cover
Contact Name
Fatrica Syafri
Contact Email
alfitrah@iainbengkulu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alfitrah@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education
ISSN : 25992287     EISSN : 2622335X     DOI : -
Core Subject : Education,
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) BengkuluJurnal ini berisi tentang pendidikan anak usia dini prespektif pendidikan islam. Jurnal ini telah memiliki ISSN : 2599-2287 (Print) dan ISSN : 2622-335X (Online). Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun pada bulan Januari dan Juli. Jurnal ini berisi tentang pendidikan anak usia dini prespektif pendidikan islam.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
MEMAKSIMALKAN PERKEMBANGAN DAN POTENSI OTAK ANAK SEJAK DINI Elly Agustina
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3793

Abstract

Otak merupakan potensi luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah SWT untuk manusia. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka seyogyanya sedari awal proses pembentukannya otak mendapat perlakuan istimewa. Orangtua dan guru harusnya dapat memaksimalkan perkembangan otak anak yang pesat pada masa The Golden Age. Merancang stimulus yang tepat untuk perkembangannnya, sehingga potensi otak anak dapat dimaksimalkan sebaik mungkin.  Kata Kunci : Perkembangan dan Potensi Otak
PRAKTEK PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA BINATANG DI RA DIPONEGORO 153 AJIBARANG KULON KABUPATEN BANYUMAS Windiarsih windiarsih; novan ardy wiyani; ahmad sahnan
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i2.3097

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktek pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di Raudlatul Athfal Muslimat Nahdlatul Ulama Diponegoro 153 Ajibarang Kulon Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Deskripsi praktek pendekatan saintifik meliputi deskripsi tentang tahapan saintifik yang terdiri dari 5M yaitu: Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar, dan Mengkomunikasikan, baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah satu guru kelas B1 dan 29 siswa di kelas B1. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi kelengkapan RPP guru, pedoman observasi pembelajaran, dan pedoman wawancara kepala dan guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan silabus yang telah disamakan, hanya saja kegiatan dalam RPPH disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing RA. Komponen RPPH yang disusun guru sudah lengkap. Guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada tema binatang sudah menerapkan kelima keterampilan ilmiah sesuai panduan Kemendikbud. Proses pembelajaran dimulai dari kegiatan pendahuluan dilanjutkan kegiatan inti yaitu mempraktekkan keterampilan ilmiah yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan, serta diakhiri dengan kegiatan penutup. Siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan bimbingan guru. Adapun kendala yang dihadapi yakni keterbatasan waktu, keterbatasan biaya,  minimnya sarana dan prasarana yang dapat disiasati dengan memanfaatkan lingkungan sekitar RA sehingga kegiatan saintifik tetap dapat dilaksanakan selama proses pembelajaran.Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Tematik, Tema Binatang
STRATEGI PEMBINAAN PENILIK TERHADAP PENDIDIK PAUD MELALUI PEMBIMBINGAN RESPONSIF DI PAUD DEWI SARTIKA KECAMATAN MUARA BANGKAHULU Faizon Junaidi
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i1.3798

Abstract

Penilik adalah seseorang yang berwenang melakukan pembinaan dan pendampingan. Pembingan yang dilakukan Penilik dengan melakukan pembingan responsive terhadap pendidik PAUD Dewi Sartika. Pendidik PAUD merupakan ujung tombang dalam pelaksanaan pembelajaran disuatu satuan pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya pendidik mengalami kesulitan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi mereka yang belum sesuai. Karena itu Penilik melakukan pembimbingan responsive kepada pendidik PAUD Dewi Sartika. Kegiatan yang dilakukan ada beberapa tahap. Di tahap awal dilakukan tahap persiapan; kemudian ada tahapan menentukan sasaran yaitu pendidik Dewi Sartika; kemudian melakukan analisis dan diagnosis; selanjutnya melakukan koordinasi dengan kepala satuan PAUD Dewi Sartika; kemudian membuat jadwal dan kesepakatan dengan pendidik PAUD Dewi Sartika bahwa pembimbingan akan dilakukan dalam dua bulan dengan jadwal pertemuan yang diatur sesuai kelonggaran kegiatan kedua belah pihak; mempersiapkan administrasi yang diperlukan. Pada tahap pelaksanaan dilakuakn berbagai tehknik dari Penilik untuk membangun hubungan yang baik kepada pendidik, agar pendidik mau berperan aktif  dalam pelaksanaan pembingan responsive yang dilakukan Penilik. Pada tahap pelaksanaan ada kegiatan awal, inti, dan akhir. Dari setian kegitan tersebut pendidik mampu mengikuti setiap tahapan dengan menyenangkan. Sehingga pendidik merasa terpasilitasi dari permasalahan yang mereka hadapi selama ini. Pendidik mampu menghasilkan perangkat pembelajaran yang siap untuk dilaksanakan bagi anak-anak didik mereka. Pada tahap selanjutnya ada evaluasi, yang dilakukan untuk menilai dan mengkaji ulang tentang setiap tahap kegiatan pembimbingan responsive yang dilakukan Penilik. Hasilnya cukup memuaskan.Kata kunci : Pembimbingan, Responsif, Penilik, Pendidik PAUD
MEDIA PEMBELAJARAN KOSENTAQ DAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI Mira Arianti; Husnul Bahri; Fatrima Santri Syafri
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3789

Abstract

Anak usia dini adalah anak yang di sebut masa keemasan karena di usia mereka daya pikir atau daya ingatnya masih sangat  tangkas. golden age atau masa kemasan,  dimana pada ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa tumbuh kembang yang cepat.pada masa perkembangan disetiap anak berbeda-beda karena setiap individu memiliki potensi perkembangannya masing-masing. Dari hasil, pengamatan peneliti memperoleh data informasi bahwa media pembelajaran yang digunakan guru masih kurang dimaksimalkan dengan baik. Guru cenderung mengajak bermain pada permainan yang itu-itu saja misalnya menyusun balok, sehingga membuat anak merasa cepat bosan. Selanjutnya kemampuan spiritual anak masih kurang, ini dibuktikan dengan hapalan huruf hijayiah dan doa sehari-hari.Tujuan penelitian ini, Mengetahui proses pembuatan Media Pembelajaran Kosentaq Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5 – 6 ’’dalam Belajar Ibadah kemudian mengetahui validitas produk  media pembelajaran kosentaq (kotak sentra imtaq) pada anak untuk pembelajaran sehari-hari,  Media pembelajaran kosentaq ini sudah valid dengan nilai rata-rata kevalidan berdasarkan tiga orang ahli 87% Artinya hal itu juga menunjukan bahwa media kosentaq dikatakan valid dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi siswa Kata Kunci : Media, Kosentaq.  AbstractEarly childhood is what is called the golden age because at their age their thinking or memory is still very agile. golden age or packaging period, where at this time almost all potential children experience a period of rapid growth and development. During the development period, each child is different because each individual has their own development potential. From the results, the researchers' observations obtained information data that the learning media used by the teacher were not maximized properly. The teacher tends to ask him to play the same game, for example arranging blocks, so that it makes children feel bored quickly. Furthermore, the spiritual abilities of children are still lacking, this is evidenced by memorizing hijayiah letters and daily prayers. The purpose of this research is to know the process of making Kosentaq Learning Media to Improve Spiritual Intelligence of Children aged 5 - 6 'in Learning Worship then knowing the validity of the kosentaq learning media product. (IMTAQ center box) in children for daily learning, this KOSENTAQ learning media is valid with an average value of validity based on three experts 87% This means that it also shows that the kosentaq media is said to be falid and makes learning fun and interesting for students. Keywords: Media, Kosentaq.
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DI PAUD MIRAJE GUNE Supian Azhari; Muqowim Muqowim
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i2.3285

Abstract

Menggunakan model pembelajaran “sentra”  sangat penting digunakan dalam pembelajaran khususnya pada pendidikan anak  usia dini guna untuk meningkatkan semua aspek kecerdasan pada diri anak salah satunya kecerdasan spiritual. maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual dengan model pembelajaran sentra di PAUD Meraje Gune. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru  PAUD KB Meraje Gune. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Haasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran sentra bisa meningkatkan kecerdasan spiritual pada anak. Dalam hal ini bisa dibuktikan dengan kebiasaan anak  dalam melakukan hal-hal kebaiakan, seperti berdo’a, solat, mengaji, bertutur kata yang sopan, saling membantu sasama teman.Keywords:  model pembelajaran sentra, kecerdasan spiritual.
PEMAINAN BONEKA TANGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK PADA PAUD KASIH BUNDA KELURAHAN PAJAR BULAN Silatulrahmi Silatulrahmi; Deni Febrini; Ahmad Syarifin
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i1.4422

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan adanya permasalahan di PAUD Kasih Bunda, seperti: alat dan permainan sangatlah minim dan kurang lengkap, perkembangan anak masih banyak di bawah rata-rata, anak belum bisa berbahasa yang baik karena keterlambatan dalam berbicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan permainan boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak pada PAUD Kasih Bunda di kelurahan Pajar Bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu jenis penelitian yang mengacu kepada tindakan apa saja yang dilakukan guru secara langsung untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar observasi, catatan anekdot dan dokumentasi. Hasil penelitian dari data pengamatan yang telah diperoleh bahwa kemampuan bahasa anak dalam setiap siklus mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata skor pada Pra Siklus yaitu 33,58 dengan ketuntasan belajaran klasikal sebesar 16,7% kriteria sangat rendah. Pada Siklus I nilai rata-rata skor sebesar 41,38, meningkat sebanyak 24,96% menjadi dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 41,66% kriteria sedang. Pada Siklus II nilai rata-rata skor yaitu 49,94, lebih meningkat sebanyak 50% dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,66% kriteria sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan melalui permainan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak kelompok A PAUD Kasih Bunda Kelurahan Pajar Bulan Kabupaten SelumaKata Kunci : Pemainan Boneka Tangan, Kemampuan Bahasa Anak
SENI TARI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN Eva Dwi Lestari; Asiyah Asiyah
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3794

Abstract

Kecerdasan Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh yang didalamnya terdapat tiga unsur yang menentukannya yaitu otot, syaraf dan otak. Motorik kasar anak adalah gerakan tubuh yang menggunakan otototot besar dan seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik kasar ini merupakan bagian dari aktivitas atau keterlampilan dari otot-otot besar. Sehingga dengan bertambahnya usia anak, maka kematangan syaraf dan otot anak berkembang pula. Salah satu cara dalam mengembangkan kecerdasan motorik kasar adalah melalui seni tari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan seni tari untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, apakah pengembangan seni tari dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, bagaimana hasil penerapan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian yaitu mengetahui bagaimana pengembangan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, mengetahui apakah pengembangan seni tari dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, mengetahui bagaimana hasil penerapan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian dalam skripsi ini yaitu penelitian pengembangan atau research and development. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu instrument tahap pra pengembangan (observasi, angket, dokumentasi) dan instrument tahap pengembangan (lembar observasi kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, format validasi produk, dokumentasi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan persentase nilai motorik kasar anak usia 5-6 tahun yang awalnya 41, 94% meningkat menjadi 66, 94%. Dalam hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 25% dari pengembangan seni tari yang sudah di uji cobakan. Peningkatan yang terjadi juga menunjukkan bahwa seni tari efektif dilakukan untuk meningkatkan motorik kasar anak usia dini pada usia 5-6 tahun di PAUD Machita Kota Bengkulu.Kata kunci: Seni tari, Motorik kasar  AbstractMotor Intelligence is everything that has to do with body movements in which there are three elements that determine it, namely muscles, nerves and brain. The gross motor child is a body movement that uses large muscles and all members of the body that are affected by the child's own maturity. These gross motor skills are part of the activity or skills of large muscles. So as a child ages, the child's nerve and muscle maturity develops as well. One way to develop gross motor intelligence is through dance. The formulation of the problem in this study is how the development of dance to improve the gross motor skills of children aged 5-6 years, whether the development of dance can improve the gross motor skills of children aged 5-6 years, how the results of the application of dance to improve gross motor skills in children aged 5 -6 years. The research objective is to find out how the development of dance to improve gross motor skills of children aged 5-6 years, find out whether the development of dance can improve gross motor skills of children aged 5-6 years, know how the results of the application of dance to improve gross motor skills in children aged 5- 6 years. The type of research in this thesis is research development or research and development. Data collection techniques used were the pre-development stage instrument (observation, questionnaire, documentation) and the instrument development stage (observation sheet of gross motor skills of children aged 5-6 years, product validation format, documentation). Based on the results of the study it can be concluded that an increase in the percentage of gross motor grades of children aged 5-6 years which initially 41, 94% increased to 66, 94%. In this case it means an increase of 25% from the development of dance that has been tested. The increase also shows that effective dance is done to improve the gross motor skills of young children at the age of 5-6 years in PAUD Machita, Bengkulu City. Keywords: Dance, gross motoric
PENANAMAN NILAI-NILAI ISLAM MODERAT PADA ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENANGKAL RADIKALISME Rosyida Nurul Anwar
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i2.3883

Abstract

The radicalism movement became increasingly visible when various terror incidents appeared in various parts of the world, including in Indonesia. The emergence of extremism has slightly disturbed diversity in Indonesia. The involvement of children in the family has recently become a series of acts of terrorism, in other words, terrorist acts take advantage of early childhood. The family has a central role in efforts to ward off radicalism in early childhood. Cultivating moderate values in early childhood requires cooperation between husband and wife in tarbiyatul awlad. The purpose of this study is to describe moderate Islamic values that need to be instilled in early childhood as an effort to curb radicalism. The method used is descriptive qualitative by observing the situation and national conditions. The results showed that the attitude of commitment to nationality, nationality, tolerance, humanity, and local wisdom are values that need to be instilled in early childhood in the family as an effort to prevent radicalism. It is hoped that a moderate attitude in religion from an early age will provide a new oasis in religious life today and in the future.
PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KEBERSAMAAN Elly Agustina; Erwin Suryaningrat
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i1.4138

Abstract

Pendidikan yang diwarnai dengan semangat kebersamaaan, akan melatih anak memperoleh berbagai kemampuan sosial yang ditujukan pula untuk mendapatkan kematangan dalam kehidupan sosialnya. Pendidikan anak pada usia dini menjadi dasar, pondasi dan batu pijakan bagi keberlangsungan hidup manusia selanjutnya. Teori pendidikan menyebutkan bahwa tiga faktor yang memberikan pengaruh dalam pendidikan yaitu, keluarga, masyarakat dan sekolah. Untuk itu ketiga faktor tersebut harus bersinergi, bersatu padu, saling mendukung guna mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kata Kunci : Anak, Kebersamaan
KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCES) ANAK USIA DINI MENURUT HOWARD GARDNER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Fitria Fitria; Leny Marlina
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3790

Abstract

Selama ini pendidikan hanya menilai kecerdasan pada satu dimensi kecerdasan. Anak dapat dikatakan cerdas apabila ia memiliki prestasi akademik yang tinggi berdasarkan penggunaan tes IQ (intelligence qoutient). Pandangan ini hanya menekankan pada satu atau dua kecerdasan saja yakni kecerdasan linguistik dan logika-matematis. Kecerdasan tidaklah dapat diukur hanya berdasarkan pada tes kecerdasan akademik atau IQ saja, melainkan dengan melihat kemampuan seseorang dalam menyelesaikan setiap permasalahan (problem solving) dan kemampuan dalam menciptakan produk baru yang memiliki nilai budaya (creativity). Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan bentuk deskriptif analisis yaitu dengan mendeskripsikan dan menganalisa teori dari berbagai sumber referensi untuk mengetahui bagaimana kecerdasan majemuk (multiple intelligences)anak usia dini menurut Howard Gardner dalam perspektif pendidikan Islam dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Setiap anak memiliki potensi kecerdasan yang beragam. Potensi ini dibawa anak sejak lahir yakni meliputi kecerdasan linguistik, logika-matematis, visual spasial, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial. (2) Dalam pandangan pendidikan Islam prinsip utama dalam pendidikan ialah  pendidikan holistik dengan mengembangakan keseluruhan potensi anak. Dalam pendidikan Islam  Allah SWT ternyata telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan majemuk (multiple intelligence) ini sudah tertera dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadist yang didalamnya memotivasi agar manusia memiliki kecerdasan.Kata Kunci : Kecerdasan Majemuk Howard Gardner, Pendidikan Islam

Page 5 of 11 | Total Record : 107