cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Mesin Penyangrai Biji Kopi Portabel dengan Tuas Pengaduk Vertikal Malrianti, Yefsi; Zulnadi, Zulnadi; Yudistira, Yudistira; Djinis, Musdar Effy; Batubara, Fanny Yuliana; Defrian, Angga; Akbar, Fauzia; Sinurat, Frisella Br
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.444

Abstract

Pengolahan biji kopi perlu memperhatikan berbagai aspek yang dapat menjaga kualitas biji kopi, seperti penyangraian. Aroma dan citarasa kopi yang baik dapat dihasilkan melalui tahapan penyangraian dengan menggunakan suhu yang tepat pada setiap tingkat penyangraian. Pengendalian suhu yang presisi dan konsistensi dalam proses penyangraian menjadi kunci untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang sesuai dengan preferensi konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen design. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mesin sangrai kopi portabel yang mudah digunakan dan dibawa ke berbagai tempat. Mesin sangrai kopi portable memiliki dimensi yang meliputi panjang mesin 88 cm, lebar mesin 70 cm, dan tinggi mesin 146 cm. Uji kinerja yang dilakukan meliputi kapasitas mesin, kecepatan putar alat, kadar air, dan laju pengeringan. Kapasitas untuk produk light, medium, dan dark secara berturut-turut adalah sebesar 2 kg/jam, 1,33 kg/jam, dan 1 kg/jam. Mesin penyangrai kopi digerakkan oleh motor listrik berkekuatan 1 HP dengan putaran 1.400 RPM. Tuas pengaduk memiliki kecepatan putar 17,5 RPM, yang diperoleh dari pengurangan putaran dari motor listrik, dengan perbandingan pulley 4:8, dan peredam kecepatan 1:40. Kadar air untuk produk light, medium dan dark diperoleh sebesar 7%, 5%, dan 2%. Laju pengeringan produk light, medium dan dark diperoleh sebesar 1 %, 4 % dan 6 %. Hasil analisis ekonomi mesin sangrai kopi menunjukkan biaya tetap sebesar Rp. 1.502.989,2/tahun. Terdapat tiga biaya tidak tetap pada mesin ini yaitu produk light, produk medium, dan produk dark sebesar Rp. 17.297,5. Biaya pokok untuk produk light sebesar Rp. 25.118,43/jam, produk medium sebesar Rp. 27.839,6/jam, dan produk dark sebesar Rp. 32.434,48/jam. Sementara itu, BEP untuk produk light sebesar 336,8 kg/tahun, produk medium sebesar 245,30 kg/tahun, dan produk dark sebesar 208,56 kg/tahun.
Efektivitas Karbon Aktif Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dalam Menurunkan Kandungan COD dan Detergen pada Limbah Laundry Sari, Devi Kurnia; Anwar, Hasrul; Sumanjaya, Erlan
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.392

Abstract

Usaha laundry setiap tahun tumbuh pesat akibat meningkatnya aktivitas masyarakat, namun pertumbuhan bisnis laundry ini memiliki dampak negatif, yaitu limbah laundry yang mengandung bahan kimia dengan tingkat konsentrasi tinggi, seperti COD dan detergen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu kontak 0, 60, 120, 180 dan 240 menit dan aktivator HCl dan ZnCl2 konsentrasi 10% berbahan eceng gondok (Eichornia crassipes) dalam menurunkan kadar COD dan detergen pada limbah laundry yang dianalisis menggunakan Randomized Completely Block Design (RCBD) taraf signifikan 5% dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar COD dengan karbon aktif aktivasi HCl sebesar 204,39 mg/l atau 11% pada waktu kontak 240 menit sedangkan detergen sebesar 1,6948 mg/l atau 12,5% pada waktu kontak 180 menit dengan kadar air baku 1,9375 mg/L. Penurunan kadar COD dengan karbon aktif teraktivasi ZnCl2 sebesar 344,654 mg/l atau 60% pada waktu kontak 180 menit dari kandungan air baku sebesar 848,896 mg/l, sedangkan penurunan detergen pada waktu kontak 240 menit sebesar 1,7544 mg/l atau 28% dari air baku 2,4315 mg/l. Pemilihan jenis aktivator berpengaruh terhadap penurunan kadar COD dan detergen. Karbon aktif yang diaktivasi dengan ZnCl2 terbukti lebih efisien dalam menurunkan kadar COD dan detergen pada limbah laundry.
Rekayasa Mesin Pembuat Pelet Pakan Ikan untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Elfina, Sri; Arifin, M.; Syafri, Edi; Azharman, Zefri
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.426

Abstract

Sektor perikanan budidaya memainkan peran penting dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional Indonesia. Peningkatan produksi ikan menuntut ketersediaan pakan yang efisien, namun biaya pakan komersial yang tinggi menjadi kendala besar, terutama bagi pembudidaya kecil dan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin pelet pakan ikan yang harganya terjangkau, bertenaga bensin, dengan kapasitas produksi 20-50 kg/jam, untuk mendukung produksi pakan mandiri. Metode yang digunakan meliputi perancangan dan perakitan mesin dengan komponen utama berupa screw extruder, roda penggerak, dan cetakan (die). Prototipe mesin memiliki dimensi 60 x 40 x 70 cm, menggunakan motor penggerak 4 tak (3600 rpm, 196 cc, bensin), tipe pencetakan screw extruder dengan diameter die 3 mm, tabung penggiling berukuran panjang 23 cm dan diameter 7 cm. Prototipe mesin diuji dengan bahan baku seberat 10 kg sebanyak lima kali. Hasil menunjukkan mesin dapat menghasilkan daya maksimum 3,46 kW, dengan putaran 720 rpm (maksimum) dan 200 rpm (minimum). Rata-rata kapasitas produksi mencapai 49,49 kg/jam, lebih tinggi dibandingkan mesin motor listrik 1 Hp pada penelitian sebelumnya yang menghasilkan 39,83 kg/jam. Selain itu, analisis scatterplot menunjukkan bahwa semakin banyak pelet yang dihasilkan, semakin lama waktu yang diperlukan, menandakan hubungan linier antara jumlah dan waktu produksi. Beberapa perbaikan diperlukan, seperti penambahan pengunci roda untuk kestabilan. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan mengevaluasi interval pemeliharaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif solusi mesin pelet yang efisien bagi pembudidaya skala kecil dan menengah.
Analisis Pengaruh Penambahan Senyawa Oksidator KMnO4 Terhadap Kualitas Briket Campuran (Daun Jati dan Arang Bonggol Jagung) Sukowati, Dwi; Yuwono, Triat Adi; Sarmin, Sarmin
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.447

Abstract

Briket campuran (daun jati dan arang bonggol jagung) dapat menjadi bahan bakar alternatif yang mendukung terwujudnya program Green Economy yaitu pengurangan limbah. Selain menggunakan limbah, penambahan bahan kimia juga dapat dilakukan untuk mencari formulasi briket berkualitas baik. Salah satu jenis oksidator yang dapat dipakai sebagai zat aditif pada briket adalah KMnO4. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas briket melalui perlakuan penambahan oksidator KMnO4 pada briket berbahan dasar campuran daun jati dan arang bonggol jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Variabel bebasnya adalah briket campuran (daun jati dan arang bonggol jagung) yang ditambah KMnO4 dengan konsentrasi 0%, 5%, 10%,15%. Untuk perbandingan kompisisi daun jati dan arang bonggol jagung sebesar 2:1. Untuk variabel terikat penelitiannya adalah kualitas briket yang meliputi: waktu pertama api menyala, lama nyala briket hingga menjadi abu, nilai kalor, kadar abu, volatile, dan kadar air. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Semakin besar konsetrat senyawa oksidator KMnO4, maka waktu yang dibutuhkan briket untuk menyala semakin singkat; (2) Semakin tinggi konsetrat senyawa oksidator KMnO4, maka lama pembakaran briket menjadi abu semakin singkat; (3) Briket campuran (daun jati dan arang bonggol jagung) dengan penambahan oksidator KMnO4 dengan semua perlakuan belum memenuhi standar SNI No. 1/6235/2000, karena memiliki nilai kalor < 5000 Kal/gram, tetapi telah memenuhi standar kualitas briket padaPeraturan Menteri ESDM No. 47/2006 yaitu > 4400 Kal/gr pada BK0 dan BK 5; (4) Semakin besar konsentrat oksidator KMnO4 pada perlakuan pembuatan briket camnpuran (daun jati dan arang bonggol jagung), maka kadar airnya semakin rendah; (5) Semakin banyak penambahan senyawa oksidator KMnO4, maka semakin tinggi kadar abu yang dihasilkan. (6). Semakin tinggi konsentrat oksidator KMnO4, semakin menurun kadar volatile briket. Namun, kadar volatil semua briket yang dibuat belum memenuhi standar nasional karena lebih dari 15%.
Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Cair Terhadap Kandungan Klorofil, Serat Kasar dan Vitamin C pada Tanaman Pakcoy secara Hidroponik Nasution, Rizki Nia Sukri; Warnita, Warnita; Zainal, Aprizal
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.450

Abstract

Pakcoy menjadi salah satu tanaman yang banyak disukai oleh masyarakat_khususnya di Indonesia karna mengandung banyak manfaat dan vitamin yang tinggi. Nutrisi merupakan kunci utama dalam budidaya hidroponik. Pemupukan dapat dilakukan melalui daun. pemupukan harus diimbangi dengan dosis yang tepat agar memberikan hasil yang maksimal, kandungan nutrisi yang terkandung pada pupuk cair dapat memengaruhi kandungan klorofil yang dapat memengaruhi kandungan serat kasar tanaman dan juga vitamin C pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi serta jenis dan dosis terbaik pada klorofil total, kandungan serat kasar serta vitamin C pada tanaman pakcoy Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2024 di Green House Arif Hydrofarm Kota Padang, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil tTanaman Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Petak Terbagi (RPT) factorial. Faktor pertama yaitu atas 5 jenis pupuk (Good Grow, Gandasil, Ferti Grow, Yield More dan NPK Vertine) dan faktor kedua yaitu 4 dosis pupuk (0 ml/L, 5 ml/L, 10 ml/L dan 15 ml/L.). Data dianalisis dengan uji F pada taraf 5%, jika F hitung lebih besar dari pada F table, maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range’s Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil yang didapatkan terdapat interaksi pemberian jenis pupuk dan dosis pupuk cair pada klorofil total daun tanaman pakcoy. Pemberian pupuk cair Good Grow memberikan terbaik terhadap klorofil daun dan peningkatan serat kasar serta Vitamin C yang dibudidayakan pada sistem NFT dengan AB Mix 700 ppm. Dosis 15 ml/L memberikan pengaruh terbaik terhadap klorofil total daun dan peningkatan serat kasar serta vitamin C tanaman Pakcoy yang dibudidayakan pada sistem NFT dengan AB Mix 700 ppm. terdapat interakasi pada kandungan klorofil total, dan adanya peningkatan kandungan serat kasar dan kandungan Vitamin C pada pemberian pupuk Grow Good dengan dosis 15 ml/L.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tipe Penggunaan Lahan Cabai Rawit di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Paputungan, Adepto; Nurdin, Nurdin; Pembengo, Wawan
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.452

Abstract

Cabai menjadi bagian dari kebutuhan makanan keseharian, tetapi produksinya masih rendah. Penilian kesesuaian lahan beserta kelayakan usahatani tipe penggunaan lahan (TPL) cabai rawit menjadi tujuan penelitian ini yang berlokasi di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Metode survei tanah diterapkan dengan observasi lahan dan pengambilan sampel tanah, serta survei usahatani cabai. Analisis kesesuaian lahan dengan memadankan antara kriteria kesesuaian lahan dengan karakteristik lahan sampai didapatkan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial, sementara R/C rasio digunakan untuk menilai kelayakan usahataninya. Hasil yang diperoleh bahwa TPL cabai rawit yang terpilih dengan kesesuaian aktual hanya kelas sesuai marjinal (S3) seluas 3.608,14 ha dan kelas kelas tidak sesuai (N) seluas 33.584,24 ha dengan curah hujan, drainase, N total, pH, P2O5, tekstur, kedalaman tanah, dan bahaya erosi sebagai faktor pembatas. Meskipun N total, dan pH dapat diperbaiki, tetapi faktor pembatas lainnya sulit diperbaiki, sehingga kelas dan luas kesesuaian lahan potensial sama. Budidaya cabai rawit menguntungkan karena nilai R/C 2,0 (R/C > 1), sehingga layak diusahatanikan. Dengan demikian, berdasarkan kelas kesesuaian lahan dan kelayakan usahatani cabai rawit ini, maka budidaya cabai rawit dapat dikembangkan pada lahan yang sesuai yang tersebar di wilayah tengah dan barat Kecamatan Pinolosian.
Waktu Tanam Berbasis Iklim dan Kondisi Tanah Lahan Penanaman Padi Gogo Wilayah Laeya, Kabupaten Konawe Selatan Periode El Nino Hasan, Rachmi Hariaty; Febrianti, Eka; Hijria, Hijria; Ulfa, Nur Isnaini; Awaluddin, Andi; Nuraida, Waode
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.453

Abstract

Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman padi gogo. Jenis padi ini memiliki aroma yang khas dan dapat dijadikan pangan alternatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, kurangnya sistem informasi terkait tanah dan iklim menjadi faktor pembatas dalam memaksimalkan produktivitasnya. Variabilitas iklim (El Nino dan La Nina) menyebabkan pergeseran waktu tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tanam yang tepat pada tahun-tahun terjadinya fenomena El Nino dengan melibatkan potensi tanah berbasis analisis tekstur dan kadar bahan organiknya. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode tanah terganggu sebanyak 3 kali ulangan setiap unit lahan, lalu dikompositkan dan mengambil 250 g tanah yang selanjutnya akan di bawa ke Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Hasil analisis nilai SOI yang diperoleh pada masing-masing bulan dalam 18 tahun menunjukkan bahwa terjadi 4 kali siklus El Nino di Indonesia, khususnya wilayah Laeya, dengan perulangan 1-8 tahun dalam 22 tahun pengamatan. Tekstur tanah pada wilayah pengembangan padi gogo adalah lempung. Kadar bahan organik tertinggi berada pada unit lahan 30, 7 dan 5 dengan kadar C-Organik berbanding lurus dengan BO. Hasil analisis neraca air menunjukkan bahwa penanaman dapat dilakukan mulai Februari – Juni. Informasi iklim dan tanah dapat menjadi mitigasi yang baik guna meningkatkan produktivitas padi gogo.
Review Media Tanam dan Hasil Jamur Tiram putih (Pleurotus ostreotus) Pratiwi, Nanda Audia; Alfi, Hendra; R, Benny Warman; Syafri, Edi
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.476

Abstract

Topik literatur review ini mengulas mengenai beberapa jenis bahan pembuat media tanam jamur tiram. Ulasan dalam literatur review ini diambil dari artikel dengan topik yang sesuai dengan topik tersebut. Terdapat banyak jenis bahan media tanam yang digunakan oleh petani sebagai media budidaya jamur tiram, dan tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan dari masing-masing bahan. Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan rekomendasi rancangan bahan media tanam yang tepat dalam kegiatan budidaya jamur tiram konvesional agar dapat menghasilkan produksi yang optimal dan dapat dipergunakan untuk menentukan topik utama peninjauan literatur di masa mendatang. 30 naskah artikel yang dikaji dari tahun 2015 hingga 2024 diperoleh dari jurnal yang terdaftar pada SINTA dan laman penyedia artikel ilmiah Google Scholar. Spesifikasi ulasan dibuat berdasarkan literature review. Hasil literatur review ini diperoleh bahwa dari beberapa jenis bahan yang digunakan sebagai media tanam seperti serbuk kayu, jerami, eceng gondok, sekam, sabut kelapa, ampas tahu, daun durian, dan pelepah sawit bagi jamur tiram diperoleh hasil analisis bahwa bahan yang paling tepat dengan hasil yang optimal bagi produktivitas jamur tiram yaitu bahan pelepah sawit komposisi 100% yang mampu menghasilkan jamur tiram sebanyak 650 g/ baglognya. Selain itu, penggunaan kombinasi serbuk kayu 85% + sekam padi 15% memiliki hasil yang cukup optimal yaitu 493,98 g/ baglog. Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi ataupun ketersediaan sumberdaya di sekitar agar dapat dimanfaatkan dan menghindari pencemaran lingkungan.
Pengaruh Jarak Tanam dan Sistem Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) di Lahan Rawa Pasang Surut Resti, Ricke Windi; Soeparjono, Sigit; Restanto, Didik Pudji
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.481

Abstract

Semakin terbatasnya jumlah lahan mendorong petani untuk tetap membudidayakan padi di lahan rawa. Oleh karena itu, petani dapat memodifikasi praktik budidaya dengan menerapkan sistem jajar legowo (jarwo) dan mengubah jarak tanam guna mengatasi masalah serta meningkatkan hasil panen padi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh dari sistem jajar legowo dan jarak tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi di lahan rawa pasang surut. Penelitian dilakukan di Desa Mayangan, Kabupaten Jember mulai Juli sampai dengan November 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Split Plot dengan sistem jajar legowo sebagai petak utama (main plot) terdiri dari 3 level: A1 (dua:satu), A2 (tiga:satu) dan A3 (empat:satu) sedangkan untuk anak petak (sub plot) adalah jarak tanam B1 (30cm x 20cm), B2 (30cm x 25cm) dan B3 (30cm x 30cm). Terdapat sembilan kombinasi dengan setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga seluruhnya 27 unit. Fase vegetatif dan generatif, hasil panen, laju pertumbuhan tanaman, dan kandungan N gabah merupakan beberapa variabel yang diamati. Uji Duncan digunakan untuk menilai data pada tingkat 5%. Jumlah tanaman per petak dan bobot gabah kering per petak ternyata dipengaruhi secara signifikan oleh interaksi sistem tanam jarwo (jajar legowo) dan perlakuan jarak tanam. Variabel tinggi tanaman, jumlah tanaman per rumpun, jumlah tanaman per petak, bobot gabah basah per tanaman, bobot gabah kering per rumpun, dan laju pertumbuhan tanaman semuanya dipengaruhi secara berbeda nyata oleh perlakuan jarak tanam. Bobot gabah kering per petak dan jumlah tanaman per petak dipengaruhi sangat nyata oleh perlakuan sistem jajar legowo.
Analisis Strategi Pengembangan Minapadi di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Tondang, Ika Sari; Ningsih, Fina Sulistiya; Syah, Mirza Andrian
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.491

Abstract

Minapadi merupakan salah satu cara budidaya yang memadukan antara usaha pertanian dan perikanan. Budidaya minapadi berpotensi meningkatkan produktivitas lahan, kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan pangan. Desa Pandan Ajeng, Kecamatan Tumpang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki potensi besar untuk pengembangan sistem minapadi. Wilayah ini memiliki kondisi agroekologi yang sesuai, dengan ketersediaan sumber daya air yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan usahatani minapadi di Kecamatan Tumpang. Penelitian ini dilakukan di Desa Pandan Ajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang pada bulan Juli-Agustus 2024. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketua dan sekretaris kelompok tani, penyuluh pertanian, penyuluh perikanan dan kepala desa. Pihak-pihak ini merupakan informan kunci yang mengetahui pengelolaan minapadi. Metode penelitian dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Analisis kondisi internal dan eksternal dilakukan dengan metode wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Tani Mina Subur Makmur berada pada kuadran strategi pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy) dan perusahaan menerapkan strategi S-O (Strength-Opportunity) yang terdiri atas tiga strategi yaitu memperluas areal tanam mina padi, meningkatkan mutu beras dan ikan nila dalam rangka memperluas pangsa pasar, mengoptimalkan produksi padi dan ikan nila. Setelah dilakukan analisis QSPM ditemukan rekomendasi alternatif strategi prioritas adalah memperluas areal tanam minapadi. Peluasan areal tanam padi diharapkan dapat memaksimalkan jumlah produksi yang dihasilkan serta mampu memenuhi permintaan beras dan ikan yang semakin meningkat agar mendorong meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.