cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CPTS) UNTUK MENCEGAH PEYEBARAN CORONAVIRUS (COV) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Baiq Masdariah
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.345 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3221

Abstract

ABSTRAKSecara global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai tanggal (30/6/2020) sebanyak 1.245 orang, dengan perincian 825 orang sudah sembuh, 65 meninggal dunia, serta 355 orang masih positif dan dalam keadaan baik. Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 531 orang, dengan perincian 189 sedang dirawat, 310 orang sudah sembuh, 32 meninggal dunia. Tujuan pengabdian ini untuk mencegah penyebaran coronavirus (COV) di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule Kegiatan penyuluhan ini menggunakan video cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Kemenkes dimana peserta pengabdian yang hadir berjumlah 20 orang. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yakni pembagian kuesioner dan pemaparan, tahap kedua yakni Praktek Cuci Tagan Pakai Sabun dan tahap ketiga yakni tanya jawab serta pembagian kuesioner post test. Kegiatan pengabdian ini disambut sangat antusias, ibu melontarkan beberapa pertanyaan terkait Cuci Tangai Pakai Sabun dan pembuatan cairan disinfektan Sebagian besar ibu paham dengan penyuluhan yang diberikan. Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan kategori pengetahuan baik  sebesar 90 % (18 0rang)  tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk pencegahan coronavirus .Kata kunci: Penyuluhan; Cuci Tangan Pakai Sabun; Pencegahan Coronavirus. ABSTRACTGlobally, 51,857 confirmed cases were reported in 25 countries with 1,669 deaths (CFR 3.2%). The number of Covid-19 positive patients in NTB Province as of (6/30/2020) was 1,245 people, with details of 825 people recovered, 65 dead, and 355 people still positive and in good condition. While the number of positive patients Covid-19 in the city of Mataram was 531 people, with the details of 189 being treated, 310 people were cured, 32 died. The purpose of this service is to prevent the spread of coronavirus (COV) in the working area of Karang Pule Health Center. This counseling activity uses a video on how to wash hands with soap (CPTS) from the Ministry of Health where there are 20 community service attendees. This activity is carried out in three stages. The first stage is the distribution of questionnaires and exposure, the second stage is the Practice of Washing with Soap and the third stage is the question and answer session and the distribution of post test questionnaires. This service was welcomed with great enthusiasm, the mother asked a number of questions related to washing Tangai with soap Most of the mothers understood the counseling given. This counseling can increase the knowledge of mothers with good knowledge categories by 90% (18 people) about Handwashing with Soap (CTPS) for the prevention of coronavirus. Keywords: Counseling; hand washing behavior with soap; Coronavirus Prevention.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BAGI DIGITAL PLATFORM “LUAR KULIAH” UNTUK AKSELERASI PELUNCURAN DI PASAR BISNIS Bayu Sindhu Raharja; Nia Kurniati Bachtiar
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.113 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4051

Abstract

ABSTRAKSaat ini, era disrupsi serta penggunaan internet of things di hampir  ada di seluruh kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, hal ini menimbulkan efek perubahan atau shifting besar-besaran dalam setiap industri di dunia. Dilain pihak, perusahaan atau badan usaha yang beroperasi secara tradisional pun mulai ditinggalkan baik oleh pemiliknya maupun oleh konsumen. Pemilik usaha kini sangat menyadari bahwa mereka tidak akan mampu bersaing dengan usaha lain yang berbasis teknologi baik dari segi produksi maupun segi pemasaran. Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada sebuah kegiatan pendampingan dan pelatihan kepada mitra. Tujuan utamanya adalah membantu rintisan bisnis untuk bisa merealisasikan peluncuran bisnisnya di pasar. Adapun rincian kegiatan pengabdian ini akan dibagi menjadi 3 (tiga) tahap. Tahap pertama, pra start-up activities, kemudian start-up activities, dan yang terakhir adalah sustainability business activities.  Mitra utama dari kegiatan pengabdian ini adalah merk rintisan usaha berbasis digital platform dengan merk “Luar Kuliah”. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah terwujudnya merk rintisan usaha “Luar Kuliah” untuk launching di pasar. Kata kunci: start-up; e-commerce; bisnis digital; kewirausahaan; model bisnis ABSTRACTRecently, the disruption era, as well as the use of the internet of things by almost all community activities. Therefore, it affects on the massive changes or shifting in every industry in the world. Conversely, companies or business entities that operate traditionally are starting to be abandoned, both by their owners and by consumers. Today's business owners are well aware that they will not be able to compete with other technology-based businesses both in terms of production and marketing. This service activity is focused on mentoring and training activity for partners. And the main objective of such activity is  helping partner to launch the business in current market. The details of this service activity will be divided into 3 (three) stages. The first stage, pre-start-up activities, then startup activities, and the last one is sustainability business activities. The leading partner of this service activity is a digital platform-based business startup brand with the brand "Luar Kuliah". The output of this service activity is the realization of the startup brand "Luar Kuliah" for launching in the market. Keyword: start-up; e-commerce; digital business; entrepreneurship; business model
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN NARMADA. Fitria Yulastini; Evalina Fajriani; Baiq Fitrihan Rukmana
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.269 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4065

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah aset dan generasi penerus bangsa, sehingga penting sekali memperjuangkan hak remaja untuk memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi sesuai dengan kebutuhannya. Pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai kesehatan reproduksi dapat menjadi bekal dalam berperilaku yang sehat dan bertanggungjawab. Pada umumnya, remaja akan menghadapi masalah yang sama di awal kematangan reproduksinya yaitu minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akibat terbatasnya akses informasi dan advokasi pada remaja, yang akan berdampak pada cara mereka bersikap dan berprilaku dalam menghadapi masalah kesehatan reproduksinya. Berdasarkan survei yang dilakukan di Pondok Pesantren Haramain menunjukkan bahwa masih banyak remaja yang belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Hasil akhir yang diharapkan dari pengabdian ini adalah dapat memberikan manfaat pada remaja untuk memiliki pengetahuan dan kesadaran pentingnya kesehatan reproduksi sebagai upaya dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi. Terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sehingga remaja memperoleh informasi yang tepat sebagai bekal untuk bersikap dan berperilaku sehat selama proses pematangan fisiknya. Kata kunci: pendidikan kesehatan; kesehatan reproduksi; remaja ABSTRACTTeenagers are an asset and the next generation of the nation, so it is vital to fight for the rights of teenager to obtain information and reproductive health services according to their needs. Correct knowledge and understanding of reproductive health can be a guide to healthy and responsible behavior. In general, teenagers will face the same problem at the beginning of their reproductive maturity, which is the lack of knowledge of reproductive health as a result of limited access to information and advocacy in teenagers, which will affect how they behave and behave in dealing with their reproductive health problems. Based on a survey conducted at Pondok Pesantren Haramain shows that there are still many teenagers who dont know about reproductive health. The expected outcome of this devotion is to be able to give a benefit for teenagers to have knowledge and awareness about the importance of reproductive health as an effort to maintain their reproductive health. The methods used are lectures, question-and-answer and discussion. There is an increase in  teenagers knowledge about reproductive health, so that teenagers get the right information as a provision to behave and behave in a healthy manner during the process of their physical maturity. Key words: health education; reproductive health; teenagers
SWAMEDIKASI PEMBERIAN ANTISEPTIK DAN PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES DENGAN MEDIA BOOKLET Wahyuni Aziza; Frenky Aipassa; Ramdhani M Natsir
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.367 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3255

Abstract

ABSTRAKRabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, bersifat akut dan menyerang susunan saraf pusat. Bentuk pencegahan penyakit rabies adalah melakukan swamedikasi pemberian antiseptik sebagai penanganan awal jika digigit hewan penular rabies. Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat seperti antiseptik atau tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab (rasional).  Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang bahaya rabies dan cara penularannya serta meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penanganan awal luka gigitan hewan penular rabies melalui swamedikasi pemberian antieptik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan melalui media booklet. Pada kegiatan ini dilakukan tahapan pre dan post test sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Secara statistik hasil dari pelaksanaan pre test dan post test diuji analisis dengan menggunakan analisis paired sample t-test dengan hasil perolehan adalah p = 0.006 (r = 0,589). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan.  Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian swamedikasi pemberian antiseptik dan penyuluhan pencegahan penyakit rabiet sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Kata kunci: swamedikasi; antiseptik; rabies. ABSTRACTRabies (mad dog disease) is a disease caused by a virus, is acute and attacks the central nervous system. The form of prevention of rabies is to self-medicate the administration of antiseptics as an initial treatment if bitten by an animal that transmits rabies. Self-medication or self-medication is the activity or act of treating yourself with drugs such as antiseptics or without a prescription appropriately and responsibly (rationally). The purpose of this activity is to increase understanding of the dangers of rabies and how it is transmitted and to increase knowledge in early handling of bite wounds of rabies-infected animals through self-medicated administration of antieptics. This activity is carried out in the form of counseling through booklet media. In this activity, the pre and post test stages were carried out before and after counseling. Statistically, the results of the pre-test and post-test implementation were analyzed using paired sample t-test analysis with the results of p = 0.006 (r = 0.589). This shows that there is a knowledge relationship between before and after extension activities are carried out. This indicates that the provision of self-medicated giving of antiseptics and counseling on the prevention of rabbits greatly affects the level of public knowledge. Keywords: self-medication; antiseptic; rabies.
PELATIHAN METODE SAJARAH AL-MÎRÂTS DALAM MEMAHAMI HUKUM WARIS PADA KIYAI PESANTREN DARUSSALAM PARMERAAN PADANG LAWAS UTARA Suryadi Nasution; Raja Ritonga; Muhammad Ikbal; Parulian Siregar; Akhyar Akhyar
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.58 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4477

Abstract

ABSTRAKPengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan metode sajarah al-mirast kepada para guru Pondok Pesantren Darussalam Parmeraan Padang Lawas Utara untuk memudahkan dalam memahami hukum waris. Metode yang digunakan dalam pelatihan ialah participat opproach dimana semua guru terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan selama dua hari. Dari pelatihan yang dilakukan, semua guru pesantren, baik yang berlatar belakang Pendidikan agama maupun umum, mengerti dan mampu menerapkan hukum waris secara baik. Pelatihan ini juga mendapatkan respon yang cukup antusias karena disambut dengan sebuah rekomendasi untuk melanjutkan program pada pesantren atau Lembaga Pendidikan Islam lainnya. Kata kunci: sajarah al-mirast; mawaris; guru pesantren            ABSTRACTThis service aims to provide training in the sajarah al-mirast method to teachers of the Darussalam Parmeraan Islamic Boarding School in Padang Lawas Utara to make it easier to understand the law of warist. The method used in the training is participatory opproach where all the teachers are actively involved in training activities for two days. From the training that was carried out, all of the teachers of the rapid trends, both those with religious and general education backgrounds, understood and were able to properly apply the law of inheritance. This training also received an enthusiastic response because it was greeted with a recommendation to continue the program at pesantren or other Islamic education institutions. Keywords: sajarah al-mirast; mawaris; pesantren teachers
PELATIHAN PENGGUNAAN MESIN PENGGILING JAHE DAN PENGOLAHAN LIMBAH AMPAS JAHE MENJADI BUBUK JAHE Ngatirah Ngatirah; Christina Wahyu Ari Dewi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.937 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3355

Abstract

ABSTRAKProgram Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan dengan mitra industri rumah tangga (IRT) Jahe Instan “Merapi Mantap" di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Salah satu permasalahan yang dihadapi mitra adalah belum adanya mesin penggiling jahe dan belum adanya pengolahan limbah perasan jahe. Selama ini mitra selalu menggilingkan jahe ke pasar sehingga menambah biaya produksi. Selain itu limbah perasan jahe belum dimanfaatkan dan biasanya hanya dibuang di kebun. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengurangi biaya produksi dengan melakukan introduksi mesing penggiling jahe dan perlu dilakukan pelatihan untuk pengolahan limbah perasan jahe menjadi tepung jahe. Tujuan PKM ini adalah (1) introduksi dan pelatihan mesin penggiling jahe (2) pelatihan pengolahan limbah perasan jahe menjadi tepung jahe. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan partisipatif yang melibatkan mitra secara aktif, dengan tahapan pengadaan mesin penggiling jahe, pelatihan penggunaan mesin penggiling jahe dan pengolahan limbah perasan jahe menjadi bubuk jahe. Hasil kegiatan PKM ini adalah transfer teknologi tepat guna penggunaan mesin penggiling jahe dan pemanfaatan limbah jahe menjadi bubuk jahe dengan rendemen 18.5% dan kadar air sekitar 10%. Dampak kegiatan ini adalah adanya pengurangan biaya produksi untuk penggilingan jahe dan adanya produk tepung jahe yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk. Dampak lingkungan yaitu dapat mengurangi pencemaran limbah. Kata kunci: mesin penggiling jahe; pengolahan limbah, bubuk jahe. ABSTRACTThis activity was implemented in domestic industry partners Jahe Instan "Merapi Mantap" in Kinahrejo Village, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. The problems is the absence of ginger grinding machines and the absence of ginger-based waste treatment. The partner always grinds ginger to the market so the cost of production increased. In addition, the waste of  ginger squeeze is not utilized and usually only disposed of in the garden. The purpose of this activity is (1) introduction and training of ginger grinding machine (2) training of processing waste squeeze ginger into ginger powder. The method is carried out using a participatory approach, with the stage of making the procurement of ginger grinding machine, training the use of ginger grinding machine and conducting ginger squeeze waste treatment activities into ginger flour. The result of the activity is the transfer of appropriate technology regarding the use of ginger grinding machines and the utilization of ginger squeeze waste into ginger flour. The yield of ginger powder is 18.5% with water content about 10%. Impact of this activity is the reduction of production costs for ginger milling and the powder ginger as new product that can be utilized for various products. Environmental impacts can reduce waste pollution. Keywords: ginger grinding machine; waste treatment; ginger powder
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PAKAN DARI SAMPAH ORGANIK SECARA FERMENTASI KEPADA PETERNAK BEBEK DI KOTA BATU Damat Damat; Lili Zalizar; Vritta Amroini
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.359 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3008

Abstract

ABSTRAKTempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Tlekung, Kota Batu, telah memberikan manfaat bagi para peternak bebek di Desa tersebut. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan sampah organik sebagai pakan bebek. Akan tetapi penggunaan sampah tersebut untuk pakan bebek menimbulkan masalah, yaitu timbulnya cemaran bau yang berasal dari sampah yang belum terfermentasi dengan sempurna, dan rata-rata tingkat kematian bebek cukup tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan transfer teknologi fermentasi sampah organik sebagai pakan bebek. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu (i) survei lapangan, (ii) penyampaian materi teori disampaikan secara klasikal , (iii) penyampaian materi keterampilan dalam bentuk praktik/ demonstrasi pembuatan pakan organik secara fermentasi dan (iv) pendampingan kepada para peternak serta (v) monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan dan memberikan kepuasan tersendiri bagi peternak. Feses bebek yang diberi pakan hasil proses fermentasi sudah tidak bebau seperti semula, bulu bebek dapat tumbuh dengan baik, dan bebek yang dihasilkan tampak lebih gemuk dan lebih sehat dan memiliki pertambahan berat badan lebih baik dibandingkan dengan yang diberi pakan yang tidak diferementasi. Disamping itu, penggunaan pakan fermentasi dari sampah organik diketahui dapat menghemat biaya pakan sampai sebesar 60%, sehingga keuntungan peternak menjadi meningkat. Kata kunci: tempat pembuangan akhir; sampah organik; pakan organik. ABSTRACTThe landfill in Tlekung Village, Batu City, has provided benefits for duck farmers in the village. Local people can use organic waste as duck feed. However, the use of organic waste as duck feed causes some problems, that is odor contaminant from unfinished fermentation, also high average rate duck mortality. This community service program is carried out to transferring organic waste fermentation technology knowledge in feed duck production. Program consist of (i) field survey, (ii) classical theory sharing, (iii) skill sharing by practice/ demonstration of organic duck fermented feed production, (iv)  assistance of duck farmers, and (v) monitoring and evaluation of program. The results obtained are very encouraging and give satisfaction to farmers. The duck feces which fed with fermentation organic production have no smell like before, duck feathers can grow well, also duck look healthier and have better weigh gain than duck which fed with unfermented fed. In addition, the use of fermented feed from organic waste is known to save feed cost up to 60%. So, it is increasing farmer’s profit. Keywords: organic waste; duck feed; fermented feed.
SOSIALISASI INOVASI TEKNOLOGI BIDANG PERTANIAN DI KAMPUNG PONDOK BALES DESA LEMAH SUBUR Susilawati Susilawati; Budi Arif Dermawan; Haerudin Haerudin
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.638 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3951

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengaplikasikan inovasi teknologi dalam bidang pertanian, yaitu alat deteksi kesuburan tanah. Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu perwakilan aparat desa, petani dan para pemuda Karang Taruna. Rangkaian kegiatan ini meliputi 3 tahapan yaitu: Tahap persiapan, tahap pelaksanaaan dan tahap evaluasi. Tahap persiapan meliputi perizinan dan persiapan peserta serta persiapan pemateri. Tahap pelaksanaan meliputi  pembukaan, pemaparan mengenai alat deteksi kesuburan tanah dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab peserta yang hadir, kemudian mempraktekan cara menggunakan alat deteksi tersebut, serah terima benih beserta tanaman dan alat deteksi untuk dimanfaatkan dan diaplikasikan dimasyarakat. Pada tahap evaluasi, peserta mengisi kuesioner yang telah disediakan, hasil kuesioner yaitu meliputi: aspek presentasi yang disampaikan pemateri memiliki nilai 73%, aspek atensi yang disampaikan oleh pemateri bernilai 76%, aspek komprehensif bernilai 86%, dan aspek hasil dengan nilai 84%. Serta aspek kognitif bernilai 80%, aspek afektif 87% dan aspek konatif 84%. Maka rata-rata semua aspek yaitu bernilai 82%. Kata kunci: pertanian; kesuburan tanah. ABSTRACTCommunity service aims to socialize and apply technological innovations in agriculture, that is a soil fertility detection tool. Participants involved in this service activity were representatives of village officials, farmers and youth from the Youth Organization. This series of activities includes 3 stages, namely: the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. The preparation stage includes licensing and preparation of participants as well as the preparation of the presenters. The implementation stage includes opening, explaining about soil fertility detection tools, followed by discussion and questions and answers from the participants who attended. Then practice how to use the detection tool, hand over the seeds and plants and the detection tool to be used and applied in the community.  For activity evaluation materials, the results obtained from the questionnaires that have been filled in by the activity participants are: the presentation aspect explained by the speaker has a value of 73%. the attention aspect is delivered by the speaker was 76%. comprehensive aspect  has a value 86%, and the results aspect with a value of 84%. And the cognitive aspect has a value of 80%. 87% affective aspects and 84% conative aspects. Then the average of all aspects is worth 82%. Keywords: agriculture; soil fertility.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PERMAINAN EDUKATIF (MPE) DALAM PEMBELAJARAN PADA GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL YAKIN NW SABE LENDANG M. Isnaini; Johri Sabaryati; Zulkarnain Zulkarnain; Islahudin Islahudin; Ahyati Kurniamala Niswariyana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.6 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.4028

Abstract

ABSTRAKPembuatan media pembelajaran untuk anak usia sekolah dasar merupakan kegiatan yan membutuhkan kemampuan pengetahuan perkembangan anak dan ketrampilan kreatif untuk membuat media sehingga alat permainan edukatif betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak sekolah dasar. Media yang dikembangkan untuk melengkapi fasilitas sekolah yang terbatas berupa media inovatif dan sederhana sehingga mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, kemampuan matematika, kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi anak, dan kemampuan motorik. Pengabdian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yakin Nw Sabe Lendang berjalan dengan sukses. Guru yang mengikuti pengabdian sangat antusias karena banyak media yang belum pernah mereka gunakan. Kata Kunci: media permainan edukatif; guru. ABSTRACTThe creation of learning media for elementary school is an activity that requires the ability of children's developmental knowledge and creative skills to create media so that educational play tools are really effective in developing aspects of elementary school children's development. Media developed to complement limited school facilities in the form of innovative and simple media so as to develop language skills, cognitive abilities, mathematical abilities, ability to improve children's concentration, and motor skills. This service was carried out in Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yakin Nw Sabe Lendang running successfully. Teachers who follow the devotion are very enthusiastic because there are many media that they have never used. Keywords: educational game media; teachers.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO Hadi Pajarianto; Imran Ukkas; Imam Pribadi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.611 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3230

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada sektor ekonomi, tetapi juga berimplikasi pada pola pembatasan sosial yang menghambat Pengembangan Kewirausahaan di kampus. PPK adalah program pengembangan kewirausahaan yang telah berjalan sejak tahun 2019 dan berlanjut tahun 2020. Metode pelaksanaan PPK menggunakan pendekatan SLA (The Sustainable Livelihood Approach), yang diperkuat dengan metode PALS (Parcipatory Action Learning) yang menitikberatkan pada transformasi kegiatan untuk penguatan jiwa enterpreneurship mahasiswa. Siklus kegiatannya ada tiga; pertama, Socio-Technopreneurship Awaraeness Campaign agar Socio-Technopreneur menjadi gerakan bersama di lingkungan perguruan tinggi. Kedua, Capasity Building agar tenant, memiliki pemahaman dan skill dalam berwirausaha; dan ketiga, Institutionalization sebagai upaya pelembagaan kegiatan kewirausahaan di kampus sebagai upaya menciptakan jaringan dengan memanfaatkan keunggulan lembaga mitra. Kegiatan pembinaan dilakukan secara terintegrasi yang meliputi pelatihan kewirausahaan, pendampingnan penyusunan business plan, pembuatan brand produk, manajemen pemasaran, pengelolaan keuangan berbasis teknologi, magang, dan konsultasi bisnis. Program kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Palopo telah menghasilkan 12 wirausahawan mandiri yang berbasis teknologi, yakni: Bua hydrofarm, sarang palacci, edureptil, kribou, edubookstore, boklet muslimah, rumah kue Palopo, Mbafood, Sambal Sabu, aplikasi gandeng, artMu, dan Madu Trigona Bua. Kata kunci: pengembangan; kewirausahaan; mahasiswa; alumni ABSTRACTThe Covid-19 pandemic not only affected the economic sector, but also had implications for the pattern of social restrictions which limited entrepreneurship development on campus. PPK is an entrepreneurial development program that has been running since 2019 and continues in 2020. The  PpK  implementation method uses SLA (The Sustainable Livelihood Approach), which is reinforced by PALS (Parcipatory Action Learning) method which focuses on transforming activities to strengthen the Entrepreneurship in student’s mind. There are three cycles of activity; first, the Socio-Technopreneurship Awaraeness Campaign in order for Socio-Technopreneur to become a joint movement in the college environment. Second, Capacity Building, Thus the tenants, have understanding and skill in entrepreneurship; and third, Institutionalization as an effort to institutionalize entrepreneurial activities on campus in order  to create a network by utilizing the excellence of partner institutions. Training activities are carried out in an integrated way which includes entrepreneurial training, business plan preparation assistance, product branding, marketing management, technology-based financial management, internships, and business consulting. Entrepreneurial program of Universitas Muhammadiyah Palopo has produced 12 self-employed of entrepreneurs based on technology, which are named: Bua hydrofarm, sarang palacci, edureptil, kribou, edubookstore, boklet muslimah, rumah kue Palopo, Mbafood, Sambal Sabu, gandeng application, artMu, and Madu Trigona Bua. Keywords: development; entrepreneurship; college students; alumny

Page 20 of 247 | Total Record : 2469