cover
Contact Name
Muhammad Ikhwan Rizki
Contact Email
ikhwanrizki@unlam.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jps@unlam.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pharmascience
ISSN : 23555386     EISSN : 24609560     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu Februari dan Oktober. Redaksi menerima pemesanan Jurnal Pharmascience untuk berlangganan atau pembelian setiap terbitan.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience" : 18 Documents clear
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kabupaten Karanganyar Fatmaningrum, Gita; Sari, Agnes Prawistya; Saraswati, Hanugrah Arddya Crisdian
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.20293

Abstract

Pelayanan resep adalah bagian dari layanan apotek yang berkualitas bertujuan untuk mencapai mutu pelayanan yang optimal, yang berarti pelayanan resep yang diberikan juga harus memiliki standar yang baik.Salah satu indikator yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan resep di apotek adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang diterima dapat dengan metode Service Quality(Servqual) yang membagi kualitas layanan menjadi 5 dimensi meliputi : responsiveness (ketanggapan), reability(kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati), tangible (bukti fisik). Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di apotek Kabupaten Karanganyar berdasarkan 5 dimensi. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif metode pendekatan kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 100 responden memenuhi kriteria penelitian responden yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan rumus persentase lalu diukumpulkan dan dibuat tabulasi. Hasil penelitian menunjukan dimensi ketanggapan mendapatkan 78,08%, dimensi kehandalan mendapatkan 81,17%, dimensi jaminan mendapatkan 79,58%, dimensi empati mendapatkan 79,25% dan dimensi bukti fisik mendapatkan 83,91%. Dari 5 dimensi tersebut dapat disimpulkan tingkat kepuasan pelayanan resep di Apotek Kabupaten Karanganyar di kategorikan Sangat Puas.
Pengaruh Suhu Pengeringan terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) Salsabillah, Chaerunnisa; Abdullah, Abulkhair; Nur, Amran
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.21010

Abstract

Daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan radikal bebas. Kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin dalam daun ungu berperan sebagai antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas. Namun, proses pengeringan dalam ekstraksi tanaman obat dapat memengaruhi kandungan senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun ungu dan menentukan suhu optimal yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan laboratorium. Daun ungu dikeringkan pada berbagai suhu (30℃, 45℃, dan 60℃), lalu diekstraksi menggunakan etanol 96%. Pada ekstraknya dilakukan uji kadar air, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air ekstrak daun ungu yang dikeringkan pada suhu 30℃, 45℃, dan 60℃ masing-masing 5,69%, 5,82%, dan 5,87%. Pengujian skrining fitokimia menunjukkan bahwa pada suhu 30℃ dan 40℃ masih ditemukan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, sedangkan pada suhu 60℃ hanya teridentifikasi satu senyawa metabolit sekunder. Nilai IC50 untuk masing-masing suhu pengeringan adalah 32,46 μg/mL, 72,46 μg/mL, dan 193046,68 μg/mL.
Nanopartikel Sebagai Sistem Penghantaran Oral untuk Low Molecular Weight Heparin (LMWH) dalam Pengobatan Kolitis Ulseratif Zakiyah, Nadhira; Jafar, Garnadi; Patonah, Patonah
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.20144

Abstract

Kolitis ulseratif (UC) adalah suatu penyakit radang usus kronis yang mempengaruhi mukosa kolon dan rektum. UC memiliki etiologi kompleks melibatkan faktor genetik, imunologis, lingkungan, mikrobiota usus, psikososial, dan autoimun. Penggunaan heparin berat molekul rendah (LMWH) dalam terapi UC terbatas karena stabilitas dan bioavailabilitasnya yang rendah ketika diberikan secara oral. Nanopartikel dirancang untuk melindungi LMWH dari degradasi, meningkatkan penargetan ke jaringan yang meradang, dan meningkatkan efisiensi terapeutik obat. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai database dengan fokus pada artikel yang dipublikasikan antara tahun 2014 hingga 2024. Hasil menunjukkan bahwa nanopartikel berbasis LMWH efektif dalam mengurangi pelepasan sitokin pro-inflamasi dan menargetkan penghantaran obat ke lokasi spesifik dalam saluran pencernaan. Penghantaran oral dengan nanopartikel memberikan stabilitas selama transit gastrointestinal dan melepaskan obat di area usus besar yang meradang, sehingga meningkatkan kepatuhan pasien dan efikasi pengobatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem penghantaran obat berbasis nanopartikel menawarkan pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan terapi UC, terutama dalam mengatasi keterbatasan pengobatan konvensional. Kata Kunci: Kolitis Ulseratif, LMWH, Oral, Nanopartikel
Potensi Ekstrak Etanol Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) sebagai Terapi Penyembuh Luka Bakar pada Tikus Putih Jantan Sani K, Fathnur; Putri, Andinni; Gusti, Diah Riski
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.20326

Abstract

Luka bakar muncul akibat adanya cidera kontak lanngsung dengan sumber panas. Kondisi ini menjadi penyebab utama cidera dan kematian. Daun enceng gondok memiliki kandungan metabolit sekunder yang memiliki banyak efek farmakologi. Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil potensi ekstrak enceng gondok secara in vivo sebagai terapi penyembuh luka bakar. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 5 kolompok yaitu kontrol positif (Bioplacenton), kontrol negatif (Vaselin), konsentrasi ekstrak 2,5%, konsentrasi ekstrak 5%, dan konsentrasi ekstrak 7,5%. Parameter pengamatan yang digunakan adalah diameter luka bakar selama 14 hari dan hasil deskriptif histologi yang dikorbankan pada hari ke-15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan konsentrasi terbaik adalah 7,5%, kemudian diikuti konsentrasi 5% dan 2,5%. Penelitian ini menjadi dasar pengembangan penelitian berikutnya dalam proses pengembangan produk penyembuh luka berbahan dasar ekstrak enceng gondok. Kata Kunci: Daun Enceng Gondok, Ekstrak, Histologi, Luka Bakar  Burns occur due to direct contact injury with a heat source. This condition is the leading cause of injury and death. Water hyacinth leaves contain secondary metabolites that have many pharmacological effects. This study aimed to analyze the potential results of water hyacinth extract in vivo as a burn healing therapy. The treatment group was divided into 5 groups: positive control (Bioplacenton), negative control (Vaseline), extract concentration of 2.5%; 5%; and 7.5%. The observation parameters used were the diameter of the burn wound for 14 days and the descriptive results of histology sacrificed on the 15th day. The results showed that all treatments showed significant differences, with the best activity concentration being 7.5%, followed by 5% and 2.5%. This study is the basis for developing subsequent research in developing wound healing products based on water hyacinth extract.
Pemisahan Senyawa Flavonoid pada Tanaman Keji Beling (Strobhilantes crispa) Hasnaeni, Hasnaeni; Ananda, Andi Melvi Riski; Amriati, Rezki
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.16886

Abstract

Tanaman Keji Beling (Strobhilantes crispa) termasuk famili Acanthaceae yang dapat digunakan sebagai antidiabetes, diuretik, ansispilis, antioksidan dan antimikroba.Tujuan penelitian ini untuk memisahkan senyawa teridentifikasi  sebagai flavonoid pada ekstrak daun keji beling (S. crispa) dengan menggunakan metode kromatografi kolom. Daun keji beling (S. crispa) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol96%. Identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dengan kromatografi lapis tipis. Fase gerak yang digunakan adalah : Etil asetat : n-Heksan (8:2). Hasil KLT diperoleh bercak pemisahan dengan Rf 0,80.  Identifikasi hasil pemisahan menggunakan preaksi spesifik seperti H2SO4, FeCl3, HCl dan menunjukkan hasil positif  flavonoid.
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa) Secara In Vivo Khalid, Ega Rezkyan; Putra, Aditya Maulana Perdana; Sandi, Dita Ayulia Dwi; Akbar, Nabila Hadiah; Muslimawati, Khoirunnisa; Sari, Okta Muthia
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.21737

Abstract

Diabetes Melitus (DM) telah menjadi permasalahan global dan termasuk ke dalam penyakit yang paling umum di dunia. Pengobatan menggunakan herbal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi diabetes dan tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) merupakan herbal yang dapat mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya aktivitas antidiabetes dan menentukan dosis yang memiliki efek antidiabetes terbesar pada ekstrak etanol 96% L. speciosa secara in vivo menggunakan metode Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Mencit diambil darahnya pada menit ke-0 dan diberikan larutan uji sesuai kelompoknya, yaitu kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (metformin), dan kelompok dosis terpilih (75 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 125 mg/kgBB). Setelah 30 menit, diberikan larutan dekstrosa dan diambil darah mencit untuk diuji menggunakan pada menit ke-10, 20, 30, 45, 60, 90, dan 120 setelah pemberian dekstrosa. Hasil menunjukkan penurunan glukosa darah pada menit ke-20-30 pada seluruh kelompok perlakuan ekstrak dan kontrol positif, dimana kelompok dosis 125 mg/kgBB ekstrak L. Speciosa (159 ± 35,46) menghasilkan penurunan kadar glukosa yang tidak jauh berbeda dengan penurunan yang terjadi pada kelompok metformin (150,4 ± 46,42). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar glukosa darah kelompok perlakuan pada menit ke-30 terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol negatif (Sig. <0,05) dan tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (Sig. ≥0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah Hasil uji Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) menunjukkan adanya aktivitas antidiabetes oleh ekstrak etanol 96% daun L. speciosa yang ditandai dengan adanya penurunan kadar glukosa darah pada mencit, efek antidiabetes terbesar pada ekstrak etanol 96% daun L. speciosa dengan dosis 125 mg/kgBB.
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Senyawa Flavonoid dan Fenolik pada Ekstrak Etanol Daun Mangga Kasturi (Mangifera Casturi Kosterm.) Maghfirah, Rahmayani; Bachri, Mochammad Saiful; Mulyaningsih, Sri; Yuliani, Sapto; Mahdi, Nur
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.21350

Abstract

Mangga kasturi (Mangifera casturi Kosterm.) merupakan tanaman endemik Kalimantan Selatan yang dikenal dengan buahnya yang memiliki rasa manis dan aroma khas. Tanaman ini tergolong langka dan telah mengalami penurunan populasi di habitat aslinya akibat deforestasi dan kurangnya upaya budidaya. Daun mangga kasturi mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan alami untuk kajian awal pengembangan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid dan fenolik dalam ekstrak etanol daun mangga kasturi (EEDMK) melalui uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan menggunakan uji tabung dan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam silika gel GF254. Fase gerak berupa campuran heksana, etil asetat, dan asam format (6:4:0,2) digunakan untuk flavonoid, sementara campuran CHCl3, metanol, dan aquadest (7:3,5:1) digunakan untuk fenolik. Penetapan kadar flavonoid dilakukan dengan metode spektrofotometri AlCl₃ menggunakan standar kuersetin, sedangkan senyawa fenolik dianalisis menggunakan metode Folin-Ciocalteau dengan standar asam galat. Hasil uji kualitatif menunjukkan adanya senyawa flavonoid dengan nilai Rf 0,43 dan 0,63 serta fenolik dengan Rf 0,1. Uji kuantitatif menunjukkan total kandungan flavonoid dalam ekstrak adalah 8,3625±0,05 mg QE/g, sementara kandungan fenolik total mencapai 219,0196±1,80 mg GAE/g. Hasil ini menunjukkan potensi EEDMK sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk sediaan farmasi.
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Senyawa Obat : Inovasi Dalam Preparasi Sampel Biologis [Review] Putri, Mutia Desvi
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.19569

Abstract

Analisis senyawa obat dalam sampel biologis sangat penting dalam farmakologi dan kesehatan. Oleh karena itu, review ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode ekstraksi terbaik untuk analisis senyawa obat dalam sampel biologis seperti darah, urin, serum, plasma, dan rambut. Review ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji 15 artikel jurnal nasional dan internasional yang terbit dalam 10 tahun terakhir. Strategi pencarian melibatkan pencarian artikel penelitian melalui Google Scholar, Web of Science, dan Pubmeddengan memasukkan kata kunci yang relevan. Hasil review menunjukkan bahwa metode Solid Phase Extraction(SPE) dan presipitasi protein merupakan metode ekstraksi terbaik untuk analisis senyawa obat dalam sampel biologis. Kesimpulan review ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan metode analisis senyawa obat yang lebih efektif dan efisien, serta dapat membantu dalam pengembangan obat, monitoring pengobatan, dan deteksi penyalahgunaan obat.
Kemampuan Daya Hambat Beberapa Produk Sampo Antiketombe Dengan Kandungan Bahan Aktif Berbeda Terhadap Jamur Candida albicans Dewi, Resmila; Marniza, Erda; Anggraeni, Widya; Kaliu, Sutriani
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.18749

Abstract

Ketombe merupakan suatu kondisi yang tidak normal pada kulit kepala yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Penggunaan sampo antiketombe saat keramas membantu menghambat pertumbuhan jamur tersebut. Sampo antiketombe mengandung berbagai bahan aktif yang berperan dalam mengurangi infeksi pada kulit kepala dan menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kemampuan daya hambat antijamur beberapa sampo antiketombe dengan bahan aktif berbeda terhadap C. albicans. Uji kemampuan daya hambat dilakukan dengan metode difusi cakram. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analysis of Varience (ANOVA) menggunakan SPSS 27 dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap enam sampo antiketombe dengan bahan aktif berbeda yaitu piroctone alamine, selenium sulfida, tea tree oil, asam salisilate, ketokonazole dan zinc pyrithione menunjukkan bahwa masing-masing memiliki perbedaan yang signifikan dalam menghambat jamur C.albicans dengan diameter zona hambat sebesar 20 mm, 30 mm, 18 mm, 29 mm, 34, mm dan 41 mm. Berdasarkan zona hambat yang terbentuk, maka dapat disimpulkan bahwa sampo antiketombe yang mengandung bahan aktif zinc pyrithione memiliki aktivitas daya hambat lebih baik terhadap jamur C.albicans dibanding dengan sampo yang mengandung bahan aktif lainnya.
Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Kalangkala (Litsea garciae Vidal) Idris, Muddatstsir; Rosyidah, Kholifatu; Mustikasari, Kamilia; Kasumawati, Fahrina
Jurnal Pharmascience Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v12i1.21785

Abstract

Kalangkala (Litsea garciae Vidal) dikenal sebagai tumbuhan dengan berbagai bioaktivitas, menjadikannya kandidat yang menjanjikan untuk aplikasi farmasi dan pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antibakteri pada ekstrak metanol daun tumbuhan tersebut. Metode skrining fitokimia dilakukan  untuk menganalisis  kandungan alkaloid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik dalam ekstrak metanol. Aktivitas antibakteri dievaluasi secara in vitro terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus) dan Gram negatif (Salmonella typhimurium). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung senyawa triterpenoid, fenolik, dan flavonoid. Pengujian antibakteri menunjukkan bahwa S. aureus menunjukkan zona penghambatan sebesar 12,00±0,08 mm, 16,00±0,12 mm, dan 19,00±0,22 mm pada konsentrasi ekstrak masing-masing 25%, 50%, dan 100%. Demikian pula, S. typhimurium menunjukkan zona penghambatan sebesar 18,00±0,23 mm, 20,00±0,11 mm, dan 22,00±0,07 mm pada konsentrasi yang sama. Hasil ini mengindikasikan potensi L. garciae Vidal sebagai agen antibakteri.

Page 1 of 2 | Total Record : 18