cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)" : 42 Documents clear
Sosialisasi Pada Perawat tentang Restrain Pasien Perilaku Kekerasan di Klinik Jiwa Nur Illahi Hadiansyah, Tantan; Rusnaedi, Uce; Edyana, Asep; Anna. AS, A Nur; Nompo, Rifki Sakinah; Farkhah, Laeli; Hermiati, Dilfera; Pragholapati, Andria
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16187

Abstract

ABSTRAK Perilaku kekerasan pada pasien dengan gangguan jiwa adalah tantangan serius bagi perawat di klinik jiwa. Penggunaan restrain adalah salah satu metode yang digunakan untuk menangani perilaku kekerasan, namun banyak perawat belum menerima pelatihan yang memadai mengenai prosedur ini, yang berdampak pada rasa percaya diri dan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan perawat terhadap restrain pada pasien dengan perilaku kekerasan. Promosi Kesehatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Sebelum sosialisasi, tingkat pengetahuan perawat mengenai penggunaan restrain relatif rendah, dengan skor pengetahuan rata-rata 4,29 dari 10 soal pilihan ganda. Setelah sosialisasi, skor pengetahuan meningkat signifikan dengan rata-rata skor 8,29. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan kesiapan perawat setelah sosialisasi dilakukan. Kegiatan sosialisasi mengenai penggunaan restrain sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam menangani pasien dengan perilaku kekerasan. Hasil penelitian ini menegaskan perlunya pelatihan berkelanjutan untuk memastikan penerapan restrain yang aman dan efektif. Kata Kunci: Pengetahuan Perawat, Restrain, Perilaku Kekerasan  ABSTRACT Violent behavior in psychiatric patients poses a significant challenge for nurses in mental health clinics. Restraint is one method used to manage violent behavior, but many nurses have not received adequate training in this procedure, impacting their confidence and preparedness in handling such situations. This socialization aims to enhance nurses' knowledge, understanding, and skills in restraining patients with violent behavior. Health promotion was carried out through several stages. Before the socialization, the nurses' knowledge of restraint use was relatively low, with an average knowledge score of 4.29 out of 10 multiple-choice questions. After the socialization, the knowledge scores significantly increased, with an average score of 8.29. This indicates a significant improvement in the knowledge and preparedness of the nurses after the socialization was conducted. Socialization activities regarding the use of restraint are crucial for enhancing nurses' knowledge in handling patients with violent behavior. This study's results emphasize the need for ongoing training to ensure the safe and effective application of restraints. Keywords: Nurses Knowledge, Restraint, Violent Behavior
Edukasi Melalui Media Audio Visual Pada Ibu Hamil yang Mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia Dalam Mencegah Stunting di Puskesmas Langsa Kota Magfirah, Magfirah; Idwar, Idwar; Veri, Nora; Emilda, Emilda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15689

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya yang tangguh secara fisik, kuat mental, bugar, dan cerdas. Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang cukup lama, sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak yaitu kurang gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut dari sudut pandang ibu adalah status gizi buruk pada masa pubertas, calon pengantin, pada masa hamil dan menyusui, terdapat beberapa penyakit seperti kekurangan energi kronis yang diukur dengan lingkar lengan atas (LILA), anemia (kekurangan sel darah merah) dan juga tingkat pendidikan ibu. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil Yang Mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia dalam Mencegah Stunting melalui edukasi media audio visual. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui penyuluhan, ceramah, Tanya jawab dan menonton video untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan stunting. Melalui Edukasi media audio visual dapat mencegah terjadinya kekurangan energi kronik (kek) dan anemia pada ibu hamil, terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yaitu 5 % sebelum penyuluhan dan 27% sesudah diberikan penyuluhan. Suluruh peserta telah mengerti dan terjadi peningkatan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan kepada masyarakat dalam rangka menurunkan angka kesakitan akibat dari stunting. Kata Kunci: Stunting, KEK dan Anemia Pada Ibu Hamil  ABSTRACT The success of a nation's development is determined by the availability of quality human resources, namely resources that are physically tough, mentally strong, fit and intelligent. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a long-term lack of nutritional intake, resulting in stunted growth in children, namely malnutrition. One of the factors that influences this decline from the mother's perspective is poor nutritional status during puberty, prospective brides, during pregnancy and breastfeeding, there are several diseases such as chronic energy deficiency as measured by upper arm circumference, anemia (lack of blood cells). red) and also the mother's education level. Increasing the knowledge and skills of pregnant women experiencing Chronic Energy Deficiency (CED) and anemia in preventing stunting through audio-visual media education. The service method used in this activity is a community education program through counseling, lectures, questions and answers and watching videos to increase the knowledge of pregnant women in preventing stunting. There was an increase in knowledge before and after being given counseling, namely 5% before counseling and 27% after being given counseling. All participants have understood and there has been an increase in knowledge in the health sector for the community in order to reduce morbidity due to stunting. Keywords: Stunting, Chronic Energy Deficiency and Anemia in Pregnant
Skrining Faktor Risiko dan Konseling Penyakit Tidak Menular Mustajab, Abdullah Azam; Setiani, Fibrinika Tuta; Purnamasari, Ika; Raharyani, Anisa Ell; Astuti, Banar; Khotimah, Triani Husnul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16429

Abstract

ABSTRAK Penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu dunia termasuk di Indonesia. Pergeseran penyakit yang awalnya didominasi penyakit menular sekarang didominasi penyakit tidak menular. PTM jika tidak ditangani segera dan tepat bisa mengakibatkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Kegiatan melakukan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular pada Pegawai UNSIQ Wonosobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan skrining faktor risiko PTM, pengukuran antropometri (pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut), pemeriksaan kesehatan (pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat) dan diberikan konseling penyakit tidak menular. Pegawai antusias mengikuti kegiatan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular. Pegawai yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sebanyak 128 orang, setelah dilakukan skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan, pegawai aktif melakukan tanya jawab pada saat sesi konseling penyakit tidak menular. Semakin dini terdeteksi terkait dengan penyakit tidak menular maka akan semakin cepat pula diberikan penanganan sehingga kesehatan bisa terpantau dan terjaga. Kata Kunci: Deteksi Dini, Konseling, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Non-communicable diseases (NCDs) have become a global issue, including in Indonesia. The shift in disease that was initially dominated by infectious diseases is now dominated by non-communicable diseases. NCDs if not treated immediately and appropriately can cause complications such as heart disease, kidney failure and stroke. The activity is to conduct risk factor screening and provide counseling related to non-communicable diseases for UNSIQ Wonosobo Employees. Method: this community service activity is carried out by conducting NCD risk factor screening, anthropometric measurements (measurement of weight, height and waist circumference), health checks (checking blood sugar, cholesterol and uric acid) and providing counseling for non-communicable diseases. Employees enthusiastically participated in risk factor screening activities and provided counseling related to non-communicable diseases. Employees who participated in this community service activity were 128 people, after NCD screening and health checks, employees actively asked questions during the non-communicable disease counseling session. The earlier it is detected related to non-communicable diseases, the faster the treatment will be provided so that health can be monitored and maintained.  Keywords: Counseling, Early Detection, Non-Communicable Disease, Risk Factors
Optimalisasi Self-Management Diabetes melalui Health Coaching bagi Kader Kesehatan Sebagai Upaya Pengontrolan Kadar Gula Darah Penderita DM Sari, Ratna Yunita; Septianingrum, Yurike; Faizah, Imamatul; Rohmawati, Riska; Hasina, Siti Nur; Rusdianingseh, Rusdianingseh; Irawan, Danny
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15984

Abstract

ABSTRAK Diabetes Mellitus dengan kadar gula tidak terkontrol menyebabkan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular yang dapat menurunkan dan memperburuk kualitas hidup penderitanya. Komplikasi terjadi diakibatkan oleh self management yang rendah, perilaku perawatan diri yang buruk sehingga kadar gula darah tidak terkontrol. Hal ini, jika tidak diatasi dan melaksanakan self management yang tepat, dampak terburuknya menyebabkan kematian akibat komplikasi. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dan warga tentang self-management diabetes melalui health coaching sebagai upaya pengontrolan kadar gula darah penderita DM. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di lingkup wilayah RT 09 RW 08 Kelurahan Banyuurip Kota Surabaya. Metode kegiatan menggunakan pelatihan pendekatan partisipatif dengan cara ceramah, diskusi, tukar pendapat dan demonstrasi guna meningkatkan pengetahuan kader dan warga mengenai spiritual diabetes self-management health coaching untuk pengontrolan kadar gula darah penderita DM. kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2024 dan diikuti oleh 2 kader dan 15 penderita diabetes mellitus. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang ditunjukkan dengan hasil pretest 54% meningkat menjadi 95% hasil posttest dan disertai ketrampilan yang meningkat baik kader dan warga dapat melaksnakan Self-Management Diabetes Melalui Health Coaching dan kader mampu memberikan penyuluhan terhadap warga secara langsung maupun daring, sehingga dapat menjadi support system bagi warganya mempertahankan status kesehatan di area binaanya.   Keywords: Diabetes Mellitus, Health Coaching, Kadar Gula Darah, Self-Management Diabetes  ABSTRACT Diabetes Mellitus with uncontrolled sugar levels causes microvascular and macrovascular complications which can reduce and worsen the sufferer's quality of life. Complications occur due to low self-management, and poor self-care behavior so that blood sugar levels are not controlled. This, if not addressed and implemented with proper self-management, can have the worst impact of causing death due to complications. This service activity aims to increase the knowledge and skills of cadres and residents regarding diabetes self-management through health coaching to control blood sugar levels in DM sufferers. Community service activities are carried out in the area of RT 09, Banyuurip Village, Surabaya City. The activity method uses participatory approach training using lectures, discussions, exchange of opinions and demonstrations to increase the knowledge of cadres and residents regarding spiritual diabetes self-management health coaching for controlling blood sugar levels in DM sufferers. This activity was carried out in May-July 2024 and was attended by 2 cadres and 15 diabetes mellitus sufferers. The results of the evaluation of training activities showed that there was an increase in knowledge and skills as shown by the pretest results increasing from 54% to 95% posttest results and accompanied by increased skills, both cadres and residents were able to carry out Diabetes Self-Management through Health Coaching and cadres were able to provide counselling to residents directly. or online, so that it can become a support system for residents to maintain their health status in the areas they support. Keywords: Diabetes Mellitus, Health Coaching, Blood Sugar Levels, Diabetes Self-Management
Pengembangan Media Promosi Potensi Wisata di Desa Karyawangi melalui Pelatihan Mobile Videografi Kepada Kelompok Sadar Wisata Iskandar, Asep Deni; Setyadharma, I Gede Nyoman Wisnu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15265

Abstract

ABSTRAK Desa wisata yang dibangun dengan menggunakan strategi berbasis masyarakat harus melibatkan peran serta warga. Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di desa, seperti halnya di desa Karyawangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat menjadi subjek yang sangat penting dalam pengembangan desa wisata. Masyarakat yang berperan langsung harus memasarkan atau mempromosikan objek yang berpotensi dapat dijadikan distinasi wisata kepada dunia luar. Salah satu media untuk mempromosikan tempat wisata melalui videografi. Permasalahan yang timbul, masyarakat di desa Karyawangi kurang terampil dalam membuat konten video yang menarik. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membuat videografi yang menarik, maka diadakan pelatihan videografi. Pelatihan videografi untuk pengurus Pokdarwis ini menggunakan metode PLA dan dilaksanakan beberapa tahapan. Hasil yang didapatkan dari pelatihan ini berupa peningkatan kemampuan peserta dalam membuat konten videografi yang menarik untuk kebutuhan promosi desa wisata. Kata Kunci: Pelatihan, Videografi, Promosi  ABSTRACT Tourism villages that are built using a community-based strategy must involve the participation of residents. Thus, the people who live in the village, as is the case in Karyawangi Village, Parongpong Subdistrict, West Bandung Regency, become a very important subject in the development of a tourist village. Communities that play a direct role must market or promote objects that have the potential to be used as tourist destinations to the outside world. One of the media to promote tourist attractions through videography. The problem that arises is that the community in Karyawangi village is less skilled in creating interesting video content. To improve the community's ability to make interesting videography, videography training was held. This videography training for Pokdarwis administrators used the PLA method. The results obtained from this training are an increase in the ability of participants to create interesting videography content for the needs of tourism village promotion. Keywords: Videography, Training, Promotion
Penguatan Pengetahuan dan Pendampingan Kesehatan Guru dan Karyawan dalam Pencegahan Penyakit Kardiovaskular Umara, Annisaa Fitrah; Habibi, Alpan; Rosnaningsih, Asih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16181

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian global termasuk di Indonesia. Gaya hidup tidak sehat meningkatkan kemungkinan terjadi penyakit kardiovaskular di masa mendatang. Kelompok mayoritas yang kurang melakukan aktivitas fisik dan tinggi konsumsi gula yaitu di sekolah. Tujuan PKM sebagai penguatan pengetahuan dan pendampingan pada guru dan karyawan di SD Muhammadiyah 30 Poris Jaya–Tangerang. Kegiatan dilakukan terhadap 30 orang guru dan karyawan dengan metode pemeriksaan fisik, pre dan post test, seminar, dan FGD. Hasil mayoritas peserta perempuan, usia <34 tahun, tekanan darah normal, IMT 13.79–25.99 kg/m2, tidak merokok, tidak diabetes mellitus, dan tidak olahraga, faktor risiko rendah penyakit kardiovaskular menurut JCS. Mayoritas RLPP dan RLPTB perempuan meningkat, sedangkan RLPP laki-laki meningkat dan RLPTB dalam batas normal. Terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan. Mayoritas peserta mampu menghitun skor risiko penyakit kardiovaskular dengan JCS, dan menghitung RLPP-RLPTB. Kata Kunci: Pendampingan, Penguatan Pengetahuan, Penyakit Kardiovaskular  ABSTRACT Cardiovascular disease is the cause of death globally, including in Indonesia. An unhealthy lifestyle increases the likelihood of cardiovascular disease in the future. One of the majority groups that does not do enough physical activity and consumes a lot of sugar is at school. The aim of PKM is to strengthen knowledge and provide assistance to teachers and employees at SD Muhammadiyah 30 Poris Jaya-Tangerang. Activities were carried out on 30 teachers and employees using physical examination methods, pre and post tests, seminars and FGDs. Results: The majority of participants were female, aged <34 years, normal blood pressure, BMI 13.79–25.99 kg/m2, did not smoke, did not have diabetes mellitus, and did not exercise. The majority of participants had low risk factors for cardiovascular disease. The majority of women's RLPP and RLPTB increased, while men's RLPP increased and RLPTB was within normal limits. There was an increase in the average knowledge score and the majority of participants were able to calculate cardiovascular disease risk scores using JCS and calculate RLPP-RLPTB independently. It is recommended that there be continuity of structured and scheduled activities as an effort to reduce risk factors for cardiovascular disease among teachers and employees at SD Muhammadiyah 30 Poris Jaya. Keywords: Accompaniment, Strengthening Knowledge, Cardiovascular Disease
Edukasi “ Gizi Seimbang “ sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Sitohang, Tiur Romatua; Saragi, Maria Magdalena; Yusniar, Yusniar; Faisal, Faisal; Ramlan, Ramlan; Manalu, Minton
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15932

Abstract

ABSTRAK Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk  edukasi pada ibu hamil dan ibu balita berjumlah 30 orang.  Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, meningkatkan pengetahuan tentang Ibu hamil dan ibu balita tentang gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting.  Dari hasil evaluasi diperoleh pengetahuan ibu hamil dan ibu balita sebelum diberikan edukasi mayoritas cukup sebanyak 63,3% dan setelah dilakukan edukasi mayoritas baik  sebanyak 76,6%. Dengan adanya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapakan kepada Ibu hamil dan Ibu balita dapat meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting.  Kata Kunci: Edukasi, Gizi Seimbang, Stunting  ABSTRACT Stunting is a health issue in Indonesia. The Indonesian government aims to reduce the rate of growth failure or stunting by 14 percent by 2024. Community service is provided in the form of instruction for 30 pregnant women and mothers with toddlers. The goal of this community service is to realize community service as one of Higher Education's Tri Dharma activities, by boosting pregnant women's and mothers' under-five understanding of balanced nutrition in order to prevent stunting. According to the evaluation results, the majority of pregnant women and moms of toddlers had sufficient knowledge at 63.3% before receiving schooling, and the majority was good at 76.6% thereafter. It is believed that by participating in this community service activity, pregnant women and moms of toddlers can have a better understanding of balanced diet and therefore avoid stunting. Keywords: Education, Balanced Nutrition, Stunting
Asuhan Keperawatan dengan Menggunakan Teknik Hydrotherapy Hot Bath Terhadap Ketidakstabilan Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Palupi, Antika; Chrisanto, Eka Yudha; Djamaludin, Djunizar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15435

Abstract

ABSTRACT The use of hydrotherapy with the hot bath technique can be an alternative in glycemic control for diabetic patients. Hydrotherapy hot bath is a beneficial choice in glycemic control for diabetic patients, as it is a very safe and low-cost method, widely accepted by many people in various countries and regions. To provide nursing care, analyze journals, and implement journal interventions for diabetic patients using the hydrotherapy hot bath technique in the Non-Infectious Internal Medicine Room of RSUD Dr. H Abdul Moelok, Lampung Province in 2024. The Final Scientific Work (KIA) design uses a case study design in the form of implementation with a descriptive study approach. The subjects in this nursing care are diabetic patients who have the same nursing problem of unstable blood glucose levels. The subjects, as cases, are further analyzed and given a hydrotherapy hot bath intervention. Independent nursing management of hydrotherapy hot bath revealed that the nursing problem was partially resolved, and the intervention continued at home. The criteria for reducing blood glucose levels in clients 1 and 2 were obtained, but they have not yet reached the normal range. Nursing care provided to Mr. A and Mrs. H by administering hydrotherapy hot bath interventions can lower blood glucose levels and be used to address the instability of blood sugar in diabetic patients. Keywords: Hydrotherapy Hot Bath, Blood Sugar Instability, Diabetes Mellitus  ABSTRAK Penggunaan hidroterapi dengan teknik mandi air panas dapat menjadi alternatif dalam pengendalian glikemik pada pasien diabetes. Pemandian air panas hidroterapi adalah pilihan yang bermanfaat dalam pengendalian glikemik bagi pasien diabetes, karena merupakan metode yang sangat aman dan berbiaya rendah, diterima secara luas oleh banyak orang di berbagai negara dan wilayah. Memberikan asuhan keperawatan, analisa jurnal, dan pelaksanaan intervensi jurnal pada pasien diabetes dengan teknik mandi air panas hidroterapi di Ruang Penyakit Dalam Non Infeksi RSUD Dr. H Abdul Moelok Provinsi Lampung Tahun 2024. Rancangan Karya Ilmiah Akhir (KIA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk implementasi dengan pendekatan studi deskriptif. Subyek dalam asuhan keperawatan ini adalah pasien diabetes yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yaitu kadar glukosa darah tidak stabil. Subyek, sebagai kasus, dianalisis lebih lanjut dan diberikan intervensi mandi air panas hidroterapi. Manajemen keperawatan mandiri pemandian air panas hidroterapi mengungkapkan bahwa masalah keperawatan telah teratasi sebagian, dan intervensi dilanjutkan di rumah. Kriteria penurunan kadar glukosa darah pada klien 1 dan 2 telah diperoleh, namun belum mencapai kisaran normal. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada Bapak A dan Ibu H dengan pemberian intervensi mandi air panas hidroterapi dapat menurunkan kadar glukosa darah dan digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan gula darah pada pasien diabetes. Kata Kunci: Mandi Air Panas Hidroterapi, Ketidakstabilan Gula Darah, Diabetes Melitus
Edukasi dan Demonstrasi Pembuatan Nugget Tutelor Berbahan Ikan Tuna, Tempe, Kelor sebagai Upaya Pencegahan Stunting Darni, Joyeti; Wahyuningsih, Retno
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16244

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis. Asupan protein hewani berhubungan dengan stunting pada balita, Ibu perlu meningkatkan asupan protein hewani untuk balita yang berasal dari lauk pauk berbasis pangan lokal guna menurunkan risiko stunting.  Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberdayakan kader posyandu dalam upaya pencegahan stunting pada balita. Metode yang dilakukan adalah pemberian edukasi dan demonstrasi pembuatan Nugget Tutelor berbahan ikan tuna, tempe, kelor. Evaluasi kegiatan edukasi menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan pre-post test. Hasil rata-rata skor pengetahuan kader sebelum penyuluhan dengan skor benar <60 sebanyak 80%, setelah pemberian edukasi dan praktek pengukuran antropometri pengetahuan kader posyandu meningkat terlihat di tabel 1 dengan skor benar ≥ 90 sebanyak 60% dan skor 70-80 sebanyak 40% serta tidak ada lagi kader posyandu yang nilai nya < 60. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan lancar dan mendapat antusias yang baik dari kader posyandu dan terdapat peningkatan pengetahuan Kader Posyandu sesudah diberikan edukasi.  Kata Kunci: Balita, Nugget Ikan, Kader Posyandu, Pangan Lokal ABSTRACT Animal protein intake is associated with stunting in toddlers. Mothers need to increase animal protein intake for toddlers which comes from local food-based side dishes to reduce the risk of stunting.  The aim of this community service activity is to empower posyandu cadres in efforts to prevent stunting in toddlers. The method used was providing education and demonstrations on making Tutelor nuggets made from tuna, tempeh and moringa. Evaluation of educational activities using a pre-post test knowledge level questionnaire. The results of the average knowledge score of cadres before counseling with a correct score <60 was 80%, after providing education and practice of anthropometric measurements the knowledge of posyandu cadres increased as seen in table 1 with a correct score ≥ 90 as much as 60% and a score of 70-80 as much as 40% and There are no more posyandu cadres whose score is < 60. In conclusion, community service activities run smoothly and receive good enthusiasm from posyandu cadres and there is an increase in the knowledge of posyandu cadres after being given education. Keywords: Toddlers, Fish Nuggets, Posyandu Cadres, Local Food
Efforts to Improve Knowledge and Skills of Splint Dressing with Simulation and Training Methods in Adolescents of Mandala Bhakti Health Vocational School Surakarta Rahmad, Muhamad Nur; Rosyida, Nikma Alfi; Budiman, Amin Aji; Prastiwi, Firman
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15963

Abstract

ABSTRACT A fracture is a condition where a bone is cracked or broken due to trauma or physical impact. The strength and angle of physical exertion, the condition of the bone itself, and the soft tissue around the bone will determine whether the fracture is complete or incomplete. The impact of a fracture can cause bone deformity or disability and even death in the victim if help is not immediately provided, where splinting is one of the first aid measures that must be given to patients who experience a fracture. This community service activity aims to help increase the knowledge and skills of teenagers, especially PMR members, in providing first aid when they find a victim who has suffered a fracture. The method used in this activity uses power point media when providing education, then continues with demonstrations and direct simulations for participants on how to apply splints to patients who have fractures. The results of the activity showed the enthusiasm of the participants in carrying out the splint dressing demonstration as well as an increase in participants' knowledge and skills in carrying out the splint dressing, namely during the pre-test, 25% of their knowledge and skills were good, increasing to 81.25% after the education and post-test were carried out. So it can be concluded that providing health education and demonstrations regarding dressing splints really helps teenagers in increasing their knowledge and skills in dressing splints. Keywords: Skills, Splinting, Training

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue