cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)" : 42 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat melalui Edukasi dan Pendampingan Pembuatan Jamu Herbal di Desa Popalia Kecamatan Tanggetada Kamaruddin, Harni Sartika; Sabandar, Carla Wulandari; Tulak, Grace Tedy; Marwan, Marwan; Amira, Amira; Salwan, Muh Manna; Amalia, Vicky; Magfirah, Magfirah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.15290

Abstract

ABSTRAK Kegiatan edukasi dan pendampingan pembuatan jamu herbal melibatkan 38 peserta yang diikuti mayoritas kaum ibu dan kalangan remaja yang dilaksanakan di Desa Popalia Kecamatan Tanggetada. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat Desa Popalia agar dapat memproduksi jamu herbal secara mandiri dan inovatif. Jamu herbal yang diproduksi dapat dinikmati di kalangan keluarga dan dipasarkan di masyarakat luas. Luaran kegiatan edukasi dan pendampingan pembuatan jamu yaitu memberikan solusi pengetahuan pembuatan jamu dengan memanfaatkan tanaman rempah lokal dan keterampilan dalam pembuatan produk jamu herbal sehingga menjadi lapangan pekerjaan untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu, masyarakat diharapkan memahami khasiat dan manfaat yang terkandung dalam jamu herbal dalam menjaga kesehatan dan peningkatan daya tahan tubuh. Kegiatan edukasi dan pendampingan pembuatan jamu dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi, sementara itu kegiatan pendampingan pembuatan jamu dilakukan dengan metode praktik langsung. Melalui kegiatan pengabdian ini, masyarakat Desa Popalia memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam pengolahan dan pembuatan jamu sebagai upaya pemanfaatan tanaman rempah lokal. Kata Kunci: Edukasi, Pemberdayaan Masyarakat, Rempah, Jamu  ABSTRACT Educational activitity and assistance of the making of herbal jamu which is involved 38 participants of mothers and adolescents was held in Popalia Village of Tanggetada District. The purpose of this activity was to increase the knowledge, abilities, and skills of the people of Popalia Village so that they can produce herbal jamu independently and innovatively. So that the herbal medicine produced can be enjoyed among families and marketed in the wider community. The output of educational activities and assistance in making herbal medicine is to provide solutions for the knowledge of making herbal medicine by utilizing local spices and skills in the manufacture of herbal medicinal products so that they become jobs to increase people's income. Besides, the public is expected to understand the properties and benefits contained in herbal medicine in maintaining health and increasing endurance. Educational activities and assistance in making herbal medicine are carried out using the lecture and discussion method, while the accompanying activities for making herbal medicine are carried out using the direct practice method. The result of this service activity is the knowledge, ability, and skills in processing and making herbal medicine by the people of Popalia Village. Keywords: Education, Community Empowerment, Spices, Jamu
Edukasi Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat tentang TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Padang Astuti, Verra Widhi; Nidia, Wira Heppy; Amri, Lola Felnanda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17412

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi pernapasan yang menular melalui percikan droplet sehingga sangat mudah menular kepada orang yang kontak erat dengan penderita TBC. Masyarakat harus mempunyai pengetahuan dan kesararan yang tinggi tentang TBC agar dapat mencegah penularan penyakit terhadap diri dan keluarganya. Tujuan edukasi kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TBC. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah edukasi kesehatan tentang TBC pada 30 orang masyarakat yang dilakukan selama 3 sesi yaitu eksplorasi persepsi masyarakat tentang TBC, edukasi tentang gambaran umm dan pencegahan penularan TBC, serta alur pemeriksaan dan pengobatan TBC. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TBC setelah pemberian edukasi kesehatan. Kesimpulannya edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TBC. Diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan ke wilayah lain supaya pencegahan TBC dapat lebih optimal. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, Kesadaran, Pengetahuan, TBC ABSTRACT Tuberculosis (TB) is a respiratory infection that is transmitted through droplets, making it very easily transmitted to people who are in close contact with TB sufferers. The community must have high knowledge and awareness about TB in order to prevent transmission of the disease to themselves and their families. The purpose of this health education is to increase public knowledge and awareness about TB. The method used in this activity is health education about TB to 30 people in the community which is carried out for 3 sessions, namely exploring public perceptions about TB, education about the general picture and prevention of TB transmission, and the flow of TB examination and treatment. The results of the activity showed that there was an increase in public knowledge and awareness about TB after providing health education. In conclusion, education can increase public knowledge and awareness about TB. It is hoped that this activity can be continued to other areas so that TB prevention can be more optimal. Keywords: Awareness, Health Education, Knowledge, Tuberculosis
Kegiatan Penghijauan dan Manfaat Tanaman bagi Kesehatan Khususnya Penyakit DM di Wilayah RW 06 Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Nuraini, Nuraini; Wahyuningsih, Endah; Hasan, Abdullah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17182

Abstract

ABSTRAK Penghijauan seperti namanya memiliki arti kegiatan atau aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk pemulihan, pemeliharaan serta peningkatan kembali dalam kondisi lahan supaya bisa memberikan manfaat secara optimal dan sesuai dengan  fungsinya. Peningkatan kondisi lahan tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan menanam pohon atau tanaman. Penghijauan bisa menggunakan tanaman hias dan juga  bisa menggunakan Tanaman Obat Rumah Tangga (TOGA), karena manfaat dari TOGA bagi kesehatan banyak sekali, salah satunya adalah penyakit Gula Dara, karna penyakit ini sangat erat dengan pola hidup masyarakat, sehingga perlu juga masyarakat mengetahui pengobatan nonfarmakologi atau komplementer menggunkan tanaman obat keluarga, namun untuk melestarikan tanaman maka dibutuhkan pupuk, salah satu pupuk yang murah dan ramah lingkungan adalah menggunakan hasil limbah rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat melestarikan lingkungan dengan melakukan penghijauan dan memahami manfaat dari tanaman yang di tanam bagi kesehatan dan juga untuk penderita diabetes mellitus dapat memanfaatkan TOGA sebagai Obat alternatif dan penurunan kadar glukosa dalam darah. Metode kegiatan dilakukan secara bertahap dimulai dari memberikan penjelasan terkait penghijauan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan Pupuk Organik Cair dan selanjutnya memberikan sosialisasi manfaat dari tanaman Toga khususnya tanaman pucuk merah bagi kesehatan untuk penderita  Diabetes Mellitus. Hasil dari kegiatan penghijauan dan manfaat tanaman bagi kesehatan khususnya penyakit DM di wilayah RW 06 Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Dilihat dari rata-rata nilai masing-masing kegiatan memiliki peningkatan dari sebelum dilakukan kegiatan dan setelah dilakukan kegiatan. Artinya pemahaman terkait kegiatan penghijauan dan manfaat tanaman bagi kesehatan khususnya penyakit DM di wilayah RW 06 Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang mengalami peningkatan yang signifikan. Kata Kunci: Penghijauan, Pupuk Organik Cair, Manfaat Pucuk Merah, Kesehatan, Diabetes Militus ABSTRACT Reforestation, as the name suggests, means activities or activities carried out as a form of restoration, maintenance and improvement in the condition of the land so that it can provide optimal benefits and in accordance with its function. One way to improve the condition of the land is by planting trees or plants. Reforestation can use ornamental plants and you can also use Household Medicinal Plants (TOGA), because the benefits of TOGA for health are many, one of which is Dara Sugar disease, because this disease is very closely related to people's lifestyles, so people also need to know about non-pharmacological treatments. or complementary using family medicinal plants, but to preserve plants, fertilizer is needed, one of the fertilizers that is cheap and environmentally friendly is using household waste. The aim of this activity is that the community can preserve the environment by reforesting and understanding the benefits of the plants planted for health and also for diabetes mellitus sufferers they can use the TOGA plant as an alternative medicine and reduce blood glucose levels. The activity method was carried out in stages starting from providing an explanation regarding reforestation, then continuing with an explanation of Liquid Organic Fertilizer and then socializing the benefits of the Toga plant, especially the red top plant for health for Diabetes Mellitus sufferers. Results from reforestation activities and the benefits of plants for health, especially DM disease in the RW 06 area, West Sudimara Village, Ciledug District, Tangerang City. Judging from the average value of each activity, there has been an increase from before the activity was carried out and after the activity was carried out.  This means that understanding regarding reforestation activities and the benefits of plants for health, especially diabetes mellitus in the RW 06 area, West Sudimara Village, Ciledug District, Tangerang City has increased significantly. Keywords: Greening, Liquid Organic Fertilizer, Benefits of Red Shoots, Health, Diabetes Mellitus
Analisis Efektivitas Edukasi Gizi Berbasis Kearifan Lokal terhadap Pengetahuan Ibu dalam Mencegah Kejadian Stunting di Desa Talumelito Modjo, Dewi; Sudirman, Andi Akifa; Panigoro, Melika Inda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16088

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan permasalahan gizi utama yang akan berdampak pada kondisi social dan ekonomi dalam masyarakat. Selain itu juga stunting dapat berpengaruh pada anak 0-24 bulan dan jangka panjangnya dapat menggangu produktifitasnya dimasa yang akan datang. Balita stunting cenderung sulit menggapai pertumbuhan dan perkembangan yang ideal secara fisik, kognitif, dan motorik.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi berbasis kearifan lokal terhadap kemampuan ibu dalam mencegah kejadian stunting di desa talumelito Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain One group pre-test and post-test design yang memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan dianalisis. Pengambilan sampel ini menggunakan total sampling dengan jumlah 15 sampel. Hasil analisis Kemampuan orang tua balita sebelum dan sesudah diberikan edukasi berbasis kearifan lokal Dari hasil uji statistik pada variabel Kemampuan Orang tua balita sebelum dilakukan edukasi di dapatkan nilai Nilai p value signifikasi (2-Tailed) yaitu 0,044 yaitu < 0,05 menunjukan adanya perbedaan yang signifikan. Penelitian ini menunjukan perbedaan awal dan variable akhir (Pre test &Post test) Ini terdapat pengaruh. Kata Kunci: Education,Gizi Kearifan Lokal, Kemampuan Orang Tua  ABSTRACT Stunting is a major nutritional problem that will have an impact on social and economic conditions in society. Apart from that, stunting can also affect children aged 0-24 months and in the long term it can disrupt their productivity in the future. Stunted toddlers tend to find it difficult to achieve ideal growth and development physically, cognitively and motorically. This research aims to determine the effectiveness of local wisdom-based education on mothers' ability to prevent stunting in Talumelito village, Gorontalo Regency. This research is a quantitative research using a One group pre-test and post-test design which provides treatment or intervention to research subjects and then the effects of the treatment are measured and analyzed. This sampling used total sampling with a total of 15 samples. The results of the analysis of the abilities of parents of toddlers before and after being given education based on local wisdom. From the results of statistical tests on the variable Ability of parents of toddlers before the education was given, the significance p value (2-tailed) was 0.044, namely <0.05, indicating that there was a significant difference. significant. This research shows differences in initial and final variables (Pre test & Post test). This has an influence. Keywords: Education, Local Wisdom, Parental Abilities
Pendampingan Kebiasaan Bersih dan Sehat bagi Anak Sekolah di Semarang Jawa Tengah Cahyati, Widya Hary; Putriningtyas, Natalia Desy; Siswanto, Yuliaji
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17488

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kebiasaan dan tindakan yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan individu dan masyarakat. Penerapan PHBS merupakan sikap dan tindakan yang harus diaplikasikan mulai dari kelurga, sekolah, dan komunitas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan sekaligus sosialisasi PHBS bagi anak sekolah yang berkaitan dengan pengertian PHBS serta contoh implementasi kebiasaan PHBS. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan sosialisasi, pendampingan, role play sekaligus edukasi kesehatan. Mitra pengabdian kepada masyarakat adalah para siswa usia 7-9 tahun di SD Antonius 02 Semarang sebanyak 194 orang. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi, pendampingan, role play dan edukasi kesehatan yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Pengabdian ini juga memperoleh kesan positif dan diharapkan untuk dilanjutkan ke sekolah lain agar semakin memicu atmosfer PHBS pada anak sejak usia dini. Kata Kunci: Anak Sekolah, Kebiasaan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  ABSTRACT Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a habit and action that greatly affects one's health. The implementation of PHBS is something that should be applied by everyone, both in the family, school, and community. The problem found in this service activity is the lack of knowledge, attitudes, and the application of clean and healthy living habits in daily life. For this reason, the solution offered to partner problems is socialization related to clean and healthy living habits, as well as how to get used to clean and healthy behavior. The method of implementing the activity is to provide socialization and video playback on how to get used to clean and healthy living which aims to increase the capacity of SD Antonius 02 children in getting used to living clean and healthy, so as to prevent disease attacks. From this service activity, results were obtained in the form of increasing knowledge of SD Antonius 02 students about clean and healthy living behavior, besides that they also received a positive response from all participants. PHBS socialization activities can be continued in other schools as an effort to foster clean and healthy living behavior in children from an early age. Keywords: School Children, Behavioral, Healthy
Dukungan Kesehatan Jiwa Bersama Teman Sebaya melalui Program Duta Kesehatan Jiwa Sekolah Putri, Triyana Harlia; Ulfah, Ridha; Asseggaf, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab; Zakiah, Mistika; Luthfi, Muhammad; Rahman, Ainun Najib Febrya; Seprian, Dwin; Septiani, Haryati; Priyono, Djoko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17522

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan jiwa yang muncul pada remaja dapat menganggu perkembangan remaja. Peran teman sebaya untuk menerima dan merangkul teman yang lainnya merupakan salah satu faktor penting seorang remaja untuk merasa diterima dilingkungan sosialnya. Dukungan teman sebaya dapat berkontribusi dalam mengidentifikasi masalah kesehatan jiwa pada kelompok remaja. Oleh sebab itu diperlukan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) yang didapatkan oleh teman sebaya melalui duta kesehatan jiwa sekolah. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan sekolah melalui dukungan kesehatan jiwa dengan program duta kesehatan jiwa sekolah. Kegiatan diawali dengan pembagian pernyataan Pre-Test pengetahuan mengenai peran serta sebagai duta kesehatan jiwa, lalu memberikan desiminasi ilmu berupa masalah kesehatan jiwa pada remaja, duta kesehatan jiwa, serta peran dan fungsinya. Selanjutnya, membuka sesi diskusi, dan yang terakhir memberikan Post-Test pengetahuan. Pengetahuan siswa terkait dengan peran duta kesehatan jiwa dengan rerata pengetahuan sebelum (4,51 SD=2,23) dan sesudah (9,08 SD=1,51) dengan hasil analisa t-test sebesar p=0,001 yakni terdapat pengaruh desiminasi ilmu dalam meningkatkan pengetahuan serta meningkatkan peran duta sebagai dukungan teman sebaya. Duta kesehatan jiwa dapat berperan dengan maksimal agar masalah kesehatan jiwa di sekolah dapat diidentifikasi dan mendapatkan penanganan yang tepat. Kata kunci: Duta, Kesehatan Jiwa, Remaja   ABSTRACT Mental health problems that arise in adolescents can interfere with adolescent development. The role of peers to accept and embrace other friends is one of the important factors for an adolescent to feel accepted in their social environment. Peer support can contribute to identifying mental health problems in adolescent groups. Therefore, mental health and psychosocial support (DKJPS) is needed which is obtained by peers through school mental health ambassadors. The purpose of implementing this activity is to improve school readiness through mental health support with the school mental health ambassador program. The activity began with the distribution of Pre-Test statements of knowledge regarding the role of mental health ambassadors, then providing dissemination of knowledge in the form of mental health problems in adolescents, mental health ambassadors, and roles and functions. Furthermore, opening a discussion session, and finally providing Post-Test knowledge. Student knowledge related to the role of mental health ambassadors with an average knowledge before (4.51 SD = 2.23) and after (9.08 SD = 1.51) with the results of the t-test analysis of p = 0.001, namely there is an influence of dissemination of knowledge in increasing knowledge and increasing the role of ambassadors as peer support. Mental health ambassadors can play a maximum role so that mental health problems in schools can be identified and receive appropriate treatment. Keywords: Adolescents; Ambassadors; Knowledge
Pelatihan Peer Education terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Stunting Tanan, Rosmitha; Karundeng, Jeni Oktavia; Kafiar, Renny Endang; Mardona, Yeli; Diliani, Diliani; Firman, Andi Fatmawati; Onawatme, Fatima Yanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17305

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah serius yang dihadapi dunia. WHO menyebutkan terdapat 148,1 juta atau 22,3 % anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia terkena stunting, 52% dari total Global ada di benua Asia dan 43% dari total global ada di Afrika. Di Indonesia terdapat 4.7% dari total global anak-anak yang mengalami mengalami stunting. Dari Pengabdian Masyarakat ini dengan memberikan Pelatihan Peer Education (PE) bagi Remaja di SMA St. Ignatius Kabupaten Mimika. Metode palaksanaan Pengabdian masyarakat ini menggunaka “Peer Tutor” dengan 4 tahapan yaitu Perencanaan, pelaksanaan, Observasi dan Evaluasi yang dilakukan pada 18 Siswa/i SMA. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini berhasil dalam meningkatkan pengetahuan Siswa/i terhadap Stunting. Menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan (100%). Berdasarkan hasil dari pengabdian masyarakat yang dilakukan pada anak Sekolah Menengah Atas (SMS) ditemukan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan Remaja mengenai pencegahan stunting dan Remaja sebagai Peer Educator dapat menularkan pengetahuan yang dimilikinya pada teman sebaya, keluarga dan masyarakat dalam penerapan pencegahan stunting Kata Kunci: Peer Education, Peer Tutor, Stunting  ABSTRACT Stunting is a serious problem facing the world. WHO states that there are 148.1 million or 22.3% of children under the age of 5 worldwide affected by stunting, 52% of the global total are in Asia and 43% of the global total are in Africa. In Indonesia, there are 4.7% of the global total of children who experience stunting. Objective of this Community Service by providing Peer Education (PE) Training for Adolescents at St. Ignatius High School, Mimika Regency. The method of implementing this Community Service uses "Peer Tutor" with 4 stages, namely Planning, Implementation, Observation and Evaluation carried out on 18 High School Students. The implementation of this Community Service was successful in increasing Students' knowledge of Stunting. Shows that the level of respondent knowledge has increased (100%). Based on the results of community service carried out on Senior High School (SMS) children, it was found that there was an increase in adolescent knowledge regarding stunting prevention and adolescents as Peer Educators can transmit their knowledge to peers, families and communities in implementing stunting prevention Keywords: Peer Education, Peer Tutor, Stunting
Increasing Pregnant Women's Readiness in Fulfilling The Welfare of Breastfeeding Mothers Okvitasari, Yenny; Ruslinawati, Ruslinawati; Yuniarti, Kristina; Wulandary, Ni Putu Cindy; Zinan, Rabiatul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.15337

Abstract

ABSTRAK Kesehatan ibu dan anak dalam keluarga merupakan salah satu indikator kesejahteraan ibu dan anak, keberhasilan upaya kesejahteraan dan kesehatan ibu diantaranya, dapat dilihat dari angka kematian ibu (AKI). Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dan merupakan faktor dominan. Kesejahteraan ibu yang berhasil menyusui dari enam bulan dilukiskan sebagai keberhasilannya memberikan asupan yang terbaik sebagai tanda kepedulian terhadap keselamatan anak. Menyusui hal yang terbaik untuk bayi karena ASI dapat memberikan gizi yang cukup, sesuai dengan kebutuhan bayi selain ASI dan mudah di cerna pada usus bayi.Tehnik menyusui merupakan hal yang penting dalam memulai proses menyusui ibu pada bayinya, hanya karena ibu tidak mengetahui tehnik menyusui yang benar, seperti misalnya cara meletakan bayi setelah menyusui dapat mengakibatkan puting susu terasa nyeri, ibu perlu belajar berinteraksi dengan bayi.Cakupan ASI ekslusif Indonesia pada tahun 2022 tercatat hanya 67,96 % turun dari 69,7%, dan perlu dukungan intensif dari tenaga kesehatan agar cakupan bisa meningkat.Tujuan pengabdian adalah meningkatkan kesiapan ibu dalam upaya pemenuhan kesejahteraan ibu menyusui. Metode yang digunakan dengan melakukan pengajaran bagaimana meningkatkan kesejahteraan bayi seperti bagaimana tehnik menyusui yang benar, posisi menyusui benar, pengosongan payudara, tanda bayi cukup ASI dan perlekatan bayi.  Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan secara langsung di Puskesmas Berangas Banjarmasin dengan alur pemberian kuesioner sebelum pemberian materi, peragaan, diskusi dan tanya jawab. Kata Kunci: Kesiapan,ibu hamil, kesejahteraan ibu menyusui  ABSTRAK The health of mothers and children in the family is one indicator of the welfare of mothers and children. The success of maternal welfare and health efforts can be seen from the maternal mortality rate (MMR). The role of health workers is very influential and is a dominant factor. The well-being of mothers who successfully breastfeed from six months is described as their success in providing the best nutrition as a sign of concern for the child's safety. Breastfeeding is the best thing for babies because breast milk can provide adequate nutrition, according to the baby's needs apart from breast milk and is easily digested in the baby's intestines. Breastfeeding technique is an important thing in starting the mother's breastfeeding process for her baby, simply because the mother does not know the correct breastfeeding technique. It's true, for example, how to place a baby after breastfeeding can cause the nipple to feel sore, mothers need to learn to interact with the baby. Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia in 2022 was recorded at only 67.96%, down from 69.7%, and requires intensive support from health workers. so that coverage can increase. The aim of the service is to increase the readiness of mothers in efforts to fulfill the welfare of breastfeeding mothers. The method used is teaching how to improve the baby's welfare, such as correct breastfeeding techniques, correct breastfeeding position, emptying the breast, signs that the baby is getting enough breast milk and the baby's attachment. Community service is carried out directly at the Berangas Banjarmasin Community Health Center with the flow of giving questionnaires before giving material, demonstrations, discussions and questions and answers. Keywords: Readiness, Pregnant Women, Welfare of Breastfeeding Mothers
Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Edukasi, Pemeriksaan Hb, dan Pemberian Biskuit Jamu (Kombinasi Daun Ubi Jalar dan Ikan Mujair) Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Siborong-Borong Ganda Agustina Hartati Simbolon; Sulastry Pakpahan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16918

Abstract

ABSTRAK Saat ini stunting menjadi pusat perhatian nasional dalam masalah kesehatan di Indonesia. Sejak tahun 2013 terjadi penurunan angka stunting secara konsisten mulai dari 37,2%, menurun pada tahun 2016, 2018, 2019, 2021 dan pada tahun 2022 berada pada angka 21,6%. Penurunan nangka stunting yang telah ditargetkan oleh Pemerintah sampai akhir tahun 2024 adalah 14%, sehingga perlu adanya penurunan stunting sebesar 3,8% setiap tahunnya. Ibu hamil di Kabupaten Tapanuli Utara memiliki prevalensi anemia yaitu 58,05% dari jumlah ibu hamil sebanyak 7443 pada tahun 2021.  Sehingga melatar belakangi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada ibu hamil berupa penyuluhan pencegahan stunting pada ibu hamil, pemeriksaan kadar Hb dan pemberian biskuit Jamu (kombinasi daun ubi jalar dan ikan mujair) sebagai dukungan pada program pemerintah dalam penanggulangan stunting dengan melakukan kegiatan berfokus pada 1000 HPK melalui penyediaan makanan pendukung gizi berbasis pangan lokal yang dilaksanakan di Puskesmas Siborong-Borong . Peserta kegiatan pengabdian masyarakat diikuti 32 orang ibu hamil, dengan hasil adanya  peningkatan rerata pengetahuan dan perubahan sikap tentang pencegahan stunting pada ibu hamil setelah dilakukan penyuluhan. Setelah pemberian biskuit Jamu , diperoleh peningkatan kadar Hb yang sebelumnya 18 orang tidak anemia (normal), 10 orang anemia ringan dan 4 orang anemia sedang, setelah dievaluasi 4 minggu kemudian, 28 orang tidak anemia (normal) dan 4 orang anemia ringan . Perlunya pemanfaatan pangan lokal untuk meningkatkan gizi dan kesehatan ibu hamil. Biskuit Jamu dapat diolah dirumah karena bermanfaat untuk menaikkan kadar Hb ibu. Untuk pencegahan resikon stunting pada ibu hamil sebaiknya ibu Hamill rutin memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat. Kata Kunci: Penyuluhan, Stunting, Hb, Biskuit Jamu   ABSTRACT Currently, stunting is the center of national attention regarding health problems in Indonesia. Since 2013, there has been a consistent decline in stunting rates starting from 37.2%, decreasing in 2016, 2018, 2019, 2021 and in 2022 it will be at 21.6%. The reduction in jackfruit stunting that has been targeted by the Government until the end of 2024 is 14%, so there needs to be a reduction in stunting of 3.8% every year. Pregnant women in North Tapanuli Regency have a prevalence of anemia, namely 58.05% of the total number of pregnant women of 7443 in 2021. One form of support for government programs in preventing stunting is carrying out activities focused on 1000 HPK, providing nutritional support food based on local food, So that is the background for community service carried out on pregnant women in the form of counseling on stunting prevention, giving Jamu biscuits (a combination of sweet potato leaves and tilapia fish) and checking Hb levels carried out at the Siborong-Borong Community Health Center.  Participants in community service activities were 32 pregnant women, with the result being an increase in the average knowledge and changes in attitudes regarding stunting prevention in pregnant women after the counseling was carried out. After giving Jamu biscuits, an increase in Hb levels was obtained, previously 18 people were not anemic (normal), 10 people were mildly anemic and 4 people were moderately anemic. After being evaluated 4 weeks later, 28 people were not anemic (normal) and 4 people were mildly anemic. There is a need to use local food to improve the nutrition and health of pregnant women. Herbal medicine biscuits can be prepared at home because they are useful for increasing the mother's Hb levels. To prevent the risk of stunting in pregnant women, pregnant women should routinely have their health checked at the nearest health facility.  Keywords: Counseling, Stunting, Hb, Jamu Biscuits
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Makanan Tambahan bagi Balita untuk Cegah Stunting Suparjo, Suparjo; Himawan, Fatchurrozak; Utomo, Deddy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16630

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama terjadi selama periode 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Secara nasional, prevalensi stunting pada tahun 2021 mencapai sekitar 24,4 persen, sedangkan di Kota Tegal, prevalensinya mencapai 16,8 persen pada tahun 2022. Kasus stunting masih menjadi permasalahan di wilayah kelurahan Bandung, di mana terdapat potensi pangan lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal, seperti jagung. Jagung merupakan sumber pangan yang kaya akan nutrisi, termasuk protein dan mineral, yang dapat digunakan untuk meningkatkan asupan gizi pada balita. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan memberdayakan keterampilan ibu balita serta kader dalam menyiapkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, yaitu puding jagung mutiara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan gizi peserta (rata-rata skor sebelum = 5,875; skor sesudah = 7,425; p = 0,000), serta tingkat antusiasme yang tinggi dalam pelatihan pembuatan puding jagung mutiara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan potensi pangan lokal sebagai solusi terhadap masalah gizi, yang diharapkan dapat turut berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Kota Tegal dan wilayah sekitarnya. Kata Kunci: Pelatihan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Balita, Stunting  ABSTRACT The Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition, especially during the first 1,000 days of life from pregnancy to two years old. Nationally, the prevalence of stunting in 2021 was approximately 24.4 percent, while in Kota Tegal, it reached 16.8 percent in 2022. Stunting remains a problem in the Bandung district, where there is untapped potential in local foods such as corn. Corn is a nutrient-rich food source, including proteins and minerals, which can be utilized to enhance nutritional intake in toddlers. The objective of this community service activity is to increase knowledge about nutrition and empower mothers and community health workers in preparing locally-based Supplementary Feeding Programs (SFPs), such as pearl corn pudding. Methods employed in this activity include education and demonstrations. Results indicate a significant increase in nutritional knowledge among participants (average score before = 5.875; after = 7.425; p = 0.000), along with high enthusiasm during training sessions on preparing pearl corn pudding. This community service aims to empower the community to utilize the potential of local foods as a solution to nutritional issues, thereby contributing to reducing the prevalence of stunting in Kota Tegal and surrounding areas. Keywords: Training, Supplementary Feeding (PMT), Toddlers, Stunting

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue