cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 282 Documents
REVITALISASI PERENCANAAN PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA Azmi, Muh. Raihan Al; Suyatman, Suyatman
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5013

Abstract

ABSTRACT This study aims to explore efforts to improve the quality of education through the revitalization of planning. It employs a qualitative approach, as the data collected are in the form of words rather than numbers. This research uses a library research method by gathering data from sources such as books, journals, and other materials relevant to the topic. The findings reveal that the quality of education in Indonesia remains low, mainly due to an overemphasis on cognitive aspects while neglecting the development of students’ potential and character. Additionally, the centralized nature of educational policy-making presents another challenge. Efforts to improve quality can be pursued through the revitalization of educational planning. Educational planning is a stage in which systematic and clear steps are arranged to achieve desired goals. It includes curriculum planning, learning method planning, educator resource planning, and evaluation planning. Planning serves as an initial framework for the expected outcomes. With proper planning, the direction and process of education become clearer, allowing for reduced errors in implementation. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui revitalisasi perencanaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang didapat berupa kata-kata bukan berupa angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian telaah pustaka (library research) dengan mengumpulkan data yang didapat dari sumber-sumber yang diperoleh dari buku, jurnal, ataupun bahan-bahan lain yang sesuai dengan tema pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah karena terlalu menekankan aspek kognitif dan mengabaikan pengembangan potensi serta karakter siswa. Selain itu, kebijakan pendidikan yang tersentralisasi juga menjadi hambatan. Upaya peningkatan mutu dapat dilakukan melalui revitalisasi perencanaan pendidikan. Perencanaan pendidikan merupakan tahapan dalam menyusun langkah-langkah secara sistematis dan jelas mengenai proses yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pendidikan meliputi perencanaan kurikulum, perencanaan metode pembelajaran, perencanaan sumber daya pendidik, dan perencanaan evaluasi. Perencanaan dapat menjadi gambaran awal tentang hasil yang akan dicapai. Dengan adanya perencanaan dapat memberikan kejelasan arah dan proses sehingga tingkat kesalahan dapat diminimalisir.
KECERDASAN EMOSIONAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SABIYA LUKA YANG KAU TOREHKAN KARYA MELLYANA DHIAN Leksani, Novrin Anggit; Fauzan, Akhmad
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6003

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by the importance of emotional intelligence in shaping the character of a figure in a literary work, especially female characters who face complex emotional conflicts. The novel Sabiya Luka yang Kau Torehkan by Mellyana Dhian was chosen because it presents a main character who experiences betrayal and deep inner dynamics. The focus of this research is to describe the form of emotional intelligence of the main character in the novel, as well as how emotional intelligence influences decision making and character development. This research uses a qualitative approach with a descriptive method, and analyzes the contents of the novel based on Daniel Goleman's emotional intelligence theory which includes five main aspects: recognizing one's own emotions, managing emotions, motivating oneself, recognizing other people's emotions, and building relationships. Data were obtained through reading and note-taking techniques from the novel text. The results of the study show that the main character in the novel has the ability to manage emotions significantly, which is reflected in self-control, resilience in dealing with trauma, and the ability to build healthy interpersonal relationships even under pressure. The main conclusion of this study is that emotional intelligence plays an character, as well as being the main force in dealing with conflict and rebuilding a more meaningful life. ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kecerdasan emosional dalam membentuk karakter tokoh dalam karya sastra, khususnya tokoh perempuan yang menghadapi konflik emosional kompleks. Novel Sabiya Luka yang Kau Torehkan karya Mellyana Dhian dipilih karena menampilkan tokoh utama yang mengalami pengkhianatan dan dinamika batin mendalam. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kecerdasan emosional tokoh utama dalam novel tersebut, serta bagaimana kecerdasan emosional memengaruhi pengambilan keputusan dan perkembangan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, serta menganalisis isi novel berdasarkan teori kecerdasan emosional Daniel Goleman yang mencakup lima aspek utama: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Data diperoleh melalui teknik baca dan catat dari teks novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel memiliki kemampuan mengelola emosi secara signifikan, yang tercermin dari pengendalian diri, ketahanan menghadapi trauma, serta kemampuan membangun hubungan interpersonal yang sehat meski dalam tekanan. Simpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosional berperan penting dalam membentuk karakter tangguh pada tokoh utama, serta menjadi kekuatan utama dalam menghadapi konflik dan membangun kembali kehidupan yang lebih bermakna.
META-ANALISIS: AUGMENTED REALITY SEBAGAI CARA BARU YANG TERBUKTI EFEKTIF MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN Ramadhan, Raihan; Zaki, Khilda Rahmi; Ambiyar, Ambiyar; Usmeldi, Usmeldi
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6209

Abstract

The development of Augmented Reality (AR) technology offers great potential to revolutionize the world of education by creating a more immersive learning experience. The background of this study is the challenge of maintaining student attention in conventional learning methods. The main focus of this study is to analyze and empirically prove the effectiveness of using AR in improving student attention. To achieve this goal, this study uses a comprehensive meta-analysis method. The important stages include systematic identification and selection of 20 relevant quantitative studies that directly compare AR-based learning with conventional learning. Data from these studies were then integrated and statistically analyzed to measure the magnitude of the combined effect. The main findings of the study indicate that learning using AR is significantly superior in improving student attention, with a large effect size (d = 1.06, 95% CI: 0.41-1.70, p < 0.01). It is concluded that AR is a very effective tool to make learning more interesting and interactive. However, further research is needed to explore in depth the cognitive mechanisms underlying the effectiveness of this technology in the educational context. ABSTRAKPerkembangan teknologi Augmented Reality (AR) menawarkan potensi besar untuk merevolusi dunia pendidikan dengan menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif. Latar belakang penelitian ini adalah tantangan untuk mempertahankan perhatian siswa dalam metode pembelajaran konvensional. Fokus utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris efektivitas penggunaan AR dalam meningkatkan perhatian siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yang komprehensif. Tahapan pentingnya meliputi identifikasi dan seleksi sistematis terhadap 20 studi kuantitatif relevan yang membandingkan secara langsung antara pembelajaran berbasis AR dengan pembelajaran konvensional. Data dari studi-studi tersebut kemudian diintegrasikan dan dianalisis secara statistik untuk mengukur besaran efek gabungan. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan AR secara signifikan lebih unggul dalam meningkatkan perhatian siswa, dengan efek ukuran yang besar (d = 1.06, 95% CI: 0.41-1.70, p < 0.01). Disimpulkan bahwa AR merupakan alat bantu yang sangat efektif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi secara mendalam mekanisme kognitif yang mendasari efektivitas teknologi ini dalam konteks pendidikan.
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA KULIAH PEMROGRAM KOMPUTER Pratiwi, Nurul; Alim, Khairul
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6210

Abstract

This study aims to compare the effectiveness of the Project Based Learning (PjBL) model and the direct instruction method in improving student learning outcomes in the Computer Programming course. The research employed a quasi-experimental design using a posttest-only control group design without a pretest. The sample consisted of two parallel classes selected purposively, one serving as the experimental group (PjBL) and the other as the control group (direct instruction). A learning outcomes test was administered at the end of the instructional process. The Shapiro-Wilk test indicated that the data were not normally distributed, while Levene’s test showed that the data were homogeneous. Consequently, data analysis was conducted using the non-parametric Mann-Whitney U Test. The results revealed a statistically significant difference between the two groups. Students in the PjBL group achieved higher average scores and exhibited a more consistent score distribution compared to those in the direct instruction group. These findings suggest that the PjBL model is more effective in enhancing conceptual understanding and learning outcomes in the context of computer programming education. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan direct instruction dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pemrograman Komputer. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan bentuk posttest only control group design, tanpa dilakukan pretest sebelumnya. Sampel terdiri dari dua kelas paralel yang dipilih secara purposif, masing-masing sebagai kelompok eksperimen (PjBL) dan kelompok kontrol (direct instruction). Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan setelah proses pembelajaran. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal, sementara uji homogenitas dengan Levene’s Test menunjukkan bahwa data bersifat homogen. Oleh karena itu, analisis data dilakukan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kedua kelompok. Mahasiswa pada kelompok PjBL memiliki rata-rata skor tes yang lebih tinggi dan distribusi nilai yang lebih merata dibandingkan kelompok direct instruction. Temuan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PjBL lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemrograman Komputer.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DEEPL TRANSLATE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA SISWA Isnaeni, Resti; Purnaningsih, Pari; Sukmawati, Nur Najibah
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6211

Abstract

Along with the rapid development of artificial intelligence technology, this study aims to analyze the effectiveness of using DeepL Translate as a tool to improve students' English vocabulary mastery. The main focus of the study is to determine whether there is a significant difference between learning integrated with translation technology and conventional methods. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental design, involving 60 XII di SMK YPUI Parung who are divided into experimental and control groups. The important stages of the study include giving a pre-test, implementing learning for eight weeks where the experimental group uses DeepL Translate, and ending with a post-test and distributing a perception questionnaire. The data obtained were analyzed using statistical tests to compare the results of the two groups. The results showed that the experimental group experienced an increase in vocabulary mastery that was statistically more significant than the control group. This finding is also supported by students' positive perceptions of the use of technology as a learning tool. It is concluded that the integration of DeepL Translate in a directed and structured manner is an effective strategy and can provide practical contributions for educators in developing technology-based language learning methods. ABSTRAKSeiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan DeepL Translate sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa. Fokus utama penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara pembelajaran yang diintegrasikan dengan teknologi penerjemah dan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental, melibatkan 60 siswa XII di SMK YPUI Parung yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Tahapan penting penelitian meliputi pemberian pre-test, implementasi pembelajaran selama delapan minggu di mana kelompok eksperimen menggunakan DeepL Translate, dan diakhiri dengan post-test serta penyebaran kuesioner persepsi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik untuk membandingkan hasil kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan penguasaan kosakata yang secara statistik lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Temuan ini juga didukung oleh persepsi positif siswa terhadap penggunaan teknologi sebagai alat bantu belajar. Disimpulkan bahwa integrasi DeepL Translate secara terarah dan terstruktur merupakan strategi yang efektif dan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pendidik dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa berbasis teknologi.
ASESMEN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN PAI: SEBUAH ASESMEN UNTUK MENEMUKAN POTENSI SISWA Rosfiani, Okta; Aulia, Vina; Fathurrahman, Helmi; Azkiya, Silvy Nada; Azis, Muhamad Faisal King Abdul
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6419

Abstract

ABSTRACT This qualitative study explores the implementation of alternative assessments in Islamic Religious Education (PAI) and their role in holistically identifying students' multidimensional potential. Using a case study approach through classroom observations, in-depth interviews with PAI teachers, and document analysis (lesson plans, student portfolios, and project assessments), this study found that alternative assessment methods such as spiritual portfolios, values-based projects, and systematic observation were effective in uncovering students' hidden potential beyond cognitive achievement. Five key potentials identified include: (1) religious leadership (qiy?dah d?niyyah), (2) interpersonal skills in Islamic da'wah (futuwwah), (3) creative expression of Islamic values (ibd?'iyyah), (4) practical worship skills (mah?rah 'amaliyyah), and (5) spiritual reflection (muh?sabah nafsiyyah). These findings align with the maq??id al-shar?'ah framework, particularly in nurturing students' spiritual (hifzh al-nafs), intellectual (hifzh al-'aql), and social (hifzh al-nasl) development. However, this study identified challenges such as teachers' difficulties in designing multidimensional rubrics, subjectivity in affective-spiritual evaluation, and time constraints for personal feedback. To address this, this study proposes an integrative assessment model that combines Sufi triangulation (teacher insight, self-reflection, and peer feedback) and a digital portfolio platform to enhance objectivity and sustainability. This study's contribution to Islamic education discourse lies in recontextualizing assessment as a tool for talent mapping and value internalization, while also offering practical recommendations for teacher training and Islamic Religious Education curriculum development. ABSTRAK Studi kualitatif ini mengeksplorasi implementasi asesmen alternatif dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dan perannya dalam mengidentifikasi potensi multidimensional siswa secara holistik. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus melalui observasi kelas, wawancara mendalam dengan guru PAI, dan analisis dokumen (rencana pembelajaran, portofolio siswa, dan penilaian proyek), penelitian ini menemukan bahwa metode asesmen alternatif seperti portofolio spiritual, proyek berbasis nilai, dan observasi sistematis, efektif dalam mengungkap potensi tersembunyi siswa di luar pencapaian kognitif. Lima potensi kunci yang teridentifikasi meliputi: (1) kepemimpinan religius (qiy?dah d?niyyah), (2) keterampilan interpersonal dalam dakwah Islam (futuwwah), (3) ekspresi kreatif nilai-nilai Islam (ibd?'iyyah), (4) kemahiran ibadah praktis (mah?rah 'amaliyyah), dan (5) refleksi spiritual (muh?sabah nafsiyyah). Temuan ini selaras dengan kerangka maq??id al-shar?'ah, khususnya dalam memelihara perkembangan spiritual (hifzh al-nafs), intelektual (hifzh al-'aql), dan sosial (hifzh al-nasl) siswa. Meskipun demikian, studi ini mengidentifikasi tantangan seperti kesulitan guru dalam merancang rubrik multidimensional, subjektivitas dalam evaluasi afektif-spiritual, dan kendala waktu untuk umpan balik personal. Untuk mengatasi ini, penelitian ini mengusulkan model asesmen integratif yang menggabungkan triangulasi sufistik (wawasan guru, refleksi diri, dan umpan balik teman sebaya) dan platform portofolio digital guna meningkatkan objektivitas dan keberlanjutan. Kontribusi studi ini pada diskursus pendidikan Islam terletak pada rekontekstualisasi asesmen sebagai alat pemetaan bakat dan internalisasi nilai, sekaligus menawarkan rekomendasi praktis untuk pelatihan guru dan pengembangan kurikulum PAI.
REKONSTRUKSI KURIKULUM BERBASIS MULTIKULTURAL UNTUK MENANGGAPI TANTANGAN KEBERAGAMAN DI INDONESIA Rohmah, Putri Ainur; Adiba, Ida Zahara
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6438

Abstract

ABSTRACT This study aims to reconstruct a multicultural-based curriculum at the elementary school level in response to the increasingly complex challenges of social, cultural, and religious diversity in Indonesia. This diversity represents both a wealth and a challenge that requires an educational approach capable of developing an inclusive, tolerant, and just generation. This research uses an exploratory qualitative approach, combining literature and case study methods. The case study location was SDN Kenalan, a school located in a pluralistic community. The results indicate that the practice of multicultural values has been integrated into learning activities, local content, and school culture, although not yet explicitly stated in formal curriculum documents. Challenges faced include the lack of operational policies and low teacher preparedness in developing multicultural-based learning strategies. Based on the findings, this study proposes a curriculum reconstruction model consisting of four main elements: objectives and indicators of multicultural learning, contextual teaching materials, participatory learning strategies, and an inclusive school culture. This model is expected to contribute to the development of education policies that are more responsive to the plurality of Indonesian society. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kurikulum berbasis multikultural di tingkat sekolah dasar sebagai respons terhadap tantangan keberagaman social, budaya dan agama yang semakin kompleks di Indonesia. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan sekaligus tantangan yang memerlukan pendekatan pendidikan yang mampu membentuk generasi inklusif, toleran, dan adil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan mengombinasikan metode studi pustaka dan studi kasus. Lokasi studi kasus dilakukan di SDN Kenalan, sebuah sekolah yang berada dalam lingkungan masyarakat majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik nilai-nilai multikultural telah diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran, konten lokal, serta budaya sekolah, meskipun belum tertuang secara eksplisit dalam dokumen kurikulum formal. Tantangan yang dihadapi meliputi ketiadaan kebijakan operasional dan rendahnya kesiapan guru dalam menyusun strategi pembelajaran berbasis multikultural. Berdasarkan hasil temuan, penelitian ini menawarkan model rekonstruksi kurikulum yang terdiri dari empat elemen utama: tujuan dan indikator pembelajaran multikultural, bahan ajar kontekstual, strategi pembelajaran partisipatif, dan budaya sekolah yang inklusif. Model ini diharapkan menjadi kontribusi dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih responsif terhadap pluralitas masyarakat Indonesia.
PERAN PENGAJAR SEKOLAH MINGGU DALAM MENANAMKAN KARAKTER RELIGIUS PDF PADA ANAK USIA DINI (4-8 TAHUN) Koeslulat, Welmenci
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6559

Abstract

The Formation of Religious Character through PDF (Praise, Prayer, and the Word) in Children from an Early Age is a fundamental aspect of Christian faith education. Sunday School teachers play a vital role in shaping these religious values. This study aims to explore in depth the role of Sunday School teachers in instilling religious character through PDF in children, based on a literature review. The method used is a literature study, analyzing various scholarly articles, books on Christian education theology, and relevant previous research. The findings indicate that Sunday School teachers play a crucial role in nurturing religious character through their integrity and creativity in integrating PDF elements. Praise serves as a medium of spiritual expression, prayer as a means of building a personal relationship with God, and the Word as the foundation of moral values. However, the study also reveals that few research efforts have systematically integrated these three elements within the context of children's education. Therefore, this study recommends the development of a more applicable and contextual religious character education model based on PDF for Sunday School. ABSTRAKPembentukan karakter religius PDF (Pujian, Doa, dan Firman) bagi anak sejak usia dini merupakan aspek fundamental dalam pendidikan iman Kristen. Pengajar Sekolah Minggu memiliki peran vital dalam membentuk nilai-nilai religius tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran pengajar Sekolah Minggu dalam menanamkan karakter religius PDF bagi anak berdasarkan telaah pustaka. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dengan menganalisis berbagai artikel ilmiah, buku teologi pendidikan Kristen, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa peran pengajar sekolah minggu sangat penting dalam menanamkan karakter relegius, melalui integritas dan kreatifitas dalam mengintegrasikan PDF. Pujian berfungsi sebagai media ekspresi spiritual, doa sebagai sarana pembentukan hubungan personal dengan Tuhan, dan firman sebagai dasar nilai moral. Namun, kajian ini juga menemukan bahwa belum banyak penelitian yang mengintegrasikan ketiga elemen ini secara sistematis dalam konteks pendidikan anak. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan model pendidikan karakter religius berbasis PDF yang lebih aplikatif dan kontekstual untuk Sekolah Minggu.
KOMPONEN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Mudrikah, Mudrikah; Rachmawati, Nuzulia; Adibah, Ida Zahara
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6575

Abstract

ABSTRACT The cultural diversity inherent in the identity of the Indonesian nation necessitates the development of an Islamic Religious Education (PAI) curriculum that not only teaches normative values but is also capable of adapting inclusively to social change and fostering positive transformation within society. The aim of this study is to comprehensively explore the components and models for developing a multicultural-based Islamic Religious Education (PAI) curriculum using a qualitative approach through the method of library research. Data were collected and analyzed from various academic literature, scholarly articles, and relevant curriculum policy documents. The findings indicate that the design of a multicultural-oriented Islamic Religious Education (PAI) curriculum must be grounded in fundamental values such as tolerance, justice, respect for diversity, and universal humanism. This curriculum is designed to integrate Islamic teachings with national values through contextual and pedagogical approaches that are responsive to students’ sociocultural backgrounds. The proposed model emphasizes dialogical, reflective, and participatory learning, aiming to develop students' religious character while also nurturing multicultural awareness. Thus, a multicultural-based PAI curriculum functions not only as a medium for character and spiritual development, but also as a strategic tool in fostering inclusivity, national identity, and readiness to live in a pluralistic society. ABSTRAK Keanekaragaman budaya yang melekat pada identitas bangsa Indonesia menuntut pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang tidak sekadar mengajarkan nilai-nilai normatif, tetapi juga mampu beradaptasi secara inklusif terhadap perubahan sosial dan mendorong transformasi positif dalam masyarakat. ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara komprehensif berbagai komponen dan model pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berlandaskan nilai-nilai multikultural, dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kepustakaan. Data dikumpulkan dan dianalisis dari berbagai literatur akademik, artikel ilmiah, serta dokumen kebijakan kurikulum yang relevan. Temuan studi ini mengindikasikan bahwa penyusunan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berorientasi pada multikulturalisme harus dilandasi oleh nilai-nilai fundamental, antara lain sikap toleran, keadilan, penghargaan terhadap keberagaman, serta prinsip-prinsip humanisme yang bersifat universal. Kurikulum ini dirancang untuk mengintegrasikan ajaran Islam dengan nilai-nilai kebangsaan melalui pendekatan kontekstual dan pedagogis yang menyesuaikan dengan latar belakang sosial budaya peserta didik. Model yang diusulkan menekankan pembelajaran yang dialogis, reflektif, dan partisipatif, sehingga mampu membentuk karakter peserta didik yang religius sekaligus memiliki kesadaran multikultural. Dengan demikian, kurikulum PAI berbasis multikultural tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembentukan akhlak dan spiritualitas, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam membangun sikap inklusif, rasa kebangsaan, dan kesiapan hidup dalam masyarakat yang plural.
PERAN STRATEGIS PENDIDIKAN DALAM MEMPERKUAT INTEGRASI GREEN-BLUE, EKONOMI DIGITAL DAN KREATIF UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Hadiyani, Rahmilia; Azis, Darlis; Khairul, Muhammad; Angkasa, Muhammad Akbar
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6668

Abstract

ABSTRACT Economic education has a strategic role in strengthening the integration of the Green-Blue Economy (GBE), Digital Economy (ED), and Creative Economy (CE) sectors as pillars of sustainable development in Indonesia. This research aims to analyze the structural barriers in the trisectoral integration and formulate a relevant transformative education model. Using the Systematic Literature Review (SLR) method based on the PRISMA protocol, 68 selected documents (2018-2024) were thematically analyzed using the Braun & Clarke approach. The results showed three main findings: (1) significant cross-sector competency gaps, (2) low adoption of integrative curricula in higher and vocational education, and (3) evidence of the effectiveness of project-based education approaches in improving HR competitiveness. The "Pentagon Education" conceptual model is proposed as an innovative framework based on five elements: trisectoral curriculum, experiential pedagogy, penta-helix collaboration, digital infrastructure, and impact evaluation. The model is proven to boost the growth of the green-digital-creative sector 2.3 times faster in regions that have implemented it. These findings provide an important basis for education policy reform and sustainable human capital planning in Indonesia. ABSTRAK Pendidikan ekonomi memiliki peran strategis dalam memperkuat integrasi sektor Green-Blue Economy (GBE), Ekonomi Digital (ED), dan Ekonomi Kreatif (EK) sebagai pilar pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan struktural dalam integrasi trisektoral tersebut dan merumuskan model pendidikan transformatif yang relevan. Menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) berdasarkan protokol PRISMA, sebanyak 68 dokumen terpilih (2018–2024) dianalisis secara tematik menggunakan pendekatan Braun & Clarke. Hasil menunjukkan tiga temuan utama: (1) kesenjangan kompetensi lintas sektor yang signifikan, (2) rendahnya adopsi kurikulum integratif di pendidikan tinggi dan vokasi, serta (3) bukti efektivitas pendekatan pendidikan berbasis proyek dalam meningkatkan daya saing SDM. Model konseptual “Pentagon Education” diusulkan sebagai kerangka inovatif berbasis lima elemen: kurikulum trisektoral, pedagogi experiential, kolaborasi penta-helix, infrastruktur digital, dan evaluasi berdampak. Model ini terbukti mendorong pertumbuhan sektor hijau-digital-kreatif 2,3 kali lebih cepat di wilayah yang telah mengimplementasikannya. Temuan ini menjadi dasar penting bagi reformasi kebijakan pendidikan dan perencanaan SDM berkelanjutan di Indonesia.