cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 45 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 45 Documents clear
Aktivitas Peningkatan Fagositosis Sel Makrofag oleh Ekstrak Etanol Buah Etlingera rubroloba A.D. Poulsen Pada Mencit Yang Distimulasi Antigen Mtb Badia, Esti; Yulianti, Sri Samrina; Rusli, Nirwati; Jabbar, Asriullah; Malaka, Muhammad Hajrul; Sahidin, Idin; Ilyas Y., Muhammad
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.649

Abstract

Peningkatan aktivitas fagositosis sel makrofag sangat dibutuhkan oleh penderita penyakit tubekulosis (TB) untuk melawan invasi patogenitas dari bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb) dan mengatasi keparahan infeksi sehingga pengobatan akan lebih optimal. Pengoptimalan fagositosis sel makrofag dengan pemberian imunostimulator dari tumbuhan seperti buah Etingera rubroloba A.D Poulsen penting diungkap. Buah diyakini sebagai imunostimulator berdasarkan penggunaan empiris oleh masyarakat Sulawesi Tenggara untuk memelihara daya tahan tubuhnya serta menyembuhkan penyakit infeksi demam typhoid, dan secara ilmiah terbukti sebagai imunomodulator, antiinflamasi dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan aktivitas buah E. rubroloba meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag pada penyakit TB. Jenis penelitian ini eksperimental menggunakan 30 ekor mencit jantan yang terdiri dari kelompok normal (tanpa infeksi Mtb), kelompok negatif (Na.CMC 0.5% + infeksi Mtb), kelompok positif (ekstrak meniran komersial + infeksi Mtb), kelompok ekstrak dosis 200 mg/kg BB + infeksi Mtb, kelompok ekstrak dosis 300 mg/kg BB + infeksi Mtb, kelompok ekstrak dosis 400 mg/kg BB + infeksi Mtb. Hewan uji diberikan perlakuan selama 7 hari dan pada hari ke-8 diinfeksi antigen Mtb (Esat-6)  secara intra perintonium. Peningkatan fagositosis sel makrofag dihitung dengan mikroskop, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis statistik one way ANOVA dan uji post hoc tukey. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol buah E.rubroloba terbukti meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag pada mencit distimulasi Mtb yang berbeda signifikan dengan kontrol negatif (P<0.05). Penelitian ini berhasil mengungkap informasi ilmiah baru dari tumbuhan E.rubroloba sebagai imunostimulator pada infeksi TB, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai agen imunostimulator baru pada penyakit TB.
Gambaran Nilai Utilitas Kesehatan Anak dengan Malnutrisi : Studi pada Kasus Stunting, Wasting, dan Underweight di Indonesia Bahar, Muh. Akbar; Galistiani, Githa Fungie; Eliyanti, Uzma; Mohi, Abdul Rafik
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.656

Abstract

Kondisi malnutrisi seperti stunting, wasting, dan underweight tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan, termasuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Namun, data mengenai nilai utilitas kesehatan anak dengan malnutrisi di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai nilai utilitas kesehatan pada anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting, wasting, dan underweight yang dibandingkan dengan anak sehat. Desain penelitian adalah cross sectional yang dilakukan di Kota Makassar dan Kabupaten Banyumas dari bulan Juli 2024 hingga Agustus 2024 pada anak usia > 2 hingga 5 tahun dengan atau tanpa malnutrisi (stunting, wasting atau underweight). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner EQ-5D-5L yang diisi melalui wawancara langsung (face-to-face interview) ke orang tua atau wali dari anak. Hasil pengukuran kuesioner EQ5D-5L dikonversi menjadi nilai utilitas menggunakan value-set EQ5D-5L untuk populasi Indonesia. Data dari 174 anak balita berhasil dikumpulkan dan dibagi menjadi empat kelompok: anak sehat (n=36), stunting (n=55), wasting (n=30), dan underweight (n=53).  Hasil analisis menunjukkan bahwa anak balita sehat memiliki nilai utilitas yang signifikan lebih tinggi (0,85 ± 0,11) dibandingkan dengan anak stunting (0,76 ± 0,13), underweight (0,74 ± 0,18), dan wasting (0,72 ± 0,17), dengan nilai p = 0,003. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok anak dengan gangguan gizi (p > 0,05). Anak balita dengan malnutrisi cenderung memiliki nilai utilitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan anak sehat. Namun, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada nilai utilitas kesehatan antar kelompok anak yang mengalami malnutrisi.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) terhadap Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli dan Candida albicans Trisnaputri, Dian Rahmaniar; Isrul, Muhammad; Hazan, Neli; Ida Fitriah, Wa Ode; Syafrie, Firhani Anggriani; Alani, Fitriani W.
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.658

Abstract

Antimikroba adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan memiliki kemampuan menghambat aktivitas mikroorganisme lain, meskipun dalam jumlah kecil. Salah satu tanaman yang dapat berpotensi sebagai antimikroba adalah rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas antimikroba ekstrak etanol rimpang temu hitam terhadap Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, dan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian analitik laboratorium yang menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan reagen pendeteksi dan pengujian aktivitas antimikroba dengan metode sumuran. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik One Way Anova. Ekstrak etanol rimpang temu hitam mengandung metabolit senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dengan konsentrasi 15%, 20% dan 25% memiliki aktivitas terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli dengan rata-rata zona hambat pada Staphylococcus epidermidis konsentrasi 15% sebesar 15,87 mm, 20% sebesar 16,33 mm dan 25% sebesar 18,6 mm yang tergolong daya hambat kuat. Sedangkan pada Escherichia coli konsentrasi 15% sebesar 13,3 mm, 20% sebesar 13,73 mm dan 25% sebesar 14,06 mm yang tergolong daya hambat kuat, dan tidak memiliki aktivitas terhadap Candida albicans. Konsentrasi yang memiliki aktivitas paling baik terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli adalah konsentrasi 25%. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan melakukan uji aktivitas antimikroba yang berbeda.
Formulasi Sabun Herbal Transparan dari Ekstrak Terpurifikasi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) untuk Mengatasi Bakteri Penyebab Bau Badan Hasan, Tessa Ayuni; Tobi, Claudius Hendraman B.; Pratiwi, Mustika Endah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.664

Abstract

Salah satu aspek kebersihan diri yang harus diperhatikan adalah bau badan. Bau badan berasal dari kombinasi antara keringat dan bakteri di bagian-bagian tertentu pada tubuh. Salah satu cara untuk menghilangkan bau badan yaitu dengan membersihkan diri menggunakan sabun. Formulasi sabun untuk mengatasi bau badan dapat menggunakan ekstrak dari tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri, salah satunya daun beluntas (Pluchea indica L.). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak terpurifikasi daun beluntas ke dalam sediaan sabun herbal transparan sebagai sabun antibakteri. Penelitian ini dimulai dari ekstraksi dan purifikasi daun beluntas, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sabun herbal transparan menggunakan ekstrak terpurifikasi daun beluntas dengan konsentrasi 0.312% (FI), 0.625% (FII) dan 1.25% (FIII), pengujian mutu fisik sabun herbal transparan ekstrak terpurifikasi daun beluntas dengan parameter pH, stabilitas busa, kadar air dan kekerasan sabun serta pengujian aktivitas antibakteri sabun herbal transparan menggunakan metode dilusi padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak terpurifikasi daun beluntas dapat diformulasikan ke dalam sabun herbal transparan dan memiliki mutu fisik yang memenuhi standar sabun padat. Ketiga formula sabun herbal transparan ekstrak terpurfikasi daun beluntas memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Sabun herbal transparan ekstrak terpurifikasi daun beluntas berpotensi menjadi sabun herbal untuk mencegah dan mengatasi bau badan.
Uji Antiinflamasi Daun Maja (Aegle marmelos L.) Menggunakan Metode Penghambatan Denaturasi Protein Malina, Rachma; Yamin, Yamin; Anwar, Irvan; Nurul Jannah, Sitti Raodah; Sida, Nurramadhani A.; Nafiah, Afifatun
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.665

Abstract

Tubuh merespon cedera atau kerusakan jaringan dengan inflamasi, yang menyebabkan berbagai sensasi seperti rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, panas, dan penurunan fungsi di daerah yang terluka. Daun maja (Aegle marmelos L.) secara empiris telah digunakan sebagai obat radang. Diketahui daun maja memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat sehingga berpotensi sebagai antiinflamasi yang kuat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi potensi antiinflamasi serta menentukan kadar total fenolik dan flavonoid daun maja. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan menggunakan metode penghambatan denaturasi protein, dengan mengukur persentase penghambatan denaturasi albumin serum pada konsentrasi tertentu. Analisis kadar fenolik total dilakukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu, dengan asam galat sebagai standar, sementara kadar flavonoid total dianalisis menggunakan metode kompleksasi aluminium, menggunakan kuersetin sebagai standar. Pengukuran dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang tertentu. Hasil skrining fitokimia daun maja mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Kadar fenolik dan flavonoid total tertinggi berturut-turut yaitu fraksi etil asetat sebanyak 374.17 mgEAG/g dan 394.07 mgEK/g sampel. Hasil uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode penghambatan denaturasi protein Bovin Serum Albumin (BSA) diperoleh nilai IC50 pada ekstrak metanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air berturut-turut adalah 32.088 µg/mL, 18.361 µg/mL, 14.243 µg/mL, dan 38.894 µg/mL. Pengujian antiinflamasi menemukan bahwa fraksi etil asetat memiliki nilai IC50 tertinggi yang menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun Aegle marmelos L. memiliki potensi aktivitas antiinflamasi yang baik dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi lainnya. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa daun Aegle marmelos L. memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.
Penetrasi Sediaan Gel Transfersom Natrium Diklofenak pada Kulit Tikus Wistar Menggunakan Metode Sel Difusi Franz Jannah, Sitti Raodah Nurul; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Idrus, Loly Subhiaty; Malina, Rachma; Jaya, Muh. Rabil Jantani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.672

Abstract

Natrium diklofenak, sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) termasuk dalam Biopharmaceutics Classification System (BCS) kelas II dengan sifat kelarutan rendah sehingga memiliki masalah bioavailabilitas rendah dan juga memberikan efek samping gastrointestinal ketika diberikan secara oral. Sediaan transdermal berbasis transfersom dapat menjadi solusi untuk meningkatkan penetrasi dan mengurangi efek samping tersebut. Transfersom adalah vesikel yang memiliki kemampuan deformasi tinggi, memungkinkan natrium diklofenak melewati penghalang kulit, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efikasi terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penetrasi gel transdermal berbasis Hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) yang mengandung transfersom natrium diklofenak, menggunakan metode sel difusi Franz. Transfersom natrium diklofenak diformulasikan menggunakan fosfatidilkolin dan natrium deoksilat hasil penelitian sebelumnya. Kemudian transfersom dimasukkan ke dalam basis gel HPMC dengan tiga variasi konsentrasi. Penelitian ini menggunakan uji penetrasi in vitro pada kulit tikus Wistar yang dianalisis dengan metode sel difusi Franz untuk mengukur jumlah kumulatif zat yang terpenetrasi. Hasil uji penetrasi menunjukkan bahwa formula dengan HPMC 4% memiliki jumlah kumulatif zat aktif tertinggi yang terpenetrasi (113,35 ?g/cm²) dibandingkan formula lainnya. Selain itu, formula ini juga menunjukkan fluks tertinggi (57,38 ?g/cm²/menit), menunjukkan kemampuan penetrasi yang lebih baik. Gel transdermal transfersom natrium diklofenak berbasis HPMC menunjukkan karakteristik fisik yang baik dan mampu meningkatkan penetrasi natrium diklofenak secara efektif, dengan formula HPMC 4% menunjukkan hasil yang optimal. Penelitian ini mendukung potensi sediaan transdermal sebagai alternatif terapi yang lebih aman dan efektif.
Inovasi Sediaan Lip Balm Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dengan Beragam Konsentrasi Larasati, Dwi; Arviani, Arviani; Fatimah, Siti; Daryanti, Edhita Putri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.674

Abstract

Lip balm merupakan sediaan kosmetik yang berfungsi melindungi bibir dari kekeringan dan pecah-pecah akibat faktor lingkungan. Limbah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) masih kurang dikenal manfaatnya, padahal mengandung vitamin A, C, dan E, serta senyawa antioksidan alami yang dapat membantu memperbaiki sel-sel kulit yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi formulasi kulit buah naga merah dalam sediaan lip balm dengan konsentrasi yang memenuhi standar. Metode penelitian menggunakan eksperimental dengan analisis deskriptif. Ekstraksi kulit buah naga merah dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak tersebut diformulasikan dalam variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% untuk menghasilkan lip balm. Evaluasi sifat fisik dilakukan untuk memastikan sediaan memenuhi standar lip balm yang baik, dengan parameter uji pH, organoleptis, homogenitas, daya oles, daya lebur, dan uji iritasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ekstrak kulit buah naga merah pada variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dapat diformulasikan menjadi lip balm dengan penampilan fisik, homogenitas, nilai pH, titik leleh, dan daya oles yang baik. Selain itu, produk tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Variasi konsentrasi ekstrak memengaruhi warna dan tekstur produk, di mana konsentrasi lebih tinggi memberikan warna lebih pekat dan meningkatkan titik lebur. Kulit buah naga merah yang telah diekstraksi dengan pelarut etanol berpotensi menjadi bahan alami untuk formulasi lip balm yang bermanfaat bagi kesehatan bibir.
Evaluasi Aktivitas Antifungi Hidrogel Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Candida albicans Pada Mencit (Mus musculus) Anugrah, Andi Muh. Rayhan; Fernandez, Auxilia Mathilda; Saputri, Citra Annisa Dini Rusman; Lestari, Seni; Fitrawan, La Ode Muhammad
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.699

Abstract

Kandidiasis kulit merupakan infeksi superfisial yang disebabkan karena jamur Candida albicans. Dalam kondisi penurunan daya tahan tubuh, jamur ini bersifat patogen yang dapat menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi serius. Peningkatan resistensi antijamur konvensional menekankan pentingnya menemukan terapi alternatif. Pengobatan dengan bahan dasar daun salam (Syzigium polyanthum) yang memiliki sifat antijamur dapat mencegah terhadap infeksi ini. Daun salam dikembangkan dalam bentuk hidrogel untuk meningkatkan pelepasan obat secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antijamur hidrogel ekstrak daun salam pada mencit yang diinduksi C. albicans. Ekstrak etanol daun salam yang diperoleh dengan maserasi diformulasi menjadi hidrogel dan kemudian dievaluasi. Mencit dikelompokan menjadi 6 kelompok yang terdiri dari kontrol normal, kontrol negatif (basis hidrogel), kontrol positif (klotrimazol 1%), dan 3 klompok perlakuan (hidrogel dengan konsentrasi ekstrak etanol daun  salam 1%, 2,5% dan 5%. Masing-masing mencit diinduksi dengan suspensi C. albicans dengan kekeruhan Mc. Farland 0,5. Hasil yang diperoleh, hidrogel ekstrak daun salam memiliki karakterisitik yang memenuhi persyaratan. Hidrogel esktrak daun salam 5%  dapat mempercepat penyembuhan luka dan meminimalkan tanda-tanda inflamasi baik secara makroskopik dan mikroskopik. Sediaan hidrogel ini dapat menjadi pilihan pengobatan yang inovatif dan berbasis bahan alami, yang tidak hanya meningkatkan efektivitas terapi tetapi juga memberikan kenyamanan aplikasi bagi pasien.
Uji Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kulit Buah Langsat (Lansium domesticum var. pubescens) Secara In Vivo Pertiwi, Hana Retno; Mahdi, Nur; Syaiful, Raisha Hamiddani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.601

Abstract

Nyeri merupakan perasaan sensitif yang tidak menyenangkan dikarenakan cedera jaringan. Pengobatan nyeri menggunakan tanaman obat sudah banyak dikenal masyarakat salah satunya adalah tanaman langsat (Lansium domesticum var. pubescens). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgetik ekstrak etanol kulit buah langsat (EEKBL) secara in vivo. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dan metode Writhing test. Sebanyak 25 ekor mencit digunakan sebagai hewan percobaan, yang dibagi ke dalam lima kelompok: kontrol negatif diberi Na-CMC 0,5%, kontrol positif diberi parasetamol, serta tiga kelompok dosis berbeda, yaitu dosis I (80 mg/kgBB), dosis II (160 mg/kgBB), dan dosis III (240 mg/kgBB). Diamati geliat dan total persen proteksi jumlah geliat dan uji hipotesis menggunakan ANOVA. Hasil persentase proteksi menunjukkan bahwa kontrol positif (parasetamol) sebanyak 39,91% dan untuk ketiga kelompok perlakuan menunjukkan persen proteksi yaitu dosis I sebanyak 34,45%, dosis II sebanyak 47,04%, dan dosis III sebanyak 68,59%. Hasil analisis ANOVA pada semua kelompok perlakuan terdapat perbedaan bermakna (p<0.05). Dapat disimpulkan bahwa EEKBL memiliki efek analgetik dan pada dosis II dan dosis III EEKBL memiliki persen efektivitas analgetik lebih tinggi dari parasetamol yaitu berturut-turut sebesar 117,87% dan 171,86%.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Body Scrub Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai Antioksidan Nurhidayati, Lailiana Garna; Rejeki, Desi Sri; Fauziah, Silvia Novi Nur
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.573

Abstract

Bunga telang merupakan tanaman yang mengandung senyawa fitokimia flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid dan steroid. Sabut kelapa digunakan sebagai scrub karena memiliki tekstur kasar. Antioksidan adalah senyawa yang memiliki kemampuan untuk menangkap atau menetralisasi radikal bebas, sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit yang merusak secara perlahan seperti gangguan jantung, kanker, dan penyakit lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah  ekstrak etanol bunga telang dan sabut kelapa dapat diformulasikan dalam sediaan body scrub dan mengetahui aktivitas antioksidan pada sediaan. Metode penelitian ini adalah eksperimental. Ekstraksi bunga telang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak bunga telang dibuat sediaan body scrub dengan konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 15% sedangkan sabut kelapa dengan konsentrasi 0% pada F0 dan 6% pada F1, F2, F3, dan F4. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang berbentuk semi padat, beraroma vanilla, berwarna putih kekuningan pada F0, cokelat pada F1 & F2, cokelat kehijauan pada F3 dan hijau pada F4. Sediaan memenuhi syarat uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Tipe emulsi semua sediaan yaitu minyak dalam air (M/A). Hasil uji hedonik sediaan yang paling banyak disukai yaitu F2 pada parameter warna dan tekstur, F0 pada parameter aroma. Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada panjang gelombang 516,0 nm, dihasilkan ekstrak etanol bunga telang memiliki nilai IC50 34,400 ppm (sangat kuat), F1 132,245 ppm (sedang), F2 77,949 ppm, F3 67,101 ppm dan F4 58,810 ppm (kuat). Sediaan yang paling tinggi memiliki aktivitas antioksidan yaitu F4.