksual dan perundungan sebagai bagian dari kesadaran kolektif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik. Penyuluhan ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Maros yang diikuti oleh 32 siswa. Metode yang digunakan dengan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA) yang menekankan pada keterlibatan aktif peserta melalui ceramah dan tanya jawab serta evaluasi kegiatan. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah para siswa sangat antusias dengan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan serta memahami mengenai kekerasan seksual dan perundungan secara komprehensif. Siswa memahami mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual dan perundungan, jenis dan bentuk kekerasan seksual dan perundungan, pihak yang terlibat, dampak negatifnya, serta strategi pencegahan dan penanganannya. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah menanamkan konsep perubahan yang baru dalam berperilaku dan bersosialisasi pada siswa. Kata kunci: kesadaran kolektif; penyuluhan; anti kekerasan seksual; anti perundungan; siswa SMA. Abstract Sexual violence and bullying are two social phenomena that are still serious challenges in the educational environment in Indonesia. KPAI reported that throughout 2021 there were 1,258 cases of violence against children in the educational environment, with 229 cases of sexual violence. Intervention in schools has proven to be an effective strategy in reducing incidents of bullying and violence by engaging all elements and being carried out holistically. The purpose of this counseling activity is to increase students' understanding of sexual violence and bullying as part of collective awareness in creating a better learning atmosphere. This counseling was held at SMA Negeri 3 Maros which was attended by 32 students. The method used is the Participatory Learning and Action (PLA) approach which emphasizes the active involvement of participants through lectures and questions and answers as well as activity evaluation. The result of the implementation of the activity was that the students were very enthusiastic by actively asking and answering questions and understanding sexual violence and bullying comprehensively. Students understand the forms of sexual violence and bullying, the types and forms of sexual violence and bullying, the parties involved, their negative impacts, and prevention and handling strategies. The conclusion of this activity is to instill a new concept of change in behavior and socialization in students. Keywords: collective consciousness; extension; anti-sexual violence; anti-bullying; senior high school students.
Peningkatan literasi bullying dan kekerasan seksual pada anak sejak dini di SD Inpres Roong, Minahasa Pramesti Ningsih, Andi; Sari, Tika Bela; Sudirham, Sudirham; Indirwan, Dicky
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.28961

Abstract

Abstrak Bullying dan kekerasan seksual memiliki prevalensi yang tinggi di Indonesia, termasuk di sekolah dasar. Kejadian ini dapat memberikan dampak negatif baik bagi pelaku maupun korban. Anak yang berada di sekolah dasar sangat rentan menerima dampak negatif yang besar, seperti trauma yang akan berpengaruh hingga tahap perkembangan selanjutnya. Hal ini yang mendasari diperlukan edukasi mengenai bullying dan kekerasan seksual. Pemberian edukasi adalah salah satu cara pencegahan yang akan mengoptimalkan pengawasan dari guru maupun orangtua. Pemberian edukasi ini dilaksanakan di SD Inpres Roong dengan sasaran kelas 4,5, dan 6 dengan menggunakan metode ceramah dan menonton video edukasi Bersama. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan. Pengetahuan terkait bullying dalam kategori baik mencapai 76,9% dan pengetahuan terkait kekerasan seksual mencapai 84,6%. Meskipun terjadi peningkatan, masih perlu diberikan edukasi lebih mendalam lagi sehingga persentase murid yang belum memahami kedua topik ini dapat berkurang. Olehnya itu, diharapkan tindak lanjut dari sekolah, dukungan guru, kepala sekolah serta dinas Pendidikan untuk terus memberikan edukasi kepada peserta didik. Kata kunci: bullying; kekerasan seksual; literasi Abstract Bullying and sexual violence have a high prevalence in Indonesia, including in elementary schools. This incident can have a negative impact on both the perpetrator and the victim. Children in elementary school are very vulnerable to receiving major negative impacts, such as trauma that will affect the next stage of development. This is the basis for the need for education about bullying and sexual violence. Providing education is one way of prevention that will optimize supervision from teachers and parents. This education was carried out at SD Inpres Roong targeting grades 4, 5, and 6 using the lecture method and watching educational videos together. The results of this activity showed an increase in knowledge. Knowledge related to bullying in the good category reached 76.9% and knowledge related to sexual violence reached 84.6%. Although there was an increase, more in-depth education still needs to be provided so that the percentage of students who do not understand these two topics can be reduced. Therefore, it is hoped that there will be follow-up from schools, support from teachers, principals and the Education Office to continue to provide education to students. Keywords: bullying; sexual violence; literacy
Pemberdayaan kelompok pengolahan-pemasaran (Poklahsar) dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat nelayan Marna, Jean Elikal; Adrian, Arif; Juita, Novia; Zona, Mega Asri; Zulvia, Yolandafitri; Handayani, Dian Fitria; Hayati, Annur Fitri; Oknaryana, Oknaryana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29044

Abstract

Abstrak Kegiatan ini dilaksanakan pada Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Ikan Kasiak Badoro, Kota Padang. Kelompok ini berfokus pada pengolahan ikan menjadi ikan kering yang dijual di pasar, perkantoran, dan secara online. Kelompok ini belum bisa memasarkan produknya ke pasar swalayan karena belum memiliki logo merek dan izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) sebagai syarat untuk memasarkan produk di sana. Kelompok ini juga belum mengetahui cara mengurus PIRT. Untuk pemasaran secara online, kelompok ini memanfaatkan media sosial Facebook untuk menjual produknya namun hanya melalui akun ketua Poklahsar. Pemasaran di media sosial dilakukan hanya sebagai usaha sampingan apabila terjadi kelebihan produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi permasalahan mitra, maka dilakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan dengan hasil sebagai berikut: (1) Kelompok dapat membuat produk olahan ikan menjadi makanan olahan siap saji atau Frozen Food, (2) Kelompok memiliki pemahaman terkait pendaftaran PIRT, dan (3) Kelompok memiliki keterampilan dalam memasarkan produk secara online. Kata kunci: nelayan; pemasaran; manajemen. Abstract This community service was held at the Kasiak Badoro Processing and Marketing Group in Padang City. This group focuses on processing fish into dried fish sold in markets, offices, and online. The group has not been able to market its product to supermarkets because it does not yet have a brand logo and PIRT (Household Industry Food) permit as a requirement to market products there. The group also does not know how to apply for PIRT. For online marketing, the group uses Facebook social media to sell its products but only through the account of the Poklahsar chairman. To overcome various problems, training and focus group discussions were carried out with the following results: (1) The group can make processed fish products into ready-to-eat processed foods or Frozen Food, (2) The group has an understanding related to PIRT registration, and (3) The group has skills in marketing products online. Keywords: fishermen;  marketing; management.
Pendampingan balita risiko stunting dengan Kalender Edukasi Stunting Balita (Kalista) di Kelurahan Mulyorejo Abdulloh, Zaid; Maulidiyah, Nurfitri Laili; Dwipajati, Dwipajati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29597

Abstract

AbstrakStunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak usia 0-59 bulan, ditandai dengan tinggi badan di bawah -2 SD (stunting sedang dan berat) atau -3 SD (stunting berat). Tujuan Pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang risiko stunting, kecukupan asupan makanan, dan pemilihan kelompok pangan yang lebih beragam untuk balita. Metode yang digunakan adalah secara langsung dengan sosialisasi dan pendampingan berupa kunjungan rumah. Pengabdian Masyarakat melibatkan 12 balita berisiko stunting di Kelurahan Mulyorejo, dilaksanakan tiga kali seminggu selama Bulan Desember 2024. Tahapan meliputi persiapan, sosialisasi, intervensi dan pendampingan, evaluasi, kontinuitas, dan pelaporan. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan ibu balita dari 68,33 menjadi 81,67 uji statistik pengetahuan ibu balita menunjukkan nilai (sig. 2-tailed 0,023 < 0,05), dan skor keragaman pangan balita meningkat dari 41,67% menjadi 75%. Skor IDDS (Individual Dietary Diversity Score) menunjukkan mayoritas balita mengonsumsi pangan beragam, namun untuk rata-rata frekuensi konsumsi sayur dan buah menurun. Tingkat kecukupan energi, protein, dan karbohidrat mayoritas kurang, sedangkan lemak baik. Kesimpulannya pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam mencukupi dan menyediakan makanan beragam untuk balita. Kata kunci: balita; keragaman pangan; pengetahuan; stunting; tingkat asupan makan AbstractStunting is a condition of chronic malnutrition in children aged 0-59 months, characterized by height below -2 SD (moderate and severe stunting) or -3 SD (severe stunting). The purpose of community service is to increase the knowledge of mothers of toddlers about the risk of stunting, the adequacy of food intake, and the selection of more diverse food groups for toddlers. The method used is direct socialization and assistance in the form of home visits. Community service involved 12 toddlers at risk of stunting in Mulyorejo Village, held thrice a week during December 2024. Stages include preparation, socialization, intervention and assistance, evaluation, continuity, and reporting. The results showed an increase in the average knowledge score of mothers of toddlers from 68.33 to 81.67. The statistical test of knowledge of mothers of toddlers showed a value (sig. 2-tailed 0.023 <0.05), and toddler food diversity scores increased from 41.67% to 75%. IDDS (Individual Dietary Diversity Score) scores showed the majority of toddlers consumed diverse foods, but the average frequency of vegetable and fruit consumption decreased. The adequacy level of energy, protein, and carbohydrates is mostly lacking, while fat is good. In conclusion, this community service can improve the knowledge and attitude of mothers in fulfilling and providing diverse foods for toddlers. Keywords: toddlers; dietary diversity; knowledge; stunting; dietary intake level
Hidup sehat dan bahagia di usia senja melalui pencegahan hipertensi di Desa Pucangan Indriyani, Yeni; Kusumawati, Maharani Ayu; Wahyuni, Apriliyana Dwi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29269

Abstract

Abstrak Lansia merupakan kelompok rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, yang menjadi salah satu penyakit degeneratif dengan risiko kematian tinggi. Desa Pucangan, Kabupaten Sukoharjo, memiliki 1.008 lansia, dengan sebagian besar mengalami hipertensi akibat minimnya kesadaran akan pola hidup sehat dan rendahnya aktivitas fisik. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia terhadap pengelolaan hipertensi melalui penyuluhan dan senam hipertensi. Kegiatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan tentang hipertensi, pelaksanaan senam, dan pelatihan kader posyandu. Hasil program menunjukkan peningkatan pemahaman lansia tentang pentingnya pola hidup sehat sebesar 60% yang ditunjukkan dengan keaktifan dalam diskusi, meskipun partisipasi awal masih rendah. Lansia yang mengikuti senam hipertensi menunjukkan antusiasme dan perbaikan tekanan darah. Evaluasi mengidentifikasi perlunya pemantauan berkelanjutan dan variasi kegiatan untuk meningkatkan partisipasi. Program ini diharapkan menurunkan prevalensi hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup lansia di Desa Pucangan. Kata kunci: hidup sehat; lansia; hipertensi Abstract The elderly are a vulnerable group to various health problems, including hypertension, which is one of the degenerative diseases with a high risk of death. Pucangan Village, Sukoharjo Regency, has 1,008 elderly people, most of whom have hypertension due to lack of awareness of a healthy lifestyle and low physical activity. This community service program aims to increase the knowledge and awareness of the elderly regarding hypertension management through hypertension counseling and exercise. Activities include blood pressure checks, hypertension counseling, exercise implementation, and training for posyandu cadres. The results of the program showed an increase in the elderly's understanding of the importance of a healthy lifestyle by 60% as indicated by activeness in discussions, although initial participation was still low. The elderly who participated in hypertension exercise showed enthusiasm and improved blood pressure. The evaluation identified the need for ongoing monitoring and variations in activities to increase participation. This program is expected to reduce the prevalence of hypertension and improve the quality of life of the elderly in Pucangan Village. Keywords: healthy life; elderly; hypertension
Penyuluhan dan pelatihan pembuatan masker tradisional dari kulit buah asam kandis sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat Nagari Salibutan Yanita, Merita; Novelni, Ringga; Dewi, Siska Miga
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.28275

Abstract

AbstrakGamaran merupakan salah satu Korong yang terdapat di Nagari Salibutan. Berdasarkan observasi di lapangan terdapat hutan sosial yang luasnya mencapai 2.800 hektar di Korong Gamaran yang membudidayakan tanaman asam kandis. Asam kandis ini biasanya diolah oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kandis Bundo Gamaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua KUPS Kandis Bundo Gamaran, untuk saat ini KUPS hanya menghasilkan produk olahan buah asam kandis dalam bidang kuliner dan olahan bumbu. Diketahui bahwa buah asam kandis memiliki aktivitas antioksidan sehingga bisa dikembangkan dalam bidang kecantikan seperti masker tradisional untuk perawatan kulit wajah. Namun KUPS Kandis Bundo Gamaran ini belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan terhadap KUPS Kandis Bundo Gamaran tentang proses pembuatan masker tradisional berbahan dasar asam kandis sehingga bisa menghasilkan inovasi produk turunan dari asam kandis yang memiliki nilai jual yang lebih. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktik. Peserta pelatihan adalah anggota KUPS Bundo Gamaran yang berjumlah 20 orang. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan tahap perencanaan yang mencakup koordinasi terkait kebutuhan pelatihan dan sasaran pelatihan. Tahap pelaksanaan diawali dengan proses penyampaian materi dan diskusi serta dilanjutkan proses demonstrasi dan praktik pembuatan masker tradisional berbahan dasar asam kandis. Tahapan terakhir pelatihan adalah evaluasi yang mengukur capaian kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan menggambarkan bahwa peserta dapat mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Selanjutnya, peserta juga dapat memenuhi beberapa indikator ketercapaian kegiatan pelatihan antara lain memahami manfaat buah asam kandisi dalam bidang kecantikan. Selanjutnya, peserta juga memahami dan mampu membuat masker tradisonal. Beberapa indikator tersebut mengindikasikan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan dapat tercapai dengan baik. Kata kunci: KUPS Kandis Bundo Gamaran; buah asam kandis; masker tradisional. Abstract Gamaran is one of the Korongs in Nagari Salibutan. Based on observations in the field, there is a social forest covering an area of 2,800 hectares in Korong Gamaran which cultivates kandis acid plants. Kandis acid is usually processed by the Kandis Bundo Gamaran Social Forestry Business Group (KUPS). Based on the results of an interview with the chairman of KUPS Kandis Bundo Gamaran, currently KUPS only produces processed kandis acid fruit products in the culinary and spice processing sectors. It is known that kandis tamarind fruit has antioxidant activity so it can be developed in the beauty sector such as traditional masks for facial skin care. However, KUPS Kandis Bundo Gamaran does not yet have the knowledge and skills in this matter. This service activity aims to provide knowledge and skills to KUPS Kandis Bundo Gamaran regarding the process of making traditional masks made from kandis acid so that they can produce innovative products derived from kandis acid which have greater selling value. The training methods used are lectures, discussions, demonstrations and practice. The training participants were 20 members of KUPS Bundo Gamaran. This training activity begins with a planning stage which includes coordination regarding training needs and training targets. The implementation phase begins with the process of delivering material and discussions and continues with the demonstration process and practice of making traditional masks made from kandis acid. The final stage of training is evaluation which measures the achievements of training activities. The results of the training illustrate that participants were able to participate in the activities with enthusiasm. Furthermore, participants can also fulfill several indicators of achievement of training activities, including understanding the benefits of kandisi tamarind fruit in the field of beauty. Furthermore, participants also understand and are able to make traditional masks. Several indicators indicate that the objectives of implementing the training can be achieved well. Keywords: KUPS Kandis Bundo Gamaran; kandis acid; traditional masks

Page 2 of 10 | Total Record : 98