cover
Contact Name
Mhd. Rafi'i Ma'arif Tarigan
Contact Email
rafiimagister8@gmail.com
Phone
+6285277730004
Journal Mail Official
rafiimagister8@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Al Fansuri Sibolga Barus (STIT HASIBA) Alamat : Jl. Sibolga - Barus No.100, Kedai Gedang, Kec. Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara 22564
Location
Kab. tapanuli tengah,
Sumatera utara
INDONESIA
Al-Anshor : Jurnal Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 30896770     DOI : https://doi.org/10.63911/
Core Subject : Education,
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan diterbitkan oleh STIT Hamzah Al-Fansuri Sibolga Barus merupakan jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah bidang pendidikan, pendidikan terapan, praktik pembelajaran. Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Juli dan Desember. Al-Anshor: Jurnal Pendidikan memuat manuskrip atau naskah artikel dalam bidang penelitian pendidikan, praktik pembelajaran, dan hilirisasi hasil penelitian kuantitatif maupun kualitatif maupun pengembangan mencakup bidang keilmuan yang relevan mencakup: Teknologi pendidikan, Lingkungan Pembelajaran, Inovasi pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Manajemen Pendidikan , Pengembangan Peserta Didik, Pendidikan dalam Perspektif Islam.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
KONSEP DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM:TA'LIM, TARBIYAH DAN TA'DIB Tarigan, Mardinal; Amini, Aisyah
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/jj2qq846

Abstract

Artikel ini membahas konsep dasar dan tujuan pendidikan dalam Islam, yang meliputi ta'lim, tarbiyah, dan ta'dib. Tarbiyah berarti pertumbuhan dan pengembangan, sementara ta'dib mencakup pengenalan dan pengakuan terhadap sistem pengajaran tertentu. Konsep-konsep ini penting dalam membentuk individu Muslim yang berakhlak mulia dan berperan sebagai pengabdi Allah. Ta'dib mengandung tiga unsur utama: pengembangan iman, ilmu, dan amal. Pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan individu yang berakhlak mulia, beriman, berilmu, dan beramal, serta mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Prinsip-prinsip pendidikan Islam meliputi integrasi, keseimbangan, persamaan, kontinuitas, dan kemaslahatan. Pendidikan Islam harus dikembangkan sesuai dengan petunjuk wahyu untuk merombak tatanan sosial dan kultural, serta mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup dengan sempurna dan bahagia sesuai ajaran agama Islam. Fungsi pendidikan Islam termasuk memelihara fitrah, mengembangkan potensi insan, dan menumbuhkan kecerdasan emosional. Pendidikan Islam adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan untuk peranannya di masa depan. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Ilmu
PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM Mangunsong, Irvan
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/ceqwp235

Abstract

Indonesia consists of a plural and multicultural society. Indonesia is rich in diversity in terms of ethnicity, culture, language, ethnicity and religion. However, it is not uncommon for this diversity to cause significant conflict. For this reason, there needs to be a serious effort to educate pluralistic communities about the importance of knowing, respecting and recognizing the existence of a culture or religion. Education about pluralism and multiculturalism is very important today. Of course, in Islamic education, pluralism and multiculturalism become a separate study on how Islam views these two terms and how the application of Islamic values in a multiculturalism environment, Islamic education in shaping multiculturalism values, and Islamic education values about multiculturalism. The author conducts research to answer these questions by using the library research method. The author concludes that Islam supports the concept of pluralism and multiculturalism. Not only supporting, Islam even provides values about multiculturalism and has been applied by the Prophet in a plural environment in Mecca and Medina.
KONSEP ADAB DALAM MENUNTUT ILMU PADA SURAH AL-MUJADALAH AYAT 11 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR ULAMA NUSANTARA) Triani, Ade Rahma; Nasution, Najwa Hafizhah; Azahra, Norahma; Khairina, Jihan; Tarigan, Mhd. Rafi’i Ma’arif
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/rtfp0415

Abstract

Penelitian ini membahas konsep adab dalam menuntut ilmu berdasarkan Surah Al-Mujadalah ayat 11 menurut tafsir ulama Nusantara. Tujuannya untuk menganalisis penafsiran mereka, mengidentifikasi perbedaan dan persamaan pandangan, serta memberikan rekomendasi penguatan nilai adab dalam pendidikan. Studi ini menggali kontribusi ulama lokal terhadap pendidikan Islam yang kontekstual dan relevan bagi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif-analitis untuk mengkaji konsep adab menuntut ilmu pada Surah Al-Mujadalah ayat 11 berdasarkan tafsir ulama Nusantara. Penelitian komparatif membandingkan tafsir Buya Hamka, Syekh Nawawi al-Bantani, dan KH. Hasyim Asy’ari. Sumber data primer berasal dari tafsir ulama, sedangkan sekunder dari buku, jurnal, dan artikel.Konsep adab menuntut ilmu membentuk karakter individu, mencakup penghormatan kepada guru dan etika antar pelajar. Surah Al-Mujadalah ayat 11 menekankan pentingnya ilmu dengan adab. Penelitian ini membandingkan tafsir ulama Nusantara untuk memahami interpretasi lokal. Adab dalam pendidikan mencakup penghormatan, kerendahan hati, dan saling menghargai, berkontribusi pada kemajuan sosial dan pembentukan masyarakat berilmu.Adab dalam menuntut ilmu adalah elemen penting dalam Islam, mencakup sikap hormat, ketekunan, dan niat ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah. Surah Al-Mujadalah ayat 11 menekankan penghormatan di majelis ilmu. Ulama Nusantara seperti Hamka dan Quraish Shihab menafsirkan adab dengan budaya lokal, menghubungkan ilmu dan akhlak untuk kemajuan individu dan sosial, terutama di pesantren.
KONSEP KESOPANAN DALAM BERPAKAIAN WANITA MUSLIMAH DI INDONESIA (ANALISIS PEMIKIRAN BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR) Muliyani
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/jgtr0n87

Abstract

Penelitian ini membahas konsep kesopanan dalam berpakaian wanita Muslimah di Indonesia, dengan fokus pada analisis pemikiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Isu utama yang dibahas mencakup pemahaman tentang batasan kesopanan berpakaian dalam Islam dan penerapannya dalam kehidupan sosial di Indonesia, khususnya bagi wanita Muslimah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pandangan Buya Hamka mengenai konsep hijab dan pakaian yang sesuai dengan syariat, serta bagaimana konsep tersebut relevan dalam konteks Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis tekstual terhadap Tafsir Al-Azhar, mengutip bagian-bagian yang relevan mengenai pakaian wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka menekankan pentingnya kesopanan sebagai bagian dari akhlak mulia yang tercermin dalam cara berpakaian, dengan memperhatikan prinsip aurat, menjaga identitas Muslimah, dan menghindari sifat berlebihan dalam berbusana. Diskusi mengungkapkan relevansi pemikiran Buya Hamka dalam konteks modern, dimana ada tekanan sosial dan budaya yang mempengaruhi cara berpakaian wanita Muslimah. Kesimpulannya, pemikiran Buya Hamka tetap relevan sebagai pedoman dalam memahami konsep kesopanan dalam berpakaian, yang tidak hanya memenuhi syarat agama tetapi juga sejalan dengan norma sosial Indonesia.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM AL-QUR’AN (STUDI LUQMAN AYAT 12-19) MENURUT TAFSIR IBNU KATSIR Azmiani; Simatupang, Mila Fitri Yani; Tarigan, Mhd. Rafi’i Ma’arif; Anggraini, Sagita; Sari Dly, Nona Yulinda
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/wejnc215

Abstract

Penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian pada surah Luqman ayat 12-19 karena ayat ini memiliki makna yang paling dekat dengan pendidikan anak usia dini mengenai keyakinan,moralitas,dan perilaku yang baik. Penelitian ini menggunakan library research dengan upaya penelusuran referensi literatur terkait pokok kajian permasalahan yang dibahas secara deskriptif yaitu penelitian yang mengumpulkan artikel, buku, literatur yang mendukung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis dengan melakukan analisis terhadap makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan anak usia dini menurut surah Luqman ayat 12-19 menurut tafsir Ibnu Katsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan yang perlu di tanamkan dari surah Luqman ayat 12-19 ialah meliputi pendidikan aqidah, pendidikan syari’ah, dan pendidikan akhlak dalam perspektif al-qu’ran.
ANALISIS TAFSIR TEMATIK AYAT-AYAT AL-QUR`AN TENTANG PENYIMPANGAN DALAM AGAMA ISLAM DI AKHIR ZAMAN Fajar Zulkarnain Siregar
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/pt4pw225

Abstract

Kajian ini fokus pada kontribusi fatwa agama MUI terhadap situasi kehidupan beragama yang diwarnai oleh berbagai jenis diskriminasi, intoleransi, bahkan kekerasan berbasis agama. Penelitian ini menemukan bahwa fatwa agama MUI, dalam praktiknya dijadikan pijakan oleh penyelenggara negara untuk melanggar kebebasan beragama/berkeyakinan. Risikonya, kebijakan hukum tidak lagi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, melainkan fatwa MUI. Kondisi ini melahirkan pemerintahan otoriter yang dilegitimasi oleh pandangan agama. Di sisi lain fatwa tersebut memberikan situasi kehidupan beragama yang diwarnai oleh berbagai jenis diskriminasi, intoleransi, bahkan kekerasan berdasarkan agama. Permasalahan penyimpangan seksual (lesbian, gay, biseksual dan transgender) saat ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan masyarakat, mulai dari media cetak dan elektronik, dari kalangan tokoh Islam sendiri memperbolehkan kaum gay dan lesbian, dengan alasan tidak ada perbedaan antara gay dan non-homo dan tidak ada perbedaan antara lesbian dan non-lesbian. Menurut mereka bahwa Manusia hanya bisa berlomba-lomba untuk beramal shaleh sesuai perintah Tuhannya. Islam mengajarkan bahwa seseorang gay atau lesbi seperti manusia lainnya, berpotensi menjadi seseorang yang shaleh atau bertaqwa asalkan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, yaitu tidak menduakan Tuhan (syirik), mengimani kerasulan Muhammad SAW dan membawa-bawa keluarkan ibadah yang diperintahkan. Ia tidak menyakiti pasangannya dan berbuat baik terhadap sesama manusia, sesama makhluk dan peduli terhadap lingkungannya.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 BARUS KABUPATEN TAPANULI TENGAH Yuri Indri Yani; Tarigan, Sabarita Br.
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/r5e76b38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Kurikulum Merdeka dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Barus. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut mencakup empat aspek utama, yaitu pengembangan kurikulum operasional sekolah, pemanfaatan perangkat ajar, pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila, serta pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap pencapaian belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru dan peserta didik untuk berinovasi serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih fleksibel dan kontekstual. Meskipun demikian, implementasinya masih menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan fasilitas, variasi pemahaman guru terhadap kurikulum, dan kebutuhan pelatihan berkelanjutan. Dengan demikian, dibutuhkan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak agar Kurikulum Merdeka dapat berjalan secara optimal dan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan.
Peranan Media Sosial dan Keluarga dalam Pengembangan Karakter Sopan Anak di Usia Sekolah Dasar Mis Nurul Falah Sibolga Sabarita Br Tarigan; Putri, Astri Nanda
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/k2ybc026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peranan media sosial dan keluarga dalam pengembangan karakter sopan anak di usia sekolah dasar, khususnya di MIS Nurul Falah Sibolga. Karakter sopan merupakan bagian penting dari pendidikan moral yang perlu dibentuk sejak dini melalui lingkungan terdekat anak. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru dan orang tua, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga memiliki peran utama dalam pembentukan karakter sopan melalui pola asuh, keteladanan, dan pembiasaan nilai-nilai sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, media sosial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku anak; tanpa pengawasan, media sosial cenderung memperlemah nilai-nilai sopan santun, namun dengan pendampingan yang tepat, media sosial juga dapat menjadi sarana pembelajaran nilai positif. Sekolah berperan sebagai penguat nilai dengan program pembinaan karakter yang dilakukan melalui kegiatan keagamaan dan pembiasaan harian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan karakter sopan pada anak memerlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pendampingan terhadap penggunaan media sosial.
INTEGRASI METODE STUDI ISLAM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER Mardinal Tarigan; Dalimunthe, Gilang Luthfie; Pratama, Ahmad Yudha
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/egzz1c03

Abstract

Penelitian ini membahas tentang integrasi Metode Studi Islam (ISM) dalam kurikulum pendidikan Islam kontemporer, dengan menitikberatkan pentingnya pendekatan multidisiplin seperti historis, filosofis, normatif, sosiologis, dan psikologis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana ISM dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum guna membentuk peserta didik yang memiliki pemahaman Islam yang komprehensif dan kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi yang besar dalam integrasi ISM dengan kurikulum, terutama dalam menyelaraskan nilai-nilai spiritual dan intelektual, serta menjawab tantangan globalisasi. Strategi implementasi meliputi rekonstruksi kurikulum berbasis nilai-nilai Islam, transformasi metode pembelajaran, dan pelatihan guru sebagai agen transformasi. Implementasi ISM berdampak pada peningkatan pemahaman ajaran Islam, internalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan, serta menciptakan proses pembelajaran yang lebih relevan dan dialogis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi ISM mampu merekonstruksi arah pendidikan Islam menjadi lebih adaptif, relevan, dan transformatif.          
PERAN METODE STUDI ISLAM DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM Wisnu Fadillah; Lukman, Paidi; Tarigan, Mardinal
Al-Anshor: Jurnal Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STIT Hamzah Al Fansuri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63911/fnd2cq34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran metode studi Islam dalam membentuk masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Metode studi Islam mencakup pendekatan normatif, historis, filosofis, dan sosiologis yang digunakan untuk memahami ajaran Islam secara komprehensif. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi pustaka, penelitian ini mengungkap bagaimana penerapan metode studi Islam dapat memperkuat fondasi moral, sosial, dan spiritual masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode studi Islam yang diterapkan secara tepat tidak hanya memperdalam pemahaman terhadap ajaran Islam, tetapi juga mampu membentuk karakter individu dan kolektif masyarakat yang berakhlak, adil, dan harmonis. Dengan demikian, studi Islam memiliki kontribusi strategis dalam membangun masyarakat yang tidak hanya religius secara ritual, tetapi juga substantif dalam mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.  

Page 1 of 1 | Total Record : 10