cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Karakteristik Sediaan Teh Rumput Laut Ulva lactuca dengan Konsentrasi Arang Aktif Sebagai Absorben Cepti Angelina Sinaga; Ginanjar Pratama; Rifki Prayoga Aditia
Agroteknika Vol 7 No 3 (2024): September 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i3.306

Abstract

Teh merupakan minuman yang cukup populer dikalangan masyarakat, rumput laut Ulva lactuca berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan teh, karena senyawa aktifnya. Teh dari rumput laut memiliki kekurangan pada aroma dan rasa yang amis, untuk mengurangi bau amisnya dilakukan perendaman menggunakan arang aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi arang aktif terbaik yang dapat mengabsorben aroma amis pada teh U. lactuca, serta mengatahui karakteristik (kadar air, kadar abu, ekstrak dalam air, pH, total fenol dan hedonik). Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan RAL dengan 4 taraf perlakuan 2 kali ulangan. Taraf perlakuan teh U. lactuca tersebut meliputi AA1:0% (kontrol), AA2 : 10 % arang aktif, AA3 : 20 % arang aktif dan AA4: 30 % arang aktif. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif pada uji kadar air, kadar abu, kadar ekstrak dalam air, pH, total fenol, dan analisis Kruskal Wallis pada uji hedonik. Hasil penelitian ini menunjukan konsentrasi arang aktif pada proses perendaman teh U. lactuca yang terbaik yaitu dengan perendaman 30 % arang aktif, hasil uji hedonik pada parameter warna : 4,20 aroma : 3,83 rasa : 3,43, nilai kadar air : 13,50 %, nilai kadar abu : 15,49%, nilai ekstrak dalam air : 24,8%, nilai pH 6,48 dan nilai total fenol: 687,30 mg/g.
Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Produksi Jagung Manis (Zea mays L.) dan Sifat Fisikokimia Tanah di BBI TPHP Sumatera Barat Auliarhassa, Rama Andika; Aflizar, Aflizar; R, Benny Warman
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.279

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Melihat akan tingginya kebutuhan jagung manis di Indonesia, pemerintah melakukan impor jagung manis dari luar negeri untuk menstabilkan harga dan jumlah kebutuhan masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan kemampuan produksi jagung manis di Indonesia masih tergolong rendah, yang mana dalam upaya meningkatkan produksi jagung manis di Indonesia produksi komoditi ini menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia yang merusak tanah tanpa dikontrol penggunaannya. Tujuan Penelitian ini untuk mengumpulkan data Base korelasi antara sifat fisikokimia tanah, melihat pertumbuhan dan produksi terhadap pupuk organik anorganik terhadap produksi jagung manis serta menduga perlakuan terbaik dari estimasi produksi berdasarkan penggunaan dosis pupuk dan sifat fisikokimia tanah menggunakan metode multiple regresi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan PK 1 memiliki hasil produksi tertinggi yaitu 2482,5g/m2 dan menggunakan metode multiple regresi memiliki estimasi produksi sebesar 2698,44g/m2 , sifat fisikokimia tanah yang mempengaruhi produksi adalah pH tanah, EC, TDS, Kadar air masa pada air (Qm) dan persentase kadar air volume (%Qv), kapasitas pemegang air (Qms), porositas aerasi (Ea) dan persentase kejenuhan relative (%Qvr). Berdasrkan model regresi POC bonggol pisang dapat menggantikan peran dari pupuk kandang sapi untuk meningkatkan estimasi produksi.
Analisis Kelayakan Finansial Industri Yogurt Skala UMKM Rahmadini, Annisa’ Suci; Asben , Alfi; Dewi , Kurnia Harlina; Ernita, Yuni
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.281

Abstract

Pengembangan industri yogurt mempunyai keterkaitan kuat antara beberapa aspek diantaranya adalah aspek kelayakan finansial. Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan industri yogurt perlu kajian struktur biaya dan kelayakan secara finansial. Tujuan penelitian adalah menentukan struktur biaya dan analisis kelayakan finansial industri yogurt dengan kriteria Net-Benefit Cost Ratio (Net-B/C-ratio), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periods (PBP). Metode penelitian menggunakan pendekatan survey, data yang dikumpulkan adalah data primeradan data sekunder. Hasil kajian struktur biaya untuk pengembangan industri yogurt skala UMKM membutuhkan biaya investasi seluruhnya sebesar Rp. 1.634.270.000,-, biaya investasi tetap adalah Rp. 1.485.700.000,-,. Biaya produksi (total biaya tetap dan biaya variabel) yang dibutuhkan untuk 36.000 liter/tahun yogurt adalah sebesar Rp. 1.134.867.000,-/tahun, dengan penerimaan sebesar Rp.1.440.000.000,-/tahun, sedangkan pendapatan bersih setelah dikurangi pajak pendapatan adalah sebesar Rp. 238.003.740,-/tahun. Hasil analisa kriteria kelayakan investasi Net-B/C-ratio adalah sebesar 2,007, NPV sebesar Rp. 1.790.640.881 , IRR sebesar 19,8% , dan PBP selama 6 tahun 3 bulan.
Pengaruh Pemberian Dosis dan Interval Waktu Pestisida Nabati Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L) Terhadap Mortalitas Hama Kutu Beras (Sitophilus oryzae L.) Habiba, Nada Danissa; Saylendra , Andree; Muztahidin , Nur Iman; Rumbiak , Julio E.R.
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.295

Abstract

Efektivitas pestisida nabati daun jeruk nipis dapat diketahui dari mortalitas S. oryzae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dosis dan interval waktu pestisida nabati daun jeruk nipis memengaruhi mortalitas S. oryzae. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Laboratorium Ilmu Dasar dan Perlindungan Tanaman, dan Jalan Raya Jakarta No.4 4/3, Kelurahan Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten. Penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen ini dilaksanakan pada bulan April 2024 hingga Mei 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor pertama adalah dosis pestisida nabati daun jeruk nipis yang memiliki 4 taraf percobaan: P0 = 0 (Kontrol), P1 = 7 gr, P2 = 15 gr, P3 = 21 gr. Faktor kedua adalah interval waktu pengamatan yang memiliki 3 taraf percobaan: W1 = 3 HSA, W2 = 7 HSA, W3 = 14 HSA. Kombinasi perlakuan yang dihasilkan sebanyak 12 kombinasi, setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga mendapatkan 36 unit percobaan. Pada setiap unit percobaan digunakan 10 ekor S. oryzae dan pestisida nabati daun jeruk nipis dengan dosis yang telah ditentukan. Parameter pengamatan pada penelitian ini meliputi mortalitas S. oryzae (%), kerusakan tanaman padi (%), dan susut bobot (%). Hasil penelitian menunjukkan dosis pestisida nabati daun jeruk nipis dan interval waktu pengamatan efektif dalam mengendalikan S. oryzae. Dosis pestisida 7 g dan interval waktu pengamatan 14 HSA merupakan kombinasi perlakuan yang paling efektif terhadap mortalitas S. oryzae, dengan mortalitas S. oryzae sebesar 100%, kerusakan beras 0%, dan susut bobot 0%.
Analisis Keberlanjutan Rencana Pengembangan Lahan Sawah Baru: Strategi Peningkatan Produksi Pangan di Kabupaten Lampung Tengah Ardianto, Asep; Zakaria, Wan Abbas; Murniati, Ktut; Abidin , Zainal; Asmara , Sandi
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.309

Abstract

Penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 328 juta jiwa pada tahun 2045, peningkatan jumlah penduduk ini akan menyebabkan kebutuhan pangan beras terus meningkat. Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah produksi beras dengan cara pengembangan lahan sawah baru / ekstensifikasi. Salah satu rencana proyek ekstensifikasi adalah Rumbia Extension Project di Kabupaten Lampung Tengah. Namun, proyek ekstensifikasi lahan pertanian oleh pemerintah telah mendapatkan banyak hambatan mulai dari ketersediaan air, konflik lahan, produktivitas hasil pertanian hingga pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk menilai indeks dan status keberlanjutan dari delapan aspek keberlanjutan pada rencana pengembangan sawah baru di Kabupaten Lampung Tengah. Analisis yang telah digunakan adalah metode Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Hasil dari penelitian ini adalah status keberlanjutan rencana pengembangan sawah baru masuk dalam kategori cukup berkelanjutan dengan nilai indeks 52,05. Nilai indeks keberlanjutan masing – masing aspek yaitu: aspek budaya (27,14), aspek kelembagaan (39,43), aspek pemasaran (42,50), aspek infrastruktur & teknologi (46,62), aspek sosial (52,88), aspek hukum & kebijakan pemerintah (65,28), aspek ekologi (69,70) dan aspek ekonomi (72,86).
Eksplorasi Potensi Daun Singkil (Premna corymbosa Rottl. et Willd) sebagai Teh Herbal: Studi Perbandingan Kandungan Bioaktif Ekstrak dan Rendaman Daun Pribadi, Teguh; Zakiyyah, Zulfa; Zahra, Suci; Hadi , Ingghrid Ranesti Clarita; Masitah, Masitah; Pratama, Mohammad Indra
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.313

Abstract

Makanan maupun minuman alami yang mengandung zat antioksidan sampai saat ini tergolong cukup banyak termasuk dalam tanaman singkil. Spesies premna atau singkil diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, di mana kandungan flavonoid dan fenolat memiliki peran pengkontribusi yang cukup penting dalam memberikan kadar antioksidan dalam tanaman singkil. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan pada ekstrak dan rendaman daun singkil guna melihat potensi daun singkil sebagai teh herbal. Penelitian dikaji menggunakan penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Pasca Panen dan Pengemasan Universitas Mulawarman Samarinda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2024. Hasil menunjukkan bahwasanya ekstrak daun singkil mengandung flavonoid sebesar 248,46 mg Qe/g, dua kali lebih tinggi dibandingkan rendaman yang mengandung 156,48 mg Qe/g. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwasannya nilai IC50 pada sampel rendaman daun singkil sebesar 225,37 ppm memiliki intensitas sedang, sedangkan nilai IC50 pada sampel ekstrak daun singkil sebesar 43,37 ppm memiliki intensitas sangat aktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak pada daun singkil (Premna corymbosa Rottl. et Willd) memiliki kadar aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan rendaman daun singkil, sehingga daun singkil berpotensi untuk dijadikan teh yang kaya akan antioksidan.
Evaluasi Preferensi Konsumen terhadap Kualitas Mie Instan Goreng Menggunakan Metode Analisis Konjoin Balo , Abhelia Indah Zabrinquds Surya; Jariyah, Jariyah; Sanjaya , Yushinta Aristina
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.316

Abstract

Penelitian ini didasari oleh cara konsumen menilai berbagai atribut kualitas mie instan goreng melalui metode analisis konjoin. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat diidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam memilih mie instan goreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap kualitas produk mie instan goreng dengan atribut preferensinya ditinjau dari pertimbangan utama konsumen dalam membeli produk mie instan goreng. Analisa ini menggunakan beberapa analisa yakni analisa karakteristik responden, uji validitas, uji realibiitas, analisa konjoin dan diakhiri interpretasi hasil. Hasil pertimbangan utama preferensi konsumen terhadap mie instan goreng pada mahasiswa menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh terbesar dengan nilai kepentingan 39,241. diikuti oleh bahan kemasan dengan nilai kepentingan 28,183, rasa dengan nilai kepentingan 21,302, dan bentuk kemasan dengan skor 11,319. Hal ini mengindikasikan bahwa atribut produk harga merupakan faktor dominan dalam keputusan pembelian. Sehingga hasil penelitian ini sangat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat terkait preferensi konsumen mie instan goreng khususnya pada mahasiswa.
Rancang Bangun Inkubator Tempe Untuk Mempercepat Waktu Fermentasi Aji, Galih Mustiko; Pratiwi, Artdhita Fajar; Utami, Sari Widya
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.321

Abstract

Proses fermentasi tempe sangat dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembaban ruangan. Fermentasi secara tradisional sangat bergantung pada cuaca yang dapat memengaruhi lamanya waktu fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancang bangun inkubator tempe dengan suhu dan kelembaban terkendali untuk mempercepat proses fermentasi. Inkubator tempe yang dibuat menggunakan metode kendali histerisis untuk pengendalian suhu dan kelembaban. Kendali histerisis yang dilakukan mengatur pita atas dan pita bawah suhu antara 34 hingga 35°C dan kelembaban antara 69 hingga 70%RH. Suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator dibaca melalui sensor DHT11 yang terhubung ke Arduino Mega 2560. Arduino Mega 2560 bertugas untuk mengatur penyalaan lampu pijar yang memberikan energi panas dan mist maker yang meningkatkan kelembaban ruang inkubator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa inkubator tempe yang dibuat dapat menyesuaikan dengan kondisi yang diharapkan dengan selisih pita atas dan pita bawah pada suhu adalah sebesar 1,3 oC dan selisih pita atas dan pita bawah kelembaban sebesar 8,1%RH. Dengan menggunakan inkubator tempe ini, dapat menghasilkan tempe lebih cepat daripada fermentasi tradisional yaitu hanya dalam waktu 29 jam. Dibandingkan dengan fermentasi tradisional yang membutuhkan waktu 48 jam, maka dengan inkubator tempe ini dapat mempercepat proses fermentasi sebesar 39,5%.
Pengaruh Konsentrasi ZPT Alami Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Stek Batang Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Rombe, Wanti; Gafur, Muzna Ardin Abdul; Fajeriana, Nurul
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.390

Abstract

Tanaman buah naga adalah tanaman beriklim tropis yang dapat diperbanyak secara vegetatif menggunakan stek batang, untuk mempercepat pertumbuhannya bisa dilakukan dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang diperoleh dari air kelapa muda. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT air kelapa muda terhadap parameter persentase pertumbuhan stek, waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan panjang akar primer. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Konsentrasi yang digunakan yaitu K1 (0%); K2 (30%); K3 (60%); dan K4 (90%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetatif stek batang buah naga merah dipengaruhi oleh konsentrasi air kelapa. Konsentrasi 30% berpengaruh pada jumlah tunas 90 HST yaitu 3,33 helai dan panjang tunas 30 HST 31,20 cm. Konsentrasi 60% berpengaruh pada waktu muncul tunas yaitu 21,00 hari, panjang tunas 60 HST yaitu 77,33 cm, dan panjang tunas 90 HST yaitu 116,66 cm. konsentrasi 90% menghambat pertumbuhan vegetatif karena kandungan sitokininnya. Konsentrasi terbaik ditunjukkan oleh konsentrasi 60%.
Pergeseran Zona Agroklimat Oldeman di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Berdasarkan Data Hujan Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHIRPS) Ramadhan , Nugraha; Dwipa , Indra; Muhsanati , Muhsanati; Sari , Afrima; Utama , Syahrul; Ronaldi , Ronaldi; Saputra , Rizky Armei
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.414

Abstract

Metode pengelompokan zona iklim yang kompatibel untuk dimanfaatkan dalam bidang agraria ialah klasifikasi menurut Oldeman. Kondisi beberapa tahun terakhir curah hujan pada beberapa wilayah cenderung berubah akibat perubahan iklim, oleh sebab itu diperlukan data yang aktual dan akurat sebagai landasan pembuatan klasifikasi zona agroklimat. Seiring perkembangan teknologi, penginderaan jarak jauh (satelit) dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk mendapatkan data curah hujan yang representatif. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta memetakan zona agroklimat Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tahun 1981 - 2023 berdasarkan klasifikasi Oldeman berdasarkan sumber data dari Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHIRPS). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2024. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memetakan zona iklim pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan klasifikasi Oldeman. Pemetaan ini berbasis pada informasi curah hujan bulanan yang didapatkan dari CHIRPS, serta pemanfaatan shapefile administrasi Provinsi Sumatera Barat. Periode data curah hujan CHIRPS yang dimanfaatkan ialah pada tahun 1981 - 1996 dan 2008 - 2023. Diketahui bahwa wilayah yang mengalami pergeseran zona iklim dari tipe B1 menjadi A1 adalah kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Lunang, Pancung Soal dan Silaut. Wilayah yang mengalami pergeseran zona iklim dari tipe D1 menjadi D2 ialah Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, sedangkan wilayah yang mengalami pergeseran dari tipe D2 menjadi tipe D1 adalah Kecamatan Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti. Disamping itu, berdasarkan hasil pemetaan klasifikasi iklim Oldeman Kabupaten Pesisir Selatan terbagi dalam empat zona agroklimat, yakni A1, B1, D1 dan D2.