cover
Contact Name
Restu Febriantura
Contact Email
rf154@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmmedika@ums.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhamamdiyah Surakarta Kampus IV UMS, Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika
ISSN : 27757951     EISSN : 27757943     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer akademik, sebagai publikasi hasil pengabdian dari dosen, mahasiswa, praktisi dan masyarakat umum. Jurnal ini memuat hasil-hasil pengabdian masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan kedokteran.
Articles 80 Documents
SANTI (SANITASI TINJA DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA REPEATED PROCESSING SEPTICTANK) DALAM MENANGGULANGI STUNTING DI KELURAHAN SARIJAYA, KECAMATAN SANGA-SANGA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Fatmawati, Nur Khoma; Permana, Danang Biyan; Sahly, RA Camelia; Sari, Dinda Faratika; Nur Annisa, Rizqa Rahma; Bohari, Zalfa Aqilah; Anggraeni, Jenni; Sari, Iko Nilam; Herlisa, Defita; Alnoprasatya, Farezha; Irawan, Ferdi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i1.3278

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita (anak di bawah usia lima tahun). Stunting disebabkan oleh masalah pemberian makanan yang kurang baik selama masa kehamilan dan masa balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan nutrisi, serta terbatasnya akses terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan air minum yang tidak bersih. Data Profil Kesehatan Puskesmas Sanga-Sanga 2023 ditemukan 50 rumah di pinggiran sungai di Kelurahan Sarijaya belum memiliki jamban sehingga dapat menyebabkan pencemaran sungai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya menerapkan teknologi tepat guna untuk menanggulangi masalah tersebut berupa pembuatan Reapeated Processing Septictank. Tujuan jangka panjang kegiatan adalah untuk mengurangi pencemaran sungai untuk mengurangi kejadian infeksi pada anak sehingga dapat mengurangi angka stunting. Metode yang digunakan adalah pembuatan Repeated Processing Septictank sebagai jamban gantung pada rumah panggung dipinggiran sungai menjadi pengganti jamban. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah berkurangnya angka stunting di Kelurahan Sarijaya serta mengurangi pencemaran sungai.   ABSTRACT Stunting is a state of growth failure in children under five years of age. Stunting is caused by poor feeding during pregnancy and toddlerhood, lack of maternal knowledge about health and nutrition, and limited access to nutritious food, poor sanitation, and unclean drinking water. Data from the Community Health Center in Sanga-Sanga on 2023 found that 50 houses on the banks of the river in Sarijaya Village do not have latrines, which can cause river pollution. This community service activity seeks to apply appropriate technology to overcome this problem in the form of making a Reapeated Processing Septictank. The long-term goal of the activity is to reduce river pollution to reduce the incidence of infection in children so as to reduce stunting rates. The method used is the manufacture of Repeated Processing Septictank as a hanging toilet in a house on stilts on the edge of the river to replace the common toilet. The results achieved from this activity are reduced stunting rates in Sarijaya Village and reduced river pollution.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI INFEKSI CACINGAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA PANDAK, BANYUMAS Septianawati, Paramita; Kusumawinakhyu, Titik; Maulana, Andi Muh.; Pratama, Tisna Sendy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i1.3495

Abstract

ABSTRAK Infeksi kecacingan memiliki kemampuan hidup dalam usus masih merupakan masalah kesehatan. Penyakit helminthiasis usus ini dapat menimbulkan dampak buruk terutama anak-anak berupa gangguan tumbuh kembang. Penyakit parasit usus yang ada di daerah Banyumas dilaporkan pada usia anak sekolah dasar. Hal tersebut diperlukan pencegahan untuk mengurangi kejadian infeksi di daerah Banyumas. egiatan Pengabdian Masyarakat di lakukan di Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, dengan memberikan sosialisasi pencegahan infeksi kecacingan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat mengenai cara pencegahan infeksi kecacingan, sehingga dapat bermanfaat untuk dapat mengurangi kejadian infeksi cacingan terutama pada anak-anak. Metode yang dilakukan berupa memberikan materi mengenai cara penularan infeksi cacingan dan mencegah infeksi kecacingan terutama pada ibu rumah tangga. Kegiatan ini disertai dengan membikan pretes dan postes pada ibu Rumah tangga. asil dari kegiatan sosialisasi ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu rumah tangga mengenai cara pencegahan infeksi kecacingan. Harapannya dengan meningkatnya pengetahuan pada caregiver terutama ibu rumah tangga sehingga dapat terjadi penurunan infeksi kecacingan pada anak.   ABSTRACT Worm infections have the ability to live in the intestine and are still a health problem. Intestinal helminthiasis can have a negative impact, especially on children, in the form of growth and development disorders. Intestinal parasitic diseases in the Banyumas area are reported in elementary school children. This requires prevention to reduce the incidence of infection in the Banyumas area. Community Service activities were carried out in Pandak Village, Sumpiuh District, Banyumas Regency, by providing outreach on the prevention of worm infections. The aim is to increase public knowledge regarding how to prevent worm infections, so that it can be useful in reducing the incidence of worm infections, especially in children. The method used is to provide material regarding how to transmit worm infections and prevent worm infections, especially in housewives. This activity is accompanied by giving a pretest and posttest to housewives. The result of this socialization activity is an increase in knowledge among housewives regarding how to prevent worm infections. The hope is that by increasing the knowledge of caregivers, especially housewives, there can be a reduction in worm infections in children.
PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMERIKSAAN RUTIN TEKANAN DARAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI: PENYULUHAN KESEHATAN Puspitasari, Metana; Yamsun, Rahmat Dani; Kencana, Nabila Safhira Titan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.2806

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang membutuhkan perhatian karena jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik naik ke 140 mmHg atau lebih, dan/atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Data menunjukkan bahwa angka prevalensi hipertensi mengalami kenaikan 25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018, hanya 30% dari kasus hipertensi yang terdeteksi sehingga menyebabkan keterlambatan pengobatan yang akan menimbulkan komplikasi. Untuk menangani kasus hipertensi, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistik yang mencakup langkah-langkah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini menambah edukasi pada masyarakat mengenai penyakit tidak menular khususnya hipertensi sebagai upaya promotif dan preventif dari penyakit hipertensi. Penelitian ini menerapkan pendekatan desain one group pre-test post-test. Sejumlah 34 peserta yang berpartisipasi berasal dari komunitas di Kelurahan Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pada tahap pretest adalah 78,53%, sementara skor rata-rata pada tahap posttest adalah 87,06%. Hasil analisis mengindikasikan bahwa penyuluhan Kesehatan telah mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, hal ini dapat disimpulkan karena nilai p < 0,05.   ABSTRACT Hypertension, a non-communicable disease (NCD), warrants attention due to its increasing prevalence year by year. It is characterized by systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and/or diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. Data reveals a rise in hypertension prevalence from 25.8% in 2013 to 34.1% in 2018, with only 30% of cases being detected, resulting in treatment delays and potential complications. To combat hypertension, a comprehensive approach encompassing promotive, preventive, curative, and rehabilitative measures is essential. This community service initiative aims to educate the public, particularly about non-communicable diseases like hypertension, for promotive and preventive purposes. The study employs a one-group pre-test post-test design, involving 34 participants from Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo Regency. Data analysis utilizes the Wilcoxon test. Findings indicate that the average pretest score was 78.53%, while the posttest score averaged at 87.06%. The analysis confirms that health education significantly influences public knowledge of hypertension, as evidenced by a p-value <0.05.
SURVEI JENTIK DAN PENYULUHAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Alfajri, Asri; Widyatmoko, Yudha Pratama; Andini, Putri Dwi; Adzhani, Muhammad Pria; Kumala, Aswa Arsa; Putri, Nabila Azzahra Peirmata; Fadly, Muhammad Januar; Putri, Salsabilla Rajwaa; Azzahra, Putri Amelia; Sutedjo, Mazaya Bilqis Deswynand; Prameswari, Elza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.3897

Abstract

ABSTRAK Penyakit DBD termasuk penyakit berbasis lingkungan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kasus dan penyebaran DBD meningkat terutama selama musim hujan, yang merupakan waktu terbaik untuk nyamuk berkembang biak. Pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M Plus, yang melibatkan partisipasi seluruh masyarakat, adalah metode pencegahan dan pemberantasan DBD yang paling efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk serta melihat ada atau tidaknya larva Aedes sp. di TPA warga. Kegiatan dilakukan di Desa Jipangan, Banyudono, Boyolali.  Metode yang digunakan adalah survei jentik-jentik nyamuk, pendataan dan wawancara berdasarkan angket mengenai kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk yang biasanya dilakukan oleh warga, dan penyuluhan. Dari 10 rumah yang dikunjungi, semua TPA tidak ditemukan jentik nyamuk. Warga juga sudah melakukan beberapa upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk seperti rutin menguras dan memeriksa TPA serta memakai obat nyamuk. Dapat disimpulkan bahwa nilai ABJ (Angka Bebas Jentik) dari 10 rumah menunjukkan hasil 100%. Hal ini sudah melebihi dari nilai sasaran yang ditargetkan Pemerintah. Warga dari sampel terpilih juga telah melakukan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Upaya ini dapat terus ditingkatkan untuk menekan angka insidensi DBD.    ABSTRACT Dengue fever is an environmental-based disease due to the lack of public awareness of maintaining environmental cleanliness. Cases and spread of dengue fever increase especially during the rainy season, which is the best time for mosquitoes to breed. 3M Plus Mosquito Nest Eradication, which involves the participation of the entire community, is the most effective method of preventing and eradicating dengue fever. This activity aims to provide knowledge about preventing dengue fever through eradicating mosquito nests and seeing whether or not Aedes Sp larvae are present. at the local landfill. Activities were carried out in Jipangan Village, Banyudono, Boyolali. The methods used were surveys of mosquito larvae, data collection and interviews based on questionnaires regarding mosquito nest eradication activities which are usually carried out by residents, and outreach. Of the 10 houses visited, no mosquito larvae were found in all landfills. Residents have also made several efforts to eradicate mosquito nests, such as routinely draining and checking the landfill and using mosquito repellent. It can be concluded that the Larva Free Score value from 10 houses shows a result of 100%. This has exceeded the target value targeted by the Government. Residents from the selected sample have also taken action to eradicate mosquito nests. This effort can continue to be improved to reduce the incidence of dengue fever.
PENCEGAHAN DIABETES MELITUS MELALUI DETEKSI DINI SINDROMA METABOLIK PADA REMAJA DI SMAS IT WIHDATUL UMMAH KOLAKA Nuridah, Nuridah; Burhanuddin, Yuniarti Ekasaputri; Tulak, Grace Tedy; Yodang, Yodang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.4301

Abstract

ABSTRAK Kondisi remaja terkait risiko terpaparnya penyakit diabetes melitus cukup mengkhawatirkan saat ini. Penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah banyak ditemukan pada remaja yang telah memiliki kelebihan berat badan sejak usia anak. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dan screening awal dalam mendeteksi adanya peningkatan kadar gula dalam darah pada remaja. Metode penyampaian yang dilakukan adalah dengan edukasi terkait penyakit diabetes, pencegahan, dan pemeriksaan fisik metabolik secara langsung dalam mendeteksi adanya sidroma metabolik yang mengacu pada risiko terjadinya penyakit diabetes melitus pada remaja. Sasaran dalam pengabdian ini adalah remaja siswa siswi SMAS IT Wihdatul Ummah Kolaka sebanyak 40 orang. Pengabdian masyarakat ini berjalan dengan lancar dan komunikatif serta pemeriksaan kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Hasil yang dicapai yaitu 11,5% mengalami berat badan lebih dan 3,5% obesitas, 22,5% mengalami prehipertensi, 17,5% hipertensi grade 1 dan 2,5% hipertensi grade 2, serta 7,5% mengalami prediabetes.    ABSTRACT The condition of adolescents regarding the risk of exposure to diabetes mellitus is quite alarming today. Diabetes mellitus characterized by high blood sugar levels is often found in adolescents who have been overweight since childhood. The purpose of this service is to provide education and early screening in detecting an increase in blood sugar levels in adolescents. The delivery method carried out is by education related to diabetes, prevention, and direct metabolic physical examination in detecting metabolic sidroma which refers to the risk of diabetes mellitus in adolescents. The target in this community service is teenage students of IT Wihdatul Ummah Kolaka High School as many as 40 people. This community service runs smoothly and communicatively and health checks can be carried out well. The results achieved were 11.5% overweight and 3.5% obese, 22.5% prehypertension, 17.5% grade 1 hypertension and 2.5% grade 2 hypertension, and 7.5% prediabetes.
SURVEY LARVA DAN PENYULUHAN KELUARGA TENTANG PEMBASMIAN JENTIK NYAMUK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD DI BANYUDONO BOYOLALI Mahawan, Yasmin Faradila; Ayyasi, Quanta Sansabilla; Yusuf, Muchammad; Salsabilla, Annisa; Hutami, Norma Putri; Ichsan, Burhannudin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.4536

Abstract

ABSTRAK        Infeksi demam berdarah adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh virus demam berdarah pada manusia. Penyakit ini terbagi menjadi Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Expanded Dengue Syndrome (EDS). Virus dengue ini termasuk dalam kelompok virus yang ditularkan melalui arthropoda, genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Pada tahun 2018 jumlah kasus demam berdarah di Indonesia berjumlah sebanyak 65.602 dengan Angka Fatalitas Kasus (CFR) sebesar 0,71%, artinya terdapat 467 kematian per tahun atau 1,3 per hari. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya jentik nyamuk pada setiap Tempat Penampungan Air (TPA) dan juga bertujuan untuk mengendalikan penyakit demam berdarah. Pengabdian ini menggunakan metode pengambilan sampel jentik nyamuk Aedes aegypti di TPA milik warga. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini menyatakan bahwa kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) cukup baik, namun yang masih menjadi permasalahan di sini yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap penerapan langkah 3M Plus yang merupakan langkah utama dari gerakan tersebut.   ABSTRACT Dengue fever infection is a group of diseases caused by the dengue fever virus in humans. This disease is divided into Dengue Fever (DD), Dengue Hemorrhagic Fever (DBD), and Expanded Dengue Syndrome (EDS). This dengue virus belongs to the group of viruses that are transmitted through arthropods, the genus Flavivirus, family Flaviviridae. In 2018, the number of dengue fever cases in Indonesia was 65,602 with a Case Fatality Rate (CFR) of 0.71%, meaning there were 467 deaths per year or 1.3 per day. This service activity aims to see whether or not there are mosquito larvae in each Air Storage Site (TPA) and also aims to control dengue fever. This service uses a sampling method for Aedes aegypti mosquito larvae in residents' landfills. The results obtained from this service indicate that some people's awareness of the importance of the PSN (Mosquito Nest Eradication) movement is quite good, but what is still the problem here is the lack of public knowledge and understanding of the implementation of the 3M Plus steps which are the main steps of the movement.
PELAKSANAAN KELAS EDUKASI PERSIAPAN MENYUSUI PADA IBU HAMIL DAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN SUNGGAL Siregar, Farida Linda Sari; Nasution, Siti Saidah; Darti, Nur Afi; Nurbaiti; Sembiring, Atikah Marhamah; Hutasuhut, Yosi Alawiyah; Ramadhani, Cut Rizqa; Nasution, Khafifah Ramadhani; Herlina, Desi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.4580

Abstract

ABSTRAK Menyusui secara langsung terkait dengan pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pemberian ASI meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi, keluarga, tenaga kerja, dan sistem perawatan kesehatan. Persiapan yang baik dapat membantu ibu dan bayi dalam keberhasilan menyusui sangat dibutuhkan.  Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan diri dan belajar berbagai hal seputar menyusui sebelum bayi lahir. Metode Pengabdian Masyarakat yang dilaksanaan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi, demostrasi, menonton video, pendampingan, dan konseling. Materi yang disampaikan terdiri dari defenisi ASI eksklusif, rekomendasi WHO tentang pemberian ASI eksklusif 6 bulan, manfaat asi bagi ibu-bayi dan keluarga, pengertian kolostrum dan jumlah kolostrum, kapasitas perut bayi sejak lahir sampai usia 1 tahun, posisi menyusui bayi dan refleks menghisap, perbandingan asi dengan susu formula dan dampak susu formula, kapan mulai menyusui, posisi bayi baru lahir yang tepat, mengenal Payudara dan mekanisme Produksi ASI, memfasilitasi bayi baru lahir untuk menyusui pada payudara atau inisiasi menyusu dini (IMD). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 34 minggu. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh sebagian besar pengetahuan ibu hamil baik tentang pemberian ASI Eksklusif dan IMD. Sikap ibu hamil juga sebagian besar baik tentang pemberian ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD.   ABSTRACT Breastfeeding is directly linked to achieving Sustainable Development (SDGs). Breastfeeding improves the well-being of mothers, babies, families, the workforce, and the health care system. Good preparation can help mothers and babies successfully breastfeed. The aim of this community service is so that mothers and families can prepare themselves and learn various things about breastfeeding before the baby is born. The methods implemented include health education, discussions, demonstrations, watching videos, mentoring and counseling. The material consists of the definition of exclusive breastfeeding, WHO recommendations regarding exclusive breastfeeding, the benefits of breast milk, the meaning of colostrum and the amount of colostrum, the capacity of a baby's stomach, the baby's breastfeeding position and sucking reflex, comparison of breast milk with formula milk, when to start breastfeeding, the right position of the newborn, knowing breasts and the mechanism of breast milk production, facilitating newborn babies to breastfeed. Community service activities are carried out for pregnant women with a gestational age of over 34 weeks. As a result, most of the pregnant women's knowledge was obtained regarding exclusive breastfeeding and early initiation of breastfeeding. The attitudes of pregnant women are also mostly good regarding exclusive breastfeeding and the implementation of early initiation of breastfeeding.
EDUKASI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING PADA BAYI DAN ANAK DI POSYANDU BALITA KELURAHAN KADIPIRO, BANJARSARI, SURAKARTA Rosyidah, Devi Usdiana; Futana, Ninda Pradani; Alghozi, Muhammad Hilmi; Fadhila, Zahra Hayuna; Susanto, Syarafina Ayu Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.5255

Abstract

ABSTRAK Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh ibu balita untuk melakukan perawatan anak yang optimal. Pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang benar diharapkan mampu mencegah kejadian stunting dan kelainan akibat gizi yang berlebih maupun gizi kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada ibu balita mengenai pemberian makan pada bayi dan anak meliputi pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa pemberian soal pretes, penyuluhan kesehatan, diskusi tanya jawab, pemberian soal postes dan demo cara pembuatan MPASI. Hasil wawancara masih didapatkan balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan, pemberian MPASI yang terlalu dini dan terlambat serta masih diperlukannya pemberian informasi mengenai MPASI bagi ibu balita. Nilai rata-rata pretes 59,5 sedangkan nilai rata-rata postes 90,66. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Kesimpulan kegiatan ini adalah pemberian edukasi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai pemberian makanan pendamping pada bayi dan anak.   ABSTRACT Providing exclusive breast milk and complementary foods (MPASI) was knowledge that must be possessed by mothers of toddlers to provide optimal child care. Providing exclusive breastfeeding and correct MPASI was expected to be able to prevent the incidence of stunting and abnormalities due to excess nutrition or lack of nutrition. The aim of this education was to provide knowledge to mothers of toddlers regarding feeding babies and children including exclusive breastfeeding and complementary foods. The implementation of this service activity takes the form of providing pre-test questions, health education, answer and question discussions, providing post-test questions and a practical on how to make MPASI. The results of the interviews still showed that toddlers did not receive exclusive breastfeeding until 6-month, MPASI was given too early and too late and there was still a need to provide information about MPASI for mothers of toddlers. The average pre-test score was 59.5 while the average post-test score was 90.66. This shows an increase in the knowledge of counseling participants. The conclusion of this activity was that providing health education can increase knowledge, especially regarding feeding babies and children.
PENDAMPINGAN KELUARGA BALITA UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, BALI Widhidewi, Ni Wayan; Apsari, Putu Indah Budi; Setiabudy, Marta; Indraningra, Anak Agung Gede
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.5297

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan suatu kondisi balita yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Masalah stunting masih menjadi salah satu fokus perhatian utama pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan. Meskipun telah terjadi penurunan angka kejadian stunting di Indonesia dari tahun ke tahun, upaya pencegahan stunting harus terus dilakukan. Mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah 5 orang anggota keluarga dari anak balita yang ada di Banjar Bayung Gede, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Permasalahan prioritas pada mitra adalah pengetahuan serta keterampilan terkait pemberian makanan sehat untuk anak balita masih kurang. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga balita terkait stunting dan pola makan sehat seimbang untuk mencegah stunting. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di balai banjar Bayung Gede dengan metode penyuluhan menggunakan leaflet, pemberian bantuan berupa paket susu tinggi protein serta pelatihan pembuatan makan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu jagung dan ubi jalar. Hasil pengabdian mengindikasikan terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 26% terkait pemberian makanan sehat bagi balita sesuai “isi piringku”. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga balita serta bantuan yang diberikan diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting pada balita di Desa Bayung Gede.   ABSTRACT Stunting is a condition in which a toddler experience growth impediments due to prolonged malnutrition, resulting in their height not matching their age. Stunting remains a major focus of the Indonesian government's health sector. Although the incidence of stunting in Indonesia has decreased year by year, various preventive measures still need to be continuously promoted. The partners of this community partnership program (PKM) are five family members of toddlers in Banjar Bayung Gede, Bayung Gede Village, Kintamani District, Bangli Regency. The primary issue among the partners is the lack of knowledge and skills regarding the provision of healthy food for toddlers. This service aims to increase the knowledge of toddler families about stunting and balanced healthy eating patterns to prevent stunting. The service activities were conducted at the Bayung Gede community hall using the method of counseling with leaflets, providing high-protein milk packages, and training on making additional food from local ingredients such as corn and sweet potatoes. The results of the service indicated a 26% increase in partners' knowledge regarding the provision of healthy food for toddlers according to "my plate". The improvement in the knowledge and skills of toddler families and the assistance provided are expected to prevent stunting among toddlers in Bayung Gede Village.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PRA LANSIA DAN LANSIA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DESA WONOREJO, SRAGEN Tolibin, Restu Triwulandani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.5801

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Upaya kesehatan Lanjut Usia (Lansia) dilakukan sejak seseorang berusia 60 tahun serta ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat, berkualitas, dan produktif sesuai dengan martabat kemanusiaan dan banyak bersinggungan dengan PHBS. Persentase PHBS level rumah tangga dan individu di Kabupaten Sragen pada tahun 2018 sebanyak 40,2% dan 52,2%. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan gerakan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif, maka penulis melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi PHBS Lansia di Desa Wonorejo, Sragen. Metode penyuluhan mencakup pretest dan post test untuk mengukur pengetahuan peserta, diikuti dengan pemberian materi serta dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Analisis efektivitas penyuluhan berdasarkan perbedaan nilai pretest dan post test. Nilai pretest dan post test dianalisis menggunakan metode uji Wilcoxon. Hasil penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan dengan nilai p < 0,001.    ABSTRACT Clean and Healthy Living Behaviour (CHLB) is an effort to strengthen the culture of a group or community to care about and prioritize health to create a better quality life. Health efforts for the elderly are carried out from when a person is 60 years old and are aimed at maintaining a healthy, high-quality and productive life in accordance with human dignity and have a lot of contact with CHLB. The percentage of CHLB at the household and individual levels in Sragen Regency in 2018 was 40.2% and 52.2%. The purpose of this activity is to increase preventive and promotive community movements, the author conducted community service activities in the form of PHBS education for the elderly in Wonorejo Village, Sragen. The counceling method includes a pretest and posttest to measure participants' knowledge, followed by providing materias and continued with question and answer discussion. Analysis of the effectiveness of the extension based on differences in pretest and posttest scores. Pretest and posttest scores were analyzed using the Wilcoxon test method. The results of the counseling showed an increase in participants' knowledge after the counseling with a p value <0.001.