cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research
ISSN : -     EISSN : 2503331x     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Pharmaceutical Science And Clinical Research (e-ISSN 2503-331x) offers a forum for publishing the original research articles, review articles from contributors, and the novel technology news related to pharmaceutical science and clinical research. Scientific articles dealing with natural products, pharmaceutical science-industry and clinical research, etc. are particularly welcome. The journal encompasses research articles, original research report, reviews, short communications and scientific commentaries pharmaceutical science and clinical research including: bioactive products, chemotaxonomy, chemistry, ecological biochemistry, metabolism, pharmacy management, pharmacoeconomics, pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, pharmaceutical social and pharmaceutical industry.
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
Pengaruh Media Kartu Tilik Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Pengelolaan Dagusibu Obat di Wilayah Jakarta Pusat Berdasarkan Home Pharmacy Care Adin Hakim Kurniawan; Yusmaniar Yusmaniar; Purnama Fajri
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.43256

Abstract

Penyimpanan dan pembuangan obat kurang tepat menjadi masalah pengelolaan obat yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Hubungan perilaku negatif pada pengelolaan obat dirumah tangga, lebih cenderung berisiko bagi pasien dengan riwayat penyakit degeneratif dan polifarmasi. Kepedulian tenaga farmasi terhadap pelayanan kefarmasian untuk pasien penyakit degeneratif, diwujudkan dalam kegiatan home pharmacy care. Edukasi kesehatan melalui pemberian aplikator media kartu tilik merupakan segala upaya yang direncanakan dengan cara membantu mengatasi pasien dalam penataan pengelolaan dagusibu obat dirumah tangga. Tujuan pada penelitian yaitu menganalisis Pengaruh Kartu Tilik terhadap Perilaku Pengelolaan Dagusibu Obat pada masyarakat di wilayah Jakarta Pusat berdasarkan Home Pharmacy Care. Jenis penelitian adalah observasional dengan sistem rancang penelitian crossectional. Teknik dalam pengambilan sampel Cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan bivariat. Analisis inimenjelaskanadanya pengaruh yang signifikan media kartu tilik terhadap pengetahuan pengelolaan obat (p=0,024; OR 2,526); terhadap perilaku pengelolaan obat (p=0,031OR 2,865). Kesimpulan memiliki hubungan yang bermakna antara media kartu tilik terhadap pengetahuan dan perilaku pengelolaan Obat Dagusibu berdasarkan home pharmacy care.
Isolasi Sinensetin dari Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Blume miq.) Varietas Putih Fahrauk Faramayuda; Soraya Riyanti; Adella Shindy Pratiwi; Totik Sri Mariani; Elfahmi Elfahmi; Sukrasno Sukrasno
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.48084

Abstract

Kumis kucing mengandung metabolit sekunder sinensetin yang termasuk ke dalam golongan senyawa flavonoid. Sinensetin berpotensi sebagai agen antivirus dan imunomodulator.  Tujuan penelitian ini adalah standardisasi tanaman kumis kucing varietas putih dan upaya produksi senyawa sinensetin. Ekstraksi dilakukan dengan metoda maserasi. Tahap pemisahan lanjutan dilakukan dengan metoda ekstraksi cair-cair, kromatografi kolom dan kromatografi cair vakum. Hasil ekstraksi cair-cair terpilih tiga fraksi  yaitu fraksi air, etil asetat dan n-heksana. Sebanyak 2,08 gram fraksi etil asetat dilanjutkkan pada tahap pemisahan lanjutan menggunakan kromatografi cair vakum dengan fasa diam silika gel H60 dan fasa gerak n-heksana dan etil asetat. Hasil dari kromatografi cair vakum diperoleh sebanyak 11 subfraksi. Penggabungan dilakukan pada subfraksi 8-11 yang terdeteksi adanya senyawa sinensetin, selanjutnya terhadap subfraksi gabungan dilakukan pemisaahan lanjutan dengan kromatografi kolom. Hasil pemisahan dengan kromatografi kolom diperoleh subfraksi sebanyak 142 vial. Pada subfraksi hasil kromatografi kolom nomor 91-114 terdeteksi adanya isolat sinensetin. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) gabungan subfraksi kromatografi kolom 91-114 (SFK) menunjukkan adanya senyawa sinensetin. Berdasarkan hasil pemeriksaan kemurnian dengan menggunakan KLT 2 dimensi dan analisis profil spektrum UV isolat diduga senyawa sinensetin. 
Potensi Biji Duwet (Syzygium cumini L. (Skeels.)) Sebagai Imunomodulator Pendamping Kemoterapi: Sebuah Ulasan Tafrihani, Ahmad Syauqy; Gono, Christina Mutiara Putri; Natasia, Nyssa; Ikawati, Muthi
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.45168

Abstract

Mekanisme pertahanan sel kanker terhadap sistem imun tubuh merupakan ancaman bagi keberhasilan terapi kanker. Agen kemoterapi efektif dalam membantu proses eliminasi sel kanker, namun penggunaannya menginduksi imunosupresi. Ekstrak biji duwet (Syzygium cumini (L.) (Skeels.)) dan kandungan senyawanya dilaporkan memiliki berbagai aktivitas imunomodulator dan aktivitas antikanker. Namun, belum ada laporan yang mengulas potensi biji duwet sebagai agen imunomodulator pendamping kemoterapi kanker (ko-kemoterapi). Artikel ini disusun untuk mengulas potensi biji duwet sebagai imunomodulator pendamping kemoterapi. Berbagai literatur dari jurnal internasional dan sumber lain yang dipublikasikan mulai tahun 2005 ditelusuri dari database Pubmed, Scopus, GoogleScholar, dan lainnya. Berdasarkan studi literatur, ekstrak dan senyawa kandungan biji duwet, yaituasam galat dan mirisetin, dapat memodulasi sistem imun melalui berbagai jalur molekuler. Dapat disimpulkan bahwa biji duwet memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi agen pendamping kemoterapi melalui aktivitas imunomodulatornya. Penelitian lebih lanjut pada model hewan uji kanker yang diberi ekstrak biji duwet dan kombinasinya dengan antikanker diperlukan untuk memvalidasi potensi tersebut.
Review: Profil Fitokimia dan Multipotensi dari Coleus amboinicus (Lour.) Rahmawati Rahmawati; Puji Astuti; Subagus Wahyuono
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.47436

Abstract

Coleus amboinicus (Lour.) merupakan tanaman obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat dan telah diteliti secara ekstensif serta dilaporkan di beberapa bidang ilmu pengetahuan. Penulisan review artikel ini didasarkan pada studi literatur tahun 1993 hingga tahun 2021, yang diperoleh dari database google scholar, Scopus, Science Direct, PubMed, dan lainnya. Tanaman ini merupakan tanaman semak aromatis, berbunga, namun jarang berbiji dan dapat diperbanyak secara vegetatif. Profil senyawa fitokimianya dapat digolongkan menjadi beberapa kelas yang berbeda seperti terpenoid, fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin. Tanaman C. amboinicus (Lour.) kaya akan komponen fenolik seperti asam rosmarinat dan asam kafeat, dengan mayoritas komponen volatil utamanya yaitu karvakrol. Profil fitokimia C. amboinicus (Lour.) dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti lingkungan, keanekaragaman genetik, bagian tanaman yang digunakan, maupun metode dan proses ekstraksi. Potensi farmakologinya seperti antibakteri, antifungi, antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antidiabetes, antihiperlipidemia, antimalaria serta laktagoga telah banyak dilaporkan. Selain itu, tanaman ini juga dimanfaatkan dalam kuliner serta sintesis biogenik senyawa nanopartikel. Eksplorasi dari tanaman C. amboinicus (Lour.) juga merambah kepada mikroorganisme endofitnya, dan dikaitkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan senyawa bioaktif yang potensial sebagai antibakteri, agen biokontrol serta produksi enzim selulase. Review artikel ini memberikan informasi terkait botani, fitokimia, farmakologi, sintesis biogenik, pemanfaatan lainnya serta eksplorasi mikroorganisme endofitnya. Artikel ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk pengembangan potensi C. amboinicus (Lour.) yang semakin meluas.
Evaluasi Terapi Antihipertensi Pada Pasien Preeklampsia Berat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Periode Januari - Juni Tahun 2017 Wisnu Kundarto; Riskafiya Ni'matul Faizah
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.39487

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Preeklampsia berat adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (≥160/110 mmHg) dan proteinuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia berat di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi periode Januari - Juni 2017 dilihat dari ketepatan obat, dosis, dan target tekanan darah dibandingkan dengan guideline The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik consecutive sampling dengan mencatat rekam medis yang memenuhi kriteria. Efektivitas penggunaan obat antihipertensi dinilai dengan melihat ketepatan obat, dosis, dan target tekanan darah berdasarkan ACOG tahun 2013. Terdapat 76 rekam medis yang memenuhi kriteria. Karakteristik pasien didominasi berusia 20-35 tahun (73,7%), multigravida (73,7%), serta usia kehamilan pada trimester III (96,1%). Hasil evaluasi menunjukkan penggunaan obat antihipertensi yang diberikan adalah nifedipin (65,79%), metildopa (23,68%), dan kombinasi keduanya (10,53%). Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan obat antihipertensi sudah efektif ditinjau dari tepat obat, tepat dosis, dan sesuai target tekanan darah berdasarkan ACOG tahun 2013.
Isolasi Jamur Tanah dari Muara Sungai di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Serta Skrining Aktivitas Antibakteri Terhadap Pseudomonas aeruginosa Amrina Rosyada Fajriyanti; Bawon Triatmoko; Ari Satia Nugraha
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.44007

Abstract

Kasus infeksi oleh bakteri menjadi sepuluh besar kasus yang mengakibatkan kematian di Indonesia dengan persentase 9,5 %. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat untuk mengatasi masalah infeksi dapat menyebabkan resistensi antibakteri. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak dilakukan pengembangan terhadap agen-agen antibakteri. Banyak penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri dapat ditemukan pada mikroorganisme dalam tanah. Penelitian ini dilakukan penelusuran dan isolasi fungi tanah muara di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan serta skrining aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosayang bertujuan untuk memperoleh kandidat antibakteri yang potensial.Metode yang digunakan dalam penentuan aktivitas antibakteri pada penelitian ini yaitu metode mikrodilusi berdasarkan protokol Clinical and Laboratory Standards Institute tahun 2015. Hasil yang diperoleh dari tahap isolasi yaitu 6 isolat fungi tanah yang diberi kode IS-PN-A1, IS-PN-A2, IS-PN-T1, IS-PN-T2, IS-PN-B1 dan IS-PN-B2. Isolat yang didapatkan dilakukan skrining awal uji aktivitas antibakteri dengan metode ujikontak langsung dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Zona bening yang terbentuk menunjukkan aktivitas antibakteri dari isolat. Isolat fungi tanah muara kemudian dilakukan proses fermentasi untuk memproduksi metabolit sekunder. Hasil fermentasi di lakukan proses ekstraksi menggunakan etil asetat yang nantinya ekstrak akan digunakan dalam uji aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa fungi tanah muara sungai Desa Kilensari Kecamatan Panarukan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Persen penghambatan fungi tanah muara dengan nama isolat IS-PN-A1 menghasilkan persen penghambatan sebesar 74,8±2,4%; IS-PN-A2 33,2±7,0%; IS-PN-T1 70,2±4,8%; IS-PN-T2 53,1±3,6%; IS-PN-B1 29,7±4,0%; IS-PN-B2 45,8±2,1 %. 
Uji Efektivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) Terhadap Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) Secara In Vitro Suhrah Febrina Karim; Nurfiddin Farid; Hilmiati Wahid; Musdalifa Musdalifa
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i3.48686

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa telur cacing kedalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan manusia karena adanya pencemaran melalui tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anthelmintik ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap cacing gelang Ascaris lumbricoides dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) yang efektif sebagai anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Penelitian ini merupakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Daun Kemangi di lakukan ekstraksi dengan metode maserasi kemudian dilakukan skrining fitokimia. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu Kelompok 1 (ekstrak daun kemangi dosis 10%), Kelompok 2 (ekstrak daun kemangi dosis 20%), Kelompok 3 (ekstrak daun kemangi dosis 30%), Kelompok 4 Kontrol Positif (pirantel pamoat 5 mg/ml) dan Kelompok 5 Kontrol Negatif (NaCl 0,9%). Pengamatan dilakukan tiap 1 jam setelah perendaman sampai semua cacing mati. Hasil penelitian menunjukkan 100% kematian cacing yaitu ekstrak etanol daun kemangi Konsentrasi 10% pada jam ke 24, Konsentrasi 20% pada jam ke 16, dan Konsentrasi 30% pada jam ke 8, Kelompok kontrol positif pada jam ke 2, Kontrol negatif (larutan NaCl 0,9%) pada jam ke 76. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) konsentrasi 30% memberikan efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides) pada jam ke 8.
Sterqulia quadrifida R.Br: A Comprehensive Review of Ethnobotany, Phytochemistry, Pharmacology and Toxicology Ulfa Afrinurfadhilah Darojati; Retno Murwanti; Triana Hertiani
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v7i1.52244

Abstract

Sterculia quadrifida, R.Br. is one of the plants that grows on the mainland of Timor, East Nusa Tenggra. Sterculia quadrifida, R.Br. commonly known as Peanut tree in English and faloak in Indonesian has various pharmacological activities and has been widely used in traditional medicine. This review article aimed to provide a comprehensive overview of the potential of the faloak plant as an herbal medicine by looking at various aspects such as ethnobotany, phytochemicals, pharmacology and toxicity. Literature searches are carried out in scientific databases that are accepted worldwide such as ScienceDirect, Scopus, PubMed, Springer Link, Wiley Online Library and advanced searches on Google scholars, books, abstracts, theses, scientific reports, and several non-impact and non-indexed journals with the search keywords "Sterculia quadrifida" or "Peanut tree" or "Red fruit kurajong" or "Faloak". From the various literature that has been collected, faloak has been shown to have pharmacological activities such as anticancer, antioxidant, antifungal, immunomodulatory, antiviral, antibacterial, antidiabetic, and antipyretic. The existence of this activity cannot be separated from the chemical compounds contained therein such as flavonoids, alkaloids, terpenoids, phenols, tannins and saponins. Faloak also has low toxicity with LD50> 5000 mg/kg body weight rats.
Activity Test of Durian Peels Essential Oil (Durio zibethinus) as an Antipediculosis Against Pediculus humanus capitis Linn. (Anoplura: Pediculidae) Yuli Wahyu Tri Mulyani; Siti Nurjanah; Samsuar Samsuar; Laila Susanti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i3.49900

Abstract

Pediculosis is a disease caused by infestation of head lice (Pediculus humanus capitis) which is a blood-sucking obligate ectoparasite. The essential oil of durian fruit peel has active compounds that have the potential as vegetable pediculosides that can kill head lice. This study aimed to find the best concentration of essential oil from durian fruit peels that can kill head lice. The research design used with an essential oil concentration of 100%, 75%, 50%, 25%, distilled water as negative control and permethrin 1% as positive control, three repetitions and each concentration consisting of 10 flea tails. The parameters observed were the condition of lice morphologically based on the activity of limb movement, antenna movement and digestion, then the calculation of mortality was observed based on the time of the test. The results showed that the concentration of durian peel essential oil as an antipediculosis had a significant effect on the time of death of head lice, limb movement and digestion. The test result showed that the concentration is 100%, has a death time of 12 minutes 32 seconds, 75% concentration was 16 minutes 28 seconds, 50% concentration was 21 minutes 11 seconds, 25% concentration was 32 minutes 23 seconds, negative control was 61 minutes 15 seconds. The fastest time of death in positive control for chemical pediculosides was 10 minutes 15 seconds. The conclusion in this study was that essential oils the dominan one is 1,5-naphthyridin-2-amine were proven to kill head lice and the best concentration was close to positive control, namely at a concentration of 100%.
Analisis Hubungan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Terapi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta Yeni Farida; Yumna Zulfa Salsabila; Alfiani Amsari; Rasmaya Niruri; Adi Yugatama; Nestri Handayani; Fea Prihapsara
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i3.53112

Abstract

Hipertensi yang tidak terkendali dengan baik dapat meningkatkan terjadinya komplikasi, untuk itu diperlukan kepatuhan pasien dalam terapi hipertensi. Kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan terapi pasien hipertensi di Puskesmas Pucangsawit Surakarta. Studi crosssectional dilakukan pada populasi pasien hipertensi di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel ditetapkan dengan kriteria pasien mendapatkan terapi hipertensi minimal 1 bulan, melakukan kunjungan kontrol ke Puskesmas di bulan Maret 2019, serta bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan informed consent. Pengetahuan dinilai dengan kuesioner yang disusun peneliti berdasarkan panduan pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi, sedangkan kepatuhan dinilai dengan kuesioner hill-bone. Pengetahuan dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang, sedangkan kepatuhan dikategorikan menjadi patuh dan tidak patuh. Analisis variabel dilakukan dengan uji Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5,3% responden memiliki pengetahuan yang baik, 27,1% berpengetahuan cukup dan 17,6% berpengetahuan kurang. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi hipertensi pada pasien di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta, sedangkan arah korelasinya positif tetapi korelasi antara keduanya sangat lemah (p = 0,319; r = 0,109). 

Page 9 of 19 | Total Record : 184