cover
Contact Name
Marisa Dewi Ariesta
Contact Email
jurnal.karya_masyarakat@starki.id
Phone
+6288291781983
Journal Mail Official
marissa_dewi@starki.id
Editorial Address
Kompleks Billy & Moon, RT. 1/RW 6, Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur 13450
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM)
ISSN : -     EISSN : 27209423     DOI : https://doi.org/10.36914/jkum.v5i2
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) terkait dengan pengabdian masyarakat di Indonesia. Ruang lingkup untuk jurnal ini terkait: 1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Sosial 3. CSR
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 104 Documents
Sampul Depan, Dewan Redaksi, Daftar Isi Tim Editorial
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v2i2.630

Abstract

Membangun Kesadaran Komunitas Mengenai Food Loss dan Food Waste Melalui Storytelling Isti Purwi Tyas Utami
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i2.961

Abstract

Food loss dan food waste (FLW) merupakan persoalan yang dekat dengan kehidupan warga masyarakat sehari-hari namun belum disikapi secara serius layaknya sampah plastik yang lebih dulu dikenal berbahaya bagi lingkungan. Persoalan sampah makanan tidak hanya berkaitan dengan keberlangsungan lingkungan hidup namun juga persoalan sosial ekonomi mengingat tingginya angka kelaparan di masyarakat dan besarnya kerugian ekonomi yang ditimbulkan. Gereja sebagai bagian dari masyarakat pun memiliki tanggungjawab dalam mengatasi persoalan ini melalui keterlibatan beragam komunitas yang ada di dalamnya seperti komunitas Wanita Katolik maupun Seksi Lingkungan Hidup. Komunitas Wanita Katolik Paroki Maria Bunda Karmel, Wanita Katolik Paroki Santo Andreas, Wanita Katolik dan Seksi Lingkungan Hidup Paroki Santa Theresia merupakan beberapa komunitas gereja Katolik di Jakarta yang memiliki kepedulian terhadap isu FLW. Melalui seminar daring yang memaparkan pengelolaan FLW serta bagaimana menginisiasi perubahan dalam komunitas melalui story telling diharapkan aksi nyata dari setiap komunitas. Tindak lanjut dari seminar daring adalah pendampingan produksi story telling untuk komunitas melalui WhatsApp group. Berdasarkan evaluasi kegiatan didapati bahwa tujuan kegiatan yang menyasar perubahan pada level individu dan komunitas baru tampak pada level individu (choice maker) yang ditandai dengan perubahan sikap anggota komunitas dalam pengelolaan FLW seperti kebiasaan melakukan food audit dan mengolah sampah makanan menjadi eco enzyme. Perubahan di level komunitas (carrier of practice) yang ditandai dengan sikap kritis dengan mengevaluasi dan mengubah pola konsumsi harian (food audit) bersama secara konsisten hingga mampu berbagi inspirasi mengenai FLW melalui story telling media sosial komunitas belum terlaksana sepenuhnya. Upaya edukasi masih sebatas berbagi pengalaman melalui WA group komunitas. Kendala utama adalah belum adanya kebiasaan menulis dan penyajian konten media sosial yang memerlukan penguasaan teknik produksi foto dan video. Solusi yang disarankan adalah mengundang keterlibatan anak muda yang menguasai teknik produksi media digital di komunitas masing-masing untuk membantu produksi story telling media sosial. ABSTRACT Food loss and food waste (FLW) are problems that affect people in the community on a daily basis, but they have not received the same attention as plastic trash, which was once considered to be bad for the environment. The problem of food waste is not only related to environmental sustainability but also to socio-economic issues given the high rate of hunger in society and the large economic losses it causes. The Church, as part of society, also has a responsibility to overcome this problem through the involvement of various communities within it, such as the Catholic Women's Community and the Environment Section. The Catholic Women's Community of Maria Bunda Karmel Parish, the Catholic Women's Parish of Saint Andreas, and the Catholic Women and Environment Section of Santa Theresia Parish are several Catholic church communities in Jakarta that are concerned about the FLW issue. Through online seminars that explain the management of FLW and how to initiate change in the community through story telling, real action is expected from each community. The follow-up to the online seminar is assisting in the story telling production for the community through the WhatsApp group. Based on the evaluation of the activity, it was found that the objective of the activity, which targeted change at the individual and community levels, was only seen at the individual (choice maker) level, which was marked by changes in the attitude of community members toward FLW management, such as the habit of conducting food audits and processing food waste into eco enzyme. Changes at the community level (carrier of practice) that are marked by a critical attitude by consistently evaluating and changing daily consumption patterns (food audit) together so that we are able to share inspiration about FLW through community social media story telling have not been fully implemented. Educational efforts are still limited to sharing experiences through the WA community group. The main obstacle is the absence of the habit of writing and presenting social media content that requires mastery of photo and video production techniques. The suggested solution is to invite the involvement of young people who master digital media production techniques in their communities to help produce social media story telling.
Berbagi dengan Sesama dalam Masa Pandemi Covid-19 di Bekasi Selatan Rs. Kurni Setyawati; Agustinus Rustanta
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v2i1.492

Abstract

Membantu orang lain tidak harus menunggu kaya atau berkecukupan secara ekonomi. Membantu orang lain tidak harus nilainya besar. Sebagai manusia kita perlu saling membantu dalam bentuk apapun dan kapanpun karena kita pun juga suatu ketika akan membutuhkan uluran tangan orang lain. Kegiatan penggalangan dana ini merupakan inisiatif warga yang peduli pada saudara yang menderita yang terdampak oleh pembatasan sosial berskala besar yang mengakibatkan sebagian masyarakat tidak dapat bekerja atau bahkan tidak lagi memiliki pekerjaan karena terkena PHK. Inisiatif ini ternyata mendapat sambutan positif dari warga lain sehingga bantuan kepada yang membutuhkan benar-benar dapat dilakukan secara swadaya, dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Bantuan tidak hanya diberikan dalam bentuk sembako namun juga diberikan dalam bentuk uang untuk mereka berobat. Metode yang dilakukan untuk menentukan apakah mereka berhak menerima atau tidak dengan melakukan survey atau bertanya langsung dengan cara mendatangi rumahnya. Dengan demikian, data yang terkumpul merupakan data yang akurat sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. Kesimpulannya adalah bahwa setiap anggota masyarakat dapat secara swadaya dan sesuai kebutuhan berupaya untuk meringankan beban saudara kita dengan berbagai cara.
Penguatan Tata Kelola dan Kemampuan Komunikasi Pengelola BUM Desa Karya Usaha Desa Sipatuhu Banding Agung, Ogan Komering Ulu Selatan Herwin Sagita Bela; Hendra Alfani; Alip Susilowati Utama
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i1.873

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan badan usaha dan juga dapat merupakan badan hukum usaha yang dapat memberikan kesejahateraan masayarakat desa melalui peningkatan penghasilan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli desa, akan tetapi hal ini dapat dicapai apabila BUM Desa memiliki Sumber Daya Manusia yang handal. Sehingga untuk memiliki SDM yang handal maka perlu adanya kegitan peningkatan kemampuan, terutama kemampuan tata kelola BUM Desa yang baik. Pengabdian ini dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan tata kelola dari SDM BUM Desa Karya Usaha. Sasaran dari pengabdian ini adalah pengelola BUM Desa dan Aparatur Pemerintah Desa Sipatuhu. Metode dalam pengabdian ini adalah melalui identifikasi masalah dan melakukan sosialisasi dengan memberikan materi-materi yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh BUM Desa. Dimulai dengan memberikan sosialisasi regulasi pendirian bum desa serta proses penyusunan draf perdes, ad dan art bum desa, pendampingan penyusunan draf sop tata kelola dan pemetaan potensi usaha bum desa, dan penguatan kapasitas komunikasi pengelola bum desa dalam meningkatkan kemitraan usaha multipihak. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah bertambahnya pemahaman dari pengelola BUM Desa terkait dengan regulasi, tujuan, dan tata kelola BUM Desa. Selain itu bertambahnya juga kemampuan komunikasi dari pengelola BUM Desa dan Apartur Pemerintah Desa. ABSTRACT Village Owned Enterprises are business entities and can also be in the form of business legal entities that can provide welfare for village communities through increasing community income and increasing village original income, but this can be achieved if Village Owned Enterprises have reliable human resources. So to have reliable human resources, capacity-building activities are needed, especially the ability to manage Village Owned Enterprises properly. This service is carried out to improve the human resource management capacity of Karya Usaha Village-Owned Enterprises. The target of this service is the management of Village Owned Enterprises and Sipatuhu Village Government Apparatuses. The method in this service is through identifying problems and conducting socialization by providing the material that can overcome the problems faced by Village Owned Enterprises. Starting with providing socialization of village-owned village management regulations as well as the process of drafting village-owned village regulations, ad and art for village-owned enterprises, assisting in the preparation of the governance draft and structuring the village-owned business potential, and strengthening the communication capacity of village-owned enterprises managers increased in multi-stakeholder business partnerships. The results obtained from this activity are increasing the understanding of Village Owned Enterprises managers regarding regulations, objectives, and governance of Village Owned Enterprises. In addition, the communication skills of the managers of Village-Owned Enterprises and Village Government Apartments have also increased.
Penguatan Kapasitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Melalui Pelatihan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas Jeanne Noveline Tedja
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v5i2.1177

Abstract

Kepulauan Anambas merupakan gugusan pulau yang terletak di Laut Natuna dan dibagian utara dikelilingi Laut Natuna Utara. Kabupaten ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama di sektor kelautan dan perikanan. Selain itu, Kabupaten Kepulauan Anambas juga memiliki kekayaan budaya yang kaya, terutama dalam hal adat dan budaya maritim. Melalui Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) tahun 2000-2025. KKA masuk ke dalam rencana pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) yang di arahkan pada pembangunan pariwisata maritim. Sektor ini diyakini sebagai sektor strategis karena potensial menyerap tenaga kerja lebih banyak. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menyadari pentingnya memperkuat komunitas adat maritim khususnya bagi Kelompok Sadar Wisata sebagai ujung tombak pemberdayaan pariwisata sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi di daerah ini. Komunitas adat maritim memiliki pengetahuan dan keahlian yang unik dalam mengelola sumber daya alam, terutama di sektor kelautan dan perikanan. Dengan memperkuat komunitas adat maritim, Pemerintah Kabupaten Anambas berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang ada. Keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan destinasi pariwisata yang berkelanjutan diakui sebagai faktor yang sangat penting, sehingga muncul pilihan alternatif dalam pengembangan pariwisata. Salah satu alternatif yang populer dikenal sebagai community based tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat (PBM). Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penguatan kapasitas kelompok sadar wisata melalui pelatihan pariwisata berbasis masyarakat ini diantaranya peserta memiliki pengetahuan dasar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip kepariwisataan dalam konteks pelatihan pariwisata berbasis masyarakat; peserta dapat mengimplementasikan konsep dan prinsip pariwisata berbasis masyarakat yang berfokus pada partisipasi komunitas; peserta memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan kode etik kepariwisataan dalam upaya menjalankan pariwisata berbasis masyarakat. Kegatan yang diselenggarakan selama 2 kali ini terdiri dari materi dan praktek sekaliagus diskusi mengenai studi kasus. Peserta juga diminta praktek langsung membuat perencanaan pariwisata berbasis masyarakat. The Anambas Islands are a group of islands located in the Natuna Sea and surrounded to the north by the North Natuna Sea. The regency has abundant natural resources, especially in the marine and fisheries sectors. In addition, Anambas Islands Regency also has rich cultural wealth, especially in terms of maritime customs and culture. Through the National Tourism Development Master Plan (RIPPARNAS) 2000-2025. KKA is included in the National Tourism Destination (DPN) development plan which is directed at maritime tourism development. This sector is believed to be a strategic sector because it has the potential to absorb more labor. The Anambas Islands Regency Government realizes the importance of strengthening the maritime indigenous community, especially the Tourism Awareness Group, as the spearhead of tourism empowerment as part of efforts to improve socio-cultural and economic empowerment in this area. Indigenous maritime communities have unique knowledge and expertise in managing natural resources, especially in the marine and fisheries sectors. By strengthening indigenous maritime communities, the Anambas Regency Government hopes to improve the welfare of local communities and maintain the sustainability of existing natural resources. The involvement of local communities in the development of sustainable tourism destinations is recognized as a very important factor, resulting in alternative options in tourism development. One of the popular alternatives is known as community-based tourism (CBT). The objectives of organizing community service activities in the form of strengthening the capacity of tourism awareness groups through community-based tourism training include participants having basic knowledge of tourism concepts and principles in the context of community-based tourism training; participants can implement community-based tourism concepts and principles that focus on community participation; participants have an understanding and ability to apply the tourism code of ethics in an effort to run community-based tourism. The activity, which was held for 2 times, consisted of material and practice as well as discussions on case studies. Participants were also asked to practice directly making community-based tourism plans.
Sampul Depan, Dewan Redaksi, Daftar Isi JKuM Juli 2020 Tim Editorial
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v1i2.409

Abstract

Sampul Depan, Dewan Redaksi, Daftar Isi JKuM Vol. 1 No. 2 - Juli 2020
Pelatihan Pembuatan Website Bagi Staf Desa di Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Zaenudin Zaenudin; Lalu Delsi Samsumar, M.Eng.; Amirudin Kalbuadi; Bahtiar Imran
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v3i2.797

Abstract

Desa Teratak merupakan desa dari beberapa desa yang ada dikecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Desa Teratak Terdiri dari 73 Rukun Tangga Dan 12 Rukun Warga, dan 3429 KK. Desa Teratak berbatasan dengan Desa Aik Berik disebelah utara, Desa Selebung di sebelah selatan, Desa Selebung di sebelah barat, serta Desa Aiq Bukak di sebelah timur. Desa Teratak merupakan desa yang memiliki potensi kerajinan, industri di bidang perikanan, pertanian, dan pariwisata. Potensi Kerajinan yang terkenal di Desa Teratak yaitu kerajinan bambu yaitu bakul. Industri perikanan yang berkembang di Desa Teratak antara lain Nila, Koi, dan Gurami. Potensi pertanian yaitu padi. Sedangkan Potensi Wisata yaitu Geopark Rinjani, Tereng Kuning, Danau Biru, Air Terjun Elong Tune, Air terjun Serawah, dan kuliner. Selama ini desa teratak belum memiliki website desa sebagai sarana informasi kepada masyarakat, oleh karena itu dibuatlah kegiatan pelatihan ini bertujuan membuat dan menerapkan website desa teratak, pada pelatihan ini menghasilkan sebuah website yang di hosting dengan alamat alamat https://desateratak.com pemeranan website ini di harapkan dapat meningkatkan informasi kepada masyarakt dengan tepat tentang kegiatan pemerintah khususnya desa, pelanyanan kepada masyarakat dan dapat menjadi media promosi bagi desa teratak. ABSTRACT Teratak Village is one of several villages in North Batukliang District, Central Lombok Regency. Teratak Village consists of 73 pillars of stairs and 12 pillars of residents, and 3429 families. Teratak Village is directly adjacent to Aik Berik Village in the north, Selebung Village in the south, Selebung Village in the west, and Aiq Bukak Village in the east. Teratak Village is a village that has potential for handicrafts, industries in the fields of fisheries, agriculture, and tourism. The famous potential for handicrafts in Teratak Village is bamboo handicrafts, namely baskets. The fishing industry that is developing in Teratak Village includes Nila, Koi, and Gurami. Agricultural potential is rice. Meanwhile, the tourism potentials are Geopark Rinjani, Tereng Kuning, Blue Lake, Elong Tune Waterfall, Serawah Waterfall, and culinary. So far, the teratak village does not yet have a village website as a means of information to the community, therefore this training activity was made with the aim of creating and implementing a teratak village website, this training resulted in a website that was hosted with the address https://desateratak.com website role This is expected to increase information to the community correctly about government activities, especially villages, services to the community and can be a promotional media for the Teratak village.
Penyuluhan Sistem Informasi Posyandu sebagai Upaya Mewujudkan Bebas Stunting Arief Ichwani; Mieke Nurmalasari; Nizirwan Anwar; Widia Sari; Badie Uddin
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 5, No 1 (2024): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v5i1.1090

Abstract

Desa Pasirwaru merupakan desa dengan jumlah penduduk 5.511 jiwa dan memiliki program unggulan di bidang kesehatan yaitu posyandu. Posyandu Anggrek I adalah posyandu di Desa Pasirwaru yang memiliki anggota 60 balita, 10 ibu hamil. Adapun peranan dari posyandu ini yaitu untuk memberdayakan, memberikan kemudahaan layanan kesehatan, penyuluhan untuk mengatasi stunting dengan pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, memberikan ASI dan MPASI, akses air bersih, dan memantau pertumbuhan balita di posyandu. Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita, dan ibu hamil di posyandu harus didukung oleh data yang lengkap dan akurat dari hasil setiap kegiatan posyandu. Adapun laporan data balita, ibu hamil saat ini di Posyandu Anggrek I masih menggunakan buku tulis. Hal tersebut menyebabkan beberapa permasalahan seperti buku mudah rusak, hilang, ketidak sesuaian dan ketidak akuratan pelaporan, duplikasi data , tidak konsisten, hak akses data yang tidak terkondisikan, media penyimpanan bersifat sementara, sulit dilakukan pengolahan data untuk menghasilkan informasi penting tentang gambaran kondisi balita dan ibu hamil di lingkungan posyandu. Oleh karena itu posyandu harus memiliki Sistem Informasi Posyandu untuk pelaporan data, pencarian data, pemantauan pertumbuhan balita dan ibu hamil yang diakses dengan mudah dan cepat sehingga memiliki keakuratan, keamanan, ketersediaan, kelengkapan data berkelanjutan dan mendukung pengambilan keputusan dengan efektif dan efesien. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan kesehatan dan workshop penggunaan Sistem Informasi Posyandu. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kesadarana akan pentingnya kesehatan, tersedianya sistem informasi posyandu yang dapat digunakan masyarakat dan kader posyandu dengan baik dan benar untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan ibu hamil. ABSTRACT Pasirwaru Village is a village with a population of 5,511 people and has a superior program in the health sector, namely posyandu. Posyandu Anggrek I is a posyandu in Pasirwaru Village which has 60 toddlers and 10 pregnant women. The role of this posyandu is to empower, provide easy health services, provide counseling to overcome stunting by fulfilling the nutritional needs of pregnant women, provide breast milk and MPASI, access clean water, and monitor the growth of toddlers at the posyandu. Activities to monitor the growth of toddlers and pregnant women at posyandu must be supported by complete and accurate data from the results of each posyandu activity. As for the toddler data report, currently pregnant women at Posyandu Anggrek I still use notebooks. This causes several problems such as books being easily damaged, lost, inconsistencies and inaccuracies in reporting, duplication of data, inconsistencies, data access rights that are not conditioned, storage media is temporary, data processing is difficult to produce important information about the description of the condition of toddlers and pregnant women in the posyandu environment. Therefore, posyandu must have a Posyandu Information System for reporting data, searching for data, monitoring the growth of toddlers and pregnant women which is accessed easily and quickly so that it has accuracy, security, availability, completeness of continuous data and supports effective and efficient decision making. The methods used in this community service are health education and workshops on using the Posyandu Information System. The results of this activity are increased awareness of the importance of health, the availability of a posyandu information system that can be used by the community and posyandu cadres properly and correctly to monitor the growth and development of children and pregnant women.
Pelatihan Microsoft PowerPoint Tingkat Dasar untuk Guru-Guru SD Taruna Bakti Bandung Yulia Ery Kurniawati; Harya Bima Dirgantara; Yulius Denny Prabowo; Ester Lumba
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v1i2.395

Abstract

Kegiatan belajar mengajar selalu menjadi bagian dari pekerjaan seorang guru, media presentasi sebagai bahan ajar saat ini tidak hanya mengandalkan spidol dan kapur serta penjelasan dengan media suara langsung dari seorang guru. Pelatihan penggunaan Software Aplikasi Microsoft PowerPoint untuk menunjang pekerjaan para guru di sekolah sangat diperlukan, walaupun penggunaan spidol sebagai alat bantu masih diperlukan namun saat ini spidol atau alat tulis lain bukanlah satu-satunya perangkat yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kompetensi penggunaan software aplikasi untuk presentasi seperti Microsoft PowerPoint sangat diperlukan untuk menunjang pekerjaan guru di sekolah. Tujuan dari PkM ini adalah memberikan kemampuan kepada para guru untuk menyiapkan materi mengajar dalam bentuk multimedia menggunakan Microsoft PowerPoint sehingga meningkatkan kompetensi para guru dalam bidang presentasi dan penyampaian bahan ajar kepada para muridnya, selain itu kemampuan penggunaan Software Aplikasi PowerPoint ini juga bermanfaat untuk hal-hal diluar pengajaran, misalnya pada saat rapat di sekolah, pertemuan guru dan murid, presentasi kepada orang tua calon siswa dan mungkin dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Kendala yang dihadapi adalah perangkat dalam pelatihan yaitu laptop peserta yang beragam dengan spesifikasi bervariasi sehingga tidak memiliki aplikasi dengan versi Microsoft Power Point yang sama. Kendala kedua adalah kemampuan dasar para peserta juga bervariasi sehingga kecepatan belajar tidak sama, sehingga perlu pendampingan khusus bagi peserta beberapa pelatihan yang kurang memiliki kemampuan dasar. Hasil dari pelatihan ini adalah para guru mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan baru penggunaan Microsoft PowerPoint untuk membangun materi ajar multimedia.
Pelatihan Pendukung bagi Pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dalam Digitalisasi Pemasaran Yakobus Suharyono; Petrus Dwi Ananto Pamungkas; Robertus Koesmaryanto Oetomo; Gabriella Novianty Soedjarwo; Uus Rusmawan; Badie Uddin
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v3i1.673

Abstract

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pula bagi para pelaku UMKM yang secara umum berskala kecil, baik modal, tenaga kerja, produk hingga pangsa pasarnya. Tidak sedikit para pelaku UMKM yang membuka usahanya di rumah karena tidak sanggup membayar sewa tempat berjualan atau bahkan menutup usahanya. Berawal dari keprihatinan inilah maka dilaksanakan kegiatan pelatihan bagi para pelaku UMKM yang berada di wilayah Jabodetabek dengan tujuan memberikan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan untuk mampu bertahan melalui diversifikasi produk yang dijual hingga pemanfaatan teknologi. Pelatihan ini dilakukan secara online dengan media Zoom, demi tetap mendukung program pemerintah guna mengakhiri pandemi Covid-19 ini, dengan materi membangun jejaring pemasaran, fotografi sebagai kemampuan dasar kegiatan pemasaran digital produk UMKM, dan media sosial sebagai wahana pemasaran. Dalam pelatihan ini berhasil memaksimalkan gadget dan media sosial yang dimiliki oleh para peserta, terutama grup-grup yang sudah ada, untuk meningkatkan penjualan. Antusias yang tinggi dari para peserta dalam bertanya dan pendampingan dalam praktik langsung membuat pelatihan terasa berarti bagi para peserta pelatihan.

Page 3 of 11 | Total Record : 104