cover
Contact Name
Intje Picauly
Contact Email
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Phone
+6282237145517
Journal Mail Official
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Editorial Address
Jl. Cakdoko No. 40
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27462234     DOI : https://doi.org/10.51556/jpkmkelaker
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat (PKM) ini merupakan jurnal pengembangan dan penerapan IPTEKS yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam aspek pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan masyarakat. Jurnal ini dibentuk oleh Perhimpunan Pakar Pangan dan Gizi Indonesia (Pergizi Pangan), Dewan Pimpinan Cabang Daerah NTT pada 17 Maret 2020 dan selanjutnya diproses pengurusan ISSN online dan e-ISSN setelah terbitan pertama dikeluarkan yaitu di bulan April 2020 secara Blogger. Penyempurnaan dokumen selanjutnya dilakukan pada Bulan September 2020 untuk memperoleh ijin terbit berbentuk ISSN online dan e-ISSN. Artikel diterbikan 2 kali dalam setahun yaitu periode April dan Oktober tahun berjalan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025" : 12 Documents clear
PELATIHAN PEMBUATAN BOLU KUKUS BERBASIS LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN SELINGAN ALTERNATIF KAYA ANTIOKSIDAN PASCA BENCANA
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.344

Abstract

Saat ini umumnya pemanfaatan labu (kuning) hanya dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun direbus. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan kue berbahan dasar labu, khususnya ibu-ibu kader kesehatan di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kab. Sigi. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam pembuatan Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Labu Kuning Sebagai Makanan Selingan Alternatif. Manfaat dari yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah peserta dapat mengetahui cara pembuatan Bolu Kukus tersebut serta dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu kader kesehatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: 1) Metode ceramah : digunakan untuk menjelaskan materi tentang cara membuat bolu kukus. 2) Metode Praktek : digunakan untuk mempraktekkan cara membuat bolu kukus. 3) Metode Diskusi : Dilakukan setelah kegiatan selesai kegiatan pelatihan untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu kader kesehatan di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kab. Sigi. Pengabdian ini membagikan dan mensosialisasikan produk Bolu kukus berbasis labu kuning kepada masyarakat serta membagikan resep agar masyarakat dapat memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai ekonomis. Semua peserta mendapatkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai makanan selingan alternatif kaya antioksidan Pasca Bencana
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENCEGAHANNYA MELALUI PROGRAM DETAK HARAPAN DI CAR FREE DAY KOTA KUPANG Ndoen, Honey I.; Riwu, Revalita; Makara, Reskita; Udin, Putri; Adang Djaha, Siti
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.345

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis). Penyakit jantung koroner disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, serta genetik. Penyakit jantung koroner juga dapat disebabkan oleh faktor risiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok, dislipidemia, hipertensi, kurang aktifitas fisik, obesitas, diabetes mellitus, stress, konsumsi alkohol serta kebiasaan makan yang kurang baik. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah kelompok berisiko yang berumur >30 tahun di area car free day, Kota Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kelompok berisiko mengenai faktor risiko dan pencegahan penyakit jantung koroner serta mendorong kelompok berisiko untuk dapat menghindari faktor risiko pemicu timbulnya penyakit jantung koroner dengan menerapkan perilaku hidup sehat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan dengan menggunakan metode tanya jawab, simulasi alat peraga jantung dan penjualan sago alpukat yang bermanfaat bagi jantung. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari 65,5% menjadi 93% setelah penyuluhan. kelompok sasaran juga menunjukkan kemauan yang kuat untuk memelihara kesehatan jantung mereka dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
DAMPAK MEROKOK TERHADAP KESEHATAN REMAJA Sakke Tira, Deviarbi; Purnawirawan, Sigit; Radja Riwu, Yuliana
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.362

Abstract

Kebiasaan merokok dapat membahayakan kesehatan seseorang karena rokok mengandung nikotin dan 4000 jenis zat kimia yang berbahaya yang mematikan. Salah satu cara untuk dapat dicegah kebiasaan merokok adalah dengan edukasi yang lebih baik dan tepat sasaran. Usia remaja merupakan usia yang penuh gejolak dan cenderung lebih menuruti kemauan mereka sehingga menuntun mereka untuk mengambil keputusan yang salah, termasuk keputusan untuk merokok.  Oleh karena itu, mereka yang berusia remaja dinilai tepat untuk dijadikan sasaran edukasi. Pengabdian ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kepada remaja, yakni siswa-siswi di SMP Negeri 20 Kota Kupang; dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok sehingga membangun kesadaran mereka untuk tidak merokok atau menghindari kebiasaan merokok, dan menerapkan kebiasaan pola hidup sehat. Selain itu, kegiatan pengabdian juga dilakukan dalam bentuk pembagian leaflet kepada para siswa dan siswi sehingga mereka dapat mengerti secara visual tentang bahaya merokok. Kegiatan pengabdian diawali dengan pre-test, penyampaian materi, pembagian leaflet, lalu diakhiri dengan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa para remaja belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok serta dampaknya bagi kesehatan mereka. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 55. Setelah materi diberikan dan dilanjutkan dengan post-test, nilai rata-rata meningkat menjadi 95. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok. Diharapkan bahwa dengan meningkatnya pengetahuan remaja, terjadi perubahan perilaku yang positif dan diikuti dengan penerapan pola hidup yang sehat (PHBS).   
KREATIVITAS KADER DAN IBU DALAM PENANGANAN GIZI BAYI DAN BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU TERATAI DESA MANUSAK Limbu, Ribka; Marni, Marni; Purimahua, Sintha Lisa
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.380

Abstract

Stunting pada balita merupakan masalah kesehatan utama khususnya di negara-negara berkembang. Masalah stunting di Indonesia memerlukan perhatian serius dan sangat penting untuk dicegah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas ibu bayi dan balita serta kreativitas kader sebagai salah satu upaya pencegahan stunting pada bayi dan balita dengan fokus pada aspek edukasi. Metode yang dilakukan adalah dengan ceramah. Hasil dari edukasi yang telah dilakukan adalah berdasarkan hasil pretest dan posttest bahwa ada peningkatan pengetahuan dan praktik atau keterampilan oleh ibu dan kader. Pada ibu ada 22 orang (29,3%) memperoleh skor ≤60 dan meningkat menjadi 70 orang (93,3%) mendapat skor ≥60, sedangkan pada kader ada 3 orang (60%) memperoleh skor ≤60 dan meningkat menjadi 5 orang (100%) yang memperoleh nilai skor ≥60. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan edukasi tentang kreativitas ibu bayi dan balita serta kader Posyandu berhasil. Kreativitas ibu dan kader dalam penanganan gizi keluarga terutama gizi bayi dan balita sangat penting sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Pengetahuan dan pemahaman keluarga khususnya ibu tentang stunting, penyebabnya dan pencegahannya memainkan peran utama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi dan balita. Penyuluhan atau edukasi tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang mendukung pencegahan stunting. Hal ini mencakup perubahan dalam penanganan gizi, pola makan, pengolahan makanan, dan juga praktik sanitasi dan kebersihan lingkungan. Pemberdayaan keluarga melalui edukasi memungkinkan mereka untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan bayi dan balita mereka. Meskipun pengetahuan ibu terhadap stunting mungkin sudah cukup baik, penting untuk memastikan bahwa pengetahuan tersebut diaplikasikan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Direkomendasikan bahwa perlu evaluasi terus-menerus terhadap implementasi praktik-praktik pencegahan stunting perlu dilakukan untuk memastikan dampak yang berkelanjutan. Selain itu direkomendasikan bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan praktisi kesehatan untuk mengintegrasikan pendekatan edukatif dalam program pencegahan stunting serta kolaboratif dari berbagai pihak
PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM RANGKA MENCEGAH KEJADIAN STUNTING Nur, Marselinus Laga; Talahatu, Anna; Maku, Grace
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.381

Abstract

Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan mengatasi stunting. Pengetahuan tentang MP ASI yang lengkap memberi kemampuan kader dalam melakukan konseling dan penyuluhan gizi kepada ibu Baduta dan Balita. Dibutuhkan upaya  percepatan  penanganan  stunting  salah  satunya  melalui  optimalisai  peran  kader  posyandu. Kader juga dilibatkan dalam memasak menu makanan untuk balita stunting dan ibu hamil. Secara umum kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan Kader posyandu untuk : berpartisipasi aktif dalam melakukan tindakan preventif terhadap peluang munculnya masalah kekurangan gizi, meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang asupan gizi, menu PMT dan pencegahan stunting, Mendukung program pemerintah daerah dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dalam pengabdian ini menggunakan jenis Eksplorasi dengan kombinasi rancangan Observasi dan Cross sectional Study. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2023 dengan lokasi kegiatan Kantor Desa Likwatang, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor. Adapun target pelaksanaan kegiatan adalah Kader Posyandu di desa tersebut sebanyak 15 orang. Kegiatan ini berlangsung lancar dengan dukungan pemerintah Kabupaten melalui puskesmas Mebung dan pemerintah Desa. Terdapat peningkatan pemahaman tentang materi yang tercermin melalui test dan evaluasi partisipasi peserta.
PENCEGAHANAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 NEKAMESE KECAMATAN NEKAMESE KABUPATEN KUPANG Landi, Soleman; Weraman, Pius; Riwu, Yuliana R.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.382

Abstract

Anemia dapat terjadi pada semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Namun kelompok yang paling rentan beresiko diantaranya adalah remaja putri (rematri). Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisiologis tubuh, pertumbuhan fisik yang cepat sehingga membutuhkan asupan gizi yang memadai termasuk zat besi. Bila asupan zat besi kurang dapat menyebabkan anemia pada remaja. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukan prevalensi anemia pada kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 26,8% dan 32,0% terdapat pada kelompok umur 15-24 tahun. Ini berarti 3 diantara 10 anak rematri menderita Anemia atau terdapat kurang lebih 7.5 juta remaja Indonesia yang berisiko untuk mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, kemampuan kognitif dan rentan terhadap penyakit infeksi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah deteksi dini anemia dan meningkatkan pengetahuan serta memotivasi siswi dan guru untuk mencegah terjadinya anemia baik saat ini maupun kelak saat menjadi seorang ibu. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan, pembagian media kesehatan dan pemeriksaan hemoglobin (HB) pada remaja putri. Kegiatan ini dikuti sebanyak 34 remaja putri. Hasil pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan remaja terkait anemia dengan nilai rata-rata pretes 54,41 menjadi 64,19 saat post test dilakukan, terdistribusinya media promosi kesehatan di ruang kelas sekolah dan terdeteksi sebanyak 13 siswi (38%) menderita anemia (HB <12 g/dL). Diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pembagian tablet tambah darah pada akhir kegiatan pengabdian dapat mengurangi prevalensi kejadian anemia pada remaja putri.
PELATIHAN DIVERSIFIKASI OLAHAN PRODUK BERBASIS RUMPUT LAUT DENGAN KOMBINASI LABU KUNING UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI KELURAHAN LASIANA KOTA KUPANG Ginzel, Fanny; Pesulima, Welma; Tisera, Wilson L.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.397

Abstract

Nusa Tenggara Timur termasuk provinsi kepulauan dengan panjang pantai ± 5.700 km, memiliki sumberdaya laut yang cukup melimpah. Selain itu, di daratan memiliki komoditi pangan lokal dari hasil pertanian berupa labu kuning. Rumput laut dan labu kuning memiliki kandungan serat dan kaya gizi yang berguna bagi tubuh. Salah satu komoditas unggulan di NTT, rumput laut hanya dipasarkan dalam kondisi kering. Pengolahan rumput laut menjadi sebuah produk yang dapat dikonsumsi adalah cara tepat untuk memiliki nilai tambah dalam meningkatkan harga penjualan. Begitu juga dengan labu kuning yang diunggulkan sebagai pangan lokal, namun masih terbatas dalam pemanfaatan dan kurang diminati masyarakat umum. Apabila kedua komoditas ini dipadukan sebagai produk makanan banyak memiliki manfaat yang besar yaitu lebih bergizi dengan cita rasa yang berbeda, menghasilkan bentuk produk makanan lain, membantu masyarakat terutama kaum ibu dalam menyediakan tambahan makanan bergizi, mendorong kaum ibu berkreatif secara inovasi dan meningkatkan ekonomi. Kedua komoditas ini dapat dengan mudah diperoleh dan murah harganya. Pelatihan ini bertujuan untuk menerapkan inovasi kreatif bagi kaum ibu melalui diversifikasi olahan produk makanan berbasis rumput laut dengan kombinasi labu kuning di Kelurahan Lasiana, Kota Kupang. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah teknik Participatory Learning and Action. Kegiatan pengabdian dibagi dalam 3 tahapan utama yaitu: sosialisasi program, ceramah, dan pelatihan. Berlandaskan permasalahan yang ada di lapangan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh mitra (kaum ibu) dapat mengembangkan diri secara kreatif dalam meningkatkan ekonomi,  serta terampil menerapkan inovasi melalui diversifikasi produk olahan berbasis rumput laut dan dikombinasikan labu kuning.
STRATEGI PENURUNAN ANGKA STUNTING: EDUKASI DAN PENGOLAHAN PANGAN LOKAL UBI UNGU SEBAGAI MENU CEMILAN GIZI SEIMBANG MENCEGAH ANEMIA Thaifur, Andi Yaumil Bay R; Jumadi, Jumadi; Azis, Waode Azfari; Fitriani, Fitriani; Subhan, Muh; Amiruddin , Eky Endriana; Urufia, Wa Ode Nadziyran; Dolang, Mariene Wiwin
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.398

Abstract

Anemia merupakan gangguan gizi disebabkan oleh kekurangan zat besi terutama pada remaja putri yang kurang beruntung. Berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), remaja dikatakan mengalami anemia bila kadar hemoglobinnya kurang dari 12 mg/dl. Prevalensi anemia di Indonesia pada remaja putri usia 18-24 tahun berkisar 27.2%. Hal ini dapat disebabkan adanya peningkatan kebutuhan zat besi, penurunan asupan zat besi, pertumbuhan fisik yang cepat, kehilangan menstruasi, dan permintaan zat besi yang tinggi untuk pembentukan hemoglobin (Hb). pemenuhan zat besi dapat diperoleh dari konsumsi pangan lokal Indonesia salah satunya adalah ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir). Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan ubi ungu sebagai bahan pangan kaya nutrisi yang dapat diolah menjadi produk inovatif, seperti bolu, untuk meningkatkan asupan gizi dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi, khususnya zat besi, dalam pencegahan anemia. Metode pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test, melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan bolu ubi ungu, membagikan leaflet serta memberikan  bolu ubi  ungu sebagai intervensi  fisiknya. Hasil uji Wilcoxon Signed-Rank yang menunjukkan nilai Prob > |z| = 0,0000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh penyuluhan dan demo masak terhadap pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan dan demo masak. Hal ini menunjukkan pula terdapat peningkatan pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan dan demo masak. Bolu ubi ungu berbahan dasar ubi ungu merupakan salah satu inovasi makanan yang dapat menurunkan angka prevalensi anemia.
PEMANENAN AIR HUJAN SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR BERSIH DAN KONSERVASI AIR TANAH DI WILAYAH SEMI-RINGKAI, TIMOR TENGAH SELATAN Tamelan, Paul Gabriel; Nendissa, Doppy Roy; Chamdra, Santhy; Lerik, Mariana Dinah Charlota
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.399

Abstract

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu daerah semi-ringkai di Indonesia yang sering menghadapi krisis air bersih, terutama di musim kemarau. Akses terhadap air bersih yang terbatas menyebabkan masyarakat terpaksa mengambil air dengan jarak yang jauh atau tergantung pada bantuan distribusi air. Disis lain, ketika musim hujan, air yang melimpah tetapi tanpa pemanfaatan secara optimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air melalui penerapan sistem Pemanenan Air Hujan (PAH) sebagai alternatif penyediaan air bersih rumah tangga dan pelestarian air tanah. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat dengan pendekatan partisipatif melalui sosialisasi, pelatihan teknis, dan pembangunan sistem PAH sederhana. Sebanyak 25 peserta dari masyarakat lokal mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pembuatan talang, instalasi tandon berkapasitas 2.000 liter, hingga pemeliharaan sistem. Monitoring selama tiga bulan menunjukkan bahwa sistem mampu memenuhi kebutuhan air rumah tangga selama musim kemarau dan memberikan dampak positif berupa meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air. Evaluasi partisipasi menunjukkan tingkat kepuasan mencapai 92%, meskipun masih ada tantangan teknis seperti kebocoran talang. Dengan keberhasilan ini, PAH terbukti menjadi solusi praktis, hemat biaya, dan dapat direplikasi di daerah lain dengan kondisi serupa. Dukungan lebih lanjut dari pemangku kepentingan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program ini.
PENGOLAHAN TERIPANG PASIR (HOLOTHURIA SCABRA) DALAM RANGKA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA BERISIKO STUNTING DI WILAYAH PESISIR PANTAI DESA KENEBIBI KECAMATAN KALKULUK MESAK KABUPATEN BELU Koeshendrajana, Sonny; Karomah Yaumidin, Umi Karomah; Picauly, Intje; Mewa, Mewa; Ramadhan, Andrian; Pramoda, Radityo; Huda, Hakim Miftakhul; Putri, Hertria Maharani; Hidayatina, Achsanah
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2025
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v6i1.400

Abstract

Teripang, trepang, timun laut, atau gamat adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata Holothuroidea yang dapat dimakan dan tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat termasuk Indonesia. Selain itu, Teripang juga  dipakai dalam bentuk segar atau kering dalam berbagai masakan dan dalam konteks budaya, jenis pangan ini (teripang) dapat dipakai dalam bidang pengobatan. Masyarakat pesisir Desa Kenebibi Kecamatan Kalkuluk Mesak Kabupaten Belu sampai saat ini belum memaksimalkan jenis pangan ini dalam memenuhi kebutuhan asupan gizi karena terbatas dengan jenis pengolahan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan keluarga berisiko stunting untuk maksimal memanfaatkan teripang baik dalam konsumsi keluarga maupun dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Kegiatan dilaksanakan di Kantor desa Kenebibi Kecamatan Kalkuluk Mesak Kabupaten Belu pada bulan Oktober 2024 dengan melibatkan 30 kepala keluarga dan ibu keluarga dari keluarga berisiko stunting.  Kegiatan pengabdian menggunakan metode Penyuluhan dan Simulasi dengan tujuan dapat memantik pengetahuan siap dan ide peserta dalam mengolah jenis pangan taripang sampai ke bentuk usaha yang akan dijalankan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua peserta berhasil dilatih dalam mengolah jenis pangan teripang pasir dan semua peserta menyimpulkan bahwa hasil olahan yang sangat baik untuk dipasarkan adalah dalam bentuk olahan teripang kering.

Page 1 of 2 | Total Record : 12