cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA MENDALO INDAH JAMBI LUAR KOTA Elisma Elisma; Havizur Rahman; Uce Lestari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.99 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2736

Abstract

ABSTRAKDalam dekade belakangan ini di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam (back to nature). Faktor yang mendorong masyarakat untuk mendayagunakan obat bahan alam antara lain mahalnya harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping. Selain itu faktor promosi melalui media masa juga ikut berperan dalam meningkatkan penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu obat bahan alam menjadi semakin populer dan penggunaannya meningkat tidak saja di negara sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga pada negara maju. Jenis obat tradisional yang digunakan dapat berupa obat tradisional buatan sendiri, jamu gendong maupun obat tradisional industri pabrik. Penggunaan tumbuhan obat tidak sesederhana seperti yang dipikirkan orang selama ini. Semua harus dipelajari dan memerlukan pengalaman tersendiri. Pemakaian obat tradisional juga harus mempertimbangkan takaran/dosis dan cara pengolahan yang tepat agar tujuan terapi tercapai. Namun belum banyak masyarakat mengetahui cara pembuatan obat tradisional yang baik, dimulai dari bagian tanaman obat yang diambil sampai pada tahap pengolahannya. Salah mengenali tumbuhan obat yang dimaksud juga tidak akan menyembuhkan penyakit, apalagi salah menggabungkan beberapa tumbuhan obat yang khasiatnya berlawanan. Pengabdian yang dilaksanakan di Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cara pengolahan obat tradisional yang teapat. Metode yang dilaksanakan pada Program PKM yaitu penyuluhan dan pelatihan. Setelah pengabdian ini dilaksanakan dapat terlihat bahwa masyarakat telah mengetahui dan menerapkan cara pengolahan obat tradisional yang baik. Diharapkan dengan ini tujuan pengobatan dapat tercapai secara maksimal dan efek samping minimal sehingga berimbas pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat..Kata kunci: obat tradisional; pengolahan; desa mendalo indah. ABSTRACTIn the last decade amidst the many types of modern medicines on the market and the emergence of various types of new modern medicines, there is a global tendency to return to nature. Factors that encourage people to utilize natural medicines include the high price of synthetic drugs and the many side effects. In addition, promotion factors through the mass media also play a role in increasing the use of natural medicines. Therefore natural medicines have become increasingly popular and their use is increasing not only in developing countries like Indonesia but also in developed countries. The type of traditional medicine used can be in the form of homemade traditional medicine, herbal medicine as well as traditional industrial medicine. The use of medicinal plants is not as simple as people have thought so far. All must be learned and requires its own experience. The use of traditional medicine must also consider the correct dosage and treatment method so that the therapeutic goals are achieved. But not many people know how to make traditional medicines that are good, starting from the part of medicinal plants taken to the processing stage. It is also wrong to recognize the medicinal plants which will not cure the disease, moreover one combines several medicinal plants which have opposite properties. The service that was carried out in Mendalo Indah Village, Jambi, Outer City District, was aimed at providing information on how to treat traditional medicines properly. The method implemented in the PKM Program is counseling and training. After this service is carried out, it can be seen that the community has known and implemented a good method of processing traditional medicines. It is expected that using this treatment goal can be achieved optimally and minimal side effects so that the impact on improving the quality of public health. Keywords: traditional medicine; processing; mendalo indah village
PENYULUHAN KESEHATAN DI MASA PANDEMI DAN NEW NORMAL MENGGUNAKAN MEDIA EDUKATIF BERBASIS AUDIO VISUAL Vika Martahayu; Yuanita Yuanita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.186 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.2989

Abstract

ABSTRAKPelaksanaan Pengabdian Mayarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi khususnya bagi anak-anak melalui penyuluhan kesehatan di masa pandemi dan new normal menggunakan media edukatif berbasis audio visual. Pengabdian penyuluhan kesehatan dimasa pandemi menjadi salah satu alternatif dalam memberikan edukasi pada pengenalan kesehatan. Kegiatan ini dimulai dengan pengembangan media terlebih dahulu yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak baik dari segi gambar, warna, bahasa dan suara yang digunakan. Peserta dalam penyuluhan kesehatan ini terdiri dari sekolah terdekat SD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung diberikan secara offline sedangkan online via zoom dari SD N 4 Tempilang, SD N 13 Tempilang dan SD IT Alam Cahaya Tobolai yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2020 secara bersamaan dengan total 72 peserta terdiri dari siswa dan guru. Setelah diberikan penyuluhan dapat memberikan edukasi untuk  menanamkan pehamanan yang kuat dalam menghadapi new normal. Perlunya pemberian edukasi melalui media berbasis audio visual bisa dirasakan bahwasanya covid-19 ini bukanlah sesuatu yang menakutkan sehingga menimbulkan rasa cemas yang berlebihan, tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan baik dan mampu menjalankan sesuatunya berdasarkan protokol kesehatan. Kata kunci : kesehatan; masa pandemi dan new normal; media edukatif berbasis audio visual. ABSTRACTThe implementation of this Community Service aims to provide education, especially for children, through health education during the pandemic and new normal using audio-visual based educational methods. Community health education services during the pandemic period is an alternative in providing education on the introduction of health. This activity begins with the development of media in advance that adapts to the needs of the children both in terms of images, colors, language and sounds used. Participants in this health education consisted of the closest school SD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung given offline while online via zoom from SD N 4 Tempilang, SD N 13 Tempilang and SD IT Alam Cahaya Tobolai which was held on September 17, 2020 simultaneously with a total of 72 participants consisted of students and teachers. After being given counseling, it can provide education to instill a strong understanding in facing thenew normal. The need to provide education through audio-visual based media can be felt that Covid-19 is not something scary that causes excessive anxiety, it's just how we react to it and are able to carry out things based on health protocols. Keywords: health; pandemic period and new normal; audio-visual based educational media.
PEMBUATAN DAN POTENSI PEMANFAATAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) UNTUK KEAMANAN WILAYAH RT. 19 KELURAHAN KARANG JOANG TAHUN 2020 Alfian Djafar; Gad Gunawan; Doddy Suanggana; Chandra Suryani Rahendaputri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.956 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3267

Abstract

ABSTRAKAngka kriminalitas yang meningkat menjadi salah satu permasalahan pembangunan di kota Balikpapan. Tindakan kriminalitas seperti pencurian, penculikan anak, tindakan asusila terhadap perempuan dan sebagainya sangat meresahkan warga. Tidak terkecuali untuk warga perumahan Griya Wiyata Asri (GWA) III, RT 19, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan. Sejauh ini, pelaksanaan Siskamling terbukti efektif dalam meminimalisir terjadinya tindak kejahatan di perumahan GWA III, terutama pada malam hari. Namun, permasalahan terjadi pada siang hari karena mayoritas warga perumahan masuk dalam kategori produktif, bekerja sehingga berada di luar perumahan, bahkan ada yang di luar kota. Suasana perumahan sangat sepi, sehingga meninggalkan celah tindakan kriminalitas bisa terjadi pada siang hari. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya penanggulan atau pencegahan tindak kriminalitas. Untuk membantu upaya pencegahan tindak kriminalitas, dirakitlah sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV). UAV ini digunakan untuk memantau kondisi di perumahan GWA III. Metode evaluasi dari pengabdian masyarakat tahap awal ini adalah sebatas melalui  observasi hasil pemantauan udara. Dari hasil foto, kejernihan foto dan kondisi perumahan yang dapat diobservasi secara jelas per bingkai foto udara, maka UAV ini berpotensi untuk digunakan sebagai penunjang siskamling dengan permasalahan kurangnya sumber daya manusia pada siang hari di perumahan GWA III ini.     Kata kunci: UAV; siskamling; keamanan. ABSTRACTBalikpapan, a city of oil. Despite this predicate, it suffer from high criminal level. This incude robbery, child kidnapping, female abuse that have been a great concern in many residential in Balikpapan. One of this residence is Griya Wiyata Asri III Residence. In this residence, a neigbourhood security system has been made. In this system, the resident of this residence have a shift to do a night watching. This system have been effective in the night, but in the daylight, because most of the people are in productive age, most of them working outside of this residential, make this residential empty, thus, making an opportunity for criminal to occur. To answer this probem, an unmanned aerial vehicle was built to monitor the condition of the neighbourhood. The evaluation of this preliminary stage of this community service was done merely from the results of the aerial view. This aerial view, it is so clear and can capture well the activity done in the neighbourhood in a one frame. So, this UAV have a potential to be used as aid to the neighbourhood security system which have a problem on lacking some human resources in the daylight. Keywords: UAV; security; neighbourhood.
PENGGUNAAN DRONE UNTUK PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI MASA PANDEMI (STUDI KASUS DI DESA MARGASARI) Vita Efelina; Sarah Dampang; Iqbal Maulana; Riza Ibnu Adam; Endah Purwanti; Reni Rahmadewi; Billy Nugraha
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1392.497 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4330

Abstract

ABSTRAKSekarang ini, diramaikan dengan isu Corona Virus Disease-2019 atau yang biasa disingkat dengan Covid-19. Kasus asal coronavirus pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China. Termasuk salah satunya di Indonesia awal kasus kesehatan ini ditemukan di Depok, Jakarta pada 02 Maret 2020. Begitu juga Kabupaten Karawang yang saat ini merupakan zona hitam (kasus Covid-19 kian menambah setiap harinya). Tujuan dalam penilitian ini yaitu pembuatan drone untuk penyemprotan disinfektan. Di karenakan disinfektan sendiri merupakan bahan senyawa aktif yang dapat meminimalisir terpaparnya Covid-19. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk kajian literatur yang menjadi parameter dalam penggunaan drone. Hasil yang ditawarkan dalam pengabdian ini guna mencegah bertambahnya kasus positif Covid-19, khususnya di Kabupaten Karawang. Di harapkan penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir dengan cara penyemprotan disinfektan melalui drone. Selain itu drone yang digunakan dapat terintegrasi oleh sistem internet of things (IoT). Dengan tujuan agar dalam penggunaannya dapat dengan mudah diarahkan sesuai kebutuhan. Kata kunci:covid-19; drone; disinfektan; internet of things. ABSTRACTCurrently, it is enlivened by the issue of Corona Virus Disease-2019 or commonly abbreviated as Covid-19. The case of the origin of the coronavirus was first found in Wuhan City, China. Including one of them in Indonesia, the initial health case was found in Depok, Jakarta on March 02, 2020. Likewise, Karawang Regency is currently a black zone (Covid-19 cases are increasing every day). The purpose of this research is to make drones for spraying disinfectants. This is because disinfectants are active compounds that can minimize exposure to Covid-19. The research method used is a qualitative approach. This is done for a literature review which is a parameter in using drones. The results offered in this study are to prevent an increase in positive cases of Covid-19, especially in Karawang Regency. It is hoped that the spread of Covid-19 can be minimized by spraying disinfectants through drones. In addition, the drones used can be integrated by the internet of things (IoT) system. With the aim that in use it can be easily directed as needed. Keywords: covid-19; drone; disinfectans; internet of things.
SOSIALISASI UPAYA PEMBASAHAN LAHAN GAMBUT DENGAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR SECARA PARTISIPATIF Henny Herawati; Kartini Kartini; Aji Ali Akbar; Tatang Abdurrahman
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.933 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3252

Abstract

ABSTRAKPada musim kemarau lahan gambut sering mengalami kekeringan. Kondisi kering dapat menyebabkan lahan gambut mudah terbakar. Untuk menjaga lahan gambut dari kondisi kering, maka perlu dilakukan upaya pembasahan lahan gambut. Saat musim kemarau ketersedian air permukaan sulit diperoleh. Sumber air yang dapat diandalkan adalah air tanah. Pengambilan air tanah baik dan terkendali, perlu dilakukan dengan pengetahuan dan teknologi sederhana. Hal ini diperlukan agar pembasahan lahan gambut dapat dilakukan secara partisipatif. Untuk mencapai tujuan, maka dilakukan upaya sosialisasi tentang metode pembuatan sumur bor yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif. Sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada msayarakat (PKM) yang dilakukan oleh Tim Pelaksana, dengan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2019. Kegiatan PKM ini dilakukan di Desa Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini diawali dengan melakukan indept interview untuk mengali permasalahan di lokasi kegiatan. Sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan praktek lapangan dengan melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi. Dampak kegiatan adalah meningkatnya kesehatan lingkungan dan masyakat serta dapat sebagai sumber air baku untuk keperluan sehari-hari. Kegiatan ini juga memberi dampak peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat setempat khususnya, dan diharapkan dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas. Kata kunci: lahan gambut; kekeringan, sumur bor; partisipatif; wajok hilir. ABSTRACTThe peatlands often experience drought in the dry season. Dry conditions can cause peatlands to burn easily. It is necessary to make efforts to wet the peatlands to protect peatlands from dry conditions. During the dry season, it is difficult to obtain surface water. A reliable source of water is groundwater. The extraction of groundwater is good and controlled, it needs to be done with simple knowledge and technology. This is necessary so that the wetting of the peatlands can be done in a participatory manner. To achieve the goal, an effort was made to socialize the method of making boreholes that can be done by the community in a participatory manner. This socialization is one of the community service (PKM) carried out by the implementation team, with funding from the Ministry of Research, Technology, and Higher Education in 2019. This PKM activity was carried out in Wajok Hilir Village, Siantan District, Mempawah Regency, West Kalimantan. This activity begins with conducting an in-depth interview to multiply the problems at the location of the activity. The socialization was carried out by lecturing methods and field practice involving the local community. The community was very enthusiastic about participating in the socialization. The impact of these activities is to improve the health of the environment and the community as well as to serve as a source of raw water for daily needs. This activity also has an impact on increasing the knowledge and capacity of the local community in particular, and it is hoped that it can disseminate information to the wider community. Keywords: peatlands; drought, boreholes; participatory; wajok hilir.
IBM DAGUSIBU OBAT DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) DI TAIPEI, TAIWAN Sendi Lia Yunita; Rizka Novia Atmadani
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4355

Abstract

ABSTRAKPengobatan mandiri (swamedikasi) dilakukan untuk mengobati penyakit ringan yang bersifat simptomatis. Namun demikian upaya swamedikasi pada masyarakat belum diikuti dengan pengetahuan yang tepat dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang (DAGUSIBU) obat secara utuh. Hal ini tidak hanya terjadi pada masyarakat di dalam negeri tapi juga dialami oleh para pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di luar negeri termasuk di Taipei, Taiwan. Metode pengabdian yang telah dilaksanakan meliputi pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan gratis dan penyuluhan tentang DAGUSIBU melalui pemeriksaan tekanan darah, berat badan, kadar gula darah, kadar asam urat, kadar kolesterol menggunakan kit dan penyuluhan dengan menggunakan bantuan brosur. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan informasi tentang DAGUSIBU obat serta sebagai bentuk asesmen awal dan pencegahan penyakit para pekerja migran Indonesia di Taipei. Kegiatan pengabdian berjalan dengan efektif dimana respon partisipan cukup baik dengan didapatkan 51 orang. Dimana beberapa pemeriksaan kesehatan menunjukan hasil di atas batas normal, yaitu 3 orang untuk pemeriksaan kadar gula darah, 2 orang pemeriksaan kadar kolesterol dan 5 orang untuk pemeriksaan kadar asam urat. Kata kunci: DAGUSIBU; kesehatan; PMI; Taipei; Taiwan ABSTRACTSelf-medication is an effort to eliminate the symptomatics minor ailments. However, this efforts have not been followed by proper knowledge in obtaining, using, storing, and disposing (DAGUSIBU) of medicine completely in the community. Its does not only happen to people in the country but also experienced by Indonesian migrant workers (PMI) who are abroad, including in Taipei, Taiwan. The community service method that have been carried out included free examinations, free health consultations, and socialization of DAGUSIBU through examining blood preasure, body weight, blood sugar levels, uric acid levels, cholesterol levels using kits, and socialization using brochures. The objectives of this activities can provided the health services and information about DAGUSIBU of medicine as weel as an initial assessment and prevention of diseases among Indonesian migrants workers in Taipei.This effective activities which are the participants response is quite good with 51 participants was carried out. Several results test showed above the normal limitation, namely 3 participants checked sugra blood level, 2 peoples checked cholesterol levels, and 5 peoples checked uric acid levels. Keywords: DAGUSIBU; health; Indonesian Migrant worker; Taipei; Taiwan
PEMANFAATAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PENGOLAHAN BISKUIT Haerul Anwar; Septiani Septiani; Nurhayati Nurhayati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.799 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4377

Abstract

ABSTRAKPisang Kepok (Musa paradisiaca L.) merupakan komoditas holtikultultura yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai produksi yang tinggi di Indonesia. Laju pertumbuhan produksi pisang di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 1998-2015 yaitu sebesar 0,33% per tahun, sedangkan kosumsi pisang selama tahun 2002-2015 menunjukkan perkembangan yang berfluktuatif namun cenderung menurun dengan rata-rata sebesar 0,53% per tahun. Telah dilakukan kegiatan pembuatan biskuit dengan mensubsitusikan tepung kulit pisang kepok dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat Komplek POLRI Jatirangga, Bekasi dalam memanfaatkan limbah kulit pisang kepok menjadi olahan biskuit yang mengandung komposisi gizi yang cukup tinggi dan benilai ekonomis. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan yang melibatkan 15 orang peserta. Hasil uji tingkat kesukaan terhadap biskuit menyatakan bahwa daya terima responden secara keseluruluhan adalah memnyukainya, sedangkan hasil uji proksimatnya didaptkan kandungan karbohidrat sebanyak 62,91%, lemak sebanyak 12,23%, protein sebanyak 7,26%, serat pangan sebanyak 51,21%, kalium sebanyak 3272,69 mg/100 g, energi sebanyak 390,75 kkal/100 g, kadar air sebanyak 8,82 %  dan kadar abu sebanyak 8,78 %. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat untuk dilakukan karena masyarakat belum pernah mengolah kulit pisang kepok menjadi tepung yang bisa dimanfatkan menjadi berbagai macam olahan makanan selingan berkhasiat tinggi dan berpotensi dalam mencegah penyakit konstipasi dan hipertensi. Kata kunci: Musa paradisiaca L.; kulit pisang kepok; biskuit. ABSTRACTKepok Banana (Musa paradisiaca L.) is a horticultural commodity that is easily cultivated and has a high production value in Indonesia. The rate of growth in banana production in Indonesia continues to increase from 1998-2015, which is equal to 0.33% per year, while banana consumption during 2002-2015 shows a fluctuating development but tends to decrease by an average of 0.53% per year. The activity of making biscuits has been carried out by substituting kepok banana peel flour with the aim of empowering the people of the Jatirangga Police Complex, Bekasi in utilizing the waste of Kepok banana peels into processed biscuits that contain high nutritional composition and economically validity. The implementation of this activity was carried out using the extension method which involved 15 participants. The results of the test level to the biscuit stated that the respondent's overall acceptance was to like it, while the proximate test results were conducted by carbohydrate content of 62.91%, fat as much as 12.23%, protein as much as 7.26%, food fiber as much as 51.21%, potassium as many as 3272.69 mg / 100 g, energy as many as 390.75 Kcal / 100 g, water content of 8.82% and ash content was 8.78%. This community service activities are very useful to do because the community has never processed Kepok banana peel into flour that can be widely used into various kinds of high-purpose foods with high efficacy and potentially in preventing constipation and hypertension. Keywords: Musa paradisiaca L.; kepok banana leather; biscuit.
PENGEMBANGAN DESAIN RUANG KELAS DALAM UPAYA MENDUKUNG TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Refranisa Refranisa; Chairul Saputra
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.903 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3260

Abstract

ABSTRAKKegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berlangsung karena adanya permintaan dari Ketua Pengurus PAUD Tunas Melati Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur . Pada kondisi sekarang ini keadaan PAUD Tunas Melati sebagai PAUD yang masih menggunkan bangunan RW sebagai wadah untuk pembelajaran. Para Pengurus mengusulkan untuk mengubah suasana ruang kelas dengan merenovasi ruang kelas agar lebih nyaman dan memberikan kesan menarik secara visual. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu para pengurus PAUD untuk melakukan renovasi pada ruang kelas, dengan membuatkan desain interior yang nantinya hasil desain tersebut dapat digunakan sebagai acuan pengembangan. Diharapkan dengan diadakanya desain ruang kelas dapat meningkatkan stimulus dan minat belajar pada siswa. Tahapan metode yang digunkan adalah dengan pengumpulan data, pembuatan desain lalu tahap evaluasi terhadap desain. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 3 bulan dimana kami  melakukan diskusi  konsep dan proses mendesainbersama dengan para pengurus PAUD Tunas Melati meliputi 7 orang guru dan 12 orang tua. Hasil Luaran yang dicapai pada kegiatan ini adalah desain ruang kelas yang digambar dalam bentuk 3D . Kata kunci: desain ruang kelas;renovasi; anak usia dini. ABSTRACTThis activity is a community service activity that takes place due to a request from the Chairperson of the PAUD Tunas Melati Malaka Jaya Management, Duren Sawit, East Jakarta. In its current condition,  PAUD Tunas Melati still uses the RW building as a place for learning. The management proposes to change the atmosphere of the classroom by renovating the classroom to make it more comfortable and give a visually attractive impression. The purpose of this activity is to help PAUD administrators to make renovations to classrooms, by making interior designs which later on can be used as a reference for development. It is hoped that the holding of classroom design can increase the stimulus and interest in learning in students. The stage of the method used is by collecting data, making the design and then evaluating the design. This community service activity was carried out for 3 months where we discussed the concept and design process together with the administrators of PAUD Tunas Melati, including 7 teachers and 12 parents. The output achieved in this activity is a classroom design that is drawn in 3D. Keywords: classroom design; renovation;  early childhood.
PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) GURU DI KOTA PALEMBANG PADA ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Wita Farla; Welly Nailis; Lina Dameria Siregar
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.412 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4241

Abstract

ABSTRAKPada era adaptasi kebiasaan baru, sistem pengajaran di sekolah berubah dari sistem luring (luar jaringan) menjadi sistem daring (dalam jaringan). Saat ini teknologi merupakan media utama untuk melakukan kegiatan pengajaran. Perubahan yang terjadi pada sistem pengajaran ini terjadi dengan cepat sehingga sebagian besar guru tidak siap dalam menghadapi perubahan tersebut. Sementara itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi karena kompetensi tersebut akan berhubungan dengan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui cara peningkatan kompetensi guru SMA di Kota Palembang dalam melakukan pengajaran khususnya yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi pada era adaptasi kebiasaan baru. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dengan cara sosialisasi melalui presentasi dan diskusi interaktif. Khalayak sasaran kegiatan ini  adalah guru SMA di Kota Palembang sebanyak 25 orang. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pemahaman guru terhadap pentingnya penguasaan kompetensi pada era adaptasi kebiaasaan baru khususnya kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dimana saat ini sistem pengajaran lebih banyak menggunakan sistem daring. Kata kunci: kompetensi guru; teknologi informasi; adaptasi kebiasaan baru.  ABSTRACTIn the era of adapting to new habits, the teaching system in schools has changed from an offline system to an online system. Currently, technology is the main medium for teaching activities. Changes that occur in this teaching system occur quickly so that most teachers are not ready for these changes. Meanwhile, teachers are required to have competencies because these competencies will be related to the teaching and learning process and student learning outcomes. The purpose of this community service activity is to find out how to increase the competence of high school teachers in Palembang City in conducting teaching, especially those related to the use of information technology in the era of adaptation to new habits. The method of implementing this service activity is using socialization through presentations and interactive discussions. The target audience for this activity is 25 high school teachers in Palembang City. The result of this community service activity is an increase in teachers' understanding of the importance of mastering competencies in the era of new adaptation habits, especially competencies related to the use of information technology where currently the teaching system uses more online systems. Keywords: teacher competence; information technology; adaptation of new habits.
SOSIALISASI DAN PENGAJARAN TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BERDASARKAN ETIKA KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK DIDIK DI YAYASAN TANAH BINTANG DESA KERANDANGAN KECAMATAN BATU LAYAR LOMBOK BARAT Ahyati Kurniamala Niswariyana; Titin Untari; Supratman Supratman; Linda Ayu Darmurtika; Arpan Islami Bilal
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.895 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3373

Abstract

ABSTRAKPara siswa yang belajar di Yayasan Tanah Bintang merupakan siswa yang ingin belajar ekstra. Siswa-siswa tersebut pagi hari belajar di sekolah formal, sore hari belajar bahasa asing dan kerajinan tangan di yayasan. Untuk pembelajaran bahasa, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sebab guru dan siswa adalah penutur bahasa Indonesia sekaligus pembelajar bahasa asing. Pada saat berinteraksi di kelas, para siswa menggunakan bahasa Indonesia nonformal, jauh dari kata benar. Pelaksanaan pengabdian ini memiliki tujuan agar para siswa dapat mengenal bahasanya sendiri  sebelum mempelajari bahasa asing, hal ini juga akan berdampak pada pengenalan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada warga asing yang tengah belajar bahasa Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia yang digunakan tidak merujuk pada bahasa kontemporer atau bahasa gaul, akan tetapi mengacu pada kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni bahasa lisan yang dapat dipahami lawan bicara serta tidak menyinggung yang sesuai dengan etika berbahasa, dan bahasa tulis yang memiliki acuan jelas yakni PUEBI dan KBBI. Kegiatan pengabdian yang berlangsung selama 4 kali pertemuan ini dinilai berhasil, peserta mengalami kemajuan dari pengetahuan tentang bahasa yang baik dan benar. Hasil akhir yang tampak adalah bahwa peserta mulai memahami perbedaan Bahasa yang baik dan Bahasa yang benar, serta penempatannya dalam berkomunikasi dan menulis. Kata kunci: pembelajaran; bahasa indonesia; baik dan benar ABSTRACTThe students of Tanah Bintang Fondation are those who want to have extra learning. Beside studying formally at school, they also learn about foreign language and handicrafts at the foundation. In language learning, Indonesian Language is used as an instruction since teachers and students are the native speakers while studying foreign language. During classroom activity, students usually use non-formal Indonesian which is unstandardized. That is the reason of this devotion, in order to help students to comprehend and understand their Indonesian firstly before learning other foreign languages. It is also aimed at impacting foreigners vice versa to learn Indonesian correctly as standardized. Therefore, the use of Indonesian will refer to Official Indonesian Spelling System rather than slang and contemporary language. The use in spoken language must be understood by interlocutors and should not offend the language etiquette . Other, in written language must be based on PUEBI and KBBI references. The four times meeting devotional has successful to take place due to the enhanced knowledge about the use of correct language itself. The result is participants now has been able to differentiate between standard and unstandard language use both in speaking and writing. Keywords: learning; Indonesian language; good and right

Page 11 of 247 | Total Record : 2469