cover
Contact Name
Agus Riyanto
Contact Email
aagusriyanto105@gmail.com
Phone
+6281227115446
Journal Mail Official
stikesbh03@gmail.com
Editorial Address
STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 RT. 012 RW. 002 Kebun Tebeng, Ratu Agung Bengkulu 38227 Telp./Fax. 0736-23422, Website : stikesbhaktihusada.ac.id
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Mitra Raflesia (Journal of Health Science)
Core Subject : Health,
MITRA RAFLESSIA Journal of Health Science is an international, open access, peer reviewed and evidence-based scientific journal published by STIKES BAKTI HUSADA BENGKULU. The Journals mission is to promote excellence in nursing and a range of disciplines and specialties of allied health professions. It welcomes submissions from international academic and health professionals community. The Journal publishes evidence-based articles with solid and sound methodology, clinical application, description of best clinical practices, and discussion of relevant professional issues or perspectives. Articles can be submitted in the form of research articles, reviews, case reports, and letters to the editor or commentaries. The Journals priorities are papers in the fields of nursing, physical therapy, medical laboratory science, environmental health, and medical imaging and radiologic technologies. Relevant articles from other disciplines of allied health professions may be considered for publication. This journal is indexed or abstracted by Google Scholar
Articles 185 Documents
ANALISIS MANAJEMEN PENGADAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2022 Amri, Dudi; Firdawati, Firdawati; Almasdy, Dedy
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu tahapan pengelolaah obat adalah proses pengadaan obat.  Di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022 ditemukan adanya kekosongan obat. Penelitian ini ingin mengetahui tentang bagaimana pengadaan obat di Intalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui input, proses dan output manajemen pengadaan obat.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan telaah dokumen.Hasil: Hasil penelitian, kebijakan pengadaan obat mengacu kepada Undang Undang, Peraturan Menteri, Formularium Nasional, Formularium RS, Standar Operasional Prosedur, dan SK Direktur. Sumber daya manusia berjumlah satu orang, memiliki sertifikat dalam pengadaan barang dan jasa, serta sudah 7 tahun sebagai pejabat pengadaan obat. Dana sudah tersedia bersumber dari BLUD. Sarana dan prasarana sudah tersedia. Proses pengadaan obat dilakukan dengan pembelian langsung, e-purchasing, dengan memproduksi sedian farmasi serta sumbangan. Output dari pengadaan obat adalah ketersediaan obat secara lengkap sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh bagian instalasi farmasi. Hasil wawancara dengan informan masih ditemukan adanya kekosongan obat di instalasi farmasiSimpulan: Dari segi Input sudah tersedia dan berjalan dengan baik. Dari segi proses, pengadaan obat belum berjalan optimal. Outputnya ditemukan adanya kekosongan obat di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022Kata Kunci : Pengadaan, Obat, Instalasi Farmasi  ABSTRACTBackground: One of the stages of drug management is the drug procurement process. At the Pharmacy Installation of Dr. RSUD. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022 found a shortage of medicine. This research wants to know about how medicine is procured at the Pharmacy Installation of Dr. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022. Methods: The aim of this research is to determine the input, process and output of drug procurement management. This research is qualitative research with semi-structured interviews, field observations and document review.Results: Research results show that drug procurement policies refer to Laws, Ministerial Regulations, National Formulary, Hospital Formulary, Standard Operating Procedures and Director's Decrees. The number of human resources is one person, has a certificate in the procurement of goods and services, and has been a drug procurement official for 7 years. Funds are available from BLUD. Facilities and infrastructure are available. The drug procurement process is carried out by direct purchasing, e-purchasing, by producing pharmaceutical preparations and donations. The output from drug procurement is the complete availability of drugs in accordance with the planning carried out by the pharmaceutical installation department. The results of interviews with informants still found that there were shortages of medicines in pharmacy installationsConclusion: In terms of input, it is available and running well. In terms of process, drug procurement has not run optimally. The output was found to be a shortage of medicines in the Pharmacy Installation of Dr. RSUD. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022Keywords: Procurement, Drugs, Pharmacy Installation
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI DALAM MENDAMPINGI PERSALINAN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA IBU DI BPM FEBRA AYUDIAH KOTA BENGKULU Rossita, Taufianie Taufianie; Sari, Liya Lugita; Ayudiah, Febra
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i1.363

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Suami sebagai pendamping persalinan harus mengetahui dahulu apa yang akan dilakukannya di ruang persalinan karena seorang istri yang akan melahirkan sebenarnya sangat mengharapkan kehadiran seorang suami untuk mendampingi dan memberi dukungan selama proses persalinan berlangsung. Karena istri merasa lebih memegang kendali selama melahirkan jika ditemani dan didukung (pendamping persalinan) yaitu suami sendiri.Metode: Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di BPM Febra Ayudiah. pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling.Hasil : Hasil uji statistik menggunakan Uji Chi Square didapatkan p=0.006 (<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendampingan suami dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan di BPM Febra Ayudiah Kota BengkuluSimpulan: Menambah wawasan bagi peneliti sehingga bisa memberikan pertolongan yang baik bagi ibu bersalin dan dapat memberikan motivasi bagi suami dan ibu bersalin sehingga kecemasan tidak ada.Kata Kunci: Pengetahuan, dukungan suami, keceasan ibu hamil  ABSTRACTBackground: The husband as a birth companion must first know what he will do in the delivery room because a wife who is about to give birth actually really hopes for the presence of a husband to accompany and provide support during the birth process. Because the wife feels more in control during childbirth if she is accompanied and supported (birth companion), namely her husband.Method: The population in this study was all mothers giving birth at BPM Febra Ayudiah. Sampling used accidental sampling technique.Results: The results of statistical tests using the Chi Square Test showed p=0.006 (<0.05), so Ho was rejected and Ha was accepted. So it can be concluded that there is a relationship between husband's assistance and the mother's level of anxiety in facing the birthing process at BPM Febra Ayudiah, Bengkulu City.Conclusion: Increases insight for researchers so that they can provide good help for mothers in labor and can provide motivation for husbands and mothers in labor so that there is no anxiety.Keywords: Knowledge, husband's support, anxiety of pregnant women
ANALISIS LAJU TIMBULAN SAMPAH KOTA BENGKULU Ermayendri, Defi; Mualim, Mualim
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.312

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Tibulan sampah kota semakin menjadi perhatian di seluruh dunia, seiring dengan peningkatan populasi perkotaan, perubahan gaya hidup dan pola konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya timbulan sampah di Kota Bengkulu.Metode penelitian ini menggunakan SNI 19-3964-1994 tentang metode pengumpulan dan pengukuran sampel timbulan dan komposisi sampah perkotaan.Metode : Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan sampah perumahan di Kota Bengkulu sebesar 2,13 ltr/o/jam atau 0,64 kg/atau/jam dan rata-rata timbulan sampah di Kota Bengkulu sebesar 2,84 ltr/o/jam atau 0,85 kg /atau/ jam. terjadi peningkatan berat sampah yang dihasilkan sebesar 0,05 kg/atau/jam.Hasil : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal dalam perencanaan pengelolaan sampah Kota Bengkulu di masa depan.Kata Kunci: Timbulan, Komposisi Sampah ABSTRACTBackground : Municipal waste generation is increasingly becoming a concern throughout the world, along with the increase in urban population, changes in lifestyle and consumption patterns. The aim of this research is to determine the magnitude of waste generation in Kota Bengkulu. Methods : This research method uses SNI 19-3964-1994 concerning methods for collecting and measuring samples of urban waste generation and composition. Results : The results of the research showed that the average residential waste generation in Kota Bengkulu was 2.13 ltr/o/hour or 0.64 kg/or/hour and the average waste generation in Kota Bengkulu was 2.84 ltr/o/hour or 0.85 kg /or/hour. there was an increase in the weight of waste generated by 0.05 kg/or/hour. Results : The results of this research can be used as initial data in future waste management planning for Bengkulu City.Keywords: Generation, Waste Composition
KESIAPSIAGAAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI BENCANA DI KELURAHAN PASAR BERKAS KOTA BENGKULU Yustisia, Nova; Aprilatutini, Titin; Palida, Tara Putri
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.384

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Bencana merupakan peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang mengharuskan keluarga untuk siap dan siaga dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kelurahan Pasar Berkas Kota Bengkulu.Metode: Jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling pada 83 kepala keluarga. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner baku Lifi Unesco/Isdr 2006.Hasil penelitian diperoleh pengetahuan tentang bencana (KAP) berada pada kategori hampir siap (33,7%), rencana kesiapsiagaan keluarga dari bencana (EP) berada pada kategori kurang siap (31,32%), peringatan bencana (WS) berada pada ketegori hampir siap (63,86%) dan mobilisasi sumber daya (RMC) berada pada kategori kurang siap (43,37%).Kesimpulan: Kesiapsiagaan keluarga dalam Menghadapi Bencana Di Kelurahan Pasar Berkas Kota Bengkulu dengan kategori kurang siap (73,48%). Diharapkan pihak terkait dapat berperan serta aktif dalam upaya meningkatkan kesadaran dalam berperilaku, peduli dan siaga dalam menghadapi bencana melalui sosialisasi berkala tentang pentingnya kesiapsiagaan keluarga dalam antisipasi bencana.Kata Kunci : Bencana, Kesiapsiagaan, Keluarga ABSTRACKBackground: Disasters are unpredictable events or series that threaten and disrupt people's lives and livelihoods resulting in casualties, environmental damage, property losses, and psychological impacts that require families to be ready and alert in the face of disasters. The purpose of this study was to find out the description of family preparedness in facing earthquake and tsunami disasters in Pasar Berkas Village, Bengkulu City. Methods: Quantitative research type. The sampling technique used was Proportional Random Sampling on 83 family heads. Data collection techniques using the standardized questionnaire Lifi Unesco / Isdr 2006. Results : The results showed that disaster knowledge (KAP) was in the almost ready category (33.7%), family disaster preparedness plan (EP) was in the less ready category (31.32%), disaster warning (WS) was in the almost ready category (63.86%) and resource mobilization (RMC) was in the less ready category (43.37%). Conclusion: Family Preparedness in Facing Earthquake and Tsunami Disasters in Pasar Berkas Village, Bengkulu City with the category of less prepared (73.48%). It is expected that related parties can play an active role in efforts to increase awareness in behaving, caring and being alert in the face of disasters through periodic socialization about the importance of family preparedness in disaster anticipation.Keywords: Disaster, Preparedness, Family
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DI POSYANDU KAYU TANAM, LAREH SAGO HALABAN, PAYAKUMBUH Masnarivan, Yeffi; Putri, Ezzha Elfansdha; Ramadhan, Fathiya Aulia; Lubis, Marsha Fidela; Affa, Sausan Akbari
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i1.368

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Peningkatan jumlah lansia memunculkan tantangan yang kompleks bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Proses penuaan secara alami membawa perubahan pada aspek fisik dan mental memiliki konsekuensi terhadap situasi ekonomi dan sosial. Perubahan ini signifikan dalam memengaruhi kemandirian lansia dalam aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program skrining di Kabupaten 50 Kota, menganalisis faktor yang berhubungan dengan tingkat kemandirian ADL lansia di Posyandu Lansia Kayu Tanam.Metode: Desain penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi terdiri dari 85 lansia di Posyandu Lansia Kayu Tanam, dengan sampel 71 responden untuk mengatasi potensi kekurangan data. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat 7 variabel yang diuji dengan kemandirian ADL lansia. Sebanyak 4 variabel memiliki hubungan signifikan dengan kemandirian ADL lansia yaitu kelompok lansia (p-value <0,0001), status marital (p-value <0,0001), status pekerjaan (p-value <0,0001) dan durasi tidur (p-value = 0,039). Variabel lainnya meliputi jenis kelamin, tingkat Pendidikan dan skala depresi tidak memiliki hubungan signifikan secara statistik.Simpulan: Disarankan kepada lansia untuk hidup mandiri, menjaga kesehatan, melaksanakan senam lansia, dan meningkatkan perekonomian melalui rutinitas pemeriksaan kesehatan, ibadah, dan aktivitas ekonomi.Kata Kunci: Faktor, Activity Daily Living (ADL), Kemandirian Lansia. ABSTRACTBackground: The increasing number of elderly people poses complex challenges for individuals, families and society. The aging process naturally brings changes in physical and mental aspects that have consequences for the economic and social situation. This change is significant in influencing the independence of elderly people in daily activities. This study aims to evaluate the screening program in 50 Cities Districts, analyzing factors related to the level of ADL independence for elderly people at the Kayu Tanam Elderly Posyandu. Method: This research design is descriptive quantitative with a cross-sectional method. The population consisted of 85 elderly people at the Kayu Tanam Elderly Posyandu, with a sample of 71 respondents to overcome potential data deficiencies. Univariate and bivariate data analysis using the chi-square test. Results: The statistical test results show that there are 7 variables tested for the ADL independence of the elderly. A total of 4 variables have a significant relationship with the ADL independence of the elderly, namely the elderly group (p-value <0.0001), marital status (p-value <0.0001), employment status (p-value <0.0001) and sleep duration (p-value = 0.039). Other variables including gender, education level and depression scale did not have a statistically significant relationship. Simpulan: It is recommended for the elderly to live independently, maintain health, carry out elderly exercise, and improve the economy through routine health checks, worship, and economic activities.Keywords: Factors, Activity Daily Living (ADL), Elderly Independence
ANALISIS KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN Octafia, Hery; Darmawansyah, Darmawansyah; Nurdan, Jon Hendri
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Data WHO prevalensi stunting tahun 2022 sebesar 33,6%. Prevalensi stunting di Asia tahun 2022 sebesar 33,0%. Data SSGI prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022 sebesar 21,6%, angka tersebut masih diatas standar sebesar 20%. Provinsi Bengkulu data SSGI tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 19,8%, angka tersebut belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan 18,84%. Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang mengalami peningkatan angka prevalensi stunting dari 20,8% menjadi 23,2%. Data stunting di Puskesmas Seginim setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tujuan Penelitian untuk menganalisis Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional Study. Jumlah sampel pada penelitian adalah 78 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil : Hasil penelitian menunjukan sebagian kecil dari responden mengalami stunting sebesar 29,5%, sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan cukup sebesar 51,3%, sebagian kecil dari responden memiliki pendapatan < UMR sebesar 23,1%, hampir sebagian dari responden tidak ASI ekslusif sebesar 42,3%. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,000), pendapatan (p=0,002), penyakit infeksi (p=0,007) dengan kejadian stunting di Puskesmas Seginim Bengkulu Selatan.Saran : Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan dapat melihat faktor risiko yang lainnya dengan menggunakan desain dan analisis penelitian yang lebih mendalam.Kata Kunci    : Stunting, Pengetahuan, ASI Ekslusif, Penyakit Infeksi ABSTRACTBackground: The data from WHO, the prevalence of stunting in 2022 is 33.6%. The prevalence of stunting in Asia in 2022 is 33.0%. SSGI data on the prevalence of stunting in Indonesia in 2022 is 21.6%, this figure is still above the standard of 20%. SSGI data of Bengkulu Province in 2022, the prevalence of stunting is 19.8%, this figure is not in accordance with the target that has been set at 18.84%. South Bengkulu Regency is one of the regency that has experienced an increase in the stunting prevalence rate from 20.8% to 23.2%. Stunting data at Seginim Health Center increases in every year. The aim of the research is to analyze the incidence of stunting among toddlers in the working area of Seginim Health Center, South Bengkulu Regency. Method: This research is a quantitative research using a cross sectional study design. The number of samples in the study was 78 respondents. The sampling technique used Simple Random Sampling. The analysis used is univariate and bivariate analysis with the chi-square test. Results: The research results showed that a small portion of respondents experienced stunting at 29.5%, the majority of respondents had sufficient knowledge at 51.3%, a small portion of respondents had income < minimum wage at 23.1%, almost half of the respondents did not breastfeed exclusively at 42.3%. There is a significant correlation between knowledge (p=0.000), income (p=0.002), infectious diseases (p=0.007) and the incidence of stunting at Seginim Health Center, South Bengkulu. Conclusion: It is hoped that further research can be carried out to look at other risk factors using more in-depth research design and analysis.Keywords: Stunting, Income, Knowledge, Exclusive Breastfeeding, Infectious Diseases.
HUBUNGAN MIKROBIOLOGIS AIR BERSIH KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG HARAPAN BENGKULU UTARA Widada, Agus; Gazali, Moh; Yusmidiarti, Yusmidiarti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.340

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Faktor penyebab stunting  dapat terjadi dari berbagai aspek salah satunya adalah kualitas bakteriologis air bersih. Kualitas bakteriologis yang tidak memenuhi syarat akan meningkatkan  resiko terjadinya diare pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas bakteriologis air bersih dengan kejadian stunting.Metode :Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan case control dengan mengambil data primer hasil uji laboratorium untuk melihat Total Coliform dan  Escherichia coli pada air bersih.Jumlah sampel 60 sampel air bersih yang terdiri dari 30 sampel air bersih pada keluarga stunting dan 30 sampel air bersih pada kelompok non stunting.Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan teknik simple random sampiling. Analisis data menggunakan uji statistik chi square.Hasil :Hasil analisis kualitas mikrobilogis air bersih dengan indikator total coliform 50% tidak memenuhi syarat, indikator keberadaan E.Coli 60% tidak memenuhi syarat. Uji bivariat menunjukkan adanya hubungan  antara kualitas bakteriologis air bersih (Total Coliform)  dengan kejadian stunting didapatkan dengannilaiρ value 0,000 < 0,05 dengan OR = 16 (CI = 95% 4,515 – 56,698).Ada hubungan  antara kualitas bakteriologis air bersih (Escherichia coli)  dengan kejadian stunting didapatkan dengannilaiρ value 0,001 < 0,05 dengan OR = 8,636 (CI = 95% 2,566 – 29,073).Simpulan : Untuk memperbaiki kualitas mikrobiologis air bersih diharapkan bagi masyarakat dapat memperbaiki sumur gali sehingga memenuhi syarat untuk mengurangi resiko ceamaran mikrobiologi.Kata Kunci :  Air Bersih, Mikrobiologis, Stunting ABSTRACTBackground: Stunting is a condition of growth failure in children (body and brain growth) due to malnutrition for a long time. Factors causing stunting can occur from various aspects, one of which is the bacteriological quality of clean water. Bacteriological quality that does not meet the requirements will increase the risk of diarrhea in toddlers. The aim of this research is to determine the relationship between the bacteriological quality of clean water and the incidence of stunting.Methods :  The research method used in this research is observational research with a case control approach by taking primary data from laboratory tests to see Total Coliform and E. Coli in clean water. Sample of 60 clean water samples consisting of 30 clean water samples in stunting families and 30 clean water samples in the stunting group. non stunting. Sampling was carried out randomly using a simple random sampling technique. Data analysis used the chi square statistical test.Results: The results of the analysis of the microbiological quality of clean water with a total coliform indicator of 50% do not meet the requirements, the indicator for the presence of E.Coli is 60% does not meet the requirements. The bivariate test showed that there was a relationship between the bacteriological quality of clean water (Total Coliform) and the incidence of stunting, with a ρ value of 0.000 < 0.05 with OR = 16 (CI = 95% 4,515 – 56,698). There is a relationship between the bacteriological quality of clean water (Escherichia coli) and the incidence of stunting, with a ρ value of 0.001 < 0.05 with OR = 8,636 (CI = 95%,  2,566 – 29,073).Conclusion: To improve the microbiological quality of clean water, it is hoped that the community can repair dug wells so that they meet the requirements to reduce the risk of microbiological contamination.Keywords: Clean Water, Microbiology, StuntingABSTRAKLatar Belakang : Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Faktor penyebab stunting  dapat terjadi dari berbagai aspek salah satunya adalah kualitas bakteriologis air bersih. Kualitas bakteriologis yang tidak memenuhi syarat akan meningkatkan  resiko terjadinya diare pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas bakteriologis air bersih dengan kejadian stunting.Metode :Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan case control dengan mengambil data primer hasil uji laboratorium untuk melihat Total Coliform dan  Escherichia coli pada air bersih.Jumlah sampel 60 sampel air bersih yang terdiri dari 30 sampel air bersih pada keluarga stunting dan 30 sampel air bersih pada kelompok non stunting.Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan teknik simple random sampiling. Analisis data menggunakan uji statistik chi square.Hasil :Hasil analisis kualitas mikrobilogis air bersih dengan indikator total coliform 50% tidak memenuhi syarat, indikator keberadaan E.Coli 60% tidak memenuhi syarat. Uji bivariat menunjukkan adanya hubungan  antara kualitas bakteriologis air bersih (Total Coliform)  dengan kejadian stunting didapatkan dengannilaiρ value 0,000 < 0,05 dengan OR = 16 (CI = 95% 4,515 – 56,698).Ada hubungan  antara kualitas bakteriologis air bersih (Escherichia coli)  dengan kejadian stunting didapatkan dengannilaiρ value 0,001 < 0,05 dengan OR = 8,636 (CI = 95% 2,566 – 29,073).Simpulan : Untuk memperbaiki kualitas mikrobiologis air bersih diharapkan bagi masyarakat dapat memperbaiki sumur gali sehingga memenuhi syarat untuk mengurangi resiko ceamaran mikrobiologi.Kata Kunci :  Air Bersih, Mikrobiologis, Stunting ABSTRACTBackground: Stunting is a condition of growth failure in children (body and brain growth) due to malnutrition for a long time. Factors causing stunting can occur from various aspects, one of which is the bacteriological quality of clean water. Bacteriological quality that does not meet the requirements will increase the risk of diarrhea in toddlers. The aim of this research is to determine the relationship between the bacteriological quality of clean water and the incidence of stunting.Methods :  The research method used in this research is observational research with a case control approach by taking primary data from laboratory tests to see Total Coliform and E. Coli in clean water. Sample of 60 clean water samples consisting of 30 clean water samples in stunting families and 30 clean water samples in the stunting group. non stunting. Sampling was carried out randomly using a simple random sampling technique. Data analysis used the chi square statistical test.Results: The results of the analysis of the microbiological quality of clean water with a total coliform indicator of 50% do not meet the requirements, the indicator for the presence of E.Coli is 60% does not meet the requirements. The bivariate test showed that there was a relationship between the bacteriological quality of clean water (Total Coliform) and the incidence of stunting, with a ρ value of 0.000 < 0.05 with OR = 16 (CI = 95% 4,515 – 56,698). There is a relationship between the bacteriological quality of clean water (Escherichia coli) and the incidence of stunting, with a ρ value of 0.001 < 0.05 with OR = 8,636 (CI = 95%,  2,566 – 29,073).Conclusion: To improve the microbiological quality of clean water, it is hoped that the community can repair dug wells so that they meet the requirements to reduce the risk of microbiological contamination.Keywords: Clean Water, Microbiology, Stunting
PENGARUH ANTARA STATUS EKONOMI, STATUS GIZI DAN PENAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN PENINGKATAN KADAR STRES OKSIDATIF PADA IBU HAMIL DI KOTA PELAMBANG Hayati, Thursina Vera; Zulkarnain, M. Zulkarnain; Flora, Rostika; Rahmiwati, Anita; Ocktariyana, Ocktariyana; Fajar, Nur Alam
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.379

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Peningkatan radikal bebas  dapat terjadi pada saat kehamilan. Apabila tidak diimbangi dengan antioksidan yang  cukup dapat berdampak terhadap peningkatan kadar stress oksidatif (MDA). Kadar stress oksidatif pada ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik ibu, status gizi dan penambahan berat badan selama kehamilan.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik, status gizi dan penambahan berat badan selama kehamilan dengan kadar stres oksidatif pada ibu hamil di Kota Palembang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di Kota Palembang, dengan sample 75 orang ibu hamil yang diambil dengan teknik Random Sampling. Dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar MDA dan diperiksa menggunakan metode spektrofotometri.  Status gizi diukur berdasarkan LiLA, sedangkan  penambahan berat badan diketahui dengan membandingkan  berat badan sebelum kehamilan dan berat badan saat ini.. Karakteristik data diperoleh menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil : Data karakteristik menunjukkan bahwa 74,7% ibu mempunyai status ekonomi rendah. Hasil pengukuran kadar stress oksidatif didapatkan bahwa, 49,3% ibu mempunyai kadar stress oksidatif tinggi, sedangkan pengukuran status gizi didapatkan 52% ibu mengalami KEK dan 62,7% dengan penambahan berat badan dalam kategori kurang. Terdapat hubungan signifikan antara status ekonomi dengan kadar stress oksidatif (p-value 0.040), status gizi dengan kadar stress oksidatif (p-value0,049) dan penambah berat badan dengan kadar stress oksidatif (p-value 0,039). Penambahan berat badan merupakan varibel yang paling dominan berhubungan dengan kadar stress oksidatif setelah dikontrol dengan variable lain (OR= 3,571).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kadar stres oksidatif pada ibu hamil adalah penambahan berat badan. Status gizi dan penambahan berat badan yang normal selama kehamilan dapat mencegah peningkatan stress oksidatif pada kehamilan.Kata kunci: Stress Oksidatif, Status Gizi, Penambahan Berat Badan, Ibu Hamil.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PERINEUM MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN Ratiyun, Rafidaini Sazarni; Maydinar, Dian Dwiana; Juksen, Loren
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.376

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Resiko terjadinya infeksi pada perineum pada ibu postpartum dengan episiotomi merupakan hal yang perlu diperhatikan. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian edukasi tentang perawatan perineum pada ibu nifas. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Muara Nasal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum.Metode: penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan one group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mengalami luka perineum, sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 18 orang responden.Hasil:  Penelitian menunjukkan hasil rata-rata pengetahuan tentang perawatan perineum sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 9,5 dan setelah pendidikan kesehatan meningkat menjadi 12,59. Hasil analisis data menggunakan uji Paired sample T-test menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu nifas tentang perawatan perineum di wilayah kerja Puskesmas Muara Nasal dengan p-value=0,000<0,05. Simpulan: Bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat perlu meningkatkan pemberian edukasi kepada ibu tentang cara perawatan perineum baik pada saat persiapan persalinan maupun setelah persalinan (nifas).Kata Kunci: Nifas, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perineum. ABSTRACTBackground: The risk of perineal infection in postpartum mothers with episiotomy is something that needs to be considered. One of the prevention efforts that can be done is to provide education about perineal care for postpartum mothers. Research location in the working area of the Muara Nasal Health Center. This study aims to determine the influence of health education on the knowledge of postpartum mothers about perineal wound care. Method: This study is a pre-experiment with one group pre-test post-test. The population in this study was all postpartum mothers who experienced perineal injuries, samples were taken using purposive sampling techniques with a total of 18 respondents. Results: The study showed that the average outcome of knowledge about perineal care before being given health education was 9.5 and after health education increased to 12.59. The results of data analysis using the Paired sample T-test showed that there was an influence of health education on the knowledge of postpartum mothers about perineal care in the Muara Nasal Health Center working area with p-value=0.000<0.05. Conclusion: For health workers, especially nurses, it is necessary to increase the provision of education to mothers on how to care for the perineum both during preparation for childbirth and after childbirth (puerperium).Keywords: Postpartum, Health Education, Knowledge, Perineum.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PADA TENAGA KESEHATAN Angraini, Wulan; Oktavidiati, Eva; Pratiwi, Bintang Agustina; Febriawati, Henni; Sari, Puja Puspita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 menjadi faktor utama yang harus dilakukan untuk memutus rantai penularan. Para tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Manna dituntut untuk dapat menjaga diri dalam hal penerapan protokol kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan pada petugas kesehatan di Puskesmas Kota Manna.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas kesehatan di Puskesmas Kota Manna, jumlah sampel sebanyak 76 responden menggunakan total sampling. Analisis data dengan univariabel, bivariabel chi square dan multivariabel regresi logistik.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebaran pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagian besar responden (57,9%) memiliki pengetahuan baik, (56,6%) memiliki sikap patuh, (55,3%) memiliki dukungan keluarga baik dan 45 responden (59,2%) yang memiliki kepatuhan ketat terhadap protokol kesehatan. Terdapat pengaruh pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan protokol kesehatan (p value = 0,002, 0,018 dan 0,030).Simpulan : Pengetahuan yang baik dan sikap patuh dari petugas kesehatan dapat mengurangi penularan virus Covid-19. Disarankan agar petugas kesehatan selalu memberikan informasi mengenai penularan virus Covid-19.Kata Kunci : Covid-19, Dukungan Keluarga, Sikap, Pengetahuan ABSTRACTBackground: Efforts to prevent and control Covid-19 are the main factors that must be taken to break the chain of transmission. Health workers at the Manna City Health Center are required to be able to protect themselves in terms of implementing health protocols. Aims to determine the factors that influence the fulfillment of health protocols for health workers at the Manna City Health Center. Methods : This research is a quantitative research with a cross sectional approach. The population in this study were health workers at the Manna City Health Center, the total sample was 76 respondents using total sampling. Data analysis using univariable, bivariable chi square and multivariable logistic regression. Results: The results of the research show that the distribution of knowledge, attitudes, family support and compliance with health protocols, most respondents (57.9%) have good knowledge, (56.6%) have an obedient attitude, (55.3%) have good family support and 45 respondents (59.2%) who have strict adherence to health protocols. There is an influence of knowledge, attitudes and family support on compliance with health protocols (p value = 0.002, 0.018 and 0.030). Good knowledge and obedient attitude from health workers can reduce transmission of the Covid-19 virus. Conclusion:It is recommended that health workers always provide information regarding the transmission of the Covid-19 virus.Keywords: Covid-19, Family Support, Attitude, Knowledge