cover
Contact Name
athifatul wafirah
Contact Email
athifatulwafirah12@gmail.com
Phone
628197444487
Journal Mail Official
stiqnis.alqorni@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Moh. Sirajuddin No. 03, Pondok Pesantren Nurul Islam, Karangcempaka, Bluto-Sumenep 69466
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
(Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir)
ISSN : 2502549X     EISSN : 25806394     DOI : -
Jurnal kami bertujuan untuk menerbitkan penelitian atau karya tulis ilmiah lainnya yang berkualitas tinggi di bidang Ilmu al-uran dan Tafsir, dengan penekanan khusus pada aspek Hukum, Sains, historis, teologis, dan sosial-budaya. Kami menyambut artikel penelitian asli atau KTI, ulasan, dan esai kritis yang berkontribusi pada pemahaman pemikiran dan praktik Islam.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 58 Documents
Problematika Al-Muh{Kam dan Al-Mutasha Hafizh, Azhar Amrullah; Navlia, Rusdiana
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemaknaan terhadap ayat-ayat mutasha>biha>t masih menjadi problem apalagi jika dikaitkan dengan pemahaman terhadap sifat-sifat Allah swt. Banyak sekali madzhab yang menawarkan konsep tentang pemaknaan ayat-ayat mutasha>biha>t ini sehingga dibutuhkan kajian yang mendalam terkait konsepsi dari ayat-ayat muh{kam dan mutasha>bih ini. Tulisan ini berusaha untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagaimana berikut: Pertama, bagaimana konsep dari al-muh}kam dan al-mutasha>bih? Kedua, bagaimana hikmah dari adanya ayat-ayat muh{kam dan mutasha>bih? Ketiga, siapa yang otoritatif dalam pemaknaan ayat-ayat muh{kam dan mutasha>bih? Dengan menggunakan penelitian pustaka dengan pendekatan qawa>id al-tafsi>r, penulis menemukan: Pertama, ayat muh}kam adalah ayat yang jelas maknanya, sedangkan ayat mutasha>bih artikulasinya membutuhkan upaya yang kuat dan sungguh-sungguh untuk sampai kepada makna yang diinginkan penutur (Allah). Kedua, hikmah dari adanya ayat-ayat muh{kam dan mutasha>bihadalah ujian keimanan dan bukti kemukjizatan Al-Qur’an. Ketiga, Ulama yang memiliki ilmu yang kokoh dan dalam memiliki akses terhadap pemaknaan dari ayat-ayat muh{kam dan mutasha>bihbaik itu dari golongan salaf ataupun khalaf.
Konsep Petunjuk dalam Al-Qur’an (Tela’ah atas Makna “Rashada”dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka) Halida, Putri Alfia
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lafal “rashada” dengan berbagai derivasinya diulangsebanyak 19 kali, terdapat dalam 9 surat dan ditemukan pada 19 ayat dalam al-Qur’an. Secara umum makna dasar “rashada” adalah ketepatan dan kelurusan jalan. Kemudian disini lahirlah kata rushd yang bagi manusia adalah kesempurnaan akal dan jiwa. Murshid adalah pemberi petunjuk yang tepat, orang yang telah menyandang sifat itu secara sempurna dinamai rashi>d. rashada juga digunakan dalam arti kebajikan, kebenaran dan petunjuk. Untuk mengungkapkan konsep petunjuk dalam al-Qur’an secara utuh, dalam hal ini menggunakan lafal rashada, maka dibutuhkan penafsiran dan pengertian ayat-ayat rashada dalam al-Qur’an yang secara tegas menggunakan lafalrashada dengan berbagai bentuk kata dan konteksnya dengan menggunakan pendekatan tematik (al-tafsi>r al-mawd}u>‘iy). Tulisan ini memfokuskan kepada salah satu kitab tafsir kontemporer indonesia yaitu kitab tafsir al-Azhar karya Hamka.
Rekontruksi Peran Guru Melalui Nilai-Nilai Al-Qur’an di Era Modern Fawaid, Ahmad
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran guru dalam pendidikan sangat penting, karena merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, Terutama dalam membentuk peserta didik yang cerdas, berakhlak dan berkeperibadian yang baik. Guru harus memiliki empat kompetensi dasar, yaitu kompetensi pedagogi, profesional, keperibadian dan sosial serta menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang terdapat di dalam al-qur’an.
Wabah Pandemi dalam Perspektif Al-Qur’an Uswatun Hasanah; Abdul Malik Ghozali; Ahmad Isnaeni
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah Pandemi dalam Al-Qur’an (Penafsiran Komparasi Buya Hamka Dan Quraish Sihab). Penelitian ini membahas tentang Wabah Pandemi yang berkaitan Ayat-Ayat Al-Qur’an lalu di komparasikan oleh Mufassir Buya Hamka dan Quraish Sihab. Apakah wabah pandemi ini merupakan sebuh kejadian yang begitu saja terjadi atau sebuah azab, ataukah dari ulah manusia itu sendiri sehingga terjadinya Wabah Pandemi yang mana saat ini masih marak-maraknya dengan sebutan Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode komparasi comparative approach atau membandingkan antara kedua kelompok atau tokoh yaitu Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka Dan Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Sihab yang terkait dengan wabah pandemi, yang diektahui sebagai virus yang mematikan, ternyata berdasarkan penafsiran lebih dari virus yang mematikan namun juga sebagai azab Allah terhadap umatnya, seperti halnya yang sudah pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad yaitu wabah penyakit Tha’un.
Solusi Pencegahan dan Pengobatan Covid-19 Perspektif Al-Qur’an Venny Zulmiani; Bukhori Abdul Shomad; Yusuf Baihaqi
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upayapencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh perorangan. Daya tahan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan, utamanya melalui kebiasaan hidup sehat antara lain menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik, ditambah dengan penggunaan suplemen kesehatan dan ramuan herbal (obat tradisonal)
Peran Guru dalam Membentuk Karakter Mandiri Anak di RA Islamiyah I Bujur Tengah Rasidi; Mamluatul Jannah
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the role of teachers in shaping the independent character of children in RA Islamiyah I Central Longitude. This type of research is a phenomenological qualitative study. Sources of data obtained through interviews, observations, and documentation. The informants are the principal and the teacher. While checking the validity of the data is done through extended participation, perseverance of observation, and triangulation. The results showed that: first, the role of the teacher was very helpful in the formation of the independent character of children who are accustomed to being helped by their parents when at home, can do their own activities at school and children's activities at home. Second, the teacher's strategy is to take a direct approach to children by including independent character education in the learning process, so that the teacher can give children activities that lead to habituation, example and discipline. Third, the teacher inhibiting factor in forming the child's independent character is the lack of understanding from parents of children who are over protective of children in school. In addition, the learning time which is only about one hour makes children interact less with their peers and the school environment. Fourth, the solution of the inhibiting factors for the formation of the child's independent character is the understanding of the child's parents in the form of not accompanying the child into the classroom. In addition, the addition of class hours is to provide additional time for children to interact more with friends and the school environment. The results showed very good, seen from the daily activities of children who were able to carry out their own activities without the help of others. This can be seen from the results of student data who have developed according to expectations in class A as many as 50%, namely 13 children, while in class B as many as 80% namely 17 children.
Kematangan Beragama Nabi Muhammad Saw (Interkoneksi Hadis Akhlak Nabi Muhammad dengan Ilmu Psikologi Agama) Mohammad Farah Ubaidillah; Misnawi
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prophet Muhammad as the cover of the prophets has a noble character. Behind his moral glory as a prophet, he is also an ordinary human being like other humans. He also feels joy, sadness and other things that are felt by humans. One example that he is the same as other humans, he also made mistakes. The difference between him and other humans is that when he makes a mistake, he immediately gets a warning from Allah. The existence of the nature of basyariyyah in the Prophet Muhammad, made it possible for psychological research to be carried out on him. This study seeks to understand the hadiths about the morals of the Prophet Muhammad with a psychological approach. The purpose of this study is to find out the meaning of the hadith about the morals of the Prophet Muhammad in terms of the perspective of psychology, because so far sometimes the traditions related to the morals of the Prophet Muhammad are understood to be limited to the fiqh dimension.
Interpretasi Makna Ahl Al- Kitab dalam Pandangan Alquran Habieb Bullah
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Qur'an is like a spring, from which abundant water flows. All benefit from the water. The scholars from the past until now have taken from the Qur'an various fields of scientific disciplines. Fiqh experts take the essence of the laws derived from the Qur'an and then apply them to Muslims. Likewise with linguists who make the Qur'an the main literature in the field of language. Everything that comes from the Qur'an which includes law, examples (amthal), stories of the past people, advice, wisdom and others can be taken and used. All Islamic teachings in principle have been contained in this holy book. Its contents are very universal in accordance with the times and food. As a guide, its existence needs to be lived, pondered and absorbed information or noble values ​​in it. Because, the truth of the instructions is guaranteed by Allah SWT. However, to get a proper understanding is not like understanding a book or other books. For this reason, certain relevant methods or disciplines are needed, so that what is contained in the Qur'an can be absorbed properly. The scholars then took advantage of the Qur'an so that it could be studied for the next generation. As well as the meaning of ahl al-kitab contained in the Qur'an. This study uses a descriptive-analytic method which includes an analysis of the meaning of ahl al-kitab in the Qur'an. Thus, this research produces a critical view regarding the interpretation of the ahl al-kitab in the Qur'an.
Pendidikan Agama Islam Multikultural Mohammad Ruslan
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didalam dunia pendidikan harus terlibat tiga hal penting didalamnya yaitu sekaligussebagai unsur dalammenghubungandialektisnya yang terus-menerus. Tiga hal tersebut adalah pengajar, pesertadidikdanrealitasdunia. Pendidikan multikulturalmerupakan pendidikan yang menghargaiperbedaan. Senantiasamenciptakan struktur dan proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi. Tentusaja untuk mendesenpendidikan multikultural secara praksis, itu tidak mudah.Tetapi, paling tidak kita melakukan ijtihad untuk mendesen sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan multikultural. Setidaknya ada dua hal bila kita akan mewujudkan pendidikan yang mampu memberikan ruang kebebasan bagi semua kebudayaan untuk berinteraksi, yaitu dialog dan toleransi.
Hermeneutika HERMENEUTIKA FAZLUR RAHMAN: DOUBLE MOVEMENT DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN Nur Anis Rochmawati; Muwafiq, Ahmad
JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP Vol. 9 No. 1 (2024): Al-Qorni Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STQINIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fazlur Rahman builds the assumption that the Qur'an must be able to be understood holistically. An idea that is at a later stage expressed in the method of double movement hermeneutics. The idea of ​​contextualizing the values ​​of the Qur'an is the starting point in this study. The resulting conclusion, departing from his understanding of hermeneutics, Fazlur Rahman succeeded in concocting a way to understand the Qur'an through what is called a double motion; from the present situation to the time the Qur'an was revealed, and then, from the time of the Qur'an back to the present situation. The main mission of the double movement is to find the moral ideal of the Qur'an rather than its specific legal. Rahman's contribution in changing the face of Islamic law can be seen in the application pattern of 'non-Muslim leadership'. Keyword: Fazlur Rahman, Double Movement, Hermeneutics