cover
Contact Name
Riana Nurhayati
Contact Email
riana_nurhayati@uny.ac.id
Phone
+6282223111133
Journal Mail Official
herwin89@uny.ac.id
Editorial Address
Jalan Colombo No 1, Karangmalang, Sleman DI Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
FOUNDASIA
ISSN : 14122316     EISSN : 27462307     DOI : https://doi.org/10.21831/foundasia
Core Subject : Education, Social,
FOUNDASIA is an open access, and peer-reviewed journal. FOUNDASIA will publish the selected articles under the Attribution-Share Alike 4.0 International Creative Commons license. The results of research and analysis contained in the journal accommodate manuscripts on foundations of education include: philosophy of education, socio-anthropology of education, educational psychology, educational economics, educational history, political education, and comparative education.
Articles 106 Documents
The Evaluation of Field Teaching Practice Using Kirkpatrick’s Model Asnan Purba; Amri Dhimas Maulana
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.57790

Abstract

This study aims to evaluate a Field Teaching Practice program carried out by students of the social studies education study program at the Tazkia Islamic University College using the Kirkpatrick model, which includes reaction, learning, behavior, and result. The research method used is a descriptive approach with an evaluation of Kirkpatrick's model. The subject of this research used purposive sampling. Data collection techniques using observation, in-depth interview, and documentation. The data analysis technique in this study used an interactive model. The results: 1) Evaluation at level one (reaction) show that students already responded positively, enthusiastically, and happy in implementing Field Teaching Practice because it was equipped with micro-teaching to facilitate the implementation process. (2) Second level evaluation (learning) shows that only a few students can achieve the target in the learning process in class. Unable to meet the target due to the limited time and infrastructure constraints hinder the learning process. (3) Third level evaluation (behavior) shows that students' change in behavior is seen from how students are increasingly proficient and their confidence increases when dealing with students. (4) The fourth level results from student satisfaction with Field Teaching Practice sustainability; most students are mature and ready to become teachers after graduation because with this Field Teaching Practice, in addition to getting experience as a teacher, they can also know the world of education comprehensivelyKeywords: Evaluation, Field Teaching Practice, Kirkpatrick’s Model
Kajian Komparasi Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dan Malaysia Hendra Hendra; Priazki Hajri
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.58810

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk memberikan pemahaman kebangsaan, hak dan kewajiban warga negara serta sebagai media pendidikan karakter kepada masyarakat. Implementasi pendidikan kewarganegaraan tiap-tiap negara berbeda-beda sesuai dinamika dan sejarah yang menyertainya. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis dinamika pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang bertetangga dan sama-sama beretnis Melayu, namun memiliki latar belakang sejarah yang berbeda. Artikel ditulis menggunakan literature review. Hasil telaah menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dilaksanakan dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan pendidikan kewarganegaraan di Malaysia dilaksanakan dengan berdasarkan Falsafah Pendidikan Kebangsaan Malaysia.
INTERNALISASI LANDASAN TEOLOGIS, FILOSOFIS, PSIKOLOGIS, DAN SOSIOLOGIS DALAM STRATEGIC PLANNING PENDIDIKAN M. Asif Nur Fauzi; Toto Suryadi; Faiz Karim Fatkhullah; Achmad Saefurridjal
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.58292

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan kredibilitas satuan pendidikan dimasyarakat yang ditandai adanya tindakan penyimpangan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pentingnya internalisasi landasan teologi (agama), landasan filosofi, landasan psikologis, landasan sosiologis dalam strategic planning pendidikan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode library research. Data dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan melakukan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa internalisasi teologis (agama) dalam strategic planning dilakukan berdasarkan unsur dalam mencari ilmu (nadzoman dalam kitab alala) dan instrospeksi diri dalam surat al hasyr 58. Internalisasi landasan filosofis dalam Strategic planning didasarkan pada filosofi rekonstruksionisme progresivitas lembaga pendidikan dengan mengacu pada pandangan empirisme, rasionalisme, dan idealisme. Internalisasi landasan psikologis dilakukan dengan memanusiakan manusia dalam proses formulasinya menyangkut masa depan warga sekolah seperti peserta didik, guru, dan stakeholder. Internalisasi landasan sosiologis dalam Strategic planning yakni dengan menyelaraskan pengelolaan pendidikan dengan konteks masyarakat.Kata Kunci: internalisasi, landasan teologi, filosofis, psikologis, sosiologis, strategic planning pendidikan
Sekolah Ramah Anak Dalam Teori Belajar Humanistik Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Reni Sasmita; Wantini Wantini
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.57680

Abstract

Akhir-akhir ini, anak-anak sering menjadi korban kekerasan di sekolah. Sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak sehingga potensi yang terdapat dalam diri anak dapat dikembangkan. Selain itu, guru yang menggunakan slogan sekolah ramah anak nyatanya belum mengimplementasikan sekolah ramah anak. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dengan gaya belajar, metode strategi, model yang sesuai dengan potensi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sekolah ramah anak dalam perspektif teori belajar humanistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan library research. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara konsep sekolah ramah anak dengan teori belajar humanistik. Hal ini berdasarkan hasil dari kesamaan antara konsep sekolah ramah anak dengan teori belajar humanistik yang menitikberatkan pada pengembangan potensi siswa dan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kedua konsep ini sama-sama menitikberatkan pada memanusiakan manusia dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang ramah anak sehingga dapat mengoptimalkan potensi siswa.Kata kunci: sekolah ramah anak, teori belajar humanistik
Peran Instruktur dalam Transfer of Skill pada Peserta Magang Adin Ariyanti Dewi
FOUNDASIA Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i1.59097

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran instruktur yaitu pengrajin marmer senior yang sesungguhnya dalam proses transfer of skill kepada peserta magang yaitu pengrajin marmer junior pada proses pembuatan kerajinan marmer, serta faktor pendukung dan penghambat proses pemagangan dalam pembuatan kerajinan marmer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix method, yaitu gabungan antara metode kuantitaif dan metode kualitatif. Pemilihan sample dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan teknik pengumpulan data kuantitaif menggunakan google form yang disebar secara online kepada 50 responden melalui whatsapp. Selanjutnya dilanjutkan dengan data kualitatif melalui wawancara terbuka menggunakan google form pada 5 responden yang mewakili populasi untuk memperkuat data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran instruktur dalam transfer of skill pada peserta magang ada lima yaitu: 1) sebagai pelatih, 2) sebagai pembimbing, 3) sebagai pendamping, 4) sebagai fasilitator, dan 5) sebagai motivator. Selain itu juga terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses transfer keterampilan serta nilai (value) yang muncul di dalam aktivitas tersebut.
Analisis Dampak Fenomena "Zoom Fatigue" di Masa COVID-19 Pada Anak Sekolah Dasar selama Pembelajaran Daring: Studi Literatur Hanin, Noerul; Adi, Ahmad Cahyono
FOUNDASIA Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i2.59094

Abstract

Covid-19 telah mengakibatkan proses belajar mengajar yang semula dilakukan tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi dan mencegah penularan Covid-19. Proses pembelajaran jarak jauh diterapkan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat sekolah dasar, proses pembelajaranjarak jauh dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan media online seperti whatsapp, google classroom, hingga video conference  seperti zoom. Berdasarkan Hasil observasi yang dilakukan mengenai kondisi siswa SD ketika belajar daring membuat siswa mudah marah dan menjadi malas. Fenomena ini mengindikasikan "Zoom Fatigue" yang mulai dialami oleh anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis fenomena "Zoom Fatigue" yang dialami oleh anak sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan studi literatur yang memanfaatkan penelitian-penelitian terdahulu sebagai referensi dan melakukan kompilasi serta analisis untuk mendapatkan informasi mengenai "Zoom Fatigue" pada anak sekolah dasar. Hasil dari penelitian ini dipaparkan secara deskriptif dengan menjawab persoalan-persoalan "Zoom Fatigue" pada anak sekolah dasar. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh yang diterapkan.
Nilai Nilai Karakter Pada Tradisi Kenduri Sko Masyarakat Adat Desa Tarutung Kerinci Jambi Hajri, Priazki
FOUNDASIA Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i2.64503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang terkandung dalam tradisi Kenduri Sko masyarakat adat Desa Tarutung Kerinci. Kenduri Sko merupakan kegiatan Pembersihan benda-benda pusaka dengan ritual-ritual tertentu, dan pada puncaknya adalah kegiatan upacara penobatan ninik mamak atau anggota adat yang baru. Hal ini telah dilaksanakan dan ditransmisikan secara turun temurun bahkan sampai saat ini. Metode dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan etnografi, dimana sebuah kebudayaan dianalisis berdasarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan budaya tersebut secara spesifik, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan yang dianggap paling mengetahui terkait tradisi kenduri sko, diantaranya yaitu tokoh adat, ninik mamak, dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan ada empat  nilai karakter yang terkandung dalam tradisi Kenduri Sko diantaranya pertama yaitu nilai tanggung jawab, dimana pada nilai ini tanggung jawab terhadap pelaksanaan tradisi diembankan kepada para pemangku adat, kedua tanggung jawab terhadap pemeliharaan tradisi, nilai ini diembankan kepada generasi muda. Kedua nilai yang berhasil dieksplorasi adalah nilai toleransi, dimana dalam pelaksanaan tradisi ini memiliki latar belakang ekonomi, status social dan kedudukan ditengah-tengah masyarakat, namun tetap melaksanakan tradisi atas dasar persatuan, ketiga yaitu nilai karakter kecintaan terhadap tradisi dan leluhur, dan keempat adalah nilai peduli sosial, hal ini ditunjukkan dengan masyarakat bahu membahu bergotong royong dalam pelaksaan tradisi agar berjalan dengan lancar.
Menelisik Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Konteks Pembelajaran Abad 21: Sebuah Renungan dan Inspirasi Thaariq, Zahid Zufar At; Karima, Ummul
FOUNDASIA Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i2.63740

Abstract

Abad 21 telah menyebabkan banyaknya transisi, utamanya terkait paradigma pembelajaran dari teacher-centered menjadi student-centered. Paradigma ini meminta untuk pembelajaran yang menekankan pada aktivitas belajar secara bermakna dan mampu membangun motivasi belajarnya dengan baik. Hal ini memiliki relevansi dengan pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara terkait konsep pendidikannya yang memfokuskan pada pertanyaan terkait bagaimana menjadi manusia yang utuh. Oleh karena itu, kajian literatur secara naratif ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara deskriptif terkait pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara yang dikaitkan dengan sudut pandang pembelajaran abad 21 dengan mendasarkan pada literatur-literatur yang ada. Artikel ini mengungkapkan bahwa pemikiran-pemikiran yang diwariskan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki relevansi yang kuat dengan konstruksi pembelajaran abad 21. Pembahasan terkait relevansi tersebut akan dijelaskan dalam artikel ini sebagai renungan bersama bagi banyak kalangan, terutama pelaku-pelaku pendidikan.
Analisis Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama di SDIT Cendekia Kabupaten Purwakarta Asshidiqi, Ahmad Qowamu; Muharam, Agus; Fajrussalam, Hisny; Mustikaati, Wina; Ruswan, Acep
FOUNDASIA Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i2.65063

Abstract

Moderasi beragama lahir sebagai sebuah konsep yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI guna menangkal ekstrimisme dan penyimpangan dalam pengamalan agama. Moderasi beragama masuk dalam dunia pendidikan dalam bentuk nilai-nilai yang ditanamkan pada peserta didik. Nilai-nilai tersebut meliputi: a) komitmen kebangsaan; b) toleransi; c) anti-kekerasan; dan d) akomodatif terhadap budaya lokal. Penelitian ini dilakukan guna menganalisis keberadaan nilai-nilai tersebut di SDIT Cendekia. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana proses, faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta dampak yang ditimbulkan dari pengimplementasian nilai-nilai moderasi beragma di SDIT Cendekia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data-data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang kemudian data-data tersebut di reduksi, disajikan, hingga disimpulkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai moderasi beragama di SDIT Cendekia telah terimplementasi dengan baik melalui pembiasaan-pembiasaan rutin yang dilakukan sekolah sehingga melalui pembiasaan tersebut dapat membentuk karakter peserta didik yang toleran dan dapat menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
Pembelajaran Sosiologi Abad 21: Urgensi Asesmen Autentik bagi Peserta Didik Syahrin, Alif Alfi
FOUNDASIA Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v14i2.65104

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan alternatif penilaian autentik pada mata pelajaran Sosiologi berbasis Kurikulum Merdeka Belajar. Saat ini mata pelajaran sosiologi diidentikan dengan mata pelajaran hafalan bagi peserta didik. Untuk itu perlu diterapkannya penilaian autentik. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran mata pelajaran Sosiologi bagi peserta didik dipahami sebagai pembelajaran mata pelajaran yang tidak hanya sekedar menekankan pemahaman mengenai konsep, namun juga keterampilan dalam kreativitas hingga kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tantangan pendidikan abad 21. Berbagai macam penerapan penilaian autentik dalam bentuk penilaian kinerja, penilaian projek, penilaian produk, penilaian portofolio dan tes uraian memberikan gambaran bahwa setiap bentuk penilaian memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga dapat dikolaborasikan dengan setiap materi dalam mata pelajaran sosiologi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengasah keterampilan peserta didik berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21.Kata kunci: Pembelajaran Sosiologi, Asesmen Auntentik,  Abad 21

Page 9 of 11 | Total Record : 106