cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN" : 32 Documents clear
SUPLEMENTASI EKSTRAK KASAR BONGGOL NANAS (Ananas comosus L) PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE (Clarias sp.) DI KOLAM TANAH GAMBUT Ricky Djauhari; Maryani Maryani; Shinta Sylvia Monalisa; Mohamad Rozik; Ivone Christiana; Matling Matling; Diah Ayu Satyari Utami
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.702

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp.) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini ekstrak kasar bonggol nanas dicampurkan ke dalam pakan dengan dosis 0 (A), 3 (B), 6 (C), dan 9% (D) dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal 0,63-0,88 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m3 yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satiation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas pada dosis 6% (perlakuan C) menunjukkan hasil yang optimal pada kinerja pertumbuhan ikan lele dibanding perlakuan lainnya. Perlakuan C menghasilkan biomassa akhir (203,33 g), laju pertumbuhan (0,32 g/hari), laju pertumbuhan spesifik (13,69 %/hari), dan tingkat kelangsungan hidup (97,5%) yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas juga menunjukkan pengaruh positif pada efisiensi pemanfaatan pakan yang ditunjukkan dengan nilai rasio konversi pakan (0,77) yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas dapat menjadi terobosan baru pada pemeliharaan ikan pada kolam tanah gambut mengingat perannya yang signifikan dalam reduksi stress oksidatif selama pemeliharaan ikan.
APLIKASI PROBIOTIK HASIL MICROBIAL SCREENING SALURAN PENCERNAAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) SEBAGAI MATERIAL PENUNJANG PERTUMBUHAN DAN ANTIBODI ALAMI PADA IKAN Nuning Mahmudah Noor; Muliawati Handayani; Agung Kurniawan; Mulya Septika
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.703

Abstract

Budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) tidak terlepas dari ancaman microbial desease yang sering menyebabkan kegagalan panen. Penanggunalanan penyakit bacterial menggunakan antibiotik dapat mengakibatkan resistensi dan tidak ramah lingkungan. Pemanfaatan mikroflora yang diisolasi dari saluran cerna sebagai mikroorganisme yang memiliki potensi sebagai probiotik menjadi alternatif untuk menyelesaikan urgensi permasalahan ini. Selain memiliki memiliki kemampuan menekan pertumbuhan bakteri patogen, probiotik diujikan terhadap respon pertumbuhan dan pembentukan antibodi ikan. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi mikroba BAL (Bakteri Asam Laktat)dari saluran cerna ikan nila dan pengaplikasiannya pada budidaya ikan nila. Tahapan penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu isolasi mikroba dari saluran pencernaan, karakterisasi (morfologi, pewarnaan gram) dan uji invivo, pengujian mikroorganisme terhadap pertumbuhan dan antibody ikan nila. Identifikasi dilakukan melalui visualisasi (morfologi, warna, tekstur, koloni) dengan asumsi media spesifik NA telah menscreening koloni mikroorganisme yang tumbuh. Karakterisasi dilakukan dengan pewarnaan gram. Pengujian dilakukan pada pemeliharaan ikan dengan FCR 5%, berupa pakan yang telah difermentasi. Perlakuan A untuk pakan dengan tambahan probiotik kandidat hasil screening dan B untuk pakan dengan tambahan probiotik komersial. Uji perbaikan imun sistem dilakukan dengan membandingkan eritrosit dan leukosit di akhir pemeliharaan. Hasil screening mikroflora didapatkan empat isolat bakteri jenis bacillus dan satu isolate bakteri pseudomonas dan 1 isolat yeast Saccharomyces. Hasil pewarnaan gram semua isolate menunjukkan gram positif. Kepadatan bakteri pada probiotik dihitung pada pembesaran 1000x menunjukkan bahwa kapadatan microflora pada probiotik kandidat lebih tinggi dibandingkan dengan microflora di probiotik komersial walaupun tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan A menunjukkan nilai laju pertumbuhan yang lebih cepat senilai dua kali laju pertumbuhan pada perlakuan B. Namun, nilai SR perlakuan A 78,3% sedikit lebih rendah dari perlakuan B 81,3%.
The ANALISIS HISTOLOGI SEL Gracilaria sp. PADA MEDIA TERCEMAR MERKURI (Hg) Septiana Dwiyanti; Nuri Muahiddah
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.704

Abstract

Gracilaria sp. memiliki sifat filter feeder yang memiliki kemampuan dalam menyaring atau mengakumulasi segala unsur yang ada di lingkungannya. Kemampuan tersebut tentunya memungkinkan makroalga dapat mengadsorbsi logam berat merkuri (Hg) yang ada di lingkungan perairan.  Oleh karena itu, untuk mengetahui respon sel Gracilaria sp. terhadap konsentrasi merkuri (Hg) salah satunya dengan analisis histologi. Analisa histologi sel Gracilaria sp. pada media tercemar merkuri ini diharapkan dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana merkuri (Hg) dapat mempengaruhi rumput laut Gracilaria sp. yang dibudidayakan nantinya. Metode penelitian terdiri dari rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi Hg yang berbeda pada media budidaya. Parameter penelitian terdiri dan analisis histologi talus Gracilaria sp. dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya konsentrasi Hg yang berbeda pada media budidaya Gracilaria sp.  menyebabkan perubahan warna pada talus atau pelepasan pigmen yang diindikasikan Gracilaria sp. mengakumulasi Hg hingga tidak mampu mentolerer keberadaan Hg pada media budidaya. Berdasarkan hasil histologi menunjukkan bahwa sel mengalami perubahan struktur sel yang ditandai adanya kerusakan sel pada lapisan epeidermis atau dinding sel hingga medulla. Adanya logam berar Hg pada media, tidak berpengaruh besar pada kualitas air media pada penelitian ini. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Hg yang berbeda pada media budidaya Gracilaria sp. mempengaruhi perubahan sel.
PENINGKATAN PERILAKU GEMARIKAN PADA ANAK-ANAK DAN PENGARUHNYA PADA KESEHATAN DI KECAMATAN JUNJUNG Abdul Hanan; Sarifah Aini; Angkasa Putra; Hamdani Hamdani; Tatty Yuniarti; Dinno Sudino; Yenni Nuraini; Mira Maulita; Deni Aulia
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.705

Abstract

Kabupaten Solok memiliki potensi perikanan, baik dalam bidang penangkapan, budidaya, maupun pengolahan. Potensi perikanan tersebut merupakan sumber daya alam yang menjadi motor penggerak peningkatan konsumsi ikan pada anak-anak di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, namun pada kenyataanya konsumsi olahan ikan masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsumsi ikan dan gizi anak-anak menggunakan olahan produk perikanan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai dengan 15 Mei 2020 secara observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sumber daya manusia yang ada di lokasi penelitian adalah pelaku usaha perikanan sebanyak 194 orang yang tergabung dalam 14 kelompok perikanan. Bidang usaha pada kelompok perikanan tersebut meliputi penangkapan (80 pelaku usaha), budidaya (63 pelaku usaha), dan pengolahan (51 pelaku usaha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan anak-anak mengalami peningkatan dengan rata-rata tingkat konsumsi ikan 71,24%. Diversifikasi produk olahan meliputi olahan ikan bilih krispi, bakso ikan nila, dan nugget ikan nila.
KEBIASAAN MAKAN IKAN LAYUR (Lepturacanthus savala Cuvier 1829) YANG DIDARATKAN DI PANTAI PANGANDARAN Imtiyaz Nur Shadrina; Imtiyaz Nur; Zuzy Anna; Yuniar Mulyani
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.706

Abstract

Ikan layur (Lepturacanthus savala) menjadi salah satu ikan yang diminati masyarakat. Hal tersebut dapat mendorong penangkapan secara berlebihan (overfishing) sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi populasi ikan layur. Maka diperlukan pengelolaan sumber daya ikan layur untuk menjaga kelestarian populasi ikan layur tersebut. Melakukan pengkajian terhadap aspek biologi ikan seperti kebiasaan makan dapat menjadi salah satu upaya awal dalam menentukan sistem pengelolaan sumber daya ikan layur. Karena makanan adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi banyak aspek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan ikan layur hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pantai Timur Pangandaran meliputi panjang usus relatif, indeks bagian terbesar dan tingkat trofik. Pengambilan ikan menggunakan metode sampling dengan teknik pengambilan secara acak. Terdapat 84 sampel ikan layur pada musim hujan dan 96 sampel ikan pada musim kemarau. Setiap sampel ikan diukur panjang total dan berat tubuhnya, kemudian dilakukan pembedahan. Saluran pencernaan diambil dan diukur panjangnya serta diamati komposisi jenis makanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan layur memiliki panjang usus relatif berkisar antara 0,2 – 0,4 mm. Komposisi makanan ikan layur pada musim hujan terdiri dari ikan tembang kecil sebesar 88,04% sebagai makanan utama dan udang kecil sebesar 11,96% sebagai makanan pelengkap, sedangkan pada musim kemarau terdiri dari ikan tembang kecil sebesar 91,31% sebagai makanan utama, ikan teri sebesar 6,30% sebagai makanan pelengkap dan udang kecil sebesar 2,38% sebagai makanan tambahan. Ikan layur merupakan ikan karnivora dengan nilai tingkat trofik 4,0.
PEMETAAN KERAPATAN VEGETASI MANGROVE MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DI KECAMATAN JAWAI, KABUPATEN SAMBAS Nurul Fatimah Yunita; Muhammad Usman; Dewi Merdekawati
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.707

Abstract

Mengrove merupakan tumbuhan di wilayah pesisir yang dapat hidup di lingkungan bersalinitas tinggi serta memiliki kemampuan untuk membentuk ekosistem. Ekosistem mangrove juga menjadi salah satu ekosistem yang produktif di lingkungan pesisir. Tumbuhan ini dapat ditemui di lingkungan pesisir Kabupaten Sambas salah satunya di wilayah Kecamatan Jawai. Namun, mangrove di wilayah kecamatan ini cenderung sering mengalami perubahan yang dalam hal ini adalah perubahan kerapatannya. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk memantau perubahan vegetasi mangrove dengan menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di wilayah Kecamatan Jawai selama 2013 - 2022. NDVI sendiri digunakan untuk menggambarkan tingkat kerapatan suatu vegetasi. Pemantauan dilakukan pada tiap interval waktu 3 tahun yaitu pada 2013, 2016, 2019 dan 2022. Hasil dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa NDVI mangrove di Kecamatan Jawai terbagi kedalam 3 klasifikasi tingkat kerapatan yaitu kerapatan rendah, sedang dan tinggi. Dan klasifikasi kelas kerapatan tinggi seiring dengan perubahan waktu cenderung dominan dibanding kelas kerapatan rendah dan sedang. Nilai NDVI mangrove di Kecamatan Jawai menunjukkan adanya kondisi fluktuatif pada tiap periode waktu tahun 2013, 2016, 2019 dan 2022. Dengan nilai NDVI 2013 berkisar pada 0,0823 – 0,4168; NDVI 2016 berkisar pada 0,1080 – 0,5445; NDVI 2019 berkisar pada 0,0038 – 0,5380; dan NDVI 2022 berkisar pada 0,0168 – 0,5544.
KAJIAN SEBARAN DAN TINGKAT PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN: STUDI KASUS SUNGAI PELUS, BANYUMAS, JAWA TENGAH: KAJIAN SEBARAN DAN TINGKAT PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN: STUDI KASUS SUNGAI PELUS, BANYUMAS, JAWA TENGAH Siti Hotijah; Dewi Nugrayani; Dewi Wisudyanti Budi Hastuti; Nuning Vita HIDAYATI
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.710

Abstract

Logam berat Pb yang berasal dari aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Pelus, diantaranya permukiman, pertanian, perkebunan, transportasi air, kegiatan industri, pertambangan pasir, maupun rumah tangga. Logam berat yang berada pada perairan lama-kelamaan akan mengendap di dasar perairan membentuk sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan tingkat pencemaran logam berat Pb pada sedimen di sungai Pelus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling pada tujuh titik stasiun. Kandungan logam berat Pb pada sedimen di tujuh titik stasiun berkisar 1,6626 – 2,672 mg/kg dengan rata-rata sebesar 1,9791 mg/kg. Berdasarkan pedoman standar baku mutu, logam berat Pb pada sedimen di Sungai Pelus masih dalam konsentrasi aman sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kualitas lingkungan dan kehidupan biota. Sungai Pelus mempunyai nilai rataan Contamination Factor (CF) logam Pb sebesar 0,1164 (kontaminasi rendah), nilai rataan Pollution Load Index (PLI) logam Pb sebesar 0,2323 (tidak tercemar), nilai rataan Enrichment Factor (EF) logam Pb sebesar 0,6072 (pengayaan minimal), serta nilai rataan Index of Geochemistry (Igeo) logam Pb sebesar 0,0234 (tercemar ringan).
KERAGAMAN GASTROPODA DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE TELOK BERDIRI SUNGAI KUPAH KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT: KERAGAMAN GASTROPODA DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE TELOK BERDIRI SUNGAI KUPAH KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Maria Yuvela Honen; Minsas Minsas; Shifa Helena
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.716

Abstract

Gastropoda menjadi salah satu biota yang dapat dijadikan sebagai bioindikator dalam memonitor suatu pencemaran lingkungan dan kerusakan hutan mangrove serta berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir pantai, dan ekosistem mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur komunitas gastropoda di kawasan ekowisata mangrove Telok Berdiri Sungai Kupah, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2023. Metode penentuan stasiun menggunakan metode purposive random sampling ditentukan 3 stasiun berdasarkan rona lingkungan yang berbeda. Metode pengambilan sampel menggunakan metode transek 1 x 1 meter dan sampel dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi gastropoda didapatkan 6 ordo, 7 famili, 10 genus dan 17 spesies. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Cerithidea quoyii. Kepadatan gastropoda berkisar 124 ind/m2 sampai 286 ind/m2, paling tinggi ditemukan pada stasiun 2 dan paling rendah pada stasiun 1. Indeks keanekaragaman gastropoda berkisar 0,9250 sampai 2,0068 dengan kategori sedang sampai tinggi. Indeks keseragaman berkisar 0,3722 sampai 0,7604 dengan kategori rendah hingga sedang, dan indeks dominansi berkisar 0,1601 sampai 0,2328 dengan kategori rendah. Korelasi kepadatan gastropoda dengan parameter fisika kimia berkorelasi positif dengan pH tanah yang bernilai 0,86 dan berkorelasi negatif terhadap suhu tanah yang bernilai -0,5.
HISTOLOGI PERKEMBANGAN ORGAN LARVA YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacares) Yuliana Asri; Kukuh Nirmala; Tri Heru Prihadi; John Harianto Hutapea; Muh Azril
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.717

Abstract

Yellowfin tuna merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kendala utama dalam budidaya yaitu terjadi kematian massal pada stadia awal pemeliharaan larva. Pengamatan terkait perkembangan awal organ larva yellowfin tuna secara histologi perlu dilakukan untuk mendapat informasi dasar dalam pengembangan teknik pemeliharaan larva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan organ penglihatan, penciuman, gelembung renang dan sistem pencernaan larva secara histologi. Sampel larva diambil sebanyak 15 ekor pada umur satu hari (D1), D3, D5, D7, D10 dan D13. Metode histologi yang digunakan adalah metode Bouins. Sampel direndam selama 4–6 jam pada larutan bouins, dipindahkan ke dalam larutan berisi alkohol 70% untuk didehidrasi dengan konsentrasi bertingkat hingga 100%. Sampel dijernihkan dalam xylene dan diresapkan dalam paraffin, dipotong dengan microtom dan pewarnaan dengan haematoxylin dan eosin. Hasil menunjukkan pada D1 sistem pencernaan berbentuk tabung lurus sederhana, sistem penglihatan, penciuman dan gelembung renang belum terbentuk sempurna. Hari ke 3 saluran pencernaan mulai terbentuk, organ telinga dalam, penciuman, mata, esofagus, lambung dan ginjal juga sudah mulai terbentuk. Retina dan pigmen mata sudah berkembang lebih baik, gelembung renang juga sudah terbentuk dan organ penciuman semakin jelas pada umur D5. Organ-organ larva terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan pertambahan umur larva. Berdasarkan perkembangan penglihatan, penciuman, pencernaan larva yellowfin tuna sudah bisa diberikan pakan pertama pada hari ke 3 setelah menetas.
POTENSI DAN KADAR NUTRISI IKAN RUCAH YANG DIDARATKAN DI PANTAI AMPENAN, NUSA TENGGARA BARAT Wastu Ayu Diamahesa; Bagus Dwi Hari Setyono; Rangga Idris Affandi; Damai Diniariwisan
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.718

Abstract

Penelitian ini berfokus pada ikan rucah, hasil samping dari kegiatan penangkapan ikan yang masih menjadi bagian signifikan dari tangkapan nelayan di Pantai Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sayangnya, seringkali ikan rucah ini tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga berpotensi menjadi limbah dan menimbulkan risiko pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas ikan rucah yang didaratkan di Pantai Ampenan, Mataram, dengan fokus pada analisis kadar nutrisi. Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian ini, dengan analisis yang bersifat deskriptif. Sampel ikan yang diperoleh dari nelayan dianalisis untuk menentukan kadar protein, lemak, dan air. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar protein pada ikan rucah yang didaratkan di Pantai Ampenan, Mataram berkisar antara 71,52% hingga 72,34% untuk fillet, dan 54,80% hingga 70,60% untuk seluruh tubuh. Sedangkan kadar lemak ikan rucah bervariasi antara 0,65% hingga 4,23% untuk fillet, dan 0,96% hingga 6,31% untuk seluruh tubuh.Temuan ini mengindikasikan bahwa ikan rucah memiliki potensi nutrisi yang signifikan, terutama dalam hal kadar protein. Evaluasi ini memberikan wawasan yang berharga terkait potensi pemanfaatan ikan rucah sebagai sumber nutrisi yang bernilai, serta menciptakan pemahaman lebih lanjut terkait dampak lingkungan dan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh dari optimalisasi pemanfaatan ikan ini.

Page 3 of 4 | Total Record : 32