cover
Contact Name
Ainul Rafiq
Contact Email
ainul.rafiq@outlook.com
Phone
+6285823584101
Journal Mail Official
narahubung@kisiberkelanjutan.com
Editorial Address
PT Karya Inovasi Berkelanjutan Naraktual Initiative Office, Jl. Mayjen Katamso No. 51, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 93116
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan
ISSN : 30629063     EISSN : 30629063     DOI : -
Core Subject : Health,
Kisi Berkelanjutan merupakan akronim dari Karya Inovasi Berkelanjutan, Sains Medis dan Kesehatan, dengan cakupan terbitan pada keilmuan medis, kesehatan, dan termasuk juga biomedis. Jurnal diidentifikasi sebagai Jurnal Akses Terbuka demi penyebarluasan ilmu pengetahuan yang merata. Kisi Berkelanjutan Sains Medis dan Kesehatan menerbitkan hasil penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi pembelajaran, dengan terlebih dahulu mendapatkan telaah oleh peer reviewer dan penyuntingan editor. Artikel kemudian dimasukkan ke dalam edisi dan volume dari terbitan; yang terdapat 4 (empat) edisi pada 1 (satu) volume dalam 1 (satu) tahun. KISI Berkelanjutan Sains Medis dan Kesehatan menerbitkan Edisi Khusus dan berkaitan dengan tema tertentu dari Kegiatan Seminar Ilmiah.
Articles 52 Documents
Peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI melalui penyuluhan dan praktek pembuatan MP-ASI pada kelompok ibu: Pengabdian masyarakat di Desa Poni-Poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara tahun 2024 Koro, Suriana; Petrus, Petrus; Fatmawati, Fatmawati; Ahmad, Ahmad; Astati, Astati; Gani, Kameriah; Kusumawati, Evi; Kasmawati, Kasmawati
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang praktik pemberian MP-ASI yang tepat. Pengabmas dilaksanakan dengan melibatkan 30 ibu dengan berbagai latar belakang demografi di Desa Poni-poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara. Metode penyuluhan dengan menggunakan strategi ceramah interaktif, diskusi kelompok, demonstrasi praktik langsung, serta evaluasi menggunakan prates dan pascates. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum kegiatan penyuluhan (prates), sebanyak 40% dari peserta memiliki pengetahuan baik tentang MP-ASI, sedangkan 30% memiliki pengetahuan cukup dan 30% lagi memiliki pengetahuan kurang. Setelah kegiatan penyuluhan (pascates), terjadi peningkatan yang signifikan dalam kategori pengetahuan baik menjadi 67.5%, sementara pengetahuan cukup menurun menjadi 20% dan pengetahuan kurang menjadi 12.5%. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah kegiatan penyuluhan tentang MP-ASI secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu, terutama dalam hal pemahaman tentang pentingnya dan cara pemberian MP-ASI yang benar. Rekomendasi berdasarkan temuan ini adalah untuk terus mengimplementasikan kegiatan penyuluhan dengan pendekatan yang partisipatif dan interaktif, serta memperluas cakupan untuk mencapai lebih banyak ibu di komunitas dengan latar belakang demografi yang beragam.
Faktor risiko hipertensi pada usia produktif Taamu, Taamu; Dali, Dali; Amandaty, Srikandi Puspa
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyerang semua usia, termasuk usia produktif. Hasil Kajian Kesehatan Dasar tahun 2018 menemukan bahwa penderita hipertensi masih berjumlah 34,1%, dan selanjutnya ditemukan bahwa hipertensi merupakan penyebab kematian ketiga di antara semua kelompok umur setelah stroke dan tuberkulosis. Tekanan darah tinggi juga erat kaitannya dengan peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis artikel yang membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada usia produktif. Desain yang digunakan adalah tinjauan literatur. Artikel dikumpulkan menggunakan mesin pencari yang didistribusikan secara publik seperti Google Scholar, Scholar, dan Garuda Portal. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit pada interval waktu 2019-2024. Berdasarkan artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa kejadian hipertensi pada usia Produktif lebih banyak dihubungkan dengan kebiasaan asupan garam, perilaku merokok, dan tingkat stress
Edukasi posisi pelekatan bayi saat menyusu untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil melakukan teknik menyusui mandiri: Berita kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2024 Nurdjaya, Malahayati; Asi, Melania; Saraswati, Endah; Dolofu, Muliati
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[Update] Frekuensi seksual berisiko pada ibu hamil meningkatkan risiko abortus: Penelitian observasional Nasrawati, Nasrawati; Yulita, Hendra; Aisa, Sitti
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan dan Metode  Abortus, didefinisikan sebagai kelahiran janin pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, menjadi salah satu perhatian utama kesehatan ibu hamil. Beberapa faktor predisposisi, termasuk maternal, janin, dan eksternal, dapat meningkatkan risiko abortus. Salah satu faktor yang masih jarang diteliti di Indonesia adalah hubungan frekuensi seksual selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi seksual pada ibu abortus dengan kejadian abortus. Penelitian observasional ini dilakukan di RSUD Kardinah Kota Tegal dari November 2019 hingga Juli 2020 dengan desain case-control. Sampel sebanyak 112 responden terdiri dari 56 ibu yang mengalami abortus (kasus) dan 56 ibu yang tidak mengalami abortus (kontrol) dipilih menggunakan metode proporsional. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan rekam medis. Frekuensi seksual dikategorikan sebagai berisiko (≥1 kali per minggu) dan tidak berisiko (<1 kali per minggu atau ≥1/3 kali per bulan). Analisis dilakukan dengan uji chi-square dan Odds Ratio (OR) pada tingkat signifikansi p<0,05.  Hasil  Hasil menunjukkan bahwa 55,4% responden mengalami abortus, dan 34,8% memiliki frekuensi seksual berisiko. Uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara frekuensi seksual berisiko dan kejadian abortus (p=0,000). Ibu hamil dengan frekuensi seksual berisiko memiliki kemungkinan 11,96 kali lebih besar mengalami abortus dibandingkan yang tidak berisiko (OR=11,96; 95% CI=4,397-32,509).  Kesimpulan dan Saran  Frekuensi seksual yang berisiko berhubungan signifikan dengan terjadinya abortus. Frekuensi seksual yang berisiko dapat meningkatkan kemungkinan abortus 11,96 kali dibandingkan pada hubungan seksual dengan frekuensi tidak berisiko. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan predisposisi abortus dan frekuensi seksual ibu hamil. Edukasi dalam pelayanan antenatal perlu mempertimbangkan topik terkait aktivitas seksual selama kehamilan. 
Faktor ibu dalam pemenuhan gizi Balita: Studi pola asuh dan status pekerjaan ibu di wilayah kerja Puskesmas Poasia, Kota Kendari Sarita, Sultina; Halijah, Halijah; Saraswati, Endah; Aisa, Sitti; Longulo, Olkamien Jesdika
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan dan Metode Gizi merupakan komponen esensial dalam pertumbuhan fisik dankecerdasan anak, khususnya pada Balita usia 24-59 bulan yang rentan mengalami kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pekerjaan dan pola asuh ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Poasia. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 54 ibu yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, timbangan injak, dan tabel antropometri, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga (63%) dan berusia 21-30 tahun (87,1%). Sebanyak 72,2%ibu memiliki pola asuh yang baik, dan 68,6% balita memiliki status gizi baik berdasarkan indeks BB/U, sementara 31,5% balita mengalami gizi kurang. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pekerjaan ibu dan status gizi Balita (p=0,002) serta antara pola asuh ibu dan status gizi Balita (p=0,001). Kesimpulan dan Saran Pola asuh ibu yang baik berkontribusi secara signifikan terhadapstatus gizi balita. Intervensi penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain, seperti pendidikan, akses layanan kesehatan, dan dukungan sosial, guna memperluas pemahaman tentang determinan status gizi Balita. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan pelayanan gizi kepada masyarakat.
Sosialisasi Dampak dan Pencegahan Penyakit Infeksi Tuberkulosis dan HIV pada Remaja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Maritim Negeri 8 Buton: Kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2024 Atoy, Lena; Hikmawati, Hikmawati; Muhsinah, Sitti; Muna, Nasir
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran Posyandu Lansia dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lanjut usia: Studi di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat Rosnah, Rosnah; Kasim, Syaifudin Suhri; Faturrahman, Teguh
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu Lansia, sebagai salah satu program pemerintah, berperan penting dalam menyediakan layanan kesehatan preventif, promotif, dan edukatif bagi masyarakat lanjut usia.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Posyandu Lansia dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lanjut usia di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terkait. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Posyandu Lansia di Desa Lakalamba memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia melalui layanan kesehatan terintegrasi, dukungan sosial dan emosional, peningkatanan kemandirian dan partisipasi lansia dan peran-peran tersebut memberi dampak pada aspek kesehatan, psikososial dan ekonomi keluarga lansia. Namun, penelitian ini juga menemukan adanya tantangan dalam pelaksanaan program, seperti kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dan keterbatasan fasilitas pendukung. Kemudian, Posyandu Lansia di Desa Lakalamba mampu berperan sebagai media yang efektif dalam mendukung kesejahteraan dan kualitas hidup lanjut usia, meskipun perlu upaya peningkatan dari segi sumber daya manusia dan infrastruktur. Rekomendasi penelitian ini mencakup peningkatan pelatihan bagi kader Posyandu, alokasi anggaran yang lebih memadai, dan dukungan dari pemerintah daerah untuk memperluas akses layanan Posyandu Lansia. Dengan optimalisasi peran Posyandu, diharapkan kesejahteraan dan kualitas hidup lanjut usia dapat terus meningkat secara berkelanjutan.
Peningkatan Keterampilan Pemeriksaan Kesehatan Pengukuran Tekanan Darah dan Kadar Hemoglobin pada Palang Merah Remaja untuk Pencegahan Stunting secara Peer Group Wirata, Resta Betaliani; Sinaga, Mei Rianita Elfrida; Adiyasa, Ratna Puspita
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community service program aims to enhance the skills of Youth Red Cross (PMR) members in measuring blood pressure and hemoglobin levels through the peer group method. The program was conducted in October 2024, involving 23 PMR members. The implementation of this community service followed several stages: socialization, training, technology application, mentoring and evaluation, and program sustainability. The application of technology in this program utilized the peer group method. Following the training activities, results showed that 100% of participants were able to measure blood pressure, and 91.3% were able to measure hemoglobin levels. This community service program successfully improved the competency of PMR members in conducting screening or early detection among peers. The implications for preventing hypertension and anemia include reducing the risk of stunting in future generations and motivating participants to become healthy and responsible leaders. Based on these findings, it is recommended to continue implementing health screening activities using the peer group approach. Achieving Sustainable Development Goals (SDGs) This community service program focuses on preventing stunting in the future through screening and early detection among adolescents by involving PMR youth groups in peer group activities. This article contributes to SDG Goal 3: Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages. The targeted indicator is Target 3.4, which aims to reduce premature mortality from non-communicable diseases by one-third by 2030 through prevention, treatment, and the promotion of mental health and well-being.
Pengaruh Pemberian Terapi Progresive Muscle Relaxation Terhadap Stress Pasien Tuberculosis Paru Hikmah , Luluk; Riani, Suksi; Taslim, Muhammad Anis
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction and Methods Tuberculosis is a contagious infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Common clinical symptoms include coughing for more than two weeks, hemoptysis, shortness of breath, and other respiratory disorders. Additionally, tuberculosis patients may experience psychological disturbances such as anxiety, depression, hallucinations, stress, and irritability. Psychological conditions in patients experiencing stress require appropriate management to prevent further psychological complications. One of the therapeutic interventions that can be applied is Progressive Muscle Relaxation (PMR). This study employs a quantitative research method with a pre-experimental design, involving a total of 34 respondents. The research instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire, which does not require validity and reliability testing as it is already standardized. Results The study results indicate that, prior to PMR therapy, the highest number of respondents (n=7) experienced severe stress. After receiving PMR therapy, only one respondent remained in the severe stress category. Conclusion and Recommendations The results of the Wilcoxon signed-rank test showed a p-value of 0.02, which is less than 0.05, indicating a significant effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy on stress levels among pulmonary tuberculosis patients at Loekmono Hadi Kudus Regional Hospital. Based on these findings, it is recommended that nurses utilize PMR therapy as an independent nursing intervention to help reduce stress in pulmonary tuberculosis patients. Achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) This study aims to test the hypothesis that Progressive Muscle Relaxation (PMR) can serve as a nursing intervention to manage stress in pulmonary tuberculosis patients. This research contributes to Sustainable Development Goal (SDG) 3: Ensuring Healthy Lives and Promoting Well-being for All at All Ages. Specifically, it aligns with Target 3.3, which aims to end the epidemics of AIDS, tuberculosis, malaria, and neglected tropical diseases, and combat hepatitis, waterborne diseases, and other communicable diseases by 2030.
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Resiliensi Penderita Tuberkulosis Paru Fazriana, Erlina; Matrof, Randika Septembo; Daryaman, Usan; Sesilia, Fitri
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction and Methods Tuberculosis is a directly transmitted infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Pulmonary TB patients often exhibit signs and symptoms such as a productive cough lasting 2–3 weeks or more. In addition, they may experience psychological issues such as anxiety about infecting others, passive behavior, low self-esteem, and poor self-acceptance. This study aimed to analyze the relationship between family support and the resilience of pulmonary TB patients in the working area of Garuda Health Center, Bandung. The research used a correlational analytic method with a cross-sectional approach, involving 65 respondents selected through purposive sampling. Data collection instruments included the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire to assess family support and a resilience questionnaire for pulmonary TB patients. Data were analyzed bivariately using the Chi-Square test. Results The results showed that 46 respondents (70.8%) received good family support. A total of 38 respondents (58.5%) had high resilience levels. A statistically significant relationship was found between family support and the resilience of pulmonary TB patients at Garuda Health Center, Bandung, with a p-value of 0.000. Conclusion and Recommendation The study concluded that the higher the family support, the greater the resilience of TB patients. It is recommended that health professionals encourage families to provide consistent support to pulmonary TB patients. Contribution to the Sustainable Development Goals (SDGs) This study aimed to examine one of the contributing factors to the resilience of pulmonary TB patients, namely family support. The article contributes to the achievement of Sustainable Development Goal (SDG) 3: ensuring healthy lives and promoting well-being for all at all ages. Specifically, it aligns with Target 3.3, which aims to end the epidemics of AIDS, tuberculosis, malaria, and neglected tropical diseases by 2030, and combat hepatitis, water-borne diseases, and other communicable diseases.