cover
Contact Name
Fauziah
Contact Email
fauziah.fahrullah@gmail.com
Phone
+6282123089992
Journal Mail Official
ojsbunda@gmail.com
Editorial Address
AKADEMI KEBIDANAN BUNGA HUSADA SAMARINDA Jalan Abdul Wahab Sjahranie Gang 3 No.12 RT.10 Kelurahan Gunung Kelua –Samarinda Ulu Kalimantan Timur, Kode Pos: 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)
ISSN : 26227487     EISSN : 26227495     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kebidanan “Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)” adalah jurnal yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun oleh Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda. Adapun ruang lingkup/topik dalam Jurnal Ilmiah Kebidanan adalah bidang Kebidanan, Kandungan dan Pendidikan Kebidanan. Dalam setiap edisinya, Jurnal Kebidanan “Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)” menerbitkan 5 hingga 8 (delapan) artikel/ hasil penelitian dan satu artikel editorial notes. Penulis yang dapat mengirimkan artikel ke Jurnal Kebidanan “Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)” tidak dibatasi hanya pada tenaga pengajar Akademi Kebidanan Bunga Husada (Akbid Bunda) saja, tetapi penulis yang berasal dari perguruan tinggi lain pun dapat mengirimkan manuskrip. Setiap manuskrip yang masuk akan di-review oleh reviewer yang memiliki berbagai macam latar belakang keilmuan yang relevan dengan topik manuskrip.
Articles 94 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025" : 94 Documents clear
Analisis Faktor Resiko Kejadian Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskemas Gadang Hanyar Kota Banjarmasin Sela Selvia; Siti Noor Hasanah; Yayuk Puji Lestari; Novalia Widiya Ningrum
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.274

Abstract

Latar Belakang: Ibu postpartum perlu penyesuaian dalam menghadapi peran dan  tanggung jawab barunya sebagai ibu setelah melahirkan, baik dari perubahan secara fisik maupun psikologis. Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian postpartum blues didunia yang dialami ibu setelah melahirkan berkisar 70-80%, dimana 13% ibu mengalami Postpartum Blues yang berlanjut menjadi depresi postpartum. Secara global diperkirakan terdapat 20% wanita postpartum mengalami Postpartum Blues. Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN untuk kejadian Postpartum Blues. Angka kejadian di Indonesia pada ibu yang mengalami Postpartum Blues sebesar 50 sampai 70%. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Postpartum Blues. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik bersamaan dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sempel pada penelitian ini adalah purposive sampling, secara non- probability sampling yaitu dengan sempel sebanyak 35 ibu postpartum. Instrument ini menggunakan EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale), pengolahan data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Hasilnya menunjukan bahwa dari 35 orang responden, sebagian besar ibu mengalami postpartum blues sebanyak 15 orang (42,9%) dan ibu yang tidak mengalami Postpartum Blues sebanyak 20 orang (57,1%). Hasil penelitian ini  menunjukan terdapat 4 variabel yang berhubungan signifikan (p-<0,05) yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, status kehamilan dan 3 variabel menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan (p->0,05) yaitu paritas, sosial ekonomi, dukungan suami dengan kejadian Postpartum Blues. Simpulan: Adanya pengaruh faktor resiko kejadian Postpartum Blues terhadap umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kehamilan.
Deteksi Dini Depresi Postpartum Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Zahratunnufus Dhea Karenina; Putri Yuliantie; Novalia Widya Ningrum; Fadhiyah Noor Anisa
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.275

Abstract

Latar Belakang: Secara global, kejadian depresi postpartum mencapai 300 juta orang wanita dan negara-negara di Asia dengan angka kejadian yang masih tinggi, berkisar antara 28% - 85%. Di Indonesia, angka kejadian depresi postpartum mencapai sekitar 18,37%. Angka kejadian ini mungkin dapat meningkat seiring dengan isu gangguan kesehatan mental yang semakin banyak terjadi di era ini. Mendeteksi kejadian depresi postpartum dapat dilakukan menggunakan kuisioner EPDS yang interpretasinya terbagi menjadi 4 kategori; tidak depresi (skor 1-3), depresi ringan (skor 4-9), depresi sedang (skor 10-12) dan kategori berat (>13). (Cox, 1987 dalam Alesandro et al, 2022). Tujuan: Mengetahui kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling pada 40 orang ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Tekhnik pengumpulan data menggunakan kuisioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang telah teruji validitas secara internasional dan nasional, dan hasil penelitian menggunakan metode analisis data univariat. Hasil: Penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pekauman dengan mengggunakan kuisioner EPDS yang terdiri dari 10 pertanyaan, mayoritas ibu postpartum mengalami depresi ringan 18 orang (45%), dan terdapat 6 orang ibu postpartum dengan tingkat depresi berat (15%). Simpulan: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pekauman, dengan mayoritas ibu postpartum mengalami depresi ringan dan terdapat beberapa ibu postpartum mengalami depresi berat yang direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan bidan untuk dilakukan deteksi dini depresi postpartum dan jika bidan menemukan gejala depresi postpartum, maka bidan dapat melakukan rujukan ke layanan kesehatan jiwa atau dokter spesialis kejiwaan untuk perawatan depresi dan perencanaan pengobatan yang tepat.
Perbandingan Praktik Diet Dan Gangguan Kognitif Ringan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Perkotaan Dan Pedesaan Taufik Hidayat; Yusnaini
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.276

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 adalah pandemi global yang diproyeksikan mencapai 7.079 kasus per 100.000 orang pada tahun 2030. Peningkatan ini dikaitkan dengan konsumsi lemak dan bumbu berlebihan, yang lebih umum di perkotaan. DM Tipe 2 juga berdampak pada kesehatan, termasuk gangguan kognitif ringan yang memengaruhi perhatian, bahasa, dan memori. Durasi DM Tipe 2 menjadi prediktor signifikan gangguan kognitif ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan praktik diet dan gangguan kognitif pada penderita DM Tipe 2 di perkotaan dan pedesaan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode komparatif dengan sampel dari masyarakat Kota Kutacane dan Desa Rumah Kampung usia 15-47 tahun yang telah diuji kadar glukosa darahnya. Praktik diet dinilai dengan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan gangguan kognitif diukur dengan skala MoCA. Analisis data dilakukan dengan uji t-test untuk melihat perbedaan antara dua kelompok. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam praktik diet dan tingkat gangguan kognitif ringan pada penderita DM Tipe 2 di Kota Kutacane dan Desa Rumah Kampung. Responden di Kota Kutacane memiliki praktik diet yang lebih bervariasi (rata-rata 5,63) dibandingkan dengan Desa Rumah Kampung (rata-rata 3,21). Uji t-test mengonfirmasi perbedaan ini dengan p-value < 0,05 untuk praktik diet (p=0,003) dan gangguan kognitif (p=0,010). Maka, disarankan agar tenaga kesehatan memberikan edukasi tentang pola makan sehat, pelatihan kognitif, dan aktivitas sosial untuk mendukung praktik diet dan fungsi kognitif yang lebih baik pada penderita DM Tipe 2.
Hubungan Sifat Kepribadian dengan Aktivitas Perawatan Diri pada Penderita DM Tipe 2 di Desa Natam Baru Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara Rohani; Sri Handayani; Yusnaini
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.277

Abstract

Penurunan kualitas hidup signifikan dialami oleh penderita Diabetes Melitus Tipe 2 akibat perawatan diri yang kurang optimal. Aktivitas perawatan diri pasien DM Tipe 2 dapat menurunkan kadar glikemik darah. Sifat kepribadian menjadi faktor yang mempengaruhi perawatan diri penderita DM Tipe 2. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan sifat kepribadian dengan aktivitas perawatan diri pada penderita DM Tipe 2 di Desa Natam Baru Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasi berdasarkan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian mencakup seluruh masyarakat di Desa Natam Baru dengan teknik pengambilan sampel penelitian yaitu random sampling berjumlah 120 responden . Alat pengumpulan data sifat kepribadian dievaluasi dengan Big Five Inventory dan aktivitas perawatan diri dinilai dengan Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden di Desa Natam Baru, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, memiliki sifat kepribadian tinggi pada dimensi keterbukaan, kesadaran, dan keramahan. Sebagian besar juga melaksanakan aktivitas perawatan diri dengan baik serta adanya hubungan signifikan antara kepribadian dan aktivitas perawatan diri dengan nilai p-value 0,029 (p < 0,05). Secara spesifik, dimensi keterbukaan (p=0,005), kesadaran (p=0,002), dan keramahan (p=0,013) menunjukkan hubungan signifikan. Simpulan, sifat kepribadian, terutama kesadaran, keterbukaan, dan keramahan, berperan penting dalam mendorong aktivitas perawatan diri pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Oleh karena itu, intervensi kesehatan di Desa Natam Baru dapat dirancang dengan mempertimbangkan penguatan dimensi kepribadian untuk meningkatkan efektivitas program perawatan diri.
Hubungan Status Kognitif terhadap Perawatan Diri pada Penderita Diabates Melitus Tipe 2 di Desa Pulo Kemiri Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara Herlitawati; Devi Susanti; Yusnaini
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.278

Abstract

Peningkatan kasus Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di seluruh dunia membawa risiko komplikasi serius bagi penderitanya. Perawatan diri yang optimal dapat menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dan mencegah komplikasi. Namun, penurunan fungsi kognitif pada beberapa penderita DM Tipe 2 sering kali menghambat pelaksanaan perawatan diri yang efektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara status kognitif dan perawatan diri pada penderita DM Tipe 2 di Desa Pulo Kemiri, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian deskriptif korelasional ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh penderita DM Tipe 2 berjumlah 88 orang dengan teknik total sampling sesuai kriteria inklusi. Instrumen Self-Care of Diabetes Inventory (SCODI) untuk menilai perawatan diri, dan status kognitif diukur dengan Mini-Mental State Examination (MMSE). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden lansia awal, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan SMA, dan bekerja sebagai petani. Berdasarkan status kognitif, sebagian besar mengalami gangguan kognitif ringan dan memiliki tingkat perawatan diri yang kurang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value sebesar 0,021, yang mengindikasikan hubungan signifikan antara status kognitif dan perawatan diri. Disarankan agar tenaga kesehatan memberikan edukasi berulang kepada penderita dengan gangguan kognitif ringan, melibatkan keluarga, serta menggunakan catatan perawatan atau aplikasi pengingat untuk mendukung perawatan yang lebih konsisten.
Peran Kader Remaja Terhadap Perilaku Konsumsi Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi Fitriani; Eka Fitri Amir; Nuari Andolina
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.279

Abstract

Permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini telah menjadi permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kelompok remaja merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami masalah gizi (gizi lebih atau gizi kurang). Pemberdayaan masyarakat adalah solusinya dapat memungkinkan generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam kesehatan masyarakat. Kegiatan dibentuk Program Pemberdayaan Masyarakat yang melibatkan remaja bertujuan untuk mengoptimalkan status kesehatan remaja. Pemberdayaan remaja dilakukan melalui pendirian pos pelayanan remaja, rekrutmen kader kesehatan remaja, pelatihan kader remaja yang menyediakan prasarana dan media pendukung promosi kesehatan dan pos konseling untuk remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kader kesehatan remaja dalam upaya peningkatan perilaku konsumsi gizi seimbang pada remaja. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode analitik metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Datanya adalah dikumpulkan dengan menggunakan angket dan lembar observasi perubahan perilaku remaja yang terlibat di dalamnya kader kesehatan remaja. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang tergabung dalam kader Kesehatan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader aktif dalam posyandu remaja yaitu 19 (70,4%) kader. Kader yang berperan aktif terhadap perilaku konsumsi gizi seimbang dalam kesehatan reproduksi berjumlah 14 (73,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader remaja terhadap perilaku konsumsi gizi seimbang dalam kesehatan reproduksi dimana p sama dengan 0,038 (p kurang dari 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kader memiliki peran penting dalam memberi edukasi kesehatan tentang gizi seimbang terutama pada remaja melalui kegiatan posyandu remaja, semakin rendah pengetahuan mahasiswa tentang gizi dan semakin kurang baik pola konsumsi mahasiswa maka akan semakin besar kemungkinan untuk memiliki status gizi kurus atau gemuk.
Gambaran Penatalaksanaan Skrining Preeklamsia Di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin Siti Mutiah; Ika Avrilina Haryono; Rabia Wahdah; Laurensia Yunita
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.281

Abstract

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan salah satu penyebab tertinggi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Menurut WHO Angka Kematian ibu sangat tinggi sekitar 287.000. Pada tahun 2021 AKI di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 205 kelahiran hidup, meningkat dibanding tahun 2020 yaitu sebesar 135/100.000 kelahiran hidup. Ada beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi atau meningkatkan preeklamsia yaitu umur, paritas, obesitas, riwayat hipertensi, dan riwayat preeklamsia. Tujuan: Mengetahui Gambaran Penatalaksanaan Skrining Preeklamsia Pada Buku KIA Sebagai Deteksi Awal Resiko Preeklamsia Pada Usia Kehamilan kurang lebih 20 Minggu Di Puskesmas Alalak Selatan dan mengidentifikasi Pengisian buku KIA pada lembar skrining preeklamsia. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan tenaga kesehatan, dan observasi pelaksanaan skrining. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa skrining preeklamsia telah dilakukan pada setiap ibu hamil di Puskesmas Alalak Selatan, namun pencatatan hasil skrining dalam buku KIA masih kurang optimal. Untuk meningkatkan kualitas skrining preeklamsia sebagai deteksi dini risiko preeklamsia, perlu adanya peningkatan kesadaran, dan keterampilan tenaga kesehatan serta pemberdayaan kader kesehatan. Selain itu, pengawasan dan evaluasi rutin serta penyediaan fasilitas dan alat skrining yang memadai juga penting untuk mendukung pelaksanaan skrining yang optimal.
Hubungan Pengetahuan Terapi Komplementer Terhadap Ketidaknyamanan Fisik Pada Ibu Hamil Trimester III Lia Natalia; Ayu Idaningsih; Syifa Novita; Yayu Nurjamilah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.282

Abstract

Perubahan dalam kehamilan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti mual muntah, nyeri punggung, sakit ulu hati, sering kencing, sakit kepala, cemas dan ketidaknyaman tersebut dapat ditangani dengan terapi komplementer. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan terapi komplementer terhadap ketidaknyamanan fisik pada ibu hamil trimester III. Jenis Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 35 orang. Karena jumlah populasi relatif sedikit atau kurang dari 100 maka sampel pada penelitian ini menggunakan total populasi yaitu sebanyak 35 ibu hamil trimester III. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Lebih dari setengah (60,0%) ibu hamil trimester III memiliki pengetahuan cukup tentang terapi kompelementer. Lebih dari setengah (77,1%) ibu hamil trimester III mengalami ketidaknyamanan fisik dengan kategori sedang. Terdapat hubungan pengetahuan terapi komplementer dengan ketidaknyamanan fisik pada ibu hamil trimester III (p = 0,008). Perlunya bidan memberikan penyuluhan atau konseling kepada ibu hamil trimester III mengenai terapi komplementer serta memberikan demo kepada ibu hamil agar ibu lebih memahami cara penerapan terapi komplementer untuk mengatasi ketidaknyamanan fisik. Untuk ibu hamil diharapkan dapat menerapkan terapi komplementer secara mandiri.
Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Pagatan Nurhikmah; Yayuk Puji Lestari; Dwi Sogi Sri Redjeki; Desilestia Dwi Salmarini
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.283

Abstract

Latar Belakang: Tingginya prevalensi balita yang Stunting, disebabkan oleh factor eksternal dan internal yang meliputi malnutrisi kronis yang dialami ibu sebelum konsepsi yang ditandai dengan intra uterine growth restriction (IUGR), asupan nutrisi yang tidak tercukupi sesuai kebutuhan serta penyakit infeksi. Faktor eksternal meliputi pemberian ASI eksklusif, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, anemia. Tujuan: Menganalisis factor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Perawatan Pagatan. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Pagatan. Jumlah sampel yaitu 100 pada kelompok control, 50 pada kelompok Kasus total sampelnya 150 balita, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Riwayat anemia berhubungan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,039, OR 2.089 (95% CI 1.031-4.217), ASI eksklusif berhubungan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,021, OR 2.263 (95% CI 1.124-4.554)., dan riwayat infeksi berhubungan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,000, OR 4.148 (95% CI 2.022-8.510). Faktor dengan besar risiko paling besar terhadap kejadian stunting adalah riwayat infeksi (95% CI 2.022-8.510) berpeluang 4.148 kali pada balita yang memiliki Riwayat infeksi dari pada balita yang tidak memiliki Riwayat infeksi. Simpulan: faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita yaitu riwayat anemia, ASI ekslusif, dan riwayat infeksi pada balita.  
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar HB Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Pelambuan Nur Linda Susilawati; Ika Avrilina Haryono; Dwi Rahmawati; Sarkiah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.285

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kadar kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel darah merah. WHO 2020 menyatakan prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi berkisar antar 35-75 %, di Asia sebesar 48,2%, di Indonesia tahun 2020 sebesar 48,9%, Kalimantan Selatan 19,60%. Dari hasil studi pendahuluan mendapatkan 10 responden di Puskesmas Pelambuan Banjarmasin dimana dari 10 ada 6 ibu hamil mengalami anemia. Tujuan: Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hb ibu hamil dengan kejadian anemia. Metode: Menggunakan metode analisis kuantitatif dengan rancangan case control dimana dibagi 15 case dan 15 control dengan sampel 30 responden, jenis data primer dan sekunder. Hasil: Berdasarkan dari segi umur ibu yang anemia sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun tidak beresiko sebesar 36,6%, untuk kelompok tidak anemia 46,6%, dari status gizi ibu hamil yang anemia sebagian besar IMT tidak beresiko 26,6%, kelompok tidak anemia 40,0%, kepatuhan konsumsi tablet fe ibu yang anemia patuh 9,9%, untuk kelompok tidak anemia patuh sebesar 43,3%. Simpulan: Ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur dan status gizi pada ibu hamil.

Page 3 of 10 | Total Record : 94