FOUNDASIA
FOUNDASIA is an open access, and peer-reviewed journal. FOUNDASIA will publish the selected articles under the Attribution-Share Alike 4.0 International Creative Commons license. The results of research and analysis contained in the journal accommodate manuscripts on foundations of education include: philosophy of education, socio-anthropology of education, educational psychology, educational economics, educational history, political education, and comparative education.
Articles
106 Documents
MEMAKSIMALKAN PERAN HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
CAHYA NINGRUM, EKA SAPTI
FOUNDASIA Vol. 2 No. 10 (2010)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v2i10.5835
Pendidikan yang diberikan kapada anak sebelum memasuki sekolah dasar merupakan salah satu alternatif yang harus dikembangkan dalam mempersiapkan anak menuju wajib belajar pendidikan dasar (9 tahun). Pendidikan dan perhatian terhadap anak pada usia 0-6 tahun sangat membantu perkembangan sosial, emosi, fisik, den kognitif anak. Perhatian terhadap pcrkembangan anak sejak dini sangat menentukan perkembangan anak secara menyeluruh. Sebelum memasuki pendidikan formal di bangku sekolah dasar, anak-anak perlu orientasi di bangku prasekolah. Persiapan ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal (TK), nonformal (TPA & KB), maupun informal (Keluarga). Pada sisi yang lain pemerintah melindungi hak anak mendapatkan layanan pendidikan. Ini terbukti pada pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur PAUD, namun implementasinya di lapangan masih jauh dari apa yang diharapkan. Proporsi antara lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia didominasi oleh masyarakat, mencapai lebih dari 80% dengan variasi biaya pendidikan mulai dari yang sangat murah hingga yang sangat mahal. Penyebaran lembaga pendidikan anak usia dini di Jawa relatif merata, sedangkan di luar Jawa cenderung berada di daerah-daerah yang maju. Tingginya lembaga pendidikan anak usia dini yang difasilitasi oleh masyarakat menunjukkan dukungan berbagai dari pihak untuk pengembangan lembaga PAUD. Hubungan masyarakat dalam hal ini menjadi sebuah keharusan mengingat banyaknya kebutuhan pengembangan berkelanjutan. Keberhasilan hubungan dengan masyarakat pada lembaga pendidikan menentukan dukungan masyarakat dalam hal pendanaan maupun pemikiran dan perhatian untuk menjaga kelangsungan lembaga sekaligus meningkatkan kualitasnya.
Pelatihan pengembangan pembelajaran berorientasi Higher-Order Thinking Skills (HOTS) bagi guru sekolah dasar
Woro Sri Hastuti;
Pratiwi Pujiastuti;
Vinta Angela Tiarani;
Ikhlasul Ardi Nugroho;
Herwin Herwin
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.36360
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan pembelajaran berbasis HOTS. Kegiatan dilakukan dalam bentuk lokakarya secara daring dengan dua bagian kegiatan, teori dan praktik. Materi yang disampaikan adalah pemahaman tentang pentingnya mengembangkan HOTS bagi peserta didik untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, strategi penyusunan pembelajaran berorientasi HOTS, metode-metode pembelajaran berbasis HOTS, dan penilaian pembelajaran berbasis HOTS. Kegiatan praktik dilakukan dengan menyusun pembelajaran berorientasi HOTS berdasarkan baseline kemampuan peserta didik untuk masing-masing sekolah dasar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah memiliki kemampuan mengembangkan pembelajaran yang berbasis HOTS. Berdasarkan temuan dari produk peserta, salah satu keterampilan yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan mengembangkan pertanyaan produktif.
Meningkatkan kemandirian belajar peserta didik sekolah dasar menggunakan Model SOLE saat pandemi Covid-19
Fery Muhamad Firdaus;
Nirmala Arum Pratiwi;
Sri Riyani;
Jatmiko Utomo
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.37786
Pelaksanaan program belajar dari rumah (BDR) jenjang sekolah dasar pada masa pandemi Covid-19 tidak lepas dari permasalahan. Salah satunya, peserta didik belum menunjukkan kemandirian belajar. Hal ini juga muncul pada peserta didik kelas IV SD Negeri Sleman V, untuk itu perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemandirian belajar mereka. Tindakan yang dipilih ialah menerapan model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment). Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas dengan model milik Strange yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang memuat sembilan indikator kemandirian belajar untuk peserta didik dengan reliabilitas 0.87 dan berjumlah 23 butir pernyataan. Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, yakni membandingkan persentase ketuntasan dan rerata kemandirian belajar peserta didik pada Siklus 1 dengan Siklus 2. Hasil dari tindakan menunjukan model SOLE dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Sleman V. Hal tersebut ditunjukkan pada peningkatan presentase peserta didik dengan kemandirian belajar kategori baik pada Siklus 1 sebesar 61,3 % menjadi 77,4% pada Siklus 2.
Peningkatan kedisiplinan melalui metode reward and punishment pada Siswa Kelas 2 SDN Keputran
Kurniawati Kurniawati
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.38913
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik kelas IIC SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran reward dan punishment. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IIC SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta sejumlah 28 peserta didik. Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas peserta didik berupa disiplin belajar. Rata-rata nilai pra tindakan adalah 4,5. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru serta lembar angket. Analisis data dilaksanakan dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran reward dan punishment dapat meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik kelas IIC SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta. Disiplin belajar melalui metode pembelajaran reward dan punishment peserta didik kelas IIC SD SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 63% menjadi 72% pada siklus II.
Efektivitas model scientific based learning pada peningkatan prestasi psikomotor siswa
Evy Nur Rochmah
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.38395
Tujuan penelitian ini adalah: untuk menguji keefektifan model scientific based learning pada peningkatan prestasi psikomotor siswa. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan pre-exsperimental design one-group pretest-posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, lembar observasi kegiatan siswa, dan lembar tes. Subjek penelitian adalah siswa SD kelas II di Kecamatan Mlati yang tersebar di tiga sekolah. Responden dalam penelitian ini sebanyak 101 orang. Hasil uji keefektifan menunjukkan bahwa model scientific based learning dalam peningkatan prestasi psikomotor siswa SD kelas II memenuhi kriteria keefektifan berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa, pengelolaan guru, pretest dan posttest. Pada uji keefektifan yang dilakukan, menunjukkan ada peningkatan skor rata-rata pada aspek psikomotor pada uji coba terbatas sebesar 20 poin. Pada uji coba lapangan menunjukkan peningkatan skor pada aspek psikomotor sebesar 25,3 poin. Pada uji coba operasional menunjukkan peningkatan skor pada aspek psikomotor sebesar 32,1 poin dengan skor maksimal 100 poin. Dari hasil uji keefektifan tersebut dapat disimpulkan bahwa model scientific based learning efektif digunakan pada peningkatan prestasi psikomotor siswa.Kata kunci: model scientific, psikomotor
Aktivitas sekolah yang rentan terjadi bullying di kalangan siswa
Ariefa Efianingrum;
Siti Irene Astuti Dwiningrum;
Riana Nurhayati
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.43465
Bullying di kalangan siswa masih terjadi dengan intensitas yang cenderung meningkat dalam berbagai bentuk. Terus berulangnya kejadian bullying di sekolah menunjukkan bahwa kasus tersebut tidak mudah untuk dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali aktivitas di sekolah yang rentan dan memungkinkan terjadinya bullying di kalangan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun setting penelitian ini adalah sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion (FGD) dan wawancara. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying di kalangan siswa dapat terjadi secara individual maupun secara kolektif. Bullying di kalangan siswa dapat berbentuk, bullying verbal, bullying fisik, bullying emosional, dan bullying di dunia maya. Bullying di kalangan siswa dapat terjadi di kelas, di luar kelas, di sekolah, di luar sekolah, dan di ruang maya/media sosial. Kegiatan sekolah yang melibatkan siswa secara massal seperti turnamen olahraga dan lomba supporter, juga rawan terjadi bullying di kalangan siswa. Saat ini kehadiran media sosial menjadi ruang baru bagi berlangsungnya cyber bullying melalui teks atau kata-kata.
Pelatihan aplikasi model peminatan untuk meningkatkan pemahaman layanan peminatan bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMA di Kabupaten Kulonprogo
Widya Juwita Sari;
Agus Triyanto;
Septinda Rima Dewanti;
Ariyadi Warsito;
Salma Salsabila Hasna;
Fenny Kartika
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.44371
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling dalam melaksanakan peminatan siswa SMA. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling SMA dengan jumlah 23 Guru Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Kegiatan pelatihan ini menggunakan teknik penugasan mandiri yang diawali dengan seminar dan diskusi tentang peminatan, penyusunan rencana layanan peminatan, praktik memberikan layanan peminatan dan diakhiri dengan case conference hasil peminatan berdasarkan model peminatan Siswa SMA. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui keefektifan teknik tersebut adalah dengan skala penilaian pelatihan peminatan Siswa SMA yang digunakan pretes dan post test. Hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan peminatan Siswa SMA bagi Guru BK SMA menunjukkan peningkatan yang dilihat dari rata-rata skor pre-test sebesar 17,48 dan skor rata-rata post test sebesar 27,00 Dengan demikian terdapat peningkatan 9,53 poin. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan pelatihan aplikasi model peminatan dapat meningkatkan pemahaman mengenai layanan peminatan Siswa SMA.
Pendampingan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas di sekolah dasar pada era kenormalan baru
Pratiwi Pujiastuti;
Fery Muhamad Firdaus;
Herwin Herwin;
Rossy Arlinda;
Devie Anggita Akbaresti;
Latif Pertiwi
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.43274
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan atas dasar kebutuhan dari kelompok sasaran. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada guru SD dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas dalam melakukan perbaikan suatu masalah di dalam kelasnya masing-masing. Pendampingan ini diikuti oleh guru SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Peserta berjumlah 25 orang guru. Metode yang digunakan dalam PPM ini yaitu pelatihan, diskusi dan curah pendapat, praktik penyusunan proposal penelitian dan pendampingan. Adapun tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta, maka kemampuan peserta untuk menyusun perencanaan proposal penelitian tindakan kelas, serta pelaksanaan dalam pembuatan proposal penelitian tindakan kelas dapat dinyatakan sudah terampil dan baik.
High order thinking skill sebagai landasan dalam pengembangan asesmen dan evaluasi pendidikan
Mami Hajaroh
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.47332
Studi ini memberikan wawasan tentang konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai kompetensi yang integral dengan keterampilan berpikir tingkat rendah. Kompetensi berpikir kritis dan kreatif sebagai kompetensi tingkat tinggi terbentuk dari kompetensi berpikir tingkat rendah dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalitis, hingga mampu berpikit kritis dan kreatif. Pengetahuan sebagai obyek berpikir memiliki dimensi-dimensi dari pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan pengetahuan metakognitif. Pendidik dalam proses pembelajaran membantu peserta didik berproses untuk mencapai kompetensi yang tinggi melalui pembelajaran yang multi dimensi tersebut dan melakukan penilaian untuk membantu proses pelaksanaan kompetensi serta memastikan ketercapaian evaluasi hasil belajar. Taksonomi pendidikan yang ditemukan oleh Bloom merupakan konsep dasar yang selalu menjadi rujukan dalam menyusun tujuan atau kompetensi pendidikan dan evaluasinya. Kompetensi berpikir kreatif sebagai kompetensi berpikir tinggi yang ditambahkan oleh Andersen di tahun 2001. Pembaruan taksonomi Bloom yang dilakukan oleh Andersen menjadikan konsep ini relevan dengan konteks dunia di abad 21.Kata kunci: Berfikir tingkat tinggi, asesmen, evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran pengenalan tumbuhan melalui Cooperative Script pada peserta didik Kelas IV di SDN 37 Sui Ambawang Kabupaten Kuburaya
Siti Afidah
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.40057
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengenalan tumbuhan melalui Cooperative Script pada peserta didik Kelas IV di SDN 37 Sui Ambawang, Kabupaten Kuburaya yang awalnya peserta didik belum bisa mengenal dengan berbagai nama karakteristik tumbuhan. Melalui Cooperative Script maka setiap peserta didik diharapkan mampu mengulang dan memahami nama-nama tumbuhan secara mudah. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV di Sekolah Dasar 37 Sui Ambawang yang berjumlah 15 siswa. Pada saat pembelajaran di lakukan keadaan pseserta didik masih di rasa kurang pemahaman peningkatan pengetahuan di mana pada saat pra siklus dari 15 peserta didik baru lulus 3 peserta didik dengan persentasi 20%, di lanjutkan ke siklus 1 lulus 11 peserta didik didik dengan persentasi 73% dan di lanjutkan siklus II dengan perbaikan perencanaan dan pelaksaan yang akurat, tepat dan penuh kemandirian yang mendukung dan upaya yang besar baru bisa di katakan lulus 15 peserta didik dengan persentasi 100%, dengan adanya model Cooperative Script pembelajaran peserta didik lebih mudah diterima karena terjadi pengelompokan dan kemandirian secara merata dan akuntabel meberdayakan kelompok yang lebih kecil dan efektif.