cover
Contact Name
Budirman
Contact Email
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Phone
+6281342567647
Journal Mail Official
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Implementasi Riset Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 27227480     DOI : https://doi.org/10.32382/mirk.v5i2
Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan adalah jurnal ilmiah yang dipublikasioleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan fokus pada hasil-hasil pengabdian masyarakat dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Articles 48 Documents
Pengaruh Pemeriksaan Darah Rutin Pada Ibu Hamil Di Makassar Terhadap Pencegahan Stunting Artati Artati; Hikmawati Mas’ud; Budirman Budirman
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1148

Abstract

Pemeriksaan darah rutin, khususnya hemoglobin, eritrosit, leukosit, dan trombosit, merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium penting dalam kehamilan untuk mendeteksi kesehatan ibu hamil secara dini. Penelitian ini melibatkan 27 ibu hamil di Kelurahan Banta-Bantaeng dan Mandala, Kota Makassar. Berdasarkan data Demografi, peserta terdiri dari berbagai usia, dengan mayoritas berusia 20-30 tahun, dan latar belakang pendidikan yang bervariasi, termasuk lulusan SMA dan perguruan tinggi. Hasil pemeriksaan darah rutin yang abnormal dapat berpotensi memicu masalah stunting pada generasi mendatang. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan darah rutin dan menyediakan layanan pemeriksaan gratis. Metode yang digunakan termasuk penyuluhan, wawancara, dan pemeriksaan darah. Sebelum sosialisasi, dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dengan hasil menunjukkan bahwa 74,1 % peserta memiliki pemahaman yang rendah tentang pemeriksaan rutin. Setelah sosialisasi, post test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan 100 % peserta menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya pemeriksaan darah rutin. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan ibu hamil. Sedangkan pemeriksaan darah rutin pada sampel darah di lakukan di Laboratorium. Hasil Pengabmas terjadi peningkatan pengetahuan dan informasi terkait  manfaatnya pemeriksaan darah rutin secara berkala dengan hasil darah rutin yang normal (hemoglobin dan eritrosit  100 % normal, leukosit 89% dan trombosit 92,6%). Kesimpulan terjadi peningkatan pemahaman dan wawasan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan darah rutin secara berkala. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan pentingnya pendidikan kesehatan yang berkelanjutan untuk mencegah stunting, dan diharapkan program ini dapat dilanjutkan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. Kata kunci: Ibu hami, pemeriksaan darah rutin, stunting
Edukasi Pada Remaja Di Kelurahan Mandala Kota Makassar Tentang Pentingnya Pemeriksaan Hemoglobin Dan Leukosit Untuk Pencegahan Stunting Zulfian Armah; Artati Artati; Budirman Budirman
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1158

Abstract

Pencegahan stunting pada remaja merupakan isu kesehatan yang penting, terutama di daerah perkotaan seperti Kelurahan Mandala, Kota Makassar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja mengenai pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting. Metode yang digunakan adalah penyuluhan atau edukasi, wawancara, pemeriksaan hemoglobin dan leukosit. Lokasi penyuluhan dilakukan di kelurahan Mandala kota Makassar. Sebelum sosialisasi, dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dengan hasil menunjukkan bahwa Pada saat pre-test tingkat pengetahuan remaja dengan kategori kurang adalah  16 orang (50%), sedangkan dengan kategori baik adalah 16 orang (50%).  Setelah sosialisasi, pada saat post-test tingkat pengetahuan remaja dengan kategori kurang adalah sebanyak 1 orang (1,47%) dan dengan kategori baik adalah sebanyak 67 orang (98,53%).post test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit. Sedangkan pemeriksaan Hemoglobin dan Leukosit dilakukan di laboratorium. Hasil pengabdian masyarakat meningkatkan pemahaman remaja di kelurahan Mandala kota Makassar tentang pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit untuk pencegahan stunting. Hasil pemeriksaan hemoglobin dan leukosit yang normal (hemoglobin dan leukosit 100%). Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan perlunya program berkelanjutan dalam bentuk edukasi rutin dan pemeriksaan kesehatan bagi remaja, sehingga kesadaran akan pentingnya asupan gizi dan kesehatan dapat terus dipelihara. Dengan demikian, diharapkan dapat tercapai zero stunting di kalangan remaja. Pengabdian masyarakat ini menyimpulkan bahwa edukasi kesehatan yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja tentang pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit dalam pencegahan stunting. Kata kunci: Pemeriksaan Hemoglobin, pemeriksaan leukosit,remaja, stunting
Penentuan Status Kesehatan Murid Sekolah Dasar Mamajang I Kelurahan Mamajang Luar Kecamatan Mamajang Kota Makassar Dari Aspek Kecacingan Dan Anemia Muhammad Nasir; Nuradi Nuradi; Herman Herman; Yaumil Tandjungbulu; Widarti Widarti; Ridho Pratama
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1164

Abstract

Kesehatan anak sekolah dasar merupakan isu penting yang perlu diperhatikan, terutama terkait masalah gizi seperti kecacingan dan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi kecacingan dan anemia pada siswa Sekolah Dasar Mamajang I, Kota Makassar. Kegiatan ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pemeriksaan sebanyak 41 siswa diambil secara purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisis sampel kuku tangan untuk deteksi telur cacing metode Sedimentasi dan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) darah metode POCT. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi cacing sebesar 7,3% berdasarkan ditemukannya telur nematoda pada sampel kuku tangan. Sementara itu, prevalensi anemia tercatat sebesar 29,3% dengan nilai Hb di bawah batas normal. Hasil penelitian ini mengindikasikan adanya masalah kesehatan terkait kecacingan dan anemia pada siswa Sekolah Dasar Mamajang I. Prevalensi anemia yang cukup tinggi menjadi perhatian serius karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Kata Kunci: Kecacingan, Anemia, Anak Sekolah Dasar, Prevalensi, Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Kelompok Masyarakat Di Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki Kota Parepare Muhammad Nuralamsyah; Muhammad Nasir
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1166

Abstract

Cardiac arrest atau henti jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa serta mengakibatkan kematian jika tidak ditangani segera, kejadian henti jantung sekitar 360.000 korban banyak ditemukan di luar rumah sakit setiap tahunnya dan  15% sebagai penyebab seluruh kematian. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit jantung menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia dengan jumlah 7,4 miliar jiwa dari tahun 2000-2012.  Pertolongan pertama adalah suatu perawatan yang diberikan sementara menunggu bantuan datang atau sebelum dibawa kerumah sakit atau puskesmas. Kematian akibat cardiac arrrest dapat dicegah dengan  melakukan  Basic  Life  Support  (BLS)  sesuai  dengan  langkah-langkah chain of survival (Nolan et al., 2010)  yang salah satu komponennya  adalah resusitasi jantung paru (RJP) yang berkualitas (Gruber et al., 2012). Tujuan kegiatan ini diharapkan peserta mampu memberikan pertolongan  pertama saat kejadian pada korban yang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan yang membutuhkan bantuan hidup dasar (BHD. Jumlah peserta dalam kegiatan ini berjumlah 27 orang. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan sesi pembukaan dan pengenalan pemateri, tim pengabdi, mahasiswa dan juga peserta, Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi Bantuan Hidup Dasar (BHD), Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pemberian kompresi atau tehnik Hands-Only CPR oleh para fasilitator dengan bantuan alat manikin dan audiovisual untuk mempermudah para peserta memahami tehnik dan menguasai ritme pemberian kompresi dalam Resusitasi Jantung Paru. Rangkaian tahapan Bantuan Hidup Dasar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta, dan seluruh peserta dapat melakukannya dengan baik. Kata kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup dasar
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Screening Dan Interpretasi Kejadian Stunting Sesuai PERMENKES RI NOMOR 2 Tahun 2020 Di Kota Makassar Rudy Hartono; Mira Andini; Agustian Ipa; Besse Hasanah
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1194

Abstract

Posyandu berperan penting sebagai  tempat kegiatan sosial bagi masyarakat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan. Pemantauan tumbuh kembang anak juga dapat dilaukan di Posyandu melalui pengukuran berat badan bayi setiap bulan yang terjadwal secara rutin dicatat pada sistem Kartu Menuju Sehat (KMS).  Hambatan terhadap kemajuan anak dalam penambahan berat badan terlihat jelas dari kurva pertumbuhan yang diperoleh dari pengukuran rutin yang tercantum dan dicatat dalam KMS.  Peningkatan atau penurunan jumlah anak stunting di bawah usia 5 tahun dapat segera diketahui dalam  waktu singkat (beberapa bulan), dengan cepat mengetahui penyebabnya, dan segera menyusun rencana penanggulangannya. Rumusan masalah nonkomersial ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu dalam mengukur data BB, PB/TB dan menghitung usia berdasarkan presisi dan akurasi guna meningkatkan kualitas skrining stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian  masyarakat adalah team based learning (TBL) dan dukungan eksekutif dalam pelaksanaan kegiatan. Penerimaan materi yang diberikan kepada  peserta dapat dikatakan sama baiknya dengan meningkatnya pengetahuan pengukuran antropometri yang akurat dan tepat di Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Kata kunci: pengetahuan, keterampilan, kader posyandu, screening, stunting
Cegah Diare Sejak Dini Dengan Cara Hidup Sehat Di Sekolah Dasar Arif, Muh.Ikbal; Budirman, Budirman
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1087

Abstract

Program penyuluhan pencegahan diare melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Cilallang, Kota Makassar, pada tanggal 27 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit diare, gejala yang muncul, faktor penyebabnya, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Metode pelaksanaan mencakup penyampaian materi melalui demonstrasi, presentasi PowerPoint, video animasi, distribusi brosur, dan evaluasi post-test untuk mengukur tingkat pemahaman peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebanyak 80% responden memahami definisi dan gejala diare serta cara-cara pencegahannya, seperti mencuci tangan dengan benar dan menjaga kebersihan lingkungan. Peningkatan pemahaman ini terjadi secara signifikan setelah penyuluhan, dari rata-rata 35–42% menjadi 80–85%, menandakan efektivitas pendekatan interaktif dan visual dalam proses edukasi kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan siswa yang berdampak positif pada pengurangan angka kejadian diare di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitarnya.    Kata Kunci : Diare, PHBS, Penyuluhan Kesehatan, Sekolah Dasar
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dalam Deteksi Dini Keamanan Pangan Untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar Rostina, Rostina; Kasim, Khiki Purnawati; Stientje, Stientje; Haerani, Haerani
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1163

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat. Salah satu faktor pemicunya adalah konsumsi pangan yang tidak aman. Pemberdayaan ibu rumah tangga dalam deteksi dini keamanan pangan sangat penting karena ibu berperan sebagai pengelola pangan keluarga. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga di Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, dalam mendeteksi bahan tambahan pada pangan dan potensi bahaya pada pangan guna mencegah PTM. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan terkait pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan bahan pangan yang aman, pelatihan dan praktik langsung terkait cara deteksi dini bahan tambahan pangan berupa boraks dan formalin dengan menggunakan bahan alami dan biasanya menjadi limbah di rumah tangga. Selain itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang berisiko bagi kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesadaran ibu rumah tangga terhadap pentingnya keamanan pangan dalam mencegah PTM. Selain itu, peserta mampu menerapkan praktik cara deteksi dini bahan tambahan pangan berupa boraks dan formalin dengan menggunakan bahan alami. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan keluarga yang lebih sehat serta mengurangi risiko PTM di masyarakat berkelanjutan. Peran ibu rumah tangga sangat penting dalam pengamanan makanan dalam keluarga. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini, ibu rumah tangga berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga dan menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Kata kunci : Deteksi dini; Boraks; Formalin; Penyakit tidak menular
Peningkatan Pola Penyapihan Dalam Pemenuhan Gizi Pada Anak Usia 2 Tahun Di Kelurahan Kolo Sukmawati, Sukmawati; Arismansyah, Arismansyah
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1167

Abstract

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat. Bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun mengalami proses tumbuh kembang yang membutuhkan perhatian khusus, salah satunya melalui pemberian ASI eksklusif selama 0-6 bulan pertama. Menurut WHO dan UNICEF, lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan kekurangan gizi, dan dua pertiga kematian disebabkan oleh pemberian makan yang tidak tepat. Praktik penyapihan yang terlalu dini atau terlambat serta pemberian makanan padat yang tidak sesuai dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi. Di Kelurahan Kolo, banyak ibu yang belum memahami cara penyapihan yang benar, seperti penggunaan obat atau jamu untuk menghentikan pemberian ASI. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pola penyapihan yang tepat dan memenuhi kebutuhan gizi anak usia 2 tahun. Kegiatan ini melibatkan pelatihan, pembentukan kelompok "ibu sadar gizi anak", serta distribusi booklet kesehatan. Diharapkan, ibu-ibu di Kelurahan Kolo dapat menerapkan pola penyapihan yang benar dan mengoptimalkan gizi anak mereka, sehingga tercipta generasi yang sehat dan berkualitas. Kata kunci: Pemenuhan Gizi, Pola Penyapihan, Usia 2 Tahun
Penguatan Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki Kota Parepare Podding, I Takko; Nuralamsyah, Muhammad
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1168

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang berasal dari sel-sel kelenjar, saluran kelenjar, serta jaringan penunjang di payudara, yang sering kali menjadi penyebab utama kematian pada wanita. Tingkat kesehatan seseorang juga dipengaruhi oleh perilaku kesehatannya, sehingga perubahan perilaku menuju gaya hidup sehat sangat penting, terutama dalam upaya deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemahaman mengenai kanker payudara perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal deteksi awal terhadap perubahan yang terjadi pada payudarai. Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kegiatan pengabdian, ditemukan bahwa mayoritas wanita usia subur (WUS) masih memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai kanker payudara. Sebagian besar hanya mengetahui sekilas tentang kanker payudara tetapi belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai SADARI, apalagi mempraktikkannya. Kurangnya sosialisasi mengenai teknik pemeriksaan payudara sendiri menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, diperlukan edukasi mengenai SADARI bagi wanita usia subur yang belum memahami manfaat dan pentingnya pemeriksaan mandiri payudara. Kegiatan ini diawali dengan pre-test menggunakan kuesioner untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai SADARI. Selanjutnya, diberikan penyuluhan kesehatan mengenai teknik dan manfaat pemeriksaan payudara sendiri. Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti kegiatan edukasi, dimana tingkat pengetahuan mereka meningkat dari 16,7% menjadi 56,7%. Kata kunci: Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Penguatan Pengetahuan.
Edukasi Pencegahan Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur Dengan Peningkatan Pengetahuan Tentang Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Rahmatia, Sitti; Syarif, Kurnia Rahma; Laubo, Naharia
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1178

Abstract

Kanker serviks merupakan gangguan yang kerap terjadi pada wanita, penyakit ini berbahaya karena dapat mempengaruhi sel-sel di leher rahim jika  tidak segera ditangani. Saat ini kanker menduduki urutan kedua dari penyakit yang menyerang perempuan didunia.Penderita kanker serviks di Indonesia semakin meningkat. Deteksi dini dan Promosi kesehatan merupakan prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Metode Pelaksanaan Pengabmas adalah Tim Pengabmas dengan dibantu oleh Mitra melakukan sosialisasi pengetahuan dan           pemahaman  yang mendalam pada Wanita Usia Subur tentang kanker serviks dan pemeriksaan IVA yang mana sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pre- test lalu dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan. Tim pengabdian masyarakat juga membagikan leaflet agar mudah dimengerti dan difahami oleh peserta.Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman Wanita Usia Subur tentang pengertian, tujuan, manfaat, prosedur pemeriksaa IVA sebagai salah satu cara deteksi dini kanker serviks. Kata kunci : Kanker Serviks, WUS, IVA Test