cover
Contact Name
Neneng
Contact Email
neneng@malahayati.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
neneng@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Midwifery Journal
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 2775393X     EISSN : 27467953     DOI : https://doi.org/10.33024/mj.v5i3
Core Subject : Health,
MJ : Midwifery Journal, dengan nomor E-ISSN 2746-7953 (media online) dan P-ISSN 2746-7953 (media cetak) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh LPPM Universitas Malahayati MJ: Midwifery Journal merupakan jurnal yang memiliki fokus utama pada hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dikembangkan dengan pendekatan interdispliner dan multidisiplin. Proses penerimaan naskah selalu terbuka setiap waktu, naskah yang sudah disubmit oleh penulis akan direview oleh reviewer yang ahli dalam bidang kebidanan dan kesehatan. MJ : Midwifery Journal telah menggunakan Open Journal System dimana penulis, editor dan reviewer bisa memantau proses naskah secara online. Dalam satu tahun MJ : Midwifery Journal terbit sebanyak 4 kali yaitu pada bulan Maret, Juni, September, Desember.
Articles 147 Documents
PEMBERIAN SARI KURMA TERHADAP KADARHEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Sari, Anggi Yunita; Yantina, Yuli; Lathifah, Neneng Siti; Kurniasari, Devi
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 4 (2021): Volume 1 Nomor 4, Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i4.4459

Abstract

Giving Date Palm Jiuce  (Phoenix Dactylifera) To Increase of Hemoglobin levels in pregnant Background: Anemia is a biggest health problem in the world. Approximately 42% of pregnant women suffer from anemia greater than nonpregnant women. The cause of anemia in pregnant women is iron deficiency, folic acid, and acute bleeding. Dates (Phoenix dactylifera) are often referred to as foods that can increase hemoglobin levels because of their high iron content.Purposes :To determine the effect of giving palm juice to hemoglobin levels in pregnant women in the Mekar Jaya village in the working area of Mataram Merbau Health Center in South Lampung RegencGiving Date Palm Jiuce  (Phoenix Dactylifera) To Increase of Hemoglobin levels in pregnant Background: Anemia is a biggest health problem in the world. Approximately 42% of pregnant women suffer from anemia greater than nonpregnant women. The cause of anemia in pregnant women is iron deficiency, folic acid, and acute bleeding. Dates (Phoenix dactylifera) are often referred to as foods that can increase hemoglobin levels because of their high iron content.Purposes : To determine the effect of giving palm juice to hemoglobin levels in pregnant women in the Mekar Jaya village in the working area of Mataram Merbau Health Center in South Lampung Regency in 2020.Method: Uses a Quasi Experimental design with a non randomized pre-test-post-test with control group approach design. The population in this study were all pregnant women with mild anemia in the village of Mekar Jaya, the working area of the Merbau Public Health Center in Mataram, South Lampung Regency. The sample size is 22 respondents, with 11 respondents included in the control group and 11 other respondents included in the experimental group.Results : Showed the average difference in increased Hb levels of pregnant women between pre-test and post-test in the experimental group was 1.5636 gr% greater than the average difference in the control group that was 0.7364 gr%. By using the t-independent statistical test the Sig. (2-tailed) 0,000 <0.05Conclusion: There is an effect of giving palm juice to the increase in hemoglobin levels in pregnant women in the village of Mekar Jaya, the working area of the Merbau Public Health Center in Mataram, South Lampung Regency in 2020. Keywords: Anemia, Hemoglobin,  Palm Extract , Pregnant Woman Latar Belakang: Anemia merupakan suatu permasalahan kesehatan terbesar di dunia. Sekitar 42% ibu hamil menderita anemia lebih besar  dari  pada wanita tidak hamil. Penyebab anemia pada wanita hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut. Sari buah kurma (Phoenix dactylifera) sering disebut sebagai makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin karena kandungan zat besi yang tinggi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kurma terhadap kadar Hemoglobin pada ibu hamil di desa mekar jaya wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020.Metode: Menggunakan rancangan Quasi Eksperimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan anemia ringan yang ada di desaMekar Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan. Besar sampel adalah 22 responden, dengan 11 responden masuk ke dalam kelompok kontrol dan 11 responden lainnya masuk ke dalam kelompok eksperimen.Hasil:  Dari hasil penelitian menunjukkan selisih rata-rata peningkatan kadar Hb ibu hamil antara pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen adalah 1.5636 gr% lebih besar dari pada selisih rata-rata kelompok kontrol yaitu 0.7364 gr%. Dengan menggunakan uji statistik t-independent didapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian sari kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di desa Mekar Jaya wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020. Kata Kunci             : Anemia, Hemoglobin, Sari Kurma, Ibu Hamily in 2020.Method: Uses a Quasi Experimental design with a non randomized pre-test-post-test with control group approach design. The population in this study were all pregnant women with mild anemia in the village of Mekar Jaya, the working area of the Merbau Public Health Center in Mataram, South Lampung Regency. The sample size is 22 respondents, with 11 respondents included in the control group and 11 other respondents included in the experimental group.Results : Showed the average difference in increased Hb levels of pregnant women between pre-test and post-test in the experimental group was 1.5636 gr% greater than the average difference in the control group that was 0.7364 gr%. By using the t-independent statistical test the Sig. (2-tailed) 0,000 <0.05Conclusion: There is an effect of giving palm juice to the increase in hemoglobin levels in pregnant women in the village of Mekar Jaya, the working area of the Merbau Public Health Center in Mataram, South Lampung Regency in 2020. Keywords: Anemia, Hemoglobin,  Palm Extract , Pregnant Woman Latar Belakang: Anemia merupakan suatu permasalahan kesehatan terbesar di dunia. Sekitar 42% ibu hamil menderita anemia lebih besar  dari  pada wanita tidak hamil. Penyebab anemia pada wanita hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut. Sari buah kurma (Phoenix dactylifera) sering disebut sebagai makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin karena kandungan zat besi yang tinggi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kurma terhadap kadar Hemoglobin pada ibu hamil di desa mekar jaya wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020.Metode: Menggunakan rancangan Quasi Eksperimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan anemia ringan yang ada di desaMekar Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan. Besar sampel adalah 22 responden, dengan 11 responden masuk ke dalam kelompok kontrol dan 11 responden lainnya masuk ke dalam kelompok eksperimen.Hasil:  Dari hasil penelitian menunjukkan selisih rata-rata peningkatan kadar Hb ibu hamil antara pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen adalah 1.5636 gr% lebih besar dari pada selisih rata-rata kelompok kontrol yaitu 0.7364 gr%. Dengan menggunakan uji statistik t-independent didapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian sari kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di desa Mekar Jaya wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020. Kata Kunci           : Anemia, Hemoglobin, Sari Kurma, Ibu Hamil 
Differences Of The Effectiveness Of Health Explanation Methods And The Use Of The Adolescent Health Kader KIE Book Toward The Knowledge Of Adolescents At Posyandu, Mustilah, Feni; AnggrainI, AnggrainI; Putri, Ratna Dewi
MIDWIFERY JOURNAL Vol 4, No 3 (2024): Volume 4, Nomor 3 September 2024
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v4i3.17503

Abstract

Background: Adolescent reproductive health is an interesting topic in various circles, especially in Indonesia. There are cases of teenage pregnancy at school age, namely 15 years and having to drop out of school, there are also teenagers who get married at the age of 16 years with a 16 year old peer partner. Lack of knowledge and education about Reproductive Health is one of the triggers for these things.The purpose of the study: To find out the difference in adolescent knowledge in Sipatuhu Village, Banding Agung District, South Oku Regency in 2021, before and after being given counseling on the lecture method and with the IEC Book of Adolescent Health Cadres.Research method: This type of research is quantitative, with a quasi-experimental method with a two-group design, pre-test and post-test. Which examines the differences in the effectiveness of health counseling with the lecture method and the use of the IEC book for adolescent health cadres on adolescent knowledge at the posyandu, Sipatuhu Dua village, South OKU district, South Sumatra in 2021. The population and sample are 50 people and use purposive sampling technique. This data was taken using a questionnaire, data analysis was univariate (mean) and bivariate (t-test).Results: The results obtained in the lecture method the average value of adolescent knowledge increased by 3,000 with a standard deviation of 1.384. Meanwhile, with the book method, the average value of adolescent knowledge increased by 3.120 with a standard deviation of 1.590. The results of statistical tests using an independent T-test in the lecture method group showed a p-value of 0.000, at a value of 0.05, p-value <0.05. In the book method group, it shows a p-value of 0.000, at a value of 0.05, p-value <0.05. So it was concluded that there was a significant difference in posttest scores between the lecture method group and the book method group. This shows that health education using the book method is more effective. Suggestions for youth, encourage them to take part in various activities and organizations such as youth posyandu, to gain more knowledge related to adolescent reproductive health.Keywords         : lecture and book method counseling, adolescent knowledge, adolescent reproductive health  ABSTAKLatar Beakang : Kesehatan reproduksi remaja menjadi salah satu topik yang menarik di berbagai kalangan, terutama menjadi hal penting di Indonesia. Adanya kasus kehamilan remaja pada usia sekolah yaitu 15 tahun dan harus putus sekolah, ada juga remaja yang menikah pada usia 16 tahun denagn pasangan sebaya berusia 16 tahun juga.Kurangnya pengetahuan dan pendidikan tentang Kesehatan Reproduksi menjadi salah satu  pemicu terjadinya hal-hal tersebut. Tujuan penelitian : Diketahui perbedaan  pengetahuan remaja Di Desa Sipatuhu Kecamatan Banding Agung Kabupaten Oku Selatan Tahun 2021,sebelum dan sesudah diberi penyuluhan metode ceramah dan dengan Buku KIE Kader kesehatan remaja.Metode penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, dengan metode  quasi experiment  dengan design two group, pre test post test. Yang meneliti tentang perbedaan efektivitas penyuluhan kesehatan metode ceramah dan penggunaan buku KIE kader kesehatan remaja terhadap pengetahuan remaja di posyandu desa sipatuhu Dua kabupaten OKU Selatan SUMSEL tahun 2021. Jumlah Populasi dan sampel sebanyak 50 orang dan menggunakan teknik purposive sampling. Data ini diambil menggunakan kuisioner, analisa data secara univariat (rata-rata) dan bivariat ( t-test)Hasil : Hasil penelitian didapat pada metode ceramah nilai rata-rata pengetahuan remaja meningkat sebesar 3,000 dengan standar deviasi sebesar 1,384. Sedangkan dengan metode buku nilai rata-rata pengetahuan remaja meningkat sebesar 3,120 dengan standar deviasi sebesar 1,590. Hasil uji statistika dengan menggunakan uji T independen pada kelompok metode ceramah menunjukkan nilai p-value 0,000, pada nilai α 0,05, p-value < 0,05. Pada kelompok metode buku, menunjukkan nilai p-value 0,000, pada nilai α 0,05, p-value < 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan nilai posttest antara kelompok metode ceramah dengan kelompok metode buku. Hal ini menunjukkan penyuluhan kesehatan dengan metode buku lebih efektif. Saran bagi remaja,anjurkan remaja untuk mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi seperti posyandu remaja, untuk mendapatkan pengetahuan lebih banyak terkait kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci          :      penyuluhan metode ceramah dan  buku,Pengetahuan remaja,kesehatan reproduksi remaja
Kemampuan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Fitoremediasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Putri, Wilda Nindia; Barus, Linda; Ahyanti, Mei; Prianto, Nawan; Masra, Ferizal; Indarwati, Suami
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 September 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i3.12318

Abstract

Background: This research is a Quasi-Experimental Design using a pretest-posttest with control group design with 3 repetitions. Objective: To determine the ability of 1 kg water hyacinth plants as phytoremediation in processing tempe liquid waste.Methods: This research is in the form of a Quasi-Experimental Design with the independent variables in the research, namely variations in wastewater volume of 20, 25, 30 liters and the dependent variable, namely reducing BOD, COD, TSS levels and neutralizing pH. This research was conducted at the Environmental Health Department Laboratory of the Tanjung Karang Health Polytechnic in March-May 2023. The sample used was tempeh liquid waste from a household industry located on Jalan Catur Tunggal, Kemiling District, Bandar Lampung.Results: From the research results, it was found that phytoremediation using water hyacinth plants weighing 1kg in a wastewater volume of 20 liters could reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. . In accordance with Governor Regulation No. 7 Governor of 2010 concerning Waste Water Quality Standards for Soybean Processing Activities, only BOD with a waste water volume of 20 liters meets the requirements, other waste water volumes do not meet the standards.Conclusion and Recommendations: With the above results, phytoremediation using 1kg water hyacinth plants in a wastewater volume of 20 liters can reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. A repeat study of similar phytoremediation is needed to get a better grade from this research. Keyword : Water Hyacinth Plants, Tempe Waste, BOD, COD, pH ABSTRAK Latar Belakang: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design menggunakan rancangan pretest-posttest with control group dengan 3 kali pengulangan.Tujuan: Untuk mengetahui  kemampuan tanaman eceng gondok 1 kg sebagai fitoremediasi dalam pengolahan limbah cair tempe.Metode: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design dengan Variabel bebas pada penelitian yaitu variasi volume air limbah 20, 25, 30 liter dan variabel terikat yaitu penurunan kadar BOD, COD, TSS dan menetralkan pH. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang pada bulan Maret-Mei 2023. Sampel yang digunakan adalah limbah cair tempe dari industri rumah tangga yang berada di Jalan Catur Tunggal Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.Hasil: Dari Hasil penelitian diperoleh hasil fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung No 7 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Pengolahan Kedelai yang memenuhi syarat hanya BOD dengan volume air limbah 20 liter, pada volume air limbah lainnya belum memenuhi standar.Kesimpulan dan Saran: Dengan hasil di atas fitoremediasi menggunakan tanaman eceng             gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Diperlukan kajian ulang tentang fitoremediasi serupa untuk mendapatkan grade yang lebih baik dari penelitian ini. Kata Kunci: Tanaman Eceng Gondok , Limbah Tempe, BOD, COD, pH
Pengetahuan Program Generasi Berenencana (Genre) Di Masa Pandemi Covid-19 Berhubungan Dengan Kesehatan Reproduksi Remaja Wulandari, Apri Lesi; Lestari, Gangsar Indah
MIDWIFERY JOURNAL Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3,September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v2i3.8260

Abstract

Introduction: The planned generation program (GenRe) is a government policy to address population problems in Indonesia. This policy is mandated by the BKKBN. The purpose of the GenRe Program is to facilitate young people to learn to understand and practice healthy and ethical living behaviors to achieve youth resilience as the basis for creating Happy and Prosperous Small Families, to prevent young people from getting married early and knowledge about generation planning is still low at 48.4% in survey 2014. This study aims to determine the relationship between GenRe program knowledge during the Covid-19 pandemic and reproductive health knowledge at SMA N 1 Gedong Tataan. Methods: This research is a quantitative analytic study with a cross-sectional study design. The population is 354 students and the total sample is 188 students. The method of collecting data from this study was by means of a questionnaire, distributed online to students of SMA N 1 Gedong Tataan and then submitted online to a number of subjects to obtain responses and process data by processing and analyzing the data that has been collected. The analysis used was univariate and bivariate (Chi Square test). Results: Research on knowledge of generation planning programs was not good, namely 87 respondents (46.3%), and adolescent reproductive health was not good, namely 68 respondents (36.2%). The results of bivariate analysis showed that there was a good relationship between knowledge of generation planning programs and adolescent reproductive health (53.7%) with a p-value: 0.000 (p-value ≤ 0.05) Conclusion: The results of this study are that there is a relationship between the knowledge of the generation of planning on the reproductive health of adolescents at SMA N 1 Gedong Tataan. Suggestions are that teacher staff and school health workers can work together with researchers to carry out health promotion so that adolescents can know the importance of knowledge of generation planning programs on reproductive health. Suggestion: It is hoped that this research will be useful for the development of midwifery, especially obstetrics for adolescent reproductive health, the application of theories related to knowledge of generation planning programs during the Covid-19 pandemic at SMA N 1 Gedong Tataan can be a source of information regarding the relationship between knowledge of generation planning programs on adolescent reproductive health. Keywords: GenRe Program, Knowledge, Youth Health Care ABSTRAK Pendahuluan : Program generasi berencana (GenRe) merupakan kebijakan dari pemerintah guna mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia. Kebijakan ini diamanahkan oleh BKKBN. Tujuan dari Program GenRe adalah memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikkan perilaku hidup sehat dan berahlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera, guna mencegah remaja dari pernikahan dini dan pengetahuan tentang generasi berencana yang masih rendah yakni sebesar 48,4% pada survey 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan program GenRe di masa pandemi Covid-19 terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi di SMA N 1 Gedong Tataan. Metode : Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 354 siswa dan siswi dan jumlah sampel sebanyak 188 siswa dan siswi. Cara pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan cara angket, dibagikan secara daring kepada siswa/siswi SMA N 1 Gedong tataan kemudian di ajukan secara daring kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan dan emproses data dengan mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat (uji Chi Square). MJ (Midwifery Journal), Vol 2, No. 3. September 2022, ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953, Hal 112-120 113 Hasil : Penelitian pengetahuan program generasi berencana kurang baik yaitu sebanyak 87 responden (46,3%), dan kesehatan reproduksi remaja kurang baik yaitu sebanyak 68 responden (36.2%). Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan pengetahua program generasi berencana terhadap kesehatan reproduksi remaja baik yaitu (53,7%) dengan nilai p value : 0,000 (p-value ≤ 0,05) Simpulan : Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan generasi berencana terhadap kesehatan reproduksi remajadi SMA N 1 Gedong Tataan. Saran yang diharapkan staf guru dan petugas kesehatan sekolah dapat bekerja sama dengan peneliti untuk melakukan promosi kesehatan agar remaja dapat mengetahui pentingnya pengetahuan program generasi berencana terhadap kesehatan reproduksi. Saran : Diharapan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya ilmu kebidanan kesehatan reproduksi remaja, penerapan teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan program generasi berencana di masa pandemic covid-19 di SMA N 1 Gedong Tataan dapat menjadi sumber informasi mengenai hubungan pengetahuan program generasi berencana terhadap kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci : Kespro Remaja, Pengetahuan, Program GenRe
Analisis Sistem Pengelolaan Sampah Di Pasar Tradisional Tejo Agung Kota Metro Azhari, Faiz; Murwanto, Bambang; Indarwati, Suami
MIDWIFERY JOURNAL Vol 4, No 2 (2024): Volume 4, Nomor 2 Juni 2024
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v4i2.15486

Abstract

 Background : Environmentally based infectious diseases are still a health problem in Indonesia, such as Diarrhea, Gastroenteritis, Typhus, Pneumonia, Hepatitis B, Acute Nasopharynx, Gastritis, Influenza, etc. Especially diseases transmitted through fly vectors which are closely related to the presence of rubbish. Because the presence of waste is still a determinant of infectious diseases, the role of waste management in traditional markets must be of concern. The presence of waste during a waste emergency is not only a health problem, but also a social problem, as is the case in several places.Purpose : The research aims to determine waste management at the Tejo Agung Traditional Market, Metro City, Lampung.Methods : This research method is a qualitative method using a Focus Group Discussion (FGD) technique and an in-depth interview method. Informants came from several elements such as traders, cleaners and heads of Market UPTs, elements of the Environmental Service, sub-district officials and truck drivers. To increase data validation, source triangulation is carried out through In-depth Interviews and methods of triangulation of sources, data, and methods.Result : The research results illustrate that waste management at the Tejo Agung Traditional Market, Metro City, is not yet based on community empowerment, especially among traders, and does not use methods for separating wet and dry waste, and there are limited facilities and facilities such as trucks and the availability of containers.Conclution: The state of the facilities and means/equipment for transporting the waste, both in terms of quantity and maintenance, is no longer adequate, as is the lack of waste management personnel. There is a lack of discipline and compliance among traders in disposing of rubbish, they feel that they do not care about the scattered rubbish because they feel that they have already paid the rubbish fees and have not sorted the rubbish. Most of the waste material comes from vegetables and fruit or wet (organic) waste. Overall, waste management at the Tejo Agung Traditional Market, Metro City has not empowered the community, especially traders.Suggestion : Some of the following suggestions are for the Metro City government to pay attention to waste management at the Tejo Agung Traditional Market by improving facilities and infrastructure such as Temporary Shelters (TPS), waste collection vans and empowering traders to participate in waste collection by separating wet waste and rubbish. dry (organic and inorganic). Keywords: waste, empowerment, deseases. ABSTRAK Latar Belakang : Penyakit menular berbasis lingkungan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, seperti Diare, Gastroenteritis, Tifus, Pneumonia, Hepatitis B, Nasopharing Akut, Gastritis, Influenza, dsb. Terutama penyakit yang ditularkan melalui vektor lalat yang sangat berhubungan erat dengan keberadaan sampah. Karena keberadaan sampah masih menjadi determinan penyakit-penyakit menular tersebut, maka peranan pengelolaan sampah di pasar tradisional harus menjadi perhatian. Keberadaan sampah dalam keadaan darurat sampah bukan saja menjadi masalah Kesehatan, tetapi juga masalah sosial, seperti terjadi dibeberapa tempat. Olah sebab itu maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan sampah di Pasar Tradisional Tejo Agung, Kota Metro, Lampung.Tujuan : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan sampah di Pasar Tradisional Tejo Agung, Kota Metro, Lampung.Metode : Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik Diskusi Kelompok Terarah (DKT) atau Focus Group Dicussion (FGD),  dan dengan metode wawancara mendalam (Indepth Interview). Informan dari beberapa unsur seperti pedagang, petugas kebersihan dan kepala UPT Pasar, unsur Dinas Lingkungan Hidup, pihak kecamatan dan sopir truk. Untuk meningkatkan validasi data maka trianggulasi sumber melalui Wawancara Mendalam (Indepth Interview) dan metode trianggulasi sumber, data dan metode.Hasil : Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengelolaan sampah di Pasar Tradisional Tejo Agung, Kota Metro, belum berdasarkan pada pemberdayaan masyarakat, terutama para pedagang, dan belum meggunakan metode pemisahan sampah basah dan sampah kering, serta terbatasnya sarana dan fasilitas seperti truk dan ketersediaan kontainer.Kesimpulan : Kedaan fasilitas dan sarana/peralatan pengangkutan sampah baik dari segi jumlah maupun perawatan sudah tidak layak, demikian pula kurangnya tenaga pengelola sampah. Kurang disiplin dan patuhnya para pedagang dalam membuang sampah, mereka merasa tidak peduli terhadap berserakannya sampah karena merasa sudah bayar iuran sampah, dan belum melakukan pemilahan sampah. Kareteritik sampah sebagian besar berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan atgau sampah basah (organik). Secara keseluruhan pengelolaan samlah di Pasar Tradisional Tejo Agung, Kota Metro belum memberdayakan masyarakat, terutama para pedagangSaran : Beberapa saran berikut ini, adalah agar pemda Kota Metro memberikan perhatian bagi pengelolaan sampah Pasar Tradisional  Tejo Agung dengan meningkatan sarana dan prasana seperti Tempat Penampungan Sementara (TPS), mobil pengangkut sampah serta memberdayakan para pedagang untuk turut berpartisipasi pengumpulan sampah dengan memisahkan sampah basah dan sampah kering (organik dan nonorganik). Kata kunci : sampah, pemberdayaan, penyakit.
Factors Associated With Stunting Incidents In Toddlers Aged 24-59 Months In Cimahi City In 2022 Lia, Kamila; SD, Rahmizani; Ririn, Heriawanti
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i2.10079

Abstract

Background: Chronic hunger, recurrent illnesses, and psychological stimulation all contribute to stunting, a condition of failure to thrive in children under five. There were 167 children with stunting who had their data documented at the Citeureup Health Center. Due to the increasing nutritional requirements for children this age, toddlers between 24 and 59 months have a propensity to be undernourished, which makes kids more susceptible to illness.Finding out what contributes to the prevalence of stunting in children between the ages of 24 and 59 in the Citeureup sub-district is our main goal.Methods: A case-control study approach was used for this study. Simple random sampling is used in the sampling method. The sample for this study consisted of 118 toddlers, 59 of whom had stunting and 59 of whom did not. Chi-Square was utilized for bivariate data analysis, and logistic regression was employed for multivariate data.Results: The nutritional status of the mother during pregnancy (p=0.001; OR 4.194), history of LBW (p=0.001; OR 8.195), exclusive breastfeeding (p=0.000; OR 15.750), and age at first giving complementary foods (p = 0.001; OR 4.052) were factors that significantly correlated with the incidence of stunting. Exclusive breastfeeding accounted for the majority of the variance (exp(B)=3.157; OR 23.503).Conclusion: There is a relationship between the nutritional status of mothers during pregnancy, history of low birth weight, exclusive breastfeeding and age at first giving complementary foods to the incidence of stunting. The most dominant factor is exclusive breastfeeding.Suggestion : It is recommended that midwives work together with cadres to further increase mothers' understanding of the importance of monitoring toddler growth and development at posyandu so that they can detect toddlers who experience failure to thrive earlier and monitor toddlers who experience growth faltering by maximizing KMS. Keywords: Nutritional Status of Mother during Pregnancy, History of LBW, Exclusive Breastfeeding, Age at First Giving MPASI, Stunting ABSTRAK Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial. Data balita stunting yang tecatat di Puskesmas Citeureup sebanyak 167 balita. Balita usia 24-59 bulan memiliki kecenderungan menderita status gizi kurang disebabkan asupan gizi yang diperlukan untuk anak seusia ini meningkat, yang menyebabkan anak lebih mudah sakit.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 di kelurahan Citeureup.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian  dengan desain case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 118 balita yaitu 59 kasus stunting dan 59 kontrol. Analisis data menggunakan Chi-Square untuk bivariat dan regresi logistik untuk multivariat.Hasil: Faktor yang memiliki hubungan secara signifikan dengan kejadian stunting adalah status gizi ibu saat hamil (p= 0,001; OR 4,194) riwayat BBLR (p= 0,001; OR 8,195), pemberian ASI eksklusif (p= 0,000 ; OR 15,750)dan usia pertama pemberian MPASI (p= 0,001; OR 4,052). Variabel yang paling dominan yaitu pemberian ASI eksklusif (exp(B)=3,157 ; OR 23,503).Simpulan: Terdapat hubungan antara status gizi ibu saat hamil, riwayat BBLR, pemberian ASI eksklusif dan usia pertama pemberian MPASI dengan kejadian stunting. Faktor yang paling dominan adalah pemberian ASI eksklusif.Saran: Bidan bekerjasama dengan kader untuk dapat lebih meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu agar dapat lebih awal mendeteksi balita yang mengalami gagal tumbuh dan pemantauan balita yang mengalami growth faltering dengan memaksimalkan KMS.  Kata Kunci : Status Gizi Ibu saat Hamil, Riwayat BBLR, ASI Eksklusif, Usia Pertama Pemberian MPASI, Stunting
Pengalaman Perawat Komunitas Dalam Melakukan Penanganan Kegawatdaruratan Psikiatri Pada Anak Dengan Child Maltreatment Hidayah, Nurul; Seprian, Dwin; Florensa, Ns.
MIDWIFERY JOURNAL Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 nomor 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v2i1.6225

Abstract

Background: Proper and fast handling of emergency conditions is the key to patient safety. Emergency conditions are conditions where there is a sudden disruption of physiological or psychological integrity and can threaten safety. As a primary health care provider, you are not only required to be alert and ready to face physical emergencies, but also psychiatric emergencies. Psychiatric emergency conditions are as important as other physical emergency conditions, prompt and appropriate treatment can save patients from conditions that threaten their life safety. Some psychiatric emergency conditions include conditions of attempted suicide, restlessness, panic attacks, aggressive behavior changes to disturb the surrounding conditions and the environment. Psychiatric emergency conditions can occur in all service units, understanding of the handling of psychiatric emergencies must be understood holistically by all officers, especially nurses in primary health care facilities. Objective: to explore the life experiences of community nurses in handling psychiatric emergencies in children with child maltreatment in primary health care facilities in Pontianak city. Methods: This research design uses a qualitative descriptive approach with a descriptive phenomenological approach. The population in this study is Community Nurses in Primary Health Facility Services in Pontianak City. The number of participants was determined through purposive sampling technique. The nurse's experience was explored through in-depth interviews and data analysis using the Colaizzi method. The target output of this research is expected to be published in national journals. Results: This study provides an overview of the experience of community nurses in handling psychiatric emergencies in children with child maltreatment in primary health care facilities in the city of Pontianak. The nurse's experience is described in 2 themes: 1) Handling that is not comprehensive and cross-sectoral collaboration and 2) The lack of competence of human resources and facilities and infrastructure. Conclusion: There is still a lack of trained personnel, infrastructure facilities are also still lacking, from the process of handling psychiatric emergencies Child Maltreatment in Primary Health Facility Services still does not follow the management concept of implementing a puskesmas that provides comprehensive services. Suggestion: It is hoped that policy makers will be able to issue SK or regional regulations related to the implementation of handling child maltreatment psychiatric emergencies in primary health care facilities and further improve efforts to develop and supervise implementation in handling psychiatric emergencies child maltreatment in primary health care facilities. Keywords:Children,Emergency,Psychiatry ABSTRAK Penanganan kondisi gawat darurat yang tepat dan cepat menjadi kunci keselamatan pasien. Kondisi gawat darurat adalah kondisi dimana terjadi gangguan integritas fisiologis atau psikologis secara mendadak dan dapat mengancam keselamatan. Sebagai penyedia layanan kesehatan primer tidak hanya dituntut untuk sigap dan siap menghadapi kondisi kegawat daruratan fisik, namun juga kondisi kegawatdaruratan psikiatri. Kondisi kegawat daruratan psikiatri sama pentingnya dengan kondisi gawat darurat fisik lainnya, penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan pasien dari kondisi yang mengancam keselamatan jiwanya.Beberapa kondisi gawat darurat psikiatrik meliputi kondisi percobaan bunuh diri, gaduh gelisah, serangan panik, perubahan tingkah laku yang agresif hingga mengganggu kondisi sekitar dan lingkungan. Kondisi gawat darurat psikiatri dapat terjadi di seluruh unit pelayanan, pemahaman mengenai penanganan gawat darurat psikiatri harus dipahami secara holistik oleh seluruh petugas khusunya perawat di fasilitas pelayanan Kesehatan primer. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman hidup Perawat Komunitas Dalam Melakukan Penanganan Kegawatdaruratan Psikiatri Pada Anak dengan child maltreatment  Di Pelayanan Fasilitas Kesehatan Primer Di Kota Pontianak. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Populasi dalam penelitian yaitu Perawat Komunitas Di Pelayanan Fasilitas Kesehatan Primer Di Kota Pontianak. Jumlah partisipan ditentukan  melalui teknik purposive sampling. Pengalaman perawat digali melalui wawancara mendalam dan analisa data menggunakan metode Colaizzi.Target luaran penelitian ini diharapkan dapat dipublikasin pada jurnal nasional. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai Pengalaman Perawat Komunitas Dalam Melakukan Penanganan Kegawatdaruratan Psikiatri Pada Anak Dengan Child Maltreatment  Di Pelayanan Fasilitas Kesehatan Primer Di Kota Pontianak. Pengalaman perawat tersebut digambarkan dalam 2 tema : 1)Penanganan yang belum komperhensif dan kerjasama lintas sektor serta 2) Minimnya kompetensi SDM serta sarana dan prasarana.  Kata Kunci :Anak ,Gawat Darurat,Psikiatri  
GAMBARAN PEMAKAIAN KB SUNTIK BERDASARKAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN PEGAGAN LOR ,KAB.CIREBON TAHUN 2020 Musfiroh, Sri
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 3 (2021): Vol 1.No.3 September 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i3.5225

Abstract

Background: Regulation Law No.52 of 2009 concerning the development of education and family development states that family development is an effort to create quality families who live in a healthy environment; and family planning is an effort to regulate the birth of children, the ideal distance and age to give birth, to regulate pregnancy, through promotion, protection, and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. This law supports the family planning program as one of the efforts to create a healthy and quality family. The regulation of pregnancy in the family planning program is carried out using contraception.Objective: To find out the description of the use of injectable contraception based on the mother's level of knowledge about contraceptive devices in Pegagan Lor Kab. Cirebon Year 2020Methods: The variables in this study were knowledge and types of injecting family planning use, the subjects were mothers who used injectable family planning in Pegagan Lor Village on December 14, 2020-10 January 2021, the instrument used was a questionnaire, and the research method was descriptive with a cross sectional approach.Results: The results of the analysis of the total research score of 43.4% of respondents' knowledge included in the less category, and as many as 83% used 3-month injectable contraception.Conclusion: The majority of respondents lack knowledge, and the majority of respondents use 3-month injectable contraception.Suggestion: Midwives are expected to improve health services, especially in providing counseling about injectable contraception devices clearly so that acceptors know about the uses, side effects and advantages of injectable contraception. And it is hoped that this research can be used as a comparison for further research by taking different samples, variables and methods. Keywords: Knowledge, injectable family planning  ABSTRAKLatar Belakang: Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan pendidikan dan pembangunan keluarga menyatakan bahwa pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat; dan keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. UU ini mendukung program KB sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas.Pengaturan kehamilan dalam program KB dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi.Tujuan: Untuk Mengetahui Gambaran Pemakaian KB suntik berdasarkan  Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi  di Kelurahan Pegagan LorKab. Cirebon Tahun 2020Metode:  Variabel dalam Penelitian ini adalah Pengetahuan dan jenis pemakaian KB Suntik, subjeknya adalah ibu yang menggunakan KB suntik di Kelurahan Pegagan Lor pada tanggal 14 Desember 2020-10 januari 2021, intrumen yang digunakan adalah quesioner, dan metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross secsionalHasil: Hasil analisis dari total skor penelitian pengetahuan responden 43,4 % termasuk kedalam kategori kurang, dan  dan sebanyak 83 % menggunakan KB suntik 3 bulan.Kesimpulan: Mayoritas pengetahuan responden kurang, dan mayoritas responden menggunakan KB suntik 3 bulan.Saran: Diharapkan Bidan meningkatkan pelayanan kesehatan khusunya dalam memberikan konseling tentang alat kontrasepsi KB suntik secara jelas agar akseptor mengetahui tentang kegunaan ,efek samping   dan kelebihan KB Suntik. Dan Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pembanding  penelitian selanjutnya dengan mengambil sampel,variable dan metode yang berbeda. 
Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Balita Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah Friska, Yessy; Murwanto, Bambang; Barus, Linda; Rosita, Yeni
MIDWIFERY JOURNAL Vol 5, No 3 (2025): Volume 5 Nomor 3 September 2025
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v5i3.22854

Abstract

Background : Stunting in toddlers is a significant global health problem. In 2022, there were 148.1 Million children affected, which is 22.3% of children worldwide. Most of these children Live in Asia (52%) and Africa (43%) (WHO, 2023). UPTD Kalirejo Health Center is one of the stunting locus health centers. Based on the Electronic Reporting and Reporting of Community-Based Nutrition (ePPGBM) report of Kalirejo Health Center which was seen in August 2024, the number of stunted toddlers was 34 toddlers. Purpose : This study aims to determine the relationship between environmental Sanitation and personal hygiene on the incidence of stunting in toddlers. Methods : This study is a Quantitative study with a case control design. Data obtained from interviews and Observations of mothers of toddlers at the UPTD Kalirejo Health Center, Kalirejo District, Central Lampung Regency. The variables observed were environmental sanitation,Personal hygiene and the incidence of stunting. Result : From the research that has been done, there is a relationship between ownership of healthy Toilets and the incidence of stunting (p value = 0.000). There is a relationship between Ownership of clean water facilities and the incidence of stunting (p value = 0.000). There is A relationship between wastewater treatment and the incidence of stunting (p Value = 0.000). There is a relationship between waste processing and the Incidence of stunting (p value = 0.000). There is a relationship between CTPS personal Hygiene and the incidence of stunting (p value = 0.000). There is no relationship between personal hygiene Nail hygiene and the incidence of stunting (p value = 0.614)Result : The community must maintain environmental sanitation and implement good personal Hygiene as a sensitive intervention to contribute to reducing stunting. Keywords: environmental sanitation, stunting, personal hygiene ABSTRAK Latar Belakang : Stunting pada balita adalah masalah kesehatan global yang signifikan. Pada tahun 2022, ada 148,1 juta anak yang terkena, yang merupakan 22,3% dari anak- anak di seluruh dunia. Sebagian besar anak-anak ini tinggal di Asia (52%) dan Afrika (43%) (WHO, 2023). UPTD Puskesmas Kalirejo merupakan salah satu Puskesmas lokus stunting. Berdasarkan laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) Puskesmas Kalirejo yang dilihat pada bulan Agustus 2024 jumlah balita Stunting Sebanyak 34 Balita.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan personal hygiene terhadap kejadian balita stunting.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan case control. data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi terhadap ibu balita di UPTD Puskesmas Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Variabel yang diamati yaitu sanitasi lingkungan, personal hygiene dan kejadian stunting.Hasil : Dari penelitiaan yang telah dilakukan bahwa ada hubungan antara kepemilikan jamban sehat dengan kejadian stunting (p value = 0,000). Ada hubungan antara kepemilikan sarana air bersih dengan kejadian stunting (p value = 0,000). Ada hubungan pengolahan limbah cair rumah tangga dengan kejadian stunting (p value = 0,000). Ada hubungan pengolahan sampah rumah tangga dengan kejadian stunting (p value = 0,000). Ada hubungan personal hygiene CTPS dengan kejadian stunting (p value = 0,000). Tidak ada hubungan personal hygiene kebersihan kuku dengan kejadian stunting (p value = 0,614)Kesimpulan : masyarakat harus menjaga sanitasi lingkungan dan menerapkan personal hygiene yang baik sebagai intervensi sensitive terhadap kontribusi penurunan stunting. Kata Kunci : Sanitasi Lingkungan , Stunting, Personal Hygiene
Pengaruh Mengkonsumsi Ubi Jalar Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Naida, Firgiani Puspita; Evayanti, Yulistiana; Yantina, Yuli; Isnaini, Nurul
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i1.9531

Abstract

Background : The high number of anemia in Lampung Province is 69.7%, this figure is higher than the national nutritional anemia rate, which is 63%. Based on the results of the pre survey conducted by researchers at the BPS Eliana Putriani, Amd, Keb Kec. Jati Agung Kab. South Lampung in January 2019 there were 78 pregnant women who visited the ANC, of which 38 pregnant women had low hemoglobin levels. Compared with BPS Titik Handayani, where there were only 64 pregnant women visiting ANC, while 18 of them had anemia. The purpose of this study was to determine the effect of sweet potato consumption on increasing hemoglobin levels in pregnant women.Research methods : Type of quantitative research. The quasy-experimental design is the Two group pretest-posttest method. The population in this study were 78 pregnant women. Samples were 30 pregnant women. The sampling technique uses purposive sampling. Univariate analysis in this study was to determine the mean, median, standard deviation of hemoglobin levels in pregnant women before and after consuming sweet potatoes. Bivariate analysis uses an independent t-test.Results  : The results showed an average hemoglobin level before sweet potato consumption: 9,853 gr / dl. After 10,913 gr / dl. Before consumption in the group that did not consume sweet potatoes by 9,793 gr / dl. After amounting to 10,313 gr / dl. Conclusion There Are Effects Of Consuming Sweet Potatoes On Increased Hemoglobin Levels Of Pregnant Women In Bps Eliana Putriani, Amd, Keb Kec. Jati Agung Kab. South Lampung in 2019 (p-value 0,000 <0.05). Suggestions in this study are that pregnant women consume sweet potatoes can increase hemoglobin levels in pregnant women so as to prevent anemia in pregnant women, expect pregnant women to consume sweet potatoes as food choices that contain high Fe in addition to consumption of Fe tablets and can be used as an option which is adjacent to fe taken after nausea, vomiting disappears during pregnancy to avoid complications during delivery such as bleeding. Keywords : Sweet Potatoes, Tablet Fe ABSTRAK Latar Belakang : Tingginya jumlah anemia di Provinsi Lampung adalah sebesar 69,7% angka tersebut lebih tinggi dari angka anemia gizi nasional yaitu sebesar 63%. Berdasarkan hasil pra survey yang peneliti lakukan di Di BPS Eliana Putriani,Amd,Keb Kec. Jati Agung Kab. Lampung  Selatan pada bulan Januari 2019 terdapat 78 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC, dimana diantaranya 38 ibu hamil tersebut kadar hemoglobinnya rendah. Dibandingkan dengan BPS Titik Handayani dimana kunjungan ANC hanya sebanyak 64 ibu hamil, dimana yang mengalami anemia sebanyak 18 orang ibu hamil.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsumsi ubi jalar terhadap kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil.Metode penelitian : Jenis penelitian kuantitatif. Rancanganquasy-eksperimen yaitu metode Two grouppretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 78 ibu hamil. Sampel sebanyak 30 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisa univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai mean, median, standar deviasi kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan setelah mengkonsumsi ubi jalar. Analisa bivariat menggunakan menggunakan uji t-test independent.Hasil : Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi ubi jalar: 9,853 gr/dl. Setelah sebesar 10,913 gr/dl. Sebelum konsumsi pada kelompok yang tidak mengkonsumsi ubi jalar sebesar 9,793 gr/dl. Setelah sebesar 10,313 gr/dl.Kesimpulan Ada Pengaruh Mengkonsumsi Ubi Jalar Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Bps Eliana Putriani,Amd,Keb Kec. Jati Agung Kab. Lampung  Selatan Tahun 2019 (p-value 0.000 < 0,05).Saran dalam penelitian ini adalah agar ibu hamil mengkonsumsi ubi jalar dapat menaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil, diharapkan ibu hamil mau mengkonsumsi ubi jalar sebagai pilihan makanan yang menggandung tinggi fe disamping konsumsi tablet fe dan dapat digunakan sebagai pilihan yang berdampingan dengan fe diminum setelah mual muntahnya hilang selama kehamilan agar tidak terjadi komplikasi pada saat persalinan seperti perdarahan. Kata Kunci : Ubi Jalar, Tablet Fe 

Page 1 of 15 | Total Record : 147