cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 113 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)" : 113 Documents clear
Edukasi dan pengolahan diet hipertensi pada masyarakat Desa Lambada Lhok Syukriadi, Syukriadi; Rizki, Muhammad; Maidayani, Maidayani; Mansuriza, Mansuriza; Pratama, Urip; Ayudya, Tanisya; Asmaliza, Widya
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34080

Abstract

Abstrak Hipertensi  merupakan  suatu  penyakit  kronis  yang  disebut silent  killer, Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2019, hipertensi merupakan penyebab utama dari kematian dini di seluruh dunia, diperkirakan 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dan salah satu target global untuk menurunkan hipertensi sebesar 25% pada tahun 2025. Dari hasil observasi dan wawancara bahwa masyarakat kurang memahami dampak jangka Panjang hipertensi seperti stroke dan belum mampu mengolah makanan diet untuk hipertensi. Tujuan dalam pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan pengolahan diet. Mitra dalam pengabdian ini adalah Puskesmas Kaju dan Desa Lambada Lhok. Peserta dalam kegiatan ini adalah masyarakat penderita hipertensi 20 orang. Metode dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan dan pengolahan diet hipertensi seperti pembuatan jus. Keberhasilan tampak dari semangat dan antusiasnya Masyarakat Lambada Lhok. Masyarakat berperan aktif dalam menjawab evaluasi tentang materi yang telah disampaikan dan dapat mendemonstrasikan kembali pengolahan bahan makananan dan minuman untuk diet hipertensi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian terlaksana dengan lancar, pengetahuan lansia dalam memahami diet hipertensi bertambah serta berkomitmen dalam melaksanakan semua anjuran dari tim pengabdian untuk mencegah komplikasi hipertensi. Kata kunci: edukasi; hipertensi; pengolahan diet. Abstract Hypertension is a chronic disease called a silent killer, According to the World Health Organization (WHO) in 2019, hypertension is the leading cause of premature death worldwide, an estimated 1.13 billion people worldwide suffer from hypertension, most (two-thirds) live in low- and middle-income countries and one of the global targets to reduce hypertension by 25% by 2025. From the results of observations and interviews that the community does not understand the long-term impacts of hypertension such as stroke and have not been able to manage diet food for hypertension. The purpose of this community service is to increase public knowledge about hypertension and diet processing. Partners in this service are the Kaju Community Health Center and Lambada Lhok Village. Participants in this activity are 20 people with hypertension. The method in this activity is counseling and processing of hypertension diets such as making juice. Success is seen from the enthusiasm and enthusiasm of the Lambada Lhok Community. The community plays an active role in answering evaluations of the material that has been delivered and can demonstrate again the processing of food and drink ingredients for a hypertension diet. The implementation of community service activities was carried out smoothly, the elderly's knowledge in understanding hypertension diets increased and they were committed to carrying out all recommendations from the community service team to prevent hypertension complications. Keywords: education; hypertension; diet management.
Pelatihan budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) memanfaatkan pakan mandiri Hasnidar, Hasnidar; Tamsil, Andi; Syahrul, Syahrul; Akram, Andi Muhammad; Zidiq, Muhammad Ishak; Aprimanto, Imam Taufiq
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33769

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Purnakarya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan nila dalam menerapkan teknik budidaya berkelanjutan melalui pemanfaatan pakan mandiri. Mitra sasaran adalah kelompok pembudidaya yang selama ini bergantung pada pakan komersial dengan biaya tinggi, memiliki akses terbatas terhadap teknologi budidaya efisien, dan belum memanfaatkan bahan baku lokal seperti ikan sapu-sapu atau ikan molly sebagai sumber protein alternatif. Jumlah peserta yang terlibat sebanyak 10 orang pembudidaya aktif. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan partisipatif yang terdiri atas penyampaian materi teori budidaya dan formulasi pakan, praktik pembuatan pakan berbahan lokal, serta simulasi penggunaannya dalam budidaya ikan nila. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap efisiensi biaya pakan (meningkat sebesar 65% berdasarkan hasil pre-post test), serta keterampilan dalam memproduksi dan mengaplikasikan pakan mandiri. Sebanyak 85% peserta mampu membuat pakan secara mandiri dan 70% menyatakan akan menerapkannya dalam kegiatan budidaya. Mitra juga melaporkan adanya penurunan biaya operasional sebesar 20–30% dan peningkatan pertumbuhan ikan yang lebih stabil. Kegiatan ini memberikan dampak positif berupa penguatan kemandirian ekonomi pembudidaya, pengurangan ketergantungan pada pakan pabrikan, dan peningkatan kesadaran akan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Kata kunci: pakan mandiri; ikan nila; pelatihan; budidaya berkelanjutan; pemberdayaan masyarakat. AbstractThis Community Service activity was conducted in Purnakarya Village, Tanralili Subdistrict, Maros Regency, with the aim of improving the knowledge and skills of Nile tilapia farmers in implementing sustainable aquaculture techniques through the utilization of self-made feed. The target partners were fish farmer groups who have been relying on high-cost commercial feed, have limited access to efficient aquaculture technologies, and have not yet utilized local raw materials such as Suckermouth catfish (Pterygoplichthys pardalis) or molly fish (Poecilia latipinna) an alternative protein source. A total of 10 active fish farmers participated in the activity. The implementation methods included participatory training, consisting of theoretical sessions on aquaculture and feed formulation, hands-on practice in producing feed using local ingredients, and simulation of its application in Nile tilapia farming. The results of the activity showed an increase in participants’ understanding of feed cost efficiency (improved by 65% based on pre- and post-tests), as well as skills in producing and applying self-made feed. Approximately 85% of the participants were able to produce their own feed, and 70% expressed willingness to implement it in their farming practices. Partners also reported a 20–30% reduction in operational costs and more stable fish growth. This activity had a positive impact by strengthening the economic independence of the farmers, reducing dependence on commercial feed, and increasing awareness of environmentally friendly farming practices. Keywords: self-formulated feed; nile tilapia; training; sustainable aquaculture; community service.
Workshop ecoprint sebagai edukasi pengurangan sampah kantong plastik di kelas IV SD Negeri 1 Ampenan Putri, Hikmah Ramdhani; Ramadhani, Ilham Kharisma; Adawiah, Radiatul; Septiana, Rita; Dewi, Monica Tiara; Mutmainnah, Laili
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.32593

Abstract

AbstrakPermasalahan sampah plastik yang sulit terurai menjadi tantangan lingkungan yang mendesak, termasuk di lingkungan sekolah dasar. Artikel ini membahas implementasi workshop ecoprint sebagai media edukatif dalam upaya mengurangi sampah plastik di SD Negeri 1 Ampenan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) yang melibatkan 60 siswa kelas IV, dibagi dalam 14 kelompok. Mereka diberi pelatihan teknik ecoprint menggunakan metode “pounding” untuk menghias tas kain sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti kantong plastik. Proyek ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memahami isu lingkungan, tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik, kerja sama, dan kreativitas melalui aktivitas yang menyenangkan. Program ini terbukti efektif sebagai sarana edukasi lingkungan sekaligus penguatan karakter peduli lingkungan sejak usia dini. Kata Kunci: ecoprint; sampah plastik; SDN 1 Ampenan. AbstractThe issue of non-degradable plastic waste poses an urgent environmental challenge, including in primary school environments. This article discusses the implementation of an ecoprint workshop as an educational tool to reduce plastic waste at SD Negeri 1 Ampenan. The activity employed a project-based learning approach involving 60 fourth-grade students divided into 14 groups. They were trained in the "pounding" ecoprint technique to decorate cloth bags as eco-friendly alternatives to plastic bags. The project consisted of two main stages: a socialization session and the main workshop. The results indicate that students not only gained awareness of environmental issues but also developed fine motor skills, collaboration, and creativity through engaging activities. This program proved effective in fostering environmental education and instilling environmental awareness from an early age. Keywords: ecoprint; plastic waste; SDN 1 Ampenan.
Pelatihan membuat cerita inspiratif melalui teknik story selling sebagai strategi pemasaran digital bagi UMKM Wonodri Semarang Septiana, Ika; Rifai, Ahmad; Muhajir, Muhajir; Harjanto, Aris Tri Joko
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34162

Abstract

Abstrak Kemajuan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat tentunya dapat dimanfaatkan UMKM untuk meningkatkan usaha yang dikembangkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Menawarkan produk atau jasa yang dimiliki pelaku usaha dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial. Hal ini tentunya pelaku usaha diharapkan memiliki kemampuan marketing digital untuk memasarkan produk atau jasa ke khalayak umum secara langsung maupun tidak langsung. Story selling memberikan kebermanfaatan kepada manusia untuk mengenali informasi yang disampaikan kepada orang lain dengan cara penyampaian informasi yang dikemas atau dibungkus dalam sebuah cerita. Tujuan kegiatan pengebdian yang telah dilakukan adalah memberikan pelatihan story selling: menciptakan cerita yang menarik untuk peningkatan marketing digital pada UMKM Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Metode yang digunakan selama pelatihan adalah menggunakan pendekatan partisipatif dan kolaboratif mencakup 4 tahapan pelaksanaan, yaitu Identifikasi awal, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Mitra kegiatan dan sebagai peserta pengabdian adalah  UMKM Kelurahan Wonodri kota Semarang berjumlah 26 peserta yang hadir dalam kegiatan. Pelatihan story selling di kelurahan Wonodri semarang memberikan ketrampilan marketing dengan teknik bercerita. Peserta diharapkan dapat membangun emosi pelanggan untuk dapat dipengaruhi dengan cerita yang telah disusun dan dikembangkan dengan menarik. Keberhasilan teknik pemasaran dengan menggunakan story selling terletak pada kemampuan bercerita yang dapat menyentuh hati dan emosi masyarakat. Teknik story selling dapat dijadikan sebagai strategi pemasaran yang efektif bagi UMKM untuk menarik perhatian konsumen. Kata kunci: pelatihan; membuat cerita inspiratif; teknik story selling; strategi pemasaran digital. Abstract The rapid advancement of technology and technology can certainly be utilized by MSMEs to improve their businesses. Offering products or services owned by business actors can be done through social media. This certainly requires business actors to have digital marketing skills to market products or services to the general public, directly or indirectly. Story selling provides benefits to humans to recognize information conveyed to others by conveying information packaged or wrapped in a story. The purpose of the community service activities that have been carried out is to provide story selling training: creating interesting stories to improve digital marketing in MSMEs in Wonodri Village, South Semarang District, Semarang City. The method used during the training is a participatory and collaborative approach covering 4 stages of implementation, namely initial identification, planning, implementation, and evaluation. The activity partners and community service participants were 26 MSMEs from Wonodri Village, Semarang City, who attended the activity. Story selling training in Wonodri Village, Semarang provides marketing skills through storytelling techniques. Participants are expected to build customer emotions to be influenced by stories that have been composed and developed in an interesting way. The success of marketing techniques using story selling lies in the ability to tell stories that can touch the hearts and emotions of the community. Story selling techniques can be used as an effective marketing strategy for MSMEs to attract consumer attention. Keywords: training; creating inspirational stories; storyselling techniques; digital marketing strategies.
Digitalisasi dan inovasi usaha sebagai strategi peningkatan kinerja keuangan BUMDes Bagjawaluya Warnilah, Ai Ilah; Apriyani, Yanti; Mulyani, Yani Sri; Alfareza, Muhammad Dhafa; Christian, Vincent
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34367

Abstract

AbstrakPengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bagjawaluya masih menghadapi tantangan dalam hal transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. Sistem pencatatan manual yang digunakan rentan terhadap kesalahan dan kurang mendukung .Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan entitas ekonomi desa yang dibentuk oleh pemerintah desa bersama masyarakat untuk mengelola potensi lokal. BUMDes Bagjawaluya telah mengembangkan berbagai unit usaha seperti penyewaan lapangan mini soccer, bumi perkemahan, kios, air Weslik, dan internet desa. Namun, pengelolaan keuangan yang belum terintegrasi secara digital menjadi kendala utama dalam transparansi dan efisiensi administrasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan BUMDes melalui penerapan strategi digital berbasis teknologi informasi. Metode pelaksanaan meliputi analisis situasi mitra, perancangan sistem informasi keuangan untuk masing-masing unit usaha, pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi keuangan, serta monitoring dan evaluasi capaian kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman 80% Kata Kunci: BumDes; Bagjawaluya; transfarasi; perbedayaan; unit usaha. Abstract The financial management of the Bagjawaluya Village-Owned Enterprise (BUMDes) still faces challenges in terms of transparency, efficiency, and accountability. The manual recording system used is prone to errors and lacks support. Village-Owned Enterprises (BUMDes) are village economic entities formed by the village government together with the community to manage local potential. BUMDes Bagjawaluya has developed various business units such as mini soccer field rentals, campgrounds, kiosks, Weslik water, and village internet. However, financial management that is not yet digitally integrated is a major obstacle to transparency and administrative efficiency. This community service activity aims to optimize BUMDes financial management through the implementation of information technology-based digital strategies. The implementation methods include partner situation analysis, financial information system design for each business unit, training and assistance in using financial applications, as well as monitoring and evaluation of activity achievements. The results of the activity show a significant increase in understanding of 80%. Keywords: BumDes; Bagjawaluya; transfer; empowerment; business unit.
Membangun kesadaran finansial: integrasi literasi fintech dan pengendalian perilaku konsumtif Soegianto, Chievo Timothy; Kusuma, Celvin Januar; Wijaya, Nicholas Aloysius Ferdinand; Anastasia, Njo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.31669

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan pada masyarakat dalam mengakses dan menggunakan layanan keuangan. Kemudahan bertransaksi serta pengelolaan keuangan dapat dilakukan melalui perangkat digital yaitu financial technology (fintech). Di sisi lain, juga membawa tantangan tersendiri yaitu perilaku konsumtif khususnya kalangan remaja. Kegiatan service learning ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan melalui edukasi terkait perilaku konsumtif pada siswa SMA Mawar Sharon. Metode pelaksanaan berupa kegiatan penyuluhan dan diskusi interaktif yang melibatkan siswa secara aktif, dengan materi meliputi pemahaman dasar tentang fintech, jenis-jenis layanan keuangan digital (seperti e-wallet, paylater, dan investasi online), serta strategi dalam mengatur pengeluaran agar tidak terjadi pemborosan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan potensi risiko dari penggunaan fintech yang tidak bijak. Edukasi ini diharapkan dapat membentuk kesadaran finansial sejak dini pada siswa SMA serta mendorong perilaku yang bijaksana dalam keuangan agar menjadi generasi muda yang cerdas dan berwawasan luas dalam pengambilan keputusan finansial di era digital. Kata kunci: financial technology; literasi keuangan; perilaku konsumtif; teknologi digital. Abstract The development of digital technology has brought significant changes in various aspects of life, including in the way people access and use financial services. Financial technology (fintech) offers convenience in transactions and financial management, but also brings its own challenges, especially in encouraging consumptive behavior, especially among teenagers who are still in the stage of forming character and financial mindset. This study aims to improve financial literacy and educate about controlling consumptive behavior through a direct educational approach to Mawar Sharon High School students. The implementation method is in the form of counseling activities and interactive discussions that actively involve students, with materials covering basic understanding of fintech, types of digital financial services (such as e-wallets, paylater, and online investments), and strategies in managing expenses and avoiding waste. The results of the activities showed an increase in students' understanding of the importance of personal financial management and the potential risks of using fintech unwisely. This education is expected to form financial awareness from an early age and encourage the creation of a young generation that is smart and responsible in making financial decisions in the digital era. Keywords: financial technology; financial literacy; consumptive behaviour; digital technology.
Penerapan manajemen usaha budidaya ikan dan sayuran secara terintegrasi pada kelompok tani poktan Moncongloe untuk peningkatan efisiensi usaha Rahim, Abdul Rahman; Syamsia, Syamsia; Sultan, Zulkifli; Wahyuddin, Wahyuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33907

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi rendahnya efisiensi usahatani dan ketiadaan integrasi budidaya ikan–sayuran pada Kelompok Tani (Poktan) Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas manajerial, merancang perencanaan produksi, serta memperluas akses pasar melalui penerapan sistem pertanian terpadu dan pelatihan manajemen usaha. Metode pelaksanaan bersifat partisipatif melalui tahapan: (1) identifikasi kebutuhan; (2) pelatihan teknis integrasi budidaya ikan (lele/nila) dan sayuran (model akuaponik/hidroponik) serta manajemen air–pakan; (3) pelatihan pencatatan keuangan, perhitungan biaya, penetapan harga, dan titik impas; (4) pendampingan lapangan mingguan; dan (5) evaluasi melalui observasi, wawancara, pre–post test, serta telaah dokumen usaha. Kegiatan pengabdian bersama Kelompok Tani Moncongloe menghasilkan peningkatan signifikan pada manajemen usaha, perencanaan produksi, dan pemasaran. Selama dua bulan pelatihan dan satu bulan pendampingan, mitra mampu menerapkan pencatatan keuangan mingguan, menyusun rencana rotasi tanam dan pemeliharaan ikan, serta memanfaatkan media sosial untuk promosi. Evaluasi melalui observasi, wawancara, pre–post test, dan dokumen usaha menunjukkan perubahan perilaku usaha yang terukur. Hasil ini membuktikan bahwa pendekatan terintegrasi dan pendampingan langsung efektif membentuk pola pikir agribisnis rumah tangga, sekaligus memperkuat kapasitas ekonomi lokal berbasis pertanian terpadu. Kata kunci: manajemen usaha; efesiensi usaha; poktan; pertanian terintegrasi. Abstract This community service program was initiated in response to the low efficiency of farming practices and the absence of integrated fish–vegetable cultivation within the Moncongloe Farmers’ Group (Poktan Moncongloe), located in Moncongloe District, Maros Regency, South Sulawesi, Indonesia. The program aimed to enhance managerial capacity, develop structured production planning, and expand market access through the application of integrated farming systems and agribusiness management training. Implementation followed a participatory approach comprising: (1) needs assessment; (2) technical training on integrating fish (catfish/tilapia) and vegetable cultivation using aquaponic/hydroponic models, as well as water–feed management; (3) training on financial record-keeping, cost calculation, pricing, and break-even analysis; (4) weekly field mentoring; and (5) evaluation through observation, interviews, pre–post testing, and review of business documents. The program yielded significant improvements in business management, production planning, and marketing. Over a two-month training period followed by one month of mentoring, participants successfully adopted weekly financial record-keeping, developed rotational planting schedules and fish maintenance plans, and utilized social media platforms for product promotion. Evaluation results demonstrated measurable changes in entrepreneurial behavior. These findings indicate that an integrated approach, coupled with direct mentoring, is effective in fostering household agribusiness mindsets while strengthening the local economy through integrated agriculture. Keywords: business management; business efficiency; farmer group; integrated farming.
Penguatan kapasitas digital UMKM melalui marketplace, media sosial, dan QRIS untuk ekonomi berkelanjutan Auliyah, Aqilla Diyaul; Umar, Aisya Fadila Firdaus; Yanti, Dyah Putri Yudha; Elly, Dinda Masyithoh; Hidayati L., Sri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33791

Abstract

Abstrak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing. Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan Kelompok KKN 99 UIN Sunan Ampel di Desa Kalen Kabupaten Lamongan memiliki tujuan memperkuat kapasitas digital UMKM melalui pemanfaatan marketplace, media sosial, dan sistem pembayaran QRIS. Latar belakang kegiatan ini adalah rendahnya literasi digital pelaku UMKM di pedesaan yang membatasi jangkauan pemasaran dan daya saing usaha. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, diawali dengan survei kebutuhan UMKM untuk mengidentifikasi kendala utama, dilanjutkan dengan pendampingan teknis, pelatihan desain promosi menggunakan Canva dan CapCut, serta seminar digital dengan fokus pada pemanfaatan Shopee sebagai marketplace. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan pelaku UMKM, dalam pengelolaan sosial media, penerapan QRIS untuk pembayaran nontunai, keterampilan desain promosi digital, serta meningkatnya para pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara online memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat branding digital. Program ini berkontribusi pada penguatan daya saing dan keberlanjutan ekonomi lokal melalui transformasi digital UMKM. Kata kunci: UMKM; digitalisasi; QRIS; marketplace; media sosial; promosi digital. Abstract Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a crucial role in the national economy. However, they still face challenges in utilizing digital technology to enhance competitiveness. The community service program implemented by the 99th KKN Group of UIN Sunan Ampel in Kalen Village, Lamongan Regency, aimed to strengthen the digital capacity of MSMEs through the use of marketplaces, social media, and the QRIS payment system. The background of this activity is the low level of digital literacy MSMEs in rural areas, which limits their marketing reach and business competitiveness. The implementation method used a qualitative descriptive approach, beginning with a needs assessment survey to identify the main obstacles, followed by technical assistance, training in promotional design using Canva and CapCut, and a digital seminar focusing on the use of Shopee as a marketplace platform. The results of the program indicated significant improvements in the abilities of MSME actors, particularly in media social management, the adoption of QRIS for cashless payments, digital promotional design skill, as well as an increased capacity to market products online, expand market reach, and strengthen digital branding. This program contributes to enhancing competitiveness and ensuring the sustainability of the local economy through the digital transformation of MSMEs. Keywords: MSMEs; digitalization; QRIS; marketplace; social media; digital promotion.
Pelatihan penggunaan artificial intelligence dalam penyusunan modul pembelajaran bagi guru sekolah dasar Astini, Baiq Ida; Hayati, Mardiyah; Hasanah, Niswatun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.31603

Abstract

Abstrak Di era digital abad ke-21, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pendidikan menjadi sangat penting, khususnya dalam mendukung guru sekolah dasar (SD) menyusun modul pembelajaran yang efektif dan inovatif. Namun, rendahnya literasi digital dan keterbatasan akses menjadi kendala utama dalam penerapan AI di lingkungan SD. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru SD Aisyiyah 1 Mataram dalam menggunakan platform AI seperti ChatGPT, Canva AI, dan Grammarly secara praktis untuk penyusunan modul pembelajaran. Pelatihan intensif selama dua hari mengadopsi pendekatan partisipatif dan praktik langsung yang melibatkan 12 guru SD sebagai peserta aktif. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi digital guru, termasuk kemampuan merancang tujuan pembelajaran berbasis HOTS, pembuatan konten tematik, dan evaluasi interaktif. Observasi aktivitas guru menunjukkan skor rata-rata ≥3,5 pada aspek partisipasi aktif, eksplorasi AI, kerja sama kelompok, dan kemandirian menyusun modul. Produk modul pasca pelatihan mencapai standar kualitas yang baik, membuktikan keberhasilan transfer ilmu ke praktik nyata. Meski dihadapkan pada tantangan seperti akses internet yang tidak stabil dan variasi literasi digital, pendampingan daring dan materi digital pasca pelatihan memberikan solusi efektif. Pengabdian ini berkontribusi pada penguatan kompetensi guru dalam transformasi digital pendidikan dasar serta mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang menuntut inovasi pedagogis. Kata kunci: artificial intelligence; modul pembelajaran; guru sekolah dasar; literasi digital; kurikulum merdeka. Abstract In the digital era of the 21st century, the utilization of Artificial Intelligence (AI) technology in education has become increasingly essential, particularly in supporting elementary school teachers in developing effective and innovative instructional modules. However, low digital literacy and limited access remain major obstacles to the implementation of AI in elementary school settings. This community service activity aimed to enhance the capacity of teachers at SD Aisyiyah 1 Mataram in practically using AI platforms such as ChatGPT, Canva AI, and Grammarly for instructional module development. The intensive two-day training adopted a participatory and hands-on approach involving 12 elementary school teachers as active participants. The training outcomes demonstrated significant improvements in teachers’ digital competencies, including their ability to design learning objectives based on Higher Order Thinking Skills (HOTS), create thematic content, and develop interactive assessments. Observations of teacher activities showed average scores of ≥3.5 on aspects such as active participation, AI exploration, group collaboration, and independence in module preparation. The post-training module products met high-quality standards, confirming the successful transfer of knowledge into practical application. Despite challenges such as unstable internet access and varying levels of digital literacy, online mentoring and digital learning materials provided effective solutions. This community service contributes to strengthening teacher competencies amid the digital transformation of basic education and supports the implementation of the Independent Curriculum, which demands pedagogical innovation. Keywords: artificial intelligence; instructional modules; elementary school teachers; digital literacy; independent curriculum.
Optimalisasi potensi lokal daun kelor melalui produk inovatif 'Keloseji' untuk penguatan UMKM berkelanjutan di Klatak Banyuwangi Kasudarman, Mesu Reh; Sa’adah, Aliyatus; Nada, Roidatun; Bimantara, M. Ardy; Astria, Devina Ayu; Bramayudha, Airlangga
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34000

Abstract

Abstrak Program pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tahun 2025 dilaksanakan di Kelurahan Klatak, Banyuwangi, dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal berupa daun kelor (Moringa oleifera) untuk pengembangan produk minuman herbal inovatif bernama “Keloseji” (Kelor Sereh Jahe Siap Saji). Tujuan kegiatan ini ialah untuk menaikkan nilai tambah potensi lokal melalui inovasi berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat secara berkelanjutan. Program ini melibatkan pelatihan dan pendampingan teknis kepada masyarakat, terutama kelompok ibu-ibu paguyuban, yang mencakup tahapan identifikasi bahan baku, proses pengolahan daun kelor menjadi minuman herbal kristal, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Metode yang digunakan mencakup pendekatan partisipatif, demonstrasi interaktif, dan penyuluhan gizi. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari segi pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap pengolahan daun kelor serta munculnya minat untuk menjadikan produk Keloseji sebagai peluang usaha rumahan. Produk ini dinilai memiliki keunggulan karena bahan bakunya mudah diperoleh, proses produksinya sederhana, dan manfaat kesehatannya tinggi. Respon positif dari peserta juga terlihat dari antusiasme dalam praktik langsung dan diskusi pemasaran. Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkhusus pada tujuan ke-8: pertumbuhan ekonomi inklusif, dan tujuan ke-12: konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Sebagai tindak lanjut, perlu adanya dukungan kelembagaan dan fasilitasi dari pemerintah dalam hal legalitas usaha, pelatihan lanjutan, serta penguatan kapasitas kelembagaan komunitas agar pengembangan produk berbasis lokal dapat berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang. Kata kunci: daun kelor; inovasi produk; minuman herbal; pemberdayaan masyarakat; UMKM. Abstract The community service program by students of Sunan Ampel State Islamic University (UINSA) Surabaya in 2025 will be carried out in Klatak Village, Banyuwangi, with a focus on utilizing local potential in the form of moringa leaves (Moringa oleifera) for the development of an innovative herbal drink product called "Keloseji" (Ready-to-Eat Ginger Lemongrass Moringa). The purpose of this activity is to increase the added value of local potential through innovation based on local wisdom, while strengthening the community's Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in a sustainable manner. This program involves training and technical assistance to the community, especially the group of women of the association, which includes the stages of identifying raw materials, the process of processing moringa leaves into crystalline herbal drinks, packaging, and marketing strategies. The methods used include a participatory approach, interactive demonstrations, and nutrition counseling. The results of the activity show that there is an increase in community knowledge and skills in the processing of moringa leaves and the emergence of interest in making Keloseji products as a home business opportunity. This product is considered to have advantages because the raw materials are easy to obtain, the production process is simple, and the health benefits are high. The positive response from the participants was also evident from the enthusiasm in the hands-on practice and marketing discussions. This activity supports the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs), especially goal 8 (inclusive economic growth) and goal 12 (responsible consumption and production). As a follow-up, there is a need for institutional support and facilitation from the government in terms of business legality, further training, and strengthening the institutional capacity of the community so that the development of locally-based products can be sustainable and have a long-term economic impact. Keywords: moringa leaves; product innovation; herbal drinks; community empowerment; MSME.

Page 11 of 12 | Total Record : 113