cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 142 Documents
Lingkungan Fisik Rumah Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Tasikmalaya Falah, Miftahul; Lismayanti, Lilis; Sari, Nina Pamela; Handayani, Hani; Fadhilah, Nur
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.562

Abstract

Abstrak Kejadian ISPA banyak ditemukan di pelayanan kesehatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran lingkungan fisik rumah pada penderita ISPA di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah penderita ISPA sebanyak 185 penderita dan sampel penelitian 65 orang penderita ISPA. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan daftar isian Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/ VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan. Analisis univariat digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lingkungan fisik penderita ISPA tidak sesuai yaitu luas ventilasi sebanyak 36 rumah (55,4%), kelembaban rumah 65 rumah (100%), jenis lantai  tidak kedap air 61 rumah (93,8%), jenis dinding tidak kedap air 56 rumah (86,2%), pencahayaan ruang utama 61 rumah (93,8%), pencahayaan ruang tidur 64 rumah (98,5%). Untuk kepadatan penghuni 64 rumah (98,5%), suhu ruang utama 46 rumah (70,8%) dan ruang tidur 50 rumah (76,9%) sudah sesuai Kepmenkes. Disimpulkan bahwa masih banyak rumah tidak sehat pada penderita ISPA seperti luas ventilasi, suhu, kelembaban, dan pencahayaan sehingga kondisi tersebut dapat menambah risiko terjadinya komplikasi. Diharapkan masyarakat dapat meminimalkan faktor yang mempengaruhi ISPA dengan cara memperhatikan lingkungan sekitar tetap sehat. Kata kunci: luas ventilasi, kelembaban, pencahayaan   Abstract Tamansari health services frequently see ISPA cases. The goal of this study was to describe the physical environment of the home in ARI patients at Tamansari Public Health Center in Tasikmalaya. The descriptive method was used in the study. The study sample consisted of 65 patients chosen at random. The instrument in this study adopted of the Minister of Health, Indonesia No.829/Menkes/SK/VII/1999 concerning housing health requirements. Univariate analysis used in the study. The results showed that the majority of the physical environment of ARI sufferers was not suitable, such as ventilation (55.4%), humidity (100%), types of floors (93.8%), types of walls (86.2%), main room lighting (93.8%), bedroom lighting (98.5%). Whereas the occupant density (98.5%), the temperature of the main room (70.8%) and the bedrooms (76.9%) are in accordance with the Minister of Health. It is concluded that patients with ISPA have many unsanitary houses, such as ventilation area, temperature, humidity, and lighting, and that these conditions can increase the risk of complications. It is hoped that by focusing on the surrounding environment, the community will be able to reduce the factors that affect ISPA and keep it healthy. Keywords: ventilation area, humidity, lighting
Faktor Pengetahuan dan Perilaku dalam Mematuhi Protokol Kesehatan pada Keluarga Pasien di Era Pandemi Covid-19 Muliawati, Dian Ika; Yulitasari, Brune Indah; Putri, Tengku Isni Yuli Lestari
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.563

Abstract

Abstrak Pengetahuan, perilaku dan kepatuhan keluarga dalam melakukan protokol kesehatan mempunyai peranan besar untuk memutus mata rantai Covid-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku dengan kepatuhan keluarga pasien terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan penyebaran penyakit Covid-19 di ruang tunggu Instalasi Layanan Jantung Pembuluh Darah Terpadu RSUP Dr Sardjito Yogyakarta di Era Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelasi. Rancangan penelitian adalah cross sectional study. Sampel penelitian sebesar 63 responden dengan menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku yang telah digunakan dalam penelitian oleh Yanti NPD dkk serta pedoman observasi. Analisis data kuantitatif menggunakan uji analisis Chi-Square. Hasil Uji analisis Chi-Square antara pengetahuan dengan kepatuhan memiliki nilai p=0,000, dan perilaku dengan kepatuhan memiliki nilai p= 0,000. Ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku dengan kepatuhan protokol kesehatan pada keluarga pasien di ruang tunggu Instalasi Layanan Jantung Pembuluh Darah Terpadu RSUP Dr Sardjito Yogyakarta di Era Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku yang baik dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang dalam mematuhi protokol kesehatan di Era Pandemic Covid-19. Kata kunci: pengetahuan, perilaku, kepatuhan, protokol kesehatan, Covid-19   Abstract Knowledge, behavior, and family obedience in following health protocols all play a significant role in breaking the Covid-19 chain. The study sought to ascertain the relationship between knowledge and behavior with patient family compliance with health protocols in an effort to prevent and spread Covid-19 disease in the waiting room of the Integrated Cardiovascular Service Installation of Dr Sardjito General Hospital, Yogyakarta, during the Covid-19 Pandemic. This is a quantitative study using a correlation analytic research design. A cross-sectional study was used for the research. Using consecutive sampling, 63 people were chosen for the study. The research instrument included knowledge and behavior questionnaires developed by Yanti NPD et al, as well as observation guidelines. Chi-Square analysis test for quantitative data analysis. The Chi-Square analysis test results between knowledge and compliance have p = 0.000, and behavior with compliance has p = 0.000. In the era of the Covid-19 pandemic, there is a link between knowledge and behavior and adherence to health protocols in patient families in the waiting room of the Integrated Cardiovascular Service Installation of Dr Sardjito General Hospital Yogyakarta. The study's findings indicate that good knowledge and behavior can influence a person's compliance to health protocols in the Covid-19 Pandemic Era. Keywords: knowledge, behavior, compliance, health protocols, Covid-19
Adolescent Stress Management Using Five-Finger Hypnotic Therapy during The Covid-19 Pandemic Abidin, Zainal; Rahmawati, Primasari Mahardhika; Musviro, Musviro
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.571

Abstract

Abstrak Pandemi Covid-19 memiliki dampak parah pada semua sektor, baik kesehatan, ekonomi, dan secara sosial di seluruh dunia. Remaja adalah kelompok yang rentan terhadap masalah psikologis seperti stres karena pandemi. Upaya dan kebijakan dalam menangani pandemi seperti membatasi pertemuan sekolah dan pembelajaran online dapatmemicustres untuk remaja. Hipnotis lima jari adalah salah satu intervensi keperawatan yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi stres, terapi ini menyebabkan relaksasi yang tinggi sehingga akan mengurangi ketegangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan hipnotik lima jari dengan tingkat stres remaja di era pandemi Covid-19. Metode dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen one group pre test – post test dengan sampel 30 remaja yang ditentukan oleh pengambilan sampel acak, yang memenuhi kriteria inklusi untuk kisaran usia 12-19 tahun. Stres diukur menggunakan instrumen Perceive Stress Scale. Data dianalisis menggunakan uji korelasi t-test berpasangan yang menunjukkan bahwa ada efek terapi hipnotik lima jari pada tingkat stres remaja (Sig.2-tailed = 0,000, α = 0,05). Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa hipnotis lima jari memiliki efek yang signifikan pada pengurangan stres dan dapat menjadi intervensi keperawatan alternatif dalam mengurangi stres, terutama pada remaja. Kata kunci: manajemen stres, remaja, hipnotik lima jari, Covid-19   Abstract The Covid-19 pandemic has had a severe impact on all sectors, both health, economically and socially across the globe. Adolescents are a group that is vulnerable to psychological problems such as stress due to the pandemic. Efforts and policies in dealing with the pandemic, such as limiting school gatherings and implementing online learning are stressful for adolescents. Five finger hypnosis is one of the nursing interventions that can be implemented to reduce stress, this therapy causes high relaxation, so it will reduce tension. This study aims to identify the relationship between five-finger hypnosis and adolescent stress levels. The method used in this study is a quasi experiment one group pre - post test with a sample of 30 adolescents chosen at random who meet the inclusion criteria for the age range of 12 to 19 years. Stress was measured using the Perceive Stress Scale instrument. The data was analyzed using a paired t-test correlation test, which revealed that five-finger hypnotic therapy had an effect on adolescent stress levels (Sig.2-tailed = 0.000, = 0.05). According to the findings of this study, five-finger hypnosis has a significant effect on stress reduction and can be used as an alternative nursing intervention in stress reduction. Keywords: stress management, adolescents, five-finger hypnotics, Covid-19
Gambaran Kapang Aspergillus Sp pada Terasi dalam Kemasan Tanpa Merek di Pasar Tradisional Kota Samarinda Fitria, Fitria; Suhartini, Suhartini; Prihandono, Dwi Setiyo
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.575

Abstract

Abstrak Terasi merupakan bahan makanan hasil fermentasi hewani. Dalam fermentasi terasi terdapat mikroorganisme yang berperan penting pada prosesnya yakni bakteri Lactobacillus sp dan bakteri mesofil. Terasi dapat disimpan selama berbulan-bulan, tetapi kemasan terasi yang tidak diperhatikan tempat penyimpanannya bisa mengakibatkan terasi terkontaminasi oleh kapang. Kontaminasi terasi oleh kapang disebabkan karena terasi mengandung nutrisi, protein, vitamin dan mineral. Selain itu, terasi yang disimpan pada suhu dan kelembapan yang rendah dapat menyebabkan suburnya pertumbuhan kapang. Kapang Aspergillus sp dapat menyebabkan penyakit Aspergillosis pada manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kapang  Aspergillus sp yang terdapat pada terasi dalam kemasan tanpa merek di pasar tradisional Kota Samarinda. Penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel yang digunakan adalah terasi dalam kemasan tanpa merek dengan jumlah 24 sampel menggunakan teknik total sampling. Teknik analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian terasi dalam kemasan tanpa merek ditemukan Aspergillus sp sebanyak 11 (46%) jenis Aspergillus niger, Aspergillus flavus, dan Aspergillus fumigatus. Kata kunci: aspergillus sp, kapang, terasi   Abstract The shrimp paste is a fermented animal food ingredient. In shrimp paste fermentation there are microorganisms that play an important role in the process, namely Lactobacillus sp and mesophyll bacteria. The shrimp paste can be stored for months, but the shrimp paste packaging that is not properly stored can cause the shrimp paste to be contaminated by mold. Contamination of shrimp paste by mold is caused because shrimp paste contains nutrients, protein, vitamins and minerals. In addition, shrimp paste stored in low temperatures and humidity can lead to fertile mold growth. Aspergillus sp. can cause Aspergillosis in humans. The purpose of this study was to determine the description of the Aspergillus sp fungus found in unbranded shrimp paste in the traditional market of Samarinda. This research is descriptive and the sample used is unbranded shrimp paste with a total of 24 samples using a total sampling technique. Data analysis technique using univariate. The research found 11 (46%) Aspergillus sp species, Aspergillus niger, Aspergillus flavus, and Aspergillus fumigatus in unbranded shrimp paste. Keywords: aspergillus sp, mold, shrimp paste
Kesejahteraan Spiritual Mempengaruhi Kelekatan Ibu dan Janin pada Ibu Hamil Wahyusari, Shinta; Mariani, Mariani
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.584

Abstract

Abstrak Transisi menjadi orang tua merupakan masa kritis bagi pasangan yang telah menikah dan memiliki anak. Selama periode pencapaian peran menjadi orang tua, proses pembentukan kelekatan ibu dan janin sangat penting untuk dilakukan dan kesejahteraan spiritual merupakan faktor penting bagi ibu hamil untuk dapat beradaptasi dengan kondisinya selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kelekatan ibu dan janin pada ibu hamil. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wangkal Kabupaten Probolinggo. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel sebesar 77 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner SWBS dan PAI untuk mengukur kesejahteraan spiritual dan kelekatan ibu dan janin. Data dianalisis menggunakan Pearson. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor religious well being (51,81), existential well being (51,18), total skor kesejahteraan spiritual (102,99) serta kelekatan ibu dan janin (58,96). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan kelekatan ibu dan janin (ρ: 0,000). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya meningkatkan kesejahteraan spiritual selama periode kehamilan sehingga dapat meningkatkan kelekatan ibu dan janin. Kata kunci: kesejahteraan spiritual, kesejahteraan eksistensial, kelekatan ibu dan janin   Abstract The transition to parenthood is a critical time for married couples and their children. The process of forming the attachment of the mother and fetus is very important during this period, and spiritual well-being is an important factor for pregnant women to be able to adapt to their conditions during pregnancy. This study aimed to determine the relationship between spiritual well-being and prenatal attachment in pregnant women. This research used analytic correlation using a cross sectional approach. The population were all pregnant women in the working area of the Wangkal Health Center, Probolinggo. This study included 77 respondents chosen through random sampling. To assess spiritual well-being and prenatal attachment, SWBS and PAI questionnaires were used to collect data. The data was analyzed with Pearson. The results of the study obtained an average score of religious well-being (51,81), existential well-being (51,18), a total score of spiritual well-being (102.99), and prenatal attachment (58.96). The analysis results revealed a significant relationship between spiritual well-being and the attachment of the mother and fetus (: 0.000). These findings suggest that it is critical to improve spiritual well-being during pregnancy in order to increase prenatal attachment. Keywords: spiritual well being, existential well being, prenatal attachment
Analisis Faktor Risiko kejadian Dismenore Primer Remaja Putri pada Masa Pandemi COVID-19 Estin Gita; Yunia Sari, Nunik Ike
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.600

Abstract

Abstrak Dismenore merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi kejadian dismenore primer remaja putri pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah responden  sebesar 130 remaja putri yang telah mengalami dismenore dengan pemilihan sampel secara consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form, Global Physical Activity Questionnaire  (GPAQ) (2016), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), serta Numeric Rating Scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa variabel riwayat keluarga (p= 0,003;OR=3,380; 95% CI=1,520–7,518), kualitas tidur (p=0,025; OR= 2,836; 95% CI= 1,138-7,070) dan usia menarche (p=0,039; OR= 1,933; 95% CI=1,035–3,609) secara signifikan memiliki pengaruh terhadap kejadian dismenore primer terhadap remaja putri. Sedangkan aktivitas fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian dismenore primer (p=0,307; OR= 0,671; 95% CI= 0,312–1,444). Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer pada masa pandemi Covid-19 adalah riwayat keluarga dengan dismenore primer. Pendidikan kesehatan tentang istirahat tidur yang berkualitas perlu disampaikan pada remaja putri, sehingga kejadian dismenore primer pada masa pandemi Covid-19 dapat diminimalkan. Kata kunci: dismenore primer, remaja putri, pandemi Covid-19 Abstract Dysmenorrhea is a reproductive health problem that often occurs in adolescent girls. The purpose of this study was to analyze the risk factors that influence the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls during the Covid-19 pandemic. The research method used a cross-sectional research design. The number of respondents was 130 adolescent girls, who had experienced dysmenorrhea with consecutive sampling as the sample. Data was collected using the GPAQ (2016) questionnaire, PSQI, and NRS. The results of this study showed that the variables were family history (p=0.003; OR=3.380; 95% CI=1.520–7.518), sleep quality (p=0.025; OR= 2.836; 95% CI=1.138-7.070), and age at menarche. (p=0.039; OR= 1.933; 95% CI=1.035-3.609) had a significant effect on the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls. The physical activity did not have a significant effect on the incidence of primary dysmenorrhea (p=0.307; OR= 0.671; CI 95% = 0.312–1.444). The most influential factor in the incidence of primary dysmenorrhea during the Covid-19 pandemic is a family history of primary dysmenorrhea. Health education about sleep quality needs to be delivered to adolescent girls so that the incidence of primary dysmenorrhea during the Covid-19 pandemic can be minimized. Keywords: primary dysmenorrhea, adolescent girls, Covid-19 pandemic
Parent Training dan Manajemen Stress pada Kesehatan Jiwa Caregiver yang Merawat Anak Pekerja Migran Wicaksono, Kurniawan Erman; Kurniyanti, Mizam Ari
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.603

Abstract

Abstrak Permasalahan psikologis anak yang ditinggal orangtuanya menjadi pekerja migran Indonesia yaitu masalah psikososial hingga masalah perkembangan dan pertumbuhan anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis parent training dan manajemen stress terhadap kesehatan jiwa caregiver merawat anak yang ditinggal orangtua pekerja migran Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment yang terbagi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan pemberian intervensi parent training dan manajemen stress. Jumlah responden 100 caregiver yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Pamotan dengan kriteria caregiver mengasuh anak yang ditinggal orangtua menjadi pekerja migran Indonesia, caregiver sudah merawat anak pekerja tiga tahun, dan caregiver mengalami masalah kesehatan. Teknik sampling yang digunakan secara non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan mengukur kesehatan jiwa caregiver yang mengasuh anak ditinggal orang tua menjadi pekerja migran Indonesia adalah parental stress scale (PSS). Data hasil penelitian diuji menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan rerata skor kesehatan jiwa caregiver pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Data hasil uji t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan bermakna skor kesehatan jiwa caregiver antara kelompok intervensi dan kontrol dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Parent training dan manajemen stress memiliki pengaruh terhadap kesehatan jiwa caregiver dalam merawat anak pekerja migran. Kata Kunci: parent training, manajemen stress, caregiver, migran Abstract The psychological problems of children whose parents have become Indonesian migrant workers range from psychosocial issues to problems of child development and growth. The purpose of this study was to analyze parent training and stress management on the mental health of caregivers caring for children left behind by the parents of Indonesian migrant workers. The research method used a quasi-experiment  into two groups, namely the control and the Intervention Group By Providing Parent Training Interventions And Stress Management. Respondents Of This Study was 100 caregivers with the criteria of caregivers taking care of children left by their parents to become Indonesian migrant workers, have cared for three-year-old working children, and experiencing health problems. The sampling technique used non-probability sampling with a purposive sampling technique. The measuring tool used to the mental health of caregivers is the parental stress scale (PSS). Result of this study used the paired t-test showed that was a significant difference in caregiver mental health scores between the intervention and control groups with p=0.000 (p<0.05). Parent training and stress management have an influence on the mental health of caregivers in caring for children of migrant workers. Keywords: parent training, stress management, caregivers, migrants
Faktor Psikososial yang Mempengaruhi Perilaku Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rondhianto, Rondhianto; Nistiandani, Ana; Mahdi , Nabilla Novia
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.610

Abstract

Abstrak Perawatan kaki sangat penting untuk menurunkan risiko ulkus kaki diabetik. Perilaku perawatan kaki sebagai bagian dari pengelolaan mandiri sangat ditentukan oleh faktor psikososial. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor psikososial yang mempengaruhi perilaku perawatan kaki penderita diabetes mellitus tipe 2.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Besar sampel adalah 138 responden dengan teknik multistage random sampling. Variabel penelitian adalah faktor psikososial (pengetahuan, koping, distres, dukungan keluarga, dan dukungan perawat) sebagai variabel independen dan perilaku perawatan kaki sebagai variabel dependen. Instrumen penelitian berupa kuesioner, yaitu SKILLDS, Coping Scale, DDS, HDFSS, persepsi peran perawat. dan NAFF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 56-65 tahun (48,5%), perempuan (64,4%), pendidikan dasar (39,1%) dan penghasilan rendah (60,1%). Sebagian besar mempunyai pengetahuan, koping, persepsi dukungan keluarga, dan dukungan perawat dalam kategori sedang (45,6%; 67,3%, 53,6%, dan 63,7%), sedangkan distres dalam kategori tinggi (37,6%). Perilaku perawatan kaki dalam kategori sedang (63,0%). Hasil analisis data dengan regresi linier berganda didapatkan bahwa model fit (F=2,419; p=0,039; R2=0,049). Hasil uji partial menunjukkan bahwa hanya pengetahuan yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku perawatan kaki (p=0,035). Upaya peningkatan perilaku perawatan kaki dalam pengelolaan mandiri dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan pasien dalam melakukan perilaku perawatan kaki secara mandiri. Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, faktor psikososial, perilaku perawatan kaki Abstract Foot care is very important to reduce the risk of diabetic foot ulcers. Psychosocial factors largely determine foot care behavior as part of self-management. The study aimed to analyze the influence of psychosocial factors on the foot care behavior of people with T2DM.  The study was a quantitative study with a cross-sectional design. The sample size was 138 respondents with a multistage random sampling technique. The psychosocial factors (knowledge, coping, distress, family support, and nurse support) were independent variables, and foot care behavior was the dependent variable. The research instruments were questionnaires (SKILLDS, coping scale, DDS, HDFSS, nurse's role perception, and NAFF). Most respondents have the knowledge, coping, family support perceived, and nurse support perceived in the moderate category (45.6%; 67.3%, 53.6%, and 63.7%), and distress was in the high category (37.6%). In contrast, foot care behavior was in the moderate category (63.0%). The results of data analysis with multiple linear regression found that the model fit (F=2.419; p=0.039; R2= 0.049) and only knowledge significantly affected foot care behavior (p=0.035). Efforts to improve foot care behavior in self-management can be increased by increasing patient knowledge in performing foot care behavior independently. Keywords: foot care behavior, psychosocial factors, type 2 diabetes mellitus
Sexual Behavior in Students of Senior High School Gabungan Jayapura City, Papua Hursepuny, Ivanachela; Fatiah, Mona Safitri; Woapari, Beery I. S; Tambing, Yane; Nurdin, Muhammad Akbar
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.643

Abstract

Abstrak Perilaku seksual berisiko pelajar di Kota Jayapura sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan studi pendahuluan ditemukan sekitar 13,3% remaja pernah melakukan seks bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini berdesain cross sectional dengan waktu penelitian ± 5 bulan terhitung bulan April–Agustus 2021. Populasi penelitian adalah semua siswa/i SMA Gabungan kelas X dan XI sejumlah 127 orang, sedangkan besar sampel 127 orang, dengan teknik sampling menggunakan sampel jenuh. Data penelitian menggunakan data primer dan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diadaptasi dari kuesioner penelitian Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Remaja 2017. Variabel dalam penelitian ini adalah sumber informasi tentang HIV/AIDS, pengetahuan tentang HIV/AIDS, perilaku pacaran, perilaku konsumsi alcohol dan perilaku seksual remaja. Analisis data dengan Chi Square, diperoleh hasil untuk perilaku pacaran p-value: 0,001 dan PR: 0,16; dan perilaku konsumsi alkohol p-value: 0,004 dan PR:0,17. Kesimpulan penelitian adalah perilaku pacaran dan konsumsi alkohol berhubungan dengan perilaku seksual. Perlu sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota terkait dampak seks bebas pada remaja ke sekolah sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahaya seks bebas yang nantinya dapat mencegah penyebaran HIV di kota Jayapura. Kata kunci: perilaku pacaran, minum alkohol, perilaku seksual pelajar, remaja Abstract The prevalence of risky sexual behavior among students in Jayapura City is a great concern. Based on a preliminary study around 13.3% of them have engaged in free sex. The objective is to examine the factors influencing the sexual behavior of high school adolescents. The study adopts a cross-sectional design, conducted over a period of approximately 5 months, from April to August 2021. The population was all students in combined classes of grades X and XI, totaling 127 individuals. The sample was 127, utilizing a saturated sampling technique. The primary data was collected through a questionnaire adapted from the 2017 Adolescent Demographic and Health Survey (DHS) questionnaire, encompassing variables such as sexual behavior, knowledge about HIV, exposure to sources of information, dating behavior, and alcohol consumption. The findings were analyzed using bivariate analysis through the Chi-square. The results indicated a significant correlation between dating behavior (p-value: 0.001 and PR: 0.16), alcohol consumption behavior (p-value: 0.004 and PR: 0.17), and sexual behavior. The study concludes dating behavior and alcohol consumption are related to sexual behavior. The City Health Office must educate teenagers in school about the dangers of free sex to prevent the spread of HIV in Jayapura. Keywords: dating behavior, alcohol consumption, sexual behavior, adolescents
KORELASI EKSPRESI Ki67 DAN INDEKS MITOSIS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE TAHUN 2022 Putri, Dian Agustin Retnowati; Raharjo, Eko Nugroho; Azahra, Sresta
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.653

Abstract

Abstrak Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan payudara. Protein Ki67 terdapat di inti sel dan berkaitan dengan proliferasi dan prognosis sel. Mitosis adalah pembelahan sel yang diatur oleh gen dalam sel. Indeks mitosis digunakan untuk menilai persentase sel tumor yang sedang membelah. Sebanyak 50 sampel data hasil pemeriksaan pasien kanker payudara diambil dari populasi 100 pasien RSUD Abdul Wahab Sjahranie tahun 2022 menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian ditemukan mayoritas sebanyak 35 pasien (70,0%) pada usia 41–60 tahun menderita kanker payudara. Terdapat 4 pasien (8,0%) memiliki ekspresi Ki67 rendah (low expression), 22 pasien (44,0%) memiliki ekspresi Ki-67 sedang (intermediate expression), dan 24 pasien (48,0%) memiliki ekspresi Ki67 tinggi (high expression). Sehubungan dengan penilaian indeks mitosis, terdapat 9 pasien (18,0%) dengan skor 1,17 pasien (34,0%) dengan skor 2 dan 24 pasien (48,0%) dengan skor 3. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara ekspresi Ki67 dan indeks mitosis dengan nilai p value (0,014) < α (0,05). Ki67 dan indeks mitosis berkorelasi dengan prognosis kanker payudara, ketika sel membelah protein Ki67 yang terikat mengekspresikan selnya. Kata kunci: ekspresi Ki67, indeks mitosis, kanker payudara Abstract Breast cancer is a malignant disease characterized by abnormal cell growth in breast tissue. The Ki67 protein, found in the cell nucleus, is associated with cell proliferation and prognosis. Mitosis is the regulated division of cells controlled by genes. The mitotic index is used to assess the percentage of dividing tumor cells. A total of 50 samples of breast cancer patient examination data were taken from a population of 100 patients at Abdul Wahab Sjahranie Hospital in 2022 using purposive sampling techniques. This observational research employed a cross-sectional approach and analyzed the data using the chi-square test. The findings revealed that the majority of 35 patients (70.0%) with breast cancer were aged 41-60 years. Among them, 4 patients (8.0%) exhibited low Ki67 expression, 22 patients (44.0%) had intermediate Ki67 expression, and 24 patients (48.0%) showed high Ki67 expression. Regarding the mitotic index assessment, 9 patients (18.0%) scored 1, 17 patients (34.0%) scored 2 and 24 patients (48.0%) scored 3. The results of statistical analysis showed a significant relationship between Ki67 expression and mitotic index with p value (0.014) < α (0.05). Ki67 and mitotic index correlate with breast cancer prognosis, when a cell cleaves its cell-expressing bound Ki67 protein. Keywords: expression of Ki67, mitotic index, breast cancer

Page 11 of 15 | Total Record : 142